Anda di halaman 1dari 71

NO NAMA KEGUNAAN CARA PENGGUNAAN GAMBAR

A. RUANG TRIASE
Kit a. Tensimeter a. Buka Tensimeter Air a.
Pemeriksaa /Sphygmomanomete Raksa tersebut.
n Sederhana r(untuk mengukur  Geserlah jarum ke Arah
tekanan darah) ON agar air raksa naik.
b. Stetoskop(alat medis  Raba nadi Pasien yang
akustik yang akan diperiksa kemudian
digunakan untuk pasanglah manset sesuai
memeriksa dan dengan ukuran pasien.
mendengar suara  Lilitkan manset
dalam tubuh, tensimeter ke lengan atas
contohnya kiri atau kanan di atas
mendengar detak siku. Manset dililitkan
jantung dan pada bagian ini karena
pernafasan. pada bagian ini terdapat
pembuluh darah arteri
yang berasal langsung dari
jantung, pembuluh ini
terletak dekat di bawah
kulit dapat disebut juga
Arteri Brachialis,
 Upayakan tensimeter
diletakkan sejajar dengan
jantung baik dalam posisi
tidur maupun duduk atau
berdiri, tangan diperiksa
dalam keadaan rileks.
 Tutup katup pengatur
udara pada pompa karet
manset tensimeter dengan
cara memutar ke kanan
sampai habis.
 Pasang stetoskop pada
telinga Anda kemudian
bagian yang pipih
ditempelkan pada bagian
lipatan siku di sebelah
bawah lilitan manset.
 Pompalah udara ke
dalam manset dengan cara
menekan pompa karet
berulang-ulang sampai
tekanan menunjukkan
angka 140 mmHg.
Tekanan 140 mmHg ini
atas dasar mmHg di atas
tekanan systole yang
diperkirakan pada orang
dewasa normal (Tidak
menderita hipertensi) yaitu
120 mmHg. Bila yang
diperiksa adalah penderita
hipertensi, maka naikkan
kembali 20 mmHg dan
seterusnya secara bertahap,
 Manset yang dipompa
menyebabkan tekanannya
meningkat dan menekan
Arteri Brachialis sehingga
aliran darah berhenti
mengalir.
 Buka kembali katup
pengatur udara dengan
cara memutar ke kiri,
dengar dan amati suara
dari stetoskop yang timbul
ketika katup manset
dibuka kemudian sambil
mengamati angkanya.
 Detakan yang didengar
untuk pertama kali adalah
sistolik, sedangkan
detakan yang terakhir
sebelum suara benar-benar
hilang adalah suara
diastolik.
 Kemudian, rapikan
kembali perlengkapan
tensimeter tersebut.
b.

b. Pasang earpiece
stetoskop ke telinga,
pastikanlah earpiece
menutupi seluruh lubang
telinga anda.
Saat ini stetoskop
mempunyai dua muka
yang bisa dipakai untuk 2
pemeriksaan yang berbeda
serta jenis suara yang
dihasilkan pun berbeda.
Stetoskop ini disebut
dengan dua had, pada
umumnya mempunyai
tanda yaitu kepala bagian
depannya lebih lebar
memakai membran serta
pada bagian kepala
belakang ukurannya lebih
kecil dan tanpa membran.
Putarlah bagian pipa besi
yang ada pada chestpiece
guna memilih atau
menentukan kepala
belakang atau kepala
depan yang hendak
digunakan. Apabila
digunakan dalam
pemeriksaan tekanan darah
lebih baik menggunakan
kepala depan.

Letakkanlah stetoskop di
bagian arteri brachialis
supaya stetoskop tidak
terlepas, anda mesti
menjepit stetoskop di
bawah manset
spigmomanometer.

Branker ranjang penerimaan Pasien datang ke ruang


Penerimaan yang memiliki roda dan UGD lalu pasien di letakan
Pasien digunakan untuk di atas Branker
memeriksa keadaan penerimaan masien guna
pasien dan atau pemeriksaan lebih lanjut
memindahkan pasien
dari satu ruangan ke
ruangan lain.
Pembuatan Tujuan rekam medis Dengan mengisi informasi
Rekam adalah menunjang yang di butuhkan guna
Medik tercapainya tertib mendapatkan pelayanan
administrasi dalam keshatan baik dari riwayat
rangka upaya kesehatan, indentitas diri,
peningkatan pelayanan sumber pembayaran/ yang
kesahatan di rumah menanggung, serta
sakit. Tanpa didukung menandatangani data yang
suatu sistem telah diberikan atau
pengelolaan rekam tindakan yang akan di
medis yang baik dan lakukan oleh tenaga
benar, tidak akan kesehatan.
tercipta tertib
administrasi rumah
sakit sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan
tertib administrasi
merupakan salah satu
faktor yang menentukan
di dalam upaya
pelayanan kesehatan di
rumah sakit
Label( pada korban bencanaakan 1. Prioritas nol (hitam)
saat korban dikelompokan
Kemungkinan untuk hidup
masal berdasarkan skala
prioritas melalui proses sangat kecil, luka sangat
triage dengan
parah. Hanya perlu terapi
menggunakan algoritma
Siple Triage and Rapid suportif. Contoh henti
Treatment (START).
jantung kritis, trauma
sistem informasi triage
untuk memberikan kepala kritis.
pelayanan yang cepat,
2. Prioritas pertama
efisien, dan efektif
dalam penanggulangan (merah)
bencana
Mengancam jiwa atau
fungsi vital, perlu
resusitasidan tindakan
bedah segera,
mempunyai kesempatan
hidup yang besar.
Penanganan dan
pemindahan bersifat
segera yaitu gangguan
pada jalan nafas,
pernafasan dan sirkulasi.
Contohnya sumbatan
jalan nafas, tension
pneumothorak, syok
hemoragik, luka
terpotong pada tangan
dan kaki, combutio (luka
bakar) tingkat II dan III
> 25%
3. Prioritas ke dua (kuning)
Potensial mengancam
nyawa atau fungsi vital
bila tidak segera
ditangani dalam jangka
waktu singkat.
Penanganan dan
pemindahan bersifat
janganterlambat. Contoh:
patah tulang besar,
combutio(luka bakar)
tingkat II dan III < 25 %,
trauma thorak /abdomen,
laserasi luas, trauma bola
mata.
4. Prioritas ke tiga (hijau)
Perlu penanganan seperti
pelayanan biasa, tidak
perlusegera.Penanganan
dan pemindahan bersifat
terakhir. Contoh luka
superficial, luka-luka
ringan.

B. RUANG TINDAKAN
1. RUANG RESUSITASI
PERALATAN MEDIS
Nasopharin tabung endo-trakea Pertama inspeksi lubang
geal tube fleksible yang di hidung. Perhatikan apakah
rancang untuk ada penyumbatan seperti
membuka saluran polip, frakaktur, atau
antara lubang hidung pendarahan. Kedua, pilih
dan faringnaso, NPA dengan ukuran yang
melainkan bisa di sesuai. Ketiga, lumasi
gunakan dalam keadaan dengan pelumas larut air.
darurat atau jangka Berikutnya, masukkan
panjang penggunaan ujung NPA ke dalam
lubang hidung, arahkan ke
posterior menuju telinga.
Masukan NPA dengan
gerakan halus dan sedikit
memutar sampai sayap
penahan berhenti di ujung
hidung. Lanjutkan
ventilasi pasien dengan
bag- mask ventilator.
Oropharing sebuah tabung atau pipa
eal tube yang di pasang antara
mulut dan faring pada
orang yang tidak sadar
yang berfungsi untuk
membebaskan jalan
nafas.
Laringoscop Alat yang digunakan a.Beritahukan pada
e set Anak penderita atau keluarga
untuk melihat laryng
mengenai prosedur
(membantu tindakan yang akan
dilakukan, indikasi dan
pemasangan
komplikasinya, dan
endotracheal tube). mintalah persetujuan dari Bentuk yang sama
penderita atau keluarga namun ukuran pada
Pada pasien anak-anak
( informed anak jauh lebih kecil
consent)
b.Cek alat yang
diperlukan, pastikan semua
berfungsi dengan baik
dan pilih pipa endotrakeal
( ET) yang sesuai ukuran.
Masukkan
stilet ke dalam pipa ET.
Jangan sampai ada
penonjolan keluar
pada ujung balon, buat
lengkungan pada pipa dan
stilet dan cek
fungsi balon dengan
mengembangkan dengan
udara 10 ml. Jika
fungsi baik, kempeskan
balon. Beri pelumas pada
ujung pipa ET
sampai daerah cuff.
c.Letakkan bantal kecil
atau penyangga handuk
setinggi 10 cm di
oksiput dan pertahankan
kepala sedikit ekstensi.
(jika resiko
fraktur cervical dapat
disingkirkan)
e.Lakukan hiperventilasi
minimal 30 detik melalui
bag masker
dengan Fi O2 100 %.
f.Buka mulut dengan cara
cross finger dan tangan
kiri memegang
laringoskop.
g.Masukkan bilah
laringoskop dengan lembut
menelusuri mulut
sebelah kanan, sisihkan
lidah ke kiri. Masukkan
bilah sedikit demi sedikit
sampai ujung laringoskop
mencapai
dasar lidah, perhatikan
agar lidah atau bibir tidak
terjepit di
antara bilah dan gigi
pasien.
h.Angkat laringoskop ke
atasdan ke depan dengan
kemiringan 30
samapi 40 sejajar aksis
pengangan. Jangan sampai
menggunakan gigi sebagai
titik tumpu.
i.Bila pita suara sudah
terlihat (gambar 5.f), tahan
tarikan / posisi
laringoskop dengan
menggunakan kekuatan
siku dan
pergelangan tangan.
Masukkan pipa ET dari
sebelah kanan
mulut ke faring sampai
bagian proksimal dari cuff
ET melewati
pita suara ± 1 – 2 cm atau
pada orang dewasa atau
kedalaman
pipa ET ±19 -23 cm
j.Angkat laringoskop dan
stilet pipa ET dan isi balon
dengan
udara 5 – 10 ml. Waktu
intubasi tidak boleh lebih
dari 30 detik.
k.Hubungan pipa ET
dengan ambubag dan
lakukan ventilasi
sambil melakukan
auskultasi ( asisten),
pertama pada lambung,
kemudaian pada paru
kanan dan kiri sambil
memperhatikan
pengembangan dada.Bila
terdengar gurgling pada
lambung dan
dada tidak mengembang,
berarti pipa ET masuk ke
esofagus dan
pemasangan pipa harus
diulangi setelah
melakukan
hiperventilasi ulang
selama 30 detik.
Berkurangnya bunyi nafas
di atas dada kiri biasanya
mengindikasikan
pergeseran pipa ke
dalam bronkus utama
kanan dan memerlukan
tarikan beberapa
cm dari pipa ET.
l.Setelah bunyi nafas
optimal dicapai,
kembangkan balon cuff
dengan menggunakan
spuit 10 cc.
m.Lakukan fiksasi pipa
dengan plester agar tak
terdorong atau
tercabut
n.Pasang orofaring untuk
mencegah pasien
menggigit pipa ET jika
mulai sadar.
o.Lakukan ventilasi terus
dengan oksigen 100 %
( aliran 10 sampai
12 liter per menit).
Laringoscop Alat yang digunakan Proses pemasangan sama
e set yang membedakan adalah
untuk melihat laryng
Dewasa ukuran Laringoscope set
(membantu yang berbeda.
pemasangan
endotracheal tube). Ukuran pada orang
deawasa jauh lebih
Pada pasien dewasa besar dengan bentuk
yang sama
Nasotrakhea Sejenis alat yang di 1. Posisikan pasien
l tube telentang dengan kepala
gunakan di dunia medis
ekstensi 2. Petugas
untuk menjamin saluran mencuci tangan 3. Petugas
memakai masker dan
nafas tetap bebas. Alat
sarung tangan 4. Lakukan
ini banyak di gunakan suction jika diperlukan 5.
Lakukan intubasi a. Buka
oleh dokter dengan
blade, pegang tangkai
spesialisasi anastesi laringoskop dengan tenang
b. Buka mulut pasien c.
dalam pembiusan dan
Masukkan blade pelan-
operasi. pelan menyusuri dasar
lidah, ujung blade sudah di
pangkal lidah, geser lidah
pelan-pelan kea rah kiri d.
Angkat tangkai
laringoskop ke depan
sehingga menyangkut ke
seluruh lidah ke depan
sehingga rona glottis
terlihat e. Ambil pipa ETT
sesuai ukuran yang sudah
ditentukan sebelumnya f.
Masukkan dari sudut
mulut kanan arahkan
ujung ETT menyusur ke
rima glottis masuk ke
celah pita suara
Orotracheal

Suction Alat yang digunakan 1. Beri tahu pasien bahwa


Pump tindakan akan segera
untuk menghisap lendir
dimulai.
atau cairan berupa 2. Cek alat-alat yang akan
digunakan.
darah pada pasien
3. Cuci tangan.
menggunakan listrik 4. Dekatkan alat-alat ke
sisi tempat tidur pasien.
atau baterei
5. Pakai sarung tangan.
6. Berikan posisi yang
nyaman pada pasien
dengan kepala sedikit
ekstensi
7. Berikan Oksigen 2 – 5
menit
8. Letakkan pengalas di
bawah dagu pasien
9. Hidupkan mesin,
mengecek tekanan dan
botol penampung
10. Masukkan kanul
section dengan hati-hati
(hidung ± 5 cm, mulut ±10
cm)
11. Hisap lendir dengan
menutup lubang kanul,
menarik keluar perlahan
sambil memutar (+ 5 detik
untuk anak, + 10 detik
untuk dewasa)
12. Bilas kanul dengan
NaCl, berikan kesempatan
pasien bernafas
13. Ulangi prosedur
tersebut 3-5 kali
suctioning
14. Observasi keadaan
umum pasien dan status
pernafasannya
15. Observasi secret
tentang warna, bau dan
volumenya Bereskan alat.
16. Lepaskan handscoen.
17. Rapihkan kembali
pasien.
18. Berikan reinforcement
positif pada pasien.
19. Buat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya.
20. Kembalikan peralatan.
21. Cuci tangan.
Tracheosto membantu proses  Anda akan diposisikan
mi set napas pada orang untuk berbaring.
yang mengalami  Gulungan handuk,
gangguan pernapasan. jaket, selimut, kain,
atau apapun akan
digunakan untuk
menyangga bagian
bawah bahu Anda.
Langkah ini akan
membantu dalam
meluruskan posisi jalan
napas.
 Obat bius lokal
disuntikkan ke area
yang ditargetkan.
 Dokter akan membuat
sayatan pada kulit
leher.
 Dokter kemudian
membuka trakea
(tracheostomy) atau
membran krikotiroid
(cricothyroidotomy).
 Selang napas lalu
dimasukkan ke dalam
trakea dan ujung
selang napas satunya
akan disambungkan ke
suplai oksigen.

Bag valve Alat bantu pernafasan 1. Cek identitas pasien 2.


mask Berikan penjelasan tentang
secara manual yang
tindakan yang akan
dapat dilengkapi dilakukan 3. Lakukan cuci
tangan 4. Mengangkat
dengan selang oksigen
rahang bawah pasien untuk
dan reservoir . Aliran mempertahankan jalan
nafas terbuka 5. Pasang
15 L/mnt konsentrasi
sungkup sesuai ukuran
99 %. pasien dengan
menggunakan konektor
yang sesuai 6. Cek
kebocoran dan keefektifan
alat 7. Atur posisi pasien
telentang 8. Pasang
sungkup pada mulut
menutupi seluruh mulut
dan hidung 9. Memompa
udara dengan cara tangan
satu memegang bag sambil
memompa udara dan yang
satunya memegang dan
memfiksasi masker, ibu
jari dan ibu telunjuk
membentuk huruf C
sedangkan jari-jari lainnya
memegang rahang bawah
sekaligus membuka jalan
nafas dengan membentuk
huruf E. 10. Perhatian
gerakan dada, berikan
udara inspirasi dengan
perkiraan volume tidal 6-8
cc/kgBB, lepaskan untuk
periode ekspirasi. 11.
Lakukan sebanyak 10-12
kali/menit sampai dada
nampak terangkat 12.
Evaluasi pernafasan 13.
Rapikan pasien dan
peralatan 14. Lakukan cuci
tangan
Kanul Selang bantu Terangkan prosedur pada
oksigen klien
pernafasan yang di
Atur posisi klien yang
letakan pada lubang nyaman(semi fowler)
Atur peralatan oksigen dan
hidung. Pemberian O2
humidiflier
1-6 L/mnt dengan Hubungkan kanula dengan
selang oksigen ke
konsentrasi 24% - 44%.
humidiflier dengan aliran
oksigen yang rendah,beri
pelicin(jelly) pada kedua
ujung kanula.
Masukan ujung kanula ke
lubang hidung
Fiksasi selang oksigen
Alirkan oksigen sesuai
yang diingiinkan
Oksigen Alat bantu pernapasan 1. Terangkan prosedur
Mask pada klien
2. Atur posisi yang
nyaman pada klien
(semi fowler)
3. hubungkan selang
oksigen pada sungkup
muka sederhana
dengan humidiflier.
4. Tepatkan sungkup
muka sederhana
sehingga menutupi
hidung dan mulut klien
5. Lingkarkan karet
sungkunp kepada
kepala klien agar tidak
lepas
Alirkan oksigen sesuai
kebutuhan.
Chest Tube Sebuah tabung fleksibel 1. Mengatur posisi pasien,
yang di masukin
posisi fowler
melalui bagian samping
dada ke tempat pleura 2. Lakukan perawatan
yang di gunakan untuk
luka secara aseptik
menghilangkan udara
(pneumotoraks) atuau 3. Seluruh perlengkapan
cairan (efusi pleura,
drainage harus dalam
darah, chyle), atau
nanah (empiema) dari keadaan rapi untuk
ruang intratoracic
memudahkan observasi
4. Fiksasi thoraxdrain
dengan plester lebar
5. Selang transparan
selalu dalam keadaan
kosong,jika ada cairan
dalam selang lakukan
milking
6. Mintakan control foto
thorak untuk melihat
kondisi paru,draindan
kelainan lain
7. Lakukan fisioterapy
nafas
8. Berikan terapi oksigen
9. Ujung selang yang
terendam +- 1-2,5cm
dari permukaan air
(bila memakai WSD)
10. Observasi botol WSD
tentang jenis,jumlah
cairan tiap ½ jam,
gelembung yang
muncul dalam botol
11. Cegah terjadinya
dekubitus
12. Melakukan rawat luka
tiap hari dengan teknik
aseptik
13. Cek tekanan continous
suction sesuai order
14. Observasi vital singn
15. Dokumentasikan
16. Alat – alat di bereska
kembali
17. Buka sarung tangan
dan cuci tangan dengan
enam langkah
Crico/Trakh Membuat jalan pintas  Jelaskan prosedur
eostomi (bypass) pada konstriksi  Cuci tangan
atau obstruksi, jalan
nafas (sebagai akibat Membersihkan anak
darai ederma laring, kanul non disp
adanya benda asing  Pakai sarung tangan
atau tumor, prosedur  Angkat O2, putar
pembedahan yang kunci anak kanul
melibatkan leher, luka  Angkat anak kanul &
bakar yang berat, masukkan ke kom
trauma wajah atau H2O2
dada)  Lepaskan sarung
tangan

Bersihkan anak kanul :


 Pakai sarung tg
 Angkat a/
kanul,bersihkan di dl
lobang
 Bilas dengan NS,
angkat dan ketukkan.
 Masukkan anak kanul ,
putar dan kunci.
 Beri Oksigen bp.

Mengganti kasa & tali


pengikat.
 Angkat kasa kotor di
stoma dg sarung tg
 Bersihkan stoma dg
aplikator menuju luar
dg H202 & bilas dg
NS.
 Siapkan kasa & pasang
dibawah stoma

Mengganti pengikat
 Biarkan yg lama
 Potong tali 2 x
diameter leher + 10 cm
 Masukkan tali
 Observasi keketatan
tali dengan fleksi
leher
 Hati-hati angkat tali yg
kotor & beri O2
 Lepas sarung tangan ,
cuci tangan

Ventilator alat bantu mekanik


Transport yang berfungsi untuk
memberikan bantuan
nafas pasien dengan
cara memberikan
tekanan udara positif
pada paru-paru melalui
jalan nafas buatan.
Vital sign mengukur dan 1. Lepaskan penutup
monitor mengawasi keadaan debu.
dari tanda-tanda vital 2. Siapkan aksesoris dan
yang ada pada tubuh pasang sesuai
manusia. kebutuhan
3. Hubungkan alat
keterminal listrik.
4. Hubungkan alat ke
catu daya.
5. Hidupkan alat dengan
menek tombol
ON/OFF.
6. Set rentang nilai
(range) untuk
temperatur,pulse dan
alarm.
7. Beritahukan pasien
mengenai tindakan yg
akan dilakukan.
8. Hubungkan patient
cable,manset kepasien
dan pastikan sudah
terhubung dengan
baik.
9. Lakukan monitoring.
Setelah pengoperasian
selesai matikan alat
dengan menekan tombol
ON/OFF.
1. Lepaskan hubungan alat
dari catu daya.
2. Lepaskan hubungan alat
dari terminal listrik.
3. Lepaskan patient
cable,manset dan
bersihkan.
4. Pastikan bahwa vital
sign monitor dalam
kondisi baik dan siap
difungsikan lagi.
5. Pasang penutup debu
,simpan alat dan aksesoris
ke tempat semula.

Infusion untuk membantu proses 1. Sambungkan kabel


pump penginfusan power ke mesin dan
(memasukkan cairan ke sumber listrik
dalam tubuh pasien) 2. Tekan tombol power
dengan pengaturan ON, mesin akan
waktu serta jumlah melakukan “self
tertentu. checking”, semua
tombol alarm akan
menyala. Display akan
terbaca JJJJ atau tttt
3. Bila display terbaca
JJJJ (posisi 1), berarti
harus digunakan set
infus khusus pump
TS*PA atau TS*PM,
bila display terbaca tttt
(posisi 2),   berarti
harus digunakan set
infus biasa TS*A atau
TK*A.
4. Lakukan priming pada
set infus, pastikan tidak
ada udara di sepanjang
selang.
5. Posisikan roller klem di
bawah pump. Buka
pintu pump, geser klem
yang terletak di bawah
lalu pasang set infus
dan pastikan posisi set
infus dalam posisi
lurus, tutup kembali
pintu pump.
6. Pasang drip sensor
pada ruang penetesan
(chamber) set infus, di
antara permukaan
cairan dan drip nozzle
7. Tekan topmbol
INFUSION SET
“15”19”20”60”, sesuai
dengan set infus yang
digunakan. Alur
kecepatan aliran
(Delivery Rate) sesuai
yang dikehendaki lalu
tekan tombol
8. Buka roler klem
9. Tekan tombol START,
lampu indikator
operation akan
menyala, hijau. Berarti
mesin mulai beroperasi.
10. Bila akan menghapus
jumlah cairan yang
sudah masuk ke pasien,
tekan tombol STOP,
lalu tekan tombol ml
CLEAR selama 2 detik.
11. Lampu
“COMPLETION” akan
menyala bila volume
cairan yang masuk
sudah mencapai D.
Limit yang diinginkan,
lampu indikator  akan
berwarna merah. Pada
situasi ini, mesin masih
berjalan dengan
kecepatan minimal (1
ml/jam), untuk menjaga
kepatenan IV kateter di
dalam vena.
Untuk mengakhiri
pemakaian infus pump,
tekan tombol STOP, buka
pintu pump, lepaskan set
infus dari mesin, dan
matikan mesin dengan
menekan tombol POWER.
Syringe untuk memasukkan 1. Sebelum pemakaian
pump cairan obat ke dalam pertama mesin
tubuh pasien secara disambungkan
teratur kesumber listrik
(charge) selama 15 jam
2. Angkat clamp unit,
kemudian pasang
plunger syringe/spuit
dengan benar
3. Tekan clutch kemudian
posisikan syringe
dengan benar
4. Kembalikan posisi
clamp unit pada tempat
semula
5. Tekan tombol
“POWER”
6. Tekan tombol
“rate/D.Limit/ml”
(SELECT), sehingga
muncul “RATE” pada
display, putar dial
setting yang berada di
bagian samping pump
7. Setelah angka delivery
rate di-set, tekan
tombol “START”
Lampu indikator menyala
warna hijau (berputar),
berarti mesin sudah
beroperasi
ECG grafik yang di buat oleh 1. Pasang semua
sebuah komponen
elektrokardiograf yang 2. Nyalakan mesin ECG
merekam aktifitas 3. Electrode ektremitas
kelistrikan jantung diberi jelly
dalam waktu tertentu 4. Pasang Electrode
ektremitas dada
dengan menekan karet
penghisap
5. Buat kalibrasi
6. Rekam setiap lead 3-4
beat
7. Perekaman sudah
selesai
8. Bersihkan
9. Matikan mesin ECG
Bersihkan alat
Vena untuk mendapatkan
Suction akses vena
dengan cara pembedaha
n yang dilakukan jika
akses vena perifer sulit
karena kollaps
pembuluhdarah perifer
(misalnya karena syok,
dehidrasi) atau karena
thrombosis
vena perifer setelah pen
usukan berulang atau di
perlukan akses yang leb
ih besardaripada vena
perifer.
Defibrilator untuk mengatasi 1. Ambil paddles dari sisi
gangguan irama jantung samping alat
yang mengancam jiwa. 2. Pastikan defibrilator
dalam keadaan kering
3. Beri krim pada
permukaan paddle
4. Tempelkan Paddle
pada pasien di posisi
apeks dan sternum
5. Tekan tombol energy
6. Lakukan pengisian
dengan menekan satu
tombol pada paddle,
lalu proses pengisian
dapat dilihat dimonitor
7. Jangan sentuh pasien
pada saat melakukan
defibrillasi
8. Setelah pengisian
selesai maka akan
terdengan bunyi “bep”
pada display muncul
tulisan “Defibrillator
Ready” dan pada
tombol paddle akan
menyala
9. Tekan paddle agak
menekan ke
dada/tulang rusuk
10. Untuk pengosongan
tekan kedua tombol
pada paddle secara
bersamaan
11. Lihat pada monitor
12. Setelah selesai pilih
switch pada tombol
energy hingga
menunjukan angka 0
Lalu tekan tombol power
Gluko Stick untuk mengukur kadar 1. Nyalakan glucometer,
gula dalam darah siapkan alcohol swap
seseorang. atau kapas beralkohol,
jarum atau lancet, dan
kertas strip
2. Tentukan jari mana
yang Anda akan
gunakan untuk
mengambil sampel
darah
3. Siapkan pen lancet atau
perangkat penusuk
sesuai dengan panduan
penggunaan
4. Sentuh dan tahan
bukaan strip sampai
tetes darah memenuhi
standar pengujian
5. Lihat hasil tes darah
yang sudah dilakukan
6. Buanglah lancet yang
sudah digunakan
catatlah hasil tes gula
darah Anda
Stetoskop untuk memeriksa dan 1. Persiapkan stetoskop
mendengar suara dalam pada tempatnya dan
tubuh, contohnya pastikan dalam kondisi
mendengar detak baik bagian
jantung dan pernafasan. "chestpiece" biasanya
terdiri dari dua sisi yang
dapat diletakaan di
badan pasien untuk
memperjelas suara;
sebuah diaphgram (disk
plastik) atau "bell"
(mangkok kosong)
2. Letakkan bagian
"chestpiece" pada
telinga pemeriksa
3. Letakkan bagian
sebuah diaphgram (disk
plastik) atau "bell"
(mangkok kosong)
pada bagian tubuh
pasien
4. Dengarkan suara dalam
tubuh pasien yang
mungkin terdapat
kelainan
5. setelah selesai rapikan
pasien dan alat-alat
dibereskan
Termometer Mengukur suhu tubuh 1. Nyalakan termometer
manusia 2. Pastikan suhu
termometer normal.
3. Lalu letakkan
termometer di tempat
pengukuran(aksila,oral,
rektal)
4. Tunggu hingga
termometer
mengeluarkan suara
“bip”
Lalu lihat suhu yang sudah
diukur pada Layar
LED/Air Raksa
Nebulizer Nebulizer umum 1. Cuci tangan dengan
digunakan sebagai sabun di bawah air
terapi pengobatan asma mengalir untuk
kronis, baik untuk anak- mencegah kuman ikut
anak maupun orang masuk ke paru-paru
dewasa melalui nebulizer.
2. Siapkan obat yang akan
digunakan. Jika obat
sudah dicampur, tuang
langsung ke dalam
wadah obat nebulizer.
Jika belum, masukkan
satu per satu dengan
menggunakan pipet
atau alat suntik.
3. Tambahkan cairan
saline jika diperlukan
dan diresepkan dokter.
4. Hubungkan wadah obat
ke mesin dan juga
masker ke bagian atas
wadah.
5. Letakkan masker
hingga menutupi
hidung dan mulut.

6. Hidupkan mesin
kemudian tarik napas
dengan hidung dan
keluarkan perlahan
melalui mulut.
7. Anda bisa
mengakhirinya saat
tidak ada lagi uap yang
keluar, menandakan
obat sudah habis
Imobilisation set
Neck collar mencegah pergerakan 1. Ukuran yang benar
tulang servikal, dan adalah hal kritikal bagi
mencegah kesembuhan klien.
bertambahnya Collar yang terlalu
kerusakan tulang pendek mungkin tidak
servikal, serta akan menopang dengan
mengurangi rasa sakit cukup baik, sementara
akibat pergerakan. terlalu panjang
membuat collar
menjadi hiperekstensi.
Kuncinya adalah pada
jarak berdasarkan
imajinasi tarikan garis
melintasi atas bahu,
dimana collar akan
terpasang dan bagian
bawah dagu klien.
2. Kunci pada collarnya
adalah jarak antara sisi
pengikat belakang dan
bagian terbawah plastik
keras yang melingkar.
3. Ketika klien
ditempatkan pada
posisi netral, gunakan
jari" anda untuk
mengukur jarak dari
bahu ke dagu.
4. Anda dapat
menggunakan jari"
untuk menentukan
ukuran Stifneck
Extrication Collar yang
lebih mendekati dengan
dimensi kunci klien.
5. Collar disiapkan
dengan memindahkan
pengencang hitam
(sizing post) pada
ujung cincin teratas di
sisi dalam collar lalu
tarik pengencang hitam
ke dalam lubang
terkecil. Tekan dengan
lembut.
6. Fleksikan collar sampai
ibu jari anda
menyentuh jari-jari
yang lain. ini akan
membentuk collar
dalam bentuk silinder
untuk pengaplikasian
segera
Lomg spine Digunakan untuk 1. Menjelaskan prosedur
board mengangkat atau pemindahan
mengevakuasi korban. 2. Atur brankar / Tempat
Tidur dalam kondisi
terkunci
3. Berdiri di sisi kanan
atau kiri pasien
4. Kemudian masukkan
tangan ke bawah tubuh
pasien
5. Silangkan tangan
pasien di atas dada
6. Pasien diangkat oleh
sekurang-kurangnya 2 -
3 orang perawat (sesuai
kebutuhan)

7. Ketiga perawat berdiri


disisi sebelah kanan
pasien :

- Perawat I (paling
tinggi) dan berdiri
di bagian kepala
sebagai pemberi
instruksi
- Perawat II berdiri
di bagian pinggang
- Perawat III berdiri
di bagian kaki
8. Lengan kiri perawat I
berada di bawah
kepala/leher dan
pangkal lengan
pasien,dan lengan
kanan dibawah
punggung pasien
9. Lengan kiri perawat II
dibawah pinggang
pasien, lengan kanan
dibawah bokong
pasien.
10. Kedua lengan perawat
III mengangkat seluruh
tungkai pasien.
11. Setelah siap, salah
seorang perawat
memberi aba-aba untuk
bersama-sama
mengangkat pasien.
12. Dengan langkah
bersamaan, berjalan
menuju ke tempat
tidur / brankar yang
telah disiapkan.
13. Setelah pasien berada
di atas TT/brankar,
posisi pasien diatur,
selimut dipasang atau
dirapikan.
Scoop Digunakan pada 1. perawat diharuskan
stercher penyelamatan korban mencuci tangan
bencana. sebelum memindahkan
pasien
2. Kenakan jas, maker,
dan sarung tangan
3. sesuiakan panjang
scoop stretcher dengan
tinggi pasien
4. Buka kunci scoop
stretcher dan pisah
menjadi 2 bagian
5. Pasang Scoop Strecher
secara bersama-sama,
apabila pasien gemuk
dibantu dengan
diposisikan miring saat
memasang scoop
stretcher, pastikan
kesegarisan kepala dan
vertebrata.
6. Kunci scoop stretcher
pastikan pasien tidak
terjepit dan pergerakan
pada area kepala dan
leher minimal.
7. Pasang sabuk
pengaman dan
perhatikan keamanan
ketika mengangkat
pasien.
8. Pindahkan pasien ke
tempat yang dituju.
Jangan membawa
pasien dengan cara
mundur, apabila
berbalik arah harus
memutar.
9. Letakkan scoop
stretcher secara
bersama-sama sesuai
aba-aba, dan pastikan
keadaan scoop stretcher
sejajar.
10. Bila sudah sampai
tempat yang dituju,
buka kunci scoop
stretcher dan buka
scoop stretcher mejadi
2 bagian.
11. Rapikan pasien.
Kendrik Digunakan untuk
Extrication pengevakuasian atau
Deviice memindahkan korban
(KED) tabrakan lalu lintas.
Biasanya tersedia di
ambulans dan
merupakan salah satu
alat wajib untuk
kebutuhkan pertolongan
pertama pada musabah
kecelakaan baik
kecelakaan lau lintas
maupun kecelakaan
karena bencana alam.
Urine bag Digunakan untuk 1. Pemasangan kateter
menampung air seni dilakukan atas program
(urine) pasien yang dari dokter, dan
terhubung dengan Foley biasanya dilakukan
Catheter. Berupa secara steril dan
kantong yang terbuat terjamin kebersihannya
dari bahan plastic PVC oleh dokter atau
dan penggunaannya perawat yang bertugas.
sekali buang 2. Sebelumnya, petugas
akan membuka dan
membersihkan
peralatan kateterisasi
dan alat kelamin pasien
terlebih dahulu.
3. Nah, selang
akan dilubrikasi dengan
pelumas tertentu agar
mudah saat
dimasukkan ke dalam
saluran uretra.
4. Selang akan dimasukan
perawat ke dalam
lubang kencing
(uretra). 
5. Selang kateter akan
dimasukkan hingga
mencapai leher
kandung kemih Anda,
kira-kira sekitar 5
cm. Setelah ini, Anda
sudah bisa langsung
buang air kecil
menggunakan selang
kateter.
6. Jangan lupa kosongkan
kantong urin yang
terhubung pada kateter
Anda setiap 6-8 jam
sekali
NGT Selang yang 1. Mengucapkan salam
dimasukkan melalui terapeutik.
hidung sampai ke 2. Melakukan evaluasi /
lambung. Sering validasi.
digunakan untuk 3. Melakukan kontrak
memberikan nutrisi dan ( waktu, tempat,
obat-obatan kepada topik ).
seseorang yang tidak 4. Menjelaskan prosedur
mampu untuk tindakan.
mengkonsumsi 5. Mencuci tangan.
makanan, cairan, dan 6. Menyiapkan alat dan
obat-obatan secara oral. membawanya ke dekat
pasien.
7. Memakai sarung
tangan / handscun.
8. Menjaga privacy pasien
: menutup pintu /
sampiran.
9. Mengatur posisi
pasien : posisi fowler 
atau semi fowler.
10. Memasang handuk
kecil di dada pasien.
11. Letakkan bengkok di
dekat pasien.
12. Mengkaji lubang
hidung pasien
13. Mengobservasi
keutuhan jaringan
hidung, termasuk
adanya iritasi dengan
menggunakan pen light
14. Mengkaji lubang
hidung untuk melihat
adanya obstruksi
dengan meminta pasien
bernafas melalui salah
satu lubang hidung
sambil menutup lubang
hidung yang lainnya.
15. Memilih salah satu
lubang hidung yang
aliran udaranya paling
besar.
16. Mengukur panjang
selang yang akan
dimasukkan dengan
menempatkan ujung
selang dari hidung
pasien ke ujung telinga
atas, lalu lanjutkan
sampai ke processus
xyphoideus.

17. Tandai selang dengan


plaster untuk batas
selang yang akan
dimasukkan.

18. Menberi jelly / pelumas


pada ujung selang
tersebut ( 10-20 cm ).

19. Meminta pasien untuk


hiperekstensi kepala.

20. Meminta pasien untuk


rilaks dan bernafas
normal, masukkan
selang perlahan tapi
tegas sepanjang 5-10
cm. Kemudian
meminta pasien untuk
menundukkan kepala
( fleksi ) sambil
menelan.

21. Memasukkan selang


sampai batas yang
ditandai. Jangan
memasukkan selang
secara paksa jika terasa
ada tahanan.

22. Jika pasien batuk /


bersin, hentikan dulu
tindakan.

23. Jika selang mengalami


tahanan, tarik selang,
lumasi kembali, dan
masukkan kembali
melalui lubang hidung
yang lainnya.

24. Jika pasien terlihat


akan muntah, tarik
selang dan inspeksi
tenggorokan lalu
lanjutkan memasukkan
selang secara bertahap.

25. Mengecek masuknya


selang ke lambung :
26. Masukkan ujung selang
ke dalam kom yang
berisi air.
27. Auskultasi suara udara
yang dimasukkan
dengan meletakkan
stetoskop di atas
epigastrium pasien, dan
kemudian sambungkan
ujung spuit dengan
ujung selang, lalu
masukkan 10-30 ml
udara ke dalam selang
dengan cepat sambil
mendengarkan suara
“blup”.
28. Mengaspirasi secara
perlahan melalui spuit
dan cek keasaman
dengan menggunakan
kertas lakmus.
29. Apabila tanda-tanda
pemeriksaaan tidak
mengindikasi adanya
selang di dalam
lambung, masukkan
kembali selang sejauh 5
cm, dan ulangi
pemeriksaan.
30. Memfiksasi selang
dengan memplesternya
ke batang hidung
pasien dan mengklem
ujung selang agar udara
tidak masuk.
31. Membantu pasien
mengatur posisi yang
nyaman
32. Merapihkan dan
membereskan alat.
33. Mengevaluasi respon
pasien.
34. Merencanakan tindak
lanjut.
35. Selang NGT maksimal
dipasang 3 x 24 jam
jika sudah mencapai
waktu harus dilepas
dan di pasang NGT
yang baru.
Obat-obatan
Cairan Infus digunakan untuk 1. Mencuci tangan
koloid mengganti cairan yang 2. Memberitahu tindakan
hilang yakni yang akan dilakukan
cairan intravaskuler, 3. Mengisi selang infus
digunakan untuk 4. Membuka plastic
membuat infus set dengan benar
tekanan osmose plasma 5. Tetap melindungi
lebih terjaga dan ujung selang steril
mengalami 6. Menggantungkan
peningkatan. infus set dengan
Cairan infus Cairan kristaloid adalah cairan infus dengan
kristaloid cairan yang posisi cairan infus
mengandung air, mengarah keatas
elektrolit, dan atau gula 7. Menggantung cairan
dengan berbagai infus di standar cairan
campuran. infus
Beberapa cairan infus 8. Mengisi cairan infus
yang masuk ke dalam set dengan cara
jenis menekan (tapi jangan
cairan kristaloid antara sampai terendam)
lain: 9. Mengisi selang infus
a.Normal Saline dengan cairan yang
Komposisi : benar
Na: 154 mmol/l 10. Menutup ujung selang
Cl:154 mmol/l dan tutup dengan
Kegunaan : mempertahankan
Mengganti cairan saat kesterilan
diare, mengganti 11. Cek adanya udara
elektrolit dan dalam selang
cairan yang hilang di 12. Memilih posisi yang
intravaskuler, menjaga tepat untuk memasang
cairan infus
ekstra seluler dan 13. Meletakkan perlak
elektrolit serta membuat dan pengalas
peningkatan pada 14. Memilih vena yang
metabolit nitrogen tepat dan benar
berupa ureum 15. Memasang tourniquet
dan kreatinin pada 16. Deninfeksi vena
penyakit ginjal akut. dengan alcohol dari
b.Ringer Laktat (RL) atas kebawah dengan
Komposisi : sekali hapus
mmol/100 ml : 17. Buka abocath apakah
Na = 130 ada kerusakan atau
K = 4-5 tidak
Ca = 2-3 18. Menusukan abocath
Cl = 109-110 pada vena yang telah
Basa = 28-30 mEq /L dipilih
Manfaat cairan Ringer 19. Memperhatikan
Laktat : adanya darah dalam
Kandungan kaliumnya kompartemen darah
bermanfaat untuk dalam abocath
konduksi 20. Tourniquet di cabut
saraf dan otak, 21. Menyambungkan
mengganti cairan hilang dengan ujung selang
karena yang telah terlebih
dehidrasi, syok dahulu dikeluarkan
hipovolemik dan cairannya sedikit, dan
kandungan sambil dibiarkan
natriumnya menentukan menetes sedikit
tekanan osmotik pada 22. Memberikan plester
pasien. pada ujung abocath
c.Deaktrosa tapi tidak menyentuh
Cairan terdiri dari area penusukan untuk
beberapa komposisi fiksasi
yakni : 23. Membalut dengan
Glukosa = 50 gr/l,100 kassa betadinsteril dan
gr/l,200 gr/l menutupnya dengan
Manfaat deaktrosa kassa steril kering
adalah cairan yang 24. Memberi plester
diperlukan dengar benar dan
pasien pada saat terapi mempertahankan
intravena, dan keamanan abocath
diperlukan untuk agar tidak tercabut
hidrasi ketika pasien 25. Mengatur cairan
sedang dan selesai tetesan infus sesuai
operasi. kebutuhan pasien
d.Ringer Asetat (RA)
Komposisi cairan ini
hampir sama dengan
cairan
Ringer Laktat namun
keduanya memiliki
manfaat
yang berbeda bagi
pasien yaitu :
berguna sebagai cairan
metabolisme di otot
pasien.
bagi pasien resusitasi
(kehilangan cairan akut)
yang mengalami
dehidrasi yang berat
dan syok
asidosis bagi pasien
diare (yang kehilangan
cairan dan bikarbonat
masif) demam
berdarah, luka
bakar (syok hemoragik)
Cairan Infus Mengatasi kadar gula
Dextrose darah rendah atau
hipoglikemia, kondisi
ini sering terjadi pada
penderita diabetes
melitus.
Mengatasi syok insulin,
kondisi gula darah
rendah yang disebabkan
penggunaan insulin
yang diikuti dengan
tidak cukup makan atau
tidak makan sama
sekali.
Digunakan untuk
mengggantikan asupan
karbohidrat pada pasien
yang tidak dapat
makan seperti karena
penyakit tertentu,
trauma,
atau kondisi medis
lainnya.
Terkadang diberikan
pada orang yang sakit
akibat terlalu banyak
konsumsi alkohol.
Mengatasi
hiperkalemia, kondisi
kadar kalium
tinggi dalam darah.
Adrenalin Mengatasi syok 1. Identifikasi klien
anafilaktik akibat reaksi 2. Beritahu klien dan
alergi dan jelaskan prosedur
salah satu penanganan yang akan diberikan
henti jantung. 3. Atur klien pada posisi
yang nyaman
4. Pasang perlak
pengalas
Sulpat melambatnya denyut
5. Bebaskan lengan klien
atropine jantung dan gejala
dari baju atau kemeja
keracunan insektisida.
6. Letakkan
Tegangnya otot pada
pembendung
saluran pencernaan
7. Pilih area penusukan
akibat
yang bebas dari tanda
radang usus besar
kekakuan,
(kolitis), irritable
peradangan, atau rasa
bowel
gatal. Menghindari
syndrome (IBS), atau
gangguan absorbsi
diverkulitis.
obat atau cidera dan
Produksi lendir tubuh
nyeri yang berlebihan.
yang berlebih, seperti
8. Pakai sarung tangan
lendir pada saluran
9. Bersihkan area
pernapasan atau air liur
penusukan dengan
yang menyebabkan
menggunakan kapas
sialorrhea, yaitu
alkohol, dengan
kondisi di
gerakan sirkuler dari
mana air liur terus
arah dalam keluar
mengalir dan menetes
dengan diameter
(ngences).
sekitar 5 cm. Tunggu
Meredakan nyeri akibat
sampai kering.
peradangan mata
Metode ini dilakukan
bagian tengah, serta
untuk membuang
melemaskan otot mata
sekresi dari kulit yang
sebelum pemeriksaan
mengandung
mata.
mikroorganisme.
Morfin Morfin adalah obat
10. Pegang kapas alkohol,
dengan fungsi untuk
dengan jari-jari tengah
meredakan
pada tangan non
Dopamin Kegunaan: terapi dominan.
gangguan jantung, 11. Buka tutup jarum.
gangguan aliran Tarik kulit kebawah
darah terutama pada kurang lebih 2,5 cm
kasus kesehatan dibawah area
mengenai penusukan dengan
perfusi pembuluh darah tangan non dominan.
kapiler yang buruk, Membuat kulit
kondisi gagal ginjal, menjadi lebih kencang
hipotensi akut, dan vena tidak
septikemia bergeser,
endotoksik, dapat memudahkan
digunakan juga untuk penusukan. Sejajar
terapi cardiothoracic vena yang akan
surgery, dan untuk ditusuk perlahan dan
kondisi pasti. Pegang jarum
terkait syok, terutama pada posisi 30.
syok kardiogenik. 12. Rendahkan posisi
Dobutamin Obat ini digunakan jarum sejajar kulit dan
untuk merangsang otot teruskan jarum ke
jantung dalam vena
13. Lakukan aspirasi
Aminophili mengobati berbagai dengan tangan non
n gangguan dominan menahan
pernapasan, seperti barel dari spuit dan
asma, bronkitis, tangan dominan
emfisema, menarik plunger.
dan penyakit paru 14. Observasi adanya
obstruktif darah pada spuit
kronis.Bentuk obatnya 15. Jika ada darah,
yaitu tablet dan suntik lepaskan terniquet dan
Pethidin Petidin (atau nama masukkan obat
lainnya meperidin) perlahan-lahan.
adalah pereda 16. Keluarkan jarum
nyeri. Obat ini dengan sudut yang
digunakan untuk sama seperti saat
mengobati nyeri dimasukkan, sambil
sedang sampai berat. melakukan penekanan
Obat ini bisa digunakan dengan menggunakan
sebelum kapas alkohol pada
dan selama operasi. area penusukan
17. Tutup area penusukan
dengan menggunakan
kassa steril yang
diberi betadin
18. Kembalikan posisi
klien
19. Buang peralatan yang
sudah tidak diperlukan
ke dalam bengkok
Kortikoster mengatasi kondisi Teknik aplikasi
oid sebagai berikut: pengolesan KT,
kulit bengkak, gatal- aplikasi sederhana:
gatal, kemerahan dari 1. oleskan salep tipis
reaksi merata,
alergi, flu, pegal-pegal, 2. pijat perlahan-lahan.
asma akibat alergi, mata 3. Aplikasi oklusi baik
merah digunakan untuk lesi
(konjungtivitis alergi), kering, hiperkeratotik,
penyakit autoimun dan likenifi kasi.
seperti rheumatoid 4. Lesi sebaiknya
arthritis, peradangan dibersihkan dengan air
sistemik dan sabun,
seperti lupus, 5. kemudian oles KT
transplantasi, 6. tutup dengan
pembengkakan otak pembungkus plastik
(kedap air), bebat atau
fiksasi dengan selotip
agar tidak bergeser
7. Biarkan tertutup selama
2-8 jam, oklusi
dianjurkan saat malam
hari atau menjelang
tidur
Lidokain menghilangkan rasa 1. keluarkan krim sesuai
sakit atau memberi efek jumlah yang ditentukan
mati rasa langsung ke kulit atau
pada bagian tubuh menaruh krim ke
tertentu untuk panduan pengukuran
sementara untuk memastikan dosis
dan mengatasi yang tepat
gangguan irama 2. oleskan pada bagian
jantung. tubuh yang akan
diobati. Jangan
digosok.
3. Tutup dengan  perban
seperti yang diarahkan
oleh dokter.
4. Biarkan krim menetap
pada bagian tubuh yang
diobati, biasanya di
lapisan tebal
5. Hapus krim dan
bersihkan daerah
tersebut secara
menyeluruh, biasanya
tak lama sebelum
prosedur atau seperti
yang diarahkan oleh
dokter Anda.
Anti Antikonvulsan adalah 1. Ambil tablet sesuai
convulsion obat yang digunakan dosis yang dianjurkan
untuk dokter
mengembalikan 2. Instruksikan pasien
kestabilan rangsangan untuk menelan obat
sel saraf 3. Berikan air untuk
sehingga dapat diminum pasien
mencegah atau 4. Pastikan pasien dalam
mengatasi kejang, posisi atau keadaan
meredakan nyeri akibat yang tenang
gangguan saraf
(neuropati)
atau mengobati
gangguan bipolar.
ATS,TT untuk mencegah  Pemberian antitoksin
eksotoksin berikatan
tetanus
dengan susunan saraf
pusat (eksotoksin yang Pemberian serum
berikatan dengan dalam dosis terapetik
susunan saraf pusat untuk ATS bagi orang
akan menyebabkan
kejang, dan sekali dewasa adalah sebesar
melekat maka ATS / 10.000 – 20.000 IU IM
HTIG tak dapat dan untuk anak – anak
menetralkannya.  Untuk
sebesar 10.000 IU IM,
mencegah terbentuknya
eksotoksin baru maka untuk hypertet bagi
sumbernya yaitu orang dewasa adalah
kuman clostridium tetan sebesar 300 IU – 6000
i harus dilumpuhkan,
dengan antibiotik. IU IM dan bagi anak –
anak sebesar 3000 IU
IM.  Pemberian
antitoksin dosis
terapetik selama 2 – 5
hari berturut – turut.
 Penatalaksanaan
luka.  Eksisi dan
debridemen luka yang
dicurigai harus segera
dikerjakan 1 jam
setelah terapi sera
(pemberian antitoksin
tetanus).  Jika
memungkinkan dicuci
dengan perhydrol. 
Luka dibiarkan terbuka
untuk mencegah
keadaan anaerob.  Bila
perlu di sekitar luka
dapat disuntikan ATS.

Trombolitik Obat-obatan untuk Obat-obatan trombolitik


menghancurkan atau dapat diberikan dengan
melarutkan gumpalan dua cara: melalui infus
darah, yang merupakan intravena, atau melalui
penyebab utama kateter panjang yang
serangan jantung dan ditujukan ke gumpalan
stroke. Obat-obatan melalui pembuluh arteri
trombolitik telah atau vena. Pada kasus
disetujui untuk gawat darurat, ahli bedah
pengobatan segera vaskular sering memilih
dalam kasus stroke dan metode intravena karena
jantung.  lebih cepat dan aman
untuk dilakukan di luar
rumah sakit. Apabila
dokter memilih untuk
menujukan kateeter
langsung ke gumpalan,
ujung kateter dapat
ditempatkan pada
pembuluh darah menuju
otak, paru-paru, jantung,
lengan, atau kaki
tergantung pada lokasi
gumpalan tersebut
Amiodaron obat antiaritmia yang
Untuk amiodarone injeksi,
digunakan untuk
proses pemberian obat
mengobati dan
harus dilakukan oleh
mencegah sejumlah
petugas medis.
jenis detak jantung
tidak teratur. Ini Konsumsi amiodarone
termasuk takikardia tablet dapat dilakukan
ventrikel, fibrilasi sebelum atau sesudah
ventrikel, dan makan. Jika mengalami
takikardia kompleks nyeri ulu hati, konsumsilah
yang luas, serta fibrilasi amiodarone bersamaan
atrium dan takikardia dengan makanan.
supraventrikular Usahakan untuk
paroksismal. mengonsumsi obat ini
pada waktu yang sama
setiap harinya, guna
mendapatkan manfaat
yang maksimal.

APD Alat Pelindung Diri


adalah kelengkapan
yang wajib digunakan
saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja
untuk menjaga
keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di
sekelilingnya.
Mannitol jenis alkohol gula yang Dosis manitol bagi orang
digunakan sebagai dewasa yang digunakan
pemanis dan obat- untuk mengurangi tekanan
obatan. Sebagai di dalam otak atau bola
pemanis digunakan mata adalah 0,25-2
dalam makanan bagi g/kgBB. Infus diberikan
penderita diabetes melalui pembuluh vena
karena kurang terserap dalam (intravena) pada
oleh usus. Sebagai obat, larutan yang
digunakan untuk mengandung manitol 15-
mengurangi tekanan 25%, selama 30-60 menit.
pada mata, seperti pada
glaukoma, dan untuk
menurunkan
peningkatan tekanan
intrakranial.
Furosmide obat yang digunakan
untuk mengobati Furosemide bisa diberikan
penumpukan cairan dalam bentuk obat minum
karena gagal jantung, atau suntikan. Suntikan
jaringan parut hati, atau furosemide bisa diberikan
penyakit ginjal. secara IM
Furosemide juga dapat (intramuskular/ke otot)
digunakan untuk atau IV (intravena/ke
pengobatan tekanan pembuluh darah). Berikut
darah tinggi. ini adalah pembagian dosis
furosemide berdasarkan
kondisi yang ingin diobati:
Kondisi: Edema paru akut

 Dewasa: 40 mg
suntikan IV. Dosis bisa
ditingkatkan menjadi
80 mg suntikan IV.

Kondisi: Edema
akibat gagal jantung
 Dewasa: 20–50 mg
suntikan IM/IV atau
tablet 40 mg per hari.
Dosis maksimal 1.500
mg suntikan IM/IV per
hari atau tablet 80 mg
per hari.
 Anak: 0,5–1,5
mg/kgBB suntikan
IM/IV per hari.
Dosis maksimal 20 mg
suntikan IM/IV per
hari.

Kondisi: Tekanan darah
tinggi (hipertensi)

 Dewasa: Tablet 40–80
mg per hari. Bisa
dikombinasikan
dengan
obat antihipertensi.
 Lansia: Dosis
furosemide tablet
untuk lansia selalu
diawali dengan dosis
terendah, lalu
ditingkatkan secara
bertahap sesuai kondisi
pasien.

RUANG TINDAKAN BEDAH


Alat Medis
Meja Tempat tidur yang Pada umumnya, meja
operasi digunakan tenaga medis operasi memiliki 2 jenis
dalam melakukan meja operasi, yaitu  meja
kegiatan operasi, baik operasi yang dapat
operasi ringan maupun digerakkan secara hidrolik,
berat. dan meja operasi yang
dapat digerakkan dengan
elektrohidrolik dimana
jenis meja operasi ini
sebelumnya digerakkan
secara mekanik. 
Dessing set alat perawatan luka
operasi yang digunakan
untuk sekali pakai
(disposable) dan steril
sehingga dapat
memutus rantai infeksi
yang mungkin
diperoleh pada saat di
rumah sakit, penularan
dapat terjadi antara
pasien-pasien, pasien-
paramedis maupun
pasien-pengunjung.
Media penyebaran
kuman bisa melalui
udara, ludah, darah,
kontak langsung
maupun melalui
instrument, jarum, kasa
atau sarung tangan.
Infusion set seperangkat alat medis  Mencuci tangan
yang digunakan untuk  Memberitahu tindakan
memasukkan yang akan dilakukan
cairan infus atau obat-  Mengisi selang infus
obatan ke dalam tubuh  Membuka plastic infus
melalui pembuluh balik set dengan benar
(vena) dengan  Tetap melindungi
kecepatan yang konstan ujung selang steril
selama periode waktu  Menggantungkan infus
tertentu. Infus set dengan cairan infus
set berupa selang dengan posisi cairan
sebagai jalur aliran infus mengarah keatas
cairan infus dari
 Menggantung cairan
labu infus ke abbocath.
infus di standar cairan
infus
 Mengisi cairan infus
set dengan cara
menekan (tapi jangan
sampai terendam)
 Mengisi selang infus
dengan cairan yang
benar
 Menutup ujung selang
dan tutup dengan
mempertahankan
kesterilan
 Cek adanya udara
dalam selang
 Pakai sarung tangan
bila perlu
 Memilih posisi yang
tepat untuk memasang
infus
 Meletakkan perlak dan
pengalas
 Memilih vena yang
tepat dan benar
 Memasang tourniquet
 Desinfeksi vena
dengan alcohol dari
atas kebawah dengan
sekali hapus
 Buka abocath apakah
ada kerusakan atau
tidak
 Menusukan abocath
pada vena yang telah
dipilih
 Memperhatikan adanya
darah dalam
kompartemen darah
dalam abocath
 Tourniquet di cabut
 Menyambungkan
dengan ujung selang
yang telah terlebih
dahulu dikeluarkan
cairannya sedikit, dan
sambil dibiarkan
menetes sedikit
 Memberikan plester
pada ujung abocath
tapi tidak menyentuh
area penusukan untuk
fiksasi
 Membalut dengan
kassa betadinsteril dan
menutupnya dengan
kassa steril kering
 Memberi plester
dengar benar dan
mempertahankan
keamanan abocath agar
tidak tercabut
 Mengatur cairan
tetesan infus sesuai
kebutuhan pasien
 Alat-alat di bereskan
dan perhatikan
bagaimana respon
pasien
 Perawat kembali cuci
tangan
 Catat tindakan yang
dilakukan

Vena tindakan mencari vena  Pilih vena yang akan


section set didalam jaringan bawah
kulit dengan membuat diseksi dari seluruh
sayatan dan diseksi vena tersebut
jaringan disekitar vena diatas, vena safena
yang dicari.
magna paling sering
Untuk memasukan
cairan langsung dipilih.
kedalam vena untuk  Lakukan
waktu lama atau
keadaan vena punksi asepsis/antisepsis pada
gagal dilakukan, lokasi sayatan,
misalnya pada keadaan kemudian pasak doek
vena kolaps (syok,
presyok dan dehidrasi lubang dan lakukan
berat). Prinsipnya vena anestesi lokal.
seksi dapat dilakukan
 Lakukan insisi kulit
pada semua vena,
terutama vena diatas vena denagan
superfisial. sayatan melintang,
insisi diperdalam
hingga lemak
subkutan, kemudian
cari vena dengan arteri
klem pean bengkok.
 Identifikasi vena,
dimana vena tampak
keputihan seperti tali
dengan warna biru
ditengah. Bebaskan
vena dari jaringan
sekitarnya, lalu
diluksasi keluar
dengan klem arteri
pean bengkok.
 Masukan dua helai
benang Cromich catgut
no 3/0 dibawah vena.
Satu benang benang
ditarik ke proksimal
dan satunya lagi ke
distal, masing-masing
diklem dengan klem
mosquito lurus.
 Selanjutnya, tarik dan
angkat benang diselah
distal, tusukan jarum
Abbocath yang sesuai
dengan besar vena dan
benang dibagian distal
disimpul 3 kali pada
vena, sedangkan
benang di proksimal
disimpul kendor untuk
mengikat vena yang
berisi jarum /
Abbocath.
 Abbocath dihubungkan
ke set infus dan
pastikan cairan/ tetasan
berjalan lancar,
kemudian fiksasi jarum
abbocath pada kulit.
 Kulit dijahit dengan
Silk no. 2/0 dan luka
ditutup dengan kassa
steril.
Torakosinte untuk mengambil dan Pada thoracentesis, jarum
sis set mengeluarkan cairan berlubang yang besar
dari rongga pleura. akan digunakan untuk
Kemudian, sampel mengambil dan
cairan pleura akan mengeluarkan cairan dari
dikirim ke laboratorium rongga pleura.
untuk diuji. Kemudian, sampel cairan
pleura akan dikirim ke
laboratorium untuk diuji.
Pemeriksaan cairan
pleura dapat menganalisis
karakterisitik cairan
pleura, keberadaan
bakteri, dan mengetahui
apakah cairan tersebut
bersifat transudat atau
eksudat. Semua tes ini
dapat digunakan untuk
mengetahui penyebab
penimbunan cairan pleura
dan menghasilkan
diagnosis.
Metal proses menghancurkan
kauter jaringan (atau Pada eletrocautery, arus
memotong jaringan listrik dialirkan melalui
lunak) kawat elektroda yang
menggunakan konduksi memiliki hambatan tinggi.
panas dari probe logam Elektroda ini akan
yang dipanaskan oleh menghasilkan panas yang
arus listrik. Prosedur ini dapat ditempelkan pada
menghentikan jaringan tubuh. Dalam
pendarahan dari bidang medis, kauter
pembuluh kecil dengan listrik biasanya
(pembuluh besar digunakan untuk:
yang diikat ). Electroca
utery menerapkan arus  Operasi kecil pada
bolak-balik frekuensi kulit, seperti
tinggi dengan menghilangkan kutil, s
metode unipolar atau bi kin tag, keratosis
polar . Ini bisa seboroik, molluscum
menjadi bentuk contagiosum,
gelombang terus dan syringoma.
menerus untuk  Mengeringkan jaringan
memotong jaringan, (electrodessication).
atau terputus-putus  Menggumpalkan darah
untuk membekukan (electrocoagulation).
jaringan.  Memotong jaringan
(electrosection).
Contohnya untuk
membuang tumor,
seperti sarkoma
Kaposi.
 Sebagai metode
untuk sunat laser.
 Selain dengan tenaga
listrik, tindakan kauter
juga dapat dilakukan
dengan bahan kimia
perak nitrat. Kauter
dengan perak nitrat ini
biasanya digunakan
untuk mengobati
sariawan atau mimisan.

Film viewer untuk melihat, Cara menggunakan alat


membaca dan ini adalah cukup dengan
mengartikan hasil foto menekan tombol saklar
Rontgen. lampu yang terletak di
bawah atau di samping
kotak LED Film Viewer.
Tiang Infus untuk menempatkan Dengan memasangkan
cairan infuse yang infus pada bagian atas
terhubung dengan tiang yang sudah tersedia
pasien. tempat untuk
menggantungkan infusnya.

Lampu untuk menerangi objek Dengan cara menekan


operasi pada saat tindakan bagian on/off pada sisi
oprasi lampu

Thermomet Untuk mengatur suhu Dengan cara meletakkan


er atau temperatur maupun termometer pada area
perubahan suhu ketiak atau bawah lidah

Stetoskop Untuk mendengar suara Dengan cara menempelkan


jantung dan pernapasan stetoskop pada daeah dada
dan digunakan juga pasien
untuk mendengar
intestine dan aliran
darah dalam arteri dan
vena
Suction Untuk menghisap Dengan cara
cairan yang tidak menyambungkan kabel ke
diperlukan didalam listrik setelah diatur
tubuh pasien seperti kekuatan daya dll maka
lendir, darah, ludah, bisa digunakan pada
nanah dan lainnya. pasien
Sterilisator Untuk mensterilkan alat Dengan cara memasukkan
alat medis alat alat yang akan
disterilkan kemudian tekan
tombol on dan power.
Bidai Untuk menghindari Dengan cara memasang
pergerakan tulang yang bidai pada area tulang
patah yang patah

Splint Sebagai alat bantu Dengan cara


untuk memberikan memasangkan alat pada
dukungan pada korban atau pasien yang
pergelangan tangan mengalami pergelangan
tangan cedera
RUANG TINDAKAN MEDIK
Kumbah untuk membersihkan Dengan cara dimasukkan
lambung set lambung dengan cara kedalam lambung melalui
memasukan dan orogastrik atau nasogastrik
mengeluarkan air ke / dengan diameter besar dan
dari lambung dengan kemudian dibuang dalam
menggunakan NGT upaya untuk membuang
bagian agen yang
mengandung toksik.
Ekg berfungsi untuk melihat 1. Pasang semua
asupan darah yang komponen
mengalir ke jantung 2. Nyalakan mesin ECG
saat melakukan aktifitas 3. Electrode ektremitas
fisik, mendeteksi diberi jelly
kelainan irama jantung 4. Pasang Electrode
dan aktifitas listrik di ektremitas dada
jantung, melihat dengan menekan karet
seberapa baik katup penghisap
jantung bekerja. 5. Buat kalibrasi
6. Rekam setiap lead 3-4
beat
7. Perekaman sudah
selesai
8. Bersihkan
Kursi digunakan untuk Dengan cara menyalakan k
Periksa melakukan aktifitas ompresor dan menekan to
rawat jalan untuk mbol on/off untuk menyal
diagnostik endoskopi akan kursi periksa atau DC
dan festibular dan MU
rhinomanometry.

Nebulizer Berfungsi untuk melega 1. Cuci tangan dengan


kan saluran nafas yang sabun di bawah air
menyempit mengalir untuk
mencegah kuman ikut
masuk ke paru-paru
melalui nebulizer.
2. Siapkan obat yang akan
digunakan. Jika obat
sudah dicampur, tuang
langsung ke dalam
wadah obat nebulizer.
Jika belum, masukkan
satu per satu dengan
menggunakan pipet
atau alat suntik.
3. Tambahkan cairan
saline jika diperlukan
dan diresepkan dokter.
4. Hubungkan wadah obat
ke mesin dan juga
masker ke bagian atas
wadah.
5. Letakkan masker
hingga menutupi
hidung dan mulut.
6. Hidupkan mesin
kemudian tarik napas
dengan hidung dan
keluarkan perlahan
melalui mulut.
7. Anda bisa
mengakhirinya saat
tidak ada lagi uap yang
keluar, menandakan
obat sudah habis
Suction Untuk menghisap caira Dengan cara
n yang tidak diperlukan menyambungkan kabel ke
didalam tubuh pasien se listrik setelah diatur
perti lender darah, luda kekuatan daya dll maka
h, nanah dan lainnya bisa digunakan pada
pasien

Oksigen Digunakan untuk seseor Dengan cara melalui


Medis ang yang menderita pen regulator dan selang
yakit kronis yang memb oksigen agar aliran
utuhkan pertolongan de oksigen bisa terkontrol
ngan segera apabila pen dengan baik.
yakit yang dideritanya k
ambuh seperti asma, par
u-paru, migraine, atau s
akit kepala dan orang d
alam keadaan pingsan
Syringe peralatan elektromedis Angkat clamp dan pasang
pump yang berfungsi untuk plubger syringe,tekan
memasukkan cairan power,tekan tombol rate
obat kedealam tubuh sampai muncul di
pasien dalam jangka display,klik start,bila
waktu tertentu secara lampu sudah hijau berarti
teratur. sudah berfungsi
Infusion untuk membantu proses - Sambungkan kabel,tekan
pump penginfusan tombol on,
(memasukkan cairan ke - bila terbaca ‘JJJ’ berarti
dalam tubuh pasien) harus digunakan set infus
dengan pengaturan khusus TS*PA/TS*PM
waktu serta jumlah kalua kode ‘ttt’ berarti
tertentu menguunakan infuas
biasa
- lakukan priming
,pastikan tidak ada udara
di selang
- posisikan roller dibawah
pump,buka pintu
pump,geser klem
dibawah lalu pasang set
infus,tutup kembali
pump
- Pasang dip sensor pada
ruang
penetesan(chamber)
- Tekan tombol infusion
set “15”19”20”60 sesuai
set yang
digunakan.sesuaikan
kecepatan aliran lalu
tekan plug naik atau
turun
- Buka roller klem
- Klik tombol start
- Bila ingin mengakhiri
klik stop
Jarum Untuk tindakan Lumbal -pasang pada spuit
Spinal Punctie (LP) Digunakan untuk
menyuntik dengan posisi
jarum 45 derajat

Lampu Memberikan cahaya Nyalakan lampu dengan


kepala agar pemeriksaan dapat menekan tombolnya
terlihat lebih terang dan
jelas

Opthalmosc Untuk memeriksa Menyalakan alat


op bagian mata internal Mengarahkan seberkas
sinar dari alat kea rah pupil
pasien

Otoscope Alat yang digunakan -pegang otoscope arahkan


set untuk memeriksa kedalam lubang telinga
telinga pasien
- Gerakan ke beberapa
arah

Slit lamp Untuk memeriksa Nyalakan tombol on untuk


penyakit/kelainan mata melakikan pemeriksaan
yang tidak dapat dilihat
langsung

Tiang Infus untuk menempatkan Dengan memasangkan


cairan infuse yang infus pada bagian atas
terhubung dengan tiang yang sudah tersedia
pasien. tempat untuk
menggantungkan infusnya.
Tempat Digunakan berbaring Pasien dibaringkan lalu
tidur oleh pasien/penderita diatur ketinggian kepala
sesuai dengan keadaan
pasien
Film untuk melihat, Cara menggunakan alat
Viewer membaca dan ini adalah cukup dengan
mengartikan hasil foto menekan tombol saklar
Rontgen. lampu yang terletak di
bawah atau di samping
kotak LED Film Viewer.
RUANG OPERASI
Ruang Persiapan
Ruang ganti

Brankar Brankar adalah alat 1. Siapkan brankar


untuk memindahkan
pasien dari satu tempat yang akan
ke tempat lain dengan digunakan
cara yang mudah. 2. Gunakan
Selain itu juga
digunakan untuk handscoon jika
memindahkan pasien diperlukan
dari dan ke ambulan.
3. Jelaskan prosedur
Brankar terbuat dari
bahan stainless steel kepada pasien
serta dilengkapi tiang apabila pasien
infus.
sadar, jika pasien
tidak sadar
beritahukan
kepada penunggu
pasien
4. Brankar yang telah
disediakan dapat
ditaruh sedekat
mungkin dengan
tempat tidur pasien
yang akan
dipindahkan
5. Patuhi protokol
yang ada
6. Atur brankart yang
terkunci dengan
posisi 90° dari
tempat tidur pasien
yang akan
dipindahkan
7. Dua atau tiga orang
perawat berada
diposisi yang
berhadapan
langsung dengan
pasien
8. Setelah itu, anda
dapat melipat atau
menyilangkan
tangan pasien ke
depan dada
9. Anda dapat
menekuk lutut
pasien, setelah itu
anda dapat
mengangkat pasien
ke brankart
10. Perawat yang
pertama dapat
meletakkan tangan
pada tengkuk leher
atau bahu bagian
bawah dan bawah
pinggang,
kemudian perawat
kedua meletakkan
tangan di bagian
pinggang dan
panggul pasien dan
perawat ke tiga
dapat meletakkan
tangan ke bawah
panggul dan kaki
pasien.
11. Beri aba-aba dalam
pengankatan
pasien, pasien
diangkat secara
bersamaan.
12. Setelah itu semua
gunakan pengaman
agar pasien tidak
jatuh dari brankar

Oksigen Kegunaan Tabung 1. Pasang makser


Oksigen pada instalasi oksigen dan buka
rumah sakit biasanya regulator tabung
digunakan untuk 2. Atur aliran
seseorang yang sedang oksigen dengan
menjalankan operasi aliran awal 1—2
atau penderita asma, liter/menit
diinstalasi rumah sakit, kemudian dinaikan
puskesmas atau klinik pelan— pelan
tabung oksigen sesuai kebutuhan
ditempatkan pada tetapi tidak lebih
samping tempat tidur dari 5 liter/menit
pasien dan pada 3. Gunakan hingga
umunya tabung oksigen nafas terasa lega
yang digunakan adalah dan tidak boleh
tabung oksigen yang lebih dari 20 menit
berukuran lebih besar / 4. Jangan lupa tutup
6 meter kubik . regulator tabung
oksigen setelah
digunakan
suction Saction adalah alat 1. Beri tahu pasien bahwa
yang memiliki fungsi tindakan akan segera
untuk menghisap cairan dimulai.
dalam tubuh manusia. 2. Cek alat-alat yang akan
Cairan yang dimaksud digunakan.
adalah cairan yang 3. Cuci tangan.
tidak berguna atau tidak 4. Dekatkan alat-alat ke
dibutuhkan oleh tubuh. sisi tempat tidur pasien.
5. Pakai sarung tangan.
6. Berikan posisi yang
nyaman pada pasien
dengan kepala sedikit
ekstensi
7. Berikan Oksigen 2 – 5
menit
8. Letakkan pengalas di
bawah dagu pasien
9. Hidupkan mesin,
mengecek tekanan dan
botol penampung
10. Masukkan kanul
section dengan hati-hati
(hidung ± 5 cm, mulut ±10
cm)
11. Hisap lendir dengan
menutup lubang kanul,
menarik keluar perlahan
sambil memutar (+ 5 detik
untuk anak, + 10 detik
untuk dewasa)
12. Bilas kanul dengan
NaCl, berikan kesempatan
pasien bernafas
13. Ulangi prosedur
tersebut 3-5 kali
suctioning
14. Observasi keadaan
umum pasien dan status
pernafasannya
15. Observasi secret
tentang warna, bau dan
volumenya Bereskan alat.
16. Lepaskan handscoen.
17. Rapihkan kembali
pasien.
18. Berikan reinforcement
positif pada pasien.
19. Buat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya.
20. Kembalikan peralatan.
21. Cuci tangan.
Linen Linen adalah bahan 1. Mengambil
atau kain yang kain linen steril dari
digunakan di rumah ruang laundry
sakit untuk kebutuhan 2. Memakai
pembungkus kasur, sarung tangan steril
bantal, guling dan alat 3. Ambil kain
instrument steril linen dan pasang di
lainnya. kasur, bantal
maupun instrumen
steril lainnya.
4. Lepas sarung
tangan steril
Kamar Operasi
Meja Meja operasi adalah 1. Sambungkan kabel
Operasi tempat tidur yang meja operasi ke
digunakan tenaga medis sumber listrik/stop
dalam melakukan kontak.
kegiatan operasi, baik 2. T e k a n m a i n
operasi ringan maupun switch yang
berat. terdapat disampi
ng
konektor kabel
power,maka deng
an otomatis remo
te meja operasi a
kan menyala. Tek
a n tombol ON pada
remote untuk
menghidupkan alat.
3. U n t u k
mengatur posisi
yang
diinginkan/sesuai 
jenis tindakan lih
a t petunjuk pada
remote kontrol,
sesuai gambar yang
tertera di
remotekontrol
sehingga bisa
membuat posisi yang
diinginkan.
4. P a d a   k a s u s   t e r
tentu atau ope
rasi di bagian 
lumbal maka d
a p a t menggunakan b
antalan
meja (Accessories
Tambahan).
5. Untuk mendapatkan
posisi meja operasi
yang lebih pendek,
kita
dapatm e m i s a h k a n  
bagian demi bagi
an dari meja oper
asi dengan caram
enarik pengait kunci
yang tersedia disisi
bawah meja kiri dan
kanan.
6. U n t u k   m e n g u n c
i dan membuka 
meja operasi li
hat petunjuk pa
d a remote kontrol.
7. Setelah selesai m
enggunakan
alat, kembalikan
posisi meja
k e   p o s i s i normal
dengan melihat
petunjuk pada remote
kontrol. Bila meja
sudahdalam posisi
normal dan roda
dalam keadaan
terkunci maka
tekantombol OFF
untuk mematikan alat.
8. Untuk members
ihkan atau mem
perbaiki meja o
perasi, sebaikn
y a saklar listrik dari
meja operasi harus
dilepaskan lebih
dahulu.
Mesin 1. Tempatkan alat pada
Anastesi Mesin anestesi ruang tindakan
adalah alat-alat anestesi 2. Lepaskan penutup
debu dan kunci roda
dan perlengkapannya penggerak troli
3. Siapkan aksesori;
yang digunakan untuk
seperti patient
memberikan anestesi tubing dan face mask 
4. Siapkan gasmedis
umum secara inhalasi yang dibutuhkan
( Muhadi M, 1989 ). 5. Periksa supply gas
dan periksa tekanan
Suatu alat yang gas (antara 3-6 bar)
dan periksa Pressure
digunakan untuk
gauge
menyalurkan gas atau 6. Periksa kebocoran gas
pada selang/tubing
campuran gas anastetik 7. Periksa warna soda
yang aman ke lime. Ganti soda lime
jika warna sudah
rangkaian anestesi yang berubah
8. Pasang aksesoris
kemudian dihisap oleh 9. Baca dan perhatikan
pasien dan membuang protap pelayanan
10. Hubunkan alat dengan
sisa gas dari pasien. satu daya
( Said.A Latief, dkk, 11. Hidupkan akat dengan
cara
2001). Rangkaian menekan/memutar
tombol On/Off ke
mesin anestesi banyak
posisi On
sekali ragamnya mulai 12. Lakukan pemanadan
secukupnya
dari yang sederhana 13. Atur dosis
sampai yang diatur anesthesi/pembiusan
14. Lakukan tindakan
dengan komputer
Fungsi Mesin Anestesi
ialah menyalurkan gas
atau campuran gas
anestetik yang aman
kerangkaian sirkuit
anestetik yang
kemudian dihisap oleh
pasien dan membuang
sisa campuran gas dari
pasien.
K Alat
AR regional
IN anastesi
A
Lampu

Pulse
oximeter

Vital sign
monitor

Meja
instrument

Suction
c-arm

Film viewer

Set bedah
dasar

Set
laparatomi

Set
apendiktomi

Set
sectiosesari
a
Set bedah
anak

Set vascular untuk mengetahui


bagaimana darah anda
mengalir melalui
pembuluh darah atau
mengetahui bagaimana
sirkulasi darah didalam
tubuh
Torakosinte Pada thoracentesis,
sis set jarum berlubang yang
besar akan digunakan
untuk mengambil dan
mengeluarkan cairan
dari rongga pleura.
Kemudian, sampel
cairan pleura akan
dikirim ke laboratorium
untuk diuji.
Set untuk mendiagnosis
neurosurger atau mengobati
y penyakit yang
melibatkan sistem saraf.
Set untuk menangani
orthopedic masalah
muskuloskeletal; alat
ini digunakan untuk
menyelaraskan,
memperbaiki posisi,
menyokong,
menstabilkan, serta
melindungi bagian-
bagian tertentu dari
tubuh (khususnya otot,
sendi, dan tulang) saat
bagian-bagian tubuh
tersebut sembuh dari
cedera atau trauma.
Set urologi Umumnya masalah
emergency kesehatan urologi
berhubungan dengan
ginjal, ureter (saluran
yang menghubungkan
ginjal ke kandung
kemih), kelenjar
adrenal, kandung
kemih, dan uretra
(saluran dari kandung
kemih untuk
mengeluarkan urin ke
luar tubuh, disebut juga
sebagai saluran
kencing/saluran kemih).
Set bedah Alat yang digunakan
plastic utuk melakukan bedah
emergency plastic darurat.

Set berguna dalam Dalam prosedur ini,


laparoscopy mendiagnosis kondisi instrumen berdiameter 5-
ginekologi, seperti 10 mm (penjepit, gunting,
infeksi leher rahim dan applier klip) dapat
kista indung telur.[1] dimasukkan oleh ahli
Juga digunakan untuk bedah ke dalam perut
mengecek keluhan melalui trocars (tabung
seperti endometriosis berlubang dengan segel
(jaringan yang untuk menjaga CO
menyerupai lapisan 2 dari bocor).
rahim yang tumbuh di
luar rahim) dan kanker
indung telur
Endoscopy digunakan untuk Prosedur endoskopi
surgery memeriksa saluran dilakukan menggunakan
pencernaan dari pasien alat bernama endoskop,
dan, dalam beberapa yang dimasukkan langsung
kasus,disertai ke dalam tubuh. Endoskop
pengobatan, jika sudah sendiri adalah alat
memungkinkan. berbentuk tabung atau
selang panjang, tipis, dan
lentur, yang dilengkapi
dengan kamera dan senter
pada bagian
ujungnya.Kamera dan
senter ini berguna untuk
melihat keadaan organ di
dalam tubuh, dan
gambarnya akan
ditampilkan pada monitor.
Selain kamera, endoskop
juga bisa dilengkapi
dengan peralatan bedah
pada ujungnya, untuk
melakukan prosedur medis
tertentu.

Laringoscop Untuk membantu Proses pemasangan sama


seorang dokter melihat yang membedakan adalah
bagian dalam dari ukuran Laringoscope set
tenggorokan pasien yang berbeda.
BVM digunakan untuk dengan cara tangan satu
memberikan tekanan memegang bag sambil
pada sistem pernafasan memompa udara dan yang
pasien yang henti nafas satunya memegang dan
atau yang nafasnya memfiksasi masker, ibu
tidak adekuat. jari dan ibu telunjuk
membentuk huruf C
sedangkan jari-jari lainnya
memegang rahang bawah
sekaligus membuka jalan
nafas dengan membentuk
huruf E
Defibrillator untuk memulihkan 1. Ambil paddles dari
korban serangan sisi samping alat
jantung. 2. Pastikan defibrilator
dalam keadaan kering
3. Beri krim pada
permukaan paddle
4. Tempelkan Paddle
pada pasien di posisi
apeks dan sternum
5. Tekan tombol energy
6. Lakukan pengisian
dengan menekan satu
tombol pada paddle,
lalu proses pengisian
dapat dilihat dimonitor
7. Jangan sentuh pasien
pada saat melakukan
defibrillasi
8. Setelah pengisian
selesai maka akan
terdengan bunyi “bep”
pada display muncul
tulisan “Defibrillator
Ready” dan pada
tombol paddle akan
menyala
9. Tekan paddle agak
menekan ke
dada/tulang rusuk
10. Untuk pengosongan
tekan kedua tombol
pada paddle secara
bersamaan
11. Lihat pada monitor
12. Setelah selesai pilih
switch pada tombol
energy hingga
menunjukan angka 0
Lalu tekan tombol power
Ruang recovery
Infusion untuk membantu proses 1. Sambungkan kabel
pump penginfusan power ke mesin
(memasukkan cairan ke dan sumber listrik
dalam tubuh pasien) 2. Tekan tombol power
dengan pengaturan ON, mesin akan
waktu serta jumlah melakukan “self
tertentu. checking”, semua
tombol alarm akan
menyala. Display akan
terbaca JJJJ atau tttt
3. Bila display terbaca
JJJJ (posisi 1), berarti
harus digunakan set
infus khusus pump
TS*PA atau TS*PM,
bila display terbaca tttt
(posisi 2),   berarti
harus digunakan set
infus biasa TS*A atau
TK*A.
4. Lakukan priming pada
set infus, pastikan tidak
ada udara di sepanjang
selang.
5. Posisikan roller klem di
bawah pump. Buka
pintu pump, geser klem
yang terletak di bawah
lalu pasang set infus
dan pastikan posisi set
infus dalam posisi
lurus, tutup kembali
pintu pump.
6. Pasang drip sensor
pada ruang penetesan
(chamber) set infus, di
antara permukaan
cairan dan drip nozzle
7. Tekan topmbol
INFUSION SET
“15”19”20”60”, sesuai
dengan set infus yang
digunakan. Alur
kecepatan aliran
(Delivery Rate) sesuai
yang dikehendaki lalu
tekan tombol
8. Buka roler klem
9. Tekan tombol START,
lampu indikator
operation akan
menyala, hijau. Berarti
mesin mulai beroperasi.
10. Bila akan menghapus
jumlah cairan yang
sudah masuk ke pasien,
tekan tombol STOP,
lalu tekan tombol ml
CLEAR selama 2 detik.
11. Lampu
“COMPLETION” akan
menyala bila volume
cairan yang masuk
sudah mencapai D.
Limit yang diinginkan,
lampu indikator  akan
berwarna merah. Pada
situasi ini, mesin masih
berjalan dengan
kecepatan minimal (1
ml/jam), untuk menjaga
kepatenan IV kateter di
dalam vena.
Untuk mengakhiri
pemakaian infus pump,
tekan tombol STOP, buka
pintu pump, lepaskan set
infus dari mesin, dan
matikan mesin dengan
menekan tombol POWER.
Syringe untuk memasukkan 1. Sebelum
pump cairan obat kedealam pemakaian pertama
tubuh pasien dalam mesin
jangka waktu tertentu disambungkan
secara teratur kesumber listrik
(charge) selama 15
jam
2. Angkat clamp unit,
kemudian pasang
plunger syringe/spuit
dengan benar
3. Tekan clutch kemudian
posisikan syringe
dengan benar
4. Kembalikan posisi
clamp unit pada tempat
semula
5. Tekan tombol
“POWER”
6. Tekan tombol
“rate/D.Limit/ml”
(SELECT), sehingga
muncul “RATE” pada
display, putar dial
setting yang berada di
bagian samping pump
7. Setelah angka delivery
rate di-set, tekan
tombol “START”
Lampu indikator menyala
warna hijau (berputar),
berarti mesin sudah
beroperasi
Bed side Untuk memonitor vital 1. Lepaskan penutup debu
monitor sign pasien, berupa 2. Siapkan aksesoris dan
detak jantung, nadi, pasang sesuai kebutuhan
tekanan darah, 3. Hubungkan alat ke
temperatur bentuk pulsa terminal pembumian
jantung secara terus 4. Hubungkan alat ke catu
menerus. daya
5. Hidupkan alat dengan
menekan/mamutas tombol
ON/OFF
6. Set rentang nilai (range)
untuk temperatur, pulse
dan alarm
7. Perhatikan protap
pelayanan
8. Beritahukan kepada
pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
9. Hubungkan patient
cable, stap dan chest
electrode ke pasien dan
pastikan sudah terhubung
dengan baik
10. Lakukan monitoring
11. Lakukan pemantauan
display terhadap heart rate,
ECG wave form, pulse,
temperatur, saturasi
oksigen (SpO2), NiBP,
tekanan hemodinamik
12. Setelah pengoperasian
selesai matikan alat
dengan menekan tombol
ON/OFF
13. Lepaskan hubungan
alat dari catu daya
14. Lepaskan hubungan
alat dari terminal
pembumian
15. Lepaskan patient
cable, strap, chest
electrode dan bersihkan
16. Pastikan bahwa
Bedside Monitor dalam
kondisi baik dan siap
difungsikan lagi
17. Pasang penutup debu
Simpan alat dan aksesoris
ke tempat semula
Suctiom Untuk menghisap 1. persiapan:
cairan yang tidak a. Perhatikan dan isi botl
diperlukan didalam suction dengaan air larutan
tubuh pasien . seperti savlon sampai batas 1/4
darah, nanah, lendir volum maksimum botol
ludah dll yang ada
b. Sambung selang suction
yang ada dimesin dengan
botol suction dan yakinkan
bahwa sambungan tersebut
tidak ada kebocoran
c. Siapkan kabel rel (tesion
cable ) apabila letak stop
kontak listrik cukup jauh
dari tempat tidur pasien .
2. Sambung kabel power
listriknya ke stop kontak
dan hidupkan dengan
menekan tombol power
ON.perhatikan selama
dioperasikan volme air
dalam botol suction tidak
boleh melebihi batas
maksimum .
3. Laksanakan
penyedotan sesuai
prosedur yang ada
4. Apabila proses
penggnaan mesin telah
selesai ,tekan tombol
power dari stop kontak
listriknya.
5. Pengemasan /
penyimpanan :
a. Gulung kabel poer yang
rapi dan letakan mesin
ditempat yang aman ,
mudah terjang pada saat
akan dipakai kembali dan
jangan sampai tersiram air.
b. Lepaskan dan bersihkan
tombol serta selang
suction yang telah
dipergunakan
c. Isi kembali botol suction
dengan air larutan salvon
sebatas 1/4 volume
maksimum botol suction
Tiang infus untuk menempatkan
cairan infuse yang
terhubung dengan
pasien. Alat ini terdapat
roda penyangga sebagai
tumpuan untuk
memudahkan
memindahkan tiang
infuse.

Infusion set Alat yang digunakan 1. Lakukan desinfeksi


petugas medis untuk tutup botol cairan
melakukan memasang 2. Tutup saluran pada
infus . selang infu
3. Tusuk saluran infus
4. Gantungkan botol cairan
pada standar infus
5. Isi tabung reservoir
infus
6. Alirkan cairan hingga
tidak ada udara dalam
selang
7. Atur posisi pasien
8. Pasang perlak dengan
pengalasnya
9. Pilih vena yang akan di
insersi
10. Pasang Torniquet 5 cm
dari area yang akan di
insersi
11. Pakai Handscoon
12. Bersihkan kulit dengan
kapas alcohol (melingkar
dari dalam keluar atau
menggosok searah)
13. Pegang abocath dan
tusuk vena
14. Pastikan abocath
masuk ke intravena (tarik
mandrin kira - kira 0,5 cm)
15. Sambungkan dengan
selang infus
16. Lepaskan Torniquet
17. Alirkan cairan infus
18. Lakukan fiksasi
19. Desinfeksi area
tusukan dan tutup dengan
kasa steril yang telah
ditetes bethadine
Atur tetesan cairan infus
sesuai program

Oxygen line untuk pengaturan 1. sambungkan regulator


keluarnya oksigen dengan tabung oksigen
sesuai dengan dan kencangkan
kebutuhan dari masing 2. pastikan knob
masing pemakai flowmeter tertutup
3. isi ait dalam tabung
humidifier sampai batas
yang sudh ditentukan
pasang canula pada
humidifier

RUANG RADIOLOGI
Mobile x- untuk mendiagnosa 1. Nyalakan power untuk
ray penyakit pada organ memberikan supply ke
tubuh bagian dalam pesawat
dengan bantuan sinar x 2. Tekan tombol on untuk
dengan pembangkit mengaktifkan pesawat
tegangan tinggi 3. Atur posisi area yang
merupakan pengisian akan di ekspose
muatan pada 4. Setting kV dan mA
kondensator, sehingga x sesuai dengan yang
ray ini dioperasikan dibutukan pada control
oleh baterai. Digunakan table
untuk tindakan 5. Tekan tombol ekspose
radiography dari satu 6. Setelah selesai, tekan
ruangan ke ruangan tombol off untuk
lainnya. mematikan pesawat

Mobile usg sebagai alat pencitraan 1. Tekan tombol Power


ultrasoun,dapat pada pesawat USG,
mendeteksi kista dan biarkan beberapa waktu
mioma serta untuk ‘boot up’.
mengurangi resiko bayi 2. Untuk memulai
lahir tidak sehat atau penamaan data, tekan
bayi prematur karena tombol ‘Pasien’, gunakan
perhitungan yang tidak track ball dan keyboard
tepat pada ibu hamil. untuk mengisi data pada
sheet pasien.
3. Sebelum menggunakan
pastikan probe transduser
terpasang dengan baik,
pastikan knob tidak
kendor.
4. Untuk memulai
melakukan pemeriksaan
pertama-tama pilih ‘Probe
Menu’
- Tipe Linear baik
untuk mendapatkan hasil
resolusi yang tinggi.
- Tipe
Konveks/Curve untuk
pemeriksaan struktur yang
lebih dalam.
5. Untuk melakukan
pemeriksaan pada pasien,
oleskan gel pada pasien
dan gunakan probe yang
telah dipilih.
6. Jika ingin melakukan
pengamatan 2Dimensi
pilih tombol 2D, begitu
pula dengan 3 Dimensi,
tekan tombol 3D.
7. Pada awal pemeriksaan
setting ‘depth’ dan ‘zoom’,
dengan menggunakan
tombol ‘depth &zoom’.
8. Untuk mengatur TGC
(Time Gain
Compensation) geser
knob-knob ke kanan atau
kekiri, knob paling atas
untuk titik yang teratas
(kurang dalam) semakin ke
bawah, semakin dalam.
9. Jika sudah
mendapatkan visualisasi
hasil USG yang diinginkan
kita dapat menekan tombol
Freeze. Gunakan tombol
Store jika ingin menimpan
gambar.
10. Pada hasil Scan yang
sudah di freeze, kita dapat
memberi label pada hasil
scan dengan cara menekan
tombol penamaan (ABC
button), lalu beri
penamaan dengan
keyboard.
11. Jika ingin melakukan
pengukuran pada objek
yang di scan, gunakan
tombol ‘Measure’,
gunakan Track Ball &
tombol ‘Set’ untuk
menentukan mark
(titik/tanda) agar dapat
dilakukan pengukuran,
panjang atau lebar objek.
12. Untuk melakukan
pengukuran volume (pada
ginjal contohnya) lakukan
pengukuran seperti diatas,
hanya saja diperlukan 3
tipe pengukuran, yaitu,
panjang, lebar, dan tinggi
(kedalaman)
13. Setelah selesai
melakukan pengamatan,
matikan alat dengan
menekan OFF tombol
Power
Apron alat pelindung yang 1. Pastikan apron dalam
timbal wajib digunakan para keadaan baik
pekerja 2. Tentukan jenis ?/ tipe
radiasi.memproteksi apron yang sesuai dengan
tubuh dari paparan kondisi ruang penyinaran .
radiasi 3. Pastikan bahwa saat
memasuki ruang
penyionaran telah
mamakai apron ,bila
penyinaran akan dimulai
4. Hadapkan bagian badan
yang terlindungi apron ke
arah sumber sinar x.
5. Hindari posisi membalik
badan bila akan
meninggalkan ruangan
pemeriksaan, sedangkan
penyinaran masih
berlangsung.jikan ttap
meningggalkan ruanggan
lakukan dengan berjalan
mundur.
6. Nila selesai memakai
apron tempatkan apron
dengan posisi digantung
yang benar dan simpan
pada tempatnya.

Ct scan Untuk menegakkan 1.Menghidupkan Alat


diagnosis suatu MSCT Scan
penyakit, sehingga a.Nyalakan trafo dengan
dapat ditentukan memutar pedal kearah
langkah pengobatan bawah
selanjutnya. b.Nyalakan UPS sampai
ready online
c.Nyalakan CIRS
d.Nyalakan console
tunggu sampai munncul
permintaan user nam dan
dama.
User nam ketik ct,
password tidak diisi. Lalu
klik OK.
Lalu muncul Philips
Licence agreement, klik
yes
2.Lakukan Tube
conditioning dari menu
home, lalu klik short TC
tunggu kira-kira 2 menit,
posisi table pasien
diusahakan masuk gantry.
3.Persiapan pasien yang
akan diperiksa
4.Mengisi data pasien
yang akan diperiksa di
Console
5.Klik di start study
6.Isi = pasien ID, nama,
umur
Pilih posisi yang akan
diperiksa di console
8.Isi nama pemeriksaan
9.Lalu klik exam protocol
group
10.Muncul gambar
anatomi yang seluruh
tubuh, contoh cardiac
11.Pilih anatomi yang
akan diperiksa lalu
sesuaikan apa yang akan
diperiksa, lalu otomatis
muncul parameter
pemeriksaan seperti
gambar.
12.Masukkan pasien ke
ruang MSCT, atur pasien
diatas meja pemeriksaan
seusi kllinis yang akan
diperiksa.
13.Masukkan table dalam
gantry sampai batas laser
yang ditengah gantry tepat
pada awal atau akhir yang
akan diperiksa
14.Tutup ruang
pemeriksaan lalu operatir
berada di computer
console.
15.Di computer console
klik GO

16.Setelah surview muncul


topogram, lalu atur
kolimasi sesuai klinis yang
akan diperiksa. Seperti
gambar berikut.
17.Klik go
18.canning telah selesai
klik end study
19.Pasien dikeluarkan dari
gantry dan diantar ke
ruang Observasi. Setelah
itu pasien boleh pulang
atau kembali ke ruang
rawat inap.
20.Image diproses dengan
masuk CT Viewer.
21.Potongan juga bisa
dibuat di analisys denngan
klik di MPR,
22.Potongan axial,
corronal dan sagital
dikirim ke Filming untuk
dicetak.
23.mencetak film pada
computer
24.Print monitor
25.Setelah semua pasien
selesai diperiksa dan
semua image diproses dan
tidak ada pemeriksaan,
computer Console
dimatikan dengan cara klik
Logout pada aplikasi.
Muncul perintah shutdown
klik OK.
MRI untuk mendapatkan 1. Pertama, putaran
hasil gambar organ, nukleus atom molekul otot
tulang, dan jaringan di diselarikan dengan
dalam tubuh secara menggunakan medan
rinci dan magnet yang berkekuatan
mendalam.sebagai alat tinggi.
bantu diagnosis untuk 2. Kemudian,
dokter. denyutan/pulsa frekuensi
radio dikenakan pada
tingkat menegak kepada
garis medan magnet agar
sebagian nuklei hidrogen
bertukar arah.
3. Selepas itu, frekuensi
radio akan dimatikan
menyebabkan nuklei
berganti pada konfigurasi
awal. Ketika ini terjadi,
tenaga frekuensi radio
dibebaskan yang dapat
ditemukan oleh gegelung
yang mengelilingi pasien.
4. Sinyal ini dicatat dan
data yang dihasilkan
diproses oleh komputer
untuk menghasilkan
gambar otot.

Automatic mengubah gambaran


film laten yang diciptakan
processor oleh x-ray menjadi
gambar radiografi.
M Film viewer
AI
TA
RUANG LABORATORIUM
Lab standar
Lab rutin

Elektrolit

Kimia darah

Analisa gas
darah

CKMB

BANK DARAH
BMHP
(Bahan edis
habis
pakai )
RUANG STERILISASI

Basah

Autoclave

Anda mungkin juga menyukai