‘Metode Geologi : Membuat Peta Permukaan dan Bawah Permukaan’
Batas broke merupakan area yang harus dikerjakan saat bekerja.
- Broke berada di cekungan apa bisa diketahui dengan mempelajari geologi regionalnya - Pada power point bagian major geological subdivisions the northwest java basinal area, bagian sumatera basin diberi garis broke sebagai batas area yang harus dikerjakan. - Di data DEM terlihat terdapat tinggi-tinggian yaitu di daerah bukit barisan yang mana berhadapan dengan outcrop Pada saat tidak mendapatkan data sub surface yang cukup maka memfokuskan di survey lapangannya - Sub surface configuration atau basin konfigurasi seperti apa dan sampe kedalaman berapa dasarnya, lalu melalui metode seismic akan didapatkan data kedalaman dan interpretasi dari daerah tersebut sehingga bisa dilakukan pemboran pada daerah yang diduga kuat sebagai daerah yang memiliki potensi minyak alam dan gas bumi. - basement configuration akan memberi informasi ketebalan dari basin dan setelah itu di bor - pada saat merencanakan program mencari area yang tersingkap di permukaan (dilakukan saat mapping) Pada power point disajikan peta geologi dengan beberapa bagian singkapan dilingkari : dari peta geologi yang ada yang di lingkari adalah formasinya yang ada di permukaan dan bawah permukaan, yang di permukaan merupakan pematang formasi yang terekspos = sebagai source rock. Sehingga adanya reservoir pematang yang muncul di permukaan bisa menjadi informasi terkait source rock yang ada di daerah tersebut. Analisis gravity : makin ke kanan makin tinggi, makin terang makin tinggi Interpretasi seismic
Korelasi stratigrafi surface to sub surface : dari area yang tersingkap apakah mempunyai batuan yang sama antara surface dan subsurfacenya
Asosiasi facies : menentukan lingkungan pengendapan (paleoenvironment)
Log litologi : litofasies asosiation Batugamping terbentuk di lingkungan shallow marine (reefal/terumbu) hingga batial (deep marine). Lingkungan pengendapan ini memberikan informasi mengenai karakter reservoirnya, dimana reservoir ini menjadi hal yang penting dalam eksplorasi minyak bumi dan gas alam. Carbonate Microfacies Satu elemen dalam pertroleum terkait reservoir Karakterisasi reservoir dari sisi litologi akan dipengaruhi oleh general batuan itu sendiri. Parameter yang jadi karakterisasi dari aspek genetik yaitu prosesnya dimana carbonate diendapkan (dekat pantai ke distal, proksimal) dan bagaimana terbentukannya. Reservoir memiliki porositas dan permeabilitas primer dan atau sekunder dimana yang primer terjadi ketika pembentukannya contohnya intergrain sedangkan untuk yang sekunder akibat dari proses setelah pembentukannya contohnya adalah pelarutan. Karbonat : monomineralitik (kalsit) Contoh kasus : Pada suatu eksplorasi setelah diadakan analisis dan perhitungan dihasilkan bahwa perkiraan hasil yang didapatkan dari pemboran tersebut adalah 100 juta, tetapi ketika pemboran berlangsung dan telah mencapai 100 juta, minyak tersebut tidak kunjung habis bahkan masih terus ada melebihi dari perkiraan. Hal ini terjadi karena pada pemboran tersebut menemui fore reef dan back reef sekaligus dimana keduanya memiliki porositas yang amat sangat baik sehingga kandungan minyak pada reservoir juga melimpah.
Geological cross section : dari darat hingga ke laut
Offshore (darat) dan onshore (laut) menggunakan metode seismic untuk interpretasinya. Hanya saja pada onshore memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan pada offshore. Perangkap / trap minyak : - Antiklin trap ( sudah habis sejak 1870an karena telah hamper seluruhnya dieksplorasi) contohnya lapangan minyak cepu - Fault trap ( yang kita hadapi sekarang )