Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

“SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FIQIH”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Fiqih Diampuh Oleh

Bapak Dosen Dr. H. Misbahuddin, M.Ag.

DISUSUN OLEH:

Ahiruddin sae

(50200122072)

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat Rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah kami ini berjudul
“Sejarah perkembangan ilmu fiqih ”

Penyusun makalah ini bertujuan untuk memenuhu tugas perkuliahan dari dosen pembimbing.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai
penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal manfaat pelaksanaan bimbingan kelompok
sebagai upaya menigkatkan motovasi belajar mahasiswa.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Misbahuddin,
M.Ag.selaku dosen pembimbing. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya
sempurna, maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

Gowa, 14 februari 2023

Ahiruddin sae
Nim:50200122072
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................................ii
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................................................1
A. Periode rasulullah SAW.............................................................................................................................................1
Periode mekkah.............................................................................................................................................................1
Periode Madinah...........................................................................................................................................................1
B. Periode sahabat.........................................................................................................................................................2
C. Periode Tadwin..........................................................................................................................................................3
D. Periode Taqlid............................................................................................................................................................4
1. Sebab-sebab taqlid................................................................................................................................................4
2. Aktivitas ulama di masa taqlid..............................................................................................................................4
PENUTUP................................................................................................................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN

Ilmu fiqih adalah salah satu disiplin ilmu yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan
umat islam. Fiqih termasuk ilmu yang muncul pada masa awal berkembang agama islam. Secara
esensial, fiqih sudah ada pada masa Nabi SAW, walaupun belum menjadi sebuah disiplin ilmu
tersendiri. Karena Semua persoalan keagamaan yang muncul waktu itu, langsung ditanyakan kepada
Nabi SAW. Maka seketika itu solusi permasalahan bisa terobati, dengan bersumber pada Al Qur’an
dan sunnah.

Sepeninggal Nabi SAW,Ilmu fiqh ini mulai berkembang, seiring dengan timbulnya permasalahan-
permasalahan yang muncul dari zaman kezaman. Permasalahan semakin berkembang dan tidak
semua permasalahan yang ada, terdapat di dalam nash, namun membutuhkan sebuah hukum melalui
jalan istimbat Setiap satu permesalahan memiliki ratusan solusi yang berbeda dari setiap ulama

Generasi penerus Nabi Muhammad SAW tidak hanya berhenti pada masa khulafa’urrosyidin,
namun masih diteruskan oleh para tabi’in dan ulama’ sholihin hingga sampai pada zaman kita
sekarang ini. Pada zaman kita ini, para ulama (Fuqoha) mulai bermunculan dan memiliki ijtihad yang
berda-beda. Tulisan ini bertujuan untuk mengklasifikasi secara periodik perkembangan ilmu fiqh,
namun akan didahului oleh pengertian dari ilmu fiqh kemudian dilanjutkan dengan sejarah
perkembangannya mulai dari periode Rasulallah SAW, periode sahabat, periode tadwin, dan yang
terakhir periode taqlid.
5
6
PEMBAHASAN

Abd al-Wahab Khalaf membagi periodesasi perkembangan Ilmu Fiqih dalam empat periode,
diantaranya.

A. Periode Rasulullah SAW

Pada hakikatnya sejarah fiqih islam tumbuh dan berkembang di masa Nabi, Oleh karena Nabi yang
mempunyai wewenang atas dasar wahyu untuk mentasyri’kan hukum dan berakhir dengan wafatnya
Nabi. Pada Masa Rasulullah fiqih Islam mulai tumbuh dan membentuk dirinya,menjelma ke alam
perwujudan.Sumber asasi yang ada pada masa ini ialah Al-quran. Tentang sunnahRasul adalah
berdasarlkan wahyu Ilahi yang diturunkan kepadanya. Demikian juga segala tindak-tanduk Nabi
Muhammad SAW.Semua hukum dan keputusan hukum didasarkan kepada wahyu juga. Masa ini
walaupun berusia tidak panjang, namun masa inilah yang meninggalkan pengaruh yang penting bagi
perkembangan hukum islam dan masa yang kulli yang bersifat keseluruhan dan dasar-dasar yang
umum yang universal untuk dasar penetapan hukum bagi masalah dan peristiwa yang tidak ada
nashnya.Masa Nabi SAW ini terbagi kepada dua periode yang masing-masing mempunyai corak
tersendiri. Yaitu periode Makkah dan Periode Madinah.

1. PERIODE MEKKAH

Periode pertama ialah periode Makkah, yakni selama Nabi Muhammad SAW
menetapkan dan berkedudukan di Makkah,Semenjak beliau diangkat menjadi Nabi
hingga beliau berhijrah ke Madinah. Dalam masa ini umat islam masih sedikit dan masih
lemah.belum dapat membentuk dirinya sebagai suatu umat yang mempunyai kedaulatan,
kekuasaan yang kuat.Nabi telah mencurahkan Tauhid kedalam jiwa masing-masing
individu dalam masyarakat arab serta memalingkan mereka dari memperhamba diri
kepada berhala,Disamping beliau menjaga diri dari aneka rupa gangguan bangsanya

Masa ini belum banyak hal-hal yang mendorong Nabi Muhammad SAW Untuk
mengadakan hukum atau undang-undang.Karena itu tidak ada di dalam surat Makkiyah
ayat-ayat hukum seperti surat Yunus, Ar Ra’du, Ya sin dan Al Furqon. Kebanyakan ayat-
ayat makkiyah adalah berisikan hal-hal yang mengenai aqidah kepercayaan, akhlak dan
sejarah.
2. PERIODE MADINAH

1
Periode kedua ialah periode Madinah, Yakni masa Nabi SAW telah berhijrah ke
Madinah, dan Nabi menetap di Madinah selama 10 tahun hingga beliau wafat.Dalam
masa inilah umat Islam berkembang dengan pesatnya dan pengikutnya terus menerus
bertambah. Mulailah Nabi SAW membentuk suatu masyarakat Islam yang berkedaulatan.
Karena itu timbulah keperluan untuk mengadakan syari’at dan peraturan peraturan,
karena masyarakat membutuhkannya,Untuk mengatur hubungan antara anggota
masyarakat satu dengan lainnya dan hubungan antara mereka dengan umat yang
lainnya,Baik dalam masa damai ataupun dalam masa perang.

Dalam hubungan inilah disyari’atkan hukum-hukum perkawinan, thalaq, wasiat, jual


beli, sewa, hutang-piutang, dan sermua transaksi. Demikian juga yang berhubungan
dengan pemeliharaan keamanan dalam masyarakat,Dengan adanya hukum kriminal dan
lain sebagainya individu dan sebagai masyarakat dalam hubungannya dengan masyarakat
yang lebih luas,Antara seantara manusia di dunia.Karena itulah surat-surat
Madinah,seperti Surat Al-Baqoroh, Ali Imran, An Nisa’, Al Maidah, Al Anfal, At
Taubah, An Nur, Al Ahzab, banyak mengandung ayat-ayat hukum disamping
mengandung ayat-ayat aqidah, akhlak, sejarah dan lain-lain.

Masa ini merupakan masa pembentukan pondasi ketauhidan Islam.Ayat-ayat yang


diturunkan adalah ayat-ayat aqidah. Berbeda dengan masa Madinah di mana ayat-ayat
tentang hukum dan pranata sosila mendominasi,Sehingga indikasi penetapan hukum
terlihat lebih jelas.Selanjutnya suatu hal yang nyata terjadi adalah bahwa Nabi telah
berbuat sehubungan dengan turunnya ayat-ayat Al-quran yang mengandung hukum (ayat-
ayat hukum).Tidak semua ayat hukum itu memberikan penjelasan yang mudah difahami
untuk kemudian dilaksanakan secara praktis sesuai dengan kehendak Allah.Karena itu
Nabi memberikan penjelasan mengenai maksud setiap ayat hukum itu kepada
umatnya,Sehingga ayat-ayat yang tadinya belum dalam bentuk petunjuk praktis, menjadi
jelas dan dapat dilaksanakan secara praktis. Nabi memberikan penjelasan dengan ucapan,
perbuatan, dan pengakuannya yang kemudian disebut sunnah Nabi.

B. Periode sahabat

2
Periode kedua ini berkembang pada masa wafatya Nabi Muhammad SAW. Dan berakhir sejak
Muawiyah bin Abi Sufyan menjabat sebagai kholifah pada tahun 41 H. Pada periode ini hiduplah
sahabat-sahabat Nabi terkemuka yang mengibarkan bendera Dakwah Islam.

Pada masa ini islam sudah meluas,Yang mengakibatkan adanya masalah-masalah baru yang
timbul. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila pada periode sahabat ini pada bidang
hukum ditandai dengan penafsiran pada sahabat dan ijtihadnya dalam kasus-kasus yang tidak ada
nashnya, disamping itu juga terjadi hal-hal yng tidak menguntungkan yaitu perpecahan
masyarakat islam yang bertentangan sacara tajam.

Diperiode shabat ini,Kaum muslimin telah memiliki rujukan hukum syari’at yang sempurna
berupa al-Qur’an dan hadist Rasul.Kemudian dengan ijma’ dan qiyas,Diperkaya dengan adat
istiadat dan peraturan peraturan berbagai daerah yang bernaungan di bawah Islam.

Sahabat-sahabat besar dalam periode ini menafsirkan nash-nash hukum dari al-Qur’am
maupun hadist,Kemudian menjadi pegangan untuk menafsirkan dan menjelaskan nash-nash
selain itu para sahabat memberi fatwa-fatwa dalam berbagai masalah terhadap kejadian-kejadian
yang tidak ada nash yang jelas mengenai masalah itu yang kemudian menjadi dasar ijtihad.

C. Periode Tadwin

3
Pemerintah Islam pasca keruntuhan Daulah Umayyah segera digantikan oleh Daulah
Abbasiah. Masa Abbasiah ini disebut juga masa Mujahidin dan masa pembukuan fikih,Karena
pada masa ini terjadi pembekuan dan penyempurnaan fikih.Pada masa Abbasiyyah yang dimulai
dari pertengahan adab ke-2 sampai peretngahan abad ke-4,Muncul usaha-usaha pembukuan al-
Sunnah,Fatwa-fatwa sahabat dan tabi’in dalam bidang fikih,Tafsir,Ushul al-fiqh.Pada masa ini
lahir para tokoh dalam istinbat dan perundangan-undangan Islam.

Masa ini disebut Masa Keemasan Islam yang ditandai dengan berkembangannya ilmu
Pmazhab-mazhab fikih yang banyak mempengaruhi perkembangan hukum Islam.Diantaranya:
Imam Malik, Abu Hanifah, Imam Syaf’i, Ahmad Bin Hambali.

Faktor utama yang mendorong perkembangan hukum Islam adalah berkembanganya ilmu
pengetahuan di dunia Islam.Berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia Islam disebabkan oleh
hal-hal berikut.Pertama, Adanya penterjemahan buku-buku Yunani,Persia,Romawi,Dan
sebagainya.Faktor lainnya adalah adanya upaya umat Islam untuk melestarikan al-Qur’an,Baik
yang dicatat,Termasuk yang dikumpulkan dalam satu mushaf,Maupun yang dihafal.

D. Periode Taqlid
Sejak akhir pemerintahan Abbasiah,Tampaknya kemunduran berijtihad sehingga sikap taklid
berangsur-angsur tumbuh merata di kalangan umat Islam.Yang di maksud dengan masa taklid
adalah masa ketika semangat para ulama untuk melakukan ijtihad mutlak mulai melemah dan
mereka kembali kepada dasar tasyri’ yang asasi dalam peng-istinbath-an hukum dari nash al-
Qur’an dan al-Sunnah.

1. SEBAB-SEBAB TAQLID
Secara umum,Sikap taqlid disebabkan oleh keterbelangguan akal pikiran sebagai akibat
hilangnya kebebasan berfikir.Sikap taklid disebabkan pula oleh adanya para ulama saat
itu yang kehilangan kepercayaan diri untuk berijtihad secara mandiri. Mereka
menganggap para pendiri mazhab lebih cerdas ketimbang dirinya.Sikap taqlid juga
disebabkan oleh banyaknya kitab fikih dan berkembangnya sikap berlebihan dalam
melakukan kitab-kitab fikih.Hilangnya kecerdasan individu dan merajalelanya hidup
materialistik turut mempertajam munculnya sikap taklid.

2. AKTIVITAS ULAMA DI MASA TAQLID

4
Masa taklid disebut juga masa para fuqaha mempropagandakan mazhab dan aliran
mereka masing-masing.Mereka menulis kitab-kitab yang menjelaskan keistimewaan iman
mereka masing-masing dan memberi fatwa pula bahwa orang yang bertaqlid (muqalli)
tidak boleh pindah dari mazhab satu ke mazhab lainnya.

Pada masa ini kitab-kitab para ulama mazhab dapat dikategorikan kepada tiga
kelompok, yaitu matan, syarh, dan hasyiyah.Matan adalah kumpulan masalah-masalah
pokok yang disusun dengan bahasa yang sederhana dan mudah.Syarh merupakan
komentar dari kitab matan. Adapun hasyiyah adalah komentar dari syarh .

PENUTUP

A. Kesimpulan

5
Dari beberapa urain diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah perkembangan ilmu fiqih tak
terlepas dari sumber-sumber hukum. Menurut teori hukum Islam yang dibuat orang-orang
muslim pada zaman pertengahan, struktur hukum Islam dibangaun di atas empat dasar, yang
disebut ’Sumber-sumber Hukum’, sumber-sumber tersebut adalah al-Qur’an, Sunnah Nabi, Ijma’
(Konsensus), Qiyas (Penalaran Analogi).

Abd al-Wahab Khalaf membagi perkembangan tarikh al-Tasyri’ atau fiqh islam menjadi empat
periode : Pertama, periode Rasulallah, pada masa Nabi SAW ini terbagi kepada dua periode yang
masing-masing mempunyai corak tersendiri. Yaitu periode Makkah dan Periode Madinah. kedua,
periode sahabat, ketiga, periode tadwin, keempat, periode taqlid.

Anda mungkin juga menyukai