Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO PELAKSANAAN SEGITIGA RESTITUSI

Oleh Agus Pribadi, S.Si.

KASUS 1

Suatu hari Pak Agus melihat kelas dalam keadaan yang kurang bersih. Lantai tampak
berdebu, dan ada sampah yang berserakan di lantai. Setelah diselidiki, ternyata ada murid
yang tidak melakukan piket kebersihan kelas, yakni Joni dan ia juga mempengaruhi regu
piketnya agar tidak melakukan piket pada hari itu.
.
Pak Agus meminta Joni untuk menemuinya.
Joni : Assalamualaikum
Pak Agus : Waalaikum salam. silahkan Joni.
Joni apa yang terjadi dengan kelas kita yang terlihat kotor?
Joni : Maaf Pak, hari ini saya tidak piket membersihkan kelas.
Pak Agus : Kenapa hal itu kamu lakukan, Joni?
Joni : Saya merasa malas, Pak.
Pak Agus : Manusia tidak ada yang sempurna (menstabilkan identitas). Benarkah kamu
juga mengajak anggota regu piketmu untuk tidak melakukan piket hari ini?
Joni : E… benar Pak.
Pak Agus : kenapa kamu melakukan itu semua, tentu kamu punya alasannya Joni?
(validasi tindakan yang salah)
Joni : saya ingin punya teman yang sama-sama tidak piket, Pak agar bukan cuma
saya yang nanti dihukum jika ketahuan tidak piket.
Pak Agus : Pak Agus tidak akan menghukum kamu dan teman-temanmu, Joni. Mungkin
kamu bisa mempelajari perilaku baru yang lebih efektif. Bersediakah kamu
mempelajarinya?
Joni : bersedia, Pak.
Pak Agus : Menurut kamu, keyakinan kelas apa yang sudah tidak kamu taati, Joni?
(menanyakan keyakinan)
Joni : mandiri, bergotong royong
Pak Agus : baik, kira-kira kamu akan melakukan apa setelah ini?
Joni : saya akan mengajak teman-teman saya untuk melaksanakan piket kelas hari
ini, nanti setelah pelajaran terakhir Pak.
Pak Agus : terus apa lagi?
Joni : Saya akan belajar untuk tidak malas lagi, dan melaksanakan piket setiap
minggunya, serta mengajak teman-teman untuk selalu melaksanakan piket,
serta selalu menjaga kebersihan.
Pak Agus : Baik, Joni. Saya bangga terhadap perubahan yang ingin kamu lakukan.
SIlahkan kamu mengajak regu piket hari ini untuk melaksanakan piket kelas
nanti setelah jam pelajaran terakhir.
Joni : Baik, Pak. Terima kasih ya Pak. (Joni menyalami Pak Agus, dan menuju ke
luar ruangan).
Pak Agus : sama-sama Joni.
KASUS 2

Saat pembelajaran IPA, Pak Agus melihat ada coretan-coretan di papan tulis menggunakan
paku. Setelah diselidiki ternyata Anto yang melakukan corat-coret di papan tulis.

Pak Agus meminta Anto untuk menemuinya saat istirahat.


Anto : Assalamualaikum
Pak Agus : Waalaikumsalam. Silahkan Anto. Anto apa benar papan tulis itu kamu yang
telah mencorat-coretnya?
Anto : E… benar Pak.. (sambil menunduk)
Pak Agus : Membuat kesalahan itu sesuatu yang wajar (menstabilkan identitas).
Apakah kamu tidak berpikir kalau papan tulis itu digunakan untuk kegiatan
pembelajaran?
Anto : Iya Pak saya menyesal.
Pak Agus : Kamu melakukan hal itu tentu punya alasan? (validasi tindakan yang salah)
Anto : Saya sedang suka menggambar Pak.
Pak Agus : menyalurkan hobi itu bagus. (Validasi tindakan), tapi lakukanlah di tempat
yang tepat.
Anto : Iya, Pak.
Pak Agus : menurut kamu keyakinan kelas apa yang telah kamu abaikan, Anto?
(menanyakan keyakinan)
Anto : bertanggung jawab
Pak Agus : baik, Anto. Kira-kira apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan
masalah ini?
Anto : saya akan memperbaiki papan tulis itu Pak.
Pak Agus : bagaimana cara kamu memperbaikinya?
Anto : saya akan meminta kakak saya yang bekerja sebagai tukang kayu untuk
mengajari saya bagaimana menutup coretan-coretan di papan tulis.
Kemudian saya akan menutup coretan-coretan itu sehingga papan
tulismenjadi bersih kembali.
Pak Agus : Baik Anto, saya bangga atas usahamu untuk memperbaiki diri dan
menyelesaikan permasalahan ini.
Anto : terima kasih Pak (menyalami Pak Agus)
Pak Agus : Sama-sama, Anto.

Anda mungkin juga menyukai