Anda di halaman 1dari 11

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Studi Dampak Elemen Bauran Promosi - Periklanan, Penjualan


Pribadi & Hubungan Masyarakat Produsen DTH pada
Perilaku Pelanggan.

T. Gunasekharan*, Prof. Shaik Suraj Basha** & Prof. BCLakshmanna***

* Pengusaha & Peneliti di MGU, Meghlaya


* * Wakil Kepala Sekolah & HOD Departemen Manajemen, CIMS, Anantapur
* * * Kepala Sekolah, Institut Studi Manajemen Crescent, Anantapur.

ABSTRAK:

Saat ini, India merupakan pasar televisi terbesar ketiga setelah China dan Amerika. Basis pelanggan
televisi telah tumbuh lebih dari 34 persen per tahun selama 20 tahun terakhir dan penyedia layanan juga
meningkat untuk mengimbangi pertumbuhan ini. Pemasar harus mempelajari respons konsumen
terhadap rangsangan pemasaran secara teratur dan melihat ke dalam kotak hitam pembeli untuk
menyesuaikan strategi pemasaran mereka guna memperoleh respons yang diperlukan. Bauran Promosi
adalah senjata yang membantu Perusahaan DTH untuk mendapatkan respons yang diperlukan dan
bertahan di pasar. Bauran Promosi sangat penting bagi organisasi mana pun dalam skenario persaingan
saat ini. Penelitian ini menjelaskan dampak Bauran Promosi manufaktur DTH terhadap perilaku
pelanggan di Distrik Vellore Tamilnadu yang dilakukan dengan sampel 215 responden dan menghasilkan
bahwa unsur bauran promosi Penjualan Pribadi, Periklanan, dan Hubungan Masyarakat berdampak
pada Perilaku Pelanggan dalam pembelian DTH produk.

Kata kunci:Perilaku Pelanggan, Bauran Promosi,

1.1 PENDAHULUAN:

Saat ini, konsep DTH telah menjadi sangat populer di India dan orang-orang menantikan layanan
tersebut untuk menghadirkan hiburan dan pengetahuan ke dalam rumah mereka. Industri Media dan
Hiburan di India adalah salah satu sektor ekonomi dengan pertumbuhan tercepat dan diperkirakan akan
tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 13,2 persen hingga mencapai Rs. 1,19 triliun pada tahun 2015.

Saat ini, India merupakan pasar televisi terbesar ketiga setelah China dan Amerika. Basis pelanggan televisi
telah tumbuh lebih dari 34 persen per tahun selama 20 tahun terakhir dan penyedia layanan juga meningkat
untuk mengimbangi pertumbuhan ini. Di pasar pembeli saat ini, perusahaan harus melakukan banyak upaya
untuk menjual produk mereka dan membangun kelangsungan hidup mereka. Hal ini pada dasarnya mungkin
20

disebabkan oleh perubahan sikap konsumen terhadap pembelian produk dan perubahan dunia bisnis. Benar
Halaman

juga bahwa konsumen sangat bervariasi dalam hal usia, pendapatan, pendidikan, pola hidup dan preferensi.
Oleh karena itu, perilaku pembeli memainkan peran kunci bagi keberhasilan bisnis apa pun dalam kehidupan
bisnis saat ini. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

Volume 01, No. 6, Juni 2015


Pemasar harus mempelajari tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran secara teratur dan melihat ke dalam kotak
hitam pembeli untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka guna memperoleh tanggapan yang diperlukan.

1.2 KONSEP BAURAN PROMOSI :

“Cara spesifik dari periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan alat pemasaran
langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun
hubungan pelanggan” (P.kotler Gray Armstrong). Promosi merupakan bagian penting dari bauran pemasaran.
Setelah suatu produk dikembangkan, harganya ditentukan, masalah berikutnya yang muncul dalam penjualannya,
yaitu menciptakan permintaan terhadap produk tersebut. Untuk itu diperlukan kegiatan promosi. Kegiatan tersebut
merupakan teknik yang membawa ciri-ciri khusus dari produk dan produsen kepada pengetahuan calon konsumen.

Istilah 'menjual' sering digunakan secara sinonim dengan promosi. Namun promosi lebih luas dari pada
menjual. Penjualan hanya berkaitan dengan pengalihan hak milik atas barang kepada pembeli, sedangkan
promosi mencakup teknik merangsang permintaan. Teknik-teknik ini mencakup periklanan, keahlian menjual
atau penjualan pribadi, dan metode stimulasi permintaan lainnya.

Teknik periklanan dan promosi penjualan bersifat tidak langsung dan nonpribadi, sedangkan penjualan
personal atau salesmanship merupakan teknik langsung dan bersifat pribadi. Namun semua teknik ini
harus diintegrasikan dengan tujuan pemasaran perusahaan. Penjual dapat melaporkan berbagai iklan
dan daya tarik promosi lainnya karena mereka berhubungan erat dengan masyarakat konsumen dan
kondisi pasar. Merupakan tugas manajer pemasaran untuk memilih media komunikasi dan
memadukannya ke dalam program promosi yang efektif. Ini lebih dari satu jenis alat yang digunakan
untuk mempromosikan penjualan. Kombinasi alat-alat ini dengan tujuan untuk mempertahankan dan
menciptakan penjualan dikenal sebagai bauran promosi. Bauran promosi adalah nama yang diberikan
pada kombinasi metode yang digunakan dalam berkomunikasi dengan pelanggan. Ada alat bauran
promosi yaitu. periklanan, penjualan pribadi, publisitas dan promosi penjualan. Ini disebut elemen
bauran promosi. Unsur-unsur bauran promosi yaitu sebagai berikut
- Periklanan
- Penjualan pribadi
- Humas
- Promosi penjualan
- Pemasaran langsung

1.3 TINJAUAN PUSTAKA :

Bauran Promosi sangat penting bagi organisasi mana pun dalam skenario persaingan saat ini. Studi
21

tentang Bauran Promosi khususnya masih terbatas. Beberapa penelitian penting diulas secara
Halaman

singkat sebagai berikut.

Nalini. K..el 2014melakukan penelitian tentang “Dampak Kegiatan Promosi Penjualan Airtel Broadband”.
Penelitian dilakukan dengan jumlah sampel 100 responden dengan menggunakan metode sederhana

Volume 01, No. 6, Juni 2015


pengambilan sampel acak diambil dari rumah tangga di wilayah Combaitore untuk menstabilkan perusahaan
di pasar serta untuk mempertahankan identitasnya dengan kegiatan promosi penjualan. Penelitian
menemukan bahwa mayoritas responden mengetahui perusahaan Airtel dari teman-temannya dan tidak ada
hubungan antara usia dan sumber informasi tentang Airtel. . Ditemukan juga bahwa tidak ada hubungan
antara gender responden dan kepuasan keseluruhan terhadap broadband Airtel. Studi ini juga menunjukkan
bahwa (50%) responden merasa bahwa kegiatan promosi penjualan berdampak besar terhadap pembelian
mereka.

Nona Shallu dan Sangeeta Guptamelakukan penelitian dengan judul “Dampak Kegiatan Promosi
Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen: Studi Pada Industri Kosmetik”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dan keputusan
pembelian dan untuk mengidentifikasi berbagai mode kegiatan promosi dan pentingnya memotivasi
perilaku pembelian konsumen dan keputusan pembelian konsumen di industri kosmetik. Penelitian ini
bersifat eksploratif dan deskriptif, temuannya diperoleh melalui analisis survei singkat yang melibatkan
200 konsumen di pasar. Telah ditemukan bahwa kegiatan Promosi mempunyai dampak positif terhadap
konsumen, perilaku pembelian atau pilihan merek dalam industri kosmetik. Ditemukan juga bahwa
Konsumen sangat mementingkan iklan baik itu TV atau surat kabar saat memilih merek mereka.
Pengaruh kelompok referensi juga terlihat mendominasi; promosi dari mulut ke mulut memang
memainkan peran penting.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan olehArvinlucy Akinyi Onditiberjudul “Evaluasi elemen promosi yang
mempengaruhi penjualan suatu organisasi: studi kasus penjualan produk pertanian dan nonpertanian di kalangan
kelompok perempuan, distrik Teluk Homa, Kenya.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh
elemen bauran promosi terhadap penjualan. Populasi penelitian ini adalah dua ratus empat kelompok perempuan di
Distrik Homa-Bay, yang terletak di sebelah selatan Kota Kisumu. Kelompok ini menghasilkan produk pertanian dan
non pertanian. Sampel sebanyak enam puluh enam kelompok dipilih dari kelompok perempuan tersebut dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Skala penjumlahan (skala Tipe Likert) digunakan untuk
menggabungkan evaluasi faktor promosi pada penjualan. Kesimpulan dari penelitian adalah kelompok-kelompok ini
menggunakan unsur-unsur promosi terutama untuk meningkatkan penjualan, yaitu mereka melakukan salah satu
unsur Bauran Promosi penjualan secara personal dengan cara berjalan dari pintu ke pintu, pusat-pusat dan pasar-
pasar memberitahukan masyarakat tentang produknya dan membujuk mereka untuk membeli dan setelah
kesadaran ini mereka mengharapkan peningkatan volume penjualan. Namun kelompok tersebut tidak dapat
menjangkau pasar nasional dan internasional karena kurangnya dana untuk melakukan periklanan, hubungan
masyarakat dan promosi penjualan, sehingga produk mereka dibeli secara lokal.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan olehBK Suthar dan Dr. Shamal Pradhanberjudul “Bauran
Promosi: Penyelidikan tentang Keselarasan antara Tingkat Kesadaran Pelanggan dan Intensitas
Pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat kesadaran pelanggan dan bauran promosi
penjualan dalam konteks Bharat Sanchar Nigam Limited, Vadodara Telecom District. Kuesionernya
22

adalah pengguna layanan seluler prabayar Bharat Sanchar Nigam Limited, Distrik Vadodara Telecom
Halaman

melalui email dan secara langsung kepada 430 responden (430 dari 250270). Tujuan utama penelitian
dalam konteks pengguna Bharat Sanchar Nigam Limited, Vadodara Telecom District adalah untuk
mempelajari hubungan antara tingkat kesadaran pelanggan dan sikap terhadap penjualan pribadi,
untuk mempelajari hubungan antara tingkat kesadaran pelanggan dan sikap niat beli konsumen , ke

Volume 01, No. 6, Juni 2015


mempelajari hubungan antara tingkat kesadaran pelanggan dan sikap terhadap niat promosi
penjualan, mempelajari hubungan antara tingkat kesadaran pelanggan dan sikap terhadap
Pemasaran Langsung, mempelajari hubungan antara tingkat kesadaran pelanggan dan sikap
terhadap periklanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara berbagai dimensi bauran promosi seperti sikap penjualan pribadi, sikap
promosi penjualan, sikap pemasaran langsung, sikap Periklanan terhadap tingkat kesadaran
konsumen terhadap berbagai layanan seluler Bharat Sanchar. Nigam Limited sebagai salah
satu Penyedia Layanan Seluler (CSP) di Distrik Vadodara Telecom Gujarat.

1.4 Tujuan penelitian:

- Untuk mempelajari tingkat dampak Periklanan terhadap Perilaku pelanggan


- Untuk mempelajari tingkat dampak Personal Selling terhadap Perilaku Pelanggan
- Untuk Menilai tingkat dampak Public Relations terhadap Perilaku pelanggan

1.5 Ruang lingkup penelitian:

Penelitian ini adalah pemeriksaan praktik Bauran Promosi di perusahaan Layanan


DTH terpilih. Perusahaan dipilih berdasarkan citra merek dan omset penjualan.
Kegiatan penting terkait Bauran Promosi seperti penjualan personal, manfaat
teknologi kehumasan di media, permasalahan terkait Bauran Promosi secara
umum telah dibahas.

Ruang lingkup studi terbatas pada Bauran Promosi produsen layanan DTH dan dampaknya
terhadap Perilaku Pelanggan dengan referensi khusus ke distrik Vellore di Tamilnadu.

1.6 Hipotesis:

“Hipotesis adalah dugaan sementara, firasat bagus – yang diasumsikan untuk digunakan dalam merancang teori
atau merencanakan eksperimen yang dimaksudkan untuk diberikan uji eksperimen langsung jika memungkinkan”.
(Eric Rogers, 1966)

Hipotesis berikut dibuat untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara
industri sehubungan dengan praktik Bauran Promosi dan manfaat yang diperoleh dengan
menerapkan Bauran Promosi.

- H1: Personal Selling akan mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan

H0: Personal Selling tidak berpengaruh terhadap tingkat persepsi pelanggan


23

-
Halaman

H1: Public Relations akan mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan

H0: Public Relations tidak berpengaruh terhadap tingkat persepsi pelanggan

Volume 01, No. 6, Juni 2015


- H1: Iklan akan mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan

H0: Iklan tidak berpengaruh terhadap tingkat persepsi pelanggan

Metodologi Penelitian:

Data dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui
kuesioner terstruktur. Data sekunder dikumpulkan dari publikasi seperti pers, jurnal, surat
kabar, laporan tahunan dan keuangan Perusahaan DTH.

Contoh :

Teknik pengambilan sampel yang nyaman diadopsi dalam penelitian ini. Sampel dari 43 pengguna DTH
dipertimbangkan dari kota-kota penting di distrik vellore yaitu Tirupathur, Ranipetai, Arakonam, Katpadi,
Gudiyattam. Tabel-1 menggambarkan pengguna DTH yang secara proporsional dipertimbangkan untuk
penelitian ini.

Tabel: 1 Sampel pengguna DTH yang dipilih untuk penelitian ini

Nama wilayah Ukuran sampel


S.Tidak. Persentase
distrik vellore terpilih
1. Tirupathur 43 20%
2. Ranipetai 43 20%
3. Arakonam 43 20%
4. Katpadi 43 20%
5. Gudiyattam 43 20%
Total 215 100

Dalam proses pembersihan data ditemukan 15 kuesioner yang tidak sesuai karena tanggapannya tidak
lengkap, tidak konsisten dan tidak terbaca serta dikeluarkan dari analisis akhir sehingga jumlah sampel
akhirnya dikurangi menjadi 200. Mencakup berbagai latar belakang sosial ekonomi populasi. Tabel-2
menggambarkan latar belakang sosial-ekonomi dari populasi sampel yang dipilih untuk penelitian ini.

Tabel: 2 Latar belakang sosial ekonomi dari populasi sampel yang dipilih untuk penelitian

S.Tidak. Profil Demografis Kategori Frekuensi Persentase%


Pria 138 69%
1. Jenis kelamin Perempuan 62 31%
Total 200 100
24

≤ 20 tahun 50 25%
80 40%
Halaman

21-35 tahun
2. Usia 36- 50 tahun 50 25%
50+ 30 15%
Total 200

Volume 01, No. 6, Juni 2015


Telah menikah 132 66%
3. Status pernikahan Belum menikah 68 34%
Total 200
< Lulusan 50 25%
Lulus 50 25%
4. Pendidikan hal 50 25%
PG+ 50 25%
Total 200
Bergantung 40 20%
6. Status keuangan Mandiri 160 80%
Total 200
Murid 45 22,5%
Melayani 92 46%
7. Profesi
Bisnis 63 31,5%
Total 200
Sumber: Survei Lapangan

1.7.1 Hipotesis: 1

H1: Iklan akan mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan


Hipotesis alternatif

H0: Iklan tidak mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan.


Hipotesis di atas diuji dengan menggunakan Uji Chi-square.

Data primer yang dikumpulkan dapat disusun dalam bentuk tabel kontingensi 2 x 2 seperti di bawah ini.

Tabel - 3 Tabel kontingensi hipotesis I

Deskripsi Elemen pengaruh itu Melakukan bukan pengaruh itu Penjumlahan


persepsi tingkat daripersepsi tingkat dari
pelanggan pelanggan
Menerapkan Periklanan 136 24 160
Tidak Menerapkan periklanan 4 36 40
Jumlah totalnya 140 60 200
Sumber: Survei Lapangan

Berdasarkan hipotesis nol independensi, berbagai frekuensi yang diharapkan dihitung dan perhitungan
25

CHI-Square adalah sebagai berikut


Halaman

Volume 01, No. 6, Juni 2015


Tabel - 4 Perhitungan CHI-Square untuk hipotesis- I

Diamati Mengharapkan OE (OE)2 (OE)2/E


Frekuensi (O) frekuensi (E)

136 112 24 576 5.142857


4 28 - 24 576 20.57143
24 48 - 24 576 12
36 12 24 576 48
Total 85.71429

Χ2 = Σ{(OE)2/E} = 85,71429

df =(2-1)(2-1) =1 dan Χ2 0,05untuk 1df. = 3,84

Sejak dihitung nilai Χ2 yaitu, 85,71429 jauh lebih besar dari nilai yang ditabulasikan
sangat signifikan dan karenanya hipotesis nol terbantahkan (ditolak) pada tingkat signifikansi 5%.

Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa periklanan akan mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan

1.7.2 Hipotesis II : H1: Personal Selling akan mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan

Hipotesis alternatif :H0: Personal Selling tidak berpengaruh terhadap tingkat persepsi pelanggan

Hipotesis di atas diuji dengan menggunakan Uji Chi-square. Data primer yang dikumpulkan dapat
disusun dalam bentuk tabel kontingensi 2 x 2 seperti di bawah ini.

Tabel -5 Tabel Kontingensi Hipotesis II

Deskripsi Elemen Pengaruh itu Melakukan bukan pengaruh itu Penjumlahan


persepsi tingkat daripersepsi tingkat dari
pelanggan pelanggan
Menerapkan penjualan pribadi 140 20 160
Tidak menerapkan personal
sales 10 30 40
Jumlah totalnya 150 50 200
Sumber: Survei Lapangan
26

Berdasarkan hipotesis nol independensi, berbagai frekuensi yang diharapkan dihitung dan perhitungan
Halaman

CHI-Square adalah sebagai berikut

Volume 01, No. 6, Juni 2015


Tabel -6 Perhitungan CHI-Square untuk hipotesis- II

Mengharapkan
Diamati
frekuensi OE (OE)2 (OE)2/E
Frekuensi (O)
(E)

140 120 20 400 3.333333


10 30 - 20 400 13.33333
20 40 - 20 400 10
30 10 20 400 40
Total 66.66667

Χ2 = Σ{(OE)2/E} = 66,66667
df =(2-1)(2-1) =1 dan Χ2 0,05untuk 1df. = 3,84

Sejak dihitung nilai Χ2 yaitu, 66.66667 jauh lebih besar dari nilai yang ditabulasikan
sangat signifikan dan karenanya hipotesis nol terbantahkan (ditolak) pada tingkat signifikansi 5%.

Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa Personal Selling akan mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan

1.7.3 Hipotesis : III

H1: Public Relations akan mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan


Hipotesis alternatif
H0: Public Relations tidak berpengaruh terhadap tingkat persepsi pelanggan

Hipotesis di atas diuji dengan menggunakan Uji Chi-square.


Data primer yang dikumpulkan dapat disusun dalam bentuk tabel kontingensi 2 x 2 seperti di bawah ini.

Tabel -7 Tabel Kontingensi Hipotesis III

Jangan mempengaruhi
Deskripsi dari Mempengaruhi persepsi
tingkat persepsi Penjumlahan
Elemen tingkat pelanggan
pelanggan
Pelaksana Publik
125 5 130
hubungan
Tidak Menerapkan
55 15 70
Hubungan Masyarakat
27

Jumlah totalnya 180 20 200


Halaman

Sumber: Survei Lapangan

Berdasarkan hipotesis nol independensi, berbagai frekuensi yang diharapkan dihitung dan perhitungan
CHI-Square adalah sebagai berikut

Volume 01, No. 6, Juni 2015


Tabel 8 Perhitungan CHI-Square untuk Hipotesis III

Diamati Mengharapkan
oE (OE)2 (OE)2/E
Frekuensi (O) frekuensi (E)

125 117 8 64 0,547009


55 63 -8 64 1.015873
5 13 -8 64 4.923077
15 7 8 64 9.142857
Total 15.62882

Χ2 = Σ{(OE)2/E} = 15,62882
df =(2-1)(2-1) =1 dan Χ2 0,05untuk 1df. = 3,84

Sejak dihitung nilai Χ2 yaitu, 15,62882 jauh lebih besar dari nilai tabulasi, itu
sangat signifikan dan karenanya hipotesis nol terbantahkan (ditolak) pada tingkat
signifikansi 5%.

Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa Public Relations akan mempengaruhi tingkat persepsi pelanggan

KESIMPULAN:

Perilaku pelanggan berubah dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh berbagai sudut
pengambilan keputusan pembelian produk DTH. Unsur Bauran Promosi membantu mengatasi
situasi tersebut. Unsur bauran promosi Personal Selling, Advertising dan Public Relations
berdampak pada perilaku Pelanggan dalam pembelian produk DTH.

REFERENSI:

Saya
Arvinlucy Akinyi Onditi berjudul “Evaluasi elemen promosi yang mempengaruhi
penjualan suatu organisasi: studi kasus penjualan produk pertanian dan non-pertanian
di kalangan kelompok perempuan, distrik Teluk Homa, Kenya.” Jurnal Internasional
Ilmu Bisnis dan Sosial Volume 3, No.5; Maret 2012 hlm.296 – 313.

ii Dheeraj Girhotra (2012), “Industri DTH India: Analisis Strategis Jurnal


Internasional Riset Pemasaran, Jasa Keuangan & Manajemen, Vol.1, No.3,
hlm.38-52.
28

Dr.Malarvizhi. V KTGeetha, “Kepuasan Pelanggan terhadap Layanan DTH dan TV Kabel:


aku aku aku
Halaman

Studi Banding di Kota Coimbatore” Jurnal penelitian terapan India, Volume : 4 | Edisi : 6
| Juni 2014 | ISSN - 2249-555X

Volume 01, No. 6, Juni 2015


iv Jean K chalaby, Glen Segell “Media penyiaran di era risiko” Vol1(3):351– 368
media & masyarakat baru Hak Cipta © 1999 SAGE Publications [1461–
4448(199912)1:3;351–368;010559]

ay Jurgita Stravinskiene, Aiste Dovaliene dan Ruta Ambrazeviciute “Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Niat Membeli Barang Mewah Palsu” Ekonomi dan Manajemen: 2013. 18 (4)
ISSN 2029-9338

vi Manit Satitsamitpong dan Hitoshi Mitomo, “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi


Adopsi Layanan televisi terestrial digital di Thailand” Jurnal Internasional Pengelolaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Sektor Publik (IJMPICT) Vol. 4, No. 2, Juni 2013

vi Maria Trinidad Garcı´a Leiva, Michael Starks dan Damian Tambini, “Ikhtisar digital
kebijakan peralihan televisi di Eropa, Amerika Serikat dan Jepang” VOL. 8 TIDAK. 3 2006,
hlm.32-46, Emerald Group Publishing Limited, ISSN 1463-6697

vii Marylyn Carrigan, Ahmad Attalla “Mitos konsumen yang beretika – apakah etika itu penting
dalam perilaku pembelian?” Jurnal Pemasaran Konsumen, Volume 18 No: 7 2001, PP
560-577 (MCB U press0736-3761)

ix Melanie James “Tinjauan tentang dampak media baru terhadap hubungan masyarakat” Asia Pacific
Public Relations Journal, Vol. 8, hal 137-148

X Mihaly galik “Layanan bernilai tambah pada Platform Televisi Digital” Publik
Volume9 (2002) 4, hal 67-74

xi Mikael Anders Wahlström1anu Kankainen “Transisi TV Digital dan Revolusi Hard


Disk Drive dalam Menonton Televisi” Jurnal Komunikasi Internasional 5 (2011),
1606–1622
xii Mira Burri Nenova “Teknologi Baru, Pola Perilaku Konsumen/Bisnis Baru
dan Implikasinya terhadap Regulasi Media Audiovisual” Kertas Kerja No 2007/28
Agustus 2007
xiii Niranjala (Nina) D. Weerakkody, “TV Digital Masa Kini dan Masa Depan di Australia”
Prosiding Konferensi Ilmu Komputer dan Pendidikan TI 2007.

xiv Nalini.K ,Syed Thoufic. A & SV Karthikeya “ Dampak Kegiatan Promosi Penjualan
Of Airtel Broadband” Jurnal Bisnis dan Manajemen IOSR (IOSR-JBM) e-ISSN :
2278-487X, p-ISSN : 2319-7668, PP 45-48
29
Halaman

xv Suthar. B.K dan Dr. Shamal Pradhan berjudul “Bauran Promosi: Sebuah Penyelidikan tentang Keselarasan
antara Tingkat Kesadaran Pelanggan dan Intensi Pembelian” Jurnal Manajemen dan
Penelitian IBMRD, Volume-3, Edisi-1, Maret 2014 hlm. 34-58, ISSN: 2277- 7830,

Volume 01, No. 6, Juni 2015


Buku:

SayaAjayi, L. (2002). “Prinsip Manajemen Bisnis” Lagos: Penerbit Libra.

ii Hofstede, G. (1980) Konsekuensi Budaya. CA: Publikasi Sage.

iii Kotler, P. (1997) Manajemen pemasaran: analisis, perencanaan, implementasi, dan


kontrol, London: Prentice Hall.

iv Kotler, P. & Keller, KL (2006). Manajemen Pemasaran (Edisi ke-12). Sungai Saddle Atas, NJ:
Prentice Hall.

ay Monroe, KB (1990). Penetapan Harga: Membuat Keputusan yang Menguntungkan (Edisi ke-2nd). New York:
McGraw-Hill.

vi Oliver, RL (1997). Kepuasan: Perspektif Perilaku Konsumen. New York: Bukit


McGraw.

vii Palmer, A. (2000) Prinsip Pemasaran, Oxford: Oxford University press.

viii Roberts, Mary Lou & Berger, Paul D. (1999). Manajemen Pemasaran Langsung. Kedua
Edisi. Sungai Saddle Atas: Prentice-Hall, Inc.

ix Schiffman, L.G dan Kanuk, L. Leslie. (1994) Perilaku konsumen, NJ: PrenticeHall.

X Schiffman, LG dan Kanuk, LL, (2000), Perilaku Konsumen, edisi ke-7, Upper Saddle River,
Prentice Hall, New York.

xi Schutte, H. dan Ciarlante, D. (1998) Perilaku Konsumen di Asia, Macmillan Press


Limited.

xii Solomon, MR (1996) Perilaku Konsumen, Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

30
Halaman

Volume 01, No. 6, Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai