Anda di halaman 1dari 8

POSYANDU IMUNISASI DASAR

Data UKM Vaksinasi Dasar


Imunisasi Posyandu kecipir

Identitias: Anak Usia dibawah 1 tahun dan dibawah 2 tahun posyandu kecipir

Latar Belakang: Indonesia memiliki konsep imunisasi rutin lengkap yang dibagi menjadi
imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Pelaksanaan imunisasi ini dibagi berdasarkan usia
anak. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terkena pada antigen yang serupa tidak
terjadi penyakit. Tujuan imunisasi meningkatkan imunitas, memberikan imunitas proteksi
dengan menginduksi respon memori terhadap pathogen tertentu atau toksin dengan
menggunakan preparat antigen non-virulen atau non toksik. Imunisasi dasar pada anak
adalah langkah pencegahan utama dan imunisasi lanjutan berfungsi untuk menjaga imunitas
agar tetap optimal seiring bertambahnya usia.
Adapun jenis imunisasi rutin lengkap terdiri dari ;
1. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Usia 0-11 bulan :
• HB0 1 dosis
• BCG 1 dosis
• DPT-HB-Hib 3 dosis
• Polio tetes (OPV) 4 dosis
• Polio suntik (IPV) 1 dosis
• Campak Rubela 1 dosis

2. Imunisasi Lanjutan Baduta pd anak usia 18-24 bulan :


• DPT-HB-Hib 1 dosis
• Campak Rubela 1 dosis

3. Imunisasi Lanjutan Anak Sekolah Dasar/sederajat pd Program Tahunan BIAS (Bulan


Imunisasi Anak Sekolah)
• Campak Rubela dan DT pd anak kls 1

Ringkasan Penatalaksanaan: Pada tanggal 19 Agustus 2023 dilakukan pemberian imunisasi


rutin lengkap baik dasar maupun lanjutan. Imunisasi DPT diberikan secara IM. Imunisasi IPV
diberikan secara IM. Imunisasi PCV diberikan secara IM. Imunisasi OPV diberikan secara
diteteskan ke mulut anak. Posyandu kecipir dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Bertujuan
untuk memberikan pelayan kesehatan anak berupa penimbangan dan monitoring
pertumbuhan dan perkembangan beserta imunisasi dasar dan lanjutan.

MINI LOKAL KARYA


Lokakarya Tribulanan Lintas Sektor

Latar belakang : Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sinergik yang meliputi perencanaan, perggerakan , pelaksanaan serta pengendalian
pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam bentuk
adalah forum pertemua yang dikenal dengan Lokakarya Mini Puskesmas. Lokakarya Mini ini
terbagi menjadi 2 yaitu : Lokakarya Mini Bulanan dan Lokakarya Tribulanan Lintas
Sektor.kedua forum pertemuan ini sangatlah penting untuk memantau hasil kerja petugas
puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas
dengan hasil kegiatannya mencapai target atau belum dan membandingkannya dengan
bulan berikutnya. Sementara itu perlu pula penggalanggan kerjasama lintas sector yang
bersangkutan. Untuk memantau pelaksanaan kerjasama lintas sector maka peril dilakukan
Minilokakarya Tribulana Lintas Sektir, sehingga terjalin koordinasi yang baik untuk bersama
sama memperoleh hasil yang optimal.

Gambaran : Pelaksanaan lokakarya mini tribulanan adalah sebagai berikut :


a) Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika kelompok
2) Informasi tentang program lintas sector
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan , program dan konsep baru
b) Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sector
2) Analisis Masalh peran bantu dari masing-masing sector
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c) Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sector terkait dalam mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sector
Penyelenggaran Lokakarya Tribulanan Lintas sectoral
1. PERSIAPAN
a) Pendekatan kepada camat
 Memimpin lokakarya dengan menjelaskan acaranya
 Mengkoordinasikan sector-sektor agar menyajikan laporan kegiatan dan
pembinaan
 Mempersiapkan tempat penyelenggaraan lokakarya
b) Puskesmas melaksanakan
 Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yng mudah
dipahami oleh sector, antara lain dalam bentuk PWS
 Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan instruksi/surat2 yang
berhubungan dengan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan
sector kesehatan.
 Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen lokakarya
 Pembuatan suart-surat undangan lokakarya untuk ditandatangani camat.
2. PESERTA
 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
 Tim Penggerak PKK Kecamatan.
 Puskesmas di wilayah Kecamatan.
 Staf Kecamatan, antara lain: Sekcam, Unit lain yang terkait
 Lintas sektor di kecamatan, antara lain : Pertanian, Agama,Pendidikan,
BKKBN, Sosial
 Lembaga/orgaisasi kemasyarakatan, antara lain : TP PKKKecamatan,
BPP/BPKM/Konsil Kesehatan Kecamatan (apabila sudah terbentuk)
3. WAKTU
Lokakarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertamadiselenggarakan pada bulan
pertama tahun anggaran berjalan.Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap
tribulan. Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisisetempat. Yang
perlu dijadikan pertimbangan adalah diupayakanagar seluruh peserta dapat
menghadiri lokakarya. Lokakarya ini diselenggarakan dalam waktu ± 4 jam. Secara
umum jadwal acaraLokakarya mini tribulanan adalah sebagai berikut :
a. Lokakarya Mini Tribulanan yang pertamai.
I. Pembukaan
II. Dinamika kelompokiii.
III. Kegiatan sector
IV. Inventarisasi peran bantu sector
V. Analisa hambatan dan masalah
VI. Pembagian peran dan tanggungjawab sector
VII. Perumusan rencana kerjaviii.
VIII. Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
b. Lokakarya Mini Tribulanan rutin
i. Pembukaan
ii. Dinamika kelompok, menumbuhkan motivasi
iii. Kegiatan sektor terkaitiv. Masalah dan hambatan masing-masing sekto
v. Analisis masalah dan hambatan
vi. Upaya pemecahan masalah
vii. Rencana kerja tribulan mendatang
viii. Kesepakatan pembinaan
ix. Kesepakatan bersama
x. Penutupan
4. TEMPAT
Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan lintas sektoradalah di Kecamatan
atau tempat lain yang dianggap sesuai.

Tanggal kegiatan
01 September 2023

Tema penyuluhan
Aksi Gizi Bergizi minum TTD Bersama

Judul laporan kegiatan


Penyuluhan Anemia dan Menstruasi di SMAN 04 Samarinda

Latar belakang
Tablet tambah darah (TTD) merupakan suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg besi
elemental dan 400 mg asam folat (sesuai rekomendasi WHO). TTD bila diminum secara
teratur dan sesuai aturan dapat mencegah dan menanggulangi anemia gizi. Dosis pemberian
TTD pada remaja putri dianjurkan mengkonsumsi secara rutin 1 tablet setiap minggu dan 1
tablet setiap hari selama masa menstruasi. Suplemen tablet tambah darah diberikan untuk
menghindari remaja putri dari risiko anamia besi. Tanda tandanya antara lain pucat, lemah,
lesu, pusing dan penglihatan sering berkunang kunang. Anemia gizi besi banyak diderita
oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur. Pada umumnya karena fungsi
kodrati, peristiwa kodrati wanita adalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui yang
menyebabkan kebutuhan zat besi relatif tinggi daripada kelompok lain.

BIAS
Kamis , 24 Agustus 2023

Identitas : semua siswa kelas 1 di wilayah SD MI AT TAQWA

Latar belakang : Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau disingkat BIAS adalah bentuk
kegiatanoperasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang dilaksanakan pada
bulantertentu setiap tahunnya dengan sasaran seluruh anak-anak usia Sekolah Dasar
(SD)atau sederajat (MI/SDLB) kelas 1,2, dan 3 di seluruh Indonesia. BIAS dilaksanakan
diseluruh Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidayah (MI) negeri dan swasta,
Institusipendidikan setara SD lainnya (Pondok Pesantren,Seminari,SDLB). Tujuan
diadakanBIAS ini tentunya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang nantinya
akanmenjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Penyakit menular masih
merupakanmasalah di Indonesia dengan tersedianya vaksin yang dapat mencegah
penyakitmenular tertentu maka pencegahan penyakit dari satu daerah ke daerah lain dapat
dilakukan secara relatif singkat dan program yang dipilih adalah imunisasi.
Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untukmelindungi
terhadap penyakit PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)sampai usia anak
sekolah. Hal ini disebabkan karena sejak anak mulai memasuki usiasekolah dasar tejadi
penurunan terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saatimunisasi ketika bayi. Oleh sebab
itu, pemerintah menyelenggarakan imunisasiulangan pada anak usia sekolah dasar atau
sederajat (MI/SDLB) yangpelaksanaannya serentak di Indonesia dengan nama Bulan
Imunisasi Anak Sekolah(BIAS).

Gambaran Pelaksanaan : . Imunisasi Lanjutan Anak Sekolah Dasar/sederajat pd Program


Tahunan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
• Campak Rubela dan DT pd anak kls 1

Ringkasan Penatalaksanaan: Pada tanggal 24 Agustus 2023 dilakukan pemberian imunisasi


rlanjutan atau catch up. Imunisasi MR diberikan secara 45 derajat secara subkutan. Sebelum
diberikan imunisasi MR , dokter internship memberikan penjelasan mengenai pentingnya
Catch up atau lanjutan imunisasi MR (Measles) rubella, dan sebelum dilakukan penyuntikan
imunisasi MR para siswa-siswi MI AT TAQWA diperiksa terlebih dahulu apakah ada yang
terserang Batuk pilek dan demam pada hari itu. Dan para orang tua para siswa diminta
mengisi daftar pertanyaan terkait dengan kondisi siswa dan riwayat pengobatan atau
penyakit jika ada dari siswa dan siswi MI At Taqwa, setelah lolos skrinning pemeriksaan
siswa akan di imunisasi.
Jumlah siswa yang di imunisasi berjumlah 99 siswa dengan total 3 kelas.
DDTK 06 September 2023
DI TK Pelita Bangsa PAUD Trisula

Latar belakang
Deteksi dini tumbuh kembang adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan
penyimpangan tumbuh kembang pada anak sedini mungkin agar intervensi dilakukan
segera, khususnya dalam masa perkembangan emas saraf anak. Kegiatan stimulasi,
deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan
terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua,
pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat,
organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga
profesional (kesehatan, pendidikan dan sosial), akan meningkatkan kualitas tumbuh
kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal.

Gambaran Pelaksanaan
Deteksi dini dilakukan pada 28 anak. Kegiatan dimulai dengan pengukuran berat badan
dan tinggi badan, pemeriksaan umum berupa mata telinga, pemeriksaan gigi dan mulut,
skrining tumbuh kembang dengan KPSP sesuai umur.

POSYANDU IMUNISASI DASAR

Data UKM Vaksinasi Dasar


Imunisasi Posyandu kecipir

Identitias: Anak Usia dibawah 1 tahun dan dibawah 2 tahun posyandu kecipir

Latar Belakang: Indonesia memiliki konsep imunisasi rutin lengkap yang dibagi menjadi
imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Pelaksanaan imunisasi ini dibagi berdasarkan usia
anak. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terkena pada antigen yang serupa tidak
terjadi penyakit. Tujuan imunisasi meningkatkan imunitas, memberikan imunitas proteksi
dengan menginduksi respon memori terhadap pathogen tertentu atau toksin dengan
menggunakan preparat antigen non-virulen atau non toksik. Imunisasi dasar pada anak
adalah langkah pencegahan utama dan imunisasi lanjutan berfungsi untuk menjaga imunitas
agar tetap optimal seiring bertambahnya usia.
Adapun jenis imunisasi rutin lengkap terdiri dari ;
1. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Usia 0-11 bulan :
• HB0 1 dosis
• BCG 1 dosis
• DPT-HB-Hib 3 dosis
• Polio tetes (OPV) 4 dosis
• Polio suntik (IPV) 1 dosis
• Campak Rubela 1 dosis

2. Imunisasi Lanjutan Baduta pd anak usia 18-24 bulan :


• DPT-HB-Hib 1 dosis
• Campak Rubela 1 dosis
3. Imunisasi Lanjutan Anak Sekolah Dasar/sederajat pd Program Tahunan BIAS (Bulan
Imunisasi Anak Sekolah)
• Campak Rubela dan DT pd anak kls 1

Ringkasan Penatalaksanaan: Pada tanggal 07 september 2023 dilakukan pemberian


imunisasi rutin lengkap baik dasar maupun lanjutan. Imunisasi DPT diberikan secara IM.
Imunisasi IPV diberikan secara IM. Imunisasi PCV diberikan secara IM. Imunisasi OPV
diberikan secara diteteskan ke mulut anak. Posyandu kecipir dilaksanakan setiap 1 bulan
sekali. Bertujuan untuk memberikan pelayan kesehatan anak berupa penimbangan dan
monitoring pertumbuhan dan perkembangan beserta imunisasi dasar dan lanjutan.

Baruuu

Data UKM Vaksinasi Dasar


Imunisasi Posyandu kacang merah

Identitias: Anak Usia dibawah 1 tahun dan dibawah 2 tahun posyandu kecipir

Latar Belakang: Indonesia memiliki konsep imunisasi rutin lengkap yang dibagi menjadi
imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Pelaksanaan imunisasi ini dibagi berdasarkan usia
anak. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terkena pada antigen yang serupa tidak
terjadi penyakit. Tujuan imunisasi meningkatkan imunitas, memberikan imunitas proteksi
dengan menginduksi respon memori terhadap pathogen tertentu atau toksin dengan
menggunakan preparat antigen non-virulen atau non toksik. Imunisasi dasar pada anak
adalah langkah pencegahan utama dan imunisasi lanjutan berfungsi untuk menjaga imunitas
agar tetap optimal seiring bertambahnya usia.
Adapun jenis imunisasi rutin lengkap terdiri dari ;
1. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Usia 0-11 bulan :
• HB0 1 dosis
• BCG 1 dosis
• DPT-HB-Hib 3 dosis
• Polio tetes (OPV) 4 dosis
• Polio suntik (IPV) 1 dosis
• Campak Rubela 1 dosis

2. Imunisasi Lanjutan Baduta pd anak usia 18-24 bulan :


• DPT-HB-Hib 1 dosis
• Campak Rubela 1 dosis

3. Imunisasi Lanjutan Anak Sekolah Dasar/sederajat pd Program Tahunan BIAS (Bulan


Imunisasi Anak Sekolah)
• Campak Rubela dan DT pd anak kls 1
Ringkasan Penatalaksanaan: Pada tanggal 16 september 2023 dilakukan pemberian
imunisasi rutin lengkap baik dasar maupun lanjutan. Imunisasi DPT diberikan secara IM.
Imunisasi IPV diberikan secara IM. Imunisasi PCV diberikan secara IM. Imunisasi OPV
diberikan secara diteteskan ke mulut anak. Posyandu kecipir dilaksanakan setiap 1 bulan
sekali. Bertujuan untuk memberikan pelayan kesehatan anak berupa penimbangan dan
monitoring pertumbuhan dan perkembangan beserta imunisasi dasar dan lanjutan.

POSYANDU LANSIA kenanga, kemanggi, lily , melur

Identitas : seluruh lansia yang berusia lebih dari 60 th yang berada di wilayah posyandu
melur

Latar belakang : Posyandu lansia merupakan suatu wadah untuk memberikan


pelayanan kesehatan dan pembinaan kepada kelompok usia lanjut di suatu wilayah
dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat melalui kader kesehatan dan
kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam rangka untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat pada umumnya dan kususnya kelompok usia lanjut. (Dep kes
RI 2005)
Tujuan Posyandu Lansia adalah sbb :

1. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat


sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia.
2. Mendekatkan keterpaduan pelayanan lintas program dan lintas sektor serta
meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan
kesehatan.
3. Mendorong dan memfasilitasi lansia untuk tetap aktif, produktif, dan mandiri
serta meningkatkan komunikasi di antara masyarakat lansia.

Kegiatan Posyandu Lansia yang bisa dilakukan adalah :

1. Pelayanan kesehatan setiap bulan.


2. Kegiatan kelompok :
3. Pemberian makanan tambahan.
4. Kunjungan rumah oleh petugas dan kader
5. Kegiatan olahraga (senam dan gerak jalan).

Ringkasan penatalaksanaan : Pada tanggal 20 september 2023 dilakukan kegiatan


rutin posyandu lansia melur yang ada di program puskesmas harapan baru dengan
total pasien lansia sebanyak 20 orang yang tercantum dalam buku hadir. Kegiatan
dalam pelaksanaan posyandu lansia sedemikian rupa untuk memudahkan pasien
yang berumur 60 th untuk kontrol dan mengambil obat rutin sehingga tidak jauh –
jauh datang ke puskesmas induk. Kegiatan yang dilakukan oleh dokter internship di
posyandu lansia yaitu pemeriksaan rutin , memberikan resep obat sesuai indikasi
yang di alami pasien dan memberikan obat rutin bulanan ( obat HT dan DM ).
Tanggal pemeriksaan: 9 september 2023
Judul laporan kegiatan :
Tracing penyakit varicela SD melati

Identitas Bayi/Anak/Kelompok sasaran


SD melati

Latar belakang
Varisela atau chickenpox atau yang dikenal dengan cacar air adalah infeksi primer vi- rus
varicella-zoster (VZV) yang umumnya menyerang anak dan merupakan penyakit yang sangat
menular. Sedangkan herpes zoster atau shingles adalah reaktivasi infeksi endogen pada
periode laten virus varicella-zoster yang pada umumnya menyerang orang dewasa atau
anak dengan defisiensi imun. Meskipun gejala klinis varisela tidak berat namun pada remaja,
orang dewasa dan anak dengan status imunitas menurun dapat meningkatkan angka
kesakitan dan kematian. Varisela dapat mengenai semua kelompok umur termasuk
neonatus, tetapi hampir sembilan puluh persen kasus mengenai anak dibawah umur 10
tahun dan terbanyak pada umur 5-9 tahun. Angka kesakitan dan kematian menurun
terutama pada kelompok umur 1-4 tahun. Penularan varisela terutama melalui kontak
langsung dari lesi di kulit atau melalui droplet sekret saluran nafas yang dapat terjadi 24
sampai 48 jam sebelum timbulnya ruam sampai menjadi keropeng, pada umumnya 5-7 hari
setelah timbulnya ruam. Pada anak sehat, manifestasi klinis varisela umumnya ringan, dapat
sembuh sendiri, dan jarang menimbulkan penyulit yang serius.

Gambaran Pelaksanaan
Deteksi dini dilakukan di SD Melati. Kegiatan dilakukan di SDN melati dengan audience para
wali murid yang mengajar di SD tersebut. Kegiatan pada pukul 10.00 WITA. Kegiatan dimulai
dengan penjelasan penyakit varicela, penyebaran dan pemberian edukasi menghindari
penyakit varicela. Dan memberikan solusi untuk penanggulangan untuk kejadian yang
menyebabkan 30 siswa terkena varisella dengan meliburkan anak yang terinfeksi sampai 14
hari masa inkubasi selesai.

Anda mungkin juga menyukai