Anda di halaman 1dari 4

PENYULUHAN HUKUM TENTANG KENAKALAN REMAJA

ADHA RENALDI SELIAN


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Adharenaldi90@gmail.com

Abstract
Teenagers as a reflection of the nation's future often do things that are not expected. So that cases of juvenile
delinquency are increasing. Whereas the quality of human resources is a benchmark for the progress of a
nation. The cause of juvenile delinquency is caused by two important factors, namely the family environment
and the friendship environment. These two factors have an important role in the development of a teenager's
thinking and life for the future. Teenagers must receive character education so that they do not fall into negative
things. Through character education, teenagers are formed into teenagers who have noble character, are
creative, confident, care about others, and are polite. So, character education is very important for teenagers.
Character education is very important to continue to be applied, because in education there are values that are
contained such as norms, ethics, discipline and manners. The benefits of perceived character education are to
shape the character of students. This is because character education can make students more independent,
advanced and responsible. In addition, it also creates students with strong personalities in accordance with the
identity of the Indonesian nation it self.
Keywords: character building, teenager, juvenile delinquency

Abstrak
Remaja sebagai cerminan masa depan bangsa memang sering kali melakukan hal yang tidak diharapkan.
Sehingga kasus terjadinya kenakalan remaja semakin meningkat. Padahal kualitas sumber daya manusia
menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Penyebab kenakalan remaja disebabkan oleh dua faktor penting,
yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan pertemanan. Dua faktor ini memiliki peran penting pada
perkembangan pemikiran dan kehidupan seorang remaja untuk masa depannya. Remaja harus mendapat
pendidikan karakter agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal negatif. Melalui pendidikan karakter, remaja
dibentuk menjadi remaja yang berakhlak mulia, kreatif, percaya diri, peduli terhadap sesama, dan santun. Jadi,
pendidikan karakter sangat penting bagi remaja. Pendidikan karakter sangat penting untuk terus diterapkan,
sebab dalam pendidikan ada nilai-nilai yang terkandung seperti norma, etika, kedisiplinan dan sopan-santun.
manfaat dari pendidikan karakter yang dirasakan yaitu membentuk karakter siswa. Hal ini dikarenakan dengan
pendidikan karakter bisa menjadikan siswa menjadi lebih mandiri, maju dan bertanggung jawab. Selain itu,
juga menciptakan siswa dengan kepribadian yang tangguh sesuai dengan identitas bangsa Indonesia itu
sendiri.
Kata Kunci: pendidikan karakter, remaja, kenakalan remaja

PENDAHULUAN pantas dikerjakan. Misalnya penggunaan


obat terlarang seperti narkoba, minum-
Setiap remaja memiliki lingkungan minuman keras, pergaulan bebas, dan
yang berbeda-beda serta latar belakang sebagainya. Apabila kenakalan remaja
ekonomi yang berbeda beda, pergaulan, dibiarkan begitu saja, tentu akan merusak
keluarga, pendidikan, dan seterusnya. masa depan mereka sendiri, terlebih masa
Pergaulan yang salah menjadi salah satu depan bangsa ini. Kenakalan remaja di era
penyebab terjadinya kenakalan remaja. modem ini sudah melebihi Batas yang
Apalagi di zaman sekarang ini dengan sewajamya. Banyak anak di bawah umur
alasan modernisasi para remaja ingin yang sudah mengenal narkoba, geng
mencoba sesuatu yang seharusnya tak
motor, dan terlibat banyak tindakan  Penyalahgunaan obat terlarang, seks
kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak bebas, pencurian adalah bentuk
dapat dipungkuri lagi, kita dapat melihat kenakalan remaja yang sering terjadi.
brutalnya remaja zaman sekarang. Masalah
kenakalan remaja dewasa ini semakin 3. Bahaya Sosial Media:
dirasakan masyarakat, baik di negara-  Remaja yang terlalu sering
negara maju maupun negara berkembang. menggunakan media sosial cenderung
Dalam kaitan ini, masyarakat Indonesia lebih rentan terhadap masalah
telah mulai pula merasakan. Keresahan kesehatan mental seperti depresi dan
tersebut, terutama mereka yang kecemasan.
berdomisili di kota-kota besar. Akhir-akhir
ini masalah tersebut cenderung menjadi  Media sosial juga dapat
masalah nasional yang dirasa semakin sulit mempengaruhi perilaku remaja dalam
untuk dihindari, ditanggulangi, dan hal penggunaan narkoba dan tindakan
diperbaiki kembali. criminal.
Kenakalan Remaja terkhusus geng
motor, narkoba, dan bahaya sosial media  Orang tua, sekolah, dan masyarakat
bagi anak: perlu memberikan pemahaman yang
baik tentang penggunaan media sosial
yang sehat dan bijak kepada anak-
anak.
1. Geng Motor:
 Geng motor di kalangan remaja Dalam mengatasi masalah kenakalan
semakin marak dan menghantui jalan remaja terkhusus geng motor, narkoba, dan
raya di beberapa daerah. bahaya sosial media bagi anak, peran
 Tindakan kriminal yang dilakukan orang tua, sekolah, dan masyarakat sangat
oleh geng motor seperti penganiayaan, penting. Bimbingan agama dan pembinaan
perjudian, pencurian, perkosaan, di sanggar sosial juga dapat membantu
bahkan pembunuhan semakin sering remaja yang tergabung dalam geng motor
terjadi. untuk keluar dari lingkaran kenakalan.
 Remaja yang tergabung dalam geng Selain itu, kolaborasi antara pemerintah
motor cenderung lebih rentan terlibat dan kepolisian juga diperlukan dalam
dalam penggunaan narkoba. mencegah maraknya geng motor di
 Bimbingan agama dan pembinaan di masyarakat. Orang tua, sekolah, dan
sanggar sosial dapat membantu remaja masyarakat perlu memberikan pemahaman
yang tergabung dalam geng motor yang baik tentang penggunaan media
untuk keluar dari lingkaran kenakalan. sosial yang sehat dan bijak kepada anak-
 Kolaborasi antara pemerintah dan anak.
kepolisian juga diperlukan dalam
mencegah maraknya geng motor di
Masyarakat. METODE
Metode pelaksanaan kegiatan berupa
2. Narkoba;
sosialisasi ke masyarakat tentang“
 Remaja yang tergabung dalam geng
KENAKALAN REMAJA ”
motor cenderung lebih rentan terlibat
dalam penggunaan narkoba. Metode penyampaian penyuluhan
 Arus informasi yang diterima melalui hukum ini yakni sebagai berikut:
media sosial juga mempengaruhi
1. Ceramah
perilaku remaja dalam hal penggunaan
narkoba.
Metode ini dipakai dalam
penyampaian materi penyuluhan
hukum yang berhubungan dengan KESIMPULAN
teori dan solusi masalah yang ada di Masalah kenakalan remaja mulai
tengah-tengah masyarakat. Alasan mendapat perhatian masyarakat secara
dipilihnya metode ini dinilai praktis khusus sejak terbentuknya peradilan untuk
untuk menjangkau keseluruhan anak-anak nakal (juvenile court) pada
peserta penyuluhan hukum secara 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
merata. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku
yang menyimpang dari normanorma
2. Tanya jawab dan Diskusi hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.
Metode ini digunakan diantaranya Perilaku tersebut akan merugikan dirinya
peserta dan pemateri sebagai selingan sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
metode ceramah untuk mengungkap Faktor yang melatar belakangi
masalah-masalah yang ada terjadinya kenakalan remaja dapat
dimasyarakat desa. Metode sangat dikelompokkan menjadi faktor internal dan
efektif karena selain membangkitkan faktor eksternal. Faktor internal berupa
minat, kreatifitas dan keberanian krisis identitas dan kontrol diri yang
masyarakat, juga membantu lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa
kelancaran penyampian tujuan kurangnya perhatian dari orang tua;
kegiatan. minimnya pemahaman tentang
keagamaan; pengaruh dari lingkungan
sekitar dan pengaruh budaya barat serta
HASIL DAN PEMBAHASAN pergaulan dengan teman sebaya; dan
Pada tahun sebelumnya kegiatan tempat pendidikan.
sosialisasi hukum tentang kenakalan Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
remaja di Lingkungan Tanah Enam Ratus kenakalan remaja akan berdampak kepada
belum pernah dilakukan. Dikarenakan diri remaja itu sendiri, keluarga, dan
tidak adanya mahasiswa fakultas hukum lingkungan masyarakat. Solusi dalam
yang melaksanakan program kuliah kerja menanggulangi kenakalan remaja dapat
nyata di tempat tersebut. Sosialisasi hukum dibagi ke dalam tindakan preventif,
tentang kenakalan remaja ini berjalan tindakan represif, dan tindakan kuratif dan
dengan lancar dan para peserta sosialisasi rehabilitasi. Adapun solusi internal bagi
hukum sangat antusias dalam menerima seorang remaja dalam mengendalikan
materi yang kami sampaikan. kenakalan remaja antara lain:
Oleh karena itu kami peserta kuliah
 Kegagalan mencapai identitas peran
kerja nyata mandiri sangat senang karena
dan lemahnya kontrol diri bisa
program yang sudah kami buat berjalan
dicegah atau diatasi dengan prinsip
dengan lancar dan tidak ada kendala.
keteladanan.
Tujuan kami membuat sosialisasi hukum
 Adanya motivasi dari keluarga, guru,
kenakalan remaja di lingkungan tanah
teman sebaya untuk melakukan point
enam ratus agar masyarakat bisa berfikir
pertama.
luas tentang bahaya kenakalan remaja
mulai dari narkoba, geng motor, dan  Remaja menyalurkan energinya
bahaya sosial media. Dan juga agar anak- dalam berbagai kegiatan positif.
anak yang ada di lingkungan tanah enam  Remaja pandai memilih teman dan
ratus dapat belajar dengan baik dan meraih lingkungan yang baik serta orangtua
prestasi yang baik di bangku sekolahnya memberi arahan dengan siapa dan di
tanpa terkontaminasi dengan kenakalan komunitas mana remaja harus
remaja. bergaul,
 Remaja membentuk ketahanan diri
agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau
komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.
Segala usaha pengendalian
kenakalan remaja harus ditujukan ke arah DAFTAR PUSTAKA
tercapainya kepribadian remaja yang
Willis, Sofyan. (2012). Remaja dan
mantap, serasi dan dewasa. Remaja
Masalahnya. Bandung: Alfabeta
diharapkan akan menjadi orang dewasa
yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan Sarwono, Sarlito. (2012). Psikilogi
rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) Remaja. Jakarta: Rajawali Press.
sebagai anggota masyarakat, bangsa dan
tanah air. Adi Suprayitno dan Wahid Wahyudi,
Pendidikan Karakter di Era Milenial.
Yogyakarta: Deepublish, 2020.
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Ucapan terima kasih penulis kepada:
Allah SWT yang telah memberikan
kehidupan, keselamatan dan
Kesehatan baik jasmani dan rohani.
2. Bapak Prof. Dr. Agussani, MAP.
Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara
yang telah memberi kesempatan
kepada kami untuk melaksanakan
program KKN ini.
3. Ibuk Dr. Nursariani Simatupang,
S.H., M.Hum. Selaku dosen
pembimbing lapangan, terima kasih
banyak atas segala masukan, krirtik
dan saran yang ibu berikan kepada
kami.
4. Bapak Faisal Riza, S.H., M.H.
selaku Pimpinan Ranting, terima
kasih telah bersedia menerima kami
diMasjid Taqwa Muhammadiyah
Ranting Titipapan ini.
5. Warga Masyarakat Lingkungan
tanah enam ratus terima kasih atas
Kerjasama dan bantuannya.
6. Seluruh teman-teman semua yang
senantiasa memotivasi serta
mendukung dan membantu dalam
melakukan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai