Anda di halaman 1dari 3

Tarian Lengger Maut

Tambah bahasa
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Perkakas













Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tarian Lengger Maut

Nama lain Detak

Sutradara Yongki Ongestu

Produser Aryanna Yuris


Cristian Imanuell
Eye Supriyadi
Ditulis oleh Natalia Oetama
Skenario Natalia Oetama
Cerita Setyo Wibowo
Pemeran Della Dartyan
Refal Hady
Alyssa Abidin
Bintang Satria
Hendra Prasetyo
Hetty Reksoprodjo
Penata musik Reno Rolander
Sinematografer Yongki Ongestu
Benny Kadarhariarto
Penyunting Bianca Nilasari
Perusahaan Visinema Pictures
produksi Aenigma Picture
Distributor Bioskop Online
Tanggal rilis 13 Mei 2021 (Indonesia)
17 September
2021 (directors cut)
Durasi 70 menit
108 menit (pemotongan
oleh sutradara)
Negara Indonesia
Bahasa Indonesia
Pendapatan Rp 8,2 miliar
kotor
Tarian Lengger Maut (sebelumnya berjudul Detak) adalah sebuah film cerita
seru horor Indonesia tahun 2021 mengusung tema budaya tari Lengger yang
berasal dari Banyumas. Film ini disutradarai oleh Yongki Ongestu dan diproduksi
oleh Visinema Pictures dan Aenigma Picture. Film ini dibintangi oleh Della
Dartyan dan Refal Hady.[1]

Sinopsis[sunting | sunting sumber]


dr. Jati (Refal Hady), yang baru bertugas di Desa Pagar Alas, ternyata seorang
pembunuh berdarah dingin yang terobsesi dengan jantung manusia. dr. Jati tanpa
sengaja bertemu dengan Sukma (Della Dartyan), penari Lengger. Tarian Sukma
membuat jantung dr. Jati berdegup kencang. Di saat yang sama, keadaan desa
mencekam karena banyak warga yang hilang. Mereka percaya bahwa satu-satunya
yang dapat menghentikan petaka itu adalah ritual Tarian Lengger. Sebagai calon
penari Lengger, Sukma menjalani ritual demi mendapatkan anugerah Indang yang
dipercaya dapat melindungi sang penari Lengger.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

 Della Dartyan sebagai Sukma


 Refal Hady sebagai Dokter Jati Arya Permana, Sp. BTKV
 Alyssa Abidin sebagai Welas
 Bintang Satria sebagai Bayu
 Hendra Prasetyo sebagai Samsudin
 Hetty Reksoprodjo sebagai Mbok Girah

Produksi[sunting | sunting sumber]


Proses produksi film ini dilakukan pada akhir tahun 2019, dan merupakan produksi
film pertama di Indonesia yang menerapkan zero waste movement. Sebagai bagian
dari apresiasi budaya dan daerah dimana film tersebut diambil, tim produksi
berkomitmen untuk mengurangi sampah yang dihasilkan dalam produksi. Tim
produksi menukar pemakaian alat makan dan gelas sekali pakai dengan peralatan
yang dapat digunakan kembali. Air mineral dalam kemasan ditiadakan dan botol
minum dibagikan ke crew dan pemain untuk mengisi ulang air minum.[2]

Penayangan[sunting | sunting sumber]


Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 13 Mei 2021 atau
bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1442 H, bersamaan dengan Dear
Imamku dan Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah.[3]
Pencapaian[sunting | sunting sumber]
Film Tarian Lengger Maut mendapatkan sambutan hangat dari para penonton di
masa pandemi. Selama 4 hari tayang di bioskop, film ini berhasil kumpulkan
100.000 penonton.[4] Tepat 10 hari penayangan, film ini berhasil kumpulkan
200.000 penonton. Hingga saat ini, film ini ditonton 222.062 orang

Anda mungkin juga menyukai