Disusun Oleh:
Agung Pratama
21027098
Dosen Pengampu:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah yang maha kuasa. Atas Rahmat,
hikmat, dan hidayah-Nya, penulisan dari tugas makalah yang berjudul “Hukum
yang Berkeadilan” dapat dikerjakan dan diselesaikan.
Agung Pratama
2
DAFTAR ISI
Pendahuluan ........................................................................................................ 4
Permasalahan .................................................................................................... 4
Penutup ................................................................................................................ 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permasalahan
Tidak adilnya hukum yang terjadi di Indonesia sering kali terjadi karena
beberapa hal di antaranya penyuapan yang dilakukan oleh si pelaku tindak
kejahatan. Aparat keamanan kerap kali tidak tegas dalam menindak suatu tindak
kejahatan dan menerima uang suap begitu saja.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
C. Sumber Sejarah, sumber sosiologis dan Sumber Politik
Hukum yang Berkeadilan Indonesia
Peraturan hukum yang telah dibuat harus ditegakkan, melalui pernyataan dari
seorang ahli filsafat Jerman yaitu Gustav Radbruch, beliau mengatakan bahwa
untuk menegakkan hukum ada 3 unsur yaitu keadilan, kemanfaatan, dan
kepastian. Keadilan artinya penegakkan hukum harus dilakukan dengan sikap
yang adil agar tidak meresahkan masyarakat, kemanfaatan artinya penegakkan
hukum harus memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan kepastian hukum
artinya penegakkan hukum merupakan perlindungan hukum terhadap tindakan
semena-mena.
Hukum yang ada di Indonesia saat ini sangat sulit dan bahkan masih sering
kita terdengar kasus dimana korban semakin sengsara akibat hukum yang tidak
adil. Ada banyak sekali oknum-oknum aparat yang tidak tegas, oknum-oknum
tersebut dengan mudahnya menerima suap sehingga penegakkan hukum mudah
sekali dikendalikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja.
Penerapan hukum yang tidak adil sama sekali bukan hanya karena suap.
Terkadang SARA juga menjadi faktornya. Banyak dari oknum penegak hukum
yang bias dalam penegakkan hukum, misal pelaku dari daerah tertentu diberi
hukuman yang jauh lebih berat dari pelaku biasa padahal tindak kejahatannya
yang diperbuat keduanya sama.
6
E. Esensi dan Urgensi Hukum yang berkeadilan
Hukum yang berkeadilan tidak hanya membuat proses hukum menjadi lancar,
aman, dan tenteram, akan tetapi esensi sebenarnya dari hukum yang adil adalah
kemanusiaan. Bagaimana kita bisa bersikap manusiawi yang mampu mengontrol
emosi dan hawa nafsu dalam menerapkan hukum.
Hukum yang berkeadilan memiliki urgensi yang tinggi, dimana hal ini
berkaitan dengan kesatuan Indonesia ini, jika seandainya suatu daerah atau suatu
kelompok mendapat perlakuan yang tidak adil tentunya mereka tidak akan
percaya lagi dan bisa saja melakukan pemberontakan yang berujung pada
perpecahan bangsa.
7
BAB III
PENUTUP
Penegakkan hukum yang adil tidak bisa dilakukan oleh aparat penegak
hukum saja, kontribusi kita juga diperlukan agar penegakkan hukum selalu
dilakukan dengan adil seperti memilih pemimpin yang adil, selalu mengkritisi
kebijakan yang kurang tepat, dan bahkan jika seandainya suatu oknum aparat
tidak berlaku adil kita bisa saja melaporkannya ke aparat lain yang masih
berperilaku adil sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.