MAKALAH
Dosen Pengampu:
Dr. Pirhat Abbas, MA
Oleh:
Sadam Husain (804230015)
Praise be to God SWT who has given his mercy and grace to us, so that we can
complete this paper entitled "Islam in terms of law and justice".
We realize that this paper is far from perfect, therefore criticism and
suggestions from all parties that are constructive always we hope for the perfection of
this paper. Finally, we would like to thank all parties who have played a role in the
preparation of this paper from beginning to end. May Allah SWT always reward all our
efforts.
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Islam dalam Berbagai Perspektif serta untuk menambah wawasan bagi penulis dan
pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hukum
Hukum islam adalah jalan yang ditempuh manusia untuk menuju jalan Allah,
Tuhan semesta alam. Hukum islam atau syariat islam adalah segala macam hukum atau
peraturan yang tujuannya mengatur segala urusan umat islam dalam menangani perkara
dunia dan akhirat.
Syariat Islam atau yang lebih sering disebut syariah merupakan berbagai macam
aturan yang ditetapkan oleh Allah dalam mengatur hubungan mahluk dengan Tuhannya
dan saudara sesama muslim, sesama manusia, mahluk hidup, dan alam. Peraturan dalam
hukum Islam diambil dari berbagai sumber yang jika ditelusuri lebih lanjut akan berakhir
pada Allah.
1. Alquran
Selain berisi firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, Al Quran juga berisi peraturan
atau hukum dari Allah sang pencipta kehidupan. Nabi Muhammad diutus untuk
menyampaikan Al Quran kepada seluruh umat manusia hingga berhenti tiba. Al Quran
dijadikan sumber hukum pertama atau awal. Setiap hukum atau peraturan yang dibuat
harus berdasarkan Al Quran dan tidak boleh saling bertentangan. Seiring berkembangnya
jaman, tafsiran Al Quran sudah banyak beredar sehingga memudahkan orang awam
untuk mendalami dan menerapkan hukum Islam.
2. Hadits Shahih
Acuan kedua dalam hukum islam adalah hadits. Berbeda dengan Al Quran,
hadits berisi tentang penjelasan rinci mengenai hukum islam yang ada di Al Quran, tata
cara beribadah, aturan dalam melaksanakan ibadah, dan sholawat Nabi Muhammad
Shalallahu 'Alaihi Wassallam yang dijadikan sumber hukum.
Contoh perbedaan antara hukum dalam Al Quran dan hadits adalah sebagai berikut:
• Shahih
• Hasan
• Daif (lemah)
• Maudu' (palsu).
Ijtihad adalah langkah para ulama besar untuk menentukan hukum suatu hal baru
yang belum pernah ada di jaman Nabi Muhammad dan tidak tertulis di Al Quran. Oleh
karena itu, dalam menentukan suatu keputusan, Ijtihad harus berdasarkan Al Quran dan
hadits dan dilihat baik atau buruknya suatu hal kepada umat muslim lainnya. Salah satu
bentuk ijtihad ulama adalah pengharaman rokok oleh sebagian besar ulama setelah
ditemukannya kandungan racun pada rokok yang dapat mengganggu kesehatan perokok
dan orang di sekitarnya. Baca lebih lanjut Hukum Merokok dalam Islam.
2. Keadilan
Adil (Ar;al-adl), salah satu sifat yang harus dimiliki oleh manusia dalam rangka
menegakkan kebenaran kepada siapa pun tanpa kecuali, walaupun akan merugikan dirinya
sendiri.1 Secara etimologis al-adl berarti tidak berat sebelah, tidak memihak; atau
menyampaikanyangsatudenganyanglain(al-musawah).
Istilah lain dari al-adl adalah al-qist al-misl (sama bagian atauu semisal). Secara
terminologis adil berarti “mempersamakan” sesuatu dengan yang lain, baik dari segi nilai
maupun dari segi ukuran sehingga sesuatu itu menjadi tidak berat sebelah dan tidak berbeda
satu sama lain. Adil juga berarti “berpihak atau berpegang kepada kebenaran”2 Keadilan
lebih dititik beratkan pada pengertian meletakkan sesuatu pada tempatnya jika keadilan telah
dicapai, maka itu merupakan pada tempatnya jika keadilan telah dicapai, maka itu
merupakan dalil kuat dalam islam selama belum ada dalili lain yang menentangnya. Berlaku
adil sangat terkait dengan hak dan kewajiban, hak yang dimiliki oleh seseorang, termaasuk
hak asasi, wajib diperlakukan secara adil. Hak dan kewajiban terkait diberikan kepada yang
berhak menerimanya. Oleh karena itu hukum berdasarkan amanah harus ditetapkan secara
adil tanpa dibarengi rasa kebencian dan sifat negative lainnya, (QS.4:58).
QS.An-Nia’Ayat 58
ﺖ ِا ٰ ٓﻟﻰ ا َْھِﻠَﮭۙﺎ َوِاذَا َﺣَﻜْﻤﺘ ُْﻢ ﺑَْﯿَﻦ اﻟﻨﱠﺎِس ا َْن ﺗ َْﺤُﻜُﻤْﻮا ِﺑﺎْﻟﻌَْﺪِل ۗ ِاﱠن
ِ 'َ ﯾَﺄ ُْﻣُﺮُﻛْﻢ ا َْن ﺗ َُﺆدﱡوا اْﻻَٰﻣٰﻨ
۞ ِاﱠن ﱣ
ﺼْﯿًﺮا ِ َﺳِﻤْﯿﻌًۢﺎ ﺑ
َ 'َ َﻛﺎَن ﻈُﻜْﻢ ِﺑٖﮫ ۗ ِاﱠن ﱣ ُ 'َ ِﻧِﻌﱠﻤﺎ ﯾَِﻌ
ﱣ
Pentingnya hubungan antara hukum dan keadilan terlihat dalam upaya untuk
memastikan bahwa sistem hukum tidak hanya mengikuti formalitas hukum, tetapi juga
mencapai hasil yang adil dan etis. Ini terutama terlihat dalam penegakan hukum dan
proses peradilan. Pengadilan harus bertindak sebagai pengawas untuk memastikan bahwa
hukum diterapkan dengan benar dan bahwa putusan yang diambil menghasilkan hasil
yang adil. Proses ini melibatkan pertimbangan terhadap bukti, argumen, dan norma-norma
moral yang ada.
Dalam bidang hukum itu berarti bahwa hukum berlaku untuk umum. Siapapun
dia apabila melakukan perbuatan yang bertentangan dalam kehidupan bermasyarakat
maka akan mendapatkan sanksi sesuai dengan perbuatannya. Jadi, di hadapan hukum,
semua orang sama derajatnya. Semua orang berhak atas perlindungan hukum dan tidak
ada yang kebal terhadap hukum. Inilah yang dimaksud dengan asas, kesamaan hukum
(Rechtsgleichheit) atau kesamaan kedudukan di hadapan undang-undang (Gleichheit vor
dem Gesetz).
Islam adalah agama universal dalam ajarannya. Hukum Islam memiliki tujuan
atau maqasid syariah menciptakan kemaslahatan bagi umatnya. Sebagai negara
berpenduduk mayoritas Islam, hukum Islam memiliki hubungan penting dengan sistem
peradilan di Indonesia, diantaranya dalam membangun sistem peradilan yang ada di
Indonesia. Dengan kehadiran Islam pada sistem peradilan yang ada di Indonesia perlu
dilihat hubungan Islam dengan sistem peradilan di Indonesia dan pencapaian
maqasidsyariah di dalam sistem peradilan yang ada di Indonesia. Dengan menelusuri
sistem peradilan di Indonesia, dalil-dalil nash, dan pandangan ulama di bidang peradilan,
penulis menemukan adanya hubungan antara Islam dengan sistem peradilan yang ada di
Indonesia. Sejarah sistem peradilan yang ada di Indonesia tidak pernah lepas dari peran
Islam, walaupun bukan secara keseluruhan. Asas-asas sistem peradilan yang ada di
Indonesia untuk mencapai tujuan kekuasaan kehakiman memiliki kesesuaian tujuan
dengan maqasid syariah. Aplikasi asas-asas tersebut oleh lembaga peradilan menjadi
penentu terwujudnya tujuan tersebut, yaitu penegakan hukum dan keadilan.
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Membicarakan hukum adalah membicarakan hubungan antar manusia. Membicarakan
hubungan antar manusia adalah membicarakan keadilan. Dengan demikian, setiap
pembicaraan mengenai hukum, jelas atau samar-samar, senantiasa merupakan pem-
bicaraan mengenai keadilan pula. Kita tidak dapat membicarakan hukum hanya sampai
kepada wujudnya sebagai suatu hubungan yang formal. Kita juga perlu melihatnya sebagai
ekspresi dari cita-cita keadilan masyarakatnya. Hakekat keadilan ada dalam lapangan
filsafat, oleh karenanya permasalahan keadilan diawali oleh para filsuf sejak jaman
dahulukala.
DAFTAR PUSTAKA
Aceh, P. P. (2002). Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 10 Tahun 2002
Tentang Peradilan Syariat Islam. Pemerintah Provinsi Aceh. Ali, D. (1997). Hukum Islam dan
Peradilan Islam. PT. Raja Grafindo Perkasa
Amrullah, S., & Dkk. (1996). Dimensi Hukum Islam Dalam Sistem Hukum Nasional.
Gema Insani Press.
Arifin, B. (1996). Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia: Akar Sejarah, Hambatan,
Dan Prospeknya. Gema Insani Press. Arifin, B. (1999). Transformasi Syariah ke dalam Hukum
Nasional (Bertenun dengan Benang-benang Kusut). Yayasan Al-Hikmah.
Auda, J. (2014). Reformasi Hukum Islam Berdasarkan Filsafat Makasid Syariah,
Terjemahan dari Maqasid a-Shari’ah As Philosophy Of Islamic Law A Systems Approach oleh Dr.
Rosidin, M.Pd.I dan Ali Abd el-Mun’im. Fakultas Syariah IAIN SU.
Bachtiar. (2015). Problematika Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi Pada
Pengujian UU Terhadap UUD. Raih Asa Sukses.
Bisri, C. H. (1997). Peradilan Islam Dalam Tatanan Masyarakat Indonesia. Rosdakarya.
Djalil, A. B. (2006). Peradilan Agama di Indonesia. Kencana Prenada Media Group.
Domiri, -. (2016). Analisis Tentang Sistem Peradilan Agama Di Indonesia. Jurnal
Hukum & Pembangunan, 46(3), 327. https://doi.org/10.21143/jhp.vol46.no3.92
Halim, A. (2002). Peradilan Agama Dalam Politik Hukum di Indonesia. PT. Raja
Grafindo Perkasa.
16