Anda di halaman 1dari 36

SOP / SPO PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

KEPERAWATAN DASAR
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGUKURAN SUHU TUBUH TERMOMETER AIR RAKSA

PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur suhu tubuh yang dilaksanakan
denganmeletakkan alat pengukur atau termometer dibawah ketiak.

TUJUAN Mendekteksi suhu tubuh klien.

PROSEDUR 1. Membawa alat-alat ke dekat pasien.


2. Menurunkan air raksa di dalam termometer sampai ≤ 35 C.
3. Meminta atau membantu pasien membuka pakaian pada daerah ketiak.
4. Mengeringkan ketiak klien dengan handuk.
5. Memasang termometer pada ketiak klien.
6. Menutup lengan atas dan menyilangkan lengan bawah di dada.
7. Membiarkan termometer di ketiak selama 5-8 menit.
8. Mengambil termometer dari ketiak klien dan membaca tinggi angka pada air
raksatermometer.
9. Mencatat hasil pada buku catatan.
10. Menurunkan air raksa di dalam termometer sampai ≤ 35 derajat.
11. Memasukkan termometer ke dalam larutan disinfektan.
12. Merapikan kembali pakaian pasien dan memposisikan klien pada posisi
yangnyaman.
13. Membilas termometer dengan kassa / tisu yang dibasahi larutan sabun.
14. Membuang kassa / tisu ke bengkok.
15. Mencelupkan termometer ke dalam air bersih.
16. Mengeringkan termometer dengan kassa / tissue kering.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGUKURAN SUHU TUBUH TERMOMETER DIGITAL

PENGERTIAN Mengukur suhu tubuh adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
suhu tubuhpasien dengan menggunakan alat termometer digital

TUJUAN Sebagai pedoman atau acuan dalam penatalaksanaan pengukuran suhu


tubuhtermometer digital
PROSEDUR 1. Petugas membersihkan termometer dengan lap bersih
2. Petugas memegang termometer pada puncak batangnya,dan pegang
ujungtermometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari kedua
3. Petugasmenekantombolon/offpadatermometersampaimuncultanda
“lo”dilayar
4. Petugas membuka baju yang menutupi ketiak pasien,lalu petugas
menempelkan ujung termometer ke ketiak pasien,turunkan lengan dan
silangkan lengan bawah pasien ke atas dada.
5. Petugas menunggu sampai terdengar bunyi “tit” pertanda suhu telah
terukur
6. Petugas mengambil termometer dan bersihkan dengan lap bersih
dengangerakan memutar.
7. Petugas membaca angka pada layar yang menunjukkan suhu badan
pasien
8. Petugas menekan tombol on/off untuk mematikan thermometer
9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada kartu status pasien
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUKURAN SUHU

TUBUH TERMOMETER INFRARED (TEMBAK)

PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur suhu tubuh yang dilaksanakan
denganmengarahkan alat pengukur atau termometer ke dahi atau telinga
pasien.
TUJUAN Mendekteksi suhu tubuh klien.

PROSEDUR 1. Cari tombol pengubah unit pengukuran terlebih dahulu untuk memilih
suhu yangbiasa Anda gunakan, yakni Celsius atau Fahrenheit.
2. Nyalakan laser untuk pengecekan suhu dengan menggunakan tombol
daya atau power.
3. Arahkan laser ke arah orang atau objek yang ingin Anda ketahui
suhunya.
4. Berdirilah dekat objek atau pada posisi yang direkomendasikan supaya
termometer tembak dapat membaca suhu dengan akurat.
5. Tarik pelatuk untuk mengetahui hasil pemeriksaan suhu melalui
tampilan layar termometer tembak.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN STETOSKOP

PENGERTIAN Stetoskop adalah instrumen atau alat medis yang digunakan untuk mendengarkan
bunyijantung, paru-paru, dan perut.

TUJUAN Untuk mendiagnosa suatu penyakit tertentu yang kita dengar.

PROSEDUR
 Pastikan selang tidak bocor dengan mengetuk diafragma (sisi datar
pada logam berbentuk lingkaran) stetoskop. Saat Anda mengetuknya, gunakanalat
pendengar (earpiece) stetoskop untuk mendengarkan suaranya. Jika Anda tidak
mendengar apa pun, mungkin selang tersebut bocor.
 Pastikan alat pendengar menghadap ke depan. Jika Anda memakainya
menghadap ke belakang, Anda tidak akan bisa mendengar bunyi apa pun.
 Pastikan alat pendengar memiliki bantalan yang ukurannya pas dan
dapat “mengunci” dengan baik di telinga Anda untuk menghindari suara-suara
darilingkungan sekitar. Jika ukurannya tidak pas, biasanya bantalan tersebut dapat
dilepas. Kunjungi toko penyedia alat medis untuk membeli bantalan baru.
 Pada beberapa jenis stetoskop, Anda juga dapat memiringkan atau
menekukgagang alat pendengar ke depan untuk membuatnya pas di telinga.
 Setelah semua sudah dipastikan dengan benar, kemudian pasang
stetoskop dengan nyaman
 Posisikan diaftagma sesuai dengan tempat atau bagian mana yang ingin
diperiksa
 Untuk mendengarkan bunyi jantung dan perut, posisikan pasien Anda
dalamkeadaan telentang. Untuk mendengarkan bunyi paru-paru, posisikan pasien
dalam keadaan telungkup. Bunyi jantung, paru-paru, dan perut bisa terdengar
berbeda tergantung dari posisi pasien: misalnya duduk, berdiri,
berbaring ke kiri/kanan, dan sebagainya.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN TENSIMETER AIR RAKSA

PENGERTIAN Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.
Dengan mengetahui berapa tekanan darah kita, kita dapat menilai apakah
tekanan darah/ tensi darah kita normal atau tidak.
TUJUAN Untuk mengetahui berapa hasil tekanan darah

PROSEDUR Prosedur penggunaan alat tensimeter air raksa

1. Buka Tensimeter Air Raksa tersebut.


2. Geserlah jarum ke Arah ON agar air raksa naik.
3. Raba nadi Pasien yang akan diperiksa kemudian pasanglah manset
sesuai dengan ukuran pasien.
4. Lilitkan manset tensimeter ke lengan atas kiri atau kanan di atas siku.
Mansetdililitkan pada bagian ini karena pada bagian ini terdapat pembuluh darah
arteri yang berasal langsung dari jantung.
5. Upayakan tensimeter diletakkan sejajar dengan jantung baik
dalam posisitidur maupun duduk atau berdiri, tangan diperiksa dalam keadaan
rileks.
6. Tutup katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter
dengancara memutar ke kanan sampai habis.
7. Pompalah udara ke dalam manset dengan cara menekan pompa karet
berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan angka 140 mmHg. Tekanan 140
mmHg ini atas dasar mmHg di atas tekanan systole yang diperkirakan pada orang
dewasa normal (Tidak menderita hipertensi) yaitu 120 mmHg. Bila yang
diperiksa adalah penderita hipertensi, maka naikkan kembali 20 mmHg dan
seterusnya secara bertahap,
8. Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan
menekan Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti mengalir.
9. Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar ke kiri,
dengar dan amati suara dari stetoskop yang timbul ketika katup manset dibuka
kemudiansambil mengamati angkanya.
10. Setelah mendapatkan nilai pengukuran rapikan kembali
perlengkapan tensimeter tersebut dan geser kembali jarum ke arah off agar air
raksa tidak tertumpah.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN TENSIMETER JARUM (ANEROID)

PENGERTIAN Tensimeter (Sphygmomanometer) Aneroid adalah alat diagnostik untuk


mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun
mengurangi tekananpada manset dengan skala ukur manometer (penunjukkan
jarum) yang tentunya lebih
aman dibandiingkan tensimeter air raksa.
TUJUAN Untuk mengetahui berapa hasil tekanan darah

PROSEDUR Prosedur penggunaan :

1. Kenakan manset pada pergelangan tangan kiri.


2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara
ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah
lengan(brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat
udara.
5. Tempatkan lengan kiri membentang di dada dan luruskan manset dekat
denganjantung.
6. Pasien duduk pada kursi dengan badan tegak.
7. Pasien Mengambil 5 sampai 6 napas dalam kemudian relaks.
8. Mulailah pengukuran. Tahan siku kiri anda dengan tangan kanan
untuk menjaga posisi lengan.
9. Jaga posisi dan jangan berbicara selama pengukuran.
10. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang
harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi
denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat
terdengat denyutuntuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk
tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
11. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar
lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk
tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN TENSIMETER DIGITAL

PENGERTIAN Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.
Dengan mengetahui berapa tekanan darah kita, kita dapat menilai apakah
tekanan darah/ tensi darah kita normal atau tidak.
TUJUAN Untuk mengetahui berapa hasil tekanan darah

PROSEDUR Prosedur penggunaan alat tensimeter digital :

1. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat.


2. Perhatikan arah masuknya perekat manset.
3. Pakai manset, perhatikan arah selang.
4. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan pasien. Apabila pasien
menggunakan baju berlengan panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi
pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran darah
dilengan.
5.Pastikan posisi selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi tangan terbuka ke
atas. Jarak manset dengan garis siku lengan kurang lebih 1-2 cm. Jika manset
sudahterpasang dengan benar, rekatkan manset
6.Setelah manset terpasang dengan baik, pastikan pasienduduk dengan posisi
kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan
lengan
kanan responden di atas meja sehinga manset yang sudah terpasang sejajar
dengan jantungpasien.
6. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat.
7. Instruksikan pasien untuktetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara
pada saat pengukuran.
8. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka
ke atas.Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet
9. Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil
pengukuranakan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara
otomatis.
10. Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk
mematikanalat, maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit
12. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya antara
2menit dengan melepaskan manset pada lengan.
13. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih > 10 mmHg,
ulangipengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan
manset pada lengan.
14. Apabila pasientidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan
posisiberbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN SNELLEN CHART

PENGERTIAN Merupakan pemeriksaan fungsi mata. Gangguan


penglihatan memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan mata
yang mengakibatkan turunnya visus. Visus perlu dicatat pada setiap mata yang
memberikan keluhan mata.

TUJUAN Prosedur ini digunakan untuk mengukur ketajaman penglihatan individu.


Prosedur Pemeriksaan Mata ini dilakukan dengan menggunakan KartuSnellen

PROSEDUR Prosedur Tindakan :


1. cuci tangan
2. Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
3. Berikan instruksi kepada pasien dengan jelas dan sopan
4. Mintalah pasien duduk pada jarak 5 atau 6 m dari optotipe Snelle
5. Minta penderita untuk menutup satu matanya tanpa menekan bola
matanya, mulai pemeriksaan pada mata kanan penderita
6. Minta pasien untuk melihat ke depan dengan rileks, tanpa melirikatau
mengerutkan kelopak mata
7. Minta pasien untuk menyebut huruf, angka atau sibol yang ditunjuk
8. Tunjuk huruf, angka atau symbol pada Snellen dari atas kebawah, dengan
menggunakan alat penunjuk
9. Lakukan pengulangan beberapa kali pada baris yang sama pada Snellen
bila penderita salah menyebut angka, huruf atau
symbol , dan lanjutkan penunjukan ke bawah bila pasien dapat menyebut
denganbenar
10. Tentukan visus penderita sesuai dengan hasil pemeriksaan
11. Bila visus penderita tidak optimal, dilakukan koreksi dengan lensa coba
sampai didapatkan visus yang maksimal
12. Besarnya lensa coba yang digunakan menunjukkan besarnya kelainan
refraksi
13. Informasikan hasil pemeriksaan pada pasien
14. Catat
15. Cuci tangan
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN BUKU ISHIHARA

PENGERTIAN Ishihara adalah plates pseudoisokromatik yang paling banyak digunakan pada
praktiksehari-hari dan tidak memerlukan pelatihan khusus untuk pemeriksaan
buta warna.
TUJUAN Untuk mengetahui hasil pemeriksaan buta warna.

PROSEDUR Langkah–langkah
a. Pemeriksaan Ishihara harus dilakukan di ruangan dengan pencahayaan
yangcukup atau pencahayaan daylight dengan sudut sinar 45 derajat terhadap
permukaan plate.
b. Buku pemeriksaan Ishihara dipegang sejauh 66-75 cm dari mata dan
bukudimiringkan agar plates menghadap ke jalur penglihatan pasien.
c. Pasien harus menyebutkan angka atau bentuk yang ia lihat pada plates
dalamwaktu kurang dari 3-4 detik. Jika pasien tidak dapat menyebutkan
beberapa plates angka, plates nomor 18-24 yang berisikan bentuk atau garis
dapat digunakan. Pasien diminta menelusuri garis dari satu tepi ke tepi lain
dalamwaktu kurang dari 10 detik.
d. Pasien tidak boleh menyentuh plates dengan jari jika tidak diminta oleh
pemeriksa.
e. Saat pemeriksaan, tidak perlu menunjukkan semua plates pada pasien.
Pemeriksaan dapat disederhanakan dengan menggunakan 6 plates saja, di
antaranya plate nomor 1, salah satu dari plate nomor 2 atau 3, salah satu dari
plate nomor 4-7, salah satu dari plate nomor 8 atau 9, salah satu
dari plate nomor 10-13, dan salah satu plate nomor 14 atau 15.
f. Pasien yang ragu saat menjawab perlu dicurigai sebagai adanya buta
warna ringan. Pasien yang diduga telah menghafal angka-angka pada plates
dapat dites dengan membuka plates secara tidak berurutan.
g. Catat berapa jumlah plates yang salah disebutkan oleh pasien.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN GARPUTALA

PENGERTIAN Garputala adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui apakah
pasienmengalami gangguan pendengaran

TUJUAN Untuk mengetahui gangguan pendengaran

PROSEDUR Langkah–langkah :
 Gunakan garpu tala dengan frekuensi 256–512Hz untuk mengetahui
responspasien terhadap suara dan getaran di dekat kedua telinga.
 Tes garpu tala ini dilakukan pada tes Weber dan tes Rinne.
 Pada tes Weber, dokter akan membenturkan garpu tala, lalu
meletakkannya dibagian tengah dahi pasien.
 Sedangkan pada tes Rinne, dokter akan membenturkan garpu tala,
kemudianmeletakkannya di bagian belakang dan samping telinga pasien.
 Pasien akan diminta menjelaskan apakah suara terdengar jelas di
kedua telinga ataudi salah satu telinga saja.
 Pasien juga akan diminta memberi tanda jika tidak mendengar suara
apa pun.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT PENGUKUR TINGGI BADAN


(MICROTOISE)
PENGERTIAN Mengukur seseorang dengan posisi berdiri tegak untuk mengetahui
tinggi badan dimana tinggi badan dapat menentukan status gizi, mikrotois
yang digunakan lebih baik di tera 1 tahun sekali.

TUJUAN Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan fisik sesuai dengan garis


pertumbuhanatau tidak

PROSEDUR Langkah–langkah persiapan


 Pertama sekali, periksalah terlebih dahulu apakah alat
mikrotoise yang akan digunakan masih berfungsi dengan baik, dengan
cara melihat angka 200 cm di jendela penunjuk. Jika sudah yakin lalu
tariklah seluruh pita ukur keluar boks hingg ke titik nol. Rasakan apakah
ada kendala saat seluruh pita ukur dikeluarkan, misalnya, macet, putus,
seret, dll
 Pilih bidang vertikal yang datar (misalnya tembok/ bidang
pengukuran lainnya) sebagai tempat untuk meletakkan.
 Mikrotois ditarik sampai 2 meter, lalu dipasang di dinding
dengan perekat atau pasang permanen.
Langkah-langkah penggunaan alat

 Subjek yang diukur diminta berdiri dibawah mikrotois, dengan


tidak menggunakan alas kaki, topi, dan ikat rambut, pastikan subjek
berdiri tegaklurus, telapak kaki menempel pada tembok.
 Pengukur menarik mikrotois sesuai tinggi badan subjek yang
diukur.
 Pengukur membaca hasil pengukuran dengan mata tepat lurus
depan mikrotois.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN OTOSKOP

PENGERTIAN Merupakan alat yang digunakan untuk melihat keadaan kuping pasien.

TUJUAN Mengetahui keadaan telinga pasien, apakah kotor atau terdapat sumbatan.

PROSEDUR Cara Penggunaan Otoskop :


1. Pastikan pasien telah mengerti dan setuju untuk dilakukan

pemeriksaan telinga menggunakan otoskop.

2. Pilih ukuran corong otoskop yang sesuai dengan ukuran meatus

akustikus eksternus pasien, corong otoskop harus dalam keadaan bersih.

3. Nyalakan lampu otoskop dengan cara memutar bagian tengah


gagang otoskop.

Pastikan lampu otoskop telah menyala dan berfungsi dengan baik

4. Pegang otoskop seperti memegang pensil menggunakan ibu jari dan

jari telunjuk sedangkan jari manis dan jari kelingking menempel pada wajah

pasien

5. Pegang telinga pasien dengan tangan satunya dengan cara, aurikulum

dipegang dengan jari I dan II, sedangkan jari III,IV,V pada planum mastoid.

Aurikulum ditarik kearah posterosuperior untuk meluruskan MAE

6. Periksa mulai dari MAE hingga membran timpani. Hentikan prosedur

pemeriksaanjika nyeri yang dirasakan sangat hebat.

7. Bersihkan corong otoskop sehingga siap dipakai kembali.


SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN OKSIGEN

PENGERTIAN Merupakan alat sederhana yang dimasukkan kedalam lubang hidung untuk
memberikantrherapy o2 dan yangmemungkinkan klien untuk bernafas melalui
mulut dan hidung .
TUJUAN a. mengatasi hipoksemia /hipoksia
b. sebagai tindakan pengobatan
c. untuk mempertahankan metabolisme
PROSEDUR Langkah–langkah
 Siapkan Kateter nasal, kanula nasal atau masker sesuai yang
dibutuhkan dengan1 set tabung oksigen ( oksigen central )
 Hubungkan antara kanul binasal, Kateter nasal, atau masker dengan
flowmeter pada tabung oksigen
 Bersihkan lubang hidung pasien dengan cotten budd atau tissue
 Cek fungsi dari slowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi
oksigen& mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
 Cek aliran oksigen dgn cara mengalirkan oksigen lewat kanul binasal
kepunggung tangan perawat
 Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien dengan tepat/sesuai
 Atur pengikat kanul binasal dengan benar, janganlah terlalu kencang &
jangansampai terlalu kendur
 Pastikkan kanul binasal terpasang dengan aman
 Atur aliran oksigen sesuai dengan program yang telah ditentukan
 Alat-alat dikembalikan di tempat yg sesuaitempatnya semula
 Perawat mencuci tangan sesudah melaksanakan tindakan pemasangan
therapyoksigen
 Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam kepada klien
 Kontrak waktu selanjutnya
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

ALAT NEBULIZER

PENGERTIAN Memberikan obat-obatan yang dibuat menjadi uap aerosol hangat melalui alat
yangdisebut nebulizer, proses pemberian obatnya dinamakan nebulisasi

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan nebulizer/terapi


inhalasi
PROSEDUR  Petugas mencuci tangan.
 Persiapan pasien : berikan penjelasan pada pasien/keluarga cara
menggunakan alat, lamanya tindakan dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan efektifitas terapi.
 Petugas mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai kebutuhan.
 Petugas mengajarkan pasien cara melakukan batuk efektif selama prosedur
akibatsecret yang sudah encer.
 Petugas menyiapkan alat dan dekatkan dengan pasien
 Petugas memasukkan obat-obatan yang digunakan dalam alat nebulizer dan
encerkan dengan NaCl 0,9% kemudian pasang sungkup nebulizer, pastikan
keluar asap dari alatnebulizer.
 Petugas mengamati prosedur keadaan pasien, memasang masker pada
pasien. Menyalakan nebulizer dan meminta pasien untuk bernafas dalam selama
proses nebulisasi sampai obat habis.
 Petugas jangan meninggalkan pasien selama prosedur berlangsung, selalu
mengingatkan pasien batuk efektif setiap ada rangsangan batuk.
 Setelah obat habis, matikan alat.
 Petugas merapikan alat, bersihkan dan simpan kembali pada tempatnya.
 Petugas mencuci tangan.

 Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis.


SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KURSI RODA

PENGERTIAN Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk
memindahkan/mobilisasipasien dari satu tempat ke tempat lain

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah : Untuk transfortasi memindahkan


pasien. Mempercepat dan mempermudah proses pelayanan pasien.
PROSEDUR  Pastikan kunci roda aman dan siap pakai
 Kunci rem pada roda dengan benar
 Bantu pasien untuk duduk diatas kursi roda dengan benar
 Buka kunci rem roda sebelum menjalankan kursi roda
 Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan tenang dan hati-hati
 Sebelum menurunkan pasien kunci rem roda lagi
 Bantu pasien untuk turun dari kursi roda
 Bereskan kursi roda dan kembalikan ketempat semula


SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PULSE OXYMETER

PENGERTIAN Pulse Oxymeter adalah tekhnik monitoring non invasive untuk satursai
oksigen
dengan nilai normal 97-99%
TUJUAN 1. Mengetahui nilai saturasi oksigen pada pasien
2. Mendeteksi dini terhadap perubahan saturasi pada pasien
3. Mengevaluasi respon pasien terhadap oksigenasi pasien seperti Teknik
SlowDeep Breathing dengan terapi bermain meniup baling-baling
PROSEDUR Langkah–langkah
 Cuci tangan
 Atur pasien dengan posisi fowler atau posisi berbaring
 Membersihkan tempat sensor, dibersihkan dari darah atau
kotoran lain
 Pilih sensor yang tepat sesuai lokasi tempat sensor
 Sambungkan oximeter dengan menekan tombol power on / off
 Set alarm secara tepat dan cek fungsi lainnya
 Untuk mematikan tekan kembali tombol power on / off
 Sambungkan sensor lempeng / klip pada tangan / kaki / telinga
 Cuci tangan

Hal – hal yang harus diperhatikan :


1. Lokasi tempat penempatan sensor
2. Sensor klip ditempatkan pada jari telunjuk tangan atau telinga
3. Sensor lempeng di tempatkan pada jari – jari dan ibu jari kaki
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NASAL SPECULUM

PENGERTIAN Nasal speculum adalah alat untuk memeriksa rongga hidung

TUJUAN Untuk memeriksa rongga hidung bagian dalam.

PROSEDUR Langkah-langkah penggunaan :


a. Pegang speculum dengan tangan kiri lalu masukkan kedalam
lubang hidung dengan posisi vertical.
b. Speculum tidak boleh menempel di septum hidung.
c. Masukkan speculum 1 cm kedalam vestibulum.
d. Pastikan leher pasien sudah dalam posisi tengadah (menghadap
keatas).
e. Telunjuk kiri digunakan untuk fiksasi letakkan di ala nasi.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PROSEDUR PENGGUNAAN PENGUKUR SUHU TUBUH


(TERMOMETER DIGITAL)

PENGERTIAN Mengukur suhu tubuh adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui suhu
tubuhpasien dengan menggunakan alat termometer digital

TUJUAN Sebagai pedoman atau acuan dalam penatalaksanaan pengukuran suhu


tubuhtermometer digital

PROSEDUR 1. Petugas membersihkan termometer dengan lap bersih


2. Petugas memegang termometer pada puncak batangnya,dan pegang ujung
termometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari kedua
3. Petugas menekan tombol on/off pada termometer sampai muncul tanda “lo” di
layar
4. Petugas membuka baju yang menutupi ketiak pasien,lalu petugas
menempelkan ujung termometer ke ketiak pasien,turunkan lengan dan silangkan
lengan bawah pasien ke atas dada.
5. Petugas menunggu sampai terdengar bunyi “tit” pertanda suhu telah terukur
6. Petugas mengambil termometer dan bersihkan dengan lap bersih dengan
gerakanmemutar.
7. Petugas membaca angka pada layar yang menunjukkan suhu badan pasien
8. Petugas menekan tombol on/off untuk mematikan thermometer
9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada kartu status pasien
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PROSEDUR PENGGUNAAN PENGUKUR SUHU TUBUH


(TERMOMETER DIGITAL INFRAMERAH / TEMBAK)

PENGERTIAN Penggunaan termometer digital inframerah adalah tindakan pengukuran suhu


tubuhseseorang dengan menggunakan termometer digital inframerah

TUJUAN Sebagai pedoman petugas didalam penggunaan termometer digital inframerah


yang benar.

PROSEDUR A. Langkah-langkah kegiatan: Pengukuran pada dahi:


1. Petugas menekan tombol power, (LCD diaktifkan), menampilkan semua
simbol, nilai pengukuran terbaru ditampilkan untuk kedua kalinya. Ketika simbol
ditampilkan termometer siap digunakan.
2. Petugas meletakkan termometer pada dahi rata dengan kulit.
3. Petugas menekan tombol.
4. Petugas menggeser perlahan-lahan dari dahi ke garis rambut sisi
temporal denganmenjaga termometer tetap menempel rata pada kulit, 3-4 detik.
5. Terdengar suara bip per 0,5 detik seluruh pengukuran. Waktu
pengukuran total membutuhkan waktu 3-5 detik.
6. Petugas membaca temperatur pada layar.
Pengukuran di belakang telinga (jika dahi basah karena keringat):
1. Petugas berusaha menyingkirkan rambut jika menutupi telinga dan
menunggusekitar 30 detik untuk pengukuran yang lebih akurat.
2. Petugas menempelkan termometer di leher tepat di belakang cuping
telinga dangeser ke atas sekitar 1-2 cm.
3. Petugas menekan tombol.
4. Terdengar suara bip per 0,5 detik seluruh pengukuran. Waktu
pengukuran total membutuhkan waktu 3-5 detik.
7. Petugas membaca temperatur pada layar.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN

TENSIMETER DIGITAL (ANAK)

PENGERTIAN Tensimeter adalah alat untuk menilai tekanan darah merupakan indikator
untuk menilaisistem kardiovaskuler.

TUJUAN Sebagai petunjuk untuk penggunaan tensimeter digital

PROSEDUR 1. Perawat menjelaskan prosedur pada keluarga pasien


2. Melakukan cuci tangan
3. Lihat kondisi anak (bisa berdiri, duduk, atau berbaring), atur posisi
anak sebelumdilakukan pengukuran tensi. Posisikan anak senyaman mungkin.
4. Letakkan lengan anak yang hendak diukur pada posisi terlentang,
lengan bajudibuka
5. Pasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas
fossa cubiti(Siku lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar
6. Tekan tombol START/ STOP
7. Tunggu alat memompa secara otomatis
8. Lihat angka yang tertera pada monitor tensimeter (tekanan darah, nadi/
heart rate)
9. Catat hasilnya dan dokumentasikan
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN STETOSKOP (ANAK)

PENGERTIAN Stetoskop adalah instrumen atau alat medis yang digunakan untuk mendengarkan
bunyijantung, paru-paru, dan perut.

TUJUAN Untuk mendiagnosa suatu penyakit tertentu yang kita dengar.

PROSEDUR
 Pastikan selang tidak bocor dengan mengetuk diafragma (sisi datar
pada logam berbentuk lingkaran) stetoskop. Saat Anda mengetuknya, gunakan
alat pendengar (earpiece) stetoskop untuk mendengarkan suaranya. Jika Anda
tidak mendengar apa pun, mungkin selang tersebut bocor.
 Pastikan alat pendengar menghadap ke depan. Jika Anda memakainya
menghadap ke belakang, Anda tidak akan bisa mendengar bunyi apa pun.
 Pastikan alat pendengar memiliki bantalan yang ukurannya pas dan
dapat “mengunci” dengan baik di telinga Anda untuk menghindari suara-suara
darilingkungan sekitar. Jika ukurannya tidak pas, biasanya bantalan tersebut
dapat dilepas. Kunjungi toko penyedia alat medis untuk membeli bantalan baru.
 Pada beberapa jenis stetoskop, Anda juga dapat memiringkan atau
menekukgagang alat pendengar ke depan untuk membuatnya pas di telinga.
 Setelah semua sudah dipastikan dengan benar, kemudian pasang
stetoskop dengan nyaman
 Posisikan diaftagma sesuai dengan tempat atau bagian mana yang
ingindiperiksa
 Untuk mendengarkan bunyi jantung dan perut, posisikan pasien Anda
dalamkeadaan telentang. Untuk mendengarkan bunyi paru-paru, posisikan pasien
dalam keadaan telungkup. Bunyi jantung, paru-paru, dan perut bisa terdengar
berbeda tergantung dari posisi pasien: misalnya duduk, berdiri,
berbaring ke kiri/kanan, dan sebagainya.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENGGUNAAN

AMBUBAG (ANAK)

PENGERTIAN Suatu kegiatan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan
pernapasan
buatan dengan ambubag atau bag valve mask untuk menjamin kebutuhan
oksigen danpengeluaran gas CO2.
TUJUAN Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO2 ) yang
terjadidi paru-paru secara normal.

PROSEDUR 1. Perawat memeriksa pernapasan dengan cara look, listen, feel


2. Perawat menilai pernapasan
3. Menilai tanda - tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul
lakukanpemberian nafas buatan menggunakan ambubag.
4. Mengangkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan
nafasterbuka.
5. Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat.
6. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil
memompa udara dan yang satu nya memegang dan memfiksasi masker,
pada saat memegang masker ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf c
sedangkan jari-jari lainnya memegang rahang bawah sekaligus membuka
jalan napas dengan membentuk huruf e.
7. Lakukan sebanyak 10 - 12 kali / menit sampai dada Nampak
terangkat.
8. Evaluasi pernapasan
9. Bereskan alat-alat
10. Dokumentasi.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGUKUR BERAT BADAN BAYI(DIGITAL BABY SCALE)

PENGERTIAN Suatu proses kegiatan mengukur berat badan bayi dengan menggunakan
alat penimbang berat badan bayi untuk mengetahui perkembangan tubuh

TUJUAN Mengetahui langkah-langkah dalam penggunaan alat berat badan digital


untukmengetahui pertumbuhan dan status bayi

PROSEDUR 1. Letakkan timbangan pada tempat datar dan posisi angka


timbanganmenunjukkan angka nol (0).
2. Upayakan sampel yang ditimbang menggunakan pakaian
seminimalmugkin (tanpa sepatu, jaket, topi dan lain sebagainya).
3. Letakkan sampel pada tempat timbangan.
4. Catat angka yang ditunjuk pada layar timbangan
5. Utamakan keselamatan anak pada saat penimbangan.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTIANG INFUS

PENGERTIAN Merupakan tempat untuk menggantungkan cairan infus

TUJUAN Untuk memudahkan perawat melakukan tindakan infus

PROSEDUR Penggunaan :
1. Standar infus diambil dari tempatnya
2. Pada saat pasien mau dipasang infus, standart infus dipakai
untuk tempat menggantungkan cairan infus
3. Standart infus harus lebih tinggi dari tempat tidur pasien
4. Setiap selesai pemakaian infus, standart infus dibersihkan dan
dikembalikan pada tempatnya
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENGGUNAAN

METERAN ROLL

PENGERTIAN Meteran gulung (meteran roll/meteran saku) adalah alat yang berfungsi sebagai
pengukur panjang.

TUJUAN Untuk mengukur tinggi fundus uteri atau lingkar kepala bayi

PROSEDUR Cara memakai alat pengukur meteran :


1. Pengukuran memakai meteran gulung dimulai dari jarak nol meter yang
dinyatakan tepat di ujung pita meteran.
2. Posisikan ujung pita meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin
diukur.
3. Tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur.
Pastikanposisinya benar-benar tepat.
4. Sebelum mencatat hasil pengukurannya, Anda perlu memastikan sekali
lagi bawahpita meter dalam kondisi tegak lurus. Sebab apabila posisi pita tersebut
miring sedikit saja akan merubah hasil pengukuran.
5. Catat hasil pengukuran
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUKUR BERAT

BADAN BAYI (DIGITAL BABY SCALE)

PENGERTIAN Suatu proses kegiatan mengukur berat badan bayi dengan menggunakan
alat penimbang berat badan bayi untuk mengetahui perkembangan tubuh

TUJUAN Mengetahui langkah-langkah dalam penggunaan alat berat badan digital


untukmengetahui pertumbuhan dan status bayi

PROSEDUR 1. Letakkan timbangan pada tempat datar dan posisi angka


timbanganmenunjukkan angka nol (0).
2. Upayakan sampel yang ditimbang menggunakan pakaian
seminimalmugkin (tanpa sepatu, jaket, topi dan lain sebagainya).
3. Letakkan sampel pada tempat timbangan.
4. Catat angka yang ditunjuk pada layar timbangan
6. Utamakan keselamatan anak pada saat penimbangan.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT

PENIMBANG BERAT BADAN (DIGITAL)

PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk mengetahui berat badan seseorang.

TUJUAN Mengetahui langkah-langkah dalam penggunaan alat berat badan digital


untukmengetahui pertumbuhan dan status seseorang

PROSEDUR A. Penggunaan Alat Langkah – langkah persiapan


1. Letakkan alat timbang di bagian yang rata/datar dan keras.
2. Geser knoc yang terdapat pada belakang timbangan ke posisi
‘’ON’’
3. Sebelum melakukan penimbangan hendaknya timbangan
digital/jarum dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan berat standar, jika
hasilnya sesuai maka alat timbangan dapat digunakan, jika hasilnya tidak
sesuai maka ganti batrai dengan batrai baru.
4. Pastikan alat timbangan menunjukkan angka ‘’00.00’’ sebelum
melakukanpenimbangan dengan menekan alat timbang tersebut.
Langkah-langkah penggunaan alat

1. Setelah alat siap, mintalah subjek untuk melepaskan alas kaki.


2. Setelah itu mintalah subjek untuk naik ke atas timbangan.
3. Pada layar timbangan akan muncul angka hasil penimbangan.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN ALAT PENGUKUR TINGGI BADAN (MICROTOISE)


PENGERTIAN Mengukur seseorang dengan posisi berdiri tegak untuk mengetahui tinggi
badan dimana tinggi badan dapat menentukan status gizi, mikrotois yang
digunakan lebihbaik di tera 1 tahun sekali.

TUJUAN Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan fisik sesuai dengan garis


pertumbuhanatau tidak

PROSEDUR Langkah–langkah persiapan


 Pertama sekali, periksalah terlebih dahulu apakah alat mikrotoise
yang akan digunakan masih berfungsi dengan baik, dengan cara melihat
angka 200 cm di jendela penunjuk. Jika sudah yakin lalu tariklah seluruh pita
ukur keluar boks hingg ke titik nol. Rasakan apakah ada kendala saat
seluruh pita ukur dikeluarkan, misalnya, macet, putus, seret, dll
 Pilih bidang vertikal yang datar (misalnya tembok/ bidang
pengukuran lainnya) sebagai tempat untuk meletakkan.
 Mikrotois ditarik sampai 2 meter, lalu dipasang di dinding dengan
perekat atau pasang permanen.
Langkah-langkah penggunaan alat

 Subjek yang diukur diminta berdiri dibawah mikrotois, dengan


tidak menggunakan alas kaki, topi, dan ikat rambut, pastikan subjek berdiri
tegaklurus, telapak kaki menempel pada tembok.
 Pengukur menarik mikrotois sesuai tinggi badan subjek yang
diukur.
 Pengukur membaca hasil pengukuran dengan mata tepat lurus
depan mikrotois.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN BED ELEKTRIK

PENGERTIAN Bed patient elektrik adalah tempat tidur pasien yang menggunakan sistem kerja
hidrolikuntuk menggerkan beberapa crank sesuai dengan alat yang ditinjau.

TUJUAN 1. Memudahkan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan.


2. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien yang akan dirawat di ICU

PROSEDUR  Posisikan tempat tidur sesuai dengan nomor tempat tidur yang diinginkan.
 Letakkan tiang infus pada bagian tempat tidur sebelah kanan atas dekat
kepala pasien.
 Hubungkan kabel stop kontak ke listrik.
 Lakukan cek fungsi tempat tidur.
 Gunakan tombol yang ada pada remote atau pada side rails untuk
menaikkan danmenurunkan tempat tidur:
- Perhatikan gambar di remote jika bagian kepala gunakan tombol ↑
untukmenaikkan bagian kepala dan ↓ menurunkan bagian kepala.
- Perhatikan gambar lurus putus putus gunakan ↑ untuk menaikkan
seluruh bagian tempat tidur dan ↓ untuk menurunkan seluruh tempat tidur.Pada
gambar lengkungan bagian kaki gunakan ↑ untuk menaikkan bagian kaki ↓ untuk
menurunkan bagian kaki.
- Pada gambar terdapat lengkungan kaki dan kepala tanda ↑ untuk
menaikan bagian kaki dan kepala secara bersama – sama dan ↓ untuk
menurunkan bagiankepala dan kaki secara bersama – sama.
 Bersihkan tempat tidur dengan menggunakan cairan desifektan yang
ditentukan.
 Pasang set laken dan selimut.
 Pasang side rails pelindung besi pada kedua sisi tempat tidur.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN TROLLY EMERGENCY

PENGERTIAN Seperangkat meja yang berisi obat-obatan dan alat-alat yang digunakan pada pasien yang
mengalami kegawatan/emergency

TUJUAN Untuk memudahkan dengan segera memberikan pertolongan dalam keadaan darurat

PROSEDUR Persiapan Alat : liat di lembaran alat dan obat emergencyHal yang perlu diperhatikan :
 Obat dan alat harus selalu tersedia dan lengkap
 Obat dan alat yang dipakai harus segera diganti /dikembalikan
 Mengontrol kembali kesiapan alat-alat bila rusak segera diganti/diperbaiki
 Setelah penggunaan alat laryngoscope segera bersihkan dan dikembalikan ketempat
semula
 Penggadaan obat-obat emergency dipertanggungjawabkan oleh kepala ruangan
 Apabila obat dan alat emergency lengkap trolly emergency dalam keadaan
terkunci
 Apabila trolly emergency digunakan kunci di buka dan dianggap obat dan alatsudah
ada yang terpakai
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

ALAT NEBULIZER

PENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan nebulator.

TUJUAN Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan Melonggarkan jalan nafas


Selaput lendir pada saluran nafas menjadi tetap lembab Mengobati peradangan pada saluran
pernafasan bagian atas

PROSEDUR
 Memperhatikan jenis alat nebulizer yang akan digunakan (sumber tegangan, tombol OFF/ON),
memastikan masker ataupun mouthpiece terhubung dengan baik, persiapan obat)

 Cuci tangan sebelum melakukan tindakan


 Mempersilakan penderita untuk duduk, setengah duduk atau berbaring (menggunakan bantal),
posisi senyaman mungkin.

 Meminta penderita untuk santai dan menjelaskan cara penggunaan masker (yaitu menempatkan
masker secara tepat sesuai bentuk dan mengenakan tali pengikat). Bila menggunakan mouthpiece
maka mouthpiece tersebut dimasukkan ke dalam mulut dan mulut tetap tertutup

 Menjelaskan kepada penderita agar penderita menghirup uap yang keluar secara perlahan-lahan
dan dalam hingga obat habis

 Memastikan penderita mengerti dan berikan kesempatan untuk bertanya.


 Menghubungkan nebulizer dengan sumber tegangan
 Menghubungkan air hose, nebulizer dan masker/mouthpiece pada main kit
 Buka tutup cup, masukan aquabides ke dalam tabung nebulizer
 Masukkan cairan obat ke dalam alat penguap sesuai dosis yang telah ditentukan.
 Gunakan mouthpiece atau masker sesuai kondisi pasien
 Mengaktifkan nebulizer dengan menekan tombol ON pada main kit. Perhatikan jenis alat, pada
nebulizer tertentu, pengeluaran uap harus menekan tombol pengeluaran obat pada nebulizer kit.

 Mengingatkan penderita, jika memakai masker atau mouthpiece, uap yang keluar dihirup
perlahan-lahan dan dalam secara berulang hingga obat habis (kurang lebih 10-15 menit)

 Tekan tombol OFF pada main kit, melepas masker/mouthpiece, nebulizer kit, dan air hose
 Menjelaskan kepada penderita bahwa pemakaian nebulizer telah selesai dan bersihkan sekitar
mulut dan hidung pasien dengan kertas tissue

 Mengevaluasi penderita apakah pengobatan yang dilakukan memberikan perbaikan/mengurangi


keluhan
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN OKSIGEN

PENGERTIAN Merupakan alat sederhana yang dimasukkan kedalam lubang hidung untuk
memberikantrherapy o2 dan yangmemungkinkan klien untuk bernafas melalui
mulut dan hidung .
TUJUAN 1. mengatasi hipoksemia /hipoksia
2. sebagai tindakan pengobatan
3. untuk mempertahankan metabolisme
PROSEDUR Langkah–langkah
 Siapkan Kateter nasal, kanula nasal atau masker sesuai yang
dibutuhkan dengan1 set tabung oksigen ( oksigen central )
 Hubungkan antara kanul binasal, Kateter nasal, atau masker dengan
flowmeter pada tabung oksigen
 Bersihkan lubang hidung pasien dengan cotten budd atau tissue
 Cek fungsi dari slowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi
oksigen& mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
 Cek aliran oksigen dgn cara mengalirkan oksigen lewat kanul binasal
kepunggung tangan perawat
 Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien dengan tepat/sesuai
 Atur pengikat kanul binasal dengan benar, janganlah terlalu kencang &
jangansampai terlalu kendur
 Pastikkan kanul binasal terpasang dengan aman
 Atur aliran oksigen sesuai dengan program yang telah ditentukan
 Alat-alat dikembalikan di tempat yg sesuaitempatnya semula
 Perawat mencuci tangan sesudah melaksanakan tindakan pemasangan
therapyoksigen
 Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam kepada klien
 Kontrak waktu selanjutnya
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KURSI RODA

PENGERTIAN Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk
memindahkan/mobilisasipasien dari satu tempat ke tempat lain

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah : Untuk transfortasi memindahkan


pasien. Mempercepat dan mempermudah proses pelayanan pasien.
PROSEDUR  Pastikan kunci roda aman dan siap pakai
 Kunci rem pada roda dengan benar
 Bantu pasien untuk duduk diatas kursi roda dengan benar
 Buka kunci rem roda sebelum menjalankan kursi roda
 Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan tenang dan hati-hati
 Sebelum menurunkan pasien kunci rem roda lagi
 Bantu pasien untuk turun dari kursi roda
 Bereskan kursi roda dan kembalikan ketempat semula
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BRANKARD

PENGERTIAN Suatu Alat yang di gunakan untuk transportasi memindahkan pasien ke ruangan

TUJUAN Untuk mempermudah perawat dalam melakukan tindakan

PROSEDUR Penggunaan :
 Brankard Harus Standbay Di Tempatnya
 Jika Pasien Sudah Di Atas Brankard, Rem Roda Dibuka, Plang
PengamanDipasang
 Setelah Memakai Brankard, Perawat Atau Bidan Segera Meletakkan
KembaliBrankard Pada Tempat Semula Dalam Keadaan Bersih, dan Dalam
Setiap Pemakaian Rem Kaki Harus Dipasang.
SMK MUHAMMADIYAH MUARA BADAK

Jl. KH Achmad Dahlan RT.29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN STETOSKOP

PENGERTIAN Stetoskop adalah instrumen atau alat medis yang digunakan untuk mendengarkan
bunyijantung, paru-paru, dan perut.

TUJUAN Untuk mendiagnosa suatu penyakit tertentu yang kita dengar.

PROSEDUR
 Pastikan selang tidak bocor dengan mengetuk diafragma (sisi datar
pada logam berbentuk lingkaran) stetoskop. Saat Anda mengetuknya, gunakanalat
pendengar (earpiece) stetoskop untuk mendengarkan suaranya. Jika Anda tidak
mendengar apa pun, mungkin selang tersebut bocor.
 Pastikan alat pendengar menghadap ke depan. Jika Anda memakainya
menghadap ke belakang, Anda tidak akan bisa mendengar bunyi apa pun.
 Pastikan alat pendengar memiliki bantalan yang ukurannya pas dan
dapat “mengunci” dengan baik di telinga Anda untuk menghindari suara-suara
darilingkungan sekitar. Jika ukurannya tidak pas, biasanya bantalan tersebut dapat
dilepas. Kunjungi toko penyedia alat medis untuk membeli bantalan baru.
 Pada beberapa jenis stetoskop, Anda juga dapat memiringkan atau
menekukgagang alat pendengar ke depan untuk membuatnya pas di telinga.
 Setelah semua sudah dipastikan dengan benar, kemudian pasang
stetoskop dengan nyaman
 Posisikan diaftagma sesuai dengan tempat atau bagian mana yang ingin
diperiksa
 Untuk mendengarkan bunyi jantung dan perut, posisikan pasien Anda
dalamkeadaan telentang. Untuk mendengarkan bunyi paru-paru, posisikan pasien
dalam keadaan telungkup. Bunyi jantung, paru-paru, dan perut bisa terdengar
berbeda tergantung dari posisi pasien: misalnya duduk, berdiri,
berbaring ke kiri/kanan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai