Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
PETA KONSEP ...................................................................................................................... iii
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 1
1. Ruang Lingkup Akuntansi Perbangkan ......................................................................... 1
1.1 Karakteristik Usaha Perbankan ........................................................................................ 1
2.1 Pengertian Akuntansi Perbankan ...................................................................................... 1
3.1 Perlunya Standar Akuntansi Keuangan Mengenai Akuntansi Perbankan ................... 1
4.1 Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan .......................................................... 2
5.1 Tujuan Akuntansi Perbankan ............................................................................................ 3
6.1 Jenis – Jenis Bank .............................................................................................................. 4
7.1 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan .......................................................................... 6
8.1 Sistematika Rekening Bank .............................................................................................. 7
2. Laporan Keuangan Bank ................................................................................................. 7
2.1 Tujuan Laporan Keuangan ................................................................................................ 7
2.2 Komponen Laporan Keuangan Bank............................................................................... 8
2.3 Jenis Laporan Keuangan Bank ....................................................................................... 10
SIMPULAN ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
LAMPIRAN............................................................................................................................ 14

ii
PETA KONSEP

iii
PEMBAHASAN

1. Ruang Lingkup Akuntansi Perbangkan


1.1 Karakteristik Usaha Perbankan
Bank adalah suatu Lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
(antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang
memerlukan dana serta sebagai Lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan
Masyarakat (PSAK 31).

2.1 Pengertian Akuntansi Perbankan


Akuntansi perbankan adalah proses pencatatan, pengklasifikasian,
penganalisaan, serta penafsiran data keuangan perbankan secara sistematis untuk
pihak-pihak yang berkepentingan mengacu pada prinsip-prinsip akuntansi umum.
Laporan keuangan bank harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah
diterima secara luas atau Teknik pembukuan, posting dan pencatatan semua
transaksi yang dilakukan dalam kegiatan operasional suatu bank.
Persaingan perbankan dalam memperebutkan pangsa pasar agar tetap eksis
serta mampu mengembangkan diri, maka dunia perbankan dituntut untuk dapat
bekerja dengan tingkat efisien tinggi serta dapat mengembangkan produk/jasa
sesuai kebutuhan Masyarakat. Maka dari itu perbankan harus memiliki informasi
yang tepat pakai dan tepat waktu serta kemampuan manajer bank dalam
pengambilan keputusan, alat yang diperlukan dalam mengelola dan memanfaatkan
dengan benar adalah akuntansi.
Akuntansi Perbankan adalah seni, ilmu, sistem informasi yang menyangkut
pencatatan, menggolongkan/mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan transaksi
keuangan dan menginterpretasikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan.

3.1 Perlunya Standar Akuntansi Keuangan Mengenai Akuntansi Perbankan


Standar Akuntansi Keuangan yang khusus bagi perbankan dibutuhkan
untuk memberikan informasi keuangan bank yang mampu mencerminkan keadaan
bank secara wajar sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengikuti
perkembangan usaha bank. Prinsip-prinsip yang diatur dalam Standar Akuntansi
Keuangan juga masih bersifat umum dan belum mengatur praktek-praktek
akuntansi bagi industri khusus termasuk perbankan. Dalam rangka terciptanya

1
keseragaman dalam perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan bank
maka perlu disusun Standae Akuntansi Keuangan tentang Akuntansi Perbankan.

4.1 Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan


Akuntansi perbankan disusun dan diberlakukan bagi perbankan Indonesia
termasuk bank perkreditan rakyat dan Lembaga/badan lain yang menjalankan satu
atau lebih kegiatan perbankan. Disamping itu perlakuan akuntansi untuk Lembaga
atau Perusahaan lain yang melakukan Sebagian kegiatan perbankan juga harus
mengacu pada pernyataan akuntansi perbankaan. Laporan keuangan bank
bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan. Selain itu laporan keuangan bank juga
bertujuan untuk pengambilan keputusan. Adapun aspek yang mencakupi Ruang
Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan, yaitu:
 Pencatatan Transaksi Keuangan: Pencatatan transaksi keuangan adalah bagian
utama dari akuntansi perbankan. Ini melibatkan pengumpulan data dan
informasi tentang semua transaksi yang terjadi di bank, seperti simpanan,
pinjaman, transfer dana, dan lainnya.
 Penilaian Risiko Kredit: Bank harus melakukan penilaian risiko kredit untuk
mengukur risiko yang terkait dengan pemberian pinjaman kepada nasabah. Ini
melibatkan penilaian kredit, pengawasan kredit, dan penentuan cadangan
kerugian kredit.
 Pengelolaan Investasi: Bank sering memiliki portofolio investasi yang
mencakup berbagai jenis aset, seperti obligasi, saham, dan instrumen
keuangan lainnya. Akuntansi perbankan mencakup pencatatan dan penilaian
nilai investasi ini.
 Pengaturan Modal dan Likuiditas: Bank harus memantau dan mengelola
modal mereka untuk memenuhi persyaratan peraturan dan menjaga likuiditas
yang memadai. Ini mencakup penggunaan rasio keuangan seperti rasio modal
inti terhadap aset risiko.
 Pelaporan Keuangan: Bank harus menyusun laporan keuangan secara berkala,
seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, yang harus disajikan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
 Kepatuhan Peraturan: Bank harus mematuhi berbagai peraturan dan pedoman
yang dikeluarkan oleh otoritas pengawas keuangan, seperti bank sentral dan

2
badan pengawas perbankan. Ini mencakup peraturan terkait dengan modal
minimum, likuiditas, pelaporan, dan perlindungan konsumen.
 Manajemen Risiko: Bank harus aktif dalam mengidentifikasi, mengukur, dan
mengelola berbagai jenis risiko yang dihadapinya, termasuk risiko kredit,
risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional.
 Akuntansi Penghasilan: Ini mencakup pencatatan pendapatan bank dari
berbagai sumber, seperti bunga, biaya layanan, komisi, dan lainnya.
 Pengelolaan Aset dan Kewajiban: Akuntansi perbankan juga mencakup
pencatatan aset seperti properti, gedung, dan peralatan bank, serta kewajiban
seperti simpanan nasabah dan utang bank.
 Audit dan Pemeriksaan: Bank harus menjalani audit internal dan eksternal
secara berkala untuk memastikan kepatuhan dengan prosedur dan standar
akuntansi yang berlaku.
 Pengembangan Produk dan Layanan: Saat bank mengembangkan produk dan
layanan baru, akuntansi perbankan harus mempertimbangkan implikasi
akuntansi yang terkait dengan produk tersebut.
Ruang lingkup penerapan akuntansi perbankan sangat penting untuk menjaga
stabilitas dan kepercayaan dalam sistem keuangan dan memastikan bahwa bank
beroperasi dengan cara yang aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

5.1 Tujuan Akuntansi Perbankan


Tujuan akuntansi perbankan adalah memberikan kerangka kerja yang
memungkinkan bank untuk mencatat, mengelola, dan melaporkan aktivitas
keuangan mereka dengan akurat dan transparan. Dalam konteks perbankan, ada
beberapa tujuan utama yang ingin dicapai melalui penerapan akuntansi perbankan:
 Pelacakan dan Pemantauan Keuangan: Akuntansi perbankan membantu bank
dalam pelacakan dan pemantauan keuangan mereka secara rutin. Ini mencakup
mencatat semua transaksi, baik yang berkaitan dengan penerimaan (seperti
simpanan) maupun pengeluaran (seperti pinjaman).
 Pengambilan Keputusan yang Informasional: Laporan keuangan yang
dihasilkan melalui akuntansi perbankan memberikan informasi yang
diperlukan bagi manajemen bank dan pemangku kepentingan lainnya untuk
mengambil keputusan yang tepat. Ini bisa termasuk keputusan tentang alokasi
modal, strategi investasi, dan kebijakan pinjaman.

3
 Kepatuhan dengan Peraturan: Bank harus mematuhi berbagai peraturan dan
pedoman yang dikeluarkan oleh otoritas pengawas keuangan dan badan
pengawas perbankan. Akuntansi perbankan membantu bank untuk memenuhi
persyaratan regulasi ini, termasuk peraturan terkait dengan modal minimum,
likuiditas, dan pelaporan.
 Evaluasi Kinerja: Akuntansi perbankan memungkinkan bank untuk
mengevaluasi kinerjanya seiring waktu. Ini membantu bank dalam menilai
seberapa efisien operasinya, profitabilitas, dan pertumbuhan bisnis.
 Kepercayaan dan Transparansi: Melalui pelaporan keuangan yang terbuka dan
jujur, bank dapat membangun dan memelihara kepercayaan nasabah, investor,
dan masyarakat umum. Ini sangat penting untuk mempertahankan reputasi
bank.
 Pengendalian Risiko: Akuntansi perbankan membantu bank dalam
mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola berbagai jenis risiko, termasuk
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Ini
memungkinkan bank untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk
meminimalkan risiko-risiko tersebut.
 Pemenuhan Kebutuhan Pemangku Kepentingan: Bank memiliki berbagai
pemangku kepentingan, termasuk nasabah, investor, pemerintah, dan badan
pengawas. Akuntansi perbankan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi keuangan dari semua pemangku kepentingan ini.
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, akuntansi perbankan membantu bank
dalam menjalankan bisnis mereka dengan efisien, meminimalkan risiko keuangan,
dan mematuhi regulasi yang berlaku, sehingga menciptakan dasar yang kuat untuk
pertumbuhan dan kesinambungan jangka panjang.

6.1 Jenis – Jenis Bank


a. Jenis bank dilihat dari segi fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998.
Jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari:
1) Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa

4
yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada.
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya
kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank
umum.
b. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya
1) Bank Milik Pemerintah adalah bank yang akte maupun modalnya dimiliki
oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh
pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah ini, Bank Negara
Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara
(BTN) sedangkan bank milik pemerintah daerah (Pemda) terdapat di
daerah tingkat I dan Tingkat II masing-masing Provinsi. Sebagai contoh
BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur,
BPD Sumatera Utara, dan BPD lainnya.
2) Bank Milik Swasta Nasional bank yang akte pendiriannya didirikan oleh
swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta
pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra,
Bank Danamon, Bank Duta
3) Bank Milik Koperasi yaitu kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki
oleh Perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contohnya Bank Umum
Koperasi Indonesia
4) Bank Milik Asing yaitu bank yang terdapat di luar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing. Contohnya Deutsche Bank, American
Express Bank, Bank of America, Bank of Tokyo,Bangkok Bank,Hongkong
Bank.
5) Bank Milik Campuran yaitu kepemilikan ini dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnnya secara mayoritas dipegang
oleh warga negara Indonesia. Contohnya Bank Sakura Swadarma, Bank
Fonconesia, Mitsubishi Buana Bank, Interpacific Bank.
c. Jenis bank dilihat dari segi status
1) Bank Devisa yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan,

5
misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque,
pembukuan dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya.
2) Bank Non Devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat
melaksanakan transaksi seperti halnya Bank Devisa

7.1 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan


Persamaan akuntansi dibangun pemahanman antara hak dan kewajiban.
Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau asset. Hak ini ada karena telah timbul
kewajiban. Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Oleh karena itu setiap pertambahan kewajiban bank, harus diikuti
peningkatan haka tau asset. Secara umum persamaannya adalah:
Hak=Kewajiban
Aktiva=Pasiva
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan
kewajiban terhadap terhadap pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal
adalah kewajiban kepada kreditor atau pemberi dana atau deposan. Sedangkan
kewajiban terhadap internal adalah kewajiban kepada pemilik modal. Dengan
demikian persamaan dapat diperluas menjadi:
Aktiva = Hutang + Modal
Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan
mengeluarkan biaya. Selisih pendapatan dengan biaya merupakan laba bank. Laba
bank merupakan komponen modal bank. Untuk itu persamaannya menjadi:
Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
Atau
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
Aktiva bank misalnya berupa kas, giro BI, penempatan pada bank lain,
sekuritas jangka pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan aktiva tetap.
Hutang bank misalnya giro nasabah, tabungan, deposito, pinjaman diterima,
sedangkan modal berupa modal disetor maupun laba ditahan. Untuk pendapatan
bank bisa berupa pendapatan bunga dan pendapatan lainnya. Sedangkan biaya
bank berupa biaya bunga dan biaya lainnya.

6
8.1 Sistematika Rekening Bank
Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar rekening perlu ada
keseragaman agar laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah
diperbandingkan. Untuk itu sistematika rekening perbankan diperlukan.
Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan digit tertentu. Digit
pertama berisi ribric rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit
ketiga berisi kelompok rekening group. Digit keempat berisi kelompok rekening
subgroup dan digit ke lima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekening
individual.

Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi


rekening. Pengelompokan ini dimaksud agar dapat menggambarkan posisi aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan, beban, komitmen dan kontijensi dalam tabel.

2. Laporan Keuangan Bank


Laporan keuangan bank merupakan suatu laporan keuangan yang disusun sebagai
bentuk pertanggungjawaban dari manajemen bank terhadap seluruh pihak yang
berkepentingan dengan kinerja keuangan bank. Pertanggungjawaban yang dilaporkan
adalah selama satu periode yang telah ditentukan.

2.1 Tujuan Laporan Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 01 paragraf 07 revisi 2009
menjelaskan tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

7
Sementara itu Kusnadi (2000:28) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan
adalah :

1. Untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja


serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Menunjukkan apa yang telah dicapai oleh pihak manajemen perusahaan
dimasa lampau sehingga para pihak yang berkepentingan atas perusahaan
mempunyai dasar berpijak dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan.

Dengan demikian, laporan keuangan bank tersebut bertujuan untuk menyediakan


informasi keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan tentang keuangan suatu
bank dan membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan
keputusan.

2.2 Komponen Laporan Keuangan Bank


Laporan keuangan bank terdiri atas beberapa komponen seperti :
1. Neraca
Neraca adalah laporan dalam bentuk daftar yang disusun secara
sistematis yang menyajikan informasi perbandingan apa yang dimiliki bank
(aktiva) yang sekaligus menunjukan penggunaan dana (dana pihak ketigaa,
dana pihak kedua dan modal sendiri) pada periode yang dilaporkan, apa yang
menjadi kewajiban bank (utang kepada pihak ketiga dan kedua), dan modal
(ekuitas) bank pada suatu saat atau tanggal tertentu yang sekaligus menunjukan
sumber dana yang ada pada aktiva. Dalam laporan neraca bank, terdapat hal-
hal berikut:
a. Giro, dalam laporan neraca bank disajikan dalam mata uang asing dan
rupiah secara terpisah, agar bisa memudahkan user untuk mendeteksi Net
Open Position (NOP).
b. Surat Berharga dan Obligasi, disajikan menurut durasi waktu
kepemilikannya, supaya bisa mendeteksi jumlah yang difokuskan untuk
mencari pendapatan dan jumlah yang bisa menjadi sumber likuiditas
melalui perdagangan obligasi. Selain itu, surat berharga juga disajikan

8
terpisah menurut valuta asing dan rupiah sehingga bisa mudah mendeteksi
NOP.
c. Kredit, merupakan aktiva yang paling sensitif. Kredit disajikan secara
terpisah menurut keterkaitan dan ketidak keterkaitan kredit dengan bank,
dengan tujuan untuk pengawasan kinerja bank. Dengan pemisahan
tersebut, bank harus lebih transparan sehingga nantinya bisa membuktikan
jika ada kemungkinan pelanggaran BMPK.
d. Pos Deposito, disajikan dengan memisahkan antara deposito pihak terkait
dengan bank, dan pihak lainnya, dengan tujuan untuk mendeteksi
terjadinya penghimpunan dana yang berasal dari kelompok perusahaan
sendiri. Deposito yang besar menunjukkan tingginya kepercayaan
masyarakat. Namun jika berasal dari kelompok perusahaan itu sendiri,
maka bisa berbahaya jika suatu saat dana tersebut ditarik.
e. Penempatan pada Bank Indonesia, yang disajikan secara terperinci. Hal ini
dilakukan agar bisa menginformasikan tentang posisi giro BI dan SBI yang
dimiliki suatu bank yang nantinya akan bersangkutan dengan sumber
likuiditas.
f. Penyisihan penghapusan aktiva, yang disajikan terpisah menurut jenis
aktiva produktifnya, dengan tujuan agar bisa mendeteksi kualitas dari
aktiva produktif masing-masing jenis aktiva produktif. Besarnya
penyisihan aktiva produktif akan mencerminkan kualitas aktiva produktif.
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba-rugi bank adalah suatu bentuk laporan keuangan bank
yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan non operasional
bank serta keuntungan bersih dalam periode tertentu.
3. Laporan Komitmen dan Kontinjensi
Laporan ini memperlihatkan komitmen bank dan kontinjensi bank di
masa yang akan datang. Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa
janji yang tidak dapat dibatalkan secara satu pihak atau sepihak. Dan harus
dilaksanakan apabila suatu persyaratan yang disepakati bersama terpenuhi.
Terdapat komitmen kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu
bank kepada nasabah atau pihak lain dan komitmen tagihan, yaitu komitmen
yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya. Sementara kontinjensi
atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat

9
merupakan transaksi yang suatu keadaan yang masih diliputi oleh
ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu
perusahaan. Yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya
satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas memberikan gambaran peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode berjalan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan
keuangan. Laporan perubahan ekuitas juga akan menunjukkan adanya
keuntungan dan/atau kerugian yang berasal dari kegiatan bank selama periode
yang bersangkutan.
5. Laporan Perubahan Arus Kas
Laporan arus kas memperlihatkan dari mana sumber pendanaan bank
dan kemana saja dana yang telah diserapnya disalurkan. Laporan arus kas
merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran periode
tertentu yang dalam 3 aktivitas yaitu, arus kas dari aktivitas operasional, arus
kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
6. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan (CALK) menjelaskan rincian ataupun
perhitungan transaksi tertentu yang ada di laporan keuangan sehingga bisa
memberikan nilai komprehensif terhadap kondisi keuangan bank.

2.3 Jenis Laporan Keuangan Bank


Berdasarkan waktunya, laporan keuangan bank baik bagi bank umum
maupun BPR antara lain:
1. Laporan Keuangan Bulanan
Laporan keungan bulanan merupakan laporan keuangan yang disiapkan
setiap akhir bulan selama satu tahun. Laporan ini merupakan gabungan antara
kantor pusat bank dengan seluruh cabang atau perwakilan bank. Laporan yang
disajikan dalam laporan keuangan bulanan antara lain: laporan laba/rugi, laoran
komitmen dan kontinjensi, neraca, laporan kualitas aktiva produktif dan
informasi lainnya.
2. Laporan Keuangan Triwulanan

10
Laporan keungan triwulan merupakan laporan keuangan yang disiapkan
setiap 3 bulan. Laporan ini harus disajikan sesuai dengan peraturan dari OJK
yang mempublikasikan hasil usaha, kinerja, dan posisi keuangan bank
berdasarkan PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dan peraturan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan yang disajikan dalam laporan
keuangan triwulanan antara lain: laporan neraca, perhitungan laba/rugi, daftar
komitmen dan kontinjensi, transaksi valuta asing dan derivatif, kualitas aktiva
produktif dan informasi lainnya, perhitungan kewajiban penyediaan modal
minimum, dan rasio keuangan.
3. Laporan Keuangan Tahunan
Laporan keungan tahunan merupakan laporan keuangan yang dirilis
setiap tahun yang berfungsi untuk menginformasikan kondisi keuangan bank
secara menyeluruh. Laporan ini berfungsi untuk memberikan gambaran tentang
kinerja dan performa bank serta menumbuhkan transparansi. Laporan
keuangan tahunan mencakup seluruh laporan keuangan bank, laporan
keuangan konsolidasi, laporan keuangan perusahaan induk di bidang keuangan
yang telah diaudit oleh akuntan publik, dan laporan keuangan perusahaan
induk yang telah diaudit oleh akuntan publik.

11
SIMPULAN

Akuntansi perbankan adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan,


serta penafsiran data keuangan perbankan secara sistematis untuk pihak-pihak yang
berkepentingan mengacu pada prinsip-prinsip akuntansi umum. Akuntansi perbankan disusun
dan diberlakukan bagi perbankan Indonesia termasuk bank perkreditan rakyat dan
Lembaga/badan lain yang menjalankan satu atau lebih kegiatan perbankan. Akuntansi
Perbankan adalah seni, ilmu, sistem informasi yang menyangkut pencatatan,
menggolongkan/mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan transaksi keuangan dan
menginterpretasikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan.

Laporan keuangan bank merupakan suatu laporan keuangan yang disusun sebagai
bentuk pertanggungjawaban dari manajemen bank terhadap seluruh pihak yang
berkepentingan dengan kinerja keuangan bank. Dimana tujuan laopran keuangan memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Komponen laporan keuangan bank yaitu terdiri dari laporan neraca, laba rugi, laporan
komitmen dan kontinjensi, perubahan ekuitas, laporan perubahan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Laporan keuangan bank yang dilaporkan berdasarkan waktunya ada
laporan keuangan bulanan, laporan keuangan triwulanan, dan laporan keuangan tahunan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Taswan. (2008). Akuntansi Perbankan. Edisi III. Semarang: UPP Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN
Anonim. “Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan”. Diakses dari
http://jayaditadungallo.blogspot.co.id/2010/02/akuntansi-perbankan.html
Tanoto, U. (2020). Memahami Laporan Keuangan Bank beserta Jenis-Jenisnya. Diakses dari
https://www.jojonomic.com/blog/laporan-keuangan-bank/
Harmony. (2021). Pahami Laporan Keuangan Bank, Jenis dan Contohnya. Diakses dari
https://www.harmony.co.id/blog/laporan-keuangan-bank-jenis-dan-contohnya/
Siadari Coki. (2016). Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ahli. Diakses dari
https://www.kumpulanpengertian.com/2016/07/pengertian-laporan-keuangan-
menurut.html

13
LAMPIRAN

No Regulasi Dampak
1. POJK Nomor Perintah tertulis Bank melakukan penggabungan,
18/POJK.03/2020 untuk penanganan peleburan, pengambilalihan, dan
permasalahan Bank integrasi, maupun menerima
penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan integrasi, yang
bertujuan untuk menjaga stabilitas
sistem keuangan di tengah-tengah
kondisi terjadinya pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) atau
menghadapi ancaman krisis ekonomi
dan atau stabilitas sistem keuangan.

14

Anda mungkin juga menyukai