Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

MEDIASI

PENTELESAIAN PERKARA (SENGKETA) HUTANG PIUTANG ANTARA

PIHAK KREDITUR PIHAK DEBITUR

Disusun Oleh :

Novela Veronica B1A020383


M.Zulfahmi B1A020393
Shella Agustin B1A020363
Salsabila putri alsyifa B1A020373

Dosen Pengampu :

Dr. Widiya N. Rosari, S.H., M.Hum.

Nurhani Fitriah, S.H., M.H

FAKULTAS HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

MEDIASI

PENTELESAIAN PERKARA (SENGKETA) HUTANG PIUTANG ANTARA

PIHAK KREDITUR PIHAK DEBITUR

Disusun Oleh :

Novela Veronica B1A020383


M.Zulfahmi B1A020393
Shella Agustin B1A020363
Salsabila putri alsyifa B1A020373

Diperiksa dan Disahkan Oleh:

Bengkulu, Oktober 2023

Ketua Lab. Fakultas Hukum Dosen Pengampu

Rahma Fitri, S.H., M.H. Dr. Widiya N. Rosari, S.H., M.Hum

NIP. 118406112010122003 NIP. 197509072006042001


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Tim Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan, karena berkat,
rahmat, dan karunia-Nya Tim Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Alternative
Dispute Resolution (ADR) ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah ADR pada Jurusan Ilmu Hukum Universitas
Bengkulu.
Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
Tim Penyusun dengan senang hati menyampaikan terima kasih Kepada Yang
Terhormat:

1. Ibu Dr. Widiya N. Rosari, S.H., M.Hum dan Ibu Nurhani Fitriah, S.H., M.H
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Alternative Dispute Resolution (ADR)
Fakultas Hukum Universitas Bengkulu yang selalu bijaksana memberikan
bimbingan nasehat serta waktunya selama penulisan laporan ini;
2. Teman-teman semua atas kebersamaan dan bantuan yang berarti bagi Team
Penyusun.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan balasan yang berlipat ganda
kepada semuanya. Demikian perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang
membangun akan Team Penyusun terima dengan senang hati. Team Penyusun
berharap agar tugas yang telah Team Penyusun buat ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak serta dapat membawa perubahan positif terutama Team Penyusun sendiri dan
rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi maupun bermanfaat pula bagi masyarakat
kalangan luas.

Bengkulu, 26 Oktober 2023

Tim Penyusun
SURAT PERJANJIAN PEMINJAMAN UANG

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Novela Veronica
Alamat : Jl Lintas Bengkulu Padang, Lubuk Pinang Mukomuko

Agama : Islam
Status : Belum Menikah
No. telepon : 082178300360
Selaku Penerima pinjaman dan seterusnya akan di sebut sebagai PIHAK PERTAMA

Nama : Shella Agustin


Alamat : kota Bengkulu

Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
No. Telepon : 089678020567
Selaku penerima pinjaman dan seterusnya akan disebut sebagai PIHAK KEDUA

Menyatakan bahwa kedua belah pihak telah mengadakan kesepakatan pinjam


meminjam uang yang tertuang ke dalam surat perjanjian peminjaman uang. Adapun
isi surat sekaligus kesepakatan tersebetut sebagai berkut:

1. PIHAK PERTAMA meminjam uang kepada PIHAK PERTAMA dan


PIHAK KEDUA setuju untuk memberikan pinjaman kepada PIHAK
PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMAsepakat meminjam uang sejumlah Rp. 1,800.000.000,-
( satu milyar delapan ratus juta rupiah) dari PIHAK KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA memberi jaminan 3 buah sertifikat SHM sebagai berikut:
- SHM No. 2302 seluas 200 M2 atas nama Novela Veronica terletak di desa
padar bembah Bengkulu Utara
- SHM No. 376 seluas 200 M2 atas Novela Veronica Tanah yang terletak di
lingkar barat Kota Bengkulu
- SHM No. 206 seluas 583 M2, atas nama Novela Veronica yang terletak di
Sawah Lebar Kota Bengkulu
DUDUK PERKARA

Pada suatu hari terdapat kasus gugatan di PN Universitas Bengkulu yaitu dimana novela
veronica selaku pihak pertama dan debitur di PT bank Mandiri. Pihak pertama meminjam
kepada PT bank mandiri senilai RP 1.800.000.000 pada tanggal 14 Februari 2011 disahkan
melalui perjanjian kredit. yang di peruntukan pengembangan usaha restorannya, Yang
dimana pihak pertama menjaminkan 3 buah SHM No. 2302 dengan agunan kredit
fixed asset seharga Rp. 480.000.000,- (empat ratus delapan puluh juta rupiah), SHM
No. 376 dengan agunan kredit fixed asset seharga Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta
rupiah), SHM No. 206 dengan agunan kredit fixed asset seharga Rp. 1.200.000.000,- (satu
milyar dua ratus juta rupiah). Bahwa awalnya pihak pertama lancar dalam melakukan
pembayaran kepada pihak tergugat yaitu rincian sebagai berikut

Rp 20.000.000 x 36 bulan = Rp 720.000.000. kemudian seiring berjalannya waktu pihak


pertama mengalami kemrosotan drastis dari usaha yang dijalankanya sehingga tidak dapat
melakukan kembali pembayaran kewajiban kepada pihak pertama. Kemudian Tergugat telah
memberikan somasi pertama sampai dengan surat peringatan terakhir (Somasi 3) dibulan juli
2014 dengan rincian total kewajiban debitur (in casu pihak pertama) yang harus dibayarkan
kepada Tergugat 2 sebesar Rp.1.983.888.646,59. Kemudian akibat ketidakmampuan pihak
pertama untuk membayar kewajibannya lagi sehingga sekitar pertengahan tahun 2016
diajukan lelang eksekusi Hak Tanggungan tahap I (Pertama) oleh TERGUGAT ,II yang
diketahui harga limit lelang asset Pihak pertama (2 sertifikat yaitu SHM No. 2302 seluas 200
M2 atas nama Novela veronica terletak di Desa Kalimati Kecamatan Adiwerna Kabupaten
Tegal, SHM No.

376 seluas 200 M2 atas Novela veronicaTanah yang terletak di Desa Pesarean Kabupaten
Tegal) seharga Rp 900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah) dan tidak diketahui siapa
pemenang lelangnya; kemudian pada akhirnya tergugat 2 pada tanggal 25 November 2019
dengan surat menginfokan kepada pihak pertama bahwa agunan kredit werna Telah laku
terjual melalui lelang Hak Tanggungan di KPKNL Tegal tanggal 12 November 2019 sebesar
Rp.801.060.000,-, dengan menginformasikan kepada PIHAK PERTAMA dengan jumlah
kewajiban kredit yang harus dibayarkan oleh Pihak pertama posisi per tanggal 25 Nopember
2019 dengan total kewajiban sejumlah Rp.4.615.959.446,80 dengan rincian sebagai berikut :

Hutang Pokok sebesarRp.840.032.204,68

Bunga sebesarRp. 1.402.008.249,70

Denda sebesar Rp. 2.371.615.320,59

Denda berjalan sebesar Rp. 2.303.671,83

Jumlah kewajiban tersebut akan semakin bertambah jumlahnya apabila PIHAK PERTAMA
tidak segera menyelesaikan seluruh kewajiban kredit;

Bahwa dari kejadian tersebut menurut pihak pertama Terdapat ketidakwajaran dalam
menentukan limit harga dari pelelangan tersebut yang dimana seharusnya pada pelelangan
kedua yaitu SHM No. 206 dengan acuan apraisal nilai limit yang sangat rendah sebesar
Rp.801.060.000, sangatlah tidak relevan dari harga pasaran yang diketahui atas objek
tersebut bisa mencapai harga Rp. 2.500.000.000,- ( dua milyar lima ratus juta rupiah). dan
Pihak pertama pernah mengajukan keberatan dan meminta Tergugat 2 untuk tidak
melakukan Lelang namun tidak ditanggapi oleh Tergugat 2. Bahwa setelah dari kejadian ini
dimana menurut pihak pertama apa yang telah di dalilkan oleh pihak tergugat dengan
kenaikan pada rincian yang di jelaskan tadi adalah hal tidak wajar yang dimana seharusnya
pihak pertama mendapatkan selisih dari pelelangan hal tersebut malah menambah nilai utang
yang tidak wajar yang sangat merugikan pihak pertama. Yang dimana pada posisi ini pihak
bank tidak memiliki itikad baik dalam penyelesaian/solusi dalam pelunasan atas hutang
pihak pertama.
TAHAP 1

PEMBENTUKAN FORUM

A. PEMBENTUKAN FORUM MEDIASI

1. Penunjukan Mediator atas kesepakatan para pihak yaitu M.Zulfahmi,S.H

2. Para Pihak yang Bersengketa

PIHAK I
Nama : Novela Veronica
Alamat : Jl Lintas Bengkulu Padang, Lubuk Pinang Mukomuko

Agama : Islam
Status : Belum Menikah
No. telepon : 082178300360
Selaku penerima pinjaman dan seterusnya akan di sebut sebagai PIHAK PERTAMA

PIHAK II

Nama : Shella Agustin


Alamat : Kota Bengkulu

Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
No. Telepon : 089678020567
Selaku pemberi pinjaman dan seterusnya akan di sebut sebagai PIHAK KEDUA

Nama : Salsabila Putri Alsyifa


Alamat : Curup, Bengkulu

Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
No. Telepon : 081389230056
Selaku Pemenang pelelangan dari KPKNL
3. Jadwal pelaksanaan Mediasi:

Hari/tanggal : Jumat, 10 November 2023


Pukul : 09.00
Tempat : Ruang Mediasi Pengadilan Negri Universitas Bengkulu
4. Mediator memperkenalkan diri dan menjelaskan kedudukan serta harus aktif
dalam penyelesaikan konfli melalui mediasi.

B. TAHAP MEDIASI

1. Pendahuluan
2. Sambutan dan penyampaian hal-hal penting oleh mediator
3. Perkenalan Para Pihak
4. Mendefinisikan Masalah
5. Negosiasi atau tawar menawar
6. Penyusunan dan tandatangan Kesepakatan
7. Kata Penutup
C. TATA CARA MEDIASI

1. Mediator menjelaskan manfaat dan tujuan serta tata tertib dari proses mediasi
demi mencapai suatu solusi yang tidak saling memihak antar pihak.
2. Mediator memberikan kesempatan kepada masing-masing pihak untuk
menyampaikan keterangan mengenai permasalahan atau kasus dan
mendengarkan keinginan masing-masing pihak. Maka dimohon kepada pihak
lain untuk mendengarkan dan tidak menyanggah atau menyerang satu sama
lain.
3. Mediator berhak mengatur jalannya proses mediasi agar berlangsung tertib
dan aman.
4. Para pihak wajib menjaga nilai kesopanan, nilai kepatuhan, menjaga tata
tertib keamanan selama berlangsungnya sidang mediasi dan ketentuan segala
perundangan yang berlaku.
5. Pihak yang bersengketa wajib hadir sesuai jadwal yang telah ditentukan.
6. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib sidang mediasi ini akan diatur
kemudian berdasarkan pertimbangan situasi dan kondisi yang ada.
D. STRATEGI MEDIASI
Adapun selanjutnya terkait dengan proses Mediasi yang sering dikenal
dengan proses Non litigasi yakni, Sebelum Proses Mediasi berlangsung, harus
ada kesepakatan para pihak yang bersengketa untuk menentukan mediator
sebagai pihak ketiga yang akan menengahi terkait dengan kasus tersebut dan
Mediator juga dimintakan kesepakatan terkait yang menentukan waktu dan
tempat dimana proses mediasi tersebut akan dilangsungkan.
Selain itu Mediator akan segera menyiapkan terkait dengan tempat
senyaman mungkin dimana tempat tersebut para pihak akan merasa nyaman
sehingga para pihak akan menyampaikan tentang keinginannya dalam
keadaan santai atau tidak tergesa gesa mengingat fasilitas tempat tersebut
sudah merasa cukup, yang diharapkan mampu membawa suasana lebih
kondusif.
Ketika Proses Mediasi berlangsung, seorang Mediator harus mampu
untuk mendengarkan keluhan dari para pihak serta harus mampu untuk
memahami pendapat dan keluhan para pihak baik yang berkaitan dengan
sengketa ataupun yang berkaitan dengan solusi tersebut, sehingga dapat
menuntun para pihak untuk menuju kata sepakat dan kemudian tidak ada
pihak yang dirugikan setelah melakukan proses mediasi.
Setelah para pihak berpendapat maka mediator mengkonfirmasikan
hal- hal yang telah disampaikan oleh para pihak kepada mediator, sehingga
para pihak akan merasa bahwa hal yang telah disampaikan diperhatikan oleh
mediator. Jadi, mediator bersikap netral di tengah kepentingan-kepentingan
yang disampaikan para pihak karena ketika mediator memihak kesalah satu
pihak maka akan menghasilkan kesepakatan yang membutuhkan waktu lama
dan berbelit belit bahkan tidak menutup kemungkinan kalau dalam hal
tersebut tidak akan menemukan jalan keluar.
TAHAP II

PERTUKARAN INFORMASI

A. JENIS SENGKETA

Jenis konflik yang dialami pada kasus ini adalah Perbuatan melawan
hukum yang menyangkut hutang piutang antara pihak kreditur dan pihak
debitur.

B. IDENTITAS PARA PIHAK


1. PIHAK I
a. Identitas
Nama : Novela Veronica

TTL :Muko muko, 23 Mei 1991


Alamat : Jl Lintas Bengkulu Padang, Lubuk Pinang Mukomuko
Status : Belum Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausahawan
b. Fakta-Fakta Sosial
1) Bahwa pada tanggal 14 februari 2011 pihak pertama telah meminjam
uang kepada pihak kedua sebesar Rp.1.800.000.000,- (satu miliar
delapa ratus juta).
2) Yang dimana uang itu diperuntukan mengembangkan usaha
restorannya.
3) Bahwa pada awalnya pihak 1 yaitu sebagai pihak pertama lancar
dalam melakukan pembayarannya kepada pihak 2
4) Bahwa ternyata usaha yang dilakukannya terjadi kemrosotan sehingga
ia tidak bisa membayarkan kewajibannya kepada pihak 2 sampai batas
waktu yang telah ditentukan di atas, pihak pertama tidak melakukan
kewajiban hukumnya untuk membayar lunas hutangnya tersebut
kepada pihak kedua karna terjadi kebangkrutan.
5) Bahwa awalnya PIHAK PERTAMA lancar membayar angsuran
kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp.20.000.000,- ( dua puluh juta
rupiah)/ bulan dan sudah mencicil sebanyak 36 kali yang berarti sudah
masuk angsuran selama 36 bulan, x Rp.20.000.000, / bulan
= Rp.720.000.000,- ( tujuh ratus dua puluh juta rupiah ). Selama 3
tahun lebih, namun seiring berjalannya waktu ternyata PIHAK
PERTAMA mengalami kemerosotan drastis dalam usaha yang
dijalankan sehingga tidak dapat lagi melakukan pembayaran
kewajibannya kepada TERGUGAT

6) Bahwa PIHAK KEDUA telah memberikan somasi pertama sampai


dengan Surat Peringatan Terakhir (Somasi III) dibulan Juli 2014
dengan rincian total kewajiban Debitur (in casu Pihak pertama) yang
harus dibayarkan kepada PIHAK KEDUA sebesar
Rp.1.983.888.646,59

7) Bahwa akibat ketidakmampuan PIHAK PERTAMA untuk membayar


kewajibannya lagi sehingga sekitar pertengahan tahun 2016
dilaksanakan lelang eksekusi Hak Tanggungan tahap I (Pertama),
yang diketahui harga limit lelang asset Pihak pertama (2 sertifikat
yaitu SHM No. 2302 seluas 200 M2 atas MAHMUD dan VIVI
ELYANI terletak di Desa Kalimati Kecamatan Adiwerna Kabupaten
Tegal, SHM No. 376 seluas 200 M2 atas MAHMUD dan VIVI
ELYANI Tanah yang terletak di Desa Pesarean Kabupaten Tegal)
seharga Rp 900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah) dan tidak
diketahui siapa pemenang lelangnya;

8) Bahwa selanjutnya Pihak kedua ( PT. Bank Mandiri Tbk), Tertanggal


25 November 2019 dengan surat No ;
MNR.RCR/REG.SMG.SME.3968 /2019, telah memberikan Informasi
kepada PIHAK PERTAMA bahwa Agunan Kredit SHM No. 206 An.
PIHAK PERTAMA seluas 583 M2 yang terletak di Desa Kalimati
Kec. Adiwerna Telah laku terjual melalui lelang Hak Tanggungan di
KPKNL Tegal tanggal 12 November 2019 sebesar Rp.801.060.000,-,
dengan menginformasikan kepada Pihak pertama dengan jumlah
kewajiban kredit yang harus dibayarkan oleh Pihak pertama posisi per
tanggal 25 Nopember 2019 dengan total kewajiban sejumlah
Rp.4.615.959.446,80 dengan rincian sebagai berikut :

Hutang Pokok sebesar Rp. 840.032.204,68 Bunga sebesar


Rp. 1.402.008.249,70

Denda sebesar Rp. 2.371.615.320,59 Denda berjalan sebesar


Rp. 2.303.671,83

Jumlah kewajiban tersebut akan semakin bertambah jumlahnya


apabila Pihak pertama tidak segera menyelesaikan seluruh kewajiban
kredit;

9) Bahwa terdapat ketidakwajaran dalam menentukan nilai limit oleh


PIHAK KEDUA antara pelaksanaan lelang pertama dengan lelang
kedua atas asset/objek hak tanggungan sebagai berikut : Lelang
pertama mengalami kenaikan harga dengan nilai limit seharga Rp
900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah) atas SHM No. 2302 dengan
agunan kredit fixed asset seharga Rp. 480.0000.000,- (empat ratus
delapan puluh juta rupiah) dan SHM No. 376 dengan agunan kredit
fixed asset seharga Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta
rupiah),Lelang kedua mengalami penurunan harga dengan nilai limit
sebesar Rp.801.060.000,- atas SHM No. 206 dengan agunan kredit
fixed asset seharga Rp. 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta
rupiah)

10) Bahwa pelaksanaan lelang kedua dengan SHM No. 206 sebesar
Rp.801.060.000, dengan acuan apraisal nilai limit yang sangat rendah
dan sangat tidak relevan dengan nilai pasar objek lelang maka PIHAK
PERTAMA sangat keberatan atas akan diadakan lelang kedua dengan
Sertifikat Tanah milik PIHAK PERTAMA, yang mana harga pasaran
rumah dan Tanah tersebut mencapai Rp. 2.500.000.000,- ( dua milyar
lima ratus juta rupiah) dan Permintaan PIHAK PERTAMA agar
PIHAK KEDUA tidak melakukan Lelang tidak ditanggapi oleh
PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (2) UU HT
menyatakan bahwa : Atas kesepakatan pemberi dan pemegang Hak
Tanggungan, penjualan obyek Hak Tanggungan dapat dilaksanakan
di bawah tangan jika dengan demikian itu akan dapat diperoleh harga
tertinggi yang menguntungkan semua pihak. dan PIHAK PERTAMA
sudah mempunyai standar apraisal independent tersendiri.

11) Bahwa apa yang didalilkan oleh PIHAK KEDUA terkait kewajiban
PIHAK PERTAMA dengan rincian hutang pokok, denda dan bunga
sebesar Rp. 4.615.959.446.80,- SANGATLAH TIDAK WAJAR
SAMA SEKALI. Sebab berdasarkan akad perjanjian Hutang sebesar
Rp 1.800.000.000,- dimana Pihak pertama telah membayarkan
angsuran yang dijumlahkan secara keseluruhan sebesar Rp
720.000.000,dan ditambah dengan hasil penjualan lelang pertama
sebesar Rp. 900.000.000,- sehingga menurut Pihak pertama sisa
hutang – kurang lebih sebesar Rp. 180.000.000,- ( seratus delapan
puluh juta rupiah). Dan jika ditambah dengan penjualan lelang kedua
berdasarkan harga pasar sebesar Rp. 2.500.000.000,- ( dua milyar lima
ratus juta rupiah) seharusnya ada selisih yang harus dikembalikan
kepada PIHAK PERTAMA, Bukan malah membekak besar diluar
kewajaran dan hal ini sangatlah memberatkan PIHAK PERTAMA
serta jauh dari rasa keadilan;

12) Bahwa Pihak ketiga sebagai peserta dan atau pemenang lelang,
banyak hal- hal yang ditutup-tutupi. Tidak transparan terhadap
informasi yang berhubungan dengan hak-hak Debitur (pihak pertama)
(i.c. PENGGUGAT) yang sangat dirugikan atas pelaksanaan lelang
tersebut, sehingga berdasarkan hal tersebut Pihak ketiga selaku peserta
lelang dapat dinyatakan sebagai pembeli yang tidak memiliki itikad
baik
c. Tuntutan
1) Menyatakan sah dan berharganya sita jaminan (conservatoir beslag)
sebidang tanah dan bangunan sebagaimana sertifikat hak milik SHM
No. 206 seluas 583 M2,; atas nama Novela Veronica yang terletak di
Desa Kalimati Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal dengan batas –
batas :

Sebelah Utara : Berkah

Sebelah Timur : Siti dan Syahrul arif Sebelah Selatan : Jln H. Abu
Seni Sebelah Barat : Jalan.
2) Meminta pihak kedua mengganti Kerugian Materiil sebesar Rp.
2.650.000.000: (dua milyar enam ratus lima puluh juta rupiah)
Kepada PENGGUGAT berupa biaya operasional yang dikeluarkan
Penggugat sebagai termohon eksekusi untuk pengurusan perkara
eksekusi lelang obyek sengketa bilamana dinominalkan tidak kurang
sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) dan Ganti
Kerugian sebesar Rp. 2.500,000,000,- (dua milyar lima ratus juta
rupiah) sesuai dengan harga pasar sebagaimana Pasal 20 ayat (2) UU
HT menyatakan bahwa : Atas kesepakatan pemberi dan pemegang
Hak Tanggungan, penjualan obyek Hak Tanggungan dapat
dilaksanakan di bawah tangan jika dengan demikian itu akan dapat
diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan semua pihak.

2. PIHAK II
a. Identitas
Nama : Shella Agustin
TTL : Bengkulu, 10 Februari 1980
Alamat : Kota bengkulu
Status : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pejabat PT bank mandiri
b. Fakta-Fakta Sosial
1) Bahwa pada tanggal 14 februari 2011 pihak kedua telah meminjamkan
uang kepada pihak pertama sebesar Rp.1.800.000.000,- (satu miliar
delapa ratus juta).
2) Bahwa pada saat tanggal yang sudah ditentukan untuk membayar
cicilan pihak pertama tidak membayarkan kewajibannya

3) Bahwa kemudian setelah itu pihak kedua melayangkan somasi


pertama sampai somasi terakhir (somasi ke 3) tidak ada tanggapan
dari pihak pertama

4) Bahwa setelah itu pihak kedua melelangkan ke KPKNL segala


sertifikat SHM milik Pihak pertama di lelangkan
c. Tuntutan
Pihak kedua sebagai orang yang meminjamkan uang kepada pihak
pertama mengiinkan untuk pihak pertama mengembalikan sisa
kewajibannya yang dipinjamnya.
3. PIHAK III

a. Identitas
Nama : Salsabila Putri Alsyfa
TTL : Bengkulu, 23 april 1980
Alamat : Kota bengkulu
Status : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pekerjaa : Wirausaha
Selaku Pemenang pelelangan yang dilakukan KPKNL

b. Fakta-Fakta Sosial
1) Bahwa Pihak ketiga mengikuti pelelangan yang dilakukan pihak
KPKNL selaku pihak yang memberlangsukan pelelangan dari pihak
kedua
2) Bahwa pihak ketiga selaku pemenang dari pelelangan sertifikat SHM
milik Pihak pertama

C. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 1999 Tentang
Arbitrase dan Alternative Penyeesaian Sengketa.
3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer)
TAHAP III

PROSES NEGOSIASI PEMECAHAN MASALAH

Susunan Forum Mediasi:

M.ZULFAHMI SH.MH : Hakim mediator


NOVELA VERONICA : Penggugat
SHELLA AGUSTIN : Tergugat 1
SALSABILA PUTRI A : Tergugat 2

DIALOG PROSES MEDIASI


Mediator : Selamat siang yang saya hormati,sebelum kita melakukan mediasi,
ijinkan memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya M.ZULFAHMI SH.MH. sebagai
hakim mediator yang telah dipilih bapak dan ibu. Selanjutnya kepada ibu saya berikan
kesempatan untuk memperkenalakan diri masing – masing.

Penggugat : Perkenalkan nama saya Novela veronica sebagai penggugat dalam kasus ini.

Tergugat 1 : Dan perkenalkan nama saya Shella agustin sebagai tergugat 1 dalam kasus
ini

Tergugat 2 : dan perkenalkan nama saya Salsabila putri Alsyfa sebagai tergugat 2 dalam
kasus ini

Mediator : Baiklah langsung saja saya jelaskan bahwa berdasarkan peraturan mahkamah
agung nomor 1 tahun 2016 tentang prosedur mediasi di pengadilan dalam pasal 4 di
sebutkan bahwa semua sengketa perdata di ajukan tingkat pertama wajib lebih dahulu di
upayakan penyelesaiannya melalui perdamaian dengan bantuan seorang mediator dan
pada sidang ibu kali ini telah sepakat telah menunjuk saya sebagai mediator dalam kasus
ini.selanjutnya saya menerangkan tentang mediasi. Mediasi adalah suatu alternatif

penyelesaian sengketa dimana kedua belah pihak saling berdialog, berunding untuk
menentukan titik temu. Saya selaku sebagai mediator akan memfasilitasi negosiasi ini.
Namun sebelum saya memulai mediasi saya akan menjelaskan tahapan – tahapan mediasi
diantaranya :

1. Saya memberikan penyelesaian kepada para pihak untuk


bergantian
2. Saya akan mencari kesepahaman awal dari kedua belah pihak
3. Saya mendefisinisikan,menentukan agenda pembicaraan.
4. Setelah itu kita masuk dalam tahap negosiasi
5. Apabila negosiasi mencari kesepakatan kita akan menyusun
kesepakatan akhir Baiklah bapak dan ibu apakah setuju dengan
kesepakatan tersebut ?
Penggugat : Saya setuju Bu

Tergugat 1 d a n 2 : Saya setuju, Bu

Mediator : Baiklah kita mulai mediasi pagi ini,bagaiamana kalau kita mendengar dari Ibu
Novela Veronica terlebih dahulu untuk menyampaikan keteranganya? Bagaimana Bu
Shella dan bu Salsa, apakah setuju?

Tergugat 1 dan 2 : Iya bu silahkan.

Mediator : Silahkan bu

Penggugat : Terimakasih bu atas kesempatanya, begini saya meminjam uang sebesar


Rp.1.800.000.000 yang dimana uang itu saya peruntukan untuk mengembangkan usaha fnb
saya, kemudian pada awalnya bisnis saya berjalan dengan baik. Tetapi selang berlama
bisnis saya mengalami kemrosotan yang diakibatkan karna covid 19 sehingga saya tidak
dapat membayarkan kewajiban saya selaku penghutang, tetapi dari apaa yang saya
jaminkan kepada pihak bank. Seharusnya saya mendapatkan selisih dari pelelangan
sertifikat SHM saya, tetapi saya tetap terkena bunga atas dri perihal tersebut dengna tidak
wajar. Yang dari perihal tersebut saya sangat dirugikan kemudian kecewa dri kebijakan
yang dilakukan oleh pihak bank dalam melakukan sistem pelelangan tersebut

Mediator : Baiklah artinya ibu kecewa atas kejadian ini?

Penggugat : Sangat, sangat, sangat keccewa, Bu

Mediator : dan ibu ingi pembayaran selisih dari pelelangan tersebut dikembalikan kemudian
hutang tersebut dapat dilunaskan

Penggugat : Iya betul bu, karena perihal tersebut dapat meringankan beban saya

Mediator : Baiklah setelah kita mendengar penjelasn dari ibu Novela veronica.
selanjutnya saya berikan kesempatan ibu Shella untuk menyampaikan hal – hal yang perlu
kita ketahui. silahkan bu?
Tergugat : Terus terang, Bu kami dari pihak bank sudah melakukan somasi kepada ibu
novela ini, tetapi tidak ada tanggapan dari beliau. Kemudian memang betul adanya kami
melelang sertifikat SHM tersebut, tetapi kami sudah memberi tahu kan kepada ibu novela
selaku pihak yang menjaminkan, dan dari harga pelelangan tersebut sudah menjadi resiko
ibu yang sudah menjaminkan perihal tsb kepada kami.

Penggugat : Ibu, tetapi anda jangan berdaliha dari hal tersebut harga yang di tentukan itu
tidak sesuai dari harga normalnya. Yang dimana berdasarkan acuan apraisal nilai limit
tersebut ibu tanpa memperdulikan pendekatan aprisal penilaian harga pasar yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga akibatnya harga jual lelang yang ditawarkan sangat
rendah, dan jauh dari rasa keadilan telah menimbulkan kerugian bagi

Mediator : Ibu-ibu harap tenang, kalau pihak satu bicara maka pihak lain harus
mendengarkan agar kita dapat mengerti apa kemauan dari masing- masing pihak. Kalau
ibu-ibu tetap seperti maka tahap mediasi ini tidak bisa di lanjutkan. Bagaimana apakah
mau di lanjutkan atau tidak?

Penggugat dan tergugat 1 dan 2: Maaf Bu

Mediator : Baiklah, silahkan untuk ibu Salsa untuk menjelaskan kronologinya

Tergugat 2 : Jadi begini Bu saya menyadari betul atas ketidakterbukaan saya terhadap
info tersebut kemudian banyak hal yang saya tutupi, kemudia kuragnya info yang saya cari
terhadap hak debitur atau hak daripada ibu novela ini

Mediator : Oh, jadi ibu menyadari kesalahan yaa dri perihal tersebut dan ingin
menjalnkan hubungna baik.

Tergugat : Iya bu sangat benar

Mediator : Setelah saya mendengar penjelasan dari pihak ibu Novela veronica dan ibu
Shella Agustin dan keterangan dari ibu salsa .saya menemukan ada beberapa kesepahaman
awal yaitu :

1. Ibu menginginkan adanya hubungan baik.


2. Ibu menginginkan agar masalah cepat terselesaikan Begitu kan
yang kalian maksud ?
P&T : Betul, Bu.

Mediator : Baiklah selanjutnya seperti ibu Novela Veronica dan ibu Shella dan ibu Salsa
ungkapkan bahwa sebelum perkara ini terjadi. sebenarnya ibu Novela Veronica
menganggap pihak Bank sebagai yang dapat di percaya.

Penggugat : Seperti yang sudah saya jelaskan, Bank harus sesegera mungkin dapat
mengembalikan selisih kemudian mengembalikan sertifikat SHM saya.

Mediator : Baik,jadi ibu menginginkan agar mengembalikan selisih dan Hak dari
sertifikat SHM tsb, benar kan bu ?

Penggugat : Iya benar Bu.

Mediator : Baik, mengenai penjelasan dari ibuNovela Veronica , apakah pihak ibu
Shella dan ibu salsa ada tanggapan?

Tergugat : Iya bu sebenarnya saya sangat kecewa terhadap ibu Novela veronica
karena terlalu gegabah.

Mediator : Dari penjelasan ibu-ibu saya dapat menyimpulkan bahwa jika masalah
hutang-piutang cepat diselesaikan, maka hubungan baik antara para pihak dapat di
lanjutkan. benar kan bu?

P&T : Iya benar Bu !

Mediator : Baiklah jika demikian ada iktikat baik antara kedua belah pihak untuk
menyelesaikan masalah ini, selanjutnya ijinkan saya untuk menulis definisi permasalahan.
Hakim mediator menuliskan defini permasalahan di papan tulis yang telah di
sediakan,definisi permaslahan tersebut ada 2 diantaranya :
1. Bagaimana menjaga nama baik atau hubungan baik antara para
pihak?
2. Bagaimanakah menyelesaikan pembayaran tersebut?
Mediator : Dari ke dua point tersebut yang ingin ibuk-ibuk bahas terlebih dahulu
yang mana? Bagaimana bu Novela Veronica?

Pengggugat : Yang jelas saya menginginkan Pengembalia selisih dari pelelangan


tersebut dan mewajarkan dari bunga hutang, serta saya sesegera mungkin dapat melunasi
hutang-hutang saya .

Mediator : Baiklah buk, selanjutnya ibu Shella bagaimana menurut ibuk ?

Tergugat 1 : Saya pikir kita sepakat saja untuk menyelsaikan sengketa ini, tetapi
tidak untuk aset harta kekayaan dari perihal tersebut

Mediator : Bagaimana dengan ibuk salsa?

Tergugat 2: Kalau saya sepakat dari perihal ini bagaimana dengan pihak ibu Novela
membeli kembali sertifikat SHM ini senilai Rp 1.000.000.000?
Penggugat: untuk ibu shella saya sepakat unutk menyelasikan sengketa ini walau tidak
dengna aset serta harta kekayaan. Dan saya setuju unutk membeli kembali sertifikat SHM
No 206 tersebut dengan nominal tersebut

Mediator : Bagaimana agenda pertama membahas nama baik atau hubungan baik antara
ibuk Novela Veronica dan ibuk Shella agustin dan ibu salsa selanjutnya baru mengenai
pembayaran. Apakah ibuk-ibuk setuju ?

P&T : Iya saya setuju buk. Pemecahan Masalah

Mediator : Setelah kedua pihak setuju untuk membicarakan nama baik terlebih
dahulu,maka selanjutnya saya berikan kesempatan bagi bapak dan bapak mengajukan
usulan mengenai pemecahan masalah ini. Kira-kira siapa yang terlebih dahulu mau
mengemukakan usulannya? apakah ibuk Arifahtul Iendah dan Ibuk Fadila Ulia mempunyai
usul untuk penyelesaian masalah ini?
Tergugat : Bagaimana kita melakukan perjanjian tertulis yang memuat mengenai
bagaimana cara pembayarannya? terus berapa jumlah yang harus di bayar serta tenggang
waktu yang di butuhkan. saya rasa itu sudah cukup.

Penggugat : Iya saya sangat setuju sekali. mengenai apa yang kita tuangkan pada perjanjian

Mediator : Baiklah pada pertemuan mediasi ini kita telah mencapai kata sepakat yaitu
mengenai saling menjaga nama baik atau hubungan baik dan melakukan pembayaran dengan
cara bayar kontan pada bulan bulan ke-3 kepada ibu salsa atas membeli kembali sertifikat
tersebut. Dan artinya tiga bulan ke depan perihal ini sudah lunas di bayarkan, benar kan, pak?

P&T : Betul, Bu

Mediator : Baiklah selanjutnya kita akan mempersiapkan kesepakatan perdamaian yang mana
nantinya di dalam kesepakatan tersebut para pihak harus menambahkan klausul. Apakah
gugatan ini di cabut atau kesepakatan perdamaian? yang di lakuakan pada putusan majelis
hakim yang mellahirkan akte perdamaian.

Penggugat : Pak mediator saya bertanya apakah perbedaan 2 klausul tersebut ?

Mediator : Baiklah saya jelaskan apabila gugatan tersebut di cabut maka kesepakatan
perdamaian hanya mengikat kedua belah pihak, dimana apabila salah satu ingkar janji maka
harus di ajukan gugatan kembali, sedangkan untuk klausul yang menyebutkankesepakatan
perdamaian yang di kukuhkan di dalam majelis hakim menjadi akte perdamaian sehingga
apabila salah satu pihak wanprestasi/ingkar janji maka dapat di eksekusi langsung oleh ketua
pengadilan setempat tanpa mengajukan gugatan.

Penggugat : Wah kalau begitu harus di bukukan ke dalam majelis kakim ,karena kesepakan ini
masih ada point yang belum dipenuhi oleh bapak

Mediator : Bagaimana Ibuk Fadila Ulia apakah bapak setuju ?

Tergugat : Iya saya setuju pak.


Mediator : Baiklah ibu- ibu selanjutnya saya menyerahkan kesepakatan perdamaian yang
telah di tanda tangani kepada ketua majelis hakim.dan pembacaan putusan dengan panitera
penggugat.
LAMPIRAN
AKTA PERDAMAIAN

Nomor 13/Pdt.Bth/2023/PN Slw

Pada hari ini Senin, tanggal 29 Mei 2023 dalam proses Mediasi Perkara Nomor
13/Pdt.Bth/2023/PNUNB, dalam perkara antara :

1.Novela Veronica, NIK 3328110312670010, alamat Jl Lintas Bengkulu Padang, Lubuk Pinang
Mukomuko RT 27 RW 06, Bengkulu, selanjutnya disebut sebagai Pelawan I;

Dalam hal ini Pelawan I dan Pelawan II yang semula sebagai Termohon Eksekusi, dibantu oleh
A. Fadillah Reza, NIK 3328112011910002 selaku anak kandung dari Pelawan I dan selaku
Penjamin Pemenuhan Kewajiban, serta Pelawan I tersebut dalam perkara ini diwakili oleh
Kuasanya yaitu Fatkhurahman, S.H., M.H., S. Santoso, S.H., M.H., M.M., dan Daren Aji
Saputro, S.H., M.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 13 Maret 2023 yang didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Slawi tanggal 14 Maret Nomor : 40/SK/3/2023 dan Indah
Puspitasari Nugroho, S.H., Advokat pada Kantor Hukum Indah Puspitasari Nugroho, S.H. &
Partners beralamat di Gumayun Rt. 008, Rw. 003, Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru
Kabupaten Tegal berdasarkan Surat Kuasa Substitusi tertanggal 23 Juni 2023 yang didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Slawi tanggal 26 Juni 2023 Nomor : 108/SK/6/2023,
selanjutnya disebut sebagai Pelawan.;

Lawan:

Salsabila Putri Alsyfa alamat di Kota Bengkulu, yang semula sebagai Pemohon Eksekusi,
selanjutnya sebagai Terlawan;

Dalam rangka untuk mengakhiri sengketa, dengan ini Pelawan I dan Pelawan II telah mencapai
kesepakatan dengan Terlawan (semula Terlawan I), tetapi tidak mencapai kesepakatan dengan
PT Bank Mandiri (persero) Cq PT Bank Mandiri Cabang/Branch KC Tegal (semula Terlawan
II), Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) (semula Turut Terlawan I) dan
Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tegal (semula Turut Terlawan II), oleh
karena itu Kesepakatan Perdamaian ini tidak terkait dengan aset, harta kekayaan dan/atau
kepentingan PT Bank Mandiri (persero) Cq PT Bank Mandiri Cabang/Branch KC Tegal (semula
Terlawan II), Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) (semula Turut
Terlawan I) dan Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tegal (semula Turut
Terlawan II), serta hanya mengikat serta mengakhiri sengketa antara Pelawan I dan Pelawan II
dengan Terlawan (semula Terlawan I);

Pelawan I dan Pelawan II dengan Terlawan (semula Terlawan I), mencapai kesepakatan dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Bahwa antara Pelawan I dan Pelawan II dan A. Fadillah Reza sebagai Penjamin dengan
Terlawan I untuk selanjutnya disebut sebagai Para Pihak, sepakat untuk melakukan Kesepakatan
Perdamaian untuk mengakhiri sengketa perkara perdata Nomor 9/Pdt.G/2023/PNUNB dan
nomor 13/Pdt.Bth/2023/PNUNB;

Pasal 2

Para Pihak telah bersepakat untuk menyelesaikan sengketa sebagai berikut;

1. Bahwa Pelawan I bersedia untuk membeli kembali tanah yang diatasnya berdiri rumah milik
Terlawan I, yaitu:

SHM No. 206 seluas 583 M2,; atas nama Andrian Nizar Amani, S.H., M.Kn yang terletak di
Desa Kalimati Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal dengan batas –batas :

a. Sebelah Utara : Barkah;

b. Sebelah Timur : Ali;

c. Sebelah Selatan : Abu Sairi;

d. Sebelah Barat : Jalan;


Dengan harga Rp. 1.100.000.000,- (satu milyar seratus juta rupiah) ;

2. Bahwa terhadap kesedian tersebut Terlawan I juga menyepakati untuk menjual tanah
dimaksud ayat 1 kepada Pelawan I dan Pelawan II;

3. Bahwa Para Pihak dianggap telah mendapatkan persetujuan pembayaran dan pengalihan hak
dari Suami atau Istri dari masing-masing Para Pihak;

Pasal 3

Bahwa Pelawan I dan Pelawan II serta A. Fadillah Reza sebagai Penjamin, secara tanggung
renteng memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran dimana uang pembayaran tersebut
bersumber dari uang yang sah secara hukum kepada Terlawan I secara langsung tanpa perantara
dengan cara mentransfer pada Rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) Nomor 7224936723 An.
Andrian Nizar Yamani sebagai berikut;

1. Pembayaran Tanda Jadi

Bahwa Pelawan I dan akan membayar uang tanda jadi sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah) paling lambat tanggal 31 Mei 2023;

2. Pembayaran Pelunasan

Bahwa Pelawan I dan Pelawan sebagai Penjamin akan melunasi sisa pembayaran pembelian
tanah tersebut yaitu sebesar Rp. 900.000.000,- (Sembilan ratus juta rupiah) paling lama tanggal
31 Agustus 2023;

3. Pembayaran Pph

Bahwa terhadap PPh Final yang timbul atas proses pembelian tersebut akan ditanggung dan
dibayarkan oleh Pelawan I dan sebagai Penjamin paling lambat pada tanggal 31 Agustus 2023;
Pasal 4

Bahwa kewajiban Terlawan I kepada Pelawan I sebagai Penjamin adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Terlawan I harus menyerahkan bukti kepemilikan tanah sebagaimana dalam pasal
2 kepada Pelawan I dan Pelawan II serta A. Fadillah Reza sebagai Penjamin pada hari
yang sama setelah Pembayaran Pelunasan :

2. Terlawan I berkewajiban memberikan segalan bantuan kepada Pelawan I dan Pelawan II


serta A. Fadillah Reza sebagai Penjamin dalam rangka proses pengalihan kepemilikan
terhadap kepemilikan dalam ayat 2;

Pasal 5

1. Bahwa apabila Pelawan I dan sebagai Penjamin tidak melaksanakan pembayaran Dp


sebagaimana dalam ayat 3 angka 1, maka Pelawan I sebagai Penjamin, berjanji akan
keluar secara sukarela dari obyek sengketa sebagaimana dalam Pasal 2 paling lambat
tanggal 30 Juni 2023;

2. Bahwa apabila setelah tanggal 31 Agustus 2023 Pelawan I sebagai Penjamin tidak
melakukan pelunasan, maka maka Pelawan I sebagai Penjamin, berjanji akan keluar
secara sukarela dari obyek sengketa sebagaimana dalam Pasal 2 paling lambat tanggal 31
Agustus 2023;

3. Bahwa apabila salah satu pasal sebagaimana dalam pasal 5 ayat 1 dan ayat 2 tidak
dipenuhi, maka Pelawan I sebagai Penjamin, dianggap telah wanprestasi tanpa perlu
adanya putusan pengadilan;

4. Bahwa apabila Terlawan I tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana dalam Pasal 4,


maka ia dianggap telah melakukan wanprestasi tanpa perlu adanya putusan pengadilan;
Pasal 6

1. Bahwa apabila Pelawan I sebagai Penjamin melakukan ingkar janji maka terhadap Uang
Muka yang telah dibayarkan tersebut hangus dan tidak dapat diminta kembali;

2. Bahwa terhadap pengembalian uang muka pembayaran tersebut dapat dimintakan


kembali paling banyak 50% (lima puluh persen) atau sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus
juta rupiah) dengan syarat Pelawan I dan sebagai Penjamin atau siapun juga telah
menyerahkan, meninggalkan dan pergi secara sukarela dari rumah sebagaimana dalam
pasal 2 paling lama 15 hari setelah permohonan secara tertulis diajukan kepada Terlawan
I;

Pasal 7

Bahwa selama Pelawan I sebagai Penjamin belum melakukan pelunasan, maka diwajibkan untuk
menjaga dan merawat obyek sengketa sebagaimana dalam Pasal 2 tersebut dengan baik termasuk
menghindari terjadinya penyalahgunaan dan/atau perbuatan yang bertentangan dengan hukum;

Pasal 8
Segala biaya yang timbul dalam perkara ini akan ditanggung oleh Pelawan I;
Pasal 9
a. Bahwa Para Pihak mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini, untuk menguatkan Kesepakatan Perdamaian dalam
akta Perdamaian;
b. Bahwa Pelawan I dan Pelawan II akan mencabut tuntutan/Gugatan
terhadap Terlawan II, Turut Terlawan I dan Turut Terlawan II;
Demikian kesepakatan perdamaian (akta van dading) ini dibuat dan ditandatangani kedua belah
pihak, penjamin dan Mediator dan selanjutnya kedua belah pihak mohon kepada Majelis Hakim
yang memeriksa perkara Nomor 13/Pdt.Bth/2023/PN. Slw agar Akta Perdamaian ini diputuskan
berkekuatan hukum.;
Setelah isi Kesepakatan Perdamaian dibacakan kepada kedua belah pihak, masing-masing pihak
menerangkan dan menyatakan menyetujui seluruh isi Kesepakatan Perdamaian tersebut.
PENETAPAN
No. 123/PN.UNIB/2023

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Kami, Hakim Ketua Majelis Pengadilan Negeri Universitas Bengkulu


Membaca surat gugatan Penggugat tertanggal 20 juni, 2023 No. No. 123/PN.UNIB/2023 ,
dalam perkara antara:
Novela Veronica, sebagai PENGGUGAT;

Lawan:

PT Bank Mandiri, sebagai TERGUGAT 1


Salsabila Putri A sebagai TERGUGAT 2 ;

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Universitas Bengkulu


Tertanggal 24 Juli,2023 Perkara No. No. 123/PN.UNIB/2023, tentang penunjukan majelis
hakim;
Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Negeri Universitas
Bengkulu Tertanggal 27 agustus, 2023 Perkara No. No. 123/PN.UNIB/2023, tentang penetapan
hari sidang;

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan para pihak hadir (kuasanya
atau para pihak);

Menimbang, bahwa dalam usaha mendamaikan para pihak sebagaimana yang dimaksud
dalam pasal 130 HIR/154 RBg dan PerMA No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan, Hakim Ketua menerangkan, bahwa para pihak dapat memilih Mediator yang
terdaftar di Pengadilan Negeri Universitas Bengkulu
Menimbang, bahwa ternyata para pihak sepakat untuk memilih sendiri Mediator yaitu
atau menyerahkan kepada Hakim Ketua untuk menunjuk Mediator dari kalangan Hakim
Pengadilan Negeri Universitas Bengkulu.
Menimbang, bahwa oleh karena itu perlu ditunjuk nama mediator sebagaimana tersebut
dalam amar penetapan ini;

Memperhatikan pasal 11 ayat (1) atau ayat (5) PerMA RI No 1 Tahun 2016;

MENETAPKAN

Menunjuk M.ZULFAHMI Hakim sebagai Mediator dalam perkara No. No.


123/PN.UNIB/2023,

Menetapkan proses mediasi paling lama 40(empat puluh) hari kerja terhitung sejak
tanggal penetapan ini.

Memerintahkan kepada Mediator untuk melaporkan hasil mediasi kepada Majelis Hakim.

Demikian ditetapkan di Pengadilan Negri Universitas Bengkulu, tanggal 29 Agustus,


2023.

Hakim Ketua,

(Andika Pramana.P )
Nip.23443549245759

Anda mungkin juga menyukai