Anda di halaman 1dari 11

PP RI NO.

38 /
2000 PP RI NO. 109 / 2012
PP RI NO. 81 / 1999 Tentang PP RI NO.19 / 2003 Tentang
Tentang Perubahan Atas Tentang PENGAMANAN BAHAN YANG
PENGAMANAN ROKOK PP NO. 81 / 1999 PENGAMANAN ROKOK MENGANDUNG ZAT ADIKTIF
BAGI KESEHATAN TENTANG BAGI KESEHATAN BERUPA PRODUK TEMBAKAU BAGI
PENGAMANAN KESEHATAN
ROKOK BAGI
KESEHATAN

BACHARUDDIN JUSUF ABDURRAHMA MEGAWATI DR. H. SUSILO BAMBANG


HABIBIE N WAHID SOEKARNOPUTRI YUDHOYONO

8 BAB, 42
8 BAB, 42 PASAL 8 BAB, 42 PASAL 8 BAB, 65 PASAL
PASAL
KETENTUAN UMUM Berisi tentang Ketentuan umum KETENTUAN UMUM
Terdiriatas 1 pasal. perubahan pasal Terdiri atas 1 pasal. Terdiri atas 3 pasal, yaitu pasal 1- pasal 3:
Berisi tentang hal-hal umum 17 & pasal 39 Mengenai definisi rokok , zat-zat  Pasal 1: memiliki isi yang sama dengan
mengenai rokok seperti: bahan baku, pada PP No.81 yang terkandung di dalamnya. PP. No. 81 tahun 1999 & PP No. 19
zat-zat yang terdapat di dalamnya, tahun 1999. Sama dengan PP No. 81 tahun tahun 2003, hanya saja ada penambahan
label rokok, tempat-tempat umum & Secara 1999. Hanya saja letak ayat- beberapa ayat.
BAB I KTR, Menteri yang bertanggung keseluruhan isi ayatnya ada sedikit berbeda, yaitu  Pasal 2: membicarakan tentang
jawab mengenai rokok ini. peraturan pada ayat 12 dan ayat 13. penyelenggaraan penggunaan produk
keduanya sama tembakau
hanya ada  Pasal 3: berisi tentang hal-hal yang diatur
perubahan pada di dalam peraturan ini.
pasal 17 dan pasal
39.
BAB II PENYELENGGARAAN PENYELENGGARAAN PRODUK TEMBAKAU
PENGAMANAN ROKOK PENGAMANAN ROKOK Terdiri atas 2 pasal yaitu pasal 4 dan pasal 5
Terdiri atas 24 pasal, yaitu pasal 2 – Terdiri atas 24 pasal, yaitu pasal 2  Pasal 4: menjelaskan tentang rokok dan
pasal 25: – pasal 25: produk-produk tembakau yang diatur
 Pasal 2: berisi tentang  Pasal 2 – pasal 11 dalam Peraturan Pemerintahan ini dan
tujuan dari penyelenggaraan memiliki isi yang sama ketentuan lebih lanjut yang diatur
pengamanan rokok dengan PP No. 81 tahun dengan Peraturan Menteri
 Pasal 3: berisi tentang hal- 1999  Pasal 5: menjelaskan tentang produk-
hal yang diatur dalam  Pasal 12: hampir sama, produk tembakau lain yang diatur dalam
penyelenggaraan tersebut namun memilki perbedaan PP ini dan ketentuan lebih lanjut yang
 Pasal 4: menjelaskan yaitu memiliki tiga ayat diatur dengan Peraturan Menteri
tentang kadar Nikotin & Tar dan tidak menjelaskan
serta tata cara pemeriksaan tentang pengaturan
kandungan Nikotin & Tar Nikotin & Tar
 Pasal 5 menjelaskan tentang  Pasal 13: hampir sama
pemeriksaan wajib terhadap dengan PP No. 81 tahun
kandungan Nikotin & Tar 1999, namun disini tidak
dalam setiap produk rokok dijelaskan tentang
 Pasal 6: menjelaskan ketentuan lebih lanjut
tentang kewajiban dalam oleh ketetapan Keputusan
mencantumkan keterangan Menteri
kandungan Nikotin & Tar  Pasal 14: sama dengan PP
pada label sesuai dengan No. 81 tahun 1999, hanya
persyaratan yang berlaku saja ada penambahan
 Pasal 7: menjelaskan pemenuhan ketentuan
tentang kegiatan pasal di dalamnya yaitu
pengamanan produk rokok pasal 11.
yang meliputi pencantuman  Pasal 15 : memeiliki isi
kode dan tulisan peringatan yang sama dengan pasal
pada label 16 pada PP No.18 tahun
 Pasal 8: menjelaskan 1999.
tentang isi tulisan  Pasal 16 : memiliki isi
peringatan pada label yang sama dengan PP No.
kemasan 81 Tahun 1999 pada pasal
 Pasal 9: menjelaskan 17, namun ada 1 tambahan
tentang cara pencantuman ayat yaitu pengaturan
tulisan peringatan dan cara waktu iklan pada media
tulisan pada label elektrnik
 Pasal 10: menjelaskan  Pasal 17: memiliki isi
tentang kewajiban produksi yang sama dengan pasal
rokok memiliki izin 18 pada PP No. 81 tahun
 Pasal 11: menjelaskan 1999
tentang syarat bahan  Pasal 18: memiliki isi
tambahan pada rokok dan yang sama dengan dengan
ketentuan lebuh lanjut pasal 20 pada PP No. 81
mengenai bahan tambahan tahun 1999
tersebut  Pasal 19: memiliki isi
 Pasal 12: terdiri atas 3 ayat. yang sama dengan pasal
Menjelaskan tentang 21 pada PP No. 81 tahun
pengolahan produksi rokok 1999
dan pengaturan kadar  Pasal 20: berisi tentang
Nikotin serta penggunaan kegiatan sponsor dalam
IPTEK dalam kegiatan rangka iklan dan promosi
produksi tersebut  Pasal 21: memiliki isi
 Pasal 13: menjelaskan yang sama dengan pasal
tentang penerapan IPTEK 22 pada PP No. 81 tahun
dalam proses produksi yang 1999
ditetapkan oleh Menteri  Pasal 22: memiliki isi
yang bertanggung jawab di yang sama dengan pasal
bidang perindustrian 23 pada PP No. 81 tahun
 Pasal 14: menjelaskan 1999
tentang produk rokok yang  Pasal 23: memiliki isi
masuk ke wilayah Indonesia yang sama dengan pasal
harus memenuhi syarat yang 25 pada PP No. 81 tahun
tertulis dalam peraturan 1999
 Pasal 15: menjelaskan  Pasal 24 memiliki isi
tentang produk rokok yang yang sama dengan pasal
wajib didaftarkan dan tata 23 PP No. 81 tahun 1999
cara pendaftarannya  Pasal 25 menjelaskan
 Pasal 16: menjelaskan tentang kewajiban
tentang penjualan rokok Pemerintah Daerah dalam
 Pasal 17: menjelaskan mewujudkan KTR
tentang tata cara iklan
promosi rokok
 Pasal 18: menjelaskan
tentang isi materi iklan
rokok
 Pasal 19: menjelaskan
tentang norma dalam iklan
rokok
 Pasal 20: menjelaskan
tentang pencantumn
peringatan bahaya kesehatan
dalam iklan rokok
 Pasal 21: menjelaskan
tentang hal-hal yang
dilarang dalam promosi
rokok
 Pasal 22: berisi tentang
ketentuan-ketentuan
promosi rokok
 Pasal 23: menjelaskan
tentang tempat-tempat yang
menjadi KTR dan kawasan
untuk merokok
 Pasal 24: menjelaskan
tentang kewajiban
penaggung jawab tempat
umum
 Pasal 25: menjelaskan
tentang syarat penanggung
jawab tempat umum yang
menyediakan tempat khusus
merokok
PERANAN MASYARAKAT PERANAN MASYARAKAT TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN
Terdiri atas 6 pasal, yaitu pasal 26 – Memiliki jumlah pasal dan isi PEMERINTAH DAERAH
pasal 31 yang sama dengan PP No. 81 Terdiri atas 2 pasal, yaitu pasal 6 dan pasal 7:
 Pasal 26: berisi tantang Tahun 1999  Pasal 6: berisi tentang tanggung jawab
masyarakat yang memiliki PEmerintah dan Pemerintah Daerah
kesempatan untuk berperan dalam kegiatan-kegiatan pengamanan
mewujudkan derajat bahan yang mengandung zat adiktif
kesehatan yang optimal berupa produk tembakau bagi kesehatan
 Pasal 27: berisi tentang  Pasal 7: berisi tentang dorongan
pengarahan peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah
masyarakat dalam kegiatan penelitian, pelaksanaan
 Pasal 28 menjelaskan diverisifikasi produk tembakau dalam
tentang tata cara peran rangka pengamanan bahan yang
BAB III masyarakat mengandung zat adiktif berupa produk
 Pasal 29: berisi tentang tembakau
media dalam melaksanakan
peran masyarakat
 Pasal 30: berisi tentang
pedoman peran masyarakat
dalam rangka
menyelenggarakan upaya
pengamanan rokok bagi
kesehatan
 Pasal 31: berisi tentang
keikutsertaan Menteri dalam
meningkatkan peran
masyarakat
BAB IV PEMBINAAN DAN PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN
PENGAWASAN PENGAWASAN Terdiri atas 45 pasal, yaitu pasal 8 – pasal 52
Terdiri atas 5 pasal, yaitiu pasal 32 – Memiliki jumlah pasal yang sama  Pasal 8: berisi tentang hal-hal yang
pasal 36: dengan PP No. 81 tahun 1999. Is dilakukan dalam penyelenggaraan
 Pasal 32: berisi tentang yang terkandung di dalamnya pengamanan bahan yang mengandung zat
gerakan yang dilakukan hampir sama, namun ada adiktif berupa produk tembakau
Menteri dan Menteri terkait perbedaan pada pasal 35 dan pasal  Pasal 9: berisi tentang kewajiban
melakukan pembinaan atas 36: memiliki surat izin produksi rokok dan
pelaksanaan pengamanan  Pasal 35: berisi tentang impor rokok
rokok bagi kesehatan tindakan yang dapat  Pasal 10: berisi tentang pemeriksaan
 Pasal 33: berisi tentang tata diambil oleh Menteri dan kadar Nikotin dan Tar pada setiap jenis
cara pembinaan atas Menteri Terkait, terhadap rokok serta jenis-jenis rokok yang tidak
pengamanan rokok bagi pelanggaran ketentuan wajib diperiksa
kesehatan dalam PP ini sesuai  Pasal 11: berisi tentang tempat pengujian
 Pasal 34: berisi tentang hal- dengan Peraturan Undang- kadar nikotin & tar serta pelaporan hasil
hal yang dapat dilakukan Undang yang berlaku pengujian kepada Kepala Badan
Menteri dan Menteri Terkait  Pasal 36: berisi tentang  Pasal 12: berisi tentang pelanggaran
dalam melakukan peran serta Kepala Badan penggunaan bahan tambahan dalam
pembinaan penyelenggaraan Pengawasan Obat dan produk tembakau dan sanksi yang
upaya pengamanan rokok, Makanan dalam rangka diberikan atas pelanggarannya
serta Menteri-Menteri yang pengawasan produk rokok  Pasal 13: berisi tentang ketentuan
bertanggung jawab dalam mengenai rokok putih mesin
verisisfikasi tanaman  Pasal 14: berisi tentang pencantuman
tembakau dan industry peringatan kesehatan pada kemasan
rokok rokok
 Pasal 35: berisi tentang  Pasal 15: berisi tentang pencantuman
kegiatan yang dilakukan gambar dan tulisan peringatan kesehatan
oleh Menteri dan Menteri pada setiap varian produk tembakau
Terkait  Pasal 16: berisi tentang ketentuan lebih
 Pasal 36: berisi tentang lanjut mengenai gambar dan tulisan
tindakan yang dapat diambil peringatan kesehatan
oleh Menteri dan Menteri  Pasal 17: berisi tentang tata cara
Terkait terhadap pencantuman gambar dan tulisan
pelanggaran ketentuan peringatan kesehatan pada kemasan
dalam PP ini sesuai dengan produk tembakau
Peraturan Undang-Undang  Pasal 18: berisi tentang sanksi terhadap
yang berlaku produksi rokok yang tidak
mencantumkan peringatan kesehatan
pada kemasannya
 Pasal 19: memiliki isi yang sama dengan
pasal 6 ayat pada PP No. 81 Tahun 1999
 Pasal 20: memiliki isi yang sama dengan
pasal 6 ayat 2 pada PP No. 81 Tahun
1999
 Pasal 21: berisi tentang hal-hal yang
wajib dicantumkan pada kemasan rokok
 Pasal 22: berisi tentang penambahan
peringatan pada kemasan produk
tembakau
 Pasal 23: berisi tentang sanksi terghadap
pelanggaran yang dilakukan dengan
tanpa mencantumkan info kandungan
Nikoti dan Tar
 Pasal 24: berisi tentang larangan terhadap
produsen serta sanksi yang diberikan atas
pelanggrannya
 Pasal 25: berisi tentang larangan dalam
penjualan produk tembakau
 Pasal 26: berisi tentang pengendalian
iklan produk tembakau pada media-
media oleh Pemerintah
 Pasal 27: berisi tentang tata cara
melakukan pengendalian
 Pasal28: berisi tentang ketentuan
terhadap iklan produk tembakau di media
cetak
 Pasal29: memiliki isi yang sama dengan
pasal 16 ayat 3 pada PP No. 19 Tahun
2003
 Pasal 30: berisi tentang ketentuan iklan
produk tembakau di media teknologi
informasi
 Pasal 31: berisi tentang ketentuan iklan
produk tembakau di media luar ruangan
 Pasal 32: berisi tentang kegiatan yang
dilakukan PEmerintah dan PEmerintah
Daerah dalam rangka memenuhi akses
ketersediaan info dan edukasi kesehatan
masyarakat
 Pasal 33: berisi tentang ketentuan lebih
lanjut mengenai iklan produk tembakau
 Pasal 34: berisi tentang ketentuan lebih
lanjut mengenai iklan produk tembakau
di luar ruangan
 Pasal 35: berisi tentang ketentuan
pengendalian promosi produksi tembakau
oleh Pemerintah
 Pasal 36: berisi tentang ketentuan
produsen dan pengimpor dalam
mensponsori kegiatan
lembaga/perorangan
 Pasal 37: berisi tentang ketentuan
produsen dan pengimpor dalam
mensponsori kegiatan dalam bentuk
tanggung jawab social perusahaan
 Pasal 38: berisi tentang ketentuan lebih
lanjut mengenai tata cara pengendalian
sponsor produk tembakau
 Pasal 39: berisi tentang pelarangan dalam
kegiatan iklan promosi rokok
 Pasal 40: berisi tentang sanksi terhadap
pelanggaran iklan/promosi produk
tembakau
 Pasal 41: berisi tentang penyelenggaraan
perlindungan anak & wanita hamil
terhadap produk tembakau
 Pasal 42: berisi tentang tujuan kegiatan
pencegahan yang dilakukan
 Pasal 43: berisi tentang kegiatan
pemulihan kesehatan fisik dan
mentalserta tata caranya
 Pasal 44: berisi tentang kegiatan
pemulihan social dan tata caranya
 Pasal 45: mirip dengan pasal 21 PP No.
81 tahun 1999, hanya saja disini
dicantumkan objek pemberiannya
 Pasal 46: berisi tentang larangan terhadap
anak di bawah 18 tahun terhadap produk
tembakau
 Pasal 47: berisi tentang pelarangan
keikutsertaan anak di bawah umur 18
tahun dalam kegiatan yang bertujuan
mempromosikan produk tembakau dan
sanksi atas pelanggarannya
 Pasal 48: berisi tentang kewajiban
Pemerintah Daerah dalam menyediakan
posko pelayanan
 Pasal 49: berisi tentang kewajiban
Pemerintah dan Pemerintah Daerah
dalam mewujudkan KTR
 Pasal 50: berisi tentang ketentuan KTR
dan kegiatan-kegiatan di KTR
 Pasal 51: berisi tentang tempat khusus
untuk meroko di KTR
 Pasal 52: berisi tentang kewajiban
Pemerintah Daerah dalm menetapkan
KTR
KETENTUAN PIDANA KETENTUAN PIDANA PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 37: berisi tentang sanksi Memiliki isi kandungan pasal yang Terdiri atas 4 pasal, yaitu pasal 53 – pasal 56:
terhadap pelanggaran produksi dan sama dengan PP No. 71 Tahun  Pasal 53: pada ayat 1 berisi tentang peran
pengedaran rokok yang tidak 1999 serta masyarakat. Ayat 2 memiliki isi
memenuhi kadar kandungan yang yang sama dengan pasal 28 PP No. 19
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tahun 2003
ini  Pasal 54: memiliki isi yang sama dengan
BAB V
pasal 29 PP No. 19 Tahun 2003
 Pasal 55: memiliki isi yang sama dengan
pasal 30 pada PP No. 19 Tahun 2003
 Pasal 56: berisi tentang keikutsertaan
Pemerintah dan Pemerintah Daerah
dalam rangka meningkatkan peran serta
masyarakat
KETENTUAN LAIN-LAIN KETENTUAN LAIN-LAIN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 38: berisi tentang produk lain Memiliki isi yang sam dengan Terdiri atas 4 pasal, yaitu pasal 57 – pasal 60:
yang mengandung Nicotiana pasal 38 pada PP No. 81 Tahun  Pasal 57: berisi tentang kegiatan yang
tabacum, Nicotiana rustica dan 1999 dilakukan oleh Menteri, Menteri Terkait,
spesies lainnya Kepala Badan, atas penyelenggaraan
produk tembakau
 Pasal 58: berisi tentang kegiatan yang
dilakukan oleh Menteri, Menteri Terkait,
Kepala Badan dan Pemerintah Daerah
BAB VI
dalam rangka verisifikasi produk
tembakau
 Pasal 59: berisi tentang tugas dan fungsi
masing-masing Menteri, Menteri Terkait,
Kepala Badan dan PEMDA dalam
pengawasan produk tembakau
 Pasal 60: berisi tentang pengawasan
terhadap produk tembakau yang beredar,
promosi, iklan
KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PERALIHAN
Terditi atas 2pasal, yaitu pasal 39 Memiliki isi yang sama dengan  Pasal 61: berisi tentang kesesuaian
dan pasal 40: PP No. 81 Tahun 1999 produsen dan atau pengimpor produk
 Pasal 39: berisi tentang tembakau dengan pasal 14, pasal 15,
produksi rokok buatan pasal 17
mesin dan impor  Pasal 62: berisi tentang kesesuaian
rokokbuatan mesin produsen dan atau pengimpor dengan
BAB VII  Pasal 40: berisi tentang pasal-pasal dalam Peraturan Pemerintah
tanggung jawab Menteri di ini
bidang pertanian dan atau
perkebunan tembakau,
dalam melakukan berbagai
upaya agar kadar Nikotin
dan Tar memenuhi
ketentuan yang berlaku
KETENTUAN PENUTUP KETENTUAN PENUTUP KETENTUAN PENUTUP
 Pasal 41: berisi tentang Memiliki isi yang sama dengan PP  Pasal 63: menjelaskan berlakunya semua
berlakunya semua peraturan No. 81 Tahun 1999 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2003
Perundang-Undangan selama tidak bertentangan dengan PP ini
mengenai rokok selama  Pasal 64 menerangkan: pencabutan PP
BAB VIII tidak bertentangan dengan No. 19 tahun 2003
Peraturan Pemerintah ini  Pasal 65: berisi tentang Peraturan
 Pasal 42: berisi tentang PEmerintah ini mulai berlaku pada
Peraturan Pemerintah ini tanggal diundangkan
mulai berlaku pada tanggal
diundangkan

Anda mungkin juga menyukai