Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blok Tumbuh kembang dan Geriatri adalah Blok XXII pada Semester VII dari
sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi pembelajaran
sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based Learning
(PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode Problem Based Learning
(PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap
kelompok dibimbing oleh seorang tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan
kasus yang ada.
Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario B yang memaparkan, Dr. A,
kepala puskesmas Siguntang di Kabupaten X telah mengikuti rapat Evaluasi bulanan di
Dinas Kesehatan Kabupaten yang membahas kinerja Puskesmas mengenai pencapaian
target Imunisasi Dasar (UCI). Pada rapat tersebut, Bupati menaruh perhatian terhadap
program imunisasi di wilayah kerja kabupaten. Hasil evaluasi membuat dr. A malu,
karena pencapaian target imunisasi Puskesmas Siguntang berada pada urutan terendah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten menanyakan kepada dr. A mengenai
keberadaan penggalangan kerjasama lintas program dan lintas sektoral sebagai salah
satu azas penyelenggaraan Puskesmas. Hari ini kepala Puskesmas Siguntang
mengadakan rapat mendahului lokakarya mini dari jadwal yang sudah ditentukan,
mengahadirkan seluruh staf puskesmas untuk melakukan Perencanaan Tingkat
Puskesmas dan Penilaian Kinerja Puskesmas.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran studi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari pembelajaran tutorial berdasarkan langkah-langkah seven
jumps.

Skenario B Blok XXII Page 1


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


Tutor : drg. Dientyah, MpH
Moderator : Chintya Puspa Harani
Sekretaris : Novinda Mutiara Fajar
Notulen : Danang Saputra
Hari/Tanggal : Selasa, 01 Oktober 2016
Kamis, 03 Oktober 2016

Peraturan Tutorial :
1. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat.
2. Mengacungkan tangan jika ingin memberi pendapat.
3. Berbicara dengan sopan dan penuh tata krama.
4. Izin bila ingin keluar ruangan.

2.2 Skenario Kasus


Dr. A, kepala puskesmas Siguntang di Kabupaten X telah mengikuti rapat
Evaluasi bulanan di Dinas Kesehatan Kabupaten yang membahas kinerja Puskesmas
mengenai pencapaian target Imunisasi Dasar (UCI). Pada rapat tersebut, Bupati
menaruh perhatian terhadap program imunisasi di wilayah kerja kabupaten. Hasil
evaluasi membuat dr. A malu, karena pencapaian target imunisasi Puskesmas Siguntang
berada pada urutan terendah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten menanyakan kepada dr. A mengenai
keberadaan penggalangan kerjasama lintas program dan lintas sektoral sebagai salah
satu azas penyelenggaraan Puskesmas. Hari ini kepala Puskesmas Siguntang
mengadakan rapat mendahului lokakarya mini dari jadwal yang sudah ditentukan,
mengahadirkan seluruh staf puskesmas untuk melakukan Perencanaan Tingkat
Puskesmas dan Penilaian Kinerja Puskesmas.

2.3 Klarifikasi Istilah

Skenario B Blok XXII Page 2


1. Puskesmas : Unit pelaksanaan teknis dinas
kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan wilayah kerja.
2. Imunisasi dasar : Proses membuat / menjadikan imun
melalui rangsangan dengan antigen
spesifik untuk menginduksi respon
tubuh.
3. Loka karya mini : Pertemuan kecil antara para ahli untuk
membahas masalah praktis / yang
berkaitan dengan pelaksanaan dibidang
keahliannya.
4. Kerjasama lintas program : Kerjasama dalam lingkup Puskesmas /
dinas kesehatan.
5. Kerjasama listas sektoral : Kerjasama dalam lingkup puskesmas
dengan beberapa orang-orang yang
terkait / lembaga terkait diluar bidang
kesehatan seperti LSM,
6. Azas : Dasar, sesuatu yang jadi tumpuan
berfikir, berpendapatm dasar cita-cita
sekumpulan / organisasi.
7. UCI : Universal Child Imunisasi (imunisasi
lengkap pada bayi, anak dan ibu hamil.
8. Perencanaan tingkat puskesmas (PTP) : Pusat penyusunan kegiatan puskesmas
pada tahun yang akan dating yang
dilakukan secara sistematis untuk
mengatasi masalah kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.

2.4 Identifikasi Masalah


1. Dr. A, kepala puskesmas Siguntang di Kabupaten X telah mengikuti rapat Evaluasi
bulanan di Dinas Keseatan Kabupaten yang membahas kinerja Puskesmas mengenai
pencapaian target Imunisasi Dasar (UCI).
2. Pada rapat tersebut, Bupati menaruh perhatian terhadap program Imunisasi di
wilayah kerja kabupaten. Hasil evaluasi membuat dr. A malu, karena pencapaian
target imunisasi Puskesmas Siguntang berada pada urutan terendah.
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten menanyakan kepada dr. A mengenai keberadaan
penggalangan kerjasama lintas program dan lintas sektoral sebagai salah satu azas
penyelenggaraan Puskesmas.
4. Hari ini kepala Puskesmas Siguntang mengadakan rapat mendahului lokakarya mini
dari jadwal yang sudah ditentukan, mengahadirkan seluru staf puskesmas untuk
melakukan Perencanaan Tingkat Puskesmas dan Penilaian Kinerja Puskesmas.

2.5 Analisis Masalah

Skenario B Blok XXII Page 3


1. Dr. A, kepala puskesmas Siguntang di Kabupaten X telah mengikuti rapat Evaluasi
bulanan di Dinas Keseatan Kabupaten yang membahas kinerja Puskesmas mengenai
pencapaian target Imunisasi Dasar (UCI).
a. Apa yang dimaksud puskesmas?
Jawab:
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
(Permenkes, 2014). Selain itu puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional
yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu (Azwar, 1996).

b. Apa saja program puskesmas?


Jawab:
Menurut Permenkes RI No. 75/MenKes/2014 dalam Bab VI Pasal 36
kegiatan Puskesmas antara lain :
1) Upaya Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan wajib Puskesmas yang ditetapkan berdasarkan
kebutuhan sebagian besar masyarakat serta mernpunyai daya ungkit yang
tinggi dalam mengatasi permasalahan kesehatan nasional dan intemasional
yang berkaitan dengan kesakitan, kecacatan dan kematian. Upaya kesehatan
dasar tersebut adalah :
a) Upaya Promosi Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Sosialisasi Program Kesehatan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
b) Kesehatan Lingkungan
Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA
(sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum),
Institusi pemerintah.
Survey Jentik Nyamuk.
c) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga
Berencana),
Persalinan, Rujukan Bumil Resti.

Skenario B Blok XXII Page 4


d) Upaya Perbaikan Gizi
Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
e) Upaya Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Surveilens Epidemiologi
Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA,
Diare, IMS (Infeksi Menular Seksual), Rabies
f) Upaya Pengobatan.
Rawat Jalan Poli Umum
Rawat Jalan Poli Gigi
Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan
Unit Gawat Darurat (UGD)
Puskesmas Keliling (Puskel)
g) Pencatatan dan Pelaporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
2) Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan yang ditemukan di masyarakat serta
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan
di pilih dari daftar upaya kesehatan pokok di Puskesmas yang telah ada yang
termasuk upaya kesehatan pengembangan yaitu :
a) Upaya Kesehatan Sekolah: pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter
kecil.
b) Upaya Kesehatan Olah Raga: senam kesegaran jasamani.
c) Upaya Kesehatan Kerja
d) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
e) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f) Upaya Kesehatan Jiwa: pendataan kasus, rujukan kasus.
g) Upaya Kesehatan Lanjut Usia
h) Upaya Pengobatan Tradisional
i) Upaya Kesehatan Mata (Permenkes RI, 2014).

c. Apa yang dimaksud rapat evaluasi bulanan?


d. Apa saja yang dibahas pada rapat evaluasi bulanan?
e. Siapa saja yang terlibat pada rapat evaluasi bulanan di dinas kesehatan kota /
kabupaten?
f. Apa saja ruang lingkup kinerja puskesmas?
g. Apa saja imunisasi dasar dan jadwalnya?
Jawab:
Jenis Jumlah Usia Pemberian Booster Penyakit
Imunisasi Pemberian Imunisasi /Ulangan
BCG 1 Sebelum 3 bulan - Tuberkolosis
Hepatitis B 4 1. Waktu Lahir 1 tahun pada Hepatitis B
atau lebih bayi dari ibu
2. 1 bulan atau pengidap

Skenario B Blok XXII Page 5


lebih Hepatitis B
3. 6 bulan atau
lebih
4. 10 tahun atau
lebih
DPT 6 1. 2 bulan atau 1. 1 tahun 6 Dipteria, Pertusis
lebih bulan atau dan Tetanus
2. 3 bulan atau lebih
lebih 2. 5 tahun atau
3. 4 bulan atau lebih
lebih 3. 12 tahun
atau lebih
Polio 6 1. ketika lahir 1. 4 bulan atau Polio
2. 2 bulan atau lebih
lebih 2. 1 tahun 6
3. 3 bulan atau bulan atau
lebih lebih
3. 5 tahun atau
lebih
Campak 2 1. 6 bulan atau - Campak
lebih
2. 5 tahun atau
lebih

h. Apa yang dimaksud UCI?


Jawab:
Departemen Kesehatan RI (2004), menyebutkan imunisasi adalah suatu
usaha yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang sehingga
dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Sesuai dengan
Keputusan Menkes RI dan Riskesdas (2010) menyatakan UCI adalah suatu
keadaaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi (anak
dibawah umur 1 tahun). Pertumbuhan pencapaian Desa/Kelurahan UCI selama
ini belum secara merata mencapai 100% bahkan masih banyak yang belum
mencapai target. Karena itu pemeritah melakukan Gerakan Akselerasi Imunisasi
Nasional Universal Child Immunization 2010-2014 (GAIN UCI 2010-2014)
yang merupakan upaya percepatan pencapaian UCI di seluruh desa/kelurahan
pada tahun 2014 melalui suatu gerakan yang dilaksanakan oleh pemerintah
bersama seluruh masyarakat dan berbagai pihak terkait secara terpadu di semua
tingkat administrasi.

Skenario B Blok XXII Page 6


Sumber : UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN UNIVERSAL CHILD
IMMUNIZATION (UCI) WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIRUNGKUT
SURABAYA EFFORTS IN INCREASING UNIVERSAL CHILD
IMMUNIZATION (UCI) COVERAGE OF KALIRUNGKUT PRIMARY
HEALTH CENTER SURABAYA Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia
Volume 1 Nomor 3 Juli-Agustus 2013

2. Pada rapat tersebut, Bupati menaruh perhatian terhadap program Imunisasi di


wilayah kerja kabupaten. Hasil evaluasi membuat dr. A malu, karena pencapaian
target imunisasi Puskesmas Siguntang berada pada urutan terendah.
a. Bagaimana peran bupati dalam rapat bulanan dinas kesehatan kabupaten?
b. Apa saja program imunisasi di wilayah kerja kabupaten?
c. Bagaimana indikator pencapaian target imunisasi puskesmas?
Jawab: PERMENKES : 741/MENKES/PER/VII/2008

d. Apa penyebab rendahnya pencapaian targer program puskesmas?


e. Apa yang dapat dilakukan oleh dr. A untuk mencapai target imunisasi di
puskesmas siguntang?

Skenario B Blok XXII Page 7


3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten menanyakan kepada dr. A mengenai keberadaan
penggalangan kerjasama lintas program dan lintas sektoral sebagai salah satu azas
penyelenggaraan Puskesmas.
a. Apa yang dimaksud kerjasama lintas sektoral dan lintas program?
Jawab:
b. Apa tujuan kerjasama lintas sektoral dan lintas program?
c. Siapa saja yang terlibat dalam kerjasama lintas program dan lintas sektoral?
d. Apa saja azas penyelenggaraan puskesmas?
e. Siapa saja yang terlibat dipenyelenggaraan puskesmas?

4. Hari ini kepala Puskesmas Siguntang mengadakan rapat mendahului lokakarya mini
dari jadwal yang sudah ditentukan, mengahadirkan seluru staf puskesmas untuk
melakukan Perencanaan Tingkat Puskesmas dan Penilaian Kinerja Puskesmas.
a. Apa yang dimaksud loka karya mini?
Jawab:
Sesuai Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas (Depkes RI, 2006),
Manajemen Puskesmasmerupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sinergik yang meliputi perencanaan,penggerakan pelaksanaan serta
pengendalian, pengawasan dan penilaian. Penerapanmanajemen penggerakan
pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya
Mini.

b. Apa tujuan dari lokakarya mini?


Jawab:
Tujuan umum Lokakarya Mini Puskesmas adalah untuk meningkatkan
fungsi Puskesmas melalui penggalangan kerja sama tim baik lintas program
maupun lintas sektor serta terlaksananya kegiatan Puskesmas sesuai dengan
perencanaan.
Sedangkan tujuan khusus Lokmin Puskesmas antara lain untuk :
1. Tergalangnya kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektor.
2. Terpantaunya hasil kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan.
3. Teridentifikasinya masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas.
4. Teridentifikasinya penyebab masalah serta diupayakannya pemecahan
masalah.
5. Tersusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya.

c. Bagaimana persiapan lokakarya mini?


d. Apa saja jenis lokakarya mini?
Jawab:
1. Lokakarya mini bulanan puskesmas :
a. Hasil kegiatan puskemas bulan lalu

Skenario B Blok XXII Page 8


b. Hasil rapat dari kabupaten/kota, kecamatan dan berbagai kebijakan
serta program
c. Hambatan / masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu
d. Dirumuskannya cara pemecahan masalah
e. Disusunnya rencana kerja bulan baru.
2. Lokakarya mini tribulan
a. Lokakarya triwulan lintas sektoral pertama
i. Menginformasikan program kesehatan yang tercantum
dalam RPK ke lintas sektoral dengan harapan
mengsinkronkan program kesehatan dengan program lintas
sektoral lainnya
ii. Merancang kerjasama kemitraan dengan lintas sektoral
sampai pembagian peran
b. Lokakarya triwulan berikutnya
i. Membahas pelaksanaan kegiatan lintas sektoral
ii. Mencari kendala kendala dilapangan
iii. Serta mendapatkan informasi informasi baru lintas
sektoral
(Depkes RI. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas seri 2)

e. Apa saja yang dibahas pada lokakarya mini?


Jawab:
1. Lokakarya mini bulanan puskesmas :
a. Hasil kegiatan puskemas bulan lalu
b. Hasil rapat dari kabupaten/kota, kecamatan dan berbagai kebijakan
serta program
c. Hambatan / masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu
d. Dirumuskannya cara pemecahan masalah
e. Disusunnya rencana kerja bulan baru.
2. Lokakarya mini tribulan
a. Lokakarya triwulan lintas sektoral pertama
i. Menginformasikan program kesehatan yang tercantum
dalam RPK ke lintas sektoral dengan harapan
mengsinkronkan program kesehatan dengan program lintas
sektoral lainnya.
ii. Merancang kerjasama kemitraan dengan lintas sektoral
sampai pembagian peran.
b. Lokakarya triwulan berikutnya
i. Membahas pelaksanaan kegiatan lintas sektoral.
ii. Mencari kendala kendala dilapangan.
iii. Serta mendapatkan informasi informasi baru lintas
sektoral.

Skenario B Blok XXII Page 9


(Depkes RI. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas seri 2)

f. Siapa saja yang terlibat di lokakarya mini?


Jawab:
- Lokakarya mini bulanan
Seluruh petugas puskesmas, termasuk petugas puskesmas pembantu dan
Bidan di Desa
- Lokakarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oleh camat, dengan
peserta:
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2. Tim Penggerak PKK Kecamatan
3. Puskesmas di wilayah Kecamatan
4. Staf Kecamatan, antara lain: Sekcam, Unit lain yang terkait
5. Lintas sektoral kecamatan, antara lain: Pertanian, Agama,
Pendidikan, BKKBN, Sosial
6. Lembaga/ organisasi kemasyarakatan, antara lain: TP PKK
Kecamatan, BPP/BPKM/Konsil Kesehatan Kecamatan (apabila
sudah terbentuk)
(Depkes RI. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas seri 2)

g. Apa yang dimaksud perencanaan tingkat puskesmas (PTP)?


Jawab:
Perencanaan tingkat puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan
rencana kegiatan puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara
sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya (Depkes RI, 2006).

h. Apa tujuan perencanaan tingkat puskesmas (PTP)?


i. Apa ruang lingkup penilaian tingkat puskesmas (PTP)?
Jawab:
Perencanaan tingkat puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk
dalam upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya
kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun oleh puskesmas sebagai Rencana
Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat
serta sumber dana lainnya.

j. Bagaimana tahap penyusunan penilaian tingkat puskesmas (PTP)?


Jawab:
Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dilakukan melalui 4 (empat) tahap
sebagai berikut :

Skenario B Blok XXII Page 10


1. Tahap Persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan
pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap
perencanaan. Tahap ini dilakukan dengan cara :
a. Kepala puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan Tingkat
Puskesmas yang anggotanya terdiri dari staf puskesmas.
b. Kepala puskesmas menjelaskan tentang pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi
keberhasilan penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas.
c. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan
Propinsi dan Departemen Kesehatan.
2. Tahap Analisis Situasi
Tahap ini merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana
operasional yang bertujuan untuk identifikasi masalah. Tahap ini
dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan
permasalahan yang dihadapi puskesmas melalui proses analisa terhadap
data yang dikumpulkan. Secara konsepsual, analisis situasi Puskesmas
adalah proses berikut kecenderungannya dan faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah tersebut, serta potensi sumber daya Puskesmas
yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta
potensi sumber daya Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan
intervensi. Langkah ini dilakukan dengan mengumpulkan dan
menganalisis data atau fakta yang berkaitan dengan masalah kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Iswahyudi, 2015).
Tim yang telah disusun oleh Kepala Puskesmas melakukan pengumpulan
data. Ada 2 (dua) kelompok data yang perlu dikumpulkan yaitu:
a. Data Umum
1) Peta wilayah kerja serta fasilitas pelayanan.
Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah
desa/dusun/RT/RW, jarak desa dengan puskesmas, waktu

Skenario B Blok XXII Page 11


tempuh ke puskesmas. Data ini diperoleh di kantor
kelurahan/desa atau kantor kecamatan.
2) Data sumber daya
Data sumber daya puskesmas (termasuk puskesmas pembantu
dan bidan di desa, mencakup :
a) Ketenagaan
b) Obat dan bahan habis pakai
c) Peralatan
d) Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah (Pusat dan
Daerah), masyarakat, dan sumber lainnya
e) Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas,
computer, mesin tik, meubelair, kendaraan.
3) Data peran serta masyarakat
Data ini mencakup jumlah posyandu, kader, dukun bayi dan
tokoh masyarakat.
4) Data penduduk dan sasaran program
Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah
penduduk seluruhnya berdasarkan jenis kelamin, kelompok
umur (sesuai sasaran program), sosio ekonomi pekerjaan,
pendidikan, keluarga miskin (persentase di tiap
desa/kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor
kelurahan/desa, kantor kecamatan, dan data estimasi sasaran di
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
5) Data sekolah
Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan setempat,
mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah siswa, klasifikasi
sekolah UKS, jumlah dokter kecil, jumlah guru UKS, dll.
6) Data kesehatan lingkungan wilayah kerja puskesmas
Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat, tempat
pembuatan makanan/minuman, tempat-tempat umum, tempat
pembuangan sampah, saarana air bersih, jamban keluarga dan
sistem pembuangan air limbah.
b. Data Khusus (hasil penialaian kinerja puskesmas)
1) Status kesehatan terdiri dari :

Skenario B Blok XXII Page 12


Data kematian
Kunjungan kesakitan
Pola penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang ditemukan
2) Kejadian luar biasa
3) Cakupan program pelayanan kesehatan 1 (satu) tahun terakhir di
tiap desa/kelurahan
4) Hasil survey (bila ada)

3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan


Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua)
langkah, yaitu:
1) Analisa Masalah
Analisa masalah dapat dilakukan melalui kesepakatan
kelompok Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas dan
Konsil Kesehatan Kecamatan/ Badan Penyantun Puskesmas melalui
tahapan :
a) Identifikasi masalah
Setiap hasil kegiatan dalam pelaksanaan tahun yang lalu ada
beberapa yang kurang / tidak berhasil mencapai target.
Identifikasi masalah diutamakan untuk kegiatan-kegiatan
dengan hasil kesenjangan yang lebih besar, permasalahan
dapat dicari dari hasil Penilaian Kinerja Puskesmas, hasil
laporan SPM (Standar Pelayanan Minimal) atau dari Laporan
Tahunan Puskesmas.
b) Menetapkan urutan prioritas masalah
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara penilaian
scoring dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth)
Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap

Skenario B Blok XXII Page 13


keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.
Dengan menggunakan score 1-5 skala linkert, masing-
masing anggota dapat menilai besar kecilnya kriteria tersebut.
c) Merumuskan masalah
Merumuskan masalah dengan memakai pertanyaan apa,
bagaimana, berapa, dimana dan kapan masalah tersebut ada.
d) Mencari akar penyebab masalah
Dengan menggunakan diagram Tulang Ikan (Ishikawa), dapat
menggali semua penyebab masalah dari masing-masing
variable : Manusia, Dana, Metode, Material dan Lingkungan.
e) Menetapkan cara-cara pemecahan masalah

2) Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan


Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan meliputi upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya
kesehatan penunjang, yang meliputi :
a) Kegiatan tahun yang akan datang (meliputi kegiatan rutin,
sarana/prasarana, operasional dan program hasil analisis
masalah)
b) Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya
yang ada pada tahun sekarang
c) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke dalam
format Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas
Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk matriks
dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik
kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah
yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia
di puskesmas.
4. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Skenario B Blok XXII Page 14


Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik untuk
upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan, upaya kesehatan
penunjang maupun upaya inovasi dilaksanakan secara bersama, terpadu
dan terintegrasi. Hal ini sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas
yaitu keterpaduan. Langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan Rencana Usulan Kegiatan
yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
3) Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan serta
sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
4) Mengadakan lokakarya mini tahunan untuk membahas kesepakatan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan.
5) Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang telah disusun dalam bentuk matriks
(Depkes RI, 2006).

k. Apa yang dimaksud penilaian kinerja puskesmas?


Jawab:
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja/ prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
Puskesmas, sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan
penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten/ kota
melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian
cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan
seluruh Puskesmas (Depkes RI, 2006).

l. Bagaimana cara penilaian kinerja puskesmas?


Jawab:
Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya
pemberdayaan masyarakat lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/ kota, maka pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan
pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota (Depkes RI, 2006).
1. Penetapan Target Puskesmas

Skenario B Blok XXII Page 15


Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau persentase
yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun. Penetapan besar target setiap kegiatan
yang akan dicapai masing-masing Puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk
Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama antara dinas
kesehatan kabupaten/ kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas.
Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi, kabupaten/ kota dan
Puskesmas secara tepat. Penetapan target Puskesmas dengan mempertimbangkan :
a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing Puskesmas.
b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota.
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.
e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya manusia tahun
yang akan datang.
f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan lain- lain) dan
non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan ekonomi masyarakat, pendidikan
masyarakat, dan lain-lain).
g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak dibebani untuk
menjangkau masyarakat di daerah yang bukan target sasarannya, kelompok
masyarakat yang tidak mungkin dijangkau karena kendala geografi transportasi,
dan lain-lain.

2. Pengumpulan data hasil kegiatan


a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode waktu
tertentu. Penetapan periode waktupenilaian ini dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode waktupenilaian
adalah bulan Januari sampai dengan bulan Desember. Penilaian kinerja
Puskesmas merupakan salah satu simpul dari satu rangkaian kegiatan dalam
manajemen Puskesmas;
b. Hasil kegiatan Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan bidan di desa serta hasil
pembinaan dan pembedayaan masyarakat;
c. Sumber data diperoleh dari SP3-SIMPUS dan catatan hasil kegiatan program
inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya;

Skenario B Blok XXII Page 16


d. Pengumpulan data dilakukan oleh penanggung jawab masing- masing
program/kegiatan Puskesmas dibantu oleh staf yang lain dengan tetap memegang
prinsif kerjasama tim;
e. Untuk kepentingan verifikasi oleh tingkat kabupaten/kota digunakan laporan hasil
perhitungan Puskesmas untuk kinerja Puskesmas, laporan SP3, laporan lain yang
berkaitan, dan supervise langsung ke Puskesmas.

3. Pengolahan data
a.Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan untuk
dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan membandingkan hasil yang telah
dicapai terhadap target standar yang telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi diperhitungkan berdasarkan
nilai bobot.

4. Analisis hasil dan langkah pemecahan


a. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi diperhitungkan berdasarkan
nilai bobot.
b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/pemecahan masalahnya.
c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan memperhatikan arahan
dan rencana pengembangan di dalam wilayah kabupaten/ kota.
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai bagian dari
kegiatan perencanaan Puskesmas.

5. Pelaksanaan penilaian
a. Di tingkat Puskesmas
1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur keberhasilan
kinerjanya.
2) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan kompilasi
hasil pencapaian (out-put dan out-come).
3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan data
pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (out-put) kegiatan dan
mutu bila hal tersebut memungkinkan.

Skenario B Blok XXII Page 17


4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
analisis masalah, identifikasi kendala/ hambatan, mencari penyebab dan latar
belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.
5) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana pemecahannya dengan
mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah (ancaman) ataupun
kecenderungan untuk perbaikan (peluang)
6) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana pemecahannya dilaporkan ke
dinas kesehatankabupaten/ kota.

b. Di tingkat Kabupaten/Kota
1) Menerima rujukan/ konsultasi Puskesmas dalam melakukan perhitungan hasil
kegiatan, menganalisa data dan membuat pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun pelaksanaan kegiatan
Puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan Puskesmas dan bersama
dengan Puskesmas menghitung dan menetapkan kelompok peringkat kinerja
Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan masalah yang telah dibuat
Puskesmas dan membuat rencana usulan kegiatan berdasarkan kesepakatan
bersama dengan Puskesmas
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok
Puskesmas, evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan
Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masing-masing Puskesmas
berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan tahun
depan.
(Depkes RI, 2006)

5. Apa pandangan islam dalam kasus ini?


Jawab:
Pandangan Islam untuk imunisasi:

Skenario B Blok XXII Page 18


..janganlah kamu meninggalkan generasi di belakangmu dalam keadaan lemah
yang engkau cemaskan keadaannya(QS. An Nisaa: 9)

2.6 Hipotesis
Dr. A, kepala puskesmas siguntang melakukan lokakarya mini karena rendahnya
pencapaian target imunisasi dasar di Puskesmas Siguntang.

Skenario B Blok XXII Page 19


2.7 Kerangka Konsep

Rapat evaluasi bulanan

Pencapaian target imunisasi


dasar rendah

Melakukan lokakarya mini

Penilaian kinerja
PTP
puskesmas

Skenario B Blok XXII Page 20

Anda mungkin juga menyukai