Kelompok separatis menembak mati seorang petani di Papua dalam pembunuhan ketiga
terhadap warga sipil dalam di provinsi paling timur itu dua pekan terakhir, demikian juru bicara
militer pada Senin (1/6), namun Organisasi Papua Merdeka balik menuduh aparat keamanan
berada dibalik penembakan itu.
https://www.benarnews.org/indonesian/berita/tni-papua-separatis-06012020174416.html
JAWABAN
1. Menurut Pasal 1 angka 2 Perpu 1/2002jo. UU 5/2018, terorisme adalah perbuatan yang
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror
atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal,
dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis,
lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi,
politik, atau gangguan keamanan. Berdasarkan pengertian terorisme dapat diambil
kesimpulan bahwa kejadian tersebut sudah termasuk dalam kejahatan terorisme sebab
kelompok separatis telah menimbulkan korban yang tidak sedikit sehingga
menyebabkan adanya ketakutan pada masyarakat akibat tindakan yang mereka lakukan.
2. Kejahatan internasional dapat dilihat dalam uraian Robert Cryer, et.al. dalam buku An
Introduction to International Criminal Law and Procedure (hal. 4), yang menerangkan
bahwa:
Dalam Statuta Roma 2002, kami tidak menemukan bahwa kejahatan internasional
sebagaimana telah diterangkan harus selalu dilakukan lintas batas negara, dilakukan
orang yang bukan warga negara terkait, atau melibatkan dua negara atau lebih dalam
perbuatannya. Perbuatan yang dilakukan oleh warga negara sendiri di dalam suatu
negara dapat pula dikategorikan sebagai kejahatan internasional.
Perbedaan dalam hukum dan pendekatan ini dapat menciptakan tantangan dalam kerja
sama internasional dalam memerangi terorisme, dan sering kali masalah terkait
yurisdiksi muncul ketika tindakan terorisme melintasi batas negara.