Anda di halaman 1dari 26

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Diajukan untuk memenuhi tugas

makalah pada mata kuliah Bahasa Indonesia

D
I
S
U
S
U
N
OLEH: Kelompok I

Nama : 1. SRI YANTI (23.145)

2. DIAN ASMITA LUBIS (23.143)

Dosen Pembimbing : Drs, ASRIZAL, MM

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
STIT AL - HIKMAH TEBING TINGGI
2023
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan
kesehatan pada
kita semua sehingga
penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan
makalah ini
dimana makalah ini membahas
tentang Ejaan yang
Disempurnakan.
Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.

i
Oleh karena itu, kritik dan
saran dari banyak pihak sangat
kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada semua
pihak yang
telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami
harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi
semua semua orang
KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan
kesehatan pada
kita semua sehingga
penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan
makalah ini
dimana makalah ini membahas
tentang Ejaan yang
Disempurnakan.
Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan
saran dari banyak pihak sangat
kami harapkan untuk
iii
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada semua
pihak yang
telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami
harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi
semua semua orang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan
kesehatan pada
kita semua sehingga
penyusun dapat
iv
menyelesaikan penyusunan
makalah ini
dimana makalah ini membahas
tentang Ejaan yang
Disempurnakan.
Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan
saran dari banyak pihak sangat
kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada semua
pihak yang

v
telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami
harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi
semua semua orang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan
kesehatan pada
kita semua sehingga
penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan
makalah ini

vi
dimana makalah ini membahas
tentang Ejaan yang
Disempurnakan.
Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan
saran dari banyak pihak sangat
kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada semua
pihak yang
telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami
harapkan makalah ini dapat
vii
bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi
semua semua orang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan
kesehatan pada
kita semua sehingga
penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan
makalah ini
dimana makalah ini membahas
tentang Ejaan yang
Disempurnakan.

viii
Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan
saran dari banyak pihak sangat
kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada semua
pihak yang
telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami
harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi
semua semua orang
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan
kesehatan pada
kita semua sehingga
penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan
makalah ini
dimana makalah ini membahas
tentang Ejaan yang
Disempurnakan.
Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.

x
Oleh karena itu, kritik dan
saran dari banyak pihak sangat
kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada semua
pihak yang
telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami
harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi
semua semua orang.
Puji syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat-Nya
berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Bahasa Indonesia tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
semester I dengan Dosen Pembimbing Drs, Asrizal, MM tidak lupa kami sampaikan terima
kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan

xi
arahan dan bimbingan dala pembuatan makalah ini dan orang tua yang selalu mendukung
kelancaran tugas kami.

Akhirnya, kami penulis ucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dengan segala
kerendahan hati dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah
ini.

Tebing Tinggi, September 2023

PENULIS

xii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................i

Daftar Isi ..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ejaan dan EYD.......................................................................2


B. Sejarah Perkembangan Ejaan ..................................................................3
C. Fungsi Ejaan ............................................................................................5
D. Ruang Lingkup EYD................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................11
B. Saran ........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain
dipergunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, Bahasa juga dapat digunakan
sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan
reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi
dan ,memahami informasi di segala aspek kehidupan social secara baik dan benar,
sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, Bahasa berfungsi sebagai media
penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi
secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik
dan benar.
Dalam memadukan satu kesepakatan dalam berbahasa, disinilah peran aturan
baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik
hendaknya selalu memperhatikan ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub.materi dalam ketata bahasaan
Indonesia, yang memiliki peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa
secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di
fahami secara komprehensif dan terarah.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis
merumuskan masalah menjadi beberapa, diantaranya:
1. Apa pengertian Ejaan dan EYD ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia ?
3. Apa fungsi Ejaan dalam Penulisan Bahasa Indonesia?
4. Apa saja ruang lingkup EYD?

C. TUJUAN PENULISAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui serta memahami tentang
pengertian, fungsi dan ruang lingkup EYD dalam penulisan Bahasa Indonesia agar
dapat membuat dan mengembangkan tulisan dengan tanda baca yang baik dan benar.
Juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Pengertian Ejaan Dan EYD


Ejaan Adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa,
pemisahan, penggabungan, dan penulisanya dalam suatu bahas. Batasan tersebut
menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah
kegiatan melafalakan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu
sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca
sebagai sarananya.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
EYD yang resmi mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972 ini memang
upaya penyempurnaan ejaan yang sudah dipakai selam dua puluh lima tahun
sebelumnya yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri
PP dan K Republik Indonesia pada tahun itu diresmikan pada tahun 1947). Sebelum
Ejaan Soewandi telah ada ejaan yang merupakan ejaan pertama Bahasa Indonesia
yaitu Ejaan Van Ophuysen (nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati
bahasa) yang diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang menjajah
Indonesia pada masa itu. Ejaan Van Ophuysen tidak berlaku lagi pada tahun 1947.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk
akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi
kendaraan, ejaan adalah rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi.
Jika para pengemudimematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang
tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa
dengan ejaan.

2
B. Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
a. Ejaan Van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa melayu dengan huruf latin,yang
disebut ejaan Van ophuijsen merancang ejaan itu yang dibantu oleh Engku
Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taibsoetan Ibrahim. Hal-
hal yang menonjol dalam ejaan Van Ophuijsen yaitu:
1. Huruf ‘’j’’ untuk menuliskan kata - kata ‘’jang, pajang, sajang’’
2. Huruf ‘’oe’’ untuk menuliskan kata - kata ‘’goeroe, Itoe, Oemoer’’
3. Tanda diakritik seperti koma ain dan trerna, untuk menuliskan kata-kata
ma’moer,’akal,ta’,pa’,dan dinamai’.

b. Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan untuk
menggantikan ejaan VanOphuijsen, ejaan ini dikena oleh masyarakat
dengan julukan ejaan republik. Hal-hal yang perludiketahui sehubungan
dengan pergantian ejaan itu, yaitu:
1. Huruf oe diganti dengan u seperti pada guru, itu, umur
2.Bunyi hamzah dengan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti kepada
kata-kata tak, pak,maklum dan rakjat.
3.Kata ulang bisa ditulis dengan angka-2, seperti anak2, ber-jalan2 dan ke-
barat2-an
4.Awalan di dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata
yangmengikutnya, seperti kata depan di, pada, dirumah, dikebun,
disamakan, dengan imbuhandi-pada ditulis dan di karang.

c. Ejaan Melindo
Kongres bahasa Indonesia II Medan (1959) sidang perutusan Indonesia
dan melayu (Slametmulyana-syeh Nasir bin Ismail, ketua) menghasilkan
konsep ejaan bersama yang kemudiandikenal dengan ejaan Melindo
(melayu – indonesia). Perkembangan politik selama tahun-tahun
berikutnya mengurungkan peresmian ejaan itu.

3
d. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972 melalui pidato Kenegaraannya Presiden
Republik IndonesiaMeresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan keputusan Presiden
No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaanmenyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan bahasa
Indonesia yang Disempurnakan,sebagai patokan pemakaian ejaan itu.
Selain itu, juga direalisasikan Pedoman UmumPembentukan Istilah-istilah.
Karena penuntun itu perlu dilengkapi, Panitia pengembangan Bahasa
Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat
keputusanya tanggal12 Oktober 1972,No. 156/P/1972 (Amran Halim,
Ketua), menyusun buku pedoman umum. Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan yang berupa pemaparan kaidah ejaan yang lebihluas.
setelah itu, Meneri pendidikan dan kebudayaan dengan surat keputusannya
No. 0196/1975 memberlakukan pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan dan pedomanumum pembentukan istilah. Pada
tahun 1987 kedua pedoman terseut direvisi. Edisi revisidikuatkan dengan
surat putusan menteri pendidikan kebudayaan No. 0543a/1987, tanggal 9
September1987. Penelusari di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke
sebagai kata depan dibedakan, yakni di-atauke- sebagai awalan ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya.

4
C. Fungsi Ejaan Dalam Bahasa Indonesia
Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang menyangkut
pembakuan tata bahasamaupun kosa kata dan peristilahan, ejaan memiliki fungsi yang
cukup penting. Oleh karena itu pembakuan ejaan perlu di beri prioritas terlebih
dahulu. Dalam hubungan itu, ejaan antara lain berfungsi sebagai :
1. Landasan pembakuan tata Bahasa
2. Landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan
3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa
IndonesiaApabila pembakuan ejaan telah di laksanakan, maka pembakuan aspek
kebahasaan yanglain pun dapat di tunjang dengan keberhasilan itu, terutama jika
segenap pemakai bahasa yang bersangkutan telah menaati segala ketentuan yanag
terdapat di dalam buku pedoman.Secara praktis ejaan memiliki fungsi untuk
membantu pemahaman pembaca di dalammencerna informasi yang di sampaikan
secara tertulis. Dalam hal ini fungsi praktis itu dapat di pahami jika segala ketentuan
yang terdapat di dalam kaidah telah di terapkan dengan baik.

D. Ruang Lingkup EYD


Pemakaian huruf membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa.
Ruang lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu:
1) Abjad
2) Vokal
3) Konsonan
4) Pemenggalan
5) Nama Diri

5
I. Abjad, Vokal dan Konsonan

Huruf Lafal Huruf Lafal Huruf Lafal


Aa A Jj Je Ss Es
Bb Be Kk Ka Tt Te
Cc Ce LI El Uu U
Dd De Mm Em Vv Ve
Ee E Nn En Ww We
Ff Ef Oo O Xx Eks
Gg Ge Pp Pe Yy Ye
Hh Ha Qq Qi Zz Zet
Ii I Rr Er

Dalam abjad itu terdapat lima huruf vokal (v), yaitu a, i, u, e, o. Sisanya adalah
konsonan (k) sebanyak 21 huruf. Disamping 26 huruf itu, dalam bahasa Indonesia
juga digunakan gabungan konsonan (diagraf) sebanyak empat pasang:
kh seperti dalam kata khusus, akhir
ng seperti dalam kata ngilu, bangun
ny seperti dadam kata nyata, anyam
sy seperti dalam kata syair, asyik
Setiap pasangan itu menghasilkan satu fenomena atau satu bunyi, Karna itu, kh,
ng, ny, sy masing-masing dihitung sebagai satu kalimat.
II. Penggalan Kata
Penggalan kata pada kata dasar
Ø Imbuhan yang berawalan dan berakhiran
Ø Jika satu kata terdiri atas lebih unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung
dengan unsur lain.
III. Nama Diri
Cara penulisan nama diri (nama orang, lembaga, tempat, jalan, sungai, gunung
dan nama diri lain nya) harus mengikuti EYD, kecuali jika ada pertimbangan
khusus yang menyangkut segi adat, hukum dan sejarah.
a. Penulisan huruf
Penulisan huruf membicarakan beberapa perubahan huruf dari ejaan
sebelumnya yang meliputi : Huruf kapital dan Huruf miring.

6
1) Huruf Kapital atau Huruf Besar
 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan dan keagamaan yang diikuti nama orang.
 Huruf kapital dipakai sebangai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama intansi, atau nama tempat.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tuhan, bulan, hari raya,
dan pristiwa sejarah.
 Huruf kapital dipakai sebaga huruf pertama nama geografi, namun tidak
dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur
nama diri.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama
buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke
dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan, nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan pengacuan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

7
2) Huruf Miring
 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama
ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan
ejaannya.
b. Penulisan Kata
Penulisan kata membicarakan bidang marfologi dengan segala bentuk dan
jenisnya berupa :
1) Kata dasar
2) Kata turunan
3) Kata ulang
4) Gabungan kata
5) Kata ganti kau, ku, mu, dan nya
6) Angka dan lambang bilangan
7) Kata depan di, ke, dan dari
8) Kata sandang si dan sang
9) Partikel
10) Singkatan dan akronim

1. Kata Dasar
Kata dasar adalahkata yang belum mengalami pengimbuhan, perulangan,
ataupun pemajemukan. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya:
buku, itu, sangat, tebal.

2. Kata Turunan atau Berimbuhan


Kata turunan atau berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses
pengimbuhan atau kata yang telah dilekati oleh imbuhan, baik itu yang berupa
awalan, sisipan, dan akhiran.

8
3. Bentuk Ulang dan Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda tanda
hubung. Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan, baik itu
sebagian ataupun seluruhnya.
4. Gabungan Kata
Gabungan kata (kata majemuk) adalah kata yang dibentuk oleh dua kata
atau lebih.

5. Kata Ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya


Kata ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikuti dan yang diikuti.

6. Kata Depan di, ke, dan dari


Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
kecualia di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata
daripada dan kepada.

7. Kata Sandang Si dan Sang


Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: si
pengirim, sang kancil.

8. Partikel
Partikel ditulis dengan ketentuan sebaga berikut:
 Partikel -lah, -kah, -pun, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
 Partikel pun yang berarti “juga” ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya.
 Partikel per yang berarti “mulai”, “demi”, “tiap” ditulis terpisah dari
bagian yang mendahuluinya.

9. Singkatan dan Akronim


Singkatan adalah bentukyang dipendekan, yang terdiri atas satu huruf atau
lebih. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan

9
suku kata, atau pun gabungan huruf awal dan suku kata dari deret kata yang
diperlukan sebagai kata.

10. Penulisan unsur serapan


Membicarakan kaidah cara penulisan unsur serapan, terutama kosakata
yang berasal dari bahasa asing. Pemerintah telah menetapkan beberapa
peraturan berkaitan dengan penulisan unsur serapan itu. Secara umum
peraturan-peraturan itu adalah sebagai berikut:
Ø Satu bunyi dilambangkan dengn satu tanda.
Ø Penulisan sebuah kata harus sesuai pengucapannya.

11. Pemakaian Tanda Baca ( pungtuasi )


Pemakaian tanda baca membicarakan teknik penerapan kelima belas
tanda baca dalam penulisan dengan kaidahnya masing-masing. Tanda baca
itu adalah :

1) Tanda titik ( . ) 10) Tanda kurung ( (..) )


2) Tanda koma ( , ) 11) Tanda kurung siku ( [..] )
3) Tanda titk koma ( ; ) 12) Tanda petik ganda ( “..” )
4) Tanda titik dua ( : ) 13) Tanda petik tunggal ( “ )
5) Tanda hubungan ( - ) 14) Tanda garis miring ( / )
6) Tanda pisah ( _ ) 15) Tanda penyingkat ( ‘ )
7) Tanda elipis ( ... )
8) Tanda tanya ( ? )
9) Tanda seru ( ! )

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembakuan ejaan Bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan cara merumuskan
dan menerapkan system ejaan yang 100% baru, atau dengan menyempurnakan system
ejaan yang sudah ada. Dari segi akspetasi atau keberterimaan ejaan baru tersebut oleh
masyarakat, terlihat bahwa Indonesia menerima dengan lapang dada perubahan ejaan
tersebut. Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan
lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi antara lambang-lambang itu
(pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa. Ejaan yang disempurnakan
bertujuan untuk dapat berkomunikasi dengan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam EYD, seperti :
1. Pemakaian huruf
2. Penulisan kata
3. Pemakaian tanda baca

B. SARAN
Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Mohon
sarannya supaya ke depan bisa lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://berita.99.co/contoh-kata-pengantar-makalah/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-bina-darma/ekonomi/makalah-eyd-
kelompok-2/39614356

http://makalainet.blogspot.com/2012/05/makalah-eyd.html

https://www.academia.edu/37540594/Pengertian_dan_Fungsi_Ejaan

http://taufiqurachman.blogspot.com/2014/10/makalah-ejaan-yang-disempurnakan-eyd.html

http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_c5151_033303_chapter5.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai