Anda di halaman 1dari 4

Kerangka Acuan

Pengembangan Indonesia Stunting


Eradication Center and Medical Home
Klinik Satelit UI Makara
Ditulis oleh

Dhanasari Vidiawati, Trevino Aristarkus Pakasi

Klinik Satelit Universitas Indonesia Makara

Pendahuluan

Gambar 1 Situasi Stunting di Indonesia Dibandingkan Negara-negara Tetangga

Gambar 1 menggambarkan situasi stunting di Indonesia, dimana terdapat kurang lebih 6,3 juta balita
stunting di Indonesia dari total 23 juta balita yang ada. Kondisi ini menyebabkan penduduk Indonesia
menjadi yang terpendek di ASEAN.

Stunting timbul karena permasalahan asupan gizi yang kurang yang tidak terdeteksi dalam waktu
yang cukup lama. Karena itu stunting tidak hanya menggambarkan tinggi badan, tetapi secara umum
menggambarkan dampak dari kekurangan gizi yang cukup lama, yaitu berdampak pada kecerdasan
anak saat ini dan di masa yang akan datang.
Permasalahan ini timbul karena pada fase yang sangat dini, setiap bayi balita yang ditimbang rutin
tidak mendapatkan evaluasi yang menyeluruh, dan pada akhirnya tidak ditindaklanjuti dengan
benar. Penimbangan yang dimaksud adalah apabila bayi tidak mencapai kecepatan pertumbuhan
(growth velocity) yang diinginkan. Kenaikan berat badan sebsar 100 gram, misalnya, apabila tidak
tercapai, seharusnya sudah menjadi satu warning sign buat dokter sehingga harus dilakukan
assessment lebih mendalam.

Apabila ditarik lebih jauh lagi ke belakang, maka berbagai faktor risiko sebenarnya ada di dalam
keluarga maupun masyarakat yang tidak terdeteksi dan tidak dikendalikan. Sebagai contoh,
kebiasaan merokok, anemia pada remaja putri, penyakit-penyakit kronis yang menyebar di
masyarakat, kebiasaan pola makan di keluarga, pola dan akses ke pelayanan kesehatan, dsb’, yang
merupakan mekanisme internal dan lingkungan eksternal anak.

Klinik Satelit UI Makara adalah klinik percontohan untuk layanan Spesialis Kedokteran Keluarga
Layanan Primer. Klinik Satelit UI Makara melihat permasalahan ini dan berkomitmen untuk
memberikan praktik layanan pencegahan dan eradikasi stunting bersama para kolaboratornya.
Dengan demikian KSUI Makara sebagai bagian dari Universitas Indonesia menjadi percontohan
integrasi pelayanan, pendidikan dan penelitian serta diseminasi hasil penelitian untuk peningkatan
kesejahteraan Indonesia.

Visi
Sistem pelayanan berbasis kedokteran keluarga untuk menjadi percontohan eradikasi stunting di
Indonesia yang juga menjadi pusat pendidikan dan penelitian kesehatan terkait stunting berkelas
dunia pada tahun 2030.

Misi
• Menyediakan pelayanan kesehatan primer dan rujukan untuk pencegahan dan pemulihan
stunting dengan dukungan tekhnologi demi kepentingan pasien dan kualitas pelayanan

• Menyelenggarakan pusat pelayanan kesehatan yang berkolaborasi dengan pusat pendidikan dan
penelitian kedokteran dan kesehatan berdasarkan interprofessional kolaborasi

• Mengembangkan penelitian bidang rumpun kesehatan, sosial dan budaya dalam mencegah dan
memulihkan keadaan stunting pada individu, keluarga dan masyarakat

• Menyelenggarakan manajemen yang profesional dan akuntabel, serta mampu mencapai


kemandirian finansial.

• Mendukung Academic Health System UI

Tujuan Umum
Menyelenggarakan program percontohan pemberantasan stunting yang komprehensif dan
terintegrasi berupa pelayanan yang berorientasi pada pada pasien, keluarga dan komunitas, dengan
dukungan tekhnologi ramah pengguna dan fasilitas ramah lingkungan berkelanjutan

Tujuan khusus
Program terancang ramah pengguna tekhnologi dan fasilitas ramah lingkungan berkelanjutan yang:

1. Menyediakan layanan mitra masyarakat dalam identifikasi risiko dan penyebab stunting
2. Menyelenggarakan layanan kesehatan tingkat pertama untuk pentalaksanaan personal
keadaan masalah nutrisi, fisiologis, dan psikologis pada calon ibu hamil, ibu hamil, bayi baru
lahir, bayi, balita, dan anak usia sekolah dengan risiko stunting

3. Menyelenggarakan layanan kesehatan tingkat rujukan untuk penatalaksanaan spesialistik


efek stunting

4. Menyelenggarakan program rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial pada pasien stunting
dan keluarganya

5. Menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dalam memberantas stunting di wilayah kerjanya

Kegiatan
Tahap 1. Persiapan layanan primer
1. Membangun jejaring Kerjasama dengan para pemerhati masalah stunting, baik pemerintah
maupun swasta di pusat dan di daerah.
2. Pengembangan system pemeriksaan yang lebih akurat menggunakan Internet of Medical Things
(IoMT)
 Pengembangan sistem IoMT dengan rekam medis elektronik DoctorTool
 Ujicoba di lapangan dalam kegiatan Dies Natalis Ke-72 FKUI di Kabupaten Timor Tengah
Selatan
 Pengembangan system konsultasi dan rujukan jarak jauh stunting dengan klinik satelit UI
Makara.
3. Pengembangan modul pelatihan eradikasi stunting untuk dokter dan tenaga kesehatan
4. Ujicoba modul pelatihan dan pengembangan pelayanan deteksi dini faktor-faktor risiko stunting
5. Kick-off KSUI Makara sebagai percontohan layanan kedokteran keluarga dan pusat eradikasi
stunting atau dengan nama resminya, Indonesia Stunting Eradication Center and Medical Home
yang disingkat sebagai ISEC&MH dalam acara WONCA Asia Pacific Regional Conference tahun
2022 di Bali, tanggal 5-7 Desember 2022.

Tahap 2. Persiapan layanan sekunder


Pembangunan Rumah Sakit rujukan di lahan UI di Serpong, Tangerang Selatan.

Tahap 3 Diseminasi hasil dan pemberdayaan jejaring di 34 provinsi untuk eradikasi


stunting
Tahap ketiga bisa dilakukan secara sistematis dimulai dari Provinsi dan Kabupaten / Kota yang telah
bekerjasama dengan Universitas Indonesia, kemudian meluas ke wilayah-wilayah lainnya sesuai
dengan pengaturan pembiayaan dari Provinsi atau kementerian-kementerian terkait.

Waktu
1. Tahap Pertama dimulai dari Januari-Desember 2022
2. Tahap Kedua direncanakan pada Januari 2023 setelah Kick-off di Bali.
3. Tahap Ketiga bisa dilakukan parallel disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.

Pembiayaan Tahap I
Tabel ini menggambarkan sharing-cost dari unit-unit yang bekerjasama dalam kegiatan ini.

Tabel Sharing Penbiayaan ISEC - MH


No. Kegiatan Klinik Satelit DoctorTool Universitas
UI Indonesia
1. Persiapan  
2. Pengembangan IoMT  
3. Pengembangan Pelatihan Stunting  
4. Uji Coba 
5. Kick-off 

Anggaran Persiapan
1. Rapat koordinasi

Anggaran Pengembangan IoMT


1. Remunerasi mahasisa Magang (didukung DoctorTool)
2. Pembelian alat-alat (didukung DoctorTool)

Pelatihan Stunting
1. Pembuatan modul dan pelatihan daring (didukung Klinik Makara, PDKI, dan ILUNI’97)
2. Pelatihan daring (didukung Klinik Makara dan ILUNI ’97)

Anggaran Uji Coba IoMT pada Pengelolaan Stunting di Kab. TTS dan Kab Belu Prov
NTT
1. Pelatihan di lapangan
2. Penyediaan alat dan program
3. Komunikasi
4. Mid term evaluation
5. Endline evaluation

Kick-off Indonesia Stunting Eradication Center and Medical Home (ISEC-MH)


1. Simposium Family Medicine Forum dalam WONCA Asia Pacific Conference 2022
2. Free paper dan poster presentation

Tim Kerja
1. Klinik Satelit UI Makara
2. Prodi Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer
3. DoctorTool

Anggaran yang Diajukan Untuk Universitas Indonesia


1. Pelatihan dan uji coba lapangan di NTT
2. Kick-off di Bali dalam WONCA Asia Pacific Regional Conference di Bali 2022

Anda mungkin juga menyukai