Disusun Oleh :
Dengan Judul :
“Pembuatan Genteng Dengan Campuran Fly-Ash Untuk Peningkatan
Kualitas Dan Efesiensi Biaya”
Di Sahkan Oleh :
Dra.Yulfriwini,S.T,M.T
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
“Pembuatan Genteng Dengan Campuran Fly-Ash Untuk Peningkatan Kualitas dan
efesiensi Biaya”
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah sebagai syarat untuk
perpanjangan beasiswa,selain itu kami melakukan pengabdian ini adalah salah
satu bentuk kami telah melakukan tri darma perguruan timggi yaitu pengandian
kepada masyarakat.
Demikian proposal in kami buat dengan besar harapan agar bapak menyetujui
kegiatan ini,kami ucapkan terimaksih.
Tim Pelaksana
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
iv
ABSTRAK
Fly ash, secara kimiawi adalah alumino-silicamineral yang mengandung unsur Ca,
K, dan Na, fly ash memiliki karakteristik kapasitas ikatan sedang hingga tinggi,
dan memiliki sifat pembentuk acement. Di dalam penelitian penulis menggunakan
limbah batubara fly ash industri sebagai alternatif campuran pembuatan genteng.
Ubin diproduksi dengan mencampurkan tanah liat, pasir, air dan fly ash.
Kemudian dihaluskan dengan ekstuder mesin dan membentuk kuweh kemudian
diangin-anginkan selama 3 hari, sebelum dilakukan proses dieing. Ubin
dikeringkan selama 4 hari, kemudian dilakukan pengasapan selama 12 jam dan
dilanjutkan dengan proses pembakaran selama 12 jam. Pengujian selesai
untuk pengujian tekan dan porositas guna mengetahui ada/tidaknya pengaruh
penambahan abu sekam padi/fly ash pada genteng tanah liat di Daerah Pringsewu.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada adalah kuat tekan dan perubahan porositas
dibandingkan dengan ubin tanpa campuran fly ash. Itu Nilai optimum untuk
pengujian keran dan pengujian porositas didapatkan pada ubin dengan komposisi
campuran fly ash sebesar 5% dengan nilai kuat tekan rata-rata 11,042 kPa dan
porositas rata-rata adalah 17,27%. Nilai minimum untuk pengujian keran dan
porositas diperoleh pada ubin tanpa campuran fly ash
dengan kuat tekan rata-rata 8,393 kPa dan porositas rata-rata 21,92 %
Kata kunci : genteng tanah liat, fly ash batubara, silika (SiO2), kuat tekan,
porositas
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana meminimalisir biaya pembuatan genteng ?
1.3 Tujuan
Tujuan pelaksanaan pengandian ini adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan inovasi baru dari limbah batu bara kai yaitu bahan baku
genteng.
2. Meningkatkan optimalisasi dalam segi pertanian dan potensi ekonomi
untuk mensejahterakan masyarakat yang tinggal di daerah sri purnomo.
1.4 Manfaat
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
padat abu terbang batubara (fly ash) 7.5 % diperoleh nilai ratarata kekuatan
tekan adalah 9.341kPa. Berdasarkan grafik diatas nilai kekuatan tekan dari
hasil pengujian menunjukan adanya peningkatan dengan penambahan
limbah padat abu terbang batubara (fly ash) terhadap genteng tanah liat.
Hal ini dapat terlihat pada grafik uji tekan di atas. Pada genteng dengan
komposisi limbah padat abu terbang batubara (fly ash)0% nilai rata-rata
kekuatan tekan yang diperoleh adalah 8.393kPa, kemudian mengalami
peningkatan pada genteng dengan komposisi limbah padat abu terbang
batubara (fly ash)2,5 % dengan nilai kekuatan tekan 9.492,28 kPA. Pada
genteng dengan komposisi limbah padat abu terbang batubara (fly ash)5%
kekuatan tekan pun naik menjadi 11.042,81 kPa, tetapi pada genteng
dengan komposisi limbah padat abu terbang batubara (fly ash)7,5%
kekuatan tekan menurun menjadi 9.341 kPa. Nilai optimum terlihat pada
genteng dengan komposisi campuran limbah padat abu terbang batubara
(fly ash) sebesar 5% dengan kekuatan tekan mencapai 11.042,81 kPa.
4
jam. 2. Prosedur Pencetakan dan Pembakaran a. Sebelum dilakukan
pencetakan alat cetak terlebih dahulu diolesi pelumas agar specimen mudah
dipindahkan dari alat cetak. b. Setelah genteng dicetak kemudian di tiriskan
selama 3 hari agar kadar air berkurang. c. Setelah ditiriskan selama 3 hari
genteng di keringkan dengan menggunakan sinar matahari selama 1 hari. d.
Genteng yang telah dikeringkan kemudian dimasukkan kedalam tungku
pembakaran selama 3 hari. e. Pembakaran dimulai dengan api kecil yang
disebut pengasapan dengan suhu dibawah 600º C selama 12 jam dan
dilanjutkan pembakaran dengan api besar yang disebut pembakaran biscuit
yang suhunya 800ºC sampai 1000ºC selama 12 jam. 3. Proses Pengujian
Porositas Standar pengujian yang digunakan dalam pengujian ini adalah SNI
03_2095_1988 dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menyiapkan
genteng b. Mengeringkan genteng dalam oven pada suhu 110ºC selama 2
jam c. Menimbang genteng yang telah dikeringkan d. Setelah genteng
ditimbang kemudian direndam dalam air selama 24 jam. e. Setelah genteng
direndam kemudian genteng ditimbang dalam kondisi basah dengan
menyeka permukaan genteng terlebih dahulu dengan lap lembab. f.
Menghitung rata-rata penyerapan air dalam genteng. 4. Proses Pengujian
Tekan a. Meletakkan genteng dalam arah membujur yang disangga dua
batang baja berdiameter 3 cm. Batang baja pembebanan dipasang pada
tengah genteng, dan meletakkan karet antara 2 JURNAL FEMA, Volume 1,
Nomor 4, Oktober 2013 batang baja tersebut agar tidak kontak langsung
antara batang baja dengan genteng b. Pembebanan dilakukan secara
perlahan dengan penambahan 5 kgf/s hingga genteng patah.
5
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
6
4.2 Alat Dan Bahan.
Alat dan Bahan Penelitian Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
a. tanah liat
b. pasir
c. air
d. limbah padat abu terbang batubara (fly ash)
7
b. Mencampur tanah liat, pasir dan fly ash dengan ditambah
dengan air hingga rata dengan komposisi campuran : 1. Untuk
sampel 2,5 % komposisi campurannya adalah : 2,5 % limbah
padat abu terbang batubara (fly ash) : 97,5 % campuran
genteng ( 5 % air, 15% pasir dan 77,5% lempung) 2. Untuk
sempel 5% komposisi campurannya adalah : 5% limbah padat
abu terbang batubara( fly ash) : 95% campuran genteng (5%
air, 15% pasir dan 75% lempung). 3. Untuk sempel 7,5%
komposisi campurannya adalah: 7,5% limbah padat abu
terbang batubara (fly ash) : 85% campuran genteng (5% air,
15% pasir dan 72,5% lempung). 4. Untuk sempel 0% limbah
padat abu terbang batubara (fly ash) campurannya adalah: 80%
lempung, 15% pasir, dan 5% air.
c. Setelah tercampur dengan rata, kemudian bahan campuran
dimasukkan ke dalam mesin penggilingan yang bertujuan
untuk memadatkan campuran bahan. d. Setelah bahan telah
membentuk kuweh, maka kuweh ditiriskan selama 24 jam.
2. Prosedur Pencetakan dan Pembakaran
a. Sebelum dilakukan pencetakan alat cetak terlebih dahulu diolesi
pelumas agar specimen mudah dipindahkan dari alat cetak.
b. Setelah genteng dicetak kemudian di tiriskan selama 3 hari
agar kadar air berkurang.
c. Setelah ditiriskan selama 3 hari genteng di keringkan dengan
menggunakan sinar matahari selama 1 hari.
d. Genteng yang telah dikeringkan kemudian dimasukkan
kedalam tungku pembakaran selama 3 hari.
e. Pembakaran dimulai dengan api kecil yang disebut pengasapan
dengan suhu dibawah 600º C selama 12 jam dan dilanjutkan
pembakaran dengan api besar yang disebut pembakaran biscuit
yang suhunya 800ºC sampai 1000ºC selama 12 jam.
8
BAB IV
ANGGARAN BIAYA
Di karenakan bahan yang kami dapat dari dosen dan juga alat alat yang kami
pakai dari warga desa jadi untuk alat dan nahan kami tida memeelukan
biaya,hanya ada biaya transportasi untuk ke lokasi tujuan.
9
4. 10.00- Kembali ke Balai Desa Melaporkan bahwa kegiatan
10.30 Sripurnomo,Kecamatan pemberdayaan masyarakat di
Kalirejo,Kabupaten Dusun sripurnomo yang
Lampung Tengah. berjudul “Pembuatan
Genteng Berbahan Baku Fly
Ash Bottom Ash Untuk
Peningkatan Kualitas Dan
Efesiensi Biaya” telah
selesai,dan menerima SURAT
KETERANGAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT dan telah di
tanda tangani dari Kepala Desa
Sripurnomo.
10
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang telah dilaksanakan
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.1.1 Mengetahui pengaruh penambahan fly ash sebagai bahan campuran
genteng lama waktu pembakaran genteng terhadap sifat mekanik
campuran ditinjau dari uji porositas, susut bakar, dan kuat tekan.
1.1.2 Mengetahui persentase penambahan fly ash dan lama waktu
pembakaran terbaik untuk pada batu bata.
1.1.3 Untuk memberi tahu kepada masyarakat cara efesiensi biaya dalam
pembuatan genteng.
1.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah sebaagai berikut :
1.2.1 Sebaiknya fly ash dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga
lingkungan dapat tetap terjaga keasriannya.
1.2.2 Untuk kegiatan selanjutnya dilakukan fly ash yang lebih banyak lagi.
1.2.3 Untuk kegiatan selanjutnya diharapkan dapat meninjau suhu
pembakaran dan reaksi kimia dalam pencampuran, pengadukan dan
pembakaran, sehingga dapat menyempurnakan kegiatan-kegiatan
sebelumnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/23041
https://jurnal.uns.ac.id/jrrs/article/view/42978/30287
https://www.mutubatubatago.id/pages/tentang-batu
12
LAMPIRAN KEGIATAN
13
14
15