Disusun Oleh :
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2017
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tema dalam karya tulis dapat diartikan sebagai suatu gagasan khusus atau ide
yang dijalin dalam suatu obyek yang terurai. Tema ditetapkan sebelum memulai
mengarang, kemudian dipecah menjadi tema-tema bawahan. Sangatlah penting
untuk menyampaikan sesuatu secara teratur dan jelas sehingga dapat dipahami
dengan mudah. Untuk memilih tema, biasanya pengarang mengambil suatu
permasalahan yang kaitannya dengan kesenangan atau kenyataan yang ia hadapi.
Tujuan dalam suatu karangan juga tak-kalah penting dari tema dan topik
karangan, dikarenakan tujuan pembuatan karangan tersebut harus dapat
bermanfaat bagi para pembacanya, sehingga tujuan suatu karangan juga menjadi
hal penting yang harus dipersiapkan terlebihdahulu sebelum membuat suatu
karangan, tanpa adanya tujuan yang baik dan benar maka sebuah karangan
menjadi sesuatu yang kurang menarik bagi pembacanya .
Sehari-hari kita mengenal istilah tema, topik dan judul dalam pembuatan
sebuah karangan baik itu dalam bahasa indonesia maupun bahasa asing.
tema dan topik sangat dibutuhkan dalam pembuatan kerangka tulisan awal
sebelum benar-benar menulis karena tema dan topik sebagai acuan dalam
pengambilan data-data untuk di tuangkan ke sebuah tulisan. Tema dan topik
juga berperan untuk pembatas agar sebuah tulisan tidak melenceng dari apa
yang diinginkan dan menghasilkan sebuah karangan yang diinginkan
tersebut.(Diambil dari : https://acehkrak.blogspot.co.id/2016/01/makalah-
topik-tema-dan-judul.html.Diakses pada 13 Januari 2016).Tema, topik, dan
tujuan, ketiganya merupakan komponen-komponen atau unsur pertama
dalam pembuatan suatu karangan, suatu karangan yang baik adalah ketika
tema, topik dan tujuan suatu karangan tersebut jelas dan mudah dipahami
dan diterima oleh masyarakat umum.
Oleh karena itu pada prosesnya ketiga komponen tersebut dikumpulkan
dan dijadikan sebagai kesatuan untuk nantinya dapat dikembangakan
kembali saat pembuatan suatu karangan.
3. Tema Ketuhanan
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan.[1] Topik adalah
hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan.[2] Topik
yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan
yang lebih sempit atau lebih luas.[2] Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik
yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup
keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa
yang hendak ditulis.[1] Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu
permasalahan msih bersifat umum dan tidak diuraikan secara lebih mendetail.[1]
Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan
serta perbedaan dengan tema karangan.[1] Persamaannya adalah baik topik maupun
tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan.[1] Sedangkan,
perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema
akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan
Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di
masa yang akan datang dan manajer bertugas mengarahkan jalannya
organisasi untuk mencapai tujuan tersebut
2. KEN MCELROY
3. YAYASAN TRISAKTI
4. TOMMY SUPRAPTO
Tujuan merupakan realisasi dari misi yang spesifik dan dapat dilakukan
dalam jangka pendek.
Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana
organisasi atau perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai
pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi
sebagai kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya(Diambil dari :
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-tujuan-menurut-beberapa-
ahli.html. Diakses pada Agustus 2012)
Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai penulis berdasarkan topik
sehingga tujuan itu mempersempit atau membatasi topik. Tujuan dari topik itu
adalah sasaran yang akan dicapai penulis berdasarkan topiknya. Jadi tujuan adalah
suatu yang akan dicapai dalam suatu proses penulisan.
Cara merancang tujuan :
1. Tujuan yang baik harus selaras dengan topik.
2. Tujuan harus dapat membatasi topik agar tidak berlarut-larut atau melebar.
3. Tujuan laiknya bisa menjadi rambu bagi topik agar tidak menyimpang dari
pembahasan atau permasalahan.
(Diambil dari : http://harustahuaja.blogspot.co.id/2017/02/topik-tujuan-tesis-dan-
kerangka-karangan.html.Diakses pada 27 Februari 2017)
BAB 3
ISI
3.1 TEMA DARI KARANGAN “PEREMPUAN JOGJA”
3.1.1 Tema 1 Pandangan social kebudayaan
Mengapa dikatakan sebagai pandangan social kebudayaan ? dikarenakan
pada karangan novel karya “Achmad Munif” tersebut memaparkan brbagai
pandangan kehidupan social yang terjadi dalam contoh kehidupan social yang
berlatarbelakang di masyarakat jogja tersebut, bagaimana kultur kebudayaan
sebuah keluarga yang “berdarah biru” dalam memberikan pandangan dalam
kehidupan mengenai budaya Perjodohan, perkawinan usia dini yang dipaparkan
dalam karangan novel tersebut danberbagai pandangan lainnya dalam kehidupan
khususnya berada di wilayah jogja dan terlebih pada beberapa sifat, ciri khas ,
pandangan beberapa perempuan jogja yang diwakilkan oleh beberapa tokoh
seperti seorang Rumanti(dari keluarga biasa), Popi(seorang pelacur kecil) , dan
juga Indri(dari keluarga bangsawan)
Pada tema 1 ini, dapat dikategorikan ke dalam suatu jenis tema social ,
karena dalam praktiknya isi dari karangan tersebut berorientasi pada kehidupan
bermasyarakat, perilaku kehidupan, tingkkah laku para tokoh di daerah jogja yang
memiliki tingkah laku yang berbeda masing-masing , ada perilaku bangsawan
yang tetap merendah diri tidak memandang status social tersebut sebagai sesuatu
yang berbeda , ada yang mengagung agungkan kebangsawanannya yang pada
akhirnya meremehkan para orang yang berada dibawahnya, ada pula yang
memaparkan tentang kehidupan seorang mahasiswa yang bekerja keras dalam
menjalani kehidupannya , cara cara ia untuk dapat bertahan hidup dalam kerasnya
hubungan bermasyarakat
3.1.2 Tema 2 Percintaan
Di dalam novel tersebut banyak sekali mengandung unsur percintaan
didalamnya dimana yang difokuskan pada peran seorang tokoh bernama
Ramadan, seorang remaja biasa yang berasal dari keluarga miskin , namun selalu
mengingat pesan orang tuanya ”ngoco karo githoke dewe” . yang menyebabkan
Ramadan selalu berfikir ulang ketika ingin mencintai seseorang walaupun ia
digemari oleh beberapa wanita yang mempunyai derajat keluarga diatas ia
sendiri .Berbagai halangan ia jumpai ketika memilih seorang Raden Ayu Indri
untuk menjadi tambatan hatinya, mulai dari ketidakpercayaan dirinya untuk
mendapatkan hari seorang gadis “darah biru” dari keluarga bangsawan sampai
menghdapi ketidaksetujuan kakak dari Raden Ajeng Indri terhadap hubungan
yang ia jalin; bersama Raden Ajeng Indri .
Tema 2 ini masuk ke dalam jenis “tema jasmaniah”dikarenakan di dalam
karangan tersebut terdapat beberapa bagian karangan yang memuat khusus
mengenai kehidupan asmara seorang Ramadan dengan Raden Ajeng Indri dan
juga hubungan pribadi, permasalahan pribadi di dalam keluarga Raden Mas
Danudirjo dan Rumanti yang sedang bermasalah dengan perselingkuhan Raden
Mas Danudirjo dengan Norma mantan kekaasihnya dahulu.
3.1.3 Tema 3 Budi pekerti
Didalam novel tersebut banyak terdapat nasihat-nasihat amanat amanat
yang dapat kita pelajari dalam kehidupan kita, dari cara kita memandang
seseorang, cara kita berperilaku terhadap seseorang, kemudian bagaimana kita
tetap rendah hati kepada sesama , tidak memandang status sosial sebagai
perbedaan yang sangat terlihat .Raden Ajemg Indri yang seorang keturunan
bangsawan yang menganggap Popi seorang pelacur sebagai teman sekaligus adik
yang ia bimbing dengan baik , lalu seorang Rumanti yang selalu taat patuh
terhadap suaminya karna memang sudah tugas dan kewajibannya untuk selalu taat
kepada suaminya Raden Mas Danudirjo .
Tema ke 3 ini termasuk ke dalam jenis”tema Organik”yang pada dasarnya
mengandung moral budi pekerti dan menyangkut berbagai nasihat nasihat yang
ada pada kehidupan kenyataan dapat kita jadikan sebagai pembelajaran untuk
dapat kita ambil berbagai hal hal yang baik untuk dapat kita contoh dalam
kehidupan .
3.1.4 Tema 4 Keserakahan
Dimana letak keserakahan dalam novel tersebut berada ? keserakahan
tersebut terletak pada tokoh seorang Raden Mas Danudirjo yang sudah
mempunyai segalanya baik harta, mapan, keluaraga yang bahagia istri yang baik
namun masih saja belum puas dengan apa yang dimilikinya , ia ingin kembali
menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya zaman dulu , Norma . Ia
mengkhianati istrinya yang sudah sedemikian patuh dan taat kepadanya dan
memilih untuk menikah lagi.
Tema 4 ini masuk dalam jenis Tema egoik dimana didalamnya berisikan
tentang sifat sifat dasar manusia yang serakah dan juga mementingkan hidupnya
dan kesenangan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain .Hal inilah
yang dilakukan Raden Mas Danudirjo terhadap istrinya Rumanti ,dimana ia telah
menikah kembali dengan Norma mantan kekasihnya zaman dahulu dan meluaki
hati istrinya Rumanti , anak anaknya , dan juga keluarganya sendiri dengan
keputusan yang dibuatnya tersebut
3.2 Topik dari karangan “Perempuan Jogja”
Topik atau inti bahasan dalam karangan “Peyempuan Jogja” yaitu
membahas para wanita pada era yang ada dalam novel tersebut dan khususnya
tentang Perjodohan atau pernikahan usia dini yang ada era novel tersebut sudah
banyak terjadi pada wanita terlebih pada kalangan darah biru atau keraton. Dan,
kita juga di ajak untuk melihat tentang pernikahan dini atau perjodohan dari
berbagai perspektif yang ada di masyarakat awam jogja dan sekitarnya pada masa
itu, tidak hanya dari keraton saja.
Dari berbagai perspektif itu kita di ajak untuk melihat lebih dalam tentang
apa itu pernikahan dini, sejak kapan, bagaimana awal mulanya, dan berbagai
macam yang ada di dalam budaya perjodohan atau perkawinan.
Topik yang dipilih dalam karangan tersebut adalah tentang budaya budaya suatu
daerah yang masih dipertahankan walaupun ditengah-tengah kehidupan sosial
yang modern, dimana perhatian budaya tersebut dikhususkan pada tingkah laku
para perempuan dengan karakter yang berbeda dengan asal usul yang berbeda,
dengan pandangan mereka yang berbeda pula dalam mengarungi kehidupan
sosisal di masyarakat . Di dalam topik yang dipaparkan tersebut terlihat
menonjolkan bagaimana pendirian yang sangat kuat dari para “Perempuan Jogja”
yang coba diberitahukan oleh pengarang .
Suatu topik lain yang coba dipaparkan oleh pengarang adalah
kesamarataan derajat diantara sesama orang khususnya para perempuan didaerah
jogja tersebut, dimana baik perempuan yang memiliki derajat tinggi maupun para
perempuan yang mempunyai derajat rendah sama-sama mempunyai pendirian
yang amat teguh, amat kuat terhadap apa yang mereka yakini sendiri.
3.3 Tujuan dibuatnya karangan “Perempuan Jogja”
Penulis karangan tersebut mengajak kita untuk tidak bersikap
“diskriminatif” dalam kehidupan kita , walaupun ada sesuatu hal yang berbeda
kita diajak untuk tidak terlalu membesar besarkan perbedaan tersebut, kita juga
selalu diajak untuk rendah hati , tidak meninggikan status sosial dalam segala
sesuatu . Pengarang juga mengajak kita untuk selalu mengingat budi pekerti luhur
nenek moyang, kemudian selalu mempunyai pandangan yang positif akan sesuatu
hal .
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Tema karangan
Tema merupakan bagian yang sangat penting dalam terciptanya suatu
karangan, ketika kita akan mulai membuat suatu karangan, tema adalah salah satu
hal terpenting untuk kita tentukan terlebih dahulu .Kita juga harus mengetahi dulu
sebelumnya jenis tema apa yang akan kita ambil karna juga akan disesuaikan
sesuai dengan bahasa, isi dari karangan yang kita buat tersebut juga.Tema dalam
contoh karangan tersebut menggunakan berbagai jenis tema didalamnya seperti
jenis tema sosial, organik, egoik , dan jasmaniah, oleh karena itu dalam setiap
karangan didalamnya bisa terdapat berbagai macam jenis tema yang
memungkinkan didalam karangan tersebut terdapat berbagai tema yang
membangun suatu karangan tersebut .
4.1.2 Topik karangan
Sama halnya dengan tema, topik ini merupakan suatu kerangka penting
didalam membangun suatu karangan .Pemilihan topik yang tepat oleh pengarang
akan membuat suatu karangan tersebut menarik untuk para pembaca .Penentuan
topik merupakan hal paling utama pemikiran kerangka pembuatan suatu karangan
bahkan topik ini harus lebih dahulu ditentukan dari pada tema karna topik
merupakan induk dari berbagai tema yang dikembangkan
4.1.3 Tujuan karangan
Tujuan merupakan sasaran awal mengapa suatu karngan tersebut
dibuat.Tujuan ini merupakan sebagai ujung tombak karangan yang dibuat karna
dengan mengetahui maksud tujuan sebenarnya dari suatu karangan, maka
pembaca akan mendapat sesuatu hal yang sangat berharga dan sangat bermanfaat
dalam berbagai keadaan dimasyarakat.
4.2 Saran
Setelah kita membaca mengenai berbagai hal diatas suatu karangan akan
dapat berjalan dengan baik dan sesuai keinginan ketika kita mempersiapkannya
dengan baik, rencana-rencana seperti pemilihan topik, tema dll merupakan hal
mutlak yang harus kita persiapkan terlebih dahulu ketika karangan tersebut
dibentuk, maka alangkah baiknya pada setiap pembuatan suatu kerangka suatu
karangan harus dibuat dengan runtut pada tiap tiap unsurnya , jangan sampai
kerangka yang kita persiapkan tidak runtut karena akan berakibat fatal bagi
sebuah karangan yang akan kita sajikan.
Daftar Pustaka
Salim,Agus.”Makalah Tema Topik Judul”.(online),
https://acehkrak.blogspot.co.id/2016/01/.html.Diakses pada 13 Januari
2016)
Nuzula.”Pengertian Tema”.(online),
https://id.wikipedia.org/wiki/Tema. Diakses pada 29 Juli 2009)
Ibrahim,adzirka.”Pengertian Tema dan Jenis-jenis Tema”.(online),
(http://pengertiandefinisi.com/.Diakses pada 2013)
Ruth.”Pengertian Topik”.(online),
(https://id.wikipedia.org/wiki/Topik. Diakses 28 Juni 2010)
Ensiklopedia.”Pengertian dan Definisi Karangan”.(online),
(http://www.duniapelajar.com/2014/07/11/. Diakses pada 11 Juli 2014)
Sugeng.”Pengertian Tujuan Menurut Beberapa Ahli.(online),
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-tujuan-menurut-beberapa-
ahli.html. Diakses pada Agustus 2012)
Blogger.”Topik Tujuan Tesis dan Kerangka-Kerangka”.(online),
http://harustahuaja.blogspot.co.id/2017/02/.html.Diakses pada 27 Februari
2017)