Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN

Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim,
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah
rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina.
Penyebab kanker serviks diketahui adalah virus HPV (Human Papilloma
Virus) sub tipe onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18. Adapun faktor risiko
terjadinya kanker serviks antara lain:aktivitas seksual pada usia muda, berhubungan
seksual dengan multipartner, merokok, mempunyai anak banyak, sosial ekonomi
rendah, pemakaian pil KB (dengan HPV negatif atau positif), penyakit menular
seksual, dan gangguan imunitas.
Di Indonesia kanker serviks menduduki urutan kedua dari 10 kanker
terbanyak berdasar data dari Patologi Anatomi tahun 2010 dengan insidens sebesar
12,7%. Menurut perkiraan Departemen Kesehatan RI saat ini, jumlah wanita
penderita baru kanker serviks berkisar 90-100 kasus per 100.000 penduduk dan setiap
tahun terjadi 40 ribu kasus kanker serviks.
Untuk menegakkan diagnosis, hal pertama yang dilakukan adalah anamnesis
keluhan pasien dengan memperhatikan faktor risiko. Tidak semua pasien
mengeluhkan hal yang sama, bahkan ada yang tanpa keluhan. Sehingga diperluka
wawasan yang cukup untuk dapat menduga kanker serviks, kemudian dilajutkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan ginekologi serta pemeriksaan penunjang yang
tepat.
Diperlukan skrining dini agar dapat mengurangi tingkat kejadian dan
perburukan kanker serviks, salah satunya pemeriksaan Pap Smear dan pemeriksaan
IVA Test yang dapat kita lakukan sebagai dokter umum di klinik ataupun faskes
tingkat pertama
Prognosis kanker serviks sangat bergantung pada stadium yang ditentukan.

16

Anda mungkin juga menyukai