Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ihda Shifa Farhana

NPM : 270110200098
Kelas : B

RESUME EKSPLORASI GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

PERTEMUAN 3

‘Metode Geologi : Membuat Peta Permukaan dan Bawah Permukaan’

Batas broke merupakan area yang harus dikerjakan saat bekerja.


- Broke berada di cekungan apa bisa diketahui dengan mempelajari geologi
regionalnya
- Pada power point bagian major geological subdivisions the northwest java
basinal area, bagian sumatera basin diberi garis broke sebagai batas area
yang harus dikerjakan.
- Di data DEM terlihat terdapat tinggi-tinggian yaitu di daerah bukit barisan
yang mana berhadapan dengan outcrop
Pada saat tidak mendapatkan data sub surface yang cukup maka memfokuskan
di survey lapangannya
- Sub surface configuration atau basin konfigurasi seperti apa dan sampe
kedalaman berapa dasarnya, lalu melalui metode seismic akan didapatkan
data kedalaman dan interpretasi dari daerah tersebut sehingga bisa
dilakukan pemboran pada daerah yang diduga kuat sebagai daerah yang
memiliki potensi minyak alam dan gas bumi.
- basement configuration akan memberi informasi ketebalan dari basin dan
setelah itu di bor
- pada saat merencanakan program mencari area yang tersingkap di
permukaan (dilakukan saat mapping)
Pada power point disajikan peta geologi dengan beberapa bagian singkapan
dilingkari : dari peta geologi yang ada yang di lingkari adalah formasinya yang
ada di permukaan dan bawah permukaan, yang di permukaan merupakan
pematang formasi yang terekspos = sebagai source rock. Sehingga adanya
reservoir pematang yang muncul di permukaan bisa menjadi informasi terkait
source rock yang ada di daerah tersebut.
Analisis gravity : makin ke kanan makin tinggi, makin terang makin tinggi
Interpretasi seismic

Korelasi stratigrafi surface to sub surface : dari area yang tersingkap apakah
mempunyai batuan yang sama antara surface dan subsurfacenya

Asosiasi facies : menentukan lingkungan pengendapan (paleoenvironment)


Log litologi : litofasies asosiation
Batugamping terbentuk di lingkungan shallow marine (reefal/terumbu) hingga
batial (deep marine). Lingkungan pengendapan ini memberikan informasi
mengenai karakter reservoirnya, dimana reservoir ini menjadi hal yang penting
dalam eksplorasi minyak bumi dan gas alam.
Carbonate Microfacies
 Satu elemen dalam pertroleum terkait reservoir
 Karakterisasi reservoir dari sisi litologi akan dipengaruhi oleh general
batuan itu sendiri.
 Parameter yang jadi karakterisasi dari aspek genetik yaitu prosesnya
dimana carbonate diendapkan (dekat pantai ke distal, proksimal) dan
bagaimana terbentukannya.
Reservoir memiliki porositas dan permeabilitas primer dan atau sekunder
dimana yang primer terjadi ketika pembentukannya contohnya intergrain
sedangkan untuk yang sekunder akibat dari proses setelah pembentukannya
contohnya adalah pelarutan.
Karbonat : monomineralitik (kalsit)
Contoh kasus :
Pada suatu eksplorasi setelah diadakan analisis dan perhitungan dihasilkan
bahwa perkiraan hasil yang didapatkan dari pemboran tersebut adalah 100
juta, tetapi ketika pemboran berlangsung dan telah mencapai 100 juta, minyak
tersebut tidak kunjung habis bahkan masih terus ada melebihi dari perkiraan.
Hal ini terjadi karena pada pemboran tersebut menemui fore reef dan back reef
sekaligus dimana keduanya memiliki porositas yang amat sangat baik
sehingga kandungan minyak pada reservoir juga melimpah.

Geological cross section : dari darat hingga ke laut


Offshore (darat) dan onshore (laut) menggunakan metode seismic untuk
interpretasinya. Hanya saja pada onshore memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi
dibandingkan pada offshore.
Perangkap / trap minyak :
- Antiklin trap ( sudah habis sejak 1870an karena telah hamper seluruhnya
dieksplorasi) contohnya lapangan minyak cepu
- Fault trap ( yang kita hadapi sekarang )

Anda mungkin juga menyukai