memperhatikan kepuasan dari pemakainya. Oleh sebab itu , bisnis dapat di katakan sebagai
Menurut Skiner (1992), bisnis adalah pertukaran barang dan jasa atau uang yang saling
menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan pengertian dasar bisnis adalah suatu
pelayanan melalui jual-beli suatu barang (the buying and selling of goods and service).1
Oleh sebab itu, untuk mencapai kebutuhan tersebut perlu dilaksanakan proses ekonomi
yang terdiri atas produksi, distribusi dan konsumsi yang aktivitas bisnisnya dititik beratkan
pada produksi dan distribusi, sedangkan konsumsi dilakukan oleh konsumen bagi
businessman .
Dengan demikian, dapat dikemukakan arti dari bisnis yang masing-masing menunjukkan
jasa-jasa untuk kepentingan bersama, baik bagi produsen dan konsumen atau penjual
dan pembeli.
3. Adapun laba itu sendiri merupakan selisih antara penghasilan terhadap biaya-biaya
yang dibebankan.
1
Steven J Skinner, Business For the 21th Century (Irwin: Home word, 1992), 32
Adapun Kata bisnis dalam Al-qur’an biasanya yang digunakan At-tija>rah, al-bay’,
tadayantum, dan isytara. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu At-tija>rah yang berawal
dari kata dasar tajara, tajran wa tija>ratan , yang bermakna berdagang atau berniaga2.
bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan 3. Dalam Alqur’an disebutkan
ﯾﺎ أﯾﮭﺎ اﻟﺬﯾﻦ آﻣﻨﻮا ھﻞ أدﻟﻜﻢ ﻋﻠﻰ ﺗﺠﺎرة ﺗﻨﺠﯿﻜﻢ ﻣﻦ ﻋﺬاب أﻟﯿﻢ
Artinya ; ” Wahai orang – orang yang beriman !, maukah kamu Aku tunjukkan suatu
perdagangan yang dapat menyelematkan kamu dari azab yang pedih ? ” . (Surat
Dari penjelasan tersebut, terlihat bahwa term bisnis dalam Al-Qur’an dari tija>rah
pada hakikatnya tidak semata-mata bersifat material dan hanya bertujuan mencari
keuntungan material semata, tetapi bersifat material sekaligus immaterial, bahkan lebih
Oleh karena itu, aktivitas bisnis tidak hanya dilakukan manusia dengan manusia
semata, akan tetapi juga dilakukan antara manusia dengan Allah swt, bahwa bisnis harus
dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam proses administrasi dan perjanjian-
perjanjian dan bisnis tidak boleh dilakukan dengan cara penipuan, kebohongan, hanya karena
memperoleh keuntungan.
2
Munawwir Warson, Kamus Al-munawwir (Yogyakarta: Kopontren Kapryak ), 129
3
Abul Qo>sim al-Husein Bin Muhammad, al-Mufroda>t fi> Ghori>b al-Qur’an (Beirut: al-Maktabah al-Isla>}my, 1990), 83
4
Abul Fida>’ Isma>il Bin Katsi>r, Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Adzi>m (Kairo: al-Maktab at-Tsaqo>fi, 2001), 361
Maka definisi bisnis Islam secara umum adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam
berbagai bentuknya untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya maupun orang lain yang
tidak dibatasi jumlah kepemilikan (barang atau jasa) , namun dibatasi dalam cara perolehan
dan pendayagunaan hartanya dengan adanya aturan halal dan haram yang berasaskan dari
Adapun prinsip – prinsip dasar bisnis Islam terdiri dari 4 prinsip , yaitu ;
Tauhid mengantarkan manusia pada pengakuan akan keesaan Allah swt selaku Tuhan
semesta alam. Dalam kandungannya meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini
bersumber dan berakhir kepada-Nya. Dialah pemilik mutlak dan absolut atas semua yang
diciptakannya6 .
Oleh sebab itu, manusia di dalam segala aktifitas khususnya dalam muamalah dan bisnis,
hendaklah mengikuti aturan-aturan yang di tetapkan oleh Allah swt serta tidak
Karena orang yang menyimpang akan mendapatkan ganjaran setimpal, sesuai dengan
Firman-Nya ;
Artinya ; “ Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang – orang yang berbuat jahat terhadap apa
5
Muhammad Ismail Yusanto dkk, Menggagas Bisnis Islam ( Jakarta: Gema Insani, 2002), 18
6
Ahmad Aghar Bahsyir, Berbagai Aspek Ekonomi (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya ,1992 ), 11
yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang – orang yang berbuat
baik dengan pahala yang lebih baik (surga)“ (Surat An-najm ayat 31).
Merupakan konsep yang menunjukkan adanya keadilan sosial yang juga terwujud di
واﻟﺬﯾﻦ إذا أﻧﻔﻘﻮا ﻟﻢ ﯾﺴﺮﻓﻮا وﻟﻢ ﯾﻘﺘﺮوا وﻛﺎن ﺑﯿﻦ ذﻟﻚ ﻗﻮاﻣﺎ
Artinya : “ Dan orang – orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak
berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu ) di tengah –
Dan Firman-Nya ;
Artinya : “ Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
Untuk itu keadilan harus diterapkan dalam kehidupan bermuamalah , seperti proses
tawa>zun “ di dalamnya dan dapat memberikan kesempatan yang baik terhadap semua
pihak dalam upaya meningkatkan dan memelihara kualitas hidup manusia , baik yang
Kehendak bebas (Free Will) yaitu manusia mempunyai suatu potensi dalam menentukan
pilihan-pilihan yang beragam, karena kebebasan manusia tidak dibatasi. Tetapi dalam
kehendak bebas yang diberikan Allah swt kepada manusia haruslah sejalan dengan
Artinya : “ Dan Aku tidak menjadikan jin dan manusia kecuali agar mereka hanya
Tanggung Jawab (Responsibility ) berkaitan erat dengan tanggung jawab manusia atas
segala aktifitas yang dilakukan terhadap Allah swt sebagai sang pencipt dan kepada
manusia sebagai bagian dari komunitas sosial . Karena manusia hidup tidak sendiri dan
tidak lepas dari hukum yang dibuat oleh manusia itu sendiri.
Oleh sebab itu, Islam tidak membenarkan manusia untuk membelokkan alam beserta
isinya dari tujuan – tujuan pemanfaatannya, sebagaimana telah dilakukan oleh teknologi
modern yang tidak boleh mencemarkan atau menguras sumber – sumber dayanya.
7
Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), 5
Tanggung jawab berarti bahwa tiada bagian alam yang dihancurkan, digerogoti atau
bahkan digunakan kecuali penggunaannya bagi perwujudan tujuan Ilahi yang merupakan
Dalam mengkaji permasalahan bisnis tidak dapat lepas dari kajian ekonomi, karena
bisnis merupakan bagian dari kegiatan ekonomi mikro. Peristilahan ekonomi adalah suatu
studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat, untuk meman-faatkan
sumber daya produktif (tanah, tenaga kerja, barang, modal, mesin, pengetahuan teknik dan
wirausaha) yang langka dan terbatas jumlahnya untuk menghasilkan berbagai barang, serta
dikonsumsi.
laba perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
dan penginapan.
Dalam dunia usaha peristilahan yang dekat dengan bisnis, seringkali membingungkan
orang adalah perusahaan, industri dan ekonomi. Perusahaan atau korporasimerupakan suatu
merupakan suatu kelompok perusahaan yang memperoduksi barang yang sama untuk pasar
Dari pengertian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bisnis berkaitan
8
Nik Musthapa Hj. Nil Hasan, Berbagai Aspek Ekonomi (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya , 1992), 22
9
Lousi Boone dan David L. Kurtz, Contemporary Business (Orlando: The Dryden Press), 8
10
Thomas Stewart, The Wealth Of knowledge Intelectual capital and the 21th organisation (London: Nicholas Brealey
Pub 2001), 76
dengan:
3. Alokasi sumber daya dan barang. Merupakan proses pemilihan bagaimana sumber daya
Dalam Islam , semua pekerjaan adalah ibadah karena tafsiran ibadah tidak terpaku
hanya pada sholat, mengaji al qur’an dan haji serta yang lainnya. Firman Allah SWT ;
ﻓﺈذا ﻗﻀﯿﺖ اﻟﺼﻼة ﻓﺎﻧﺘﺸﺮوا ﻓﻰ اﻷرض اﺑﺘﻐﻮا ﻣﻦ ﻓﻀﻞ ﷲ واذﻛﺮوا ﷲ ﻛﺜﯿﺮا ﻟﻌﻠﻜﻢ
. ﺗﻔﻠﺤﻮن
Artinya : “ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan
carilah karunia Allah dan ingatlah banyak-banyak supaya kamu beruntung “ (Surat Al-
jumu’ah ayat 10 ) .
Maka bagi seorang muslim, kegiatan berbisnis dan berdagang sebenarnya derajatnya
dan rambu-rambu yang dihormati di tengah masyarakat. Ketika seseorang melakukan sikap
tersebut, bukan berarti ia menetapkan hak bagi manusia untuk membuat undang-undang yang
absolute, akan tetapi sikap yang di lakukan demi mengokohkan kewajiban yang dititahkan
Allah SWT kepadanya untuk mencegah terjadinya kerusakan dan bahaya serta tidak
berbagai aktivitas usaha yang dapat menjerumuskannya pada perangkap berbagai aturan
11
Ismail Nawawi, Islam Dan Bisnis (Sidoarjo: VIV Press, 2011 ), 296
bertentangan dengan syariat. Di antaranya 12;
Seorang usahawan Muslim harus menjadi kompetitor yang baik dan terhormat. Dalam
melakukan kompetisi bisnis, ia tetap menganut kaidah tidak melakukan mudarat dan
tidak membalas dengan mudarat terhadap orang lain. Ia tidak akan memainkan harga
Ia juga tidak akan memahalkan harga barang karena meman-faatkan kebutuhan orang
lain, dan karena dia sendiri yang memiliki barang tersebut. Karena orang yang memiliki
Seorang usahawan Muslim tidak akan menjual barang yang masih dalam proses transaksi
jual beli dengan orang lain. Ia tidak akan menawar barang yang masih ditawar oleh orang
lain. Ia tidak akan berlebihan memuji barangnya ketika menjualnya. Ia juga tidak akan
Seorang usahawan Muslim juga tidak akan ikut andil dalam berbagai kegiatan yang
secara tidak langsung dapat menguatkan barisan pihak tersebut dalam menekan kaum
Karena itu termasuk bentuk menolong kaum musyrikin memerangi umat Islam, atau
perbuatan itu terbukti dalam banyak dalil-dalil yang tegas dan pasti.Allah SWT
berfirman :
ﻻﯾﺘﺨﺬ اﻟﻤﺆﻣﻨﻮن اﻟﻜﺎﻓﺮﯾﻦ أوﻟﯿﺎء ﻣﻦ دون اﻟﻤﺆﻣﻨﯿﻦ وﻣﻦ ﯾﻔﻌﻞ ذﻟﻚ ﻓﻠﯿﺲ ﻣﻦ
12
Muhammad Ismail Yusanto dkk, Menggagas Bisnis Islam (Jakarta: Gema Insani, 2002), 97
ﷲ ﻓﻰ ﺷﯿﺊ إﻻ أن ﺗﺘﻘﻮاﻣﻨﮭﻢ ﺗﻘﺎة
lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu
Perhatian kaum Muslimin sepanjang sejarah mereka yang penuh dengan campur tangan
mereka di bidang usaha dan karya adalah agar setiap Muslim yang memiliki kemampuan
di bidang industri atau keterampilan harus mencermati bidang hukum yang berkaitan
Karena berdasarkan hal yang sudah meresap dalam keyakinan mereka bahwa hukum-
Setiap perbuatan yang bersumber dari diri seorang Muslim, pasti Allah SWT memiliki
hukum dalam perbuatan tersebut yang ter-masuk dalam bingkai hukum Islam yang lima,
Menurut Imam Al-Ghazali ada enam sifat perilaku terpuji dilakukan dalam
perdagangan14 yaitu:
a. Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam dunia dagang. Jika
dipikirkan perilaku demikian ini, maka dapat dipetik hikmahnya, yaitu menjual
barang lebih murah dari saingan ataupun sama dengan pedagang lain yang sejenis.
13
Ismail Nawawi, Kewirausahaan Dalam Perspektif Islam (makalah IAIN Sunan Ampel Surabaya-2011), 8
14
Sri N Nawatmi, Etika Dalam Perspektif Islam (Fokus Ekonomi (FE) Vol 9-April 2010), 7
Jelas para konsumen akan lebih senang dengan pedagang seperti ini, apalagi
diimbangi dengan layanan yang memuaskan. Barang dagangannya akan laku keras,
dan ia memperoleh volume penjualan tinggi, barang cepat habis, dan membeli lagi
b. Membayar harga agak lebih mahal kepada penjual yang miskin, ini adalah amal yang
Artinya jika anda membeli barang dari seorang penjual, dan penjualnya itu seorang
miskin, atau seseorang yang perlu dibantu, maka lebihkanlah membayarnya dari
c. Bila membayar utang, pembayarannya dipercepat dari waktu yang telah ditentukan.
Jika yang diutang berupa barang, maka usahakan dibayar dengan barang yang lebih
baik. Dan yang berutang datang sendiri waktu membayarnya kepada yang
berpiutang.
Pada zaman sekarang ini utang piutang, pinjam meminjam tidak dengan barang lagi,
tapi dengan uang. Jika utang dengan uang tidak ada perjanjian harus membayar lebih,
d. Membatalkan jual beli, jika pihak pembeli menginginkannya. Ini mungkin sejalan
dengan prinsip Customer is Kingdalam ilmu marketing. Pembeli itu adalah raja, jadi
apa kemauannya perlu diikuti, sebab penjual harus tetap menjaga hati langganan,
penjual. Dengan adanya kepuasan maka langganan akan tetap terpelihara, bahkan
akan meningkat menarik langganan baru. Ingatlah promosi dari satu produk yang
berbunyi: Kepuasaan anda dambaan kami, Kkami ingin memberi kepuasan yang
istimewa, jika anda puas beritahu teman-teman anda, jika anda tidak puas beritahu
kami.
e. Bila menjual bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan, maka jangan ditagih
bila orang miskin itu tidak mampu membayar dan membebaskan mereka dari utang,
bersandar pada dasar-dasar yang bisa penulis ringkas pada beberapa poin berikut 15:
1. Niat yang tulus. Itu tergambar dalam niatnya mencari kebaikan buat dirinya dengan
memelihara diri dari hal-hal yang haram serta memelihara dirinya dari sifat suka
meminta-minta yang tidak baik, di samping menjadikan perbuatan itu sebagai sarana
untuk mengikat hubungan silaturahim atau memberi karib kerabat. Niat tulus itu juga
tergambar dalam upaya mencari kebaikan untuk orang lain dengan cara ikut andil
membangun umat di masa sekarang dan untuk masa mendatang, serta membebaskan umat
2. Akhlak yang baik seperti kejujuran, sikap amanah, menepati janji, membayar hutang dan
menagih hutang dengan baik, memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan
hutang, atau mengakhir-akhirkan hak orang, yang terpenting di antaranya adalah hak-hak
Allah dalam soal harta seperti zakat wajib, kemudian hak-hak sesama hamba seperti
4. Menghindari riba atau berbagai bentuk usaha haram lainnya yang menggiring ke arah
15
Shalah As-Shawi dan Abdullah Mushlih, Ma>l a Yasa’u At-T>ajiru Jahlahu (Riyadh: Dar al-Muslim, 2001), 301
riba.
5. Menghindari memakan harta orang dengan cara haram. Kehormatan harta seorang
Muslim seperti kehormatan darahnya. Harta seorang Muslim haram untuk diambil kecuali
6. Menghindari sikap yang membahayakan orang. Seorang usahawan Muslim harus menjadi
seorang kompetitor yang baik. Segala aktivitas usahanya selalu didasari oleh kaidah
"Segala bahaya dan yang membahayakan itu haram hukumnya"16. Itu salah satu kaidah
ushul fikih yang komprehensif. Bahkan banyak persoalan hukum praktis yang tidak
tidak menjebloskan dirinya untuk terkena sanksi hukum positif karena pelanggaran-
pelanggaran.
Dunia bisnis bersifat dinamis, kreatif, dan menantang. Bisnis tidak pernah diam,
orang bisnis selalu dinamis, selalu bergerak maju, banyak inisiatif, kreatif, dan memberikan
Mobilitasnya tinggi, mereka bergerak dari satu daerah ke daerah lain, sesuai dengan
musim, sesuai dengan situasi dan waktu yang tepat di satu daerah dan daerah lain di mana
orang membutuhkan barang (daerah minus). Memang inilah antara lain kegiatan bisnis yaitu
menyediakan barang yang pada waktu yang tepat, jumlah yang tepat, mutu yang tepat dan
16
Lukman Hakim, Usul Fiqh (Surabaya: Al-hidayah ), 34
harga yang tepat17.
Kegiatan semacam ini sudah berjalan sejak orang-orang quraisy zaman dulu yang
Syam pada musim panas dan ke negeri Yaman pada musim dingin. dalam perjalanan itu
dilaluinya. ini adalah suatu nikmat yang amat besar dari Tuhan mereka. Oleh karena itu
sewajarnyalah mereka menyembah Allah yang telah memberikan nikmat itu kepada mereka.
Kegiatan bisnis juga dilakukan oleh para nabi seperti diungkapkan dalam hadis HR
Al-Hakim: Bahwasanya nabi Daud adalah seorang ahli pertenunan (kain dan baju besi), nabi
Adam seorang petani, nabi Nuh seorang tukang kayu, nabi Idris seorang tukang jahit,
sedangkan nabi Musa adalah seorang pengembala. Demikian pula nabi Ibrahim adalah yang
pertama kali merintis usaha perkongsian sampai menjadi seorang konglomerat di zamannya
Nabi Ibrahim mengadakan persekutuan dengan nabi Luth anak Hasan bin Tareh
peternakan, yang makin lama maju menjadi usaha persekutuan besar sehingga tidak
tertampung lagi pada lahan yang tersedia. Namun akhirnya pecah, perusahaan mereka dibagi
17
Jazim Hamidi Mustafa Lutfi, Etrepreneurhsip Kaum Sarungan (Jakarta: Khalifa , 2010), 53
18
Mahmud Muhammad Babyly, al-Iqtis}o>d fi Dhowi as-Syar>i ’ah al-Islami>yyah (Beirut: Dar al-Kita>b al-Lubna>ny), 47
Telah dikatakan bahwa mobilitas para pedagang ini sangat tinggi, mereka berpergian
ke daerah satu ke daerah lain, dari satu kota ke kota lain, dari satu negara ke negara lain
begitu mudahnya, apalagi dalam zaman globalisasi dewasa ini di mana tidak ada lagi batas
antar negara.
semakinlekat, dan memang Allah SWT menjadikan dunia ini mudah untuk menjelajahi dari
satu tempat ke tempat lainnya.Firman Allah dalam Surat Al-Mulk Ayat 15:
ھﻮ اﻟﺬى ﺟﻌﻞ ﻟﻜﻢ اﻷرض ذﻟﻮﻻ ﻓﺎﻣﺸﻮا ﻓﻰ ﻣﻨﺎﻛﺒﮭﺎ وﻛﻠﻮا ﻣﻦ رزﻗﮫ وإﻟﯿﮫ اﻟﻨﺸﻮر
Artinya : “ Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu
Artinya ; “ dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan” - “ supaya kamu
meninggalkan daerah kelahirannya, tidak terpaku pada satu tempat, akan tetapi mereka
pengalaman, mencari rizki ke tempat lain, dengan selalu berpegang pada tali Allah SWT.
bahwa kita harus melakukan dan memenuhi kewajibanmengeluarkan zakat, infaq, sedekah,
saling tolong menolong antara sesama, maka tentu semua kita akan bertindak begitu.
Dengan demikian toko-toko umat Islam akankebanjiran konsumen, dan toko umat akan
mengalami kemajuan pesat. Tapi jika tidak ada pedagang-pedagang Islam yang profesional,
yang menjual barang lengkap serba ada, lalu kita mau belanja kemana? Tentunya kemana
Hal inilah yang perlu kita pikirkan, kita harus berwirausaha walaupun sudah
terlambat. Kita harus memulai, jika kita ingin berbicara dalam bidang ekonomi.
sumber-sumber yang ada di bumi dan di perut bumi sehingga kita bisa memperoleh rizki dan
bersyukur atas rizki yang diterima itu. Janganlah umat Islam tetap menjadi masyarakat
menetes ke bawah membawa kemakmuran pula bagi kaunm duafa. Sebab orang Islam tidak
kaum fakir miskin dari setiap harta yang kita miliki sesuai dengan tuntunan Islam.
a. Personal.
Yaitu menyangkut aspek-aspek kepribadian yang ada pada diri seseorang, misalnya
orang rajin, mau kerja keras, percaya diri, bisa dipercaya atau jujur, bisa bergaul dengan
pelanggan.
b . S o c i o l o g i c al .
19
Jazim Hamidi Mustafa Lutfi, Entrepreneurhsip Kaum Sarungan (Jakarta: Khalifa , 2010), 60
wirausaha tersebut.
c . E n v ir o n m e n t a l .
Jika diperhatikan faktor di atas, maka Rasulullah saw sebelum diangkat menjadi Rasul
2. Pandai bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people).
Perbanyak teman baik dengan orang-orang dibawah kita atau para atasan. Dengan
menggunakan tenaga orang lain, maka tujuanmudah tercapai, inilah yang disebut dengan
ilmu manajemen yaitu ilmu atau senimenggunakan tenaga oranglain untuk mencapai
tujuan tertentu.
padapenampilan perilaku jujur, disiplin. Banyak orang tertipu dengan rupabentuk, tapi
20
Syafii Antonio, Muhammad saw The Super Leader – Super Manager (Jakarta: Tazkia Publishing, 2009), 55
orangnyapenipu ulung. Karenapribadi yang baik, akan disenangi orangdi mana-mana dan
Seseorang harusmemiliki keyakinan diri, bahwa dia akan sukses melakukan suatu
pekerjaan.
6. Berpendidikan (education).
Rasulullah saw yang mewajibkan semua muslim menuntut ilmu, dan ayunan sampai
liangkubur.
Pendidikan ini bukan berartiharus ke Perguran Tinggi, tapi pendidikan itu berarti juga
dalam bentuk kursu s-kursus, penataran dikantor, di perusahaan dan sebagainya, yang
sopir,warung nasi dan sebagainya, asal dia gigih maka ia akan berhasil dalam bidang
pekerjaannya,
Dalam Islam ini samadengan silaturahmi. karena Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang
berkomunikasi secara baik, jujur, menarik akan sangat membantu seseorang dalam
21
Mahmud Muhammad Babyly, al-Iqtis}o>d fi Dhowi as-Syari>’ah al-Islami>yyah (Beirut: Dar al-Kita>b al-Lubna>ny), 58
Produktivitas kerjaberasal dan kata produktif artinya segala kegiatan yang
produktif. Tapi kalau ia menganggur, ia disebut tidak produktif, tidak menambah nilai guna
bagi masyarakat.
tidak saja diukur dari kuantitas (jumlah) hasil yang dicapai seseorang tapi juga oleh mutu
(kualitas) pekerjaan yang semakin baik. Makin baik mutu pekerjaannya, maka makin tinggi
produktivitas kerjanya22.
Oleh sebab itu dalam Islam, amal seseorang tidak dilihat dan segi jumlahnya, tapi
lebih penting mutu dan amal tersebut. Misalnya; bersedekah, apakah sedekah itu bermutu
baik? artinya tidak diiringi oleh rasa riya>’ atau disertai ucapan-ucapan yang menyakitkan si
penerima sedekah. Melakukan shalat, puasa tidak asal saja, tapi harus betul-betul bermutu.
Islam mengajarkan umatnya untuk mengisi hidupnya dengan bekerja dan tidak
mempertimbangkan hasil kerja manusia, karena itu bekerja secara produtif merupakan
Isyarat amal saleh banyak dijumpai dalam Al-Qur’an. Karena itu, Islam merupakan
agama amal yang mendorong umatnya untuk kreatif dan produktif. Apabila diperhatikan
sarana-sarana untuk menjalankan shalat, seperti produksi kain, sajadah, peci dan sebagainya.
Hal tersebut merupakan isyarat yang harus ditangkap sebagai peluang untuk kreatif
dan produktif dalam kehidupan umat Islam. Lebih-lebih lagi bahwa Islam mengajarkan
bahwa hidup seorang muslim merupakan amal saleh yang mengandung makna ibadah.
22
Z. Bambang Darmadi, Trik-Trik Profesional Berbisnis (Yogyakarta: Ardana Media, 2008), 6
Oleh sebab itu, seyogyanya umat Islam dapat berkembang dan meningkatkan
Selain hal tersebut, Islam mengajarkan umatnya untuk hidup dinamis dan kreatif di
tengah - tengah masyarakatnya. Ini tercermin di dalam misi hidup setiap muslim, yaitu
Amal saleh adalah aktifitas seorang muslim di tengah masyarakat yang didorong
oleh motivasi iman. Gerak aktifitas akanmembawa terjadinya perubahan dalam masyarakat.
Gerak dinamis yang diajarkan Islam bertujuan menciptakan kebaikan di muka bumi
tercermin dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Anbiya' ayat 107:
Artinya : “ Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam “ .
terhadap lingkungan, baik lingkungan alam maupun manusia, dengan segala kemampuan di
tengah masyarakatnya.
karena itu umat Islamakan menjadi contoh dan pelopor pembangunan manapun berada.
lingkungannya untuk maju dan merealisasikan masa depan yang lebih baik, karena mereka
menyadari bahwa gerakan yang dinamis itu merupakan wujud nyatamelakanakan amanat
Islam mengajarkan umatnya untuk tidak cepat puas dengan hasil kerjanya, tetapi
Artinya : “ Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
Sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah
Maka beribadatlah kepada Allah. Apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia.
23
Yusuf Al-qordawi, Peran Nilai Dan Moral Dalam Perekonomian Islam (Jakarta: Robbani Press, 1997), 55