Daffa Dirwas_10920036
valendry
Penatalaksanaan syok sepsis perlu mencakup pengendalian sumber infeksi,
resusitasi untuk memperbaiki perfusi, dan modulasi respon imun pejamu.
Antibiotik dengan mekanisme aksi menghambat dinding sel bakteri. Ceftriaxone didistribusikan dengan
baik ke dalam cairan dan jaringan tubuh, dan sebagian besar diekskresikan melalui urin.
farmakodinamik : Ceftriaxone bekerja membunuh bakteri dengan menginhibisi sintesis dinding sel bakteri.
Ceftriaxone memiliki cincin beta laktam yang menyerupai struktur asam amino D-alanyl-D-alanine yang
digunakan untuk membuat peptidoglikan. Tautan silang peptidoglikan dikatalisasi oleh enzim transpeptidase
yang merupakan Penicillin-Binding Proteins (PBP).
ceftriaxone
Absorpsi
Pada pemberian dosis 1 gram secara intramuskular, ceftriaxone akan mencapai konsentrasi plasma puncak sebesar 81 mg/l dalam 2-3 jam.
Pada pemberian 1 gram ceftriaxone secara intravena, konsentrasi puncak plasma mencapai 200 mg/l jika pemberian dilakukan secara bolus
dan 150 mg/l pada pemberian secara infus
Distribusi
Ceftriaxone didistribusikan dengan baik ke dalam cairan dan jaringan tubuh. Sebanyak 85-95% berikatan dengan protein plasma. Volume
distribusi berkisar antara 5,8-13,5 l. Obat ini dapat melewati sawar darah otak dan mencapai konsentrasi terapeutik pada cairan
serebrospinal. Ceftriaxone ditemukan dapat melewati plasenta dan ASI dalam konsentrasi yang rendah.
Metabolisme.
Eliminasi
Sebagian besar obat ini diekskresikan melalui urin, yaitu sebanyak 40-67%. Sisanya disekresikan ke dalam cairan empedu dan ditemukan
pada feses dalam bentuk inaktif. Ceftriaxone memiliki waktu paruh yang lama, yaitu mencapai 6-9 jam.
dosis
1.000–2.000 mg per hari. Pada infeksi yang berat, dosis dapat ditingkatkan
menjadi 4.000 mg, 1–2 kali sehari. Pengobatan diberikan dengan suntikan IM,
suntikan IV selama 5 menit, atau infus IV selama 30 menit. Anak usia <15 hari:
20–50 mg/kgBB, 1 kali sehari yang diberikan melalui infus IV selama 60 menit
gentamisin
Farmakodinamik :
Gentamicin menghambat sintesis protein bakteri dengan cara berikatan pada ribosom prokariotik subunit 30s dan 50s.
Absorpsi : Diserap dengan cepat (IM). Waktu untuk mencapai puncak konsentrasi plasma: 30-60 menit.
Distribusi: Berdifusi terutama ke dalam cairan ekstraseluler; penetrasi minimal ke CSF dan jaringan mata; berdifusi dengan mudah ke dalam
perilimfa telinga bagian dalam. Melintasi plasenta, masuk ke dalam air susu ibu (dalam jumlah kecil). Pengikatan protein plasma: <30%.
Volume distribusi: 0,2-0,3 L/kg.
Eliminasi : Melalui urin (70% sebagai obat yang tidak berubah). Waktu paruh eliminasi plasma: 2-3 jam.
Efek saping
Efek interaksi yang bisa terjadi jika gentamicin digunakan bersama obat tertentu, antara lain:
● Peningkatan risiko terjadinya efek samping kerusakan saraf dan ginjal jika digunakan dengan
amphotericin B, sefalosporin, ciclosporin, cisplatin, botulinum toxin (botox), serta furosemide
● Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan
Dosis
Dosis untuk infeksi berat 3–5 mg/kgBB per hari dibagi dalam 3 dosis yang diberikan setiap 8 jam, selama 7–10 hari. Dosis diberikan
melalui suntik IM, suntik IV selama 2–3 menit, atau infus selama 20–30 menit.
Ampicilin
Farmakodinamik : Mekanisme kerja obat ampicillin dimulai ketika obat terikat pada reseptor primer
protein PBPs dan secara cepat menginaktivasi protein tersebut. PBPs berlokasi di bagian dalam
membran dinding sel bakteri dan memainkan peranan penting dalam siklus sel, serta pembentukkan
morfogenetik dari dinding sel peptidoglikan. Fungsi peptidoglikan adalah mempertahankan integritas
dinding sel pada lingkungan yang hipotonik
Absorpsi : Injeksi ampisilin mudah berdifusi dalam jaringan dan cairan tubuh
Distribusi: Ampisilin menunjukkan pengikatan protein plasma yang rendah (20%)) dibandingkan dengan 60 hingga 90% untuk penisilin
lainnya.
Metabolisme: Ampisilin diekskresikan sebagian besar tidak berubah dalam urin, dan ekskresinya dapat ditunda dengan pemberian
probenesid secara bersamaan.
dosis : V/IM: 1-2 g setiap 4-6 jam atau 50-250 mg/kg/hari dibagi setiap 4-6 jam; tidak melebihi 12 g/hari
Resusitasi
Resusitasi harus dimulai segera pada pasien dengan hipotensi atau peningkatan kadar laktat. Resusitasi dilakukan dengan cara:
Pemberian resusitasi juga harus memperhatikan balance cairan pada pasien agar tidak terjadi overload. Parameter yang menjadi poin
penilaian pada resusitasi cairan adalah status hemodinamik, saturasi oksigen, suhu tubuh, dan urine output.[1,3]
1. Gyawali B, Ramakrishna K, Dhamoon AS. Sepsis: The evolution in definition, pathophysiology, and management. SAGE Open Med. 2019;7:2050312119835043. Published 2019 Mar 21. doi:10.1177/2050312119835043
2. Cecconi M, De Backer D, Antonelli M, Beale R, Bakker J, Hofer C, et al. Consensus on circulatory shock and hemodynamic monitoring. Task force of the European Society of Intensive Care Medicine. Intensive Care Med.
2014 Dec;40(12):1795–815.
dexametason
Distribusi : 2L/kg
Metabolisme.
dimetabolisme di hati
farmakodinamik : Dexamethasone bekerja dengan cara menurunkan inflamasi, menekan migrasi neutrofil, menurunkan produksi
mediator inflamasi, pembalikan peningkatan permeabilitas kapiler, dan menekan respon imun norma
Mekanisme Kerja
Dosis
inj: 0,75 mg
Terima kasih!