HUKUM ISLAM
Tahap-Tahap pertumbuhan perkembangan hukum islam
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini merupakan
hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang
topik tahap2 pertumbuhan perkembangan hukum islam. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi
kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang.Kritik dan saran
dari dosen pengampu mata kuliah dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.
Penulis
Dinda Sutri
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan tentang hukum yang akanterlintas dalam pikiran kita adalah peraturan peraturan
atau seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, yang
dibuat dan ditegakkan oleh penguasa atau manusia itu sendiri seperti hukum adat, hukum pidana
dan sebagainya.
Berbeda dengan sistem hukum yang lain, hukum Islam tidak hanya merupakan hasil
pemikiran yang dipengaruhi oleh kebudayaan manusia di suatu tempat pada suatu massa tetapi
dasarnya ditetapkan oleh Allah melalui wahyunya yang terdapat dalam Al-Qur’an dan dijelaskan
oleh Nabi Muhammad sebagai rasulnya melalui sunnah beliau yang terhimpun dalam kitab
hadits. Dasar inilah yang membedakan hukum Islam secara fundamental dengan hukum yang
lain.
Adapun konsepsi hukum Islam, dasar dan kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah.
Hukum tersebut tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda dalam
masyarakat, tetapi juga hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan dirinya
sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam bermasyarakat, dan hubungan manusia
dengan benda serta alam sekitarnya
BAB II
PEMBAHASAN
Penulis sejarah hukum islam telah mengadakan pembagian tahap-tahap pertumbuhan dan
perkembangan hukum islam .
berikut adalah penjabaran dari kelima masa sejarah pertumbuhan dan perkembangan
hukum islam:
a) Kedudukan anak laki-laki sangat penting dalam sebuah keluarga karena melelui anak
laki-laki inilah garis keturunan ditarik dan di pulahkan di dalam keluarga yang di anggap
akan menuruskan keturunan dan membawa nama baik keluarganya.dan karena statusnya
yang demikian,maka laki-laki mempunyai kekuasaan yang sangat besar disbanding
wanita.kedudukan wanita di pandang sangat rendah, wanita hanya di bebani kewajiban
tampa imbalan hak sama sekali.
b) Karena itu pula,jika lahir anak perempuan dalam satu keluarga atau rumah
tangga,seluruh keluarga menjadi malu karena merasa tidak bisa mempertahankan
keturunannya.karena itu keluarga bersangkutan,berusaha untuk melenyapkan bayi wanita
atau membunuhnya kemudian setelah dia berumur beberapa tahun.pada tanggal 12
rabiul awal tahun gajah yang bertatapan dengan tahun 20 april tahun 571,masehi,lahirlah
seorang bayi yang oleh ibunya (aminah) diberi namah ahmad,dan oleh kakeknya abdul
mutholib di namakan Muhammad.kedua nama ini berasal dari satu akar yang di dalam
bahasa arab berarti terpuji atau yang di puji.
c) Setelah ibunya meninggal Muhammad di pelihara oleh kakeknya yang bernama abdul
mutalib dan setelah kakeknya meninggal dunid pula, Muhammad masi di asuh oleh
pamannya abu talib.muhammad berasal dari keluarga terhormat tetapi tidak kaya dan
sebagai seorang pemuda
ia hidup di kalangan mereka yang berkuasa di mekah.pada usia 25 tahun beliau kawin
dengan seorang janda yang bernama khodija yang umurnya 15 tahunlebih tua dari beliau
dan masi mempunyai hubungan kekerabatan.
Pada waktu masyarakat arab dalam keadaan yang memperihatikan nabi Muhammad
sering menyendiri di gua hira selama bulan Ramadan.ketika beliau mencapai umur 40
tahun,yakni pada tahun 610 masehi,beliau menerima wahyu pertama.pada waktu itu
beliau di tetapkan sebagai rasul dan utusan allah.tiga tahun kemudian,malaikat jibril
membawah perintah allah untuk menyebarluas wahyu yang di terimanya kepada umat
manusia.
d) Namun selain itu nabi Muhammad juga membawa wahyu-wahyu allah tentang ayat-ayat
hukum.menurut penelitian abdul wahab khalaffa,guru besar hukum islam iniversitas
khairo,ayat –ayat hukum mengenai soal-aoal ibada ini berkenaan dengan soal –soal
ibadah jumblahnya 140 ayat dalam al-qur’an.ayat-ayat ibada ini berkenaan soal
shalat,zakat dan haji.sedangkan ayat-ayat hukum mengenai muamalah jumlahnya
228,ayat hukum yang terdapat dalam al-qur’an itu menurut penelitian prof,abdul wahab
adalah sebagai berikut :
- Hukum keluarga yang terdiri dari hukum perkawinan dan kewarisan sebanyak 70 ayat.
- Hukum perdata lainnya,diantara hukum perjanjian (perikatan)terdapat 70 ayat.
- Mengenai hukum ekonomi keuangan termaksud hukum dagang terdiri dari 10 ayat.
- Hukum pidana terdiri dari 30 ayat.
- Hukum tata negara terdapat 10 ayat.
- Hukum internasional terdapat 25 ayat.
- Hukum acara dan peradilan terdapat 13 ayat.
Ayat-ayat tersebut pada umumnya berupa prinsip-prinsip saja yang harus di kembangkan
lebih lanjut selaku nabi masi hidup,tugas untuk mengembangkan dan menafsirkan ayat-ayat
hukum ini terletak pada diri beliau sendiri melalui ucapan perbuatan dan sikap diam beliau yang
di sebut sunnah yang kini dapat di baca dalam kitap-kitap hadits.
Dengan wafatnya nabi Muhammad,berhentilah wahyu yang turun selama 22 tahun 2 bulan 22
hari yang beliau terima melalui malaikat jibril baik waktu beliau masi berada di mekah maupun
setelah hijra di madina.
Pada masa khulafaur rasyidin ini berkembang hukum islam di bagi menjadi empat periode:
a. Umar turut aktif menyiarkan agama islam.ia melanjutkan usaha abu bakar meluaskan
daerah islam hingga menguasai masopotania dan sebagian kawasan paris dari pada
kekuasaan Persia (berjaja mematakan kekuasaan Persia),dan menguasai mesir
,palestina,baitulmagdis,syiria,afrika utara,dan Armenia dari pada bjantine (romawi
timur).
b. Menetapkan tahun islam yang terkenal dengan tehun hijria berdasarkan peradalan
bulan(qamariyah)
c. Membiasakan melakukan shalat tarawih ,yaitu shalat sunnah malam yang di lakukan
setelah salat isyaah pada bulan Ramadan.
Saidina umar wafat pada tahun 644 selepas di bunuh seorang hamba parsi yang bernana abu
lu’lu’ah.di a menikam saidi na umar sebanyak 6 kali waktu saidina umar menjadi imam di masjid
al nabawi,madinah saidina umar meninggal dunia dua hari kemudian di kebumikan di sebelah
makam nabi Muhammad SAW dalam makam saidina abubakar.
Selanjutnya masuk kedalam masa pemerintahan utsman bin affan yang berlangsung dari
tahun 644-654 M. ketika di pilih,utsman telah tua berusia 70 tahun dengan keberibadian yang
agak lemah.kelemahan ini di pergunakan oleh orang-orang di sekitarnya untuk mengejar
keuntungan pribadi, kemewahan dan kekayaan.
Hal ini di manfatkan terutama oleh keluarga nya dari bani umayyah.
Setelah usman meninggal dunia.orang-orang terkemuka memilih ali bin abi mutalib menjadi
khalifa ke 4.ia memerintah dari tahun 656-662 M. ali tidak dapat berbuat banyak dalam
mengembangkan agama islam karena keadaan negara tidak stabil.di sana timbul bibit perpecahan
yang serius dalam tubuh umat islam yang semulah pada perang saudara yang kemudian
menimbulkan kelompok besar yaitu kelompok ahlul sunnah waljamaah yaitu kelompok atau
jamaah umat islam yang berpegang teguh kepada sunnah nabi Muhammad dan syi’ah yaitu
pengikut ali bin abi thalib.
Penyebab pemecahan di antara dua kelompok ini adalah perpedaan pendapat mengenai ‘’
masalah politik ‘’yakni siapa yang berhak menjadi khalifa, kemudian di susul dengan masalah
pemahaman akidah,pelaksanaan ibadah,sistem hukum dan keluarga .gologan syiah sekarang
banyak terdapat di libanon ,iran,irak,Pakistan,india dan afrika timur.sumber hukum islam di
masa khalifa rasyidin ini adalah al-qur’an ,ijmah,sahabat dan kias.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Hukum Islam ialah ketentuan Allah yang berkaitan dengan perbuatanorang mukallaf yang
mengandung suatu tuntutan, pilihan, sebab, syarat, atau penghalang bagi adanya sesuatu yang
lain.Syariat Islam menyamaratakan hukum dan keadilan antara sesama umatIslam.Islam
mengerahkan kekuatan manusia kepada tujuan besar, yaitukepentingan masyarakat dengan
memanfaatkan segala bentuk kebajikanyang disumbangkan setiap individu.