Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari hari sesuai perkembangan yang terjadi manusia


dituntun dengan kegiatan ekonominya. Setiap hari manusia melakukan aktifitas
sebagai pemenuhan kebutuhan kehidupan, maka sangatlah penting dibutuhkan oleh
manusia alat pergerakan untuk menunjang kebutuhan yang dimaksud. Alat
pergerakan ini ialah transportasi.

Transportasi adalah pergerakan arus manusia, kendaraan barang dari suatu


tempat ke tempat lainya dengan menggunakan jaringan transportasi. Permasalahan
yang sering dijumpai dalam transportasi perkotaan adalah masalah kemacetan,
selain akibat pertumbuhan lalu lintas yang pesat juga disebabkan peranan jalan
arteri, kelektor dan lokal (karna tidak berfungsi sesuai dengan hirarki jalanya), yang
kemudian bercampuran lalu lintas dari semua jenis kendaraan akhirnya memberikan
konstribusi terhadap tingkat kecamatan dan kecelakaan yang terjadi.

Persimpangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan jalan. Di


daerah perkotaan biasanya banyak simpang, tempat dimana pengemudi harus
memutuskan untuk berjalan lurus atau berbelok dan pindah jalan untuk mencapai
satu tujuan. Simpang dapat didefenisikan sebagai daerah umum dimana dua jalan
atau lebih bergabung atau bersimpangan, termasuk jalan dan fasilitas tepi jalan
untuk pergerakan lalu lintas di dalamnya (Khisty dan Lall, 2005).

.Tundaan dan antrian adalah waktu yang hilang akibat adanya gangguan lalu
lintas yang berada di luar kemampuan pengemudi untuk mengontrolnya.Tundaan
dan antrian kendaraan pada persimpangan cukup panjang terjadi akibat adanya
belok kanan sehingga menyebabkan waktu untuk melintasi ruas jalan tersebut
bertambah lama.Tudaan lalu lintas yang sering terjadi mengakibatkan ruas jalan
pada persimpangan mengalami penurunan kinerja yang berpengaruh pada tingkat
pelayanan jalan.Karena tundaan yang cukup tinggi dan antrian cukup panjang dan
adanya arah berbelok kanan akan menyebabkan waktu tempuh akan semakin lama
dan juga mengakibatkan kecelakan.

I-1
Simpang merupakan suatu daerah pertemuan dari jaringan jalan dan juga
tempat bertemunya kendaraan dari berbagai arah dan merubah arah termaksud di
dalam fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk pergerakan lalu lintas.Di
persimpangan ini pertemuan simpang yang ditinjau merupakan ruas jalan Piet A
Tallo dari arah Bundaran PU dan jalan M Sahabat yang melayani arus 1 arah 2 lajur,
dan ruas Jalan W Mongonsidi III dari arah Rumah Sakit Siloam yang melayani arus
1 arah 2 jalur dan ruas jalan Shopping Centre dari arah Depo Se’I babi aroma yang
melayani arus, 1 arah 2 lajur,Setiap hari dilewati berbagai macam jenis kendaran
seperti,Sepeda motor,mobil,Truk.Hal ini perlu mendapat perhatian karena
kesemrawutan yang terjadi menyebabkan antrian,dan sering terjadi belok kanan
pada persimpangan sehingga terjadi tundaan dan antrian terutama pada jam-jam
sibuk.Selain itu di sekitar persimpangan tersebut merupakan daerah pertokoan yang
arus lalu lintasnya cukup padat.

Simpang ini berlokasi di Fatululi Kecamatan Oebobo,Kota Kupang dan


merupakan sala satu Simpang tak bersinyal dengan antrian kendarannya yang
cukup panjang akibat adanya konflik bersilangan kendaraan dari Jalan Mongonsidi
III( arah Rumah sakit Siloam dan Subasuka) menuju (arah Jalan Frans Seda ) juga
dari Jalan Shopping Centre( arah Depot Se’i babi Aroma)menuju Jalan Mongonsidi
III dan Jalan Frans Seda Simpang tak bersinyal ini merupakan jalan lokal yang
menghubungkan jalan Arteri yang pada saat jam-jam sibuk terjadi antrian
kendaraanya, yaitu pada Pagi hari jam 07:00 – 09:00, kemudian pada siang hari jam
13:00 – 14:00 dan pada soreh hari hingga malam hari ja 16:00 – 19:00. Hal ini
disebabkan karena pada daerah sekitar persimpangan merupakan jalan menuju
Rumag sakit Siloam Kupang, Subasuka dan Depot Se’I babi aroma Kupang. Lokasi
tinjaun pertama dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 berikut:

I-2
Gambar 1.1 Sketsa lokasi penelitian simpang tiga lengan jalan W Mongonsidi III dan
Jalan Shopping Centre Fatululi Kecamatan Oebobo,Kota Kupang
Sumber : Sketsa Lokasi Penelitian

Keterangan: Lokasi yang ditinjau

Gambar 1.2 Tundaan dan Antrian simpang tiga lengan jalan W Mongonsidi
III dan Jalan Shopping Centre Fatululi Kecamatan Oebobo,Kota Kupang
Sumber : Foto lokasi Penelitian, Februari 2021

I-3
Dan simpang ini juga sering terjadi pertemuan dari jaringan jalan dan juga
tempat bertemunya kendaraan dan terjadi belok kanan sehinga menyebabkan
antrian dan tundaan.

Simpang ini berlokasi di Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang dan


merupakan sala satu Simpang Tak bersinyal dengan antrian,tundaan dan sering
terjadi belok kanan.Dan akibat adanya konflik bersilangan kendaraan dari Jalan Piet
A Tallo (arah Jurusan Keperawatan Poltkkes Kemenkes Kupang) menuju (arah
Jalan Bundaran PU) juga dari Jalan M.Sahabat (arah Liliba) menuju Jalan Bundaran
PU dan arah Kahang jaya. Simpang tak bersinyal ini yang pada saat jam-jam sibuk
terjadi antrian dan tundaan kendaraanya, yaitu pada Pagi hari jam 07:00 – 09:00,
kemudian pada siang hari jam 13:00 – 14:00 dan pada sore hari hingga malam hari
jam 16:00 – 19:00. Hal ini disebabkan karena pada daerah sekitar persimpangan
merupakan jalan masuk Keperawatan Poltekes Kemenkes Kupang. Lokasi tinjauan
kedua dapat dilihat pada Gambar 1.3 dan Gambar 1.4 berikut:

Gambar 1.3 Sketsa lokasi Penelitian simpang tiga lengan jalan Piet A.
Tallo dan M.Sahabat Kelapa Lima Kecamatan Oebobo
Sumber : Sketsa lokasi penelitian

Keterangan: Lokasi yang ditinjau

I-4
Gambar 1.4 Tundaan dan Antrian simpang tiga lengan jalan Piet A. Tallo dan
jalan M.Sahabat Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang
Sumber : Foto lokasi penelitian, Februari 2021

Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam menentukan


penanganan yang paling tepat untuk mengoptimalkan fungsi jaringan jalan.
Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu simpang tak bersinyal
mencakup; derajat keejenuhan, tundaan dan peluang antrian.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data dari hasil survei volume
kendaraan dan geometri simpang secara langsung. Maka dalam hal ini penulis
dilakukan penelitian ini dan menuliskan dalam bentuk Laporan skripsi dengan judul :
“Pengaruh Rasio Kendaraan Belok Kanan Terhadap Kinerja Simpang Tak
Bersinyal (Studi Kasus Jalan Bundaran PU,Jalan Sahabat,Jalan Mongonsidi III
dan Jalan Shoping Centre)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka dapat ditentukan


rumusan masalah yakni:

1. Seberapa besar pengaruh rasio belok kanan terhadap tundaan dan peluang
antrian?

I-5
2. Bagaimana penanganan dan pengendalian yang tepat terhadap simpang tak
bersinyal akibat pengaruh rasio belok kanan terhadap tundaan dan peluang
antrian?

1.3. TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan dari penelitian ini yakni:
1. Mengevaluasi pengaruh rasio belok kanan terhadap tundaan dan peluang
antrian.
2. Untuk mengoptimalkan kinerja simpang dan alternatif penanganan terhadap
pengaruh rasio belok kanan terhadap tundaan dan peluang antrian

1.4. BATASAN MASALAH

Agar tidak terjadi perluasan dalam pembahasan,maka diberi batasan-batasan


sebagai berikut:

1. Lokasi Pengamatan berada di simpang jalan Piet A.Tallo dan jalan M.


Sahabat Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

Gambar 1.5 Sketsa lokasi penelitian simpang tiga lengan jalan Piet A. Tallo dan
M.Sahabat Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang.
Sumber : Sketsa lokasi penelitian

I-6
Dan Jalan Mongonsidi III dari arah jalan Shoping Centre Jalan PU dari arah
Suba suka dan rumah sakit Siloam Fatululi Kecamatan Oebobo,Kota Kupang

Sumber : Sketsa lokasi penelitian

Gambar 1.6 Sketsa okasi penelitian simpang tiga lengan jalan jalan W Mongonsidi
III dan Jalan Shopping Centre Fatululi Kecamatan Oebobo,Kota Kupang
Sumber :Sketsa lokasi penelitian

Data-data di ambil langsung dari lokasi atau survey lapangan yang mencakup
data geometrik dan volume lalu lintas kendaraan
2. Variabel penelitian;rasio belok kanan,derajat kejenuhan,tundaan dan
peluang antrian
3. Pembahasan dan perhitungan menggunakan buku Manual Kapasitas Jalan
Indonesia ( MKJI-1997)

1.5. MANFAAT PENELITIAN


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Dapat mengetahui serta menganalisa pemecahan dari masalah yang terjadi
pada daerah persimpangan yang ditinjau
2. Mengetahui cara perhitungan volume kendaraan dengan menggunakan tabel
Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI-1997)
3. Bagi Pemda Kota Kupang dan para perencana sebagai bahan masukan
untuk penetapan sistem prioritas batas berhenti kendaraan,serta bahan
pertimbangan untuk penanganan simpang tak bersinyal.

I-7
1.6. KETERKAITAN DAN PENELITIAN TERDAHULU
Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1 Keterkaitan dengan penelitian terdahulu
No Judul Persamaan Perbedaan
1 Reza Penelitian untuk Penelitian sebelumnya meneliti pada studi kasus Persimpangan jalan
Harisda/Alalisis mengetahui Sisingamangaraja Dengan Jalan Purnama dan Sentosa-Meulaboh
Kinerja Pengaruh rasio SedangkSan pada penelitian ini studi kasus pada jalan Bundaran PU,Jalan
Persimpangan Belok Kanan M.Sahabat dan Jalan Mongonsidi III dan Jalan Shopping Centre
Tak Bersinyal: Terhadap Tundaan
dan Peluang Antrian
2 Lintong Penelitian untuk 1. Penelitian sebelumnya meneliti pada studi kasus di ruas Jalan S Parman
Elisabeth,joice E mengetahui Dan jalan Panjaitan
Waani/Alalisis Pengaruh rasio Sedangkan pada penelitian ini studi kasus pada jalan Bundaran
Kinerja Belok Kanan PU,Jalan M.Sahabat dan Jalan Bundaran Pu dan Jalan Jalan
Persimpangan Terhadap Tundaan Mongonsidi III dan Jalan Shopping Centre
Tak Bersinyal dan Peluang Antrian 2. Penelitian sebelumnya meneliti pada studi kasus Persimpangan dengan
Untuk Simpang melakukan aliasa persimpangan untuk meningkatkan kinerja simpang
dengan melakukan simulasi Persimpangan. Sedangkan pada penelitian
ini Untuk mengoptimalkan kinerja simpang dan alternatif penanganan
terhadap pengaruh rasio belok kanan terhadap tundaan dan peluang
antrian.

I-8
I-9

Anda mungkin juga menyukai