Anda di halaman 1dari 111

SMART GARDEN HIDROPONIK BERBASIS INTERNET OF THINGS

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi


Jenjang Program Diploma Tiga

Oleh :

Nama NIM

FANI RIZKA APRILIANI 17041079

ZAENUL MILACHI 17041098

MUHAMMAD FIQI KHAERUL ALIM 17041105

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KOMPUTER


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
2020

i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini


Nama (NIM) : 1. Fani Rizka Apriliani 17041079
2. Zaenul Milachi 17041098
3. Muhammad Fiqi Khaerul A. 17041105
Adalah Mahasiswa Program Studi DIII Teknik Komputer Politeknik Harapan Bersama,
dengan ini saya menyatakan laporan Tugas Akhir yang berjudul “SMART GARDEN
HIDROPONIK BERBASIS INTERNET OF THINGS”
Merupakan hasil pemikiran dan kerjasama sendiri secara orisinil dan saya susun
secara mandiri dengan tidak melanggar kode etik hak cipta. Pada pelaporan Tugas
Akhir ini juga bukan merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar akademik tertentu di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata Laporan Tugas Akhir ini terbukti melanggar ode
etik karya cipta atau merupakan karya yang dikategorikan mengandung unsur
plagiarisme, maka saya bersedia untuk melakukan penelitian baru dan menyususun
laporannya sebagai Laporan Tugas Akhir,sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyatan ini saya buat dengan sebenarnya dan sesungguhnya.

Dibuat di : Tegal
Pada Tanggal : 15 Juni 2020

Yang Menyatakan

( FANI RIZKA A) (ZAENUL MILACHI) (M FIQI KHAERUL A)

ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, Kami yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama (NIM) : 1. Fani Rizka Apriliani 17041079
2. Zaenul Milachi 17041098
3. Muhammad Fiqi Khaerul A 17041105
Jurusan/Progran Studi : DIII TEKNIK KOMPUTER
Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, mernyetujui untuk memberikan kepada


Politeknik Harapan Bersama Tegal Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-
exclusive Royalty Free Right ) atas Tugas Akhir Saya yang berjudul:
“SMART GARDEN HIDROPONIK BERBASIS INTERNET OF THINGS“
Beserta perangkat yang ada (jika perlu). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini Politeknik Harapan Bersama Tegal berhak menyimpan, mengalih media
/formatkan, mengeloa dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tegal
Pada Tanggal : 15 Juni 2020

Yang Menyatakan

( FANI RIZKA A) (ZAENUL MILACHI) (M FIQI KHAERUL A)

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir(TA) yang berjudul “SMART GARDEN HIDROPONIK BERBASIS


INTERNET OF THINGS” yang disusun oleh :
No. Nama NIM
1. Fani Rizka Apriliani 17041079
2. Zaenul Milachi 17041098
3. Muhammad Fiqi Khaerul Alim 17041105

Telah mendapat persetujuan pembimbing dan siap dipertahankan didepan tim


penguji Tugas Akhir(TA) Program Studi DIII Teknik Komputer Politeknik Harapan
Bersama Tegal.

Tegal, Juni 2020

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Jatmiko Indriyanto, M.Kom Wildani Eko Nugroho, M. Kom


NIPY. 10.015.247 NIPY. 12.013.169

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Judul TA : SMART GARDEN HIDROPONIK BERBASIS INTERNET OF


THINGS
Oleh : Nama NIM
Fani Rizka Apriliani 17041079
Zaenul Milachi 17041098
Muhammad Fiqi Khaerul A 17041105
Program Studi : Teknik Komputer
Jenjang : Diploma III

Dinyatakan LULUS setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas


Akhir(TA) Program Studi DIII Teknik Komputer Politeknik Harapan
Bersama Tegal

Tegal, Juni 2020


Tim Penguji
Nama Tanda Tangan
1. Ketua : Rais, S.Pd., M.Kom 1.
2. Anggota I : Ida Afriliana, ST, M.Kom 2.
3. Anggota II : Wildani Eko Nugroho, M. Kom 3.

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Komputer
Politeknik Harapan Bersama Tegal

Rais, S.Pd., M.Kom


NIPY. 07.011.083

v
HALAMAN MOTO

➢ Pengalaman hidup adalah guru yang terbaik.


➢ Hal yang membuatmu tak nyaman itulah kesempatan terbaikmu untuk maju.
➢ Cara balas dendam terbaik adalah kesuksesan yang hakiki.
➢ Percayalah, tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk digapai.
➢ Manusia lahir bukan untuk tidak bisa melainkan untuk belajar bisa.
➢ Keterbatasan tidak membatasi siapapun dalam merai mimpi, tidak mengeluh
dan berlari itulah kuncinya.

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipesembahkan kepada:


✓ ALLAH SWT atas ridho dan nikmat yang diberikan
✓ Kedua orang tuaku tercinta sebagai wujud jawaban atas kepeercayaannya
yang telah diamanatkan kepadaku serta atas kesabaran dan dukungannya.
Terima kasih untuk segala curahan kasih sayang yang tulus dan ikhlas serta
segala pengorbanan dan do’a yang tiada henti.
✓ Segenap Keluarga besar Politeknik Harpan Bersama Tegal.
✓ Dosen Pembimbing, Bapak Jatimiko Indriyanto, M.Kom, dan Bapak Wildani
Eko Nugroho, M. Kom
✓ Semua keluarga, saudara-saudara dan sahabat yang selalu membantuku dalam
segala hal.
✓ Rekan-rekan Mahasiswa semuanya, Khususnya DIII Teknik Komputer
Politeknik Harapan Bersama Tegal.

vii
ABSTRAK

Pada tanaman hidroponik milik Mochamad Rizqon di desa Pagongan yang


mempunyai hobi berkebun. Selain berkebun mempunyai kesibukan lain. Hal ini
menyebabkan perawatan tanaman tidak dapat dilakukan secara rutin, Sehingga
menyebabkan proses fotosintesis tanaman menjadi terhambat, seperti daun yang
menguning, tanaman layu dan yang dikhawatirkan dapat menyebabkan gagal panen.
Maka dirancanglah Smart Garden Hidroponik berbasis Internet Of Things untuk
monitoring suhu dan kelembaban, intensitas cahaya, ketinggian air nutrisi pada bak
penampung, dan pengisian air nutrisi secara otomatis dengan menggunakan
beberapa sensor yaitu LDR, DHT11 dan Ultrasonic kemudian akan ditampilkan ke
website. Hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang menggunakan air yang
mengandung nutrisi sebagai media tanam. Sawi merupakan salah satu tanaman
semusim yang tergolong subur terhadap kondisi kelembapan tanah yang baik.
Kelembaban tanaman sawi yang baik berkisar 70%-90%, suhu iklim yang cocok
pada tanaman sawi yaitu malam 15.60 derajat Celcius sedangkan suhu siang 21.10
derajat Celcius pada dataran tinggi atau lebih untuk dataran rendah. dan penyinaran
matahari 12-16 jam perhari.. Dari hasil implementasi dan pengujian dapat
disimpulkan bahwa sistem ini dapat menampilkan seluruh hasil bacaan sensor, dan
menjalankan sistem otomatis secara baik yang dapat dipantau melalui website.

Kata kunci : Sistem Monitoring, Hidroponik, Internet Of Things, Website

viii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya hingga terselesaikannya laporan Tugas Akhir dengan judul
“SMART GARDEN HIDROPONIK BERBASIS INTERNET OF THINGS”.
Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi jenjang
Program Diploma Tiga Politeknik Harapan Bersama Tegal. Selama melaksanakan
Tugas Akhir tersusun dalam bentuk laporan ini, banyak pihak yang telah
memberikan bantuan, dukungan dan bimbingan.
Pada kesempatan ini, tidak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Mc. Chambali, B.Eng., E.E., M.Kom. selaku Direktur Politeknik
Harapan Bersama Tegal.
2. Bapak Rais, S.Pd, M.Kom selaku Ketua Program Studi DIII Teknik
Komputer Politeknik Harapan Bersama Tegal
3. Bapak Jatmiko Indriyanto, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I.
4. Bapak Wildani Eko Nugroho, M. Kom selaku Dosen Pembimbing II.
5. Semua pihak yang telah mendukung, membantu serta mendoakan
penyelesaian Tugas Akhir ini.

Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan untuk


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan datang.

Tegal, Mei 2020

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... iii

TUGAS AKHIR UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS ................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... v

HALAMAN MOTO ........................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

ABSTRAK..... ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .....................................................................................ix

DAFTAR ISI... .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..........................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

BAB I 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 3

1.4 Tujuan dan Manfaat................................................................... 4

1.4.1 Tujuan.. ............................................................................ 4

1.4.2 Manfaat ............................................................................ 4

1.5 Sistematika Penulisan Laporan ................................................. 5

x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 7

2.1 Teori Terkait .............................................................................. 7

2.2 Landasan Teori .......................................................................... 9

2.2.1 Monitoring................................................................... 9

2.2.2 Hidroponik .................................................................. 9

2.2.3 Arduino IDE .............................................................. 11

2.2.4 NodeMCU ESP8266 .................................................. 12

2.2.5 Website ...................................................................... 13

2.2.6 Internet of Things (IoT) ............................................. 13

2.2.7 Sensor Ultrasonic (HC-SR04) ................................... 14

2.2.8 Sensor DHT11 ........................................................... 15

2.2.9 Sensor LDR ............................................................... 16

2.2.10 Relay... ....................................................................... 17

2.2.11 Kipas.......................................................................... 18

2.2.12 Pompa Air ................................................................. 19

2.2.13 Kabel Jumper ............................................................ 20

2.2.14 UML (Unified Modeling Language) ......................... 20

2.2.15 Flowchart .................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 29

3.1 Prosedur Penelitian .................................................................. 29

3.1.1 Rencana/Planing ............................................................. 29

3.1.2 Analisis ........................................................................... 29

3.1.3 Rancangan atau Desain ................................................ 30

3.1.4 Pengujian ...................................................................... 31

3.1.5 Implementasi ................................................................ 31

xi
3.2 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 32

3.2.1 Observasi ...................................................................... 32

3.2.2 Wawancara ................................................................... 32

3.2.3 Studi Literatur............................................................... 33

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 33

3.3.1 Waktu Penelitian ............................................................ 33

3.3.2 Tempat Penelitian ........................................................... 33

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM................................. 34

4.1 Analisa Permasalahan.............................................................. 34

4.2 Analisa Kebutuhan Sistem ...................................................... 34

4.3 Perancangan Sistem ................................................................. 36

4.3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem .............................. 36

4.3.2 Alur Kerja Sistem ......................................................... 40

4.3.4 Use Case Diagram ........................................................ 44

4.3.5 Activity Diagram ........................................................... 46

4.3.6 Sequence Diagram ....................................................... 52

4.3.7 Class Diagram .............................................................. 56

4.4 Rangkaian Sistem .................................................................... 56

4.5 Desain Input/Output ................................................................ 58

BAB V MPLEMENTASI SISTEM ................................................................ 63

5.1 Implementasi Sistem ............................................................... 63

5.1.1 Implementasi Perangkat Keras ..................................... 63

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak Dan Aplikasi .............. 63

5.2 Tahap Instalasi ......................................................................... 66

5.3 Hasil dan Pembahasan ............................................................. 69

xii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 79

6.1 Kesimpulan .............................................................................. 79

6.2 Saran ........................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 81

LAMPIRAN.... ................................................................................................ 82

xiii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram .................................................................... 21


Tabel 2.2 Simbol Acivity Diagram......................................................................... 23
Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram..................................................................... 26
Tabel 2.4 Simbol Flowchart .................................................................................. 28
Tabel 5. 1 Hasil Pengujian Sensor DHT11 ............................................................ 74
Tabel 5. 2 Hasil Pengujian Sensor LDR ................................................................. 75
Tabel 5. 3 Hasil Pengujian Sensor Ultrasonic ....................................................... 76

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Skema Sederhana Sistem Hidroponik NFT....................................... 11


Gambar 2. 2 Arduino IDE ...................................................................................... 12
Gambar 2. 3 NodeMCU ESP8266 .......................................................................... 13
Gambar 2. 4 Sensor Ultrasonic .............................................................................. 15
Gambar 2. 5 Sensor DHT11 ................................................................................... 16
Gambar 2. 6 Sensor LDR (Light Dependent Resistor) ........................................... 17
Gambar 2. 7 Relay .................................................................................................. 18
Gambar 2. 8 Kipas.................................................................................................. 19
Gambar 2. 9 Pompa Air ......................................................................................... 19
Gambar 2. 10 Kabel Jumper .................................................................................. 20
Gambar 4. 1 Diagram Blok Sistem ........................................................................ 37
Gambar 4. 2 Alur Kerja Sistem .............................................................................. 42
Gambar 4. 3 Use Case Diagram ............................................................................ 45
Gambar 4. 4 Acivity Login ..................................................................................... 46
Gambar 4. 5 Acitivity Profil ................................................................................... 47
Gambar 4. 6 Activity Data User ............................................................................. 48
Gambar 4. 7 Activity Ketinggian Air...................................................................... 49
Gambar 4. 8 Activity Suhu dan Kelembaban ......................................................... 49
Gambar 4. 9 Activity Intensitas Cahaya ................................................................. 50
Gambar 4. 10 Activity Our Team ........................................................................... 50
Gambar 4. 11 Activity Logout ................................................................................ 51
Gambar 4. 12 Sequence Diagram Login ................................................................ 52
Gambar 4. 13 Sequence Diagram Profil ................................................................. 52
Gambar 4. 14 Sequence Diagram Data User .......................................................... 53
Gambar 4. 15 Sequence Diagram Ketinggian Air .................................................. 53
Gambar 4. 16 Sequence Diagram Suhu dan Kelembaban ..................................... 54
Gambar 4. 17 Sequence Diagram Intensitas Cahaya ............................................. 54
Gambar 4. 18 Sequence Diagram Our Team ......................................................... 55

xv
Gambar 4. 19 Sequence Diagram Logout .............................................................. 55
Gambar 4. 20 Class Diagram................................................................................. 56
Gambar 4. 21 Rangkaian Sistem Smart Garden Hidroponik Berbasis IoT ........... 56
Gambar 4. 22 Desain Website Tampilan login ...................................................... 58
Gambar 4. 23 Desain Website Tampilan Dashboard ............................................. 58
Gambar 4. 24 Desain Website Tampilan Nama User ............................................ 59
Gambar 4. 25 Desain Website Tampilan Profil...................................................... 59
Gambar 4. 26 Desain Website Tampilan Ketinggian Air ....................................... 60
Gambar 4. 27 Desain Website Tampilan Data User .............................................. 60
Gambar 4. 28 Desain Website Tampilan Intensitas Cahaya .................................. 61
Gambar 4. 29 Desain Website Tampilan Suhu dan Kelembaban........................... 61
Gambar 4. 30 Desain Website Tampilan Our Team .............................................. 62
Gambar 4. 31 Desain Website Tampilan Logout ................................................... 62
Gambar 5. 1 Source Code DHT11, Ultrasonic, Konfigurasi Wifi,Website ............ 64
Gambar 5. 2 Source Code Sensor LDR .................................................................. 64
Gambar 5. 3 Source Code Pembacaan sensor DHT11 ........................................... 65
Gambar 5. 4 Source code pembacaan nilai dan pengaturan sensor Ultrasonic ..... 65
Gambar 5. 5 Source Code Pengiriman data semua sensor ke website ................... 66
Gambar 5. 6 Tampilan Nilai Suhu dan Kelembaban Pada Website ....................... 69
Gambar 5. 7 Pengujian Kipas................................................................................. 70
Gambar 5. 8 Tampilan Nilai Intensitas Cahaya Pada Website ............................... 70
Gambar 5. 9 Pengujian Lampu............................................................................... 71
Gambar 5. 10 Tampilan Nilai Ketinggian Air Pada Website ................................. 71
Gambar 5. 11 Pengujian Pompa ............................................................................. 72
Gambar 5. 12 Protoype Tampak Samping ............................................................. 73
Gambar 5. 13 Protoype Tampak Depan ................................................................. 73

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kode Program .................................................................................. A-1


Lampiran 2 Surat Kesediaan Membimbing TA Pembimbing 1 ......................... B-1
Lampiran 3 Surat Kesediaan Membimbing TA Pembimbing 2 ......................... B-2
Lampiran 4 Kegiatan Observasi .......................................................................... C-1

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern sekarang ini sudah sangat jarang ditemukan lahan

pertanian di kota – kota besar, terlebih bagi masyarakat perkotaan yang

tinggal di pemukiman padat, perumahan dan dengan bentuk hunian yang

minimalis. Bahkan sampai tidak memungkinkan menyediakan lahan untuk

pekarangan atau halaman rumah. Ini menjadi sebuah masalah bagi

masyarakat untuk bisa berkebun di halaman rumah. Apalagi bagi kalangan

yang memiliki hobi berkebun, tidak bisa menyalurkan hobinya.

Hidroponik menjadi sebuah alternatif bagi masyarakat yang ingin

berkebun, namun tidak memiliki cukup tempat untuk bercocok tanam.

Hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah

sebagai media tanam, tetapi hanya menggunakan air yang mengandung nutrisi

yang diperlukan tanaman. Salah satu faktor keberhasilan penanaman dengan

metode ini dipengaruhi oleh bagaimana cara pemilik melakukan perawatan

untuk tanamannya. Perawatan dilakukan utamanya untuk memastikan

sirkulasi atau penyiraman air nutrisi tersebut diberikan sesuai waktunya

dalam jumlah yang cukup. Ada saatnya pemilik tanaman hidroponik tidak

berada di dekat area penanaman tersebut sehingga tidak dapat secara langsung

melakukan perawatan terhadap tanamannya.[1]

Salah satu kondisi serupa, pada tanaman hidroponik milik Mochamad

1
2

Rizqon di desa Pagongan yang mempunyai hobi berkebun. Tentunya selain

berkebun mempunyai kesibukan lain, salah satunya bekerja dari pagi hingga

sore. Hal ini menyebabkan perawatan tanaman tidak dapat dilakukan secara

rutin. Perawatan tersebut meliputi suhu dan kelembaban, intensitas cahaya,

dan air nutrisi pada bak penampung yang diperlukan oleh tanaman. Sehingga

menyebabkan proses fotosintesis tanaman menjadi terhambat, seperti daun

yang menguning, tanaman layu dan yang dikhawatirkan dapat menyebabkan

gagal panen.

Maka dari itu diperlukan solusi untuk memantau kondisi tanaman

secara otomatis jika kondisi tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang

diharapkan, baik dari air nutrisi yang diperlukan tanaman, intensitas cahaya

maupun suhu dan kelemban yang dapat membantu proses pertumbuhan

tanaman dengan baik.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dibuat sistem “SMART GARDEN

HIDROPONIK BERBASIS INTERNET OF THINGS”. Diharapkan dengan

adanya alat ini dapat membantu masyarakat yang hobi menggeluti berkebun

dengan konsep hidroponik dapat melakukan perawatan yang efektif dengan

cara memonitoring suhu dan kelembapan, intensitas cahaya dan pengisian air

nutrisi secara otomatis pada bak penampung melalui Website. Hidroponik

akan dipasang mikrokontroler yang terhubung ke internet akan mengirim data

mengenai kondisi tersebut ke Website yang dapat diakses melalui

smartphone.
3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan

masalah yang tepat adalah bagaimana merancang dan membuat Smart

Garden hidroponik berbasis Internet Of Things untuk monitoring suhu dan

kelembaban, intensitas cahaya, ketinggian air nutrisi pada bak penampung,

dan mengontrol pengisian air nutrisi secara otomatis pada bak penampung.

1.3 Batasan Masalah

Agar tidak meluas dari maksud dan tujuan penelitian ini, maka

permasalahannya dibatasi sebagai berikut :

1. Sistem ini dibuat dengan mengunakan NodeMCU ESP8266.

2. Terdapat 3 sensor yaitu sensor Ultrasonic, sensor DHT11, sensor LDR.

3. Sistem dan alat ini untuk monitoring suhu dan kelembaban, intensitas

cahaya dan ketinggian air nutrisi pada bak penampung menggunakan

Website yang dapat diakses melalui smartphone.

4. Mengontrol pengisian air nutrisi secara otomatis pada bak penampung.

5. Sistem ini untuk tanaman hidroponik dengan konsep NFT (Nutrient Film

Technique).

6. Sistem ini hanya untuk wilayah/perumahan yang tersedia jaringan

internet.

7. Sistem ini hanya diterapkan pada konsep Greenhouse.


4

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan Smart Garden

Hidroponik berbasis Internet Of Things untuk monitoring suhu dan

kelembaban, intensitas cahaya, ketinggian air nutrisi pada bak

penampung, dan mengontrol pengisian air nutrisi secara otomatis

pada bak penampung.

1.4.2 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

a. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam membuat

dan terlibat dalam projek ilmiah.

b. Memberikan referensi dan informasi khususnya bagi

mahasiswa teknik komputer.

c. Mengetahui seberapa efisien sistem monitoring hidroponik

berbasis Internet of Things

2. Bagi Politeknik Harapan Bersama Tegal

a. Sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian -

penelitian yang sejenis.

b. Membantu perkembangan ilmu pengetahuan dalam kajian

keilmuan dan perkembangan teknologi.

3. Bagi Masyarakat

a. Memberikan kemudahan kepada pemilik tanaman sehingga

proses pengisian air nutrisi pada bak penampung bisa


5

dilakukan secara otomatis.

b. Memudahkan pemilik tanaman dalam memonitoring suhu

dan kelembaban, intensitas cahaya dan ketinggian air nutrisi

pada bak penampung yang di perlukan tanaman.

1.5 Sistematika Penulisan Laporan

Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari enam bab, yang masing-masing

bab dengan perincian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang penelitian terkait yang di ambil dari

abstrak jurnal yang didapatkan dan menjelaskan landasan teori

tentang kajian yang di teliti.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang langkah-langkah/tahapan perencanaan

dengan bantuan beberapa metode, teknik, alat (tools) yang di

gunakan seperti prosedur penelitian, metode pengumpulan data

serta tempat dan waktu pelaksanaan penelitian

BAB IV : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menguraikan analisis semua permasalahan yang ada,

dimana masalah-masalah yang muncul akan di selesaikan melalui


6

penelitian. Pada bab ini juga dilaporkan secara detail rancangan

terhadap penelitian yang di lakukan. Perancangan sistem meliputi

Analisis Permasalahan, kebutuhan hardware dan software,

perancangan (diagram blok, flowchart), perancangan database

dan tabel.

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang uraian rinci hasil yang didapatkan dari

penelitian yang di lakukan. Pada bab ini juga berisi analisis

tentang bagaimana hasil penelitian dapat menjawab pertanyaan

pada latar belakang masalah.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan seluruh isi laporan Tugas Akhir

dan saran-saran untuk mengembangkan hasil penelitian ini.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Agus Maulana Khafi dalam jurnal

penelitiannya yang berjudul SISTEM KENDALI SUHU DAN

KELEMBABAN PADA GREENHOUSE TANAMAN SAWI BERBASIS

IOT mengatakan bahwa Greenhouse merupakan salah satu bangunan yang

dapat digunakan untuk melakukan budidaya tanaman di dalam ruangan.

Bangunan ini mempunyai atap yang terbuat dari kaca atau bisa diganti dengan

plastik yang bening. Dia menjadi panas karena radiasi elektromagnetik yang

di pancarkan matahari. Rumah kaca dapat berfungsi untuk menangkap energi

panas matahari yang dipancarkan sehingga energi panas tetap berada di dalam

bangunan greenhouse tersebut sehingga dapat memanaskan udara dekat tanah

dan udara dicegah naik ke atas dan mengalir keluar. Karena itu greenhouse

dapat menangkap radiasi elektromagnetik dan mencegah konversi.

Tanaman sawi merupakan salah satu tanaman semusim yang tergolong

subur terhadap kondisi kelembapan tanah yang baik. Penentuan tingkat

kebutuhan air yang tepat sangan membantu untuk meningkatkan produksi

tanaman sawi. Tanaman sawi juga merupakan tanaman yang berakar serabut.

Pada akar tersebut hanya berakar pada permukaan tanah dengan kedalaman 5

cm dan tidak memeilikai akar tunggal. Pada tanaman tersebut bisa tumbuh

baik pada tanah yang gembur dan subur dengan penyerapan air yang mudah

7
8

dan dalam. Daerah yang cocok pada penanaman sawi dengan ketinggian 5

meter sampai 1.200 meter dpl namun di indonesia sawi ditanam pada

ketinggian 100500 meter dpl dengan ketinggian tersebut dan syarat syarat

tersebut sudah memenuhi Kondisi iklim yang buruk sangat berpengaruh bagi

pertumbuhan tanaman tersebut iklim yang cocok pada tanaman sawi yang

mempunyai suhu malam 15.60 derajat Celcius sedangkan untuk suhu siang

21.10 derajat Celcius dan penyinaran matahari yang mencapai 12-16 jam

perhari serta kelembaban lingkungan sekitar 70%-90%.[2]

Penelitian yang dilakukan oleh Nur Sultan Salahuddin yang berjudul

SISTEM KONTROL DAN MONITORING HIDROPONIK BERBASIS

ANDROID mengatakan bahwa Hidroponik menjadi sebuah alternatif bagi

masyarakat yang ingin berkebun, namun tidak memiliki cukup tempat untuk

bercocok tanam. Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa

menggunakan media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas

pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk

menggantikan tanah [2]. Dan juga Dengan teknik hidroponik hasil dari

produksi tanaman yang didapat berkualitas tinggi [1]. Namun bercocok tanam

dengan cara hidroponik ini perlu penanganan, perawatan dan pemantauan

yang lebih dibandingkan dengan bercocok tanam konvensional dengan media

tanah. Sehingga pemilik perlu untuk memberikan perhatian lebih kepada

tanamannya. Hidroponik yang ada dimasyarakat pada umumnya masih

menggunakan sistem manual dan relatif mahal dari segi waktu, antara lain
9

untuk pengukuran kadar asam (pH) dalam air dan mengetahui volume air

yang dipakai.[1]

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Monitoring

Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai

kesadaran tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar

tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui

waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari

itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan

kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan

berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk

tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau

untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil

manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan

untukmempertahankan manajemen yang sedang berjalan.[2]

2.2.2 Hidroponik

Hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang tidak

menggunakan tanah sebagai media tanam, tetapi hanya menggunakan

air yang mengandung nutrisi yang diperlukan tanaman.[1]

Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) merupakan salah

satu tipe special dalam hidroponik yang dikembangkan pertama kali

oleh Dr. A. J. Cooper di Glasshouse Crops Research Institute,


10

Littlehampton, Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang

pada awal 1970-an secara komersial. Konsep dasar NFT ini adalah

suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada

lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat

memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam

lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang

berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan

pompa. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan

tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar

tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam.

Adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih

bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.

Sistem Hidroponik yang digunakan adalah sistem NFT

(Nutrient Film Techinque). NFT memiliki aliran larutan nutrisi yang

konstan/tetap sehingga tidak dibutuhkan timer untuk mengontrol

pompa air. Pada sistem hidroponik ini, larutan nutrisi dipompakan ke

dalam pot tanaman dan larutan nutrisi tersebut akan mengalir


11

melewati akar tanaman kemudian mengalir kembali ke bak

penampungan.[3]

Gambar 2. 1 Skema Sederhana Sistem Hidroponik NFT


2.2.3 Arduino IDE

Arduino IDE merupakan kependekan dari Integrated

Development Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan

lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan

pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software

inilah arduino dilakukan pemograman untuk melakukan fungsi –

fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino

menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa

C. Bahasa pemrograman arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan

untuk memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari

bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC microcontroler Arduino

telah ditanamkan suatu program bernama Bootloader yang berfungsi

sebagai penengah antara compiler Arduino dengan microcontroler.


12

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE

juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut wiring yang

membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE

ini dikembangkan dari software processing yang dirombak menjadi

Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino.[3]

Gambar 2. 2 Arduino IDE

2.2.4 NodeMCU ESP8266

NodeMCU adalah sebuah board elektronik yang berbasis chip

ESP8266 dengan kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler

dan juga koneksi internet (WiFi). Terdapat beberapa pin I/O

sehingga dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi monitoring

maupun controlling pada proyek IoT. NodeMCU ESP8266 dapat

diprogram dengan compiler-nya Arduino, menggunakan Arduino

IDE. Bentuk fisik dari NodeMCU ESP 8266, terdapat port USB

(mini USB) sehingga akan memudahkan dalam pemrogramannya.

NodeMCU ESP8266 merupakan modul turunan

pengembangan dari modul platform IoT (Internet of Things)

keluarga ESP8266 tipe ESP-12. Secara fungsi modul ini hampir


13

menyerupai dengan platform modul arduino, tetapi yang

membedakan yaitu dikhususkan untuk “Connected to Internet“.[4]

Gambar 2. 3 NodeMCU ESP8266


2.2.5 Website

Website merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi dewasa

ini. Secara umum Website dapat diartikan sebagai sebuah halaman

yang tersedia dalam sebuah server yang dapat diakses menggunakan

jaringan internet dimana didalamnya berisi bermacam-macam

informasi dari suatu konten tertentu. Sebuah halaman web yang tampil

pada jejaring, umumnya dibuat melalui serangkaian plain text yang

dikenal dengan istilah HTML (Hyper Text Markup Language) atau

XHTML (eXtensible HyperText Markup Languange).[5]

2.2.6 Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) merupakan suatu konsep yang

bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang

tersambung secara terus menerus. Pada dasarnya IoT (Internet of

Things) mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik


14

sebagai representative virtual dalam struktur berbasis internet.

Cara Kerja IoT (Internet of Things) adalah interaksi antara

sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan

user dan dalam jarak berapa pun. Agar tercapainya cara kerja IoT

(Internet of Things) tersebut diatas internet menjadi penghubung di

antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara user hanya bertugas

sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara

langsung. Manfaat yang didapatkan dari konsep IoT (Internet of

Things) ialah pekerjaan yang dilakukan bisa menjadi lebih cepat,

mudah dan efisien.[4]

2.2.7 Sensor Ultrasonic (HC-SR04)

Sensor Ultrasonic (HC-SR04) adalah sensor pengukur jarak

berbasis gelombang Ultrasonic. Prinsip kerja sesnsor ini pirip dengan

radar Ultrasonic. Gelombang Ultrasonic di pancarkan kemudian di

terima balik oleh receiver ultrasonic. Jarak antara waktu pancar dan

waktu terima adalah representasi dari jarak objek. Sensor ini cocok

untuk aplikasi elektronik yang memerlukan deteksi jarak termasuk

untuk sensor pada robot.

Sensor HC-SR04 adalah versi low cost dari sensor ultrasonic

PING buatan parallax. Perbedaaannya terletak pada pin yang

digunakan. HC- SR04 menggunakan 4 pin sedangkan PING buatan

parallax menggunakan 3 pin. Pada Sensor HC-SR04 pin trigger dan

output diletakkan terpisah. Sedangkan jika menggunakan PING dari


15

Parallax pin trigger dan output telah diset default menjadi satu jalur.

Tidak ada perbedaaan signifikan dalam pengimplementasiannya.

Jangkauan karak sensor lebih jauh dari PING buatan parallax, dimana

jika ping buatan parallax hanya mempunyai jarak jangkauan

maksimal 350 cm sedangkan sensor HC-SR04 mempunyai kisaran

jangkauan maksimal 400-500c.[3]

Sensor Ultrasonic merupakan sensor yang memanfatkan bunyi

dengan frekuensi Ultrasonic. Frekuensi ini tidak dapat didengar oleh

manusia karena memiliki frekuensi ini tidak dapat didengar oleh

manusia karena memiliki frekuensi di atas 20 Khz,Sensor ini sendiri

biasanya menggunakan Rx.Sehingga umunya sensor ini di pakai untuk

pengukur jarak.[6]

Gambar 2. 4 Sensor Ultrasonic

2.2.8 Sensor DHT11

Sensor DHT11 adalah modul yang berisi sensor suhu dan sensor

kelembaban dalam satu device. Sensor DHT11 relatif simpel, berjangkau,

dan mudah digunakan untuk pemula. Akurasinya cukup baik dan tidak kalah

dengan sensor suhu LM35. DHT11 dibundel dengan NTC (Negative

Temperature Coefficient) sebagai sensor suhu yang mampu mengukur suhu


16

dari 0 – 50° C. Sedangkan sensor kelembabannya menggunakan tipe resistif

yang mampu mengukur kelembaban dari 20 – 90 %.[3]

Gambar 2. 5 Sensor DHT11


2.2.9 Sensor LDR

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu

komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai

dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat

digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai

resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya.

Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin

menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya

yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi

semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.

Umumnya Sensor LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm pada

saat dalam kondisi sedikit cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi

500 Ohm pada kondisi terkena banyak cahaya. Tak heran jika

komponen elektronika peka cahaya ini banyak diimplementasikan


17

sebagai sensor lampu penerang jalan, lampu kamar tidur, alarm dan

lain-lain.[3]

Gambar 2. 6 Sensor LDR (Light Dependent Resistor)

2.2.10 Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik

dan merupakan komponen (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2

bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat

Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik

untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang

kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih

tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan

Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay


18

(yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V

2A.[3]

Gambar 2. 7 Relay
2.2.11 Kipas

Fungsi utama dari sebuah kipas komputer adalah mengeluarkan

panas dan menggantinya dengan udara segar ke dalam sistem. Kipas

pendingin ini telah dirancang agar sesuai ditempatkan pada

motherboard atau hardisk drive. Ada sekitar 3 atau 4 baling –baling

kipas pada CPU. Ada juga komputer yang telah dirancang khusus

sudah mempunyai kipas extra yang ditempelkan pada casing

komputer yang terbuat dari aluminium, namun demikian kipas

tersebut tidaklah cukup untuk meredam panas yang dihasilkan oleh

CPU sehingga tetap harus dipasang kipas pendingin CPU, apalagi

untuk komputer yang digunakan antara 12 hingga 15 jam sehari

sehingga kipas tersebut tidak akan cukup untuk memberikan ventilasi

udara yang memadai. Oleh karena itu kipas pendingin untuk CPU

didesain dan telah terbukti mampu meredam panas yang dihasilkan


19

oleh CPU walaupun komputer dioperasikan dalam jangka waktu yang

lama.[3]

Gambar 2. 8 Kipas
2.2.12 Pompa Air

Pompa air merupakan elemen yang berfungsi untuk menyerap

sekaligus mendorong air ke tempat lain dengan tambahan media alat

seperti selang atau paralon untuk mempermudah jalannya air ketika

didorong atau dipindahkan ke tempat lain.[3]

Gambar 2. 9 Pompa Air


20

2.2.13 Kabel Jumper

Kabel jumper adalah kabel elektrik untuk menghubungkan antar

komponen di breadboard tanpa memerlukan solder. Kabel jumper

umumnya memiliki connector atau pin di masing-masing ujungnya.

Connector untuk menusuk disebut male connector, dan connector

untuk ditusuk disebut female.[3]

Gambar 2. 10 Kabel Jumper


2.2.14 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan

secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat

software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua

elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented.

UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue

print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas - kelas

dalam bahasa program yang spesifik.


21

Beberapa diagram yang digunakan di UML (Unifed Modeling

Language) :

a. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang

diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa”

yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use

case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan

sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu,

misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja,

dan sebagainya. Seorang atau sebuah aktor adalah sebuah

entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem

untuk melakukan pekerjaan - pekerjaan tertentu.

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

No Gambar Nama Keterangan


Menspesifikasikan
himpunan peran
yang pengguna
1 Actor
mainkan ketika
berinteraksi
dengan use case.
Hubungan dimana
perubahan yang
terjadi pada suatu
elemen mandiri
(independent)
akan
2 Dependency
mempengaruhi
elemen yang
bergantung
padanya elemen
yang tidak mandiri
(independent).
22

No Gambar Nama Keterangan


Hubungan dimana
objek anak
(descendent)
berbagi perilaku
3 Generalization dan struktur data
dari objek yang
ada diatasnya
objek induk
(ancertor).
Menspesifikasikan
bahwa use case
4 Include
sumber secara
eksplisit.
Menspesifikasikan
bahwa use case
target memperluas
5 Extend
perilaku dari use case
sumber pada suatu
titik yang diberikan
Apa yang
menghubungkan
6 Association
antara objek satu
dengan objek lain
Menspesifikasikan
paket yang
7 System menampilkan
sistem secara
terbatas
Deskripsi dari
urutan aksi – aksi
yang ditampilkan
sistem yang
8 Use Case
menghasilkan
suatu hasil yang
terukur bagi suatu
aktor.
Interaksi aturan
dan elemen yang
bekerja sama
untuk
9 Collaboration
menyediakan
perilaku yang
lebih besar dari
jumlah elemen
23

No Gambar Nama Keterangan


Elemen fisik
yang eksis saat
aplikasi dijalankan
10 Note
mencerminkan
suatu daya
komputasi

b. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas

dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing -

masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan

bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada

beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram

Tabel 2.2 Simbol Acivity Diagram

No Gambar Nama Keterangan

Memperlihatkan
bagaimana masing -
1 Activity masing kelas
antarmuka saling
berinteraksi satu
sama lain.
State dari sistem
2 Action
yang mencerminkan
eksekusi suatu aksi.
Initial Bagaimana objek
3
Node dibentuk atau
diawali
Bagaimana objek
4 Final dibentuk atau
Node dihancurkan
24

No Gambar Nama Keterangan

Satu aliran yang


pada tahap Fork
5 Fork
Node tertentu
Node
berubah menjadi
beberapa aliran.
Pilihan untuk
6
Decision mengambil
keputusan
Digunakan untuk
menunjukkan
kegiatan yang
dilakukan secara
Fork / paralel atau
7
Join untuk
menggabungkan
dua kegiatan
paralel menjadi
satu
Menunjukkan
8 Rake
adanya
dekomposisi
9 Time
Tanda waktu

10
Tanda pengiriman
Send

khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan

sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity

diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah

sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih

menggambarkan proses - proses dan jalur - jalur aktivitas dari

level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan


25

oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses

yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana

aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktifitas. Decision

digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi

tertentu. Untuk mengilustrasikan proses - proses paralel ( fork

dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik,

garis horizontal atau vertikal.

c. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah sebuah diagram yang

menggambarkan kolaborasi dari objek-objek yang saling

berinteraksi antar elemen dari suatu class. (Embedded System

Design:Bruce Powell Douglass, 2003:55)

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar di

sekitar (pengguna, display, dan sebagainya ) berupa message

yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri

atas dimensi vertikal ( waktu ) dan dimensi horizontal ( objek -

objek yang terkait ). Sequence diagram biasa digunakan untuk

menggambarkan skenario atau rangkaian langkah - langkah

yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk

menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-

trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang

terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing –

masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.


26

Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang

dikirim antara objek juga interaksi antar objek yang terjadi pada

titik tertentu dalam eksekusi sistem.

Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram

No Gambar Nama Keterangan


Objek entity, antar
1 LifeLine muka yang saling
berinteraksi.
Spesifikasi dari
komunikasi antar objek
yang memuat
2 Message
informasi -informasi
tentang aktifitas yang
terjadi.
Menggambarkan orang
3 Actor sedang berinteraksi
dengan sistem
Menggambarkan
Boundary
4 penggambaran dari
Class
form
Mengambarkan
hubungan
Entity
5 kegiatan yang akan
Class
dilakukan

Menggambarkan
Control penghubung
6
Class antara Boundary
dengan tabel
Sebagai sebuah objek
7 Activation yang akan
melakukan sebuah aksi
Mengindikasikan
komunikasi
8 Message
antara objek dengan
objek
27

No Gambar Nama Keterangan

Menginndikasikan
Self komunikasi kembali
9
Message kedalam sebuah
objek itu sendiri

2.2.15 Flowchart

Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi definisi

Flowchart yaitu : “Flowchart adalah bagan yang enggambarkan aliran

dokumen dalam suatu sistem informasi.”Menurut Al-Bahra bin

ladjamudin mengatakan bahwa: “Flowchart adalah bagan-bagan yang

mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian

suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu

algoritma.”

Dari dua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian flowchart adalah suatu simbol yang digunakan untuk

menggambarkan suatu arus data yang berhubungan dengan suatu

sistem transaksi akuntansi.

Menurut Krismiaji simbol dari bagan alir ( flowchart ) adalah

sebagai berikut ini :


28

Tabel 2.4 Simbol Flowchart

SIMBOL NAMA FUNGSI


Permulaan / akhir
TERMINATOR
Program
GARIS ALIR
Arah aliran program
(FLOW LINE)

Proses Inisialisasi /
PREPARATION
Pemberian harga awal

Proses
PROCESS perhitungan/proses
pengolahan data

Proses input/output
INPUT/OUTPUT
data, parameter,
DATA
informasi
Perbandingan
pernyataan,
DECISION penyeleksian data
yang memberikan
pilihan untuk langkah
selanjutnya

28
29

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian

3.1.1 Rencana/Planing

Metode perencanaan pembuatan sistem Smart Garden

Hidroponik berbasis Internet of Things terdiri dari perancangan

perangkat keras dan perangkat lunak yang akan diolah menjadi sebuah

alat yang akan diterapkan dalam sebuah sistem, Adapun berikut adalah

langkah-langkah perancangannya:

1. Meninjau langsung langsung ke Kebun Hidroponik Rizqon

Maulana.

2. Mencari permasalahan yang dapat dijadikan bahan perancangan.

3. Mencari referensi yang sesuai dengan kebutuhan dalam

perancangan yang akan dibuat.

4. Pengumpulan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam

perancangan.

3.1.2 Analisis

Permasalahan yang berkaitan dengan sistem Smart Garden

hidroponik berbasis Internet of Things yaitu petani hidroponik harus

secara rutin memonitoring tanaman tersebut dan memantau kondisi bak

penampung air nutrisi.

Oleh karena itu, diperlukannya suatu inovasi dalam

29
30

mengembangkan sebuah alat untuk mempermudah dalam memantau

perkembangan tanaman.

Adapun data yang diperlukan dalam pembuatan sistem Smart

Garden hidroponik berbasis Internet of Things ini adalah sebagai

berikut :

1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk

maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang

ditanganinya penyelesaian dengan cara observasi dan

wawancara. Selanjutnya data yang diperoleh di susun dan di

analisa untuk digunakan dalam membuat sistem Smart

Garden hidroponik berbasis Internet of Things.

2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk

maksud selain meyesuaikan masalah yang dihadapi. Data ini

dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel,

jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan

penelitian yang dilakukan.

3.1.3 Rancangan atau Desain

1. Perancangan (Software) berupa Arduino IDE untuk

memrograman NodeMCU ESP8266.

2. Perancangan (Hardware) untuk mengimplementasikan data

yang didapat menjadi sebuah sistem yang mampu memantau

kondisi tanaman yaitu DHT11 untuk monitoring suhu dan


31

kelembaban, sensor LDR untuk monitoring intensitas cahaya dan

sensor Ultrasonic (HC-SR04) untuk monitoring ketinggian air

nutrisi pada bak penampung.

3. Perancangan desain website sebagai alat monitoring yang dapat

diakses melalui smartphone.

3.1.4 Pengujian

Melakukan uji coba sistem secara keseluruhan apakah sistem

sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau memperbaiki bila

ada kesalahan-kesalahan yang terjadi, sehingga Smart Garden

Hidroponik Berbasis Internet of Things dapat dijalankan dan

dipergunakan oleh pengguna khususnya Saudara Rizqon Maulana

maupun petani hidroponik lainnya.

3.1.5 Implementasi

Sistem Smart Garden Hidroponik berbasis Internet Of Things ini

akan diimplementasikan pada kebun Hidroponik milik Mohamad

Rizqon Maulana dengan konsep greenhouse. Alat ini akan diterapkan

pada tanaman hidroponik NFT dengan konsep greenhouse dengan

beberapa komponen hardware anatara lain NodeMCU ESP8266

sebagai mikrokontroller, DHT11 untuk mendeteksi suhu dan

kelembaban, sensor LDR untuk mendeteksi intensitas cahaya dan

sensor Ultrasonic untuk mendeteksi ketinggian air nutrisi pada bak

penampung yang mana jika air nutrisi sudah dibawah batas minimum

akan menghidupkan pompa air untuk pengisian air nutrisi pada bak
32

penampung secara otomatis.

Dalam implementasinya sistem Smart Garden Hidroponik

berbasis Internet Of Things ini dapat mengirimkan data ke sebuah

website yang dapat diakses melalui smartphone dan data tersebut

disimpan pada sebuah database. Adapun data yang ditampilkan pada

website meliputi suhu dan kelembaban, intensitas cahaya dan

ketinggian air nutrisi pada bak penampung.

Sistem ini dikembangkan dengan bahasa pemrograman C dengan

software Arduino IDE dan dengan database MYSQL yang disimpan di

web server.

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Observasi

Yaitu melakukan kunjungan secara langsung ke Kebun

Hidroponik milik Mohamad Rizqon Maulana dan mengetahui secara

langsung proses penanaman dengan konsep Hidroponik NFT beserta

masalah-masalah yang sering dihadapi.

3.2.2 Wawancara

Metode pengumpulan data dengan melakukan wawncara

langsung dengan Mohammad Rizqon Maulana guna mendapatkan

berbagai informasi yang nantinya akan dijadikan acuan dalam proses

penelitian.
33

3.2.3 Studi Literatur

Pada proses penyelesaian ini, pengumpulan referensi diambil dari

berbagai literatur yang berkaitan dengan judul penelitian antara lain

yaitu dari buku tentang hidroponik, Jurnal, Laporan Penelitian. Setelah

data penelitian terkumpul, maka perlu ada proses pemilihan data dan

kemudian dianalisis sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang objektif

dari suatu penelitian.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

3.3.1 Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dilaksanakan sejak

tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih

2 bulan mulai bulan Desember sampai dengan bulan Februari 2020.

3.3.2 Tempat Penelitian

Tempat pelaksaan penelitian ini adalah di Kebun Hidroponik

Rizqon Maulana Jalan Ciputat Kepandean, Desa Pagongan RT 01/04

Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal.


34

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisa Permasalahan

Analisa masalah adalah kajian sementara untuk mengetahui penyebab

timbulnya masalah serta bagaimana cara pemecahan masalah tersebut

berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dalam hal ini tentang

perancangan Smart Garden Hidroponik Berbasis Internet of Things

berdasarkan masalah yang dapat disimpulkan adalah bagaimana

memonitoring suhu dan kelembaban pada tanaman hidroponik terutama

tanaman sawi agar suhu dan kelembaban stabil, bagaimana memonitoring

intensitas cahaya agar tanaman mendapat sinar matahari yang cukup, dan

mengontrol pengisian air nutrisi pada bak penampung secara otomatis maka

dari itu diperlukan solusi yaitu membuat dan merancang Smart Garden

hidroponik berbasis Internet of Things untuk monitoring suhu dan

kelembaban, intensitas cahaya, ketinggian air nutrisi pada bak penampung,

dan mengontrol pengisian air nutrisi secara otomatis pada bak penampung

4.2 Analisa Kebutuhan Sistem

Kebutuhan alat (Hardware) yang diperlukan untuk pembuatan sistem

Smart Garden Hidroponik Berbasis Internet of Things merupakan komponen

penting sebagai alat pembuatan.

4.2.1 Perangkat Keras

34
35

Hardware / Perangkat Keras adalah salah satu komponen dari

sebuah komputer yang sifatnya bisa dilihat dan diraba secara langsung

atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses

komputerisasi. Hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang

telah ditentukan ada padanya, atau yang disebut dengan istilah

instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh

hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat melakukan berbagai

kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah.

Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem Smart

Garden Hidroponik Berbasis Internet of Things sebagai berikut :

1. NodeMCU ESP8266

2. Sensor Suhu / Kelembaban (DHT 11)

3. Sensor LDR

4. Sensor Ultrasonic

5. Kipas

6. Relay 4 channel

7. Kabel Jumper

8. Resistor

9. Pompa air

10. Projectboard

11. Lampu

4.2.2 Perangkat Lunak

Software / Perangkat Lunak adalah sekumpulan data elektronik


36

yang disimpan dan diatur oleh komputer dapat berupa program atau

isntruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Software secara fisik

tidak berwujud, maka tidak dapat disentuh, dipegang, namun dijalankan

dalam sistem operasi. Perangkat lunak memiliki fungsi tertentu, dan

biasanya untuk mengaktifkan perangkat keras. Dapat dikatakan

perangkat lunak bekerja didalam perangkat keras.

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem Smart

Garden Hidroponik Berbasis Internet of Things sebagai berikut :

1. Arduino IDE

2. Visual Studio Code

3. Xampp

4. Website.

4.3 Perancangan Sistem

4.3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem

Perancangan diagram blok adalah suatu pernyataan gambar

yang ringkas, dari gabungan sebab akibat antara masukan dan

keluaran dari suatu sistem. Perancangan diagram blok untuk alat

yang akan dibuat ditampilkan pada gambar ini.


37

DAYA

Gambar 4. 1 Diagram Blok Sistem

Berdasarkan blok diagram sistem diatas bahwa sistem ini

bekerja sebagai berikut :

1. Sensor DHT11 sebagai sensor pendeteksi Suhu dan

Kelembaban lingkungan sekitar Greenhouse, cara kerjanya

adalah data yang diperoleh oleh Sensor DHT 11 akan

dikirimkan menuju NodeMCU sebagai mikrokontroller lalu

data tersebut disimpan pada database dan akan ditampilkan

melalui Website. Ketentuan suhu pada sistem ini adalah jika

suhu diatas 30 derajat Celcius maka NodeMCU akan

mengirimkan perintah kepada Relay untuk menyalakan

Kipas untuk mendinginkan suhu disekitar Greenhouse, dan

jika suhu pada sekitar Greenhouse sudah stabil atau dibawah

30 derajat Celcius maka secara otomatis kipas akan mati.


38

2. Sensor LDR sebagai sensor pendeteksi intensitas cahaya

lingkungan sekitar Greenhouse, cara kerjanya adalah data

yang diperoleh oleh Sensor LDR akan dikirimkan menuju

NodeMCU sebagai mikrokontroller lalu data tersebut

disimpan pada database dan akan ditampilkan melalui

Website. Ketentuan intensitas cahaya pada sistem ini adalah

jika intensitas cahaya dibawah 10% lux maka NodeMCU

akan mengirimkan perintah kepada Relay untuk menyalakan

lampu untuk membantu pencahayaan disekitar Greenhouse,

dan jika intensitas cahaya pada sekitar Greenhouse sudah

stabil atau diatas 250% lux maka secara otomatis lampu

akan mati.

3. Sensor Ultrasonic sebagai sensor pendeteksi ketinggian air

pada bak penampung Greenhouse, cara kerjanya adalah data

yang diperoleh oleh Sensor Ultrasonic akan dikirimkan

menuju NodeMCU sebagai mikrokontroller lalu data

tersebut disimpan pada database dan akan ditampilkan

melalui Website. Ketentuan ketinggian air pada bak

pemampung pada sistem ini adalah jika ketinggian air pada

bak penampung dibawah 5 cm maka NodeMCU akan

mengirimkan perintah kepada Relay untuk menyalakan

pompa untuk mengisi air pada bak Greenhouse, dan jika air
39

pada bak Greenhouse sudah diatas 10 cm maka secara

otomatis pompa akan mati.

4. Database sebagai penampung data pada sensor yang

dikirimkan oleh NodeMCU sebelum ditampilkan pada

Website

5. Website sebagai penampil data sensor, pada website juga

ditampilkan grafik.
40

4.3.2 Alur Kerja Sistem

Alur kerja Smart Garden Hidroponik Berbasisa Internet of

Things dapat dilihat pada Gambar dibawah :

INISIALISASI SENSOR DHT11,


ULTRASONIC DAN LDR,
INISIALISASI KONFIGURASI
WIFI

DATABASE

DITAMPILKAN
PADA WEBSITE
41

MEMBACA
SENSOR LDR

INTENSITAS YA
CAHAYA LAMPU ON
< 10 LUX

TIDAK
TIDAK
K
YA INTENSITAS
LAMPU OFF CAHAYA
> 250 LUX

MENGIRIM NILAI
SENSOR KE DATABASE DATABASE

DITAMPILKAN
PADA WEBSITE

2
42

MEMBACA SENSOR
ULTRASONIC

YA
KETINGGIAN
AIR < 5 CM POMPA ON

TIDAK TIDAK

POMPA OFF KETINGGIAN


AIR >= 10 CM
YA

MENGIRIM NILAI
SENSOR KE DATABASE DATABASE

DITAMPILKAN
PADA WEBSITE

CLOSING CONNECTION

SELESAI

Gambar 4. 2 Alur Kerja Sistem


43

Keterangan Flowchart :

a. NodeMCU ESP8266 melakukan konfigurasi konektifitas WIFI

b. Apabila sudah terhubung dengan wifi dan database maka

melakukan proses selanjutnya

c. Sensor DHT11 membaca nilia sensor pada sekitar Greenhouse.

d. Sensor Ultrasonic membaca nilai sensor pada sekitar

Greenhouse.

e. Sensor LDR membaca nilai sensor pada sekitar Greenhouse.

f. Apabila nilai sensor yang dibaca oleh Sensor DHT 11 sudah

sesuai dengan value/nilai maksimal yang di tentukan dalam

program/script coding maka akan memerintahkan kipas untuk

bekerja.

g. Apabila nilai sensor yang dibaca oleh Sensor Ultrasonic sudah

sesuai dengan value/nilai maksimal yang di tentukan dalam

program/script coding maka akan memerintahkan pompa untuk

bekerja.

h. Apabila nilai sensor yang dibaca oleh Sensor LDR sudah sesuai

dengan value/nilai maksimal yang di tentukan dalam

program/script coding maka akan memerintahkan lampu untuk

bekerja.

i. Selesai
44

4.3.3 Perancangan Software

Perancangan website Smart Garden Hidroponik ini dibangun

bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam memantau kondisi

kebun hidroponik hanya dengan membuka website dan kemudian

data mengenai suhu kelembaban, intensitas cahaya dan ketinggian

air dapat dilihat sehingga kebun hidroponik dapat terawat dengan

baik.

Perancangan website Smart Garden Hidroponik yang

dibangun ini dengan menggunakan Unified Modeling Language

(UML) sebagai bahasa pemodelan. Pembangunan website Smart

Garden Hidroponik ini dilakukan dengan menggunakan tools utama

sebagai berikut :

1. Microsoft Visual Studio Code sebagai aplikasi untuk

membaca bahasa pemrograman.

2. My Sql sebagai Database.

4.3.4 Use Case Diagram

Use Case Diagram pada Website Smart Garden Hidroponik

Berbasis Internet of Things dapat dilihat pada Gambar dibawah :


45

Gambar 4. 3 Use Case Diagram

Keterangan Use Case Diagram :

Aktor sebagai User dapat melakukan Login, kemudian dapat

mengakses Dashboard, Profil, Menu Daftar User pada menu daftar

user, dapat menambahkan user baru melalui menu tambah data user,

dan daftar user dapat dilihat pada menu daftar user, dapat

mengakses menu Ketinggian Air, menu Intensitas Cahaya, menu

Suhu Dan Kelembaban, menu Our Team, dan menu Logout.


46

4.3.5 Activity Diagram

Perancangan Use Case Activity untuk website yang akan

dibuat ditampilkan pada gambar berikut :

Dashboard

Gambar 4. 4 Acivity Login


Keterangan :

Aktor sebagai user mengisi username dan password kemduian

setelah klik login, sistem akan melakukan validasi username

dan password, apabila benar maka sistem akan menampilkan

Dashboard, apabila ada kesalahan input username/password

maka user harus input kembali username/password yang

benar.
47

menu

Gambar 4. 5 Acitivity Profil


Keterangan :

Aktor sebagai user memilih profil, kemudian sistem akan

menampilkan profil.
48

Gambar 4. 6 Activity Data User

Keterangan :

Aktor memilih manajemen data user, kemudian sistem akan

menampilkan menu daftar user. Aktor dapat memilih menu tambah

user, kemudian sistem akan menampilkan form tambah user. Aktor

mengisi Form Input user, kemudian sistem akan validasi form

tambah user, apabila pengisian sudah benar maka sistem

menginformasikan bahwa aktifitas tambah user sukses. dan sistem


49

akan menyimpan data tersebut ke database.

Gambar 4. 7 Activity Ketinggian Air


Keterangan :

Aktor memilih ketinggian air, kemudia sistem akan menampilkan

tabel dan grafik data ketinggian air.

Gambar 4. 8 Activity Suhu dan Kelembaban


50

Keterangan :

Aktor memilih suhu dan kelembaban, kemudian sistem akan

menampilkan Tabel dan grafik data suhu dan kelembaban.

Gambar 4. 9 Activity Intensitas Cahaya


Keterangan :

Aktor memilih intensitas cahaya, kemudian sistem akan

menampilkan Tabel dan grafik data intensitas cahaya.

Gambar 4.10 Activity Our Team

Gambar 4. 10 Activity Our Team


51

Keterangan :

Aktor memilih our team, sistem akan menampilkan our team.

Keterangan :

Gambar 4. 11 Activity Logout


Aktor memilih menu logout, kemudian sistem akan validasi, jika

ya maka sistem logout.


52

4.3.6 Sequence Diagram

1. Sequence Diagram Login

Gambar 4. 12 Sequence Diagram Login


2. Sequence Diagram Profil

Gambar 4. 13 Sequence Diagram Profil


53

3. Sequence Diagram Data User

Gambar 4. 14 Sequence Diagram Manajemen Data User


4. Sequence Diagram Ketinggian Air

Gambar 4. 15 Sequence Diagram Ketinggian Air


54

5. Sequence Diagram Suhu dan Kelembaban

Gambar 4. 16 Sequence Diagram Suhu dan Kelembaban


6. Sequence Diagram Intensitas Cahaya

Gambar 4. 17 Sequence Diagram Intensitas Cahaya


55

7. Sequence Diagram Our Team

Gambar 4. 18 Sequence Diagram Our Team


8. Sequence Diagram Logout

Gambar 4. 19 Sequence Diagram Logout


56

4.3.7 Class Diagram

Gambar 4. 20 Class Diagram

4.4 Rangkaian Sistem

Rangkaian sistem Smart Garden Hidroponik Berbasis Internet of

Things yang akan dibuat adalah seperti berikut :

Gambar 4. 21 Rangkaian Sistem Smart Garden Hidroponik Berbasis Internet of


Things
57

Keterangan :

− Pada sensor DHT11, pin vcc dan ground dihubungkan dengan pin

3v dan ground pada NodeMCU ESP8266, sedangkan pin data

dihubungkan dengan pin D4

− Pada sensor Ultrasonic, pin vcc dan ground dihubungkan dengan pin

3v dan ground pada NodeMCU ESP8266, pin trig dihubungkan

dengan pin D8 dan pin echo dihubungkan dengan pin D7.

− Pada sensor LDR, salah satu kaki sensor dihubungkan dengan 3v,

sedangkan kaki sensor yang lain dihubungkan dengan pin A0 dan

ground pada NodeMCU ESP8266, dengan namun yang dihubungkan

dengan ground diberi resistor.

− Pada relay, pin vcc dan ground disesuaikan dengan pin di NodeMCU

ESP8266, sedangkan pin in1, in2 dan in3 dihungkan dengan pin D1,

D2, dan D3 pada NodeMCU ESP8266.

− Pada keluaran relay in1, in2, dan in3, setiap pin NO dihubungkan

dengan positif pada masing-masing aktuator yaitu kipas, lampu dan

pompa. Sedangkan pin COM dihubungkan dengan positif daya,

dalam hal ini pada kipas mendapat daya DC 12v, lampu = AC 220v,

dan pompa = DC 5v. Kemudian dihubungkan juga ke negatif

masing-masing aktuator.
58

4.5 Desain Input/Output

Perancangan desain input/output untuk website yang akan dibuat

ditampilkan pada gambar berikut :

Gambar 4. 22 Desain Website Tampilan login

Gambar 4. 23 Desain Website Tampilan Dashboard


59

Gambar 4. 24 Desain Website Tampilan Nama User

Gambar 4. 25 Desain Website Tampilan Profil


60

Gambar 4. 27 Desain Website Tampilan Data User

Gambar 4. 26 Desain Website Tampilan Ketinggian Air


61

Gambar 4. 29 Desain Website Tampilan Suhu dan


Kelembaban

Gambar 4. 28 Desain Website Tampilan Intensitas Cahaya


62

Gambar 4. 30 Desain Website Tampilan Our Team

Gambar 4. 31 Desain Website Tampilan Logout


BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Implementasi Sistem

Implementasi merupakan kegiatan akhir dari proses penelitian ini,

penerapan sistem monitoring yang baru adalah hasil uji coba. Dimana tahap

ini merupakan tahap penerapan alat sistem monitoring ke objek yang telah

ditentukan. Supaya siap untuk dioperasikan dan dapat digunakan sebagai

pengembangan teknologi untuk diwujudkan sebagai sistem informasi yang

baru.

5.1.1 Implementasi Perangkat Keras

Implementasi perangkat keras merupakan suatu proses

instalasi alat atau perakitan alat yang digunakan dalam membangun

sistem Smart Garden Hidroponik Berbasis Internet Of Things.

Perangkat keras yang digunakan berdasarkan kebutuhan

minimal yang harus dipenuhi sebagai berikut:

1. Rangkaian Komponen

2. Laptop

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak Dan Instalasi Aplikasi

Bahasa pemograman Arduino (sketch) sudah dilakukan

perubahan untuk memudahkan pemula dalm melakukan

pemograman. Sebelum dijual kepasaran, IC mikrokontroler Arduino

telah ditanamkan suatu program bernama bootlader yang berfungsi

sebagai penngah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

63
64

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemograman JAVA. Arduino

IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang bisa disebut

Iwiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih

mudah.

Tampilan script code pada software Arduino IDE sebagai

berikut :

a. Tampilan source code sensor DHT11, Sensor Ultrasonic dan

inisialisasi perangkat keras seperti : lampu, pompa, dan pompa

serta konfigurasi koneksi wifi dan alamat website.

Gambar 5. 1 Source Code Sensor DHT11, Sensor Ultrasonic,


dan Konfigurasi Wifi dan Website
b. Tampilan source code sensor LDR dan pembacaan nilai sensor

Gambar 5. 2 Source Code Sensor LDR


65

c. Tampilan source code pembacaan dan pengaturan nilai sensor

DHT11

30

Gambar 5. 3 Source Code Pembacaan sensor DHT11


d. Tampilan source code pembacaan nilai dan pengaturan sensor

Utrasonic

Gambar 5. 4 Source code pembacaan nilai dan pengaturan


sensor Ultrasonic
66

e. Tampilan source code Pengiriman data semua sensor ke website

Gambar 5. 5 source code Pengiriman data semua sensor ke


website

5.2 Tahap Instalasi

Agar sistem ini berjalan sesuai rencana, maka ada tahap-tahap yang

dilalui dalam pembuatan Smart Garden Hidroponik Berbasis Internet of

Things ini, yaitu perancangan, pembuatan dan perakitan.

5.2.1 Perancangan

Alat-alat yang digunakan dalam perancangan sistem kontrol

otomatis ini adalah berupa software dan hardware sebagai berikut :

1. Install Arduino IDE

Arduino IDE merupakan bahasa Arduino (sektch) yang

sudah dilakukan oleh perubahan pemograman. Sebelum dijual

kepasran, Integrated Circuits (IC) mikrokontroler Arduino telah

ditanamkan suatu program bernama bootlader yang berfungsi

sebagai penengah antara Compiler Arduino dengan


67

mikrokontroler, Arduino IDE dibuat dari bahasa pemograman

JAVA.

2. NodeMCU ESP8266

NodeMCU ESP8266 merupakan sebuah board elektronik

yang berbasis chip ESP8266 dengan kemampuan menjalankan

fungsi mikrokontroler dan juga koneksi internet (WiFi).

3. Sensor DHT11

Sensor yang berfungsi untuk mendeteksi suhu secara

realtime/secara langsung.

4. Sensor Ultrasonic

Sensor yang berfungsi untuk medeteksi ketinggian air pada

bak penampung.

5. Sensor LDR

Sensor yang berfungsi untuk mendeteksi Intensitas Cahaya

pada sekitar Greenhouse

6. Relay.

Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA

mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai

saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

7. Kabel Jumper

Sebagai alat untuk mengoneksikan PIN yang harus

tersambung atau terkoneksi untuk memungkinkan berjalannya

sebuah fungsi alat yang telah di buat.


68

8. Kipas

Fungsi utama dari sebuah kipas komputer adalah

mengeluarkan panas dan menggantinya dengan udara segar ke

dalam sekitar greenhouse.

9. Pompa Air

berfungsi untuk menyerap sekaligus mendorong air ke

tempat lain dengan tambahan media alat seperti selang atau

paralon untuk mempermudah jalannya air ketika didorong atau

dipindahkan ke tempat lain. Dalam sistem ini berfungsi untuk

mengisi bak penampung utama dengan otomatis ketika sudah

kurang dari batas yang telah ditentukan.

10. Lampu

Berfungsi untuk memberi penyinaran pada lingkungan

greenhouse jika kondisi greenhouse dalam keadaan gelap atau

kekurangan cahaya.

11. Smartphone

Berfungsi untuk menampilkan website untuk memonitoring.

5.2.2 Pembuatan

Langkah pembuatan Smart Garden Hidroponik Berbasis

Internet of Things, pembuatan program yang dimaksud adalah dengan

menggunakan coding yang kemudian dikompile menjadi sketch dan

mengunggahnya kedalam Mikrokontroler NodeMCU ESP8266.


69

Sedangkan pembuatan hardware yang dimaksud adalah proses

membuat dan merakit alat.

5.2.3 Perakitan

Perakitan adalah suatu proses penyususnan dan penyatuan

beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang

memepunyai fungsi tertentu atau sebagian langkah terakhir yang

dilakukan sehingga menjadi produk jadi siap untuk pengujian.

5.3 Hasil dan Pembahasan

5.3.1 Pengujian Sistem

Pengujian sistem dimaksud untuk menguji semua elemen-

elemen perangkat keras seperti Sensor DHT11, Sensor LDR,Sensor

Ultrasonic apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan, tidak

memiliki masalah dan sesuai dengan yang diharapkan.

Berikut ini adalah hasil pengujian yang telah dilakukan :

1. Sensor DHT11 sudah dapat membaca suhu lingkungan

Greenhouse.

Gambar 5. 6 Tampilan Nilai Suhu dan Kelembaban Pada


Website
70

2. Kipas sudah dapat bekerja jika suhu pada Greenhouse lebih dari

30 derajat C maupun sebaliknya.

Gambar 5. 7 Pengujian Kipas

3. Sensor LDR sudah dapat membaca intensitas cahaya lingkungan

Greenhouse.

Gambar 5. 8 Tampilan Nilai Intensitas Cahaya Pada Website


71

4. Lampu sudah dapat bekerja jika Intensitas Cahaya pada

Greenhouse kurang dari 10 atau lebih dari 250.

Gambar 5. 9 Pengujian Lampu

5. Sensor Ultrasonic sudah dapat membaca ketinggian air pada bak

penampung Greenhouse.

Gambar 5. 10 Tampilan Nilai Ketinggian Air Pada Website


72

6. Pompa sudah dapat bekerja jika Ketinggian Air pada

Greenhouse kurang dari 5 cm atau lebih dari 10 cm.

Gambar 5. 11 Pengujian Pompa

5.3.2 Hasil Produk

a. Rangkaian Prototype

Rangkaian Prototype Smart Garden Hidroponik Berbasis

Internet of Things tampak depan dapat dilihat pada gambar

berikut :
73

Gambar 5. 12 Protoype Tampak Samping

Gambar 5. 13 Protoype Tampak Depan


74

b. Hasil Pengujian

1. Sensor DHT11

Tabel 5. 1 Hasil Pengujian Sensor DHT11

Yang Hasil dan


Waktu Suhu Kelembaban
Diharapkan Keterangan
Apabilla Kipas Mati
4 Mei
suhu > 30° (TIDAK
2020 C, maka SESUAI)
32.00 85.00 kipas akan Disebabkan
Pukul menyala Tegangan
dan Terlalu Besar
14.32 sebaliknya Menyebabkan
Kipas Rusak
15 Juni Apabilla Kipas Nyala
suhu > 30° (SESUAI)
2020 C, maka
33.00 70.00 kipas akan
Pukul
menyala
18.27 dan
sebaliknya
15 Juni Apabilla Kipas Mati
suhu > 30° (SESUAI)
2020 C, maka
28.30 90.00 kipas akan
Pukul
menyala
18.28 dan
sebaliknya
75

2. Sensor LDR

Tabel 5. 2 Hasil Pengujian Sensor LDR

Intensitas Hasil dan


Waktu Yang Diharapkan
Cahaya Keterangan
Apabilla intensitas Lampu Mati
4 Mei cahaya < 10 atau > 250 (TIDAK
, maka lampu akan SESUAI)
2020 menyala dan Namun Relay
9 sebaliknya menyala,
Pukul
Disebabkan
14.34 Kesalahan
dalam
pengkabelan
15 Juni Apabilla intensitas Lampu Mati
cahaya < 10 atau > 250 (SESUAI)
2020 , maka lampu akan
4
menyala dan
Pukul
sebaliknya
18.24

15 Juni Lampu Nyala


Apabilla intensitas (SESUAI)
2020 cahaya < 10 atau > 250
164 , maka lampu akan
Pukul
menyala dan
18.27 sebaliknya

15 Juni Lampu Mati


Apabilla intensitas (SESUAI)
2020 cahaya < 10 atau > 250
413 , maka lampu akan
Pukul
menyala dan
18.23 sebaliknya
76

3. Sensor Ultrasonic

Tabel 5. 3 Hasil Pengujian Sensor Ultrasonic

Ketinggian Hasil dan


Wakttu Yang Diharapkan
Air Keterangan
4 Mei Apabilla Ketinggian Pompa Mati
Air < 5 CM atau > 10 (TIDAK
2020 CM , maka pompa SESUAI)
3
akan menyala dan disebabkan
Pukul
sebaliknya oleh Relay
14.34 yang rusak

15 Juni Apabilla Ketinggian Pompa Nyala


Air < 5 CM atau > 10 (SESUAI)
2020 CM , maka pompa
3
akan menyala dan
Pukul
sebaliknya
18.34

15 Juni Pompa Mati


Apabilla Ketinggian (SESUAI)
2020 Air < 5 CM atau > 10
7 CM , maka pompa
Pukul
akan menyala dan
18.35 sebaliknya

c. Cara Penggunaan Alat

Smart Garden Hidroponik Berbasis Internet of Things

digunakan untuk memonitoring suhu kelembaban, intensitas

cahaya pada sekitar greenhouse dan ketinggian air pada bak

penampung. Alat ini akan secara otomatis membaca suhu

kelembaban, intensitas cahaya dan ketinggian air kemudian akan

ditampilkan pada website, jika suhu, dan intensitas cahaya serta


77

ketinggian air sudah mencapai batas maksimal, batas maksimal

ini sudah di tentukan dalam script coding, maka semua komponen

aktator seperti lampu, pompa dan kipas akan menyala.

Berikut ini adalah Cara menggunakan alat pada project

Smart Garden Hidroponik Berbasis Internet of Things :

1. NodeMCU ESP8266

Sambungkan kabel usb dari NodeMCU ESP8266 ke

laptop, jika arduino sudah berhasil terhubung ke laptop

maka akan muncul port yg akan digunakan.

2. Sensor DHT11

Sambungkan kabel jumper dari DHT11 ke NodeMCU

ESP8266, sesuaikan kabel ground, vcc, dan data. Pin data

yang digunakan pada DHT11 adalah D4.

3. Sensor LDR

Sambungkan kabel jumper dari LDR ke NodeMCU

ESP8266, sesuaikan kabel ground, vcc, dan data. Pin data

yang digunakan pada sensor LDR adalah A0.

4. Sensor Ultrasonic

Sambungkan kabel jumper dari sensor Ultrasonic ke

NodeMCU ESP8266, sesuaikan kabel pada masing –

masing kaki sensor ground, vcc, trig, dan echo. Pin trig

yang gunakan adalah D8 dan pin echo yang digunakan

adalah D7.
78

5. Relay.

Sambungkan kabel ground, vcc, in 1, in 2, dan in 3

ke NodeMCU ESP8266. Pada pin in1 disambungkan ke D3,

in 2 disambungkan ke D2, in 3 disambungkan ke D1.

6. Kipas

Sambungkan kabel positif kipas ke NO pada relay in

1. Sambungkan kabel COM pada relay in 1 ke daya postif.

Sedangkan daya negatif disambungkan ke negatif kipas.

7. Pompa

Sambungkan kabel positif pompa ke NO pada relay

in 3. Sambungkan kabel COM pada relay in 3 ke daya

postif. Sedangkan daya negatif disambungkan ke negatif

pompa.

8. Lampu

Sambungkan kabel positif kipas ke NO pada relay in

2. Sambungkan kabel COM pada relay in 2 ke daya postif.

Sedangkan daya negatif disambungkan ke negatif lampu.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembacaan sensor DHT11 berfungsi baik, hal ini terbukti dengan suhu

udara dan kelembaban udara bisa terbaca oleh sensor DHT11 yang akan

menyalakan kipas sesuai dengan program yang dibuat dan di

monitoring pada Website.

2. Pembacaan sensor LDR berfungsi baik, hal ini terbukti dengan

intensitas cahaya bisa terbaca oleh sensor LDR yang akan menyalakan

lampu sesuai dengan program yang dibuat dan di monitoring pada

Website.

3. Pembacaan sensor Ultrasonic berfungsi baik, hal ini terbukti dengan

ketinggian air pada bak penampung bisa terbaca oleh sensor LDR yang

akan menyalakan pompa sesuai dengan program yang dibuat dan di

monitoring pada Website.

4. Pompa Air, Kipas dan Lampu berjalan dengan baik sesuai dengan

perintah.

5. Website dapat menampilkan data semua sensor dalam bentuk tabel dan

grafik yang lebih mudah dipahami.

79
80

6. Database dapat berjalan dengan baik, hal ini terbukti dengan dapat

menyimpan data nilai sensor.

7. Smart Garden Hidroponik Berbasis IoT ini memiliki pengisian otomatis

air nutrisi pada bak penampung sehingga pemilik tidak perlu mengisi

air nutrisi pada bak penampung secara manual.

8. Smart Garden Hidroponik berbasis IoT ini memiliki website yang

menampung data nilai sensor sehingga pemilik dapat memantau

maupun mengevaluasi data secara terperinci setiap harinya.

6.2 Saran

Untuk pengembangan selanjutnya diperlukan masukan yang berupa

saran agar nantinya produk hasil penelitian semakin baik dari segi bentuk

maupun sistem untuk mencapai kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan.

Adapun saran – saran yang bisa diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Sistem ini dapat dikembangkan dengan menambahkan sensor kimia

untuk memonitoring kepadatan dan ph air nutrisi agar nutrisi yang

dibutuhkan tanaman dapat tercukupi dengan baik.

2. Sistem ini dapat dikembangkan dengan menambahkan notifikasi Pop-

up pada smartphone seperti whatsapp / telegram maupun indikator

untuk menginformasikan kondisi bak penampung cadangan saat air

nutrisi habis atau kurang dari batas yang ditentukan.

3. Sistem ini dapat dikembangkan dengan menambahkan kamera sebagai

monitoring kondisi Greenhouse secara realtime.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Ibadarrohman, N. S. Salahuddin, and A. Kowanda, “Sistem Kontrol dan

Monitoring Hidroponik berbasis Android,” STMIK ATMA LUHUR

Pangkalpinang, no. March, pp. 8–9, 2018.

[2] A. M. Khafi, “Sistem Kendali Suhu Dan Kelembaban Pada Greenhouse

Tanaman Sawi Berbasis IoT,” Gener. J., vol. 3, no. 2, p. 37, 2019, doi:

10.29407/gj.v3i2.12973.

[3] M. I. F. DIZA PUTRI AMALIA, TIARA ANGGIE, “SISTEM

PERAWATAN TANAMAN ANGGREK DENGAN KONSEP

HIDROPONIK KONTROL ANDROID,” Tegal, 2018.

[4] N. Hidayati, L. Dewi, M. F. Rohmah, and S. Zahara, “Prototype smart home

dengan modul NodeMCU ESP8266 berbasis internet of things (iot),” Tek.

Inform. Univ. Islam Majapahit, 2018.

[5] A. Herliana and P. M. Rasyid, “Sistem Informasi Monitoring Perkembangan

Software pada tahap Development Berbasi Web,” no. 1, pp. 41–50, 2016.

[6] S. D. Br Pelawi and S. Manan, “Sistem Monitoring Volume Air

Menggunakan Sensor Ulptrasonic Dan Monitoring Output Volume Air

Menggunakan Flow Meter Berbasis Arduino,” Gema Teknol., vol. 19, no. 2,

p. 6, 2017, doi: 10.14710/gt.v19i2.21863.

81
LAMPIRAN

A-82
Lampiran 1 Kode Program

//============Library================//
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <DHT.h>
//==================================//

#define DHTPIN 2 //inisialisasi pin Din DHT


#define DHTTYPE DHT11 //inisialisasi type sensor DHT
#define lamp D1 //insialisasi pin OUT lampu
#define fan D2 //insialisasi pin OUT kipas
#define pump D3 //insialisasi pin OUT pompa

const int trigPin = D8; //inisialisasi pin triger Ultrasonic


const int echoPin = D7; //inisialisasi pin echo Ultrasonic

const char* ssid = "Mi 8";


const char* password = "yeamplow";
const char* host = "hidroponikyuh.tech";
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE); //maping konfig sensor DHT11

//=======Variabel temporary untuk menamapung data======//


//int lampstate = 0;
//int fanstate = 0;
//int pumpstate = 0;
//=====================================================//
float h;
float t;
//=====================================================//
long duration;
int distance;

A-1
int tinggi_air;
int lightIntensity;

//=====================================================//
int period1 = 1000; //variabel utk data millis
unsigned long time_now1 = 0;

void setup() {

pinMode (trigPin, OUTPUT);


pinMode (echoPin, INPUT);
pinMode (lamp, OUTPUT);
pinMode (fan, OUTPUT);
pinMode (pump, OUTPUT);

digitalWrite(lamp, HIGH);
digitalWrite(fan, HIGH);
digitalWrite(pump, HIGH);

Serial.begin(9600);
delay(100);
dht.begin();
Serial.println();
Serial.println();
Serial.print("Connecting to ");
Serial.println(ssid);

WiFi.begin(ssid, password);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
delay(500);

A-2
Serial.print(".");
}

Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.println("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
Serial.print("Netmask: ");
Serial.println(WiFi.subnetMask());
Serial.print("Gateway: ");
Serial.println(WiFi.gatewayIP());
}

void loop() {
float h = dht.readHumidity();
// Read temperature as Celsius (the default)
float t = dht.readTemperature();
if (isnan(h) || isnan(t)) {
Serial.println("Failed to read from DHT sensor!");
return;
}

if ( t > 28.5) {
digitalWrite(fan, LOW);
}else{
digitalWrite(fan, HIGH);
}

//Ultrasonic();
//sensor_LDR();

A-3
Serial.print("connecting to ");
Serial.println(host);

WiFiClient client;
const int httpPort = 80;
if (!client.connect(host, httpPort)) {
Serial.println("connection failed");
return;
}

String urlDHT = "/index.php/welcome/dht?suhu=" + String(t) +


"&kelembaban="+ String(h);
Serial.print("Requesting URL: ");
Serial.println(urlDHT);

client.print(String("GET ") + urlDHT + " HTTP/1.1\r\n" +


"Host: " + host + "\r\n" +
"Connection: close\r\n\r\n");
delay(500);

while(client.available()){
String line = client.readStringUntil('\r');
Serial.print(line);
}

Ultrasonic(); //calling sub-program Ultrasonic


sensor_LDR(); //calling sub-program sensor_LDR
Serial.println();
Serial.println("closing connection");
delay(5000);
}

A-4
void Ultrasonic(){ // sub-program Ultrasonic

digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);

duration = pulseIn(echoPin, HIGH); //read value for duration variable as pulseIN


from echoPIN
distance = duration*0.034/2; //convert the pulseIn to distance (cm)
tinggi_air = 100 - ((100/20)*(distance - 5)); //convert the distance reading to
percentage (%)

if (tinggi_air < 90) {


digitalWrite(pump, LOW);
//Serial.print("pompa nyala");
}else if (tinggi_air > 100){
digitalWrite(pump, HIGH);
//Serial.print("pompa mati");
}

Serial.print("connecting to ");
Serial.println(host);
WiFiClient client;
const int httpPort = 80;

if (!client.connect(host, httpPort)) {
Serial.println("connection failed");
return;
}

A-5
String urlUltrasonic = "/index.php/welcome/Ultrasonic?tinggi=" +
String(tinggi_air);
Serial.print("Requesting URL: ");
Serial.println(urlUltrasonic);

client.print(String("GET ") + urlUltrasonic + " HTTP/1.1\r\n" + "Host: " + host +


"\r\n" + "Connection: close\r\n\r\n");
delay(500);

while(client.available()){
String line = client.readStringUntil('\r');
Serial.print(line);
}

}
void sensor_LDR(){
lightIntensity = analogRead(A0); // read the input on analog pin 0

if (lightIntensity < 10){


digitalWrite(lamp, LOW);
//Serial.print("lampu nyala");
}else if(lightIntensity > 250){
digitalWrite(lamp, HIGH);
//Serial.print("lampu mati");

}
Serial.print("connecting to ");
Serial.println(host);
WiFiClient client;
const int httpPort = 80;
if (!client.connect(host, httpPort)) {

A-6
Serial.println("connection failed");
return;
}

String urlLDR = "/index.php/welcome/LDR?cahaya=" + String(lightIntensity);


Serial.print("Requesting URL: ");
Serial.println(urlLDR);

client.print(String("GET ") + urlLDR + " HTTP/1.1\r\n" +


"Host: " + host + "\r\n" +
"Connection: close\r\n\r\n");
delay(500);

while(client.available()){
String line = client.readStringUntil('\r');
Serial.print(line);
}

A-7
Lampiran 2 Surat Kesediaan Membimbing TA Pembimbing 1

B-1
Lampiran 3 Surat Kesediaan Membimbing TA Pembimbing 2

B-2
Lampiran 4 Kegiatan Observasi

C-1
C-2
C-3

Anda mungkin juga menyukai