Anda di halaman 1dari 7

Resume Materi Ayat Hadist dan Ekonomi

Nama : Deva Nurindah Sari


NIM : 22022001

Universitas Darunnajah
2023 -2024
NILAI –NILAI DASAR EKONOMI DALAM ISLAM

Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah
perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam sistem
ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktifitasnya.

Nilai dasar ekonomi dalam islam

1. Kejujuran
2. Amanah
3. Ketuhanan
4. Kenabian
5. Pertanggung jawaban

ETIKA BISNIS ISLAM

Etika berasal dari bahas lati ethos yang berarti kebiasaan. Sinonimnya adalah moral yang juga
berasal dari bahasa latin mores yang berarti kebiasaan. Baik etika maupun moral bisa diartikans
sebagai kebiasaan atau adat istiadat yang menunjuk kepada prilaku manusia itu sendiri,
tindakan atau sikap yang dianggap benar atau tidak.

Sehingga etika bisnis dimaksudkan untuk mengendalikan perilaku manusia dalam menjalankan
aktivitas bisnis yakni menjalankan aktivitas bisnis yakti menjalankan pertukaran, barang, jasa
atau uang yang saling menguntungkan. Etika bisnis harus dijunjung tinggi agar bisnis
memebrikan hasil yang positif bagi semua yang terlibat dalam bisnis tersebut.

Prinsip etika bisnis

1. Prinsip Otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
2. Prinsip Keadilan
Menunutut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan adil dan
sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggungjawabkan
3. Prinsip Kejujuran
Jujur dalam pemenuhan syarat – syarat perjanjian kontrak
Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa
Jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
4. Prinsip Integritas Moral
Tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan
bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang – orangnya maupun
perusahaannya

Petunjuk Rasulullah Dalam Etika Bisnis Islam

1. Kejujuran

“Diriwayatkan Abu Hurairah RA : bahwa Rasulullah SAW pernah lewat di


hadapan orang yang menjual setumpuk makanan. Lalu beliau memasukkan
tangannya ke dalam tumpukan makanan tersebut. Ternyata tangan beliau
mengenai makanan basah di dalamnya. Maka beliau bertanya: “Mengapa ini
basah wahai penjual makanan?" Orang tersebut menjawab, "Makanan tersebut
terkena air hujan wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Mengapa kamu tidak
kamu letakan diatasnya supaya diketahui oleh orang yang akan membelinya?
Barang siapa menipu maka dia bukan dari golongan ku”. (HR. Muslim)

2. Kesadaran Sosial
“...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...”
3. Tidak Bai’ Najasy
“Dari Ibn Umar bahwasanya Rasulullah SAW melarang jual beli najasy” (HR.
Bukhari dan Muslim)
4. Kompetisi dengan Sehat
“Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “ Jauhilah prasangka
karena sesungguhnya prasangka itu pembicaraan yang paling dusta, jangan saling
mencari-mencari kesalahan, jangan saling memata-matai, jangan saling mendengki,
jangan saling iri, jangan saling membenci, jangan saling bermusuhan, dan jadilah
hamba-hamba Allah yang bersaudara” (HR. Muslim)
5. Tidak Menimbun (Ikhtitar)
“Dari Ma’mar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menimbun
barang, maka ia bersalah (berdosa).” (HR. Muslim)
6. Komoditas Halal
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti Langkah-Langkah setan, karena
sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)

AYAT DAN HADIST TENTANG PRODUKSI


Produksi berarti menciptakan suatu barang dan jasa untuk menambah nilai manfaatnya agar
bisadigunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Proses pengolahan dari input
(sumber daya) menjadi output (barang dan jasa) merupakan tahapan dari produksi. Produksi
secara luas bukan hanya merubah bahan mentah menjadi barang jadi, tetapi meliputi semua
kegiatan seperti memberikan pelayanan jasa.
Dalam Bahasa Arab, arti produksi adalah al- intaj dari akar kata nataja, yang berarti
mewujudkan atau mengadakan sesuatu melalui penggabungan unsur-unsurproduksi.

Konsep Produksi Dalam Islam

1. Manusia Makhluk Produktif


Surah Al Anbiya ayat 80

Dan kami ajarkan (pula) kepada Daud cara membuat baju besi untukmu, guna
melindungi kamudalam peperanganmu. Apakah kamu bersyukur (kepada Allah)?
2. Bekerja Faktor utama produksi
Surah Al Ahqaf ayat 19
Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka
kerjakan, dan agar Allah mencukupkan batasan perbuatan mereka, dan mereka tidak
dirugikan
3. Menghidupkan Tanah
Surah An Nahl ayat 10
Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi
minuman dan sebagiannya(menyuburkan) tumbuhan, padanyakamu menggembalakan
ternakmu
4. Manajemen Produksi
Surah Al Kahf Ayat 96
berilah aku potongan-potongan besi”. Hingga ketika Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu
bercocok tanamtujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa, (potongan) besi itu
telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Dzulkarnain)
berkata: “Tiuplah (api itu)!”. Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api,
diapunberkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi
panas itu

AYAT DAN HADIST DISTRIBUSI


Distribusi adalah proses penyaluran atau penyampaian barang atau jasa kepada konsumen dan
pemakainya mempunyai peran penting dalam kegiatan produksi dan konsumsi. Tanpa
distribusi, barang atau jasa tidak akan sampai dari produsen ke konsumen.

Tujuan dari distribusi adalah mempertemukan kepentingan konsumen dan produsen dengan
tujuan kemaslahatan umat.

Distribusi Dalam Ekonomi Islam


1. Distribusi Harta Kepada Orang Lain
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak mendapat bagian” (QS. Adz-Dzariyat: 19)
2. Distribusi Harta Sesuai Kebutuhan
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalannan, dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros- pemboros itu adalah
saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS. Al-
Isra: 26-27)
Prinsip Distribusi Ekonomi Dalam Islam

1. Prinsip keadlian dan pemerataan


2. Prinsip persauadaraan dan kasih sayang
3. Prinsip Soladaritas sosial

AYAT DAN HADIST TENTANG KONSUMSI


Konsumsi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai pemakaian barang untuk mencukupi suatu
kebutuhan secara langsung. Konsumsi juga diartikan dengan penggunaan barang dan jasa
untuk memuaskan kebutuhan manusiawi (the use of goods and services in the satisfication of
human wants).
Konsumsi Dalam Perseptif Hadist Nabi

Dari Anas r.a katanya, Rasulullah SAW bersabda, “seandainya seorang manusia
mempunyai harta sebanyak dua lembah niscaya ia akan mencarinya lembahyang ketiga
dan tidak akan penuh mulut manusia itu kecuali dengan tanah (kematian) dan Allah
akan mengampuni orang yang bertobat”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah menganjurkan hidup hemat


Hidup hemat dan tidak bermewah-mewahan bermakna bahwa tindakan konsumsi hanya
diperuntukan untuk pemenuhan kebutuhan hidup (needs), bukan pemuas keinginan (wants).

Rasulullah menganjurkan bersyukur atas nikmat Allah SWT

Dari Anas ibn Malik, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “ Sesungguhnya Allah
sangat suka kepada seseorang yang jika makan makanan lalu ia memuji-Nya atas
makanan itu atau minum minuman lalu ia memuji-Nyaa tas minuman itu”(HR. Muslim)

Rasulullah melarang minum yang mamabukkan dan hukumnya haram

Dari Aisyah, ia berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang minuman kerasyang terbuat dari
madu lalu ia bersabda, “ Tiap-tiap minuman yang memabukkan adalah haram”(HR. Muslim)

Tujuan Konsumsi dalam Islam

1. Kebutuhan Primer
2. Kebutuhan Sekunder
3. Kebutuhan Tersier

AYAT DAN HADIST KEPEMILIKAN HARTA

Surah At thaha ayat 6


Kepunyaan Allah yang ada dilangit, dan yang ada dibumi, semua yang ada diantara
keduanya dan semua yang ada dibawah tanah
Surah Al Hadid ayat 7
Berimanlah kepada Allah dan Rasulnya, infakkanlah (dijalan Allah) sebagian harta
yang telah menjadikan kamu sebagai penguasa (yang amanah), maka orag- orang
beriman diantara kamu dan menginfakkan hartanya (dijanlan Allah) akan
mendapatkan pahala yang besar.
Asas-asas tentang kepemilikan harta

1. Amanah
2. Infiradiyah
3. Ijtima’iyah
4. Manfaat

Penggunaan Harta Dalam Ekonomi Islam

1. Syirkah Abdan
Keduabelah pihak mengkontribusikan keahliannya tanpa harta dari mereka, dan
keuntungan dibagi sama rata.
2. Syirkah Inan
Kerjasama dilakukan bersama-sama, mengkontribusikan harta dan tenaga bersama,
sama-sama mengelolah usaha, dan hasil dibagi sesuai kesepakatan
3. Syirkah Wujuh
Salah satu pihak kontribusi harta dan pihak lain kontribusi pada reputasi, dan haisl
dibagi sesuai kesepakatan
4. Syirkah Muwafadhah
Kedua belah pihak sama-sama mengkontribusi harta dan keuntungan dibagi sesuai
kesepakatan.

Anda mungkin juga menyukai