REPUBLIK INDONESIA
2
sebagai Pelaksana Tugas Wakil Ketua Mahkamah
Agung Bidang Non Yudisial;
3
Peradilan serta seluruh warga peradilan yang
mengikuti acara pembinaan ini secara daring dari
seluruh Indonesia yang saya banggakan;
4
Bapak/Ibu peserta pembinaan yang saya
banggkan.
5
kepercayaan publik kepada lembaga peradilan jika
masih ada di antara hakim atau aparatur peradilan
yang masih melakukan tindakan penyimpangan.
6
tentu memberikan konsekuensi kepada para pimpinan
di setiap satuan kerja, selain harus mampu mengawasi
bawahannya juga harus mampu menjadi contoh dan
teladan yang baik bagi lingkungannya, jangan justru
sebaliknya, pimpinannya sendiri yang malah menjadi
biang keladi dari timbulnya masalah, sehingga tidak
mungkin bisa mengawasi bawahannya jika
pimpinannya sendiri yang justru memicu timbulnya
berbagai masalah.
1. M e m a n t a u , m e n g a m a t i , d a n m e m e r i k s a
pelaksanaan tugas agar berjalan sesuai dengan
rencana dan ketentuan yang berlaku secara
berdayaguna dan berhasilguna;
7
3. Mengidentifikasi dan menganalisis gejala-gejala
dan penyimpangan serta kesalahan yang terjadi,
menentukan sebab dan akibatnya serta cara
mengatasinya;
8
2. Menetapkan dan menyetujui sasaran kinerja
bawahan serta memberikan penilaian dan evaluasi
terhadap pelaksanaan tugas capaian kinerja
bawahan;
9
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya,
yang berbunyi “Mahkamah Agung akan
memberhentikan Pimpinan Mahkamah Agung atau
Pimpinan Badan Peradilan di bawahnya secara
berjenjang dari jabatannya selaku atasan langsung,
apabila ditemukan bukti bahwa proses pengawasan
dan pembinaan oleh pimpinan tersebut tidak
dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.”
Selain itu, Mahkamah Agung juga tidak akan
memberikan bantuan hukum kepada hakim maupun
aparatur Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di
bawahnya yang diduga melakukan tindak pidana dan
diproses di pengadilan.
10
bawahannya akan menjadi tanggung jawab secara
pribadi dari bawahannya, namun jika kewajiban
pengawasan dan pembinaan tidak dijalankan, maka
atasan langsungnya akan turut menerima sanksi dari
perbuatan yang dilakukan oleh bawahannya.
11
Perma Nomor 7 Tahun 2017 dan Perma Nomor 1
tahun 2021 merupakan aturan yang diterbitkan
Mahkamah Agung sebagai solusi yang digunakan
untuk mengantisipasi kekosongan hakim akibat tidak
ada formasi penerimaan bagi calon hakim berhubung
Kemenpan tidak berwenang lagi melakukan proses
pengadaan bagi calon hakim karena menurut Pasal 19
UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman disebutkan bahwa hakim adalah pejabat
negara.
12
mekanisme pengadaan hakim, saat ini prosesnya
memasuki tahapan harmonisasi di Biro Hukum dan
Humas sebelum dikirimkan ke Presiden. Ke
depannya, jika Perpres tersebut telah diterbitkan,
maka Mahkamah Agung dapat melakukan rekruitmen
sesuai dengan jumlah kekurangan hakim yang
dibutuhkan karena sudah ada regulasi yang menjadi
payung hukumnya.
13
penyusunan Perpres Pengadaan Hakim harus segera
diselesaikan dan bisa secepatnya ditandatangani oleh
Presiden sehingga kita bisa melakukan rekrutmen
untuk mengisi kekosongan hakim yang setiap tahun
jumlahnya terus bertambah akibat adanya yang
pensiun atau meninggal dunia.
14
Beberapa waktu yang lalu Mahkamah Agung
telah melakukan kerjasama dengan pihak BSSN
terkait dengan pembentukan Tim Mahkamah Agung
Computer Incident Security Response Team atau (MA-
CSIRT) yaitu tim yang bertugas menyediakan layanan
dan dukungan untuk mencegah, mengelola, dan
menanggapi insiden keamanan informasi di
Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
di bawahnya.
15
perkara yang dimiliki oleh Mahkamah Agung dan
badan peradilan di bawahnya termasuk dalam
kategori data yang sifanya sangat penting.
16
3. CSIRT Mahkamah Agung akan menindaklanjuti
laporan insiden siber dan memberikan Solusi
Teknisnya. Jika dibutuhkan penanganan lebih
lanjut, maka CSIRT Mahkamah Agung akan
berkoordinasi dengan CSIRT BSSN.
17
karena itu, saya perlu mengingatkan kepada segenap
hakim dan aparatur peradilan di seluruh Indonesia
agar tidak ikut dalam proses dukung mendukung
kepada salah satu calon yang akan berkontestasi
dalam pilpres maupun pileg tersebut, baik secara
langsung ataupun tidak langsung, termasuk di media
sosial karena hal itu akan menimbulkan persepsi
publik bahwa kita telah bersikap tidak netral.
18
Berhati-hatilah dalam setiap menggunakan
media sosial, karena jejak digital yang pernah
diunggah akan terus tersimpan di internet dan
mudah untuk bisa diakses oleh publik. Ada pepatah
yang mengatakan “jarimu harimaumu” karena saat
ini postingan-postingan yang dibuat oleh jari kita,
bisa menimbulkan dampak besar bagi diri kita sendiri
dan bagi masyarakat secara luas.
19
Makan leci rasanya nikmat
Sungguh manis terasa alami
Teguhkan hati luruskan niat
Jaga integritas tanpa kompromi
20