Anda di halaman 1dari 2

PERAWATAN PASIEN YANG TERPASANG PACU

JANTUNG SEMENTARA (TPM)


No. Dokumen No Revisi Halaman

200/SPO/MED-13/XI/2022 01 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur RSUD Pasar Minggu
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Endah Kartika Dewi, MARS
NIP 196712071994032004
PENGERTIAN Perawatan Pasien Yang Terpasang Pacu Jantung Sementara (TPM)
TUJUAN Sebagai acuan Perawatan Pasien Yang Terpasang Pacu Jantung
Sementara(TPM)
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pada saat serah terima dengan ners ruang kateterisasi, periksa :
Daerah
penusukan/insersi TPM apakah ada perdarahan atau hematoma.
Setting
Perawatan Pasien Yang Terpasang Pacu Jantung Sementara (TPM)
2. Lihat gambaran EKG pada monitor apakah sesuai dengan setting
generator TPM yang sudah ditentukan.
3. Pastikan fixasi lead dengan benar.
4. Cek treshold output dan treshold sensing bersama-sama dengan
perawat
ruang kateterisasi saat serah terima tersebut. Dokumentasikan
5. Cek treshold output dan sensitivity setiap shift, dengan cara
menurunkan I output TPM secara perlahan sampai timbul beat
pasien (own beat) Dokumentasikan
6.Laporkan pada dokter apabila perubahan setting karena adanya
problem pacu jantung (Over sensing, under sensing, loss capture)
7. Ganti balutan daerah insersi TPM setiap han dan atau bila kotor,
awasi
tanda-tanda adanya infeksi pada daerah pemasangan
8.Jelaskan pada pasien yang sadar untuk membatasi aktifitas
terutama
extremitas di daerah insersi TPM Hindarkan posisi pasien duduk
tegak
9. Jaga kepatenan kateter TPM jangan sampai tercabut atau
tertekuk
10. Apabila irama sudah own beat selama 24 jam dan hemodinamik
pasien stabil, turunkan rate TPM di bawah rate pasien (standby on)
atau disesuaikan dengan program dokter.
11. Apabila irama sudah ownbeat selama 24 jam pada posisi
standby on, TPM dapat dilepaskan oleh dokter.

Catatan:
1. Pada saat melakukan perekaman EKG bila hemodinamik stabil
turunkan rate TPM sampai timbul own beat dari pasien.
a. Bila rate TPM diturunkan sampai 40 dan irama masih pacing
(PR),
rate TPM tidak boleh diturunkan lagi
b. Bila rate TPM yang diturunkan belum sampai 40, tetapi pasien
sudah
ada keluhan (pusing, gelap), rate TPM tidak boleh diturunkan lagi.
2. Matikan generator pada saat melakukan defibrilasi
3. Cara mengatur set awal treshold output (ambang pacu)
a. Atur pacing rate TPM 20% atau 10 beat di atas rate pasien,
sensitivity pada posisi 2-3 mV dan output 5 mA
b. Nyalakan generator. Lihat lampu pace apakah menyala atau
tidak
Pastikan gambaran capture.
c. Turunkan output perlahan sampai tidak sampai tidak
capture/loss capture
d. Minimal energi yang masih menimbulkan depolarisasi disebut
treshold output e. Atur output 1% -2 treshold output
4. Cara mengatur set awal treshold sensitivity (ambang rangsang)
a. Atur pacing rate TPM 20% atau 10 beat di dibawah rate pasien
dan
output 2 x treshold
b. Naikkan level sensitivity dari yang terkecil sampai timbul
gambaran EKG kompetettit beat/asinkron/under sensing Disebut
treshold sensitaty
b. Nyalakan generator, Lihat lampu pace apakah menyala atau
tidak.Pastikan gambaran capture.
c. Turunkan output perlahan sampai tidak sampai tidak
capture/loss capture.
d. Minimal energi yang masih menimbulkan depolarisasi disebut
treshold output.
e. Atur output 1% -2 treshold output.
5.Dokumentasikan
UNIT TERKAIT 1. Kamar Bersalin
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Khusus

Anda mungkin juga menyukai