Disusun oleh:
Syahrir Rahman
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga tersusunlah Makalah dengan berjudul “Esensi ajaran
Islam, Keadilan sosial dan Ekonomi” sebagai syarat mengikuti Intermediate
Basic Training (Latihan Kader 2) yang diselenggarakan oleh HMI Cabang
Pontianak.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ketua Umum dan jajarannya dan
Master Of Training yang telah memberikan waktu dan ruang Kepada kader-
kader insan cita Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam mengikuti
Intermediate Traning LK 2 .
Penulis
Syahrir Rahman
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
Bab II PEMBAHASAN.................................................................................3
KONSEP KEADILAN SOSIAL DAN EKONOMI......................................3
A. KEADILAN..............................................................................................3
1.Konsep tentang Keadilan.............................................................................3
2.Karakteristik Tentang keadilan...................................................................4
B.Konsep Keadilan sosial...............................................................................5
1.Pengertian kesejateraan sosial.....................................................................6
C.Konsep Keadilan Ekonomi.........................................................................8
BAB III PENUTUP .......................................................................................13
A. Simpulan ...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................14
iii
BAB1
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Sudah lama sejak awal Manusia diciptakan sudah mengenal keadilan,
Manusia sepanjang Sejarah mendambakan tegaknya keadilan ditengah
masyarakat,semua pemikir para tokoh agama khususnya islam menekankan
soal keadilan yang mesti ditegakkan.
Iman Ali dalam menafsirkan makna keadilan megatakan “keadilan
adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya, dari penjelasan itu dapat
dipahami bahwa keadilan dapat terwujud setiap yang memilki hak
memperoleh hak sejatinya, Alam semesta diciptakan dengan landasan
keadilan dan kelestarian dan juga bergatung padategaknya keadila,
karenanya , penistaan terhadap keadilan dengan segala aturan alam semesta
yang tentunya akan menimbulakan dampak yang sangat buruk.
Al-Quran dan sunnah Rasullullah Sebagai penuntun memiliki
dayajangkauwan dan universal, artinya selalu, meliputi segenap aspek umat
manusia selalu ideal untuk masa lalu, dan masa yang akan mendatang.
Salah satu bukti bahwa Al-Quran dan Sunnah mempunyai daya jangkau
yang luas dan daya atur yang universal /dapat dilihat dari teksnya yang
selalu dapat diimplitasikan dalam kehidupan actual. misalnya, daya jangkau
dan aturnya mengenai Keadilan sosial dan Keadilan ekonomi manusia dalm
kehidupan.
Keadilan dalam pandangan islam merupakan keharusan dalam
kehidupan muslim, sebagai ibadah. Hal itu dapat dibuktikan dalam Q.s Al-
Araf: 10
َ ِض َو َج َع ْلنَا لَ ُك ْم فِيهَا َم َعاي
َش ۗ قَلِياًل َما تَ ْش ُكرُون ِ َْولَقَ ْد َم َّكنَّا ُك ْم فِي اأْل َر
Artinya :
“sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi
dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat
sedikitlah kamu bersyukur.
1
ada pula ungkpan yang menarik “ Jika kita mencari padanan kata
‘’yangpraktis ringkas dan konprehensif dalam suatu kata dari segala yang
dikanungnya syariah kita tidak menemukan padanan selain keadilan” Jika
Tauhid merupakan penyangga aqidah maka keadilan merupakan penyangga
syariah.
Keadilan merupakan perintah Allah kepada para nabi dan keajaiban
bagi kaum muslim, bahkan berbuat adil merupakan nilai yang absolute yang
harus ditegakkan dalam segala sesuatu hal bahkan dalam menghadapi
musuh,seperti yang telah Allah firmankan Q.sAl-Maidah : 8
ۚ ِدلُواjوْ ٍم َعلَ ٰى أَاَّل تَ ْعjjَنَآنُ قj ِر َمنَّ ُك ْم َشjْ ِط ۖ َواَل يَجjهَدَا َء بِ ْالقِ ْسjوَّا ِمينَ هَّلِل ِ ُشjَوا قjjُيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكون
َا ْع ِدلُوا هُ َو أَ ْق َربُ لِلتَّ ْق َو ٰى ۖ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ إِ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. ... Kebenaran tetap sebuah kebenaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari keadilan?
2. Bagaimana Keadilan Sosial?
3. Bagaimana Keadilan Ekonomi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEADILAN
3
Pandangan Aristoteles tentang keadilan Lain halnya dengan Socrates
dan Plato, Aristoteles mengemukakan pandangannya tentang keadilan.
Keadilan menurut Aristoteles adalah berhubungan dengan tingkah laku
manusia, yakni mengenai kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan ini
dimaksudkan sebagai titik tengah di antara dua ujung ekstrim yang terlalu
banyak dan terlalu sedikit. Ini berarti bahwa keadilan merupakan keadaan
yang setara atau sesuai dengan proporsi.
4
Keadilan menyangkut penghargaan atas hak legal
Keadilan menyangkut penghargan atas hak moral
Keadilan menyangkut/ berhubungan dengan kepatuhan dalam konteks
komparasi
Keadilan menyangkut hal kepercayaan
Keadilan menyangkut sikap netral
Keadilan berkaitan dengan kesamaan nilai
B. Konsep Keadilan Sosial
5
Kekuasaan diwariskan berdasarkan kekerabatan bukan lagi karena
pembagirataan.
Contohnya seperti kepada anak. Misalkan punya dua anak yang satu
sudah SMA dan satu lagi masih SD. Dari bajunya saja, ngga mungkin
diadilkan dengan mengambil harga yang sama. Juga ngga mungkin
diadilkan diberi uang ongkos dan sangu yang sama. Mungkin lebih adil,
kalau memberi anak SMA baju yang bagus sedikit karena dia sudah
diperhatikan orang lain. Dengan baju yang bagus, dia dapat menjaga
kehormatan dirinya dan keluarganya. Untuk yang SD, ya belum banyak
yang memperhatikan (walaupun belum tentu juga ya, katanya dari SD juga
sekarang sudah saling memperhatikan hehehe). Ongkosnya, ya yang besar
lebih sedikit sangunya karena wilayah perginya juga sudah semakin luas
dibandingkan yang masih SD. Itu masih bisa adil.
6
mundur ke belakang. Kenapa? Ya karena ada kepentingan tertentu tadi,
ada sesuatu di belakangnya.
Lho koq bisa disebut adil? Namanya juga manusia, wajar saja dong
punya kecenderungan tertentu walaupun sudah berusaha adil. Ada anak
kesayangan, ada murid kesayangan, juga ada rakyat kesayangan. Dan
dalam suatu negara, biasanya yang jadi kesayangan adalah warga
partainya.
7
a. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik,
kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam
keadaan sehat dan damai.
Ekonomi berasal dari kata Yunani, yakni oikonomia yang berarti keahlian
mengurus rumahtangga secara bijaksana dan teratur. Bilamana orang
mendapat hasil sebesar-besarnya dengan pengeluaran. Usaha dan alat
sesedikit mungkin, maka ia bertindak ekonomis rasional.
8
penduduk dan konsumsi senantiasa bertambah, maka kebutuhan terus-
menerus meningkat.
9
“yang di atas” dan “yang berkapital” bukan lagi para raja atau tuan-tuan
Belanda, melainkan penguasa-penguasa politik dan ekonomi yang baru.
Sistem foedal dan sistem kapitalis bagi kita yang secara sepihak akan
mengatakan bahwa kedua sistem itu bukanlah sistem yang tepat dan adil
sebab masih ada yang mengalami kemelaratan dan perlakuaan yang tidak
adil. Tapi itu adalah sejarah yang terjadi di masa lalu. Lantas bagaimana
dengan keadaan ekonomi kita sekarang ini? Sudahkah masyarakat kita
hidup dalam kemakmuran dan keadilan? .
10
komersialisme para TKW dan gadis-gadis yang dijadikan wanita
penghibur, kenaikan harga barang yang tidak sesuai dengan pendapatan
masyarakat, khususnya masyarakat kecil dan marginal.
Sadar atau tidak sadar, de facto telah terjadi banyak ketidakadilan yang
menyengsarakan rakyat.
11
terjadi hanya demi kepentingan pribadi atau golongan secara ekstrim dapat
dikatakan tidak adil atau tidak sesuai dengan komitmen kebangsaan.
12
BAB III
Penutup
A.Simpulan
13
Daftar Pustaka
Ensiklopedi Nasional Indonesia (Jilid I), Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka 1990
www.schoolofuniverse.com/2009/02/keadilan-sosial-bagi-seluruh-rakyat-
indonesia/id.wikipedia.org/wiki/Keadilan_sosial
14