KELOMPOK 2
PADANG
2013
Kelompok 2
Ketua
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Illahi Rabbi, atas kehendak dan ketetapanNya telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulisan makalah gigi tiruan
lengkap dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas kuliah prosthodonti full pada
semester VI di Universitas Baiturrahmah.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari, bahwa semua proses yang
telah dilalui tidak lepas dari bimbingan Drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Prost., Drg. Resa
Ferdina, Drg. Ricky Amran selaku dosen pembimbing, bantuan, dan dorongan yang telah
diberikan berbagai pihak lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna sebagaimana
mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya, karena itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah semuanya penulis serahkan dan mudahmudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
PENDAHULUAN
BAB II
Tujuan ......................................................................................
Manfaat.....................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi............................................................................................
2.1.1 ...................................................................................................3
2.1.2 ......................................................................................................
2.1.3 ...................................................................................................3
..........................................................................................................
2.2.1 .....................................................................................................
2.2.1.1 ........................................................................................
2.2.1.2..........................................................................................
2.2.2 .....................................................................................................
2.2.2.1..........................................................................................
4-5
2.2.2.2..........................................................................................
2.2.2.............................................................................................
2.2.3 ................................................................................................5-6
2.3
...................................................................................................6
............................................................................................
............................................................................................
2.3.3 ............................................................................................
6-7
2.4 ..........................................................................................................
7-8
2.5
...................................................................................................8
2.6 ..........................................................................................................
2.7 ...........................................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan......................................................................................
12
4.2
Saran ................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gigi tiruan lengkap (GTL) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan
semua gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, karena apabila seseorang telah
hilang semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi
fonetik, fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan psikis. Tujuan pembuatan GTL
adalah merehabilitasi seluruh gigi yang hilang sehingga dapat memperbaiki atau
mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan, estetis dan psikis. Memperbaiki kelainan,
gangguan dan penyakit yang disebabkan oleh keadaan edentulous.
Bagi seseorang yang telah kehilangan gigi geligi, maka prosessus alveolaris akan
mengalami penyusutan yang disebut residual ridge. Penyusutan alveolaris biasanya
berjalan 2-3 minggu, tetapi ada yang sampai berbulan-bulan. Pembuatan GTL akan
mencegah pengerutan ( atropi processus )
Alveolaris (residual ridge), mencegah berkurangnya vertikal dimensi yang
disebabkan turunnya otot-otot pipi karena tidak ada penyangga dan hilangnya oklusi
sentrik. Selama berfungsi rahang bawah (RB) berusaha berkontak dengan rahang atas
(RA) sehingga dengan tidak adanya gigi-gigi RA dan RB akan menyebabkan hilangnya
oklusi sentrik. Mandibula menjadi protusif dan hal ini menyebabkan malposisi pada
temporo-mandibula joint.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui diagnose pada kasus yang ada di scenario.
2. Untuk mengetahui rencana perawatan pada kasus scenario .
3. Untuk mengetahui retensi dan stabilitas pada gigi tiruan.
4. Untuk mengetahui prosedur mencetak anatomis dan fisiologis pada GTP.
5. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan GTP.
6. Untuk mengetahui kesalahan dan kegagalan dalam pembuatan GTP
7. Untuk mengetahui instruksi apa yang diberikan dari dokter gigi kepada pasien pengguna GTP.
8. Untuk mengetahui prognosis perawatan pada kasus.
1.4 Manfaat
Dari penyusunan makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
mahasiswa kedokteran gigi dalam membahas Gigi Tiruan Penuh baik dalam
melakukan pemeriksaan , diagnosa ,dan penetalaksaanaan yang tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Gigi tiruan lengkap (GTL) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua gigi
asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, karena apabila seseorang telah hilang
semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi fonetik,
fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan psikis.
Gigi tiruan lengkap dapat didefinisikan sebagai protesa gigi lepasan yang dimaksudkan
untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur yang menyertainya
dari suatu lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Protesa tersebut terdiri dari
gigi-gigi tiruan yang dilekatkan pada basis protesa. Basis protesa memperoleh dukungan
melalui
kontak
yang
erat
dengan
jaringan
mulut
dibawahnya.
Meskipun basis protesa individual dapat dibuat dari logam atau campuran
logam, kebanyakan basis protesa dibuat menggunakan polimer. Polimer tersebut dipilih
berdasarkan keberadaannya, kestabilan dimensi, karakteristik penanganan, warna, dan
kekompakan dengan jaringan mulut. Selain itu harus dapat juga memperbaiki ketepatan
dan kestabilan dimensi dari protesa gigi lengkap. (Kenneth, 2003)
berjalan 2-3 minggu, tetapi ada yang sampai berbulan-bulan. Pembuatan GTL akan
mencegah pengerutan / atropiproces s us
alveolaris (residual ridge), mencegah berkurangnya vertikal dimensi yang
disebabkan turunnya otot-otot pipi karena tidak ada penyangga dan hilangnya oklusi
sentrik. Selama berfungsi rahang bawah (RB) berusaha berkontak dengan rahang atas
(RA) sehingga dengan tidak adanya gigi-gigi RA dan RB akan menyebabkan hilangnya
oklusi sentrik. Mandibula menjadi protusif dan hal ini menyebabkan malposisi pada
temporo-mandibula joint.
Edentulous ridge
Pasien yang seluruh giginya telah tanggal atau dicabut
Pasien yang masih punya beberapa gigi yang harus dicabut karena kerusakan gigi
tersebut
3. Adanya penyakit sistemik yang diderita pasien
4.
OH yang buruk
5.
Riwayat alergi bahan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETENSI DAN STABILISASI DENTURE
Faktor retensi dan stabilisasi adalah faktor yang penting dalam keberhasilan gigi tiruan
lengkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi GTL:
a.
Faktor fisis: Peripherial seal, efektifitas peripherial seal sangat mempengaruhi efek
retensi dari tekananatmosfer. Posisi terbaik peripherial seal adalah di sekeliling tepi gigi
tiruan yaitu pada permukaan bukal gigitiruan atas, pada permukaan bukal gigi tiruan
bawah.Peripherial seal bersambung dengan Postdam padarahang atas menjadi sirkular
seal. Sirkular seal ini berfungsi membendung agar udara dari luar tidak dapatmasuk ke
dalam basis gigi tiruan (fitting surface) dan mukosa sehingga tekanan atmosfer di
dalamnya tetapterjaga. Apabila pada sirkular seal terdapat kebocoran (seal tidak
utuh/terputus) maka protesa akan mudahlepas. Hal inilah yang harus
dihindari dan
Adaptasi yang baik antara gigi tiruan dengan mukosa mulut. Ketepatan kontak antara
basis gigi tiruan denganmukosa mulut, tergantung dari efektivitas gaya-gaya fisik dari
adhesi dan kohesi, yang bersama-sama dikenalsebagai adhesi selektif.
c.
Perluasan basis gigi tiruan yang menempel pada mukosa (fitting surface). Retensi
gigi tiruan berbandinglangsung dengan luas daerah yang ditutupi oleh basis gigi tiruan.
d. Residual Ridge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai sebagai pegangan
terutama pada rahangatas.
e.
Pemasangan gigi geligi yang penting terutama untuk gigi anterior (depan) karena
harus mengingat estetis (ukuran,bentuk, warna) walaupun tidak kalah pentingnya untuk
pemasangan gigi posterior (belakang) yang tidak harus samaukurannya dengan gigi asli,
tetapi lebih kecil, untuk mengurangi permukaan pengunyahan supaya tekanan padawaktu
penguyahan tidak memberatkan jaringan pendukung.
g.
umur, jenis kelamin yang mananantinya akan berpengaruh dalam pemilihan ukuran,
warna dan kontur gigi. Disamping itu juga perlu diperhatikan keberadaan over bite, over
jet, curve von spee, curve monson, agardiperoleh suatu keadaan yang diharapkan pada
pembuatan gigi tiruan l
mengurangi retensi yang berakibat pada berkurangnya stabilisasi dan proteksi mekanis
gigi tiruan dukungan jaringan lunak oleh selapis tipis saliva. Oleh karena itu pada
penderita xerostomia pembuatan GTP bisa disertai dengan reservoir sebagai wadah untuk
menyimpan sediaan saliva buatan.
Selain adanya saliva, retensi dan stabilitas gigi tiruan juga dipengaruhi oleh
kondisi anatomi landmark rongga mulut yang bersifat baik mendukung dan ada yang
mempersulit. Pada gigi tiruan lengkap rahang bawah, batas posterior bagian sayap lingual
dapat diperluas kea rah posteroinferior ke ruang retromylohyoid sehingga menghasilkan
retensi dan stabilisasi gigi tiruan. Apabila kedalaman ruang ini lebih dari setengah kaca
mulut nomer 3, menunujukkan bahwa daerah tersebut dalam dan dapat memberikan
retensi yang efektif. Akan tetapi apabila daerah tersebut dangkal, akan mempersulit
retensi yang efektif.
1.
2.
3.
4.
Basis
Merupakan bagian gigi yang menggantikan tulang alveolaryang sudah hilang, dan
berfungsi mendukung (elemen) gigi tiruan. Di desain sesuai diatas sisa alveolar ridge
dan disekitar gingiva.
2.
Flange
Bagian dari basis yang membentang diatas mukosa, melekat dari margin servikal gigi
hingga batas gigi tiruan
3.
Post Dam
Retensi dari gigi tiruan rahang atas yang tergantung dari suction seal.
4.
Gigi tiruan
Elemen atau gigi tiruan merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi
menggantikan gigi asli yang hilang. Dalam seleksi elemen ada metode pemilihan gigi
anterior dan posterior serta faktor-faktor yang harus diperhatikan, yaitu ukura, bentuk,
tekstur permukaan, warna, dan bahan elemen.
Disesuaikan dengan kondisi ekonomi pasien yang kurang mampu, harga akrilik
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kasus
Pak Amir umur 64 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan gigi palsu
tidak nyaman digunakan ingin dibuatkan gigi palsu yang baru. Dari anamnesa
diketahui pasien sudah menggunakan gigi tiruan sejak 1 tahun yang lalu dan sudah
pernah diperbaiki oleh dokter gigi yang lama serta masih sulit untuk mengunyah
makanan (longgar) dan pasien merasa tidak puas dengan gigi tiruannya yang lama.
Pada pemeriksaan intra oral RA/RB edentolus, tinggi linggir sisa sedang, linggir
alveolar anterior atas terasa menonjol dan tidak sakit, retromailohyoid sedang.
Pemeriksaan ekstra oral profil wajah pasien lurus, angular cheilitis. Pemeriksaan gigi
tiruan yang lama, gigi tiruan RA/RB dengan resin akrilik, longgar dengan adaptasi
basis pada daerah periperal seal tidak rapat, perluasan basis distal ridge alveolaris
rahang atas pendek. Dokter gigi akan membuatkan gigi tiruan yang baru dengan
memperhatikan retensi dan stabilitasi yang baik sesuai dengan kondisi pasien
Pertanyaan : Bagaimana drg menjelaskan pada pasien rencana perawatan yang
dilakukan?
3.2 Terminologi
Periperal seal : Batas kontak antara mukosa dan tepi serta permukaan gigi
tiruan yang di polish yang mencegah keluar masuknya udara.
Retensi : kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya pada arah vertikal
GTL
Pemeriksaan
diagnosa
Subjektif
Retensi&Stabilisasi
Objektif
Mencetak
Ekstra Oral
Intra Oral
Perluasan Basis
Awal
Akhir
Longgar pada gigi tiruan yg lama diakibatkan oleh kurangnya retensi dan
stabilisasi dikarenakan pencetakan yg tidak mencapai batas anatomis sehingga
adaptasi basis pada daerah pheripheral seal tidak rapt dan perluasan basis distal
ridge alveolaris RA pendek.
Batas-batas anatomis yang harus di dapatkan pada saat mencetak :
1. RA : Frenulum Labial Sub, rugge palatina, Frenulum Bukalis, Tubermaksila,
hamular notch, Vibrating line, processus alveolaris, insisivus papila, fornik, vovea
palatina.
2. RB : Frenulum labial inferior, frenulum bukalis, retromolar pad, frenulum
lingualis, processus alveolaris, milohyoid line.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Gigi tiruan lengkap (GTL) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan
semua gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, karena apabila seseorang telah
hilang semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi
fonetik, fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan psikis, dalam hal membuat gigi
tiruan dibutuhkan retensi dan stabilisasi yang baik agar meningkatkan kenyamanan bagi
pemakai gigi tiruan, retensi dan stabilisasi yang baik akan tercapai jika operator
melakukan pemeriksaan yang lengkap, diagnosa yang tepat dan perawatan yang akurat,
hingga retensi dan stabilisasi dicapai dengan baik, tak luput pula dalam hal pencetakan
karena dengan mencetak batas-batas anatomis gigi akan didapatkan sebagai retensi dan
stabilisasi
DAFTAR PUSTAKA
Watt, David M dan MacGregor, A. Roy. 1992. Membuat Desain Gigi Tiruan Lengkap.
Jakarta: Hipokrates. Pp : 187-197
W.H. Itjiningsih. 1993. Geligi Tiruan Lengkap Lepas. Jakarta: EGC. Pp : 62-73
Gunadi, Haryanto. A; Burhan, Lusiana A.; Suryatenggara, Freddy. 1995. Ilmu Geligi
Tiruan Sebagian Lepasan Jilid 1. Jakarta: Hipokrates. Pp : 112-116
Zarb, George A. 2002. Buku Ajar Prostodonti untuk Pasien Tak Bergigi Menurut
Boucher. Jakarta: EGC. Pp : 261-263
http://www.scribd.com/doc/38195618/laporan-gigi-tiruan-lengkap
Basker, R.M., Davenport. J.C. and Tomlin, H.R. 1996. Perawatan Prostodontik bagi
Unnpad, Bandung.
http://www.scribd.com/doc/26051588/GTL-asih