Anda di halaman 1dari 6

TOPIK, TEMA, DAN KERANGKA KARANGAN

LAPORAN

(Laporan Ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

KELOMPOK VI

1. Redigo Rahmadhani 2210312002


2. Muhammad Rafif Sulthan Habibi 2210312085
3. Naylatul Fadhilla 2210312058
4. Siti Nurfaizah Yusuf 2210313066
5. Viola Triana Nosa 2210311014
6. Desta Hardito 2210313060

DOSEN PENGAMPU

Ihsanul Fuadi Yusda, S.Hum., M.Hum.

MKWU Bahasa Indonesia Kelas FK 3

Universitas Andalas

Padang

2023
LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengenal istilah tema, topik, dan
judul saat membuat sebuah tulisan, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa
asing. Tema dan topik memiliki peran penting dalam menyusun kerangka awal
sebuah tulisan sebelum mulai menulis seutuhnya. Mereka berfungsi sebagai
panduan dalam proses penulisan, menjaga agar tulisan tetap fokus dan sesuai
dengan niat penulis.
Tema dan topik juga berperan dalam mengatur batasan tulisan sehingga
mencegah penyimpangan dari tujuan penulisan, sehingga hasil akhirnya sesuai
dengan yang diinginkan oleh penulis. Sementara itu, kerangka tulisan adalah
rencana atau rangkaian ide yang menggambarkan garis besar dari sebuah karya
tulis dengan tata susunan yang terstruktur. nn

PERMASALAHAN

Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah


1. Apa definisi topik, tema, dan kerangka karangan?
2. Bagaimana kriteria topik, tema, dan kerangka karangan yang baik?

PEMBAHASAN

1. Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat dalam
tulis menulis, berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan
penulisan suatu artikel. Topik juga bisa diartikan sebagai pokok pembicaraan
atau pokok permasalahan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan digarap
menjadi karangan. Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan
atau sesuatu yang akan menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) ,Topik adalah pokok
pembicaraan dalam diskusi, ceramah karangan, dan sebagainya. Sedangkan
menurut Sabarti khadiah (1994:211) topik adalah segala yang ingin dibahas.
Ini dapat berarti bahwa penulis sudah memilih apa yang menjadi pokok
pembicaraan dalam tulisan tersebut. Berdasarkan pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan
atau sesuatu yang akan menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.
Ciri khas topik terletak pada permasalahannya yang bersifat umum dan
belum terurai berbeda dengan tema, adapun judul karangan pada umumnya
adalah rincian dan penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik,
judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel
yang akan dibahas.

2
A. Sumber Topik

Untuk membantu menentukan topik, seperti yang disampaikan Wayne N.


Thompson dalam Rakhmat (1999:20), seorang penulis dapat menemukan
sumber topik dengan cara sebagai berikut :

Pengalaman pribadi, hobi dan keterampilan, pengalaman Pekerjaan atau


profesi, pelajaran sekolah/kuliah, pendapat pribadi, peristiwa hangat dan
pembicaraan publik, masalah agama, pendidikan, dan sosial, kilasan
biografi, kejadian khusus, dan minat khalayak

B. Pembatasan Topik

Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih
apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut.
Menurut Sabarti Akhadiah (1994: 211), ada lima hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih topik:

1. Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi


2. Cukup menarik untuk dibahas
3. Dikenal dengan baik
4. Bahannya mudah diperoleh
5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
C. Kriteria Topik yang Baik

Untuk menentukan topik yang baik, hal-hal berikut ini dapat dijadikan
tolok ukurnya.

1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan penulisnya.


2. Topik harus sesuai dengan minat penulis.
3. Topik harus menarik minat pembaca.
4. Topik harus dapat ditunjang dengan referensi lain.
5. Topik harus dibatasi ruang lingkupnya.
2. Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “Thithenai”, berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalan
utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra,
seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakan
sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) Tema adalah pokok
pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang,
menggubah sajak). Dapat disimpulkan bahwa tema adalah dasar pokok yang
mendasari cerita dan memiliki kedudukan yang dominan Sehingga dapat
mempersatukan unsur secara bersama-sama membangun sebuah karya sastra.

3
A. Ciri – ciri tema yang Baik
1. Tema menarik perhatian penulis.
2. Tema dikenal atau diketahui dengan baik.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.

B. Kedudukan Tema Dalam Suatu Karangan


Penentuan tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk
menjamin penyampaian ide secara teratur dan jelas sehingga isi karangan
akan dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah. Tema hendaknya harus
diungkapkan secara eksplisit agar dapat membantu memudahkan penulis
dalam menulis sebuah kerangka karangan (outline).
Seperti dalam topik, tema juga perlu pembatasan dalam penulisannya
agar penulis tidak melantur atau melenceng dari pokok bahasan yang
utama. Dengan begitu penulis akan lebih mudah membuat suatu karangan
yang efektif.
C. Jenis-jenis tema
Menurut shipley, tema dapat dibedakan menjadi lima jenis tema yaitu :
1. Tema jasmaniah
Tema jasmaniah merupakan tema yang berhubungan atau pun terfokus
dengan pada permasalahan kondisi fisik manusia.
2. Tema sosial
Tema sosial merupakan tema yang berkaitan erat dengan berbagai
macam hal berbau urusan sosial.
3. Tema ketuhanan
Tema ketuhanan merupakan tema yang berkaitan erat dengan
kekuasaan tuhan yang tampak dalam setiap aktivitas manusia.
4. Tema organik
Tema organik merupakan tema yang mencakup berbagai macam hal
yang berhubungan erat dengan moral dasar manusia seperti hubungan
antara pria dan wanita ,nasihat, dan berbagai macam tema lainnya.
5. Tema egoik
Tema egoik merupakan tema yang berkaitan erat dengan dengan sifat
ego manusia .

3. Kerangka karangan
A. Definisi kerangka karangan
Menurut kamus besar bahasa indonesia(KBBI) kerangka karangan
adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan di garap. Sedangkan menurut akhmad topik kerangka

4
karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Berdasarkan beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kerangka karangan adalah suatu
rencana atau rancangan awal karangan yang merupakan kumpulan
topik-topik yang akan dikembangkan.

B. Fungsi atau Manfaat Kerangka Karangan


1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih
sistematis dan rapi.
2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam
suatu karangan yang akan digarap.
3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang
sudah dibahas sebelumnya.
4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu
karangan yang berupa data atau fakta.
5. Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis di
dalam suatu karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.

C. Cara Membuat Kerangka Karangan


Adapun cara membuat kerangka suatu karangan adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan tema dan menentukan judul suatu karangan.


2. Mengumpulkan bahan.
3. Menyeleksi bahan
Hindari membahas topik-topik yang tidak penting untuk dibahas.
4. Mengembangkan kerangkakarangan
Jika sudah mendapatkan tema, judul dan topik, buatlah karangan yang
utuh dengan cara mengembangkan kerangka karangan yang telah
dibuat.

D. Pola Penyusunan Kerangka Karangan


1. Pola alamiah
a. Urutan ruang
Yang dimaksud dengan urutan adalah pola uraian yang
menjabarkan keadaan suatu ruang seperti dari kiri ke kanan, dari
atas ke bawah, dan seterusnya. Urutan ruang dipakai untuk
mendeskripsikan suatu tempat atau ruang umpamanya kantor,
gedung, lokasi atau wilayah tertentu. Berikut ini contoh bagian
kerangka karangan yang memakai urutan ruang
b. Urutan waktu

5
Urutan waktu dipakai untuk menarasikan (menceritakan) suatu
peristiwa atau kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun
merupakan rangkaian peristiwa. Kerangka tentang sejarah pastilah
memakai urutan waktu.

2. Pola logis
Pola yang kedua dinamakan pola logis karena memakai pendekatan
berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir manusia yang selalu
mengamati sesuatu berdasarkan logika. Cara dalam berpikir
bermacam-macam yaitu bergantung pada sudut pandangnya. Adapun
macam-macam urutan logis adalah masalah-antiklimaks, sebab-akibat,
pemecahan masalah dan umum-khusus.
.

PENUTUP

Dalam tata Bahasa Indonesia, mengarang memerlukan 3 aspek penting


yakni adanya topik, tema, dan kerangka karangan. Topik berarti pokok
pembicaraan atau pokok permasalahan, sedangkan tema berarti pokok pemikiran,
ide atau gagasan, dan kerangka karangan adalah rencana teratur tentang
pembagian dan penyusunan gagasan. Dengan menentukan tema topik dan
kerangka karangan secara baik maka akan menghasilkan karangan yang baik pula
dan menarik orang untuk membacanya.
Topik yang baik harus menarik dan dibaca serta dikuasai dengan baik oleh
penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Sedangkan tema yang baik adalah tema
yang menarik perhatian penulis, tema yang dikenal atau diketahui dengan baik,
bahan-bahannya dapat diperoleh, tema dibatasi ruang lingkup. Serta dengan
adanya kerangka karangan dapat memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar
menjadi lebih sistematis dan rapi.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyar, J. 2014. Modul Menulis Karangan Ilmiah, data media : Jakarta

Finoza, L. 2003. Komposisi Bahasa Indonesia, Insan Maulia : Jakarta.

Karyanto,B.2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Gramedia


Indonesia:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai