Abstrak
Artikel ini mengkaji tentang pemikiran Al-Farabi dalam
kepemimpinan negara, tujuan dan landasan negara ideal
adalah untuk mencapai titik utama yaitu kesejahteraan dan
kebahagiaan negara dan rakyatnya. Artikel ini
mengunakan metode membaca dan mencatat data data di
peroleh dari buku, jurnal maupun karya orang lain yang
relvan. Hasil kajian menunjukkan bahwa untuk memperluas
wawasan tentang negara yang ideal dan pemimpin yang
ideal dengan prespektif al-farabi ini dapat membantu untuk
memperluas pandangan terhadap negara dan pemimpin
ideal yang diharapkan. Semua orang dapat memiliki
prespektif tentang seorang pemimin yang ideal menurut al-
farabi, agar tidak keliru untuk memilih seorang pemimpin
yang bisa mensejaterahkan dan membahagiakan
rakyatnya.
Pendahuluan
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala
sesuatu untuk mencari kebenaran tentang inti sari dari segala
sesuatu. Filsafat pertama kali muncul di yunani pada abad ke-6
S.M, karena pada saat itu masyarakat yunani memiliki kebebasan
dalam berfikir melalui akal pikiran mereka. Hingga muncul
seorang filsof muslim salah satunya adalah Abu Nasir Muhammad
bin Muhammad ibn Tarkhan ibn Uzalah Al-Farabi beliau lahir di
wesij kota farab Kazhakstan tahun 870M. Selain filsafat beliau
This work is licensed under Creative Commons Attribution Non Commercial 4.0 International
License Available online on: http://riset.unisma.ac.id/index.php/fai/index
Ahmad Muhammad (Nama Penulis)
Metode
Penilitian ini memaparkan tentang pemikiran al-farabi
dalam bidang kepemimpinan negara ideal. Selanjutnya penulis
mempelajari setiap teks atau data yang ada pada jurnal dan buku
yang diperoleh. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif. Pada penelitian ini digunakan jenis
penelitian Library Research (studi kepustakaan) dengan teknik
pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat serta
membenahi bahan penelitian.
Etika Kenegaraan
Mengenai etika kenegaraan Al-Farabi menemukan suatu ide yang
mengemukan bahwa dalam setiap keadaan itu ada unsur-unsur
pertentangan, dari yang kuat dapat mengalahkan yang lemah.
AFarabi juga membicarakan soal etika atau akhlak dalam buku
yang berkomentar terhadap karangan Aristoteles yang
dinamakannya kitab Al-Akhlak. Buku ini sebagai perintis jalan
ilmu Al-Farabi dengan meletakkan dasar-dasar yang kuat. bukan
hanya berdasarkan filsafat semata, tetapi ada dasar yang lebih
kuat ialah agama islam. Dan dia memberikan tujuan bahwa yang
akhir dari akhlak adalah untuk mencapai kebahagian total,
kebahagian material, dan kebhagaiaan spiritual.
Pembagian Negara
Al-Farabi membagi negara ada lima macam antara lain:
1. Al-Madinah Al- fadilah (negara ideal atau negara utama)
Menurut al-farabi negara ideal atau utama adalah negara yang
didirikan oleh negara yang dalamnya terdapat ketegasan yaitu
kebahagiaan. Masing-masing warga negara harus sadar akan
tujuannya dari negara tersebut mereka harus sanggup
mendukung cita cita negaranya dan menjadikan tujuan
bersama.
2. Al-Madinah Al-jahiliah (negara jahiliyah)
Negara ini menurut al-farabi adalah negara yang tidak memiiki
idiologi tinggi, artinya tidak memiliki tujuan yang ideal, yang
didalamnya bertentangan dengan kebahagiaan material dan
spiritual.
3. Al-Madinah Al-fasiqah (negara fasiq)
Negara fasiq adalah sebuah negara yang penduduknya
mengenal adanya kebahagiaan, ketuhanan dan akal fa’al
seperti penduduk negara ideal. Tetapi para penduduknya
sama dengan negara jahil (bodoh) yaitu mereka yang
melakukan perbuatan berbeda dengan yang mereka ucapkan.
4. Al-Madinah Al-Mutabaddilah (negara penyeleweng)
Negara penyeleweng adalah negara yang pandangan dan
perbuatan penduduk atau masyarakatnya seperti negara ideal,
kemudian masyarakat menjauh dari pandangan ini karena
kemasukan dari pandangan lain sehingga masyarakatnya
beralih dari pandangan awalnya.
5. Al-Madinah Al-Dallah (negara sesat)
Negara sesat adalah negara yang memiliki pemikiran yang
salah tentang tuhan dan akal fa’al. meskipun begitu kepala
negara ini mengganggap bahwa dirinya telah mendapat
Kesimpulan
Daftar Pustaka