OLEH
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
PERSETUJUAN
Oleh
Hedwigis Esti Riwayati, S.E., M.E. Hedwigis Esti Riwayati, S.E., M.E.
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PENGESAHAN
Hari : Senin
Tanggal : 11 Mei 2015
Waktu : 09.00
Oleh
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen,
PERNYATAAN
Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.
Menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di
kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus menerima sangsi berdasarkan aturan tata tertib di Perbanas Institute.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada
unsur paksaan.
Materai Rp 6000
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan kasih
Keungan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas Institute Jakarta.
bantuan dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti ingin
Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan kasih mulia-Nya, yang telah
ini.
Nicodemus Simu, S.E., M.M sebagai dosen penguji dalam sidang skripsi
dan yang telah memberikan bimbingan, masukan, waktu, dukungan dan masukan
kepada peneliti.
Seluruh Dosen dan Staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas
Institute Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat
Jakarta serta Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi DKI Jakarta yang telah
Bapak Yosafat Rizal Manulang dan Regina Unaenah, kedua orang tua
serta kasih sayang yang besar dan tak terhingga kepada peneliti.
Marisi Laurine sebagai kakak, Kimiko dan Kenzo sebagai keponakan serta
paman yang selalu memberikan doa, perhatian serta kasih sayang yang besar dan
Kurnia, Bayu Duantono, Bimo Prasetyo, Nadia, Via dan Alvi serta teman-teman
Antonius Ivan, Lucia R. Verazenia, Sisilia Fajar dan seluruh teman-teman yang
tergabung dalam Keluaga Mahasiswa Katolik Perbanas institute atas segala doa
dan dukungannya. Terlebih saya ucapkan kepada Esther Wahana dan Nicodemus
Anggi yang telah banyak membantu dan memberi masukan serta dukungannya.
Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu per satu, baik secara langsung maupun tidak langsung.
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRACT
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL................................................................................................... 1
HIPOTESIS............................................................................................................. 6
i
2.1.3 Investasi Swasta ......................................................................... 14
REKOMENDASI.................................................................................................. 61
ii
5.2 Keterbatasan Penelitian................................................................................... 63
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Jumlah Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan
iv
Tabel 4.12 Uji Hipotesis Parsial (Uji t)................................................................. 55
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Penelitian mengenai PAD, Belanja Modal dan Investasi
vi
BAB I
Pendahuluan
ekonomi, dapat dilihat juga melalui Kabupaten/Kota, sehingga rincian dari tiap
dalam kegiatan ekonomi daerah tampaknya semakin besar dan semakin terus
meningkat, seiring dengan adanya kemajuan ekonomi dari tahun ke tahun. Besar
kecilnya kegiatan pemerintah salah satu indikatornya yaitu dari besar kecilnya
perekonomian agar terhindar dari keadaan yang tidak diinginkan seperti inflasi
dan keadaan ekonomi yang tidak baik lainnya. Sejalan dengan hasil penelitian
1
2
sektor publik, maka hal itu semua harus didukung dengan fasilitas keuangan yang
memadai yang sumber keuangannya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)
termasuk pajak, bagi hasil pajak dan bukan pajak, pinjaman daerah, maupun
sesuai dengan daerah otonom. Dalam Undang-Undang No.33 Tahun 2004 sumber
desentralisasi fiskal adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum
(DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dana bagi hasil, pinjaman daerah dan lain
PAD yang merupakan tolak ukur bagi daerah dalam menjalankan otonomi daerah.
3
Namun hasil desentralisasi yang di lakukan Wibowo (2008) memiliki hasil yang
berbeda, dalam hasil penelitiannya bahwa era baru desentralisasi fiskal yang
diluncurkan sejak tahun 2001 ternyata memberikan dampak yang relatif lebih
baik, alasan yang dapat menjelaskan fenomena otonomi fiskal yang kurang
aparatur dan politisi daerah dalam menerapkan instrumen pendapatan daerah, dan
monitoring pemerintah pusat atas penerapan Perda tentang pajak dan retribusi
pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dalam hal ini adalah PDRB dan
development dan dari hasil pengeluaran ini akan menghasilkan kembali produk-
perekonomian.
ekonomi daerah?
daerah?
daerah?
Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi hanya membahas faktor belanja
modal, kebijakan fiskal, investasi dan Produk Regional Domestik Bruto (PDRB).
Data yang digunakan dalam objek penelitian ini bersumber dari data Badan Pusat
Statisktik (BPS) yang dipublikasikan. Objek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pertumbuhan daerah yang berada di Pulau Bali pada periode tahun 2010 -
2014.
5
ekonomi daerah.
daerah.
daerah.
akan datang. Yang berkaitan dengan pendapatan asli daerah, belanja modal
HIPOTESIS
peroleh suatu daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut
berlaku. Sektor pendapatan daerah memiliki pernan yang sangat penting, sebab
melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah dapat membiayai
yaitu:
1) Pajak Daerah
a) Pajak Provinsi
b) Pajak Kabupaten/Kota
Retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perijinan tertentu.
6
7
jasa giro, tuntutan ganti rugi, pendapatan bunga, komisi, potongan dan
selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing ataupun bentuk lain
sebagai akibat dari penjualan dan/ atau pengadaan barang dan jasa dan/
Prakosa (2006) Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh
orang pribadi atau badan kepalada daerah tanpa imbalan langsung yang
permukaan
8
a) Pajak retoran
b) Pajak hotel
c) Pajak reklame
d) Pajak hiburan
f) Pajak parkir
Sfasfa
c. Dasar Hukum
2000.
9
restoran.
hiburan.
10
9) Dasar pengenaan pajak air tanah adalah nilai perolehan air tanah,
yaitu: jenis sumber air; lokasi sumber air; tujuan pengambilan atau
lab malam sebesar 45% (empat puluh lima persen); sirkus, akrobat
bumu dan gas alam, tarif pajak penerangan jalan ditetapkan sebesar
katas tanah dan/ atau banhunan yang disasarkan karena waris atau
lima persen).
13
(PAD)
Daerah (PAD) merupakan rasio antara jenis pajak tertentu, dan rasio
antara jumlah total pajak daerah terhadap total Pendapatan Asli Daerah
(PAD). Semakin tinggi rasio yang diperoleh berarti semakin besar pula
menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode
keuntungan dimasa yang akan datang, sesuai dengan manfaat ekonomis dari
aktiva yang bersangkutan. Sehingga biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang
dirasakan dapat diperbandingkan. Hal ini di dasari oleh PP Nomor 24 Tahun 2005
anggaran untuk memperoleh aset tetap maupun aset lainnya yang dapat
14
1. Belanja tanah;
keuangan daerah yaitu pengelolaan yang dilakukan dalam rangka pengadaan asset
tetap yang berwujud yang memiliki nilai manfaat lebih dari dua belas bulan yang
belanja daerah.
2.1.3 Investasi
barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian (Sukirno, 2012). Pertambahan
ekonomi. Investasi dapat dilakukan oleh swasta, pemerintah atau kerjasa sama
antara pemerintah dan swasta. Investasi merupakan suatu cara yang dapat
2007).
modal yang tersedia pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal
b. Investasi Persediaan
Selain barang jadi, investasi dalam bentuk persediaan bisa juga dilakukan
dalam bentuk persediaan bahan baku dan barang setengah jadi / sedang
16
sebagai berikut:
mengginakan dana yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri
maupun yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan sumber
No. 1 Tahun 1967 dan Undang-Undang No. 11 Tahun 1970 mengenai Penanaman
Modal Asing (PMA) merupakan penanaman modal asing yang secara langsung
secara langsung turut menanggung segala resiko dari penanaman modal yang
telah dilakukan. Dalam penanaman modal asing, modal asing sendiri memili arti
a) Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan
orang asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar kedalam wilayah
Indonesia.
perusahaan di Indonesia.
1974 menjadi tidak kurang dari 75%. Dalam pasal 1 dan pasal 2 menjelaskan
benda-benda, baik yang dimiliki oleh Negara maupun swasta nasional atau
18
b) Pihak swasta yang memiliki modal dalam negeri tersebut dalam ayat 1
pasal ini dapat terdiri atas perorangan dan/atau badan hukum yang
dengan cara multiplier effect. Investasi diperlukan dalam faktor produksi karena
produktivitas dari faktor produksi sehingga diperlukan investasi yang jauh lebih
kegiatan ekonomi dalam hal ini adalah pertumbuhan barang dan jasa yang
total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di wilayah (Regional) tertentu
antara PDRB rill tahun sekarang dengan PDRB rill tahun sebelumnya. Formula
berikut:
−
= = 100%
(2.1)
Keterangan:
sumberdaya yang ada guna menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat
20
analisis pertumbuhan ekonomi regional, unsur regional atau wilayah sudah pasti
ekonomi antar wilayah satu dengan lainnya tentu berbeda, hal ini dikarenakan
pertumbuhan ekonomi dapat diukur PDRB perkapita yang sangat dipenaruhi oleh
3. Barang-barang Modal
21
Kapital adalah segala bentuk kekayaan yang dapat digunakan baik secara
output. Secara lebih khusus capital terdiri dari barang-barang yang dibuat
5. Tingkat teknologi
innovasi, yang merupakan hasil dari penemuan baru dan diterapkan dalam
Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus Di Kabupaten Kota Jawa Timur Tahun 2008-
2012)”. Metode yang digunakan pada penelitian ini dilakukan uji Chow dan uji
Hausman untuk menentukan data regeresi. Data ini diperoleh dari data sekunder
dari BPS dan DJPK. Dari hasil analisis data panel random effect model diperoleh
sementara belanja barang dan jasa berpengaruh posititf dan signifikan, lalu belanja
Penelitian yang dilakukan oleh Agustina dan Indrajaya (2014) dengan judul
digunakan pada penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda
dengan data yang diperoleh dari data sekunder BPS Bali. Hasil penelitian
yang digunakan adalah model regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil
sederhana atau Ordinary Least Squares (OLS). Data yang digunakan adalah data
sekunder dalam rentang waktu selama 20 tahun, yaitu dari 1992 – 2011. Tengah.
sebesar 41.67768 dengan nilai probabilitas 0,0000. Dengan hasil variabel PAD,
Di Pulau Jawa Periode 2006-2010)”. Dengan metode Regresi Data Panel dengan
rentang data dari tahun 2006 sampai 2010. Hasil penelitian ini kemandirian fiskal,
Kesimpulan lain dalam penelitian ini adalah belanja modal, dana perimbangan,
Penelitian yang dilakukan oleh Moeis (2012) dengan judul ”Pengaruh Ruang
penelitian ini adalah besaran ruang fiskal, capital-labor ratio, dalam hal ini
investasi /tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja (PDBR/tenaga kerja) ketiga
variabel tersebut memiliki pengaruh paling dominan yaitu sebesar 0,99% diikuti
oleh ruang fiskal (0,11%) dan capital-labor ratio sebesar 0,02% sehingga untuk
Pengaruuh Pendapatan Asli Daerah, Tingkat Investasi dan Tenaga Kerja terhadap
regresi berganda dengan menggunakan data rentang waktu 15 tahun mulai tahun
24
1994 hingga 2008. Hasil analissa daya menunjukkan bahwa model penelitian ini
lolos uji asumsi klasik dengan R-square model sebesar 0,958 PAD, tingkat
Investasi, Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial maupun
stimultan terhadap PDRB Jawa Tengah. Koefisien PAD sebesar 0,812. Adanya
pengaruh positif antara tingkat investasi dengan PDRB Jawa Tengah berhasarkan
hasil regresi dengan tingkat investasi 0,036. Adanya pengaruh positif antara
tenaga kerja dengan PDRB Jawa Tengah berdasarkan hasil regresi dengan
koefisien 0,924.
menggunakan estimasi data panel dari 29 provinsi. Hasil dari penelitian ini adalah
bahwa era baru desentralisasi fiskal yang diluncurkan sejak tahun 2001 ternyata
alasan yang dapat menjelaskan fenomena otonomi fiskal yang kurang favourable
sebelum periode reformasi fiskal, yakni kurangnya kompetensi para aparatur dan
pemerintah pusat atas penerapan Perda tentang pajak dan retribusi daerah yang
kurang efektif.
Barat dan Nusa Tenggara Timur, maka dengan demikian kerangka pemikiran
Gambar 2.1
Model Penelitian mengenai PAD, Belanja Modal dan Investasi Swasta
terhadap Pertumbuhan Ekonomi
semakin banyak tenaga kerja yang bekerja demi memenuhi kebutuhan permintaan
Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi.
Ekonomi.
Ekonomi.
Ekonomi.
Ekonomi.
METODE PENELITIAN
investasi swasta, belanja modal dan kemandirian fiskal serta variabel dependent
diperoleh informasi yang akan diteliti kemudian dapat ditarik kesimpulan dari
hasil penelitian tersebut. Variabel yang terikat pada penelitian ini adalah
penelitian ini adalah investasi swasta, belanja modal dan kebijakan fiskal. Definisi
Tabel 3.1
27
28
nilai rasio realisasi penrimaan dan/ atau pendapatan daerah baik yang berupa
untuk dapat menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia
dalam perekonomian.
jasa disuatu wilayah perkonomian dalam selang waktu tertentu dengan melihat
Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah provinsi Bali, Nusa
Tenggara Barat dam Nusa Tenggara Timur. Adapun yang menjadi sampel dalam
Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat periode tahun 2008-2013 diketahui
total populasi data awal sebanyak 251 data, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan
Nusa Tenggara Barat
Periode 2008-2013
No. Tahun Jumlah
Kabupaten/Kota
1 2008 40
2 2009 40
30
3 2010 40
4 2011 40
5 2012 40
6 2013 41
Jumlah 251
Sumber: Badan Pusat Statistik (2014)
Data populasi tersebut akan mengalami penyaringan berkaitan dengan
dengan kelengkapan dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal
(BM), Investasi Swasta (IS) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel sehingga
masing-masing data dianggap sebagai satu data terpisah untuk setiap tahunnya.
jumlah Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara
Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat
Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat terhadap realiasi Pendapatan Asli
Daerah, Belanja Modal dan Investasi Swasta serta Produk Domestik Regional
Bruto.
Belanja modal.
Dalam analisis regresi data panel pada penelitian ini jenis data yang
digunakan adalah balanced panel. Suliyanto (2011) yang disebut panel data
seimbang atau balanced panel merupakan data panel dimana setiap unit cross
section memiliki jumlah obeservasi time series yang sama. Untuk memperoleh
Tabel 3.3
Penyaringan Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder yang digunakan adalah penggabungan dari deret berkala (time
series) dari tahun 2010 – 2013 dan deret lintang (cross section) sebanyak 20 data
data Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal, Investasi Swasta dan Produk
Barat. Adapun sumber dari data tersebut diperoleh dari publikasi Badan Pusat
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat tahun
2010-2013.
Tingkat
Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat tahun 2010-2013
sebagai dasar pedoman analisa yang sedang diteliti. Penelitian tersebut dengan
Modal dan Investasi Swasta serta Produk Domestik Regional Bruto yang
1. Uji Normalitas
normal atau mendekati normal. Salah satu cara untuk menguji lebih akurat
33
ketentuan berikut:
1) Bila nilai Jarque-Bera tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka
normal.
2. Uji Multikolinearitas
atau melebihi 0,8. Atau dapat juga mempergunakan nilai VIF (Variance
Inflation Factory). Jika nilai VIF masih kurang dari nilai 10 maka dapat
3. Uji Autokorelasi
ketentuan berikut:
autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
residual datu pegamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji hal ini
heteroskedastisitas.
yang dikuadratkan dengan variabel bebas pada model. Jika nilai Prob >
0,05 maka tidak ada heterokedastisitas, namun jika nilai Prob < 0,05 maka
ada heterokedastisitas.
35
Teknik ini merupakan gabungan data cross section dan time series.
tetap (sama).
yang lebih baik antara Common Effect dan Fixed Effect. Uji ini dapat
2) Hausman Test
merupakan gabungan dari data cross section dan data time series. Alat
=∝+ + + +
…………………...………....(3.1)
Dimana :
∝ = Koefisien konstanta
= PAD
= BM
= IS
= banyaknya waktu
Uji hipotesis parsial (uji t) dilakukan untuk menguji apakash suatu variabel
signifikasi serta perbandingan antara t tabel dengan t hitung. Untuk melakukan uji t,
penelitian ini. Pada tingkat signifikansi 5 persen dengan kriteria pengujian yang
1. Menentukan Hipotesis
38
Ho: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM), dan Investasi
Ekonomi
Ha: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM), dan Investasi
Ekonomi.
(PDRB).
BAB IV
Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat
periode tahun 2008 sampai 2013. Periode tersebut diambil agar penelitian ini bisa
situasi dan kondisi saat ini. Variabel-variabel yang digunakan dibagi menjadi
yaitu variabel dependen dan independen. Variabel dependen pada penelitian ini
makroekonomi seperti nilai tukar Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM) dan Investasi Swasta (IS).
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Peneltian
39
40
Tabel 4.1
bertujuan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang akan digunakan
dalam penelitian ini. Adapun statistik deskriptif yang akan dibahas meliputi nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, nilai tertinggi (maksimum), dan nilai terendah
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
PDRB PAD BM IS
Mean 28.19063 18.08158 18.61010 26.86919
Median 28.30010 17.74380 18.61345 28.67701
Maximum 29.60110 21.35175 20.60973 38.18904
Minimum 26.42760 16.36111 17.56631 10.71610
Std. Dev. 0.812528 1.143530 0.509521 7.721596
Observations 80 80 80 80
Sumber: Hasil pengolahan dengan EViews 8.0
43
Jumlah objek dalam penelitian ini ada berjumlah 80 data, yang terdiri atas
data cross section sebanyak 20 Kabupaten/Kota dan dengan data time series
selama 4 tahun. Berdasarkan data statistik deskriptif diatas, terdapat satu variabel
dependen yaitu laju pertumbuhan (PDRB), dan terdapat tiga variabel independen
yaitu terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM) dan
Investasi Swasta (IS) yang kemudian data dalam penelitian ini di transformasikan
kedalam bentuk log natural Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM)
Berdasarkan hasil data deskriptif diatas, dapat diketahui bahwa tingkat laju
29,60110 (29,60 persen) dan nilai terendah sebesar 26,42760 (26,42 persen) serta
standar deviasi sebesar 0,812528. Hasil tersebut merukan hasil transformasi Log
Natural dengan pertimbangan terjadinya gap yang terlalu besar terhadap jumlah
(BM), dan Investasi Swasta (IS). Masing masing variabel independen tersebut di
transformasikan juga kedalam log natural, dengan pertimbangan dari tiga variabel
independen tersebut satu dengan yang lainnya terjadi gap nominal yang jauh. Data
Daerah (PAD) sebesar 18,081158 dengan nilai tertinggi sebesar 21,35375 dan
dengan nilai tertinggi sebesar 20,60973 dan nilai terendah sebesar 17,56631, serta
standar deviasi sebesar 0,50952. Nilai rata-rata Log Natural Investasi Swasta (IS)
sebesar 26.86919, dengan nilai tertinggi sebesar 38,18904 dan nilai terendah
1) Uji Normalitas
Gambar 4.1
10
Series: Standardized Residuals
Sample 2010 2013
8 Observations 80
Mean 3.52e-16
6 Median 0.070468
Maximum 1.675149
Minimum -1.384871
4 Std. Dev. 0.487614
Skewness -0.170610
Kurtosis 4.904124
2
Jarque-Bera 12.47373
Probability 0.001956
0
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Sumber: Hasil pengolahan dengan EViews 8.0
disimpulkan bahwa hasil Jarque-Bera lebih dari 2 yaitu 12,47373. Hal ini
2) Uji Multikolinearitas
Tabel 4.3
Uji Multikolinearitas
PAD BM IS
PAD 1.000000 0.562673 0.501595
BM 0.562673 1.000000 0.115144
IS 0.501595 0.115144 1.000000
Sumber: Hasil pengolahan dengan EViews 8.0
variabel PAD,BM dan IS memiliki hubungan satu sama lain. Hal ini ditunjukkan
pada koefisien korelasi yang sangat rendah atau jauh dari 0,8, maka dapat
3) Autokorelasi
Tabel 4.4
Autokorelasi
Dari hasil pengolahan data tabel 4.4 diatas terlihat nilai statistik Durbin-
4) Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.5
Uji Park
Dari hasil pengolahan dengan uji park terlihat bahwa tidak ada variabel
independen yang signifikan secara statistik probability > α (0,05). Maka dapat
Terdapat tiga model estimasi regresi data panel yaitu common effect, fixed
effect, dan random effect. Untuk mengetahui model mana yang dipakai dalam
penelitian ini, maka dilakukan beberapa pengujian terlebih dahulu. Berikut akan
1) Common Effect
Tabel 4.6
Commond Effect
effect, dapat dilihat bahwa hasil adjusted R-squared adalah sebesar 0,625641.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa variabel yang nilai probabilitasnya
< α (0,05) dinyatakan signifikan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
Investasi Swasta (IS), sedangkan untuk variabel Belanja Modal (BM) tidak
signifikan.
2) Fixed Effect
Tabel 4.7
Fixed Effect
Effects Specification
Berdasarkan hasil pengujian pada model efek tetap ini, dapat dilihat hasil
square atau common effect yaitu sebesar 0,988582. Pada variabel Belanja Modal
(BM) signifikan secara statistik karena nilai probabilitasnya < α (0,05), sedangkan
variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Investasi Swasta (IS) tidak
signifikan.
3) Random Effect
Tabel 4.8
Random Effect
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Berdasarkan hasil pengujian pada model efek tetap ini, dapat dilihat hasil
square atau common effect dan fixed effect yaitu sebesar 0,163486. Pada variabel
Belanja Modal (BM) dan Investasi Swasta (IS) signifikan secara statistik karena
1) Chow-Test
Uji Chow digunakan untuk memilih antara model OLS (Common Effect)
atau Fixed Effect. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik F
atau chi-kuadrat. Jika nilai F hitung dan Chi-square dalam model Fixed Effect
50
(FE) < 0,05 (ditentukan di awal sebagai tingkat signifikasi atau alpha) maka
model yang terpilih adalah FE, tetapi jika nilai F hitung dan Chi-square > 0,05
Tabel 4.9
Chow-Test
Berdasarkan hasil tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai Prob. Cross-
section F sebesar 0,0000 lebih kecil dari nilai α (0,05). Sehingga dapat
data panel dibandingkan dengan model ordinary least square atau common
effect.
2) Hausman Test
Hausman Test digunakan untuk memilih estimasi yang paling tepat antara
pendekatan fixed effect dan pendekatan random effect di dalam regresi data
panel. Jika nilainya > 0,05 maka model yang terpilih adalah RE (random
effect), tetapi jika < 0,05 maka model yang terpilih adalah FE (fixed effect).
Tabel 4.10
Hausman Test
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Effects Specification
Pada tabel 4.10 dapat dilihat nilai probabilitas dari chi-square sebesar
0,0005 lebih kecil dari nilai α (0,05) maka fixed effect lebih baik digunakan dalam
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kedua uji pemilihan model dapat
disimpulkan bahwa model fixed effect lebih baik dari pada model common effect
dan random effect, tanpa harus dilakukan uji selanjutnya yaitu uji LM.
Daerah (PAD), Belanja Modal (BM) dan Investasi Swasta (IS) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) maka dilakukan analisis regresi data panel. Hasil
53
olahan data yang digunakan dalam analisis statistik adalah model Fixed Effect
Tabel 4.11
Keterangan:
Y = Pertumbuhan Ekonomi
Dari model persamaan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM) dan Investasi Swasta
Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat periode 2010-2013.
0,000505.
Ada tiga pada uji hipotesis yaitu Uji Koefisien Regresi secara parsial (uji
t), Uji Kelayakan Model (uji f), dan Uji Koefisien Determinasi. Berikut ini hasil
berikut:
Tabel 4.12
2,755965 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0078 lebih kecil dari tingkat
signifikansi yaitu 0,05 maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Variabel Pendapatan
Kabupaten/Kota 2010-2013.
7,690084 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat
signifikasi yaitu 0,05 maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Variabel Belanja Modal
56
empiris ini sejalan dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa Belanja Modal
0,440183 dengan nilai probabilitas sebesar 0,6615 lebih besar dari tingkat
signifikansi yaitu 0,05 maka H03 diterima dan Ha3 ditolak. Variabel Investasi
Penemuan empiris ini tidak sejalan dengan hipotesis awal yang menyatakan
Uji statistik F pada dasarnya untuk menguji apakah model yang digunakan
H0: Indeks Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM), dan
Ha: Indeks Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM), dan
Tabel 4.13
Effects Specification
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Dari hasil uji F pada gambar 4.13 diketahui bahwa nilai dari probabilitas
probabilitas (F-statistic) lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM), dan Investasi
Ekonomi (PDRB) pada Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan
terikat dapat diterangkan oleh variabel bebas. digunakan untuk melihat persentase
determinasi sama dengan 0 artinya variasi dari variabel terikat tidak dapat
determinasi sama dengan 1 artinya variasi dari variabel terikat dapat diterangkan
0,990632. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel-variabel bebas dalam penelitian
ini yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM), dan Investasi
dan sisanya yaitu sebesar 0,9368 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar
model penelitian.
Ekonomi (PDRB) pada Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan
Nusa Tenggara Barat periode tahun 2010-2013. Jika dilihat dari persamaan
Ekonomi (PDRB).
59
Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat
Agustina dan Indrajaya (2014) bahwa variabel Belanja Modal berpengaruh positif
Ekonomi pada Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa
Tenggara Barat periode tahun 2010-2013. Jika dilihat dari persamaan regresinya
yang menunjukkan angka 0,000505, angka tersebut dapat diartikan bahwa setiap
Pertumbuhan Ekonomi sebesar 0,000505 persen namun hasil positif ini tidak
berpengaruh signifikan. Hal ini disebabkan kualitas investasi yang tidak tepat
pada sasaran pertumbuhan ekonomi yang ditujukkan pada pembiayaan daerah dan
tidak ditopang pada sektor penghasil barang yang menjadikan minim penyerapan
buruh pada sektor penghasil barang. Disamping itu hal ini dipengaruhi oleh faktor
60
Dari hasil uji F pada gambar 4.13 diketahui bahwa nilai dari probabilitas
probabilitas (F-statistic) lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Artinya Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM), dan Investasi
Ekonomi (PDRB) pada Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan
5.1 Kesimpulan
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat tahun 2010-2013.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada bab IV, maka kesimpulannya
sebagai berikut:
pendapatan. Hal ini berarti juga semakin tinggi perolehan pendapatan akan
61
62
Regional Bruto. Hal ini menunjukkan bahwa dengan belanja modal tinggi
Bruto. Hal ini menunjukkan bahwa dengan investasi swasta tinggi tidak
H ditolak dan Ha diterima apabila 1407.703 thitung > 2.98 ttabel yang artinya
interpretasi dalam penelitian ini adalah data yang di gunakan masih terlalu pendek
variabel dependen. Model dalam penelitian ini masih terbatas karena hanya
melihat pengaruh variabel Indeks Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Modal
(BM) dan Investasi Swasta (IS) di Kabupaten/Kota Provinsi Bali, Nusa Tenggara
5.3 Rekomendasi
karna variabel yang ada di penelitian ini masih terbatas yaitu Indeks Pendapatan
Asli Daerah (PAD), Belanja Modal (BM) dan Investasi Swasta (IS) terhadap
dan Nusa Tenggara Timur periode 2010-2013. Oleh karna itu diperlukan studi
lanjutan yang lebih mendalam dengan data, tahun dan metode yang lebih lengkap.
64
Dengan begitu dapat melengkapi hasil penelitian yang telah ada dan hasilnya
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2014. Bali Dalam Angka 2011-2014. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2014. Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2011-2014.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2014. Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2011-2014.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2013. Produk Domestik Regional Bruto Bali 2009-2012.
Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Bali 2010-2013.
Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2013. Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara
Barat 2009-2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara
Barat 2010-2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2013. Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara
Timur 2009-2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara
Timur 2010-2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik
Novianto, Fajar. 2013. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Investasi dan
Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Tengah
Tahun 1992-2011. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
Prakosa, Kesit Bambang 2005. Pajak dan Retribusi Daerah Edisi Revisi.
Yogyakarta: UIII-Press
-------, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pajak Bea Perolehan Hak
Putong, Iskandar. 2013. Economics Pengantar Mikro dan Makro. Edisi kelima.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan
EViews. Yogyakarta
Sarwono, Jonathan & Hendra. 2014. Cara Operasi dan Prosedur Analis
Eviews.Yogyakarta
Sularso, Havid & Yanuar E.R. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Alokasi Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota
Jawa Tengah. Jurnal Vol 1 No. 2. Semarang: Universitas Jendral
Soedirman
Todaro, M.P. & Smith, Stephen C. 2011. Pembangunan Ekonomi. Jilid 1 Edisi
kesebelas. Jakarta: Erlangga.
http://www.anggaran.depkeu.go.id/dja/edef-konten-view.asp?id=908
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2014. Bali Dalam Angka 2011-2014. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2014. Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2011-2014.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2014. Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2011-2014.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2013. Produk Domestik Regional Bruto Bali 2009-2012.
Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Bali 2010-2013.
Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2013. Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara
Barat 2009-2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara
Barat 2010-2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2013. Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara
Timur 2009-2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara
Timur 2010-2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik
63
64
Novianto, Fajar. 2013. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Investasi dan
Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Tengah
Tahun 1992-2011. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
Prakarsa, Febrian Dwi. 2014. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, dan
Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi
Kasus di Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2008-2012). Jurnal.
Malang:
Universitas Brawijaya.
Prakosa, Kesit Bambang 2005. Pajak dan Retribusi Daerah Edisi Revisi.
Yogyakarta: UIII-Press.
Putong, Iskandar. 2013. Economics Pengantar Mikro dan Makro. Edisi kelima.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan
EViews. Yogyakarta.
Sarwono, Jonathan & Hendra. 2014. Cara Operasi dan Prosedur Analis
Eviews.Yogyakarta.
-------, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pajak Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangungan
Todaro, M.P. & Smith, Stephen C. 2011. Pembangunan Ekonomi. Jilid 1 Edisi
kesebelas. Jakarta: Erlangga.
PENDIDIKAN FOMAL
1999-2005 SD Cikaret 01
2005-2008 SMP Mardi Waluya Cibinong
2008-2011 SMA Mardi Waluya Cibinong
2011-Sekarang ABFII Perbanas Jakarta
PENGALAMAN ORGANISASI
2008-2009 OSIS SMA Mardi Waluya Cibinong
Bidang Beroganisasi, Pendidikan, Kepemimpinan
dan Politik
2008-2009 OSIS SMA Mardi Waluya Cibinong
Bidang Jasmani dan Daya Kreasi
2014-2015 Ketua Keluarga Mahasiswa Stanislaus Kostka
Perbanas Institute