LAPORAN
(Laporan Ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)
KELOMPOK V
1. Annisa 2210311034
DOSEN PENGAMPU
Universitas Andalas
Padang
2023
1. Latar Belakang
Ketika kita akan membuat sebuah karangan, tentu saja kita harus
mengetahui terlebih dahulu tentang topik apa yang akan kita bawa dalam
karangan kita, tema apa yang kita gunakan dalam membuat sebuah karangan, dan
bagaimana kerangka dari sebuah karangan yang baik dan benar. Biasanya ketika
kita akan membuat sebuah karangan yang ditentukan pertama kali adalah tema.
Tema dianggap sebagai sesuatu yang paling sentral dalam urusan mengarang,
sedangkan topik umumnya dibicarakan kemudian. Tema bermakna luas,
sedangkan topik lebih menjurus.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Topik Karangan?
2. Apa pengertian Tema Karangan?
3. Apa pengertian Kerangka Karangan?
4. BagaimanaMetode Pengaturan dan Penyusunan Kerangka Karangan?
3. Pembahasan
A. Pengertian Topik Karangan
Topik adalah pokok pembicaraan tentang suatu hal yang akan digarap
menjadi karangan. Pokok pembicaraan yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang
masih bersifat umum. Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan:
masalah apa yang akan ditulis? atau hendak menulis tentang apa?.
Jika akan menulis karangan, yang pertama sekali harus ditetapkan adalah
topik. Permasalahan di sekitar kita yang dapat dijadikan topik karangan
jumlahnya sangat banyak: putus sekolah, pengangguran, keluarga berencana,
polusi, kenakalan remaja, dan sebagainya. Atau topik yang berkaitan dengan
lingkungan seperti: banjir, tanah longsor, tambang batu bara, kebakaran lahan,
minyak sawit, dan sebagainya. Ciri khas topik terletak pada permasalahannya
yang bersifat umum dan belum terurai.
Adapun judul karangan pada umumnya adalah perincian atau penjabaran
dari topik. Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering kali
telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
B. Pengertian Tema Karangan
Menurut arti katanya, tema berarti pokok pemikiran. Pokok pemikiran
tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema
karangan. Penetapan tema sebelum memulai mengarang sangatlah penting untuk
menyampaikan suatu ide secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat
dipahami dengan mudah oleh pembaca.
Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan.
Walaupun tema itu sebenarnya berada di dalam pikiran penulis, sebaiknya tema
tetap dirumuskan secara eksplisit dalam bentuk kalimat yang panjang lebar,
terutama bagi penulis pemula. Perumusan tema secara eksplisit itu akan
memudahkan penulis menyusun kerangka (outline) karangan yang akan
digarapnya. Perhatikan contoh di bawah ini tentang judul karangan dan tema atau
tujuannya.
1) Judul : Belajar Mengemukakan Pendapat secara Efektif
Tujuan : Menjelaskan bagaimana caranya mengemukakan pendapat secara
tertulis, logis, dan sistematis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
2) Judul : Aneka Surat Sekretaris dan Surat Bisnis Indonesia
Tujuan : menguraikan seluk-beluk surat yang disertai dengan berbagai
contoh surat sekretaris dan surat bisnis yang ditulis dengan pertimbangan
komposisi, retorika, dan konvensi di Indonesia
3) Judul : Tantangan industri Strategis menyongsong Era Revolusi Industri
4.0
Tujuan : menjelaskan cara mengantisipasi kebijakan teknologi dan industri
strategis dalam konteks internasionalisasi
Berdasarkan uraian di atas, contoh berikut akan memperjelas kedudukan
tema dalam suatu rencana kerja penyusunan karangan.
Topik : Upaya mengatasi kemacetan lalu-lintas
Judul : (dapat dirancang sesuai dengan selera penulisnya berdasakan topik
di atas)
Misalnya:
(1) Macet Lagi, Macet Lagi,... Pusing! (
2) Lalu-lintas Macet, Penyakit Modernisasi
(3) Kemacetan Lalu-lintas Mengakibatkan Stress
Tema:
Upaya mengatasi kemacetan lalu-lintas bukanlah semata-mata tanggung jawab
aparat kepolisian, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh warga
masyarakat pemakai jalan. Permasalahan lalu lintas tidak mungkin dapat
dipecahkan tanpa bantuan semua pihak yang terkait. Dalam hal ini yang paling
diperlukan adalah adanya kesadaran berlalu-lintas secara baik, teratur, sopan, dan
bertanggung jawab; sebab keteraturan berlalu-lintas adalah cermin kepribadian
bangsa.
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA