LANGKAH 1
JUDUL PROSES BERISIKO TINGGI ALUR PROSES PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP
TANGGAL DIMULAI 10-Nov-21
TANGGAL SELESAI
PEMBENTUKAN TIM
KETUA dr.Siti Halimah Intan
ANGGOTA dr. Alvin Wijaya
dr. Debora Sarah Annetta
dr. Ruth Normalianti
dr. Vicky Karmanta
FASILITATOR
NOTULEN
Project Status
Status
TOTAL FAILURE MODE :
LANGKAH 2
ALUR PROSES
PROSES
1 2
SUB PROSES
a Penyerahan berkas, status dan jaminan pasien pengisian asesment awal medis, discharge planning oleh DPJP
f
3
KELUAR RS
Likelihood
Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of Current Controls
Severity
Failure Effect
Data pribadi pasien tidak lengkap Menghambat proses kelalaian pasien diberikan waktu untuk 3 10 2 60
1 rawat inap mengurus
Jaminan tidak aktif Pasien berbayar kelalaian pasien diberikan waktu untuk mengu 8 10 2 160
2 atau umum
Sub Proses : Memastikan ruangan tersedia sesuai dengan diagnosis dan kebutuhan pasien (rawat infeksi, non infeksi, isolasi at
8 Likelihood
10 Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of Current Controls
Severity
Failure Effect
8
Pembentukan ruangan atau 640
Terjadi penumpukan unit khusus
Ruangan tidak tersedia atau
1 antrian pasien rawat Ruangan terbatas
penuh
inap
Penempatan pasien terbatas Penanganan pasien penegakkan Pembentukan ruangan atau 6 7 10 420
2 hanya pada ruangan infeksi dan tidak maksimal diagnosa kurang unit khusus
non infeksi tepat
Penempatan pasien tidak sesuai Pasien beresiko Penegakan Pembentukan ruangan atau 7 7 10 490
3 dengan diagnosis dan kebutuhan terpapar penyakit diagnosa kurang unit khusus
pasien lain tepat
4 Ruangan tersedia namun jaminan Pasien komplain Ruangan sesuai Belum ada SOP
300
tidak sesuai jaminan terbatas 5 6 10
Sub Proses : Memastikan DPJP sesuai dengan diagnosa dan kebutuhan pasien
3 Likelihood
10 Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of Current Controls
Severity
Failure Effect
6
Penegakan 180
DPJP tidak sesuai dengan Penanganan pasien
1 diagnosa kurang Belum ada SOP
diagnosa dan kebutuhan pasien tidak maksimal
tepat
Sub Proses: Memastikan transport pasien ke ruang perawatan berjalan dengan baik
Likelihood
Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of
Severity
Failure Effect
Current Controls
Terjadi kegawat daruratan saat Kegawat daruratan Gangguan sarana Maintenance alat sarana & 10 4 4 160
1 transport pasien sampai meninggal dan prasarana prasarana
Terjadi kegawat daruratan saat Kegawat daruratan Kurangnya Pelatihan SDM 10 2 3 60
2 transport pasien sampai meninggal penilaian medis
Sub Proses: Pengisian asesment awal medis, discharge planning oleh DPJP
Likelihood
Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of
Severity
Failure Effect
Current Controls
Assesment awal tidak diisi oleh Mempengaruhi Kelalaian DPJP DPJP akan melengkapi di 5 8 2 80
1 DPJP kualitas mutu RS ruang RM
Discharge planning tidak diisi akan mempengaruhi Kelalaian DPJP DPJP akan melengkapi di 5 8 2 80
2 oleh DPJP kualitas mutu RS ruang RM
Sub Proses: Kolaborasi antar TIM dan DPJP terkait dalam menangani pasien
Likelihood
Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of
Severity
Failure Effect
Current Controls
Perbedaan pengambilan penanganan pasien belum ada belum ada SOP 6 6 10 360
keputusan terapi dan tindakan terhambat penentuan DPJP
1 untuk pasien utama dalam
penanganan pasien
Kurang DPJP tambahan untuk penanganan pasien kurang diagnosis belum ada SOP 6 7 10 420
2 pasien kurang maksimal pada pasien
Kurang kolaborasi dalam Tim penanganan pasien kurang komunikasi belum ada SOP 6 7 10 420
3 SMF kurang maksimal dalam TIM SMF
Sub Proses : DPJP visit setiap hari dan mengisi lembar CPPT
Likelihood
Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of
Severity
Failure Effect
Current Controls
Pasien terlewat tidak di visit Perawatan tidak Banyaknya ruangan Pembentukan ruangan atau 6 8 10 480
1 DPJP maksimal yang harus di visit unit khusus
DPJP tidak visite Permulangan DPJP berhalangan belum ada SOP 5 5 10 250
2 pasien tertunda hadir karena alasan
tertentu
Sub Proses : pemeriksaan Lab, radiologi dan pengobatan yang sesuai dengan PPK dan FORNAS
Likelihood
Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of
Severity
Failure Effect
Current Controls
Pemeriksaan diatas standar PPK Over Budget Kurang Sosialisasi belum ada SOP 7 7 10 490
1 PPK dan fornas
Pemeriksaan dibawah standar Perawatan tidak kurang sosialisasi belum ada SOP 3 4 10 120
2 PPK maksimal PPK dan fornas
Sarana dan prasarana terganggu Perawatan perawatan alat Maintenance alat 7 6 5 210
terhambat kurang maksimal
dan keterbatasan
3
SDM Tim
maintenance alat
Obat obatan yang sesuai fornas Perawatan tidak tidak tersedia di Evaluasi Ketersediaan obat 7 6 5 210
4 tidak lengkap maksimal rumah sakit dari Instalasi Farmasi
Obat obatan yang dianjurkan Pasien harus beli tidak tersedia di Evaluasi Ketersediaan obat 7 5 6 210
5 diluar fornas obat diluar rumah rumah sakit dari Instalasi Farmasi
sakit
Sub Proses : Pasien dinyatakan selesai rawat atau pulang atas permintaan sendiri atau dirujuk dan atau meninggal
Likelihood
Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of
Severity
Failure Effect
Current Controls
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of
Severity
Failure Effect
Current Controls
1 Administrasi biaya perawatan belu Terhambatnya pasienMasalah keuangan p Belum ada SOP 6 6 10 360
Sub Proses : Resume medis sudah diisi oleh DPJP dan diterima Rekam Medis
Likelihood
Detection
RPN
Potential Failure Mode Potential Effects of Potential Cause of
Severity
Failure Effect
Current Controls
DPJP belum melengkapi resume Pendapatan RS Kelalaian pribadi DPJP melengkapi resume 7 7 3 147
1 medis tehambat medis
No Potential Failure Mode Potential Effects for Failure
6
Pendapatan dan kualitas
Pasien PAPS mutu RS berkurang
Penempatan pasien terbatas hanya Penanganan pasien tidak
7
pada ruangan infeksi dan non infeksi maksimal
Kurang DPJP tambahan untuk penanganan pasien kurang
8
pasien maksimal
9
Kurang kolaborasi dalam Tim SMF penanganan pasien kurang
maksimal
Pasien sudah dinyatakan selesai Penumpukan antrian
10
rawat namun belum mau pulang pasien
11 Perbedaan pengambilan keputusan penanganan pasien
terapi dan tindakan untuk pasien terhambat
12 Administrasi biaya perawatan belum Terhambatnya pasien pulan
Tulisan DPJP di CPPT tidak terbaca Kesalahan dalam
13
dengan jelas pemberian terapi
Pasien menolak untuk dirujuk RS Risiko perburukan
14
lain untuk penanganan lebih lanjut
Pasien komplain
15 Ruangan tersedia namun jaminan
tidak sesuai
DPJP tidak visite Permulangan pasien
16
tertunda
Perawatan pasien tidak
17
DPJP tidak mengisi CPPT maksimal
Obat obatan yang dianjurkan diluar Pasien harus beli obat
fornas diluar rumah sakit
18
Severity
10 Detection
RPN
8 Likelihood
8
Pembentukan 640
Ruangan terbatas ruangan atau unit
khusus
Penegakan diagnosa Pembentukan 7 7 10 490
kurang tepat ruangan atau unit
khusus
6
3
10
Penegakan diagnosa 180
Belum ada SOP
kurang tepat
kelalaian pasien diberikan waktu u 8 10 2 160
[Chart Title]
700 100%
Cumulative %
600
Defects
80%
500
60%
400
300
40%
200
20%
100
[42]
Failure Mode
0
0
0
0
0
0
0 0%
Tidak adanya
DPJP visit ke
SPO yang jelas
setiap
ruangan
Policy / Kebijakan
Man Metode
No
Critical / Prioritas Modus Kegagalan Root Cause Rekomendasi
Pembentukan ruangan rawat inap dengan metode
Terbatasnya sistem pembagian ruang rawat clustering
Ruangan tidak tersedia atau penuh
inap
1
Pembentukan ruangan rawat inap dengan metode
clustering
Penempatan pasien tidak sesuai
Terbatasnya sistem pembagian ruang rawat
dengan diagnosis dan kebutuhan
inap
pasien
2
Pembentukan SOP dan Pembaruan PPK Rumah
Sakit
Pemeriksaan diatas standar PPK Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi
3
Pembentukan SOP discharge planning pasien
Perawatan tidak sesuai dengan rawat inap
Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi
discharge planning
4
Pembentukan ruangan rawat inap dengan metode
Pasien terlewat tidak di visit DPJP DPJP visit ke semua ruang rawat inap clustering
5
Pasien PAPS Ketidakpuasan dalam pelayanan Melakukan evaluasi dan peningkatan pelayanan
kesehatan
6
Pembentukan ruangan rawat inap dengan metode
Penempatan pasien terbatas hanya Terbatasnya sistem pembagian ruang rawat clustering
pada ruangan infeksi dan non infeksi inap
7
Pembentukan SOP dan Pembaruan PPK Rumah
Perbedaan pengambilan keputusan Sakit
Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi
terapi dan tindakan untuk pasien
8
Pembentukan SOP dan Pembaruan PPK Rumah
Kurang DPJP tambahan untuk pasien Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi Sakit
9
Pembentukan SOP dan Pembaruan PPK Rumah
Kurang kolaborasi dalam Tim SMF Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi Sakit
10
Pembentukan SOP discharge planning pasien
Pasien sudah dinyatakan selesai rawat rawat inap
Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi
namun belum mau pulang
11
Pembentukan SOP mengenai administrasi
Administrasi biaya perawatan belum lun Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi perawatan pasien rawat inap
12
Tulisan DPJP di CPPT tidak terbaca Pembentukan SOP dan Pembaruan PPK Rumah
dengan jelas Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi Sakit
13
Pasien menolak untuk dirujuk RS lain Pembentukan SOP mengenai perawatan pasien
untuk penanganan lebih lanjut Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi TSR
14
Pembentukan ruangan rawat inap dengan metode
Terbatasnya sistem pembagian ruang rawat clustering
Ruangan tersedia namun jaminan tidak inap
15 sesuai
DPJP tidak visite Pembentukan SOP
Tidak ada SOP dan sistem yang terintegrasi
16
Jangka Pendek / Jangka
Panjang
Jangka Panjang
Jangka Panjang
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Jangka Panjang
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Jangka Pendek
Jangka Pendek
Jangka Pendek
Jangka Pendek
Jangka Pendek
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Critical / Prioritas Modus
No Root Cause Rekomendasi
Kegagalan
Ruangan tidak tersedia atau Terbatasnya sistem Pembentukan ruangan
penuh pembagian ruang rawat rawat inap dengan
1 inap metode clustering
Penempatan pasien tidak sesuai Terbatasnya sistem Pembentukan ruangan
dengan diagnosis dan kebutuhan pembagian ruang rawat rawat inap dengan
2 pasien inap metode clustering
Penempatan pasien tidak sesuai Terbatasnya sistem Pembentukan ruangan
dengan diagnosis dan kebutuhan pembagian ruang rawat rawat inap dengan
3 pasien inap metode clustering
Pemeriksaan diatas standar PPK Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
yang terintegrasi dan Pembaruan PPK
4 Rumah Sakit
Perawatan tidak sesuai dengan Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
discharge planning yang terintegrasi discharge planning
5 pasien rawat inap
Pasien terlewat tidak di visit DPJP DPJP visit ke semua ruang Pembentukan ruangan
rawat inap rawat inap dengan
6 metode clustering
Penempatan pasien terbatas Terbatasnya sistem Pembentukan ruangan
hanya pada ruangan infeksi dan pembagian ruang rawat rawat inap dengan
7 non infeksi inap metode clustering
Perbedaan pengambilan Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
keputusan terapi dan tindakan yang terintegrasi dan Pembaruan PPK
8 untuk pasien Rumah Sakit
Kurang DPJP tambahan untuk Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
pasien yang terintegrasi dan Pembaruan PPK
9 Rumah Sakit
Kurang kolaborasi dalam Tim Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
SMF yang terintegrasi dan Pembaruan PPK
10 Rumah Sakit
Pasien sudah dinyatakan selesai Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
rawat namun belum mau pulang yang terintegrasi discharge planning
11 pasien rawat inap
Administrasi biaya perawatan Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
belum lunas yang terintegrasi mengenai administrasi
perawatan pasien
rawat inap
12
Tulisan DPJP di CPPT tidak Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
terbaca dengan jelas yang terintegrasi dan Pembaruan PPK
13 Rumah Sakit
Pasien menolak untuk dirujuk RS Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
lain untuk penanganan lebih lanjut yang terintegrasi mengenai perawatan
14 pasien TSR
Ruangan tersedia namun jaminan Terbatasnya sistem Pembentukan ruangan
tidak sesuai pembagian ruang rawat rawat inap dengan
15 inap metode clustering
DPJP tidak visite Tidak ada SOP dan sistem Pembentukan SOP
16 yang terintegrasi
Reassessment
Severity Likelyhood Detectibility New RPN
Date
6 2 2 24
6 2 3 36
6 3 2 36
6 3 2 36
6 2 2 24
6 4 2 48
6 3 3 54
6 3 3 54
6 3 3 54
6 3 3 54
6 3 3 54
6 3 3 54
6 3 3 54
6 3 3 54
6 3 3 54
6 3 3 54