Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1. Pengertian
Prostodonsia merupakan salah satu cabang ilmu dalam bidang kedokteran gigi
yang berhubungan dengan penggantian gigi dan jaringan mulut yang hilang untuk
memperbaiki fungsi estetik dan kesehatan rongga mulut. Tujuan pembuatan gigi
tiruan adalah untuk pemulihan fungsi pengunyahan, memperbaiki gangguan fungsi
bicara, fungsi estetik dan mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut
(Phoenix, 2003). Protesa gigi berdasarkan jumlah gigi yang hilang dan diganti
dengan gigi palsu (artificial teeth) ada dua bagian yaitu Full denture (gigi tiruan
lengkap) dan Partial denture (gigi tiruan sebagian).
Gigi tiruan lengkap (GTL) dapat diartikan sebagai gigi tiruan yang berfungsi
untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur yang
menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Gigi tiruan
tersebut terdiri dari anasir gigi yang dilekatkan pada basis gigi tiruan. Basis pada gigi
tiruan itu memperoleh dukungan melalui kontak yang erat dengan jaringan mulut
dibawahnya (Sinabutar, 2013).
Adapun indikasi pembuatan Gigi Tiruan Lengkap antara lain:
a. Keadaan umum pasien sehat
b. Individu yang semua giginya telah dicabut atau tanggal
c. Individu yang masih mempunyai beberapa gigi tetapi harus dicabut karena
Kesehatan / kerusakan gigi yang masih ada tidak mungkin diperbaiki. Bila
dibuatkan gigi tiruan sebagian, gigi yang masih ada akan mengganggu
keberhasilannya
d. Ada persetujuan mengenai waktu, biaya, prognosa yang akan diperoleh

Dalam melakukan perawatan Gigi Tiruan Lengkap kepada pasien, perlu beberapa hal
yang perlu diperhatikan. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan gigi
tiruan lengkap antara lain:
a. Enak dipakai
b. Dapat berfungsi dengan baik
c. Estetik baik
d. Tidak menimbulkan gangguan, rasa sakit, kelaianan, penyakit, atau
gangguan apapun

Kondisi kehilangan gigi tentu akan menimbulkan berbagai permasalahan


mengingat gigi memiliki fungsi yang meliputi fungsi pengunyahan dan fungsi estetik
sehingga akibat dari kehilangan gigi akan mempengaruhi fungsi-fungsi tersebut.
Selain itu ada beberaoa akibat yang dapat ditimbulkan pada kondisi kehilangan gigi,
antara lain adalah:

1. Kehilangan vertical dimensi oklusi


2. Pengucapan kurang jelas
3. Terjadi lipatan di sudut mulut
4. Perubahan penampilan wajah seperti posisi bibir tetarik ke dalam
5. Gangguan rasa sakit
6. Fungsi pengunyahan terganggu
7. Psikis

Gigi Tiruan Lengkap haruslah dapat menggantikan gigi asli dan struktur
pendukung yang telah hilang. Hal ini dapat tercapai apabila memperhatikan beberapa
factor seperti memadainya jaringan pendukung, adanya keseimbangan otot dan
keseimbangan oklusi, retensi, dan memadainya jaringan pendukung sehingga diperileh
gigi tiruan lengkap yang dapat berfungsi dengan baik. Keberhasilan pembuatan GTL ini
tergantung dari retensi dan dukungan jaringan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai