Anda di halaman 1dari 3

TEMA

A. Pengertian Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita menyangkut segala persoalan,
baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk
mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu.
Secara etimologi atau asal kata, tema ini diambil dari bahasa Yunani. Yakni dari kata tithenai yang
memiliki arti menempatkan atau meletakan. Kemudian secara umum, tema ini adalah pokok pikiran dari
suatu karya sastra. Pokok pikiran ini menjadi inti pembahasan yang kemudian disampaikan secara
mendalam oleh seorang penulis.
Pengertian Tema Menurut Para Ahli
A. Tarigan
Menurut beliau, tema adalah pandangan hidup yang tertentu atau perasaan tertentu mengenai kehidupan
atau rangkaian nilai-nilai tertentu yang membentuk atau membangun dasar atau gagasan utama dari suatu
karya sastra.
B. Aminudin
Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang
dalam memaparkan karya fiksi yang diciptanya.
C. Rusyana
Tema adalah dasar atau makna sebuah cerita, tema adalah pandangan hidup tertentu atau perasaan
tertentu yang membentuk atau membangun dasar gagasan utama suatu karya sastra, dan semua fiksi harus
mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran tujuan.
D. Nurgiyantoro
Tema adalah gagasan dasar yang menopang karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai
struktur semantik serta menyangkut persamaan atau perbedaan.
E. Roberts
Tema merupakan sikap penulis terhadap karya, pembaca, dan kehidupan. Disebut sebagai sikap karena
dalam hal tema, penulis bisa menyampaikannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan penulis itu sendiri.
Melalui sejumlah pendapat para ahli tersebut maka bisa ditarik kesimpulan mengenai pengertian tema.
Tema adalah ide pokok atau gagasan utama yang menjadi inti pembahasan atau inti permasalahan yang
ingin disampaikan oleh penulis. Setiap karya sastra seperti yang disampaikan sebelumnya sangat
membutuhkan tema, dan ditentukan di awal bahkan jauh sebelum menyusun kerangka karangan. Setelah
tema ditentukan baru kemudian menyusun topik. Pada tahap akhir, ketika naskah karya sudah diselesaikan
maka baru dibuat judul.
B. Jenis-Jenis Tema
Jenis tema terdiri dari berbagai macam kategori. Jenis tema tersebut ada yang berdasarkan pokok
pembicaraannya, dan cakupannya.
 Berdasarkan pokok pembicaraannya, jenis tema adalah sebagai berikut:
1. Tema organik: tema yang berhubungan dengan moral manusia.
2. Tema sosial: tema yang berisi tentang masalah-masalah realitas sosial yang terjadi di sekitar kita.
3. Tema jasmaniah: berhubungan dengan fisik manusia atau hal yang menyangkut manusia baik tentang
molekul, jasad, perasaan.
4. Tema egoik: tema mengenai reaksi pribadi manusia (ego) untuk menuntut pengakuan terhadap hak
individual.
5. Tema ketuhanan: ide pokok tentang kebesaran Tuhan, manusia sebagai ciptaan Tuhan, serta
hubungan manusia dengan Tuhan.
 Berdasarkan ketradisiannya, jenis tema adalah sebagai berikut:
1. Tema tradisional: tema yang mengandung tradisi yang menjadi kepercayaaan masyarakat. Ciri dari
tema ini yaitu adanya kebenaran dan kejahatan. Contohnya dapat Anda temukan dalam cerita
kebanyakan kebenaran selalu menang, hal tersebut karena berasal dari kepercayaan dan budaya
masyarakat.
2. Tema nontradisional: tema ini berkebalikan dari tema tradisional yang jalan ceritanya anti-
mainstream karena tidak sesuai dengan harapan dan budaya masyarakat. Contohnya adalah cerita
yang berakhir dengan kebahagiaan untuk tokoh antagonisnya.
 Berdasarkan cakupannya, jenis tema adalah sebagai berikut:
1. Tema mayor: tema yang menjadi makna pokok dalam keseluruhan cerita.
2. Tema minor: merupakan tema pendukung yang ada dalam sebagian cerita sehingga dapat ditemukan
tanpa membaca secara keseluruhan. Tema minor ini bertujuan untuk menambahkan ide-ide kecil
yang dapat bermanfaat bagi pembaca.
C. Perbedaan Tema Dan Judul
Tema merupakan ide utama yang kemudian dikembangkan dengan mengangkat sejumlah topik untuk
memperdalam pembahasan. Sementara judul, adalah presentasi isi dari karya sastra sehingga di dalamnya
juga diselipkan tema. Tema sifatnya spesifik dan menggunakan kata yang sederhana dan terbatas, misalnya
terdiri dari dua kata saja atau mungkin lebih sedikit. Sementara judul meskipun sama-sama dibuat singkat,
padat, dan jelas. Judul juga perlu dibuat menarik.
D. Cara Menentukan Tema Yang Menarik dan Tepat
1. Menentukan Tema yang Diminati
Membuat sebuah karya sastra dari nol tentu dihadapkan dengan banyak tantangan. Mulai dari
bagaimana memulai tulisan, dimana bisa mendapat referensi atau data, dan lain sebagainya. Supaya lebih
mudah untuk menentukan tema dan kemudian mudah juga untuk dikembangkan. Maka utamakan tema yang
memang diminati, kenali dulu minat yang dimiliki.
2. Mencari Tema yang Dikuasai dengan Baik
Menentukan tema sebaiknya juga mencari yang dikuasai, sebab tema ini nantinya akan dikembangkan
menjadi tulisan yang pembahasannya kompleks.
3. Memilih Tema yang Menarik
Cara ketiga yang bisa dilakukan untuk menentukan tema tulisan adalah memilih tema yang sekiranya
menarik. Tema yang sedang hits atau banyak dibicarakan menjadi prioritas, baik untuk tulisan ilmiah
maupun non ilmiah. Tema yang menarik biasanya mampu menjadi magnet bagi siapa saja untuk membaca
tulisan yang dibuat. Jika menyusun cerpen, maka tema yang menarik membantu naskah diterima dengan
lebih mudah oleh tim redaksi media publikasi. Sehingga penulis sebaiknya rutin update informasi terkini,
sebab bisa jadi isu-isu terkini akan berhubungan dengan bidang yang dikuasai. Hal ini nantinya membuat
tema yang bisa dipilih lebih beragam, dan bisa produktif lagi dalam menghasilkan karya.
4. Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas
Tema untuk tulisan fiksi atau non ilmiah sifatnya bebas, tidak membutuhkan data pendukung yang
sifatnya valid. Khususnya untuk tema yang mengarah ke daya imajinasi penulisnya. Seperti novel Harry
Potter yang menceritakan latar tempat hasil imajinasi atau tidak nyata. Sehingga untuk mendapatkan tema
seorang penulis bisa berimajinasi dan memaksimalkan kreativitas.
5. Mengangkat Kisah Nyata
Tema tulisan juga bisa didapatkan dengan mengangkat kisah nyata, bisa mengangkat pengalaman
pribadi maupun pengalaman orang sekitar. Kisah nyata yang menarik entah itu sifatnya inspiratif, misteri,
horor, dan sebagainya bisa dijadikan pilihan.
6. Mencari Inspirasi dari Film dan Lagu
Tema tulisan juga bisa didapatkan dengan mencari inspirasi dari film dan lagu. Misalnya pada film, ada
tokoh utama yang menghadapi masalh kemudian ada tokoh lain yang juga punya masalah. Masalah dari
tokoh lain ini kemudian bisa dijadikan tema dan dikembangkan menjadi tulisan yang menarik. Sedangkan
jika dalam lagu, bisa mencoba mencari liriknya dan mencari kata-kata yang bisa memberi ide tema.
7. Pilih Tema yang Bahannya Bisa Didapatkan
Beberapa penulis cenderung perfeksionis, mencoba untuk mengangkat tema yang rumit untuk menarik
pembaca. Namun, seiring berjalannya waktu baru sadar referensi untuk tema tersebut masih sangat sedikit.
Efeknya tulisan tidak bisa segera diselesaikan dan bisa jadi justru berhenti total di tengah jalan. Maka pilih
tema yang sekiranya menarik dan referensinya juga tersedia
E. Manfaat Tema
Bagi penulis menentukan tema akan membantu cara menentukan apa yang akan ditulis dalam karyanya.
Sekaligus bisa tahu bagaimana menjelaskan suatu tema agar mudah dipahami oleh para pembaca.
Sedangkan bagi pembaca, keberadaan tema membantu mereka untuk mengetahui apa yang ingin
disampaikan oleh penulis lewat karyanya. Sehingga bisa memetik manfaat, informasi, ilmu pengetahuan,
dan lain sebagainya usai membaca karya sastra.

Anda mungkin juga menyukai