Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH HUKUM ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Sejarah Hukum Islam
Dosen Pengampu:
Bapak Mutamakkin M.H

Disusun Oleh:

ABDUL HAMID (2023395500241)

FITRISA PERDIANITA (2023395500246)

FAKULTAS SYARIAH

PROGAM HUKUM KELUARGA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) IBRAHIMY

GENTENG – BANYUWANGI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, sholawat


serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah
menjadikan kita sebagai umat yang baik.Dengan mengucapkan Alhamdulillah kehadirat
Allah SWT. yang melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “HUKUM ISLAM PADA MASA ROSULLOH”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangannya.Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan untuk memperbaiki kekurangan-kekuranga ini.

Akhir dari kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Mutamakkin,M.H., selaku dosen pembimbing yang turut membantu dalam upaya penyelesaia
makalah ini, serta kepada teman-teman yang memberi motivasi dalam penyusunan
makalah.Kami juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
bermanfaat bagi semua pembaca

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ II

DARTAR ISI.............................................................................. III

BAB I ........................................................................................IV

PENDAHULUAN ........................................................................IV

A.Latar Belakang ........................................................................ IV

B.Rumusan Masalah ..................................................................lV

BAB II .......................................................................................... V

PEMBAHASAN

A.Kehidupan arab sebelum ada islam..........................................................V

B.Hukum islam pada periode mekah madinah................................ VI

C.Sumber-sumber hukum islam…………………………………………………… VII

BAB III ......................................................................................................................... IX

Penutup ............................................................................................................... IX

A.Kesimpulan.........................................................................................................IX

B.Kritik dan Saran……………………………………………………………………………………………..lX


BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Berbicara Islam pada masa sekarang tidak dapat dilepaskan dari sejara kelahiran
dan pertumbuhan Islam pada masa silam. Kemunculan Agama Islam sekitar abad
keenam Masehi tidak dapat dilepaskan dari kondisi social masyarakat Arab pada masa
itu yang kita kenal dengan zaman jahiliyahnya.Sehingga dapat kita katakan bahwa
kondisi sosial suatu masyarakat atau bangsa akan berpengaruh terhadap produk hukum
yang diberlakukan dalam masyarakat tersebut. Alasannya, karena tidak bisa kita belajar
sejarah tanpa melihat periode-periode perkembangan hukum itu sendiri, maka jika
bahasan ini ditinggalkan akan menjadi pertanyaan besar nanti ketika membahas pada
hal-hal lain.

Lalu perkembangan berikutnya pasca wafatnya Rasul SAW, yang sebelumnya


sumber merujuk pada Rasul, setelah wafat para sahabat berhujjah juga dan memberikan
beberapa masukan hukum, sampai kemudian masuk pada periode tabi’in dari sini
muncul beberapa tokoh terkenal seperti Imam Malik, Imam Abu Hanafi, Imam Syafi’’i,
dan Imam Ahmad.Beberapa sumber yang penulis jumpai memang sangat banyak
dengan beberapa istilah periodesasi. Seperti ada yang membaginya dengan periode
Rasulullah SAW dengan dua pembagian yaitu Makkah dan Madinah, kemudian periode
Sahabat dan Tabi’in. Dan periode kemunduran.

B.Rumusan masalah

Adapun permasalahan yang ingin peneliti kaji pada penelitian ini adalah:

1. menjelaskan kehidupan bangsa arab sebelum islam


2. menjelaskan hukum islam pada pada periode mekkah dan Madinah
3. menjelaskan sumber-sumber hukum islam pada masa Rosullah

BAB II
PEMBAHASAN
A.KEHIDUPAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM
Kondisi masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam berada di masa jahiliah. ada
yang menyembah Allah, ada yang menyembah Matahari, Bulan, Bintang, bahkan ada
pula yang menyembah patung dan api. Ada pula yang beragama Nasrani Yahudi.
"Arti dari kata jahiliah adalah kesombongan, kemarahan, dan ketidaktahuan.
Penggunaan kata ini kepada masa pra Islam menunjukkan pada era saat ketiganya
sangat menonjol di masyarakat," tulis respository mengutip bukku Fajr al-Islam yang
ditulis Amin Ahmad.
Jahiliah juga berkaitan dengan kepercayaan sesat, peribadatan yang salah, kekuasaan
yang sewenang-wenang, dan ketidakadilan hukum. Kondisi ini menimbulkan rasa takut,
khawatir, dan kekacaauan yang tidak kunjung berakhir."Kaum wanita diperlakukan
seperti barang bergerak yang dapat dijual atau dibeli. Para penyair mendendangkan
keburukan moral dengan penuh kebanggaan. Jika ada yang meninggal, maka anak
mewarisi ibu tiri dan barang lainnya,"
Anak bahkan bisa menikahi ibu tiri mereka. Yang lebih parah, anak perempuan yang
baru lahir akan dicekik atau dikubur hidup-hidup. Selain itu, perbudakan adalah hal
wajar dengan majikan yang berkuasa penuh hingga hidup mati.Dengan kondisi tersebut,
mereka yang kaya hidup bergelimang harta sedangkan yang miskin semakin
kekurangan. Jurang pemisah antara masyarakat kaya dan miskin terasa makin dalam dan
jauh. Masyarakat kaya dapat mengeksploitas yang lebih miskin.
Meski kehidupan sosial Arab Jahiliyah sangatlah buruk, tetapi ada beberapa
masyarakatnya yang memiliki sikap baik. Salah satu sikap atau budaya Arab Jahiliyah
yang baik adalah dermawan dan murah hati. Bahkan mereka berlomba-lomba dan
membanggakan diri dalam masalah kedermawanannya dan kemurahan hatinya. Syair-
syair sastra Arab pun dipenuhi pujian dan sanjungan terhadap orang yang memiliki jiwa
dermawan. Selain itu, orang-orang Arab Jahiliyah menjunjung tinggi janji yang telah
dibuat. Dalam budaya Arab, janji memiliki kedudukan yang sama dengan utang yang
harus dibayar. Bahkan ada orang yang membunuh anaknya sendiri dan membakar
rumah orang karena meremehkan janji yang telah dibuat.

B.HUKUM ISLAM PADA PERIODE MAKKAH DAN MADINAH


a.Periode Mekkah
Periode ini terhitung sejak diangkatnya Baginda Rasulullah SAW sebagai Rasul
sampai beliau hijrah ke Madinah. Periode ini berlangsung selama 13 tahun.Perundang-
undangan hukum Islam pada periode ini lebih fokus pada upaya mempersiapkan
masyarakat agar dapat menerima hukum-hukum agama, membersihkan aqidah dari
menyembah berhala kepada penyembah Allah, selain menanamkan akhlak-akhlak
mulia agar memudahkan jiwa untuk dapat menerima segala bentuk pelaksanaan syariat.
Oleh sebab itu Wahyu pada periode ini turun untuk memberikan petunjuk dan arahan
kepada manusia kepada dua perkara utama:
1. Mengokohkan aqidah yang benar dalam jiwa atas dasar iman kepada Allah SWT
dan bukan untuk yang lain, beriman kepada malaikat, kitab-kitab,Rasul-rasul, dan
hari akhir. Semua ini bersumber dari Al-quran yangkemudian dijelaskan dalam
beberapa hadis.
2. Membentuk akhlak agar manusia memiliki sifat yang mulia dan menjauhkan
sifat-sifat tercela. Al-Quran memerintahkan mereka agar berkata jujur, amanah,
menepati, janji, adil, saling tolong-menolong atas dasar kebaikan, memuliakan
tetangga, mengasihi fakir miskin, menolong yang lemah dan terzalimi.Selain itu,
Alquran juga melarang mereka dari akhlak tercela seperti berdusta, menipu,
curang, mengingkari janji, berbuat zalim dan aniaya, serta perilaku lain yang
dianggap melampaui batas dan menyimpang dari adat kebiasaan.
b. Periode Madinah
Periode ini berlangsung sejak hijrah Rasulullah SAW dari Mekah hingga beliau wafat
lebih kurangnya periode ini berjalan selama 10 tahun.Perundang-undangan hukum
Islam pada periode ini menitikberatkan pada aspek hukum-hukum praktikal dan
dakwah islamiyah pada fase ini membahas tentang akidah dan akhlak. Oleh sebab itu,
perlu adanya perundang-undangan yang mengatur tentang kondisi masyarakat dari
setiap aspek, satu persatu Ia turun sebagai jawaban terhadap semua permasalahan,
kesempatan, dan perkembangan.Sebelum zaman ini mencapai tahap kesempurnaan, ia
telah mencakupi semua dimensi perbuatan dan semua permasalahan yangterjadi. Tidak
ada satu aspek pun kecuali sudah diatur dan dijelaskanhukumnya,baik secara global
maupun terperinci sebagaimana yang ditegaskan dalam Alquran firman Allah:

ۗ‫َاْلَيْو َم َاْك َم ْلُت َلُك ْم ِد ْيَنُك ْم َو َاْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتْي َو َرِض ْيُت َلُك ُم اِاْل ْس اَل َم ِد ْيًنا‬
Artinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”
(Q.S. Al-maidah 5 : 3)
Secara umum, semua hukum baik yang berupa perintah atau larangan kepada mukallaf
turun pada fase ini kecuali hanya sedikit, seperti hukum salat yang diturunkan pada
waktu malam Isra dan Mi'raj 1 tahun sebelum Baginda berhijrah ke Madinah. Selain
yang ini berupa ibadah muamalah jinayah hudud warisan wasiat pernikahan dan talak
semuanya turun pada fase ini.
C.SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
Ada 3 sumber hukum islam, yaitu Al Quran, Hadits, dan Ijtihad. Ketiganya saling
berkaitan satu sama lain dan tidak ada yang berbeda pandangan dalam menanggapi suatu
permasalahan. Sumber hukum utama dalam hukum islam adalah Al Quran. Berikut ini
rincian sumber hukum islam

1. Al Quran

Selain berisi firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Al Quran juga berisi peraturan atau
hukum dari Allah sang pencipta kehidupan. Nabi Muhammad diutus untuk
menyampaikan Al Quran kepada seluruh umat manusia hingga kiamat tiba. Al Quran
dijadikan sumber hukum pertama atau awal. Setiap hukum atau peraturan yang dibuat
harus berdasarkan Al Quran dan tidak boleh saling bertentangan. Seiring
berkembangnya jaman, tafsiran Al Quran sudah banyak beredar sehingga memudahkan
orang awam untuk mendalami dan menerapkan hukum islam.

2. Hadits

Acuan kedua dalam hukum islam adalah hadits. Berbeda dengan Al Quran, hadits berisi
tentang penjelasan rinci mengenai hukum islam yang ada di Al Quran, tata cara
beribadah, aturan dalam melaksanakan ibadah, dan ucapan Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wassallam yang dijadikan sumber hukum. Contoh perbedaan antara hukum
dalam Al Quran dan hadits adalah sebagai berikut:

alam meriwayatkan hadits yang disampaikan oleh banyak periwayat haruslah dilakukan
oleh ulama dengan ilmu fiqih tinggi dan dipercaya umat. Jika ada salah satu riwayat
hadits yang cacat misalnya jika adalah salah satu periwayat yang ketahuan memiliki
sifat buruk (sering berbohong) atau suka lupa maka derajat kebenaran (shahih) hadits
bisa ikut ternoda. Berikut ini empat derajat keaslian hadits.

 Shahih
 Hasan
 Daif (lemah)
 Maudu’ (palsu).

Perbedaan hadits Shahih dan hasan terletak pada ke-dhabithan-nya. Jika hadits Shahih
tingkat dhabith-nya tinggi, maka hadits hasan tingkat ke-dhabithan-nya ada
dibawahnya. Contoh hadits Hasan adalah seperti hadits yang diriwayatkan oleh
Muhammad bin Amr bin al-Qamah, dari Salamah, dari Abu Hurairah. Dalam hadits ini,
hadits dikategorikan hasan karena Muhammad bin Amr bin al-Qamah dikenal punya
kemampuan menghafal yang tidak luar biasa. Dalam menentukan hukum islam, hadits
yang paling dijadikan acuan adalah hadits shahih dan hasan.

3. Ijtihad

Ijtihad adalah usaha ulama untuk menentukan hukum setelah Nabi Muhammad wafat
sehingga tidak ada lagi yang bisa ditanyakan pendapatnya. Karena bersumber dari Al
Quran dan Hadits maka dari itu Ijtihad ulama harus melampirkan ayat dalam Al Quran
dan hadits ketika ingin memutuskan suatu peraturan. Ada 4 jenis Ijtihad, yaitu:

 Ijma, hukum sesuai kesepatakan para ulama


 Qiyas, hukum yang mirip dengan hukum lain yang jelas hukumnya
 Maslahah, hukum untuk mencapai kemaslahatan umat
 Urf, hukum yang sesuai kebiasaan.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Hukum bahwa hukum Islam merupakan seperangkat norma atau peraturan yang
bersumber dari Allah SWT dan Nabi Muhammad saw. untuk mengatur tingkah laku
manusia di tengahtengah masyarakatnya. Dengan kalimat yang lebih singkat, hukum
Islam dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber dari ajaran Islam.Hukum Islam
adalah hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari agama Islam.Berbeda
dengan hukum lainnya, hukum Islam tidak hanya hasil pemikiran manusia yang
dipengaruhi oleh kebudayaannya, tetapi dasarnya ditetapkan oleh Allah melalui
wahyuNya dan dijelaskan oleh Rasulullah melalui sunnahnya.Perkembangan hukum
islam mulai menunjukkan perkembangan dinamisnya sejak kurun waktu yang relative
lama. Dalam potret sejarah penetapan hokum Islam, perkembangan pemikiran
hokum Islam dalam realitas empiric dapat diidentifikasi secara sistematis sejak
periode Rasulullah SAW. Hingga era kontemporer saat ini.Nabi Muhammad SAW.Nabi
Muhammad adalah orang yang pertamakali memberikan fatwa fatwa ke pada
manusia yang beragama islam, nabi muhammad meberi kan fatwa ke pada umat
muslim yang diterima dari malikat jibril

B.KRITIK DAN SARAN


Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain, tentu saya selaku penulis
juga membutuhkan arahan serta bimbingan dari berbagai pihak, terutama dosen dan
teman-teman serta pembaca yang lebih berwawasan serta berpengetahuan. Dalam
proses pengerjaan makalah ini, penulis menyadari banyak sekali kekurangan baik dari
segi pemahaman maupun referensi bacaan disamping minimnya pengalaman dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu,sumbangsih berupa saran dan kritik sangat
dibutuhkan agar dapat meningkatkan kemampuan dan menambah wawasan penulis

Anda mungkin juga menyukai