Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

ILMU SOSIAL DASAR NURLAILI, DRA.,M.SI

KONSEP KEADILAN

DI SUSUN OLEH:
MUHAMMAD FAYYADH ALMUTAWAKKIL
NIM:12220211349

PROGRAM STUDI S1
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehinga makalah yang berjudul konsep keadilan ini dapat tersusun dengan baik oleh
saya.

Saya sebagai penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari saya dalam menyusun
makalah ini, oleh karena itu jika ada saran dan masukkan yang bermanfaat bagi saya, maka saya
akan menerimanya dengan lapang dada.

makalah ini saya tulis dengan judul konsep keadilan dengan tujuan ingin menjelaskan sedikit
tentang,apa pengertian keadilan dan apa saja batasannya, apa urgensi keadilan, bagaimana
pandangan islam terhadap keadilan dan bagaimana konsep keadilan dimasyarakat dan bagaimana
pemahaman konsep keadilan bagi penulis sendiri.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada kita semua baik saya sebagai penyusun
makalah ini maupun yang membaca makalah ini, insyaallah walaupun makalah ini tidak sebagus
yang diharapkan setidaknya akan memberikan sedikit manfaat bagi yang membacanya.
DAFTAR ISI
BAB Ⅰ ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG .............................................................................................................................. 4
BAB Ⅱ .......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 5
A. DEFINISI DAN BATASAN KEADILAN .......................................................................................... 5
B. URGENSI KEADILAN ....................................................................................................................... 6
C. KEADILAN MENURUT AL-QURAN DAN HADITS ..................................................................... 6
1. DALIL AL-QURAN ....................................................................................................................... 7
2. DALIL HADITS.............................................................................................................................. 9
D. KONSEP KEADILAN DI MASYARAKAT .................................................................................... 10
E. PANDANGAN DIRI PRIBADI TENTANG KEADILAN ............................................................... 12
BAB Ⅲ ....................................................................................................................................................... 14
PENUTUP .................................................................................................................................................. 14
A. KESIMPULAN .................................................................................................................................. 14
B. SARAN .............................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 14
BAB Ⅰ

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Keadilan adalah suatu hal yang dapat membuat perdamaian,ketenangan dan rasa
kebersamaan yang indah,tanpa keadilan akan terjadi ketimpangan sosial disuatu daerah dan akan
terjadi kerusuhan serta ketidakpastian hukum. Keadilan dapat terjadi ditengah masyarakat apabila
orang yang memimpin itu adalah orang yang terkenal baik dan apabila orang yang memimpin
suatu daerah itu terkenal buruk didalam kehidupannya maka sangan sulit untuk mencapai standar
keadilan itu sendiri.apabila keadilan itu dijalankan dengan sepenuhnya oleh pemimpin yang taat
maka terciptalah kerukunan disuatu masyarakat.

Namun pada kennyataannya standar keadilan itu masih belum terpenuhi, kita lihat dinegeri kita
sendiri begitu banyak sekali kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat dan hanya
menguntungkan para konglomerat saja,tidak sampai disitu saja ada seorang rakyat jelata yang tidak
lain adalah seseorang nenek-nenek yang ketahuan mencuri kayu untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-harinya langsung ditangkap dan diproses dikursi pesakitan sementara pejabat yang telah
jelas melakukan tindak pidana korupsi belasan triliunan sampai sekarang belum ditindak,apakah
itu telah mencapai konsep keadilan yang didambakan? Itu adalah sedikit contoh kasus
ketidakadilan dinegeri ini. Lantas siapa yang bisa merubah keadaan bangsa ini, tentu jawabannya
kitalah sebagai anak bangsa.

karena itulah penulis membuat judul dari makalah ini yaitu konsep keadilan dengan tujuan agar
semakin banyak orang yang bertambah wawasan tenttang konsep keadilannya dan bisa menilai
apakah hal yang lazim berada disekitar kita telah mencapai standar keadilan itu sendiri.

4
BAB Ⅱ

PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN BATASAN KEADILAN


Keadilan berasal dari kata adil, menurut kamus besar Bahasa Indonesia adil adalah tidak
sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat sebelah. Keadilan pada dasarnya adalah suatu
konsep yang bersifat relatif, setiap orang tidak sama, adil menurut yang satu belum tentu adil bagi
yang lainnya. Kata keadilan dalam bahasa Inggris adalah “justice” yang berasal dari
bahasa latin “iustitia”. Kata “justice” memiliki tiga macam makna yang berbeda
yaitu:

1. secara atributif berarti suatu kualitas yang adil atau


2. sebagai tindakan berarti tindakan menjalankan hukum atau tindakan
yang menentukan hak dan ganjaran atau hukuman
3. orang, yaitu pejabat publik yang berhak menentukan persyaratan sebelum suatu
perkara di bawa ke pengadilan

Sedangkan kata “adil” dalam bahasa Arab “al‘adl” yang artinya sesuatu yang baik, sikap yang
tidak memihak, penjagaan hak-hak seseorang dan cara yang tepat dalam mengambil keputusan.
kata “adil” di dalam Al-Qur‟an digunakan berulang ulang sebanyak 35 kali.

sedangkan secara terminologi keadilan diartikan sebagai segala bentuk tindakan, keputusan, dan
perlakuan yang adil, meliputi:

1. Tidak melebihikan bahkan mengurangi dari pada yang semestinya dan sewajarnya;
2. Tidak keterpihakan dan memberikan suatu putusan yang berat sebelah atau ringan sebelah
3. Sesuai dengan kapasitas dan kemampuan, tingkatan atau kedudukan serta keahliannya
4. Berpegang teguh kepada kebenaran
5. Tidak sewenang-wenang.

5
B. URGENSI KEADILAN
imam al-Ghazali dalam kitabnya Nasihatul Muluk sangat menekankan pencapaian keadilan. Arti
dasarnya adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Pemimpin yang baik niscaya akan baik
pula kepada rakyatnya. Pemimpin adalah seseorang yang menegakkan keadilan dan memusnahkan
kezaliman di antara umat manusia.

Adil harus diwujudkan dalam kehidupan pribadi dan keluarga, yaitu dengan memberikan hak
mereka dan tidak membiarkan mereka sewenang-wenang dalam ber perilaku. Jangan sampai
keluarga penguasa, misalkan, mendapatkan perlakuan khusus yang berlebihan sehingga
menimbulkan kecemburuan.

Harta yang menjadi hak orang lain jangan sampai direbut karena hal itu merupakan kezaliman.
Pemimpin yang adil tidak akan berpikir egois, tidak mengedepankan hawa nafsu. Yang selalu
dikedepankan adalah kemaslahatan banyak orang. Targetnya adalah menegakkan hukum dengan
adil sehingga masyarakatnya hidup dengan sejahtera penuh kemakmuran,itulah urgensi dari
keadilan itu sendiri

C. KEADILAN MENURUT AL-QURAN DAN HADITS


Makna adil berasal dari kata masdar dari kata kerja yakni ‫ عدل – يعدل‬yang mana ketiga huruf
dasar adil bermakna keadaan menyimpang yang bertolak belakang yakni lurus atau sama dan
bengkok atau berbeda. Dalam menetapkan suatu hukum kata adil yakni menetapkan hukum
dengan benar. Maka dikatakan seorang yang adil adalah seseorang yang berjalan lurus dan
sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama bukan double atau ganda. Sehingga persamaan
tersebut yang menjadikan makna adil adalah tidak keterpihakan kepada pihak manapun yang
berselisih. Yang mana hanya berpihak kepada segala sesuatu yang benar. Dengan sikap yang tidak
berpihak sehingga segala sesuatunya akan patut dan tidak sewenang-wenang kehendaknya tanpa
keadilan.

Adil dimaknai seimbang, tidak berpihak, dan memberikan hak kepada orang yang berhak
menerimanya tanpa sedikitpun dikurangi, dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Dan
mengucapkan kalimat yang benar tanpa ditakuti kecuali Allah SWT. Kemudian ia menetapkan
suatu kebenaran terhadap masalah-maslaah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan yang
ditetapkan agama. Sehingga perbuatan adil adalah suatu tindakan yang berdasar pada kebenaran.

6
1. DALIL AL-QURAN
Q.S Al-Maidah ayat,8 Allah SWT menjelaskan:
َ ْ ُ َٔ ْ ُ َّ ْ ْ ْ ٓ ُ َّ ‫ُ ۟ ُ ُ ۟ َّ ن‬ َّ ُّ َ
َٰٓ‫َّٰٓلِلَٰٓشهداء َِٰٓبٱل ِقس ِطََٰٰٓۖٓوَلَٰٓيج ِرمنكمَٰٓشن انَٰٓقو ٍمَٰٓعل‬ ِ ِ ‫يَٰٓأيهآَٰٱل ِذينَٰٓءامنوآَٰكونوآَٰقو ِمي‬
ُ ْ ٌۢ‫ر‬ َّ َّ َّ ۟ ُ َّ ْ َّ ُ ْ َ ُ ۟ ُ ْ ۟ ُ ْ َّ َ
‫ون‬
َٰٓ ‫أَلَٰٓتع ِدلوآََٰٰۚٓٱع ِدلوآَٰهوَٰٓأقرب َِٰٓللتقوىََٰٰٓۖٓوٱتقوآَٰٱّلِلََٰٰٓۚٓ ِإنَٰٓٱّلِلَٰٓخ ِبي َِٰٓبمآَٰتعمَٰٓل‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.

Q.S. Ar-Rahman ayat: 7-9, Allah swt menjelaskan:

ْ ٓ َّ
َََٰٰٰٓٓٓ‫ٱلسماءَٰٓرفعهآَٰووضعَٰٓٱل ِم نيان‬‫و‬
ۡ ‫َ َّ ۡ ۡ ْ ن‬
َٰٓ‫َٰٓفَٰٓٱل ِم ن‬
َٰٓ ََٰٰٓٓ‫ي ِان‬ ‫أَلَٰٓتطغ َٰٓوا ِ ي‬
ۡ ْ ُ ۡ ُ ۡ ‫َٰٓٱلو ۡزنَٰٓب ۡٱلق‬ ۡ ْ ُ َ
َٰٓ ََٰٰٓٓ‫ِسوآَٰٱل ِم نيان‬
ِ ‫خ‬ ‫َٰٓت‬‫َل‬‫َٰٓو‬ ‫ط‬ ‫س‬
ِ ِ ِ ‫وأ ِقيموا‬

Artinya: “Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan. Agar kamu jangan
merusak keseimbangan itu. dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi keseimbangan itu.” (QS: Al-Rahman Ayat 7-9)

Yang mana ayat di atas menjelaskan bahwa makna adil adalah keseimbangan dan persamaan
memberikan hak seseorang tanpa harus mengurangi atau melebihi takaran

Adapun makna adil menurut para ulama‟ adalah sebagai berikut:

1. Adil diartikan seimbang


Dalam firman Allah SWT yakni Q.S. Al-Infithar ayat 6 dan 7 disebutkan:

َۡ ۡ ُّ َ
َٰٓ‫َٰٓٱۡلنس ُنَٰٓمَٰٓآَٰغ َّرك َِٰٓبر ِّبكَٰٓٱلك ِر ِيم‬
ِ ‫ي أ ي ها‬
7
َ َ َّ
ََٰٰٓٓ‫ٱل ِذيَٰٓخلقكَٰٓفس َّوىكَٰٓفعدلك‬

Artinya: “Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap
Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu
dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,”

maknanya adalah suatu keseimbangan dimana hal ini sangat dibutuhkan dengan melihat
keberagaman kebutuhan setiap manusia yang berbeda. Sehingga dapat seimbang antara satu
dengan yang lainnya dan tercapainya tujuan masing-masing.

2. Adil diartikan sama


sebagaimana firmna Allah di QS. An-Nisa ayat: 58 dijelaskan:

ۚ ۡ ۡ ْ ُ َ َّ ‫َ ۡ ُ ۡ ن‬ ۡ َ َ ۡ ْ ُّ ُ َ ۡ ُ ُ ُ ۡ َّ َّ
َٰٓ‫اسَٰٓأنَٰٓت ۡحك ُموا ََِٰٰٓٓبٱلعد ِل‬
ِ ‫َٰٓٱلن‬ ‫ي‬ ‫َٰٓب‬ ‫م‬ ‫ت‬‫م‬ ‫ك‬ ‫َٰٓح‬ ‫ا‬ ‫ذ‬‫إ‬ ‫َٰٓو‬
ِ ِ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫ه‬ ‫َٰٓأ‬ ‫ل‬‫َٰٓإ‬
ِ ِ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫م‬‫َٰٓٱۡل‬‫ِإنَٰٓٱّلِلَٰٓيأمركمَٰٓأنَٰٓتؤدوا‬
َ َّ َّ ٓۗ ُ ُ َّ َّ
َٰٓ ََٰٰٓٓ‫ِإنَٰٓٱّلِل َِٰٓن ِع َّمآَٰي ِعظكم َِٰٓب ِهۦ َِٰٓإنَٰٓٱّلِلَٰٓكانَٰٓس ِميعآَٰب ِصيا‬
ٗ ٌۢ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.”

Maksudnya yang mana bahwa adil diartikan sama dalam sikap meperlakukan setiap orang. Adil
dengan definisi persamaan prilaku terhadap semua orang dan tidak membeda-bedakkan hak-
haknya.

3.Adil diartikan sebagai perhatian terhadap hak individu

Adil dianggap perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak tersebut sesuai
dengan yang berhak Maksudnya adalah menempatkan segala sesuatunya pada tempatnya atau
memberi pihak lain haknya melalui jalan yang dekat.

8
4. Adil dinisbatkan milik Allah SWT
Maksudnya adalah keadilan yang mutlak dalam setiap keadaan yang dihadapi oleh setiap
manusia. Sehingga keadilan ilahi dimaknai sebagai rahmat dan kebaikanNya yang sejauh ini
setiap manusia dapat meraihnya.
bentuk daripada keadilan yang harus ditegakkan menurut Islam dapat dijelaskan sebagai berikut:

2. DALIL HADITS

ْ َّ َّ ُ ْ ْ َ ْ ْ ُ ْ ْ ُ َّ َ ً ْ ُ َّ َ ْ ُ َّ ‫ع ْنَٰٓعائشةَٰٓر ن‬
َٰٓ‫ومي ِةَٰٓال ِ يتََٰٓسقت‬ ِ ‫ضَٰٓاّلِلَٰٓعنهآَٰأنَٰٓقريشآَٰأهمهمَٰٓشأنَٰٓالمرأ ِةَٰٓالمخز‬ ‫ِ ي‬ ِ
َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َّ َّ َّ ُ ‫فق ُالوآَٰوم ْن َُٰٓي َك ِّل ُمَٰٓفيهآَٰر‬
َٰٓ‫َٰٓاّلِلَٰٓعل ْي ِهَٰٓوسلمَٰٓفَٰٓقالوآَٰوم ْنَٰٓي ْج ِيئَٰٓعل ْي ِه َِٰٓإَل‬
َٰٓ ‫َٰٓاّلِلَٰٓصل‬ ِ ‫ول‬ ‫س‬ ِ
َّ ُ ُ ُ ُ ُ َّ َ َّ ْ َ ُ َّ َّ َّ ُ ُّ ْ ُ ْ ُ ُ
َٰٓ‫َٰٓاّلِل‬
َِٰٓ ‫َٰٓاّلِلَٰٓصلَٰٓاّلِلَٰٓعلي ِهَٰٓوسلمَٰٓفكلمهَٰٓأسامةَٰٓفقالَٰٓرسول‬ ِ ‫ول‬ ِ ‫أسامةَٰٓبنَٰٓزي ٍد َِٰٓحبَٰٓرس‬
َّ َّ ُ ْ َّ ُ َّ ُ ُ ْ ٍّ ‫َّ َ ْ ُ ن‬ ْ ‫َٰٓاّلِلَٰٓع َل‬
ُ َّ ‫ص َّل‬
َٰٓ‫َٰٓاّلِلَٰٓثمَٰٓقامَٰٓفَٰٓاختطبَٰٓثمَٰٓقال َِٰٓإنما‬ ِ ‫ود‬ِ ‫د‬ ‫َٰٓح‬ ‫ن‬ ‫َٰٓم‬
ِ ‫د‬ ‫َٰٓح‬ ‫َٰٓف‬‫ِي‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫ش‬ ‫ت‬‫َٰٓأ‬‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫َٰٓو‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
ُ َّ ْ ُ ُ ُ ََّ ْ ُ َ ْ ُ َّ َ ْ ُ َ ْ َّ َ ْ َ
َٰٓ‫يهمَٰٓالض ِعيف‬ ِ ‫َٰٓالِسيفَٰٓتركوهَٰٓو ِإذآََٰسق َِٰٓف‬ِ ‫يهم‬ ِ ‫أهلكَٰٓال ِذينَٰٓقبلكمَٰٓأنهمَٰٓكانوا َِٰٓإذآََٰسق َِٰٓف‬
ُ َ ْ ْ َّ َ ْ َ َّ ُ ْ َّ ْ ْ َ َ
‫تَٰٓيدهَٰٓا‬ َٰٓ ‫اطمة َِٰٓبنت َُٰٓمح َّم ٍدََٰٓسقتَٰٓلقط ْع‬ ِ ‫َٰٓف‬ ‫ن‬ ‫َٰٓأ‬‫و‬ ‫َٰٓل‬‫َٰٓاّلِل‬
ِ ‫م‬ ‫اي‬‫َٰٓو‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫َٰٓال‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬‫ل‬ ‫َٰٓع‬ ‫ا‬ ‫و‬ ُ
َٰٓ
‫ام‬ ‫ق‬ ‫أ‬

Artinya: Aisyah RA, orang-orang Quraisy mengkhawatirkan keadaan (nasib) wanita dari bani
Makhzumiyyah yang (kedapatan) mencuri. Mereka berkata siapa yang bisa bicara kepada
Rasulullah SAW? Mereka menjawab bahwa tidak ada yang berani kecuali Usamah bin Zaid yang
dicintai Rasulullah SAW.

Maka Usamah pun berkata kepada Rasulullah SAW, tetapi Rasulullah SAW bertanya, "Apakah
engkau memberi syafaat (pertolongan) berkaitan dengan hukum Allah?"

Rasulullah SAW pun berdiri dan berkhutbah, "Wahai manusia, sesungguhnya yang membinasakan
orang-orang sebelum kalian adalah jika ada orang yang mulia (memiliki kedudukan) di antara
mereka yang mencuri, maka mereka biarkan (tidak dihukum). Namun jika yang mencuri adalah
orang yang lemah (rakyat biasa), maka mereka menegakkan hukum atas orang tersebut. Demi
Allah, sungguh jika Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong
tangannya." (HR Bukhari).

9
Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa manusia yang paling dicintai
Allah SAW adalah pemimpin yang adil. Sementara manusia yang dibenci Allah SWT adalah
pemimpin yang zalim. Ini sebagaimana hadits riwayat Abu Said al-Khudri RA :

َٰٓ‫َٰٓقالَٰٓرسولَٰٓهللآَٰصلَٰٓهللآَٰعليهَٰٓوعلَٰٓآله‬:‫َٰٓقال‬،‫َٰٓرضَٰٓهللآَٰعنه‬ ‫ن‬
‫َٰٓأبَٰٓسعيدَٰٓالخدري ي‬ ‫عن ي‬
ً ْ ُ ْ ْ ُ َْ ْ ْ َّ َّ َّ َ َّ َّ َ َّ :
َٰٓ‫ّلِلَٰٓعزَٰٓوجلَٰٓيومََٰٰٓٓال ِقيام ِةَٰٓوأقرب هم َِٰٓمنهَٰٓمج ِلسا‬ ِ ‫اس َِٰٓإلَٰٓا‬ ِ ‫وصحبهَٰٓوسلمَٰٓ َِٰٓإنَٰٓأحبَٰٓالن‬
ً َّ َ ْ َّ َ َّ ْ ‫إم رامَٰٓعاد رلَٰٓوإ َّن ََٰٓأ‬
‫َٰٓاّلِلَٰٓي ْومَٰٓال ِقيام ِةَٰٓوَٰٓأشد ُهَٰٓعذابا َِٰٓإم رامَٰٓج ِائ ر َٰٓر‬
ِ ‫ل‬ ‫َٰٓإ‬
ِ ِ ‫اس‬ ‫الن‬ َٰٓ ‫ض‬‫غ‬ ‫ب‬ ِ ِ ِ
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah SWT dan
paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil, sedangkan manusia
paling dibenci oleh Allah dan paling jauh tempat duduknya adalah pemimpin yang zalim." (HR
At-Tirmidzi)

Dari beberapa dalil diatas terbukti bahwa islam sangat menjunjung tinggi keadilan, karena
Rasulullah SAW sendiri mencontohkan anaknya fatimah dalam pengakan keadilan dengan
mengatakan ‘jika Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong
tangannya’,padahal fatimah dijuluki sayyidatunnisa lil alamin yang artinya pemimpin wanita alam
semesta yang tidak mungkin berbuat kejahatan.

D. KONSEP KEADILAN DI MASYARAKAT


Di Indonesia keadilan digambarkan dalam Pancasila sebagai dasar negara, sebagaimana yang telah
digagas oleh para pendiri bangsa yaitu tercantum pada sila ke lima yang berbunyi “keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia”. Pancasila sebagai dasar negara atau falsafah negara sampai
sekarang tetap dipertahankan dan masih tetap dianggap penting bagi negara Indonesia. Secara
aksiologis, bangsa.

Dalam sila lima tersebut tjuga terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan dalam hidup
bersama.Adapun keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan yaitu
keadilan dalam hubungannya manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lainnya
manusia dengan masyarakat, bangsa, dan negara, serta hubungan manusia dengan Tuhannya.
Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan dalam hidup
bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara, yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh

10
warganya dan seluruh wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai
keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antar negara sesama bangsa didunia dan prinsip-
prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antarbangsa di dunia
dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi, serta
keadilan dalam hidup bersama (keadilan sosial).

Adil dan keadilan adalah pengakuan dan perlakuan seimbang antara hak dan kewajiban. Apabila
ada pengakuan dan perlakukan yang seimbang hak dan kewajiban, dengan sendirinya apabila kita
mengakui “hak hidup”, maka sebaliknya harus mempertahankan hak hidup tersebut dengan
jalan bekerja keras, dan kerja keras yang dilakukan tidak pula menimbulkan kerugian terhadap
orang lain, sebab orang lain itu juga memiliki hak yang sama (hak untuk hidup) sebagaimana
halnya hak yang ada pada diri individu.begitulah konsep keadilan dalam masyrakat yang tidak bisa
diwujudkan hanya satu atau dua pihak, tetapi harus semua pihak dan semua komponen masyarakat
terutama harus dimulai oleh seorang pemimpin barulah bisa diterima masyarakat.

Dalam sila lima tersebut terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan dalam hidup
bersama.Adapun keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan yaitu
keadilan dalam hubungannya manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lainnya
manusia dengan masyarakat, bangsa, dan negara, serta hubungan manusia dengan Tuhannya.
Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan dalam hidup
bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara, yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh
warganya dan seluruh wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai
keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antar negara sesama bangsa didunia dan prinsip-
prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antarbangsa di dunia
dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi, serta
keadilan dalam hidup bersama (keadilan sosial).

Ada beberapa prinsip keadilan menurut John Rawls, yaitu:


pertama adalah prinsip kebebasan yang sama sebesar- besarnya (principle of greatest equal
liberty). Prinsip ini mencakup:

11
a. Kebebasan untuk berperan serta dalam kehidupan
politik (hak bersuara, hak mencalonkan diri dalam
pemilihan);
b. Kebebasan berbicara ( termasuk kebebasan pers);
c. Kebebasan berkeyakinan (termasuk keyakinan
beragama);
d. Kebebasan menjadi diri sendiri (person)
e. Hak untuk mempertahankan milik pribadi.

Kedua, prinsip keduanya ini terdiri dari dua bagian, yaitu prinsip perbedaan (the difference
principle) dan prinsip persamaan yang adil atas kesempatan (the principle of fair equality of
opportunity). Inti prinsip pertama adalah bahwa perbedaan sosial dan ekonomis harus diatur agar
memberikan manfaat yang paling besar bagi mereka yang paling kurang beruntung. Istilah
perbedaan sosio-ekonomis dalam prinsip perbedaan menuju pada ketidaksamaan dalam prospek
seorang untuk mendapatkan unsur pokok kesejahteraan, pendapatan, dan otoritas. Sedang istilah
yang paling kurang beruntung (paling kurang diuntungkan) menunjuk pada mereka yang paling
kurang mempunyai peluang untuk mencapai prospek kesejahteraan, pendapatan dan otoritas.

E. PANDANGAN DIRI PRIBADI TENTANG KEADILAN


Keadilan adalah perbuatan yang jika dilakukan dengan sangat adil maka akan mendatangkan
ketenangan bagi subjek yang melakukannya dan akan mendatangkan ketenangan,
keharmonisanisan, kerukunan baik antarsuku, agama, ras dan golongan. Namun sebaliknya apabila
keadilan ditinggalkan dan ketidakadilan merajalela dimana-mana atau pihak yang berwewenang
sudah berpihak kesalah satu antar suku, agama, ras dan golongan maka akan terjadilah perpecahan
ditengah masyrakat, seperti ketimpangan sosial, pelanggara HAM dan sebagainya.

Keadilan juga merupakan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila dilakukan
dengan sebaik-baiknya, dengan keadilan kita menyelesaikan masalah yang terjadi pada sebuah
daerah atau wilayah terentu.

Keadilan juga tidak hanya diterapkan pada pemimpin skala nasional saja, namun juga harus
dieterapkan pada lingkungan keluarga, seperti seorang suami yang harus berbuat adil kepada istri

12
dan anak-anaknya seperti memberi nafkah baik dari segi pangan, sandang dan papan. dan juga
berlaku didalam pertemanan yang dimana kita tidak boleh memilih teman baik dari suku maupun
rasnya selama teman tersebut tidak berbuat jahat yang dapat merugikan orang lain, maka haruslah
bagi kita bersikap adil kepadanya.

Keadilan ini bisa kita terapkan kepada skala yang lebih kecil lagi, contohnya adil kepada diri kita
sendiri seperti makan, minum, istirahat dan olahraga yang cukup, jika kita lakukan hal ini maka
kita telah menanamkan sikap keadilan didalam diri kita sendiri namun apabila kita belum sanggup
melakukannya maka kita termasuk orang yang menzhalimi diri kita sendiri.

13
BAB Ⅲ

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi jika kita mengkaji tentang keadilan sangat luas bahasannya karena keadilan mencakup
dari aspek terkecil hingga terbesar seperti dari diri kita sendiri sampai pemimpin yang berwenang
memerintah suatu daerah, jadi jika kita hendak mengakkan keadilan aspek pertama yang perlu
diketahui ialah, apakah keadilan itu telah diterapkan pada diri kita sendiri? Jika belum maka kita
harus menanamkan sikap keadilan pada diri kita mulai sejak dini supaya kelak kita bisa menjadi
pemimpin yang adil yang akan membawa perubahan bagi negeri kita.

B. SARAN

Demikianlah makalah dari saya, mohon maaf atas segala kekurangan saya dalam membuat
makalah ini,semoga dengan sedikitnya materi dari makalah saya setidaknya bisa menambah
sedikit wawasan bagi kita semua, jika ada saran atau kritik saya sebagai pemakalah akan
menerimanya dengan lapang dada,karena itu merupakan hal yang bisa saya gunakan untuk meng-
improve karya tulis saya

DAFTAR PUSTAKA
(Safa’at, 2011)
Salim, Peter dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Modern English Press,
Jakarta, 1991. Hlm. 12

14

Anda mungkin juga menyukai