COVER ...................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
PETA KONSEP ...................................................................................................................... iii
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 1
1. Ruang Lingkup Akuntansi Perbangkan ......................................................................... 1
1.1 Karakteristik Usaha Perbankan ........................................................................................ 1
2.1 Pengertian Akuntansi Perbankan ...................................................................................... 1
3.1 Perlunya Standar Akuntansi Keuangan Mengenai Akuntansi Perbankan ................... 1
4.1 Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan .......................................................... 2
5.1 Tujuan Akuntansi Perbankan ............................................................................................ 3
6.1 Jenis – Jenis Bank .............................................................................................................. 4
7.1 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan .......................................................................... 6
8.1 Sistematika Rekening Bank .............................................................................................. 7
2. Laporan Keuangan Bank ................................................................................................. 7
2.1 Tujuan Laporan Keuangan ................................................................................................ 7
2.2 Komponen Laporan Keuangan Bank............................................................................... 8
2.3 Jenis Laporan Keuangan Bank ....................................................................................... 10
SIMPULAN ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
LAMPIRAN............................................................................................................................ 14
ii
PETA KONSEP
iii
PEMBAHASAN
1
keseragaman dalam perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan bank
maka perlu disusun Standae Akuntansi Keuangan tentang Akuntansi Perbankan.
2
badan pengawas perbankan. Ini mencakup peraturan terkait dengan modal
minimum, likuiditas, pelaporan, dan perlindungan konsumen.
Manajemen Risiko: Bank harus aktif dalam mengidentifikasi, mengukur, dan
mengelola berbagai jenis risiko yang dihadapinya, termasuk risiko kredit,
risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional.
Akuntansi Penghasilan: Ini mencakup pencatatan pendapatan bank dari
berbagai sumber, seperti bunga, biaya layanan, komisi, dan lainnya.
Pengelolaan Aset dan Kewajiban: Akuntansi perbankan juga mencakup
pencatatan aset seperti properti, gedung, dan peralatan bank, serta kewajiban
seperti simpanan nasabah dan utang bank.
Audit dan Pemeriksaan: Bank harus menjalani audit internal dan eksternal
secara berkala untuk memastikan kepatuhan dengan prosedur dan standar
akuntansi yang berlaku.
Pengembangan Produk dan Layanan: Saat bank mengembangkan produk dan
layanan baru, akuntansi perbankan harus mempertimbangkan implikasi
akuntansi yang terkait dengan produk tersebut.
Ruang lingkup penerapan akuntansi perbankan sangat penting untuk menjaga
stabilitas dan kepercayaan dalam sistem keuangan dan memastikan bahwa bank
beroperasi dengan cara yang aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
3
Kepatuhan dengan Peraturan: Bank harus mematuhi berbagai peraturan dan
pedoman yang dikeluarkan oleh otoritas pengawas keuangan dan badan
pengawas perbankan. Akuntansi perbankan membantu bank untuk memenuhi
persyaratan regulasi ini, termasuk peraturan terkait dengan modal minimum,
likuiditas, dan pelaporan.
Evaluasi Kinerja: Akuntansi perbankan memungkinkan bank untuk
mengevaluasi kinerjanya seiring waktu. Ini membantu bank dalam menilai
seberapa efisien operasinya, profitabilitas, dan pertumbuhan bisnis.
Kepercayaan dan Transparansi: Melalui pelaporan keuangan yang terbuka dan
jujur, bank dapat membangun dan memelihara kepercayaan nasabah, investor,
dan masyarakat umum. Ini sangat penting untuk mempertahankan reputasi
bank.
Pengendalian Risiko: Akuntansi perbankan membantu bank dalam
mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola berbagai jenis risiko, termasuk
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Ini
memungkinkan bank untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk
meminimalkan risiko-risiko tersebut.
Pemenuhan Kebutuhan Pemangku Kepentingan: Bank memiliki berbagai
pemangku kepentingan, termasuk nasabah, investor, pemerintah, dan badan
pengawas. Akuntansi perbankan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi keuangan dari semua pemangku kepentingan ini.
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, akuntansi perbankan membantu bank
dalam menjalankan bisnis mereka dengan efisien, meminimalkan risiko keuangan,
dan mematuhi regulasi yang berlaku, sehingga menciptakan dasar yang kuat untuk
pertumbuhan dan kesinambungan jangka panjang.
4
yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada.
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya
kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank
umum.
b. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya
1) Bank Milik Pemerintah adalah bank yang akte maupun modalnya dimiliki
oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh
pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah ini, Bank Negara
Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara
(BTN) sedangkan bank milik pemerintah daerah (Pemda) terdapat di
daerah tingkat I dan Tingkat II masing-masing Provinsi. Sebagai contoh
BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur,
BPD Sumatera Utara, dan BPD lainnya.
2) Bank Milik Swasta Nasional bank yang akte pendiriannya didirikan oleh
swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta
pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra,
Bank Danamon, Bank Duta
3) Bank Milik Koperasi yaitu kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki
oleh Perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contohnya Bank Umum
Koperasi Indonesia
4) Bank Milik Asing yaitu bank yang terdapat di luar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing. Contohnya Deutsche Bank, American
Express Bank, Bank of America, Bank of Tokyo,Bangkok Bank,Hongkong
Bank.
5) Bank Milik Campuran yaitu kepemilikan ini dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnnya secara mayoritas dipegang
oleh warga negara Indonesia. Contohnya Bank Sakura Swadarma, Bank
Fonconesia, Mitsubishi Buana Bank, Interpacific Bank.
c. Jenis bank dilihat dari segi status
1) Bank Devisa yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan,
5
misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque,
pembukuan dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya.
2) Bank Non Devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat
melaksanakan transaksi seperti halnya Bank Devisa
6
8.1 Sistematika Rekening Bank
Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar rekening perlu ada
keseragaman agar laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah
diperbandingkan. Untuk itu sistematika rekening perbankan diperlukan.
Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan digit tertentu. Digit
pertama berisi ribric rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit
ketiga berisi kelompok rekening group. Digit keempat berisi kelompok rekening
subgroup dan digit ke lima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekening
individual.
7
Sementara itu Kusnadi (2000:28) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan
adalah :
8
terpisah menurut valuta asing dan rupiah sehingga bisa mudah mendeteksi
NOP.
c. Kredit, merupakan aktiva yang paling sensitif. Kredit disajikan secara
terpisah menurut keterkaitan dan ketidak keterkaitan kredit dengan bank,
dengan tujuan untuk pengawasan kinerja bank. Dengan pemisahan
tersebut, bank harus lebih transparan sehingga nantinya bisa membuktikan
jika ada kemungkinan pelanggaran BMPK.
d. Pos Deposito, disajikan dengan memisahkan antara deposito pihak terkait
dengan bank, dan pihak lainnya, dengan tujuan untuk mendeteksi
terjadinya penghimpunan dana yang berasal dari kelompok perusahaan
sendiri. Deposito yang besar menunjukkan tingginya kepercayaan
masyarakat. Namun jika berasal dari kelompok perusahaan itu sendiri,
maka bisa berbahaya jika suatu saat dana tersebut ditarik.
e. Penempatan pada Bank Indonesia, yang disajikan secara terperinci. Hal ini
dilakukan agar bisa menginformasikan tentang posisi giro BI dan SBI yang
dimiliki suatu bank yang nantinya akan bersangkutan dengan sumber
likuiditas.
f. Penyisihan penghapusan aktiva, yang disajikan terpisah menurut jenis
aktiva produktifnya, dengan tujuan agar bisa mendeteksi kualitas dari
aktiva produktif masing-masing jenis aktiva produktif. Besarnya
penyisihan aktiva produktif akan mencerminkan kualitas aktiva produktif.
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba-rugi bank adalah suatu bentuk laporan keuangan bank
yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan non operasional
bank serta keuntungan bersih dalam periode tertentu.
3. Laporan Komitmen dan Kontinjensi
Laporan ini memperlihatkan komitmen bank dan kontinjensi bank di
masa yang akan datang. Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa
janji yang tidak dapat dibatalkan secara satu pihak atau sepihak. Dan harus
dilaksanakan apabila suatu persyaratan yang disepakati bersama terpenuhi.
Terdapat komitmen kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu
bank kepada nasabah atau pihak lain dan komitmen tagihan, yaitu komitmen
yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya. Sementara kontinjensi
atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat
9
merupakan transaksi yang suatu keadaan yang masih diliputi oleh
ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu
perusahaan. Yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya
satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas memberikan gambaran peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode berjalan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan
keuangan. Laporan perubahan ekuitas juga akan menunjukkan adanya
keuntungan dan/atau kerugian yang berasal dari kegiatan bank selama periode
yang bersangkutan.
5. Laporan Perubahan Arus Kas
Laporan arus kas memperlihatkan dari mana sumber pendanaan bank
dan kemana saja dana yang telah diserapnya disalurkan. Laporan arus kas
merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran periode
tertentu yang dalam 3 aktivitas yaitu, arus kas dari aktivitas operasional, arus
kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
6. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan (CALK) menjelaskan rincian ataupun
perhitungan transaksi tertentu yang ada di laporan keuangan sehingga bisa
memberikan nilai komprehensif terhadap kondisi keuangan bank.
10
Laporan keungan triwulan merupakan laporan keuangan yang disiapkan
setiap 3 bulan. Laporan ini harus disajikan sesuai dengan peraturan dari OJK
yang mempublikasikan hasil usaha, kinerja, dan posisi keuangan bank
berdasarkan PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dan peraturan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan yang disajikan dalam laporan
keuangan triwulanan antara lain: laporan neraca, perhitungan laba/rugi, daftar
komitmen dan kontinjensi, transaksi valuta asing dan derivatif, kualitas aktiva
produktif dan informasi lainnya, perhitungan kewajiban penyediaan modal
minimum, dan rasio keuangan.
3. Laporan Keuangan Tahunan
Laporan keungan tahunan merupakan laporan keuangan yang dirilis
setiap tahun yang berfungsi untuk menginformasikan kondisi keuangan bank
secara menyeluruh. Laporan ini berfungsi untuk memberikan gambaran tentang
kinerja dan performa bank serta menumbuhkan transparansi. Laporan
keuangan tahunan mencakup seluruh laporan keuangan bank, laporan
keuangan konsolidasi, laporan keuangan perusahaan induk di bidang keuangan
yang telah diaudit oleh akuntan publik, dan laporan keuangan perusahaan
induk yang telah diaudit oleh akuntan publik.
11
SIMPULAN
Laporan keuangan bank merupakan suatu laporan keuangan yang disusun sebagai
bentuk pertanggungjawaban dari manajemen bank terhadap seluruh pihak yang
berkepentingan dengan kinerja keuangan bank. Dimana tujuan laopran keuangan memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Komponen laporan keuangan bank yaitu terdiri dari laporan neraca, laba rugi, laporan
komitmen dan kontinjensi, perubahan ekuitas, laporan perubahan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Laporan keuangan bank yang dilaporkan berdasarkan waktunya ada
laporan keuangan bulanan, laporan keuangan triwulanan, dan laporan keuangan tahunan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Taswan. (2008). Akuntansi Perbankan. Edisi III. Semarang: UPP Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN
Anonim. “Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan”. Diakses dari
http://jayaditadungallo.blogspot.co.id/2010/02/akuntansi-perbankan.html
Tanoto, U. (2020). Memahami Laporan Keuangan Bank beserta Jenis-Jenisnya. Diakses dari
https://www.jojonomic.com/blog/laporan-keuangan-bank/
Harmony. (2021). Pahami Laporan Keuangan Bank, Jenis dan Contohnya. Diakses dari
https://www.harmony.co.id/blog/laporan-keuangan-bank-jenis-dan-contohnya/
Siadari Coki. (2016). Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ahli. Diakses dari
https://www.kumpulanpengertian.com/2016/07/pengertian-laporan-keuangan-
menurut.html
13
LAMPIRAN
No Regulasi Dampak
1. POJK Nomor Perintah tertulis Bank melakukan penggabungan,
18/POJK.03/2020 untuk penanganan peleburan, pengambilalihan, dan
permasalahan Bank integrasi, maupun menerima
penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan integrasi, yang
bertujuan untuk menjaga stabilitas
sistem keuangan di tengah-tengah
kondisi terjadinya pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) atau
menghadapi ancaman krisis ekonomi
dan atau stabilitas sistem keuangan.
14