Anda di halaman 1dari 77

DAFTAR INDUK PERATURAN

PERUNDANGAN & PERSYARATAN K3L

NO ITEM NOMOR PERATURAN TENTANG JENIS PERATURAN

1 UNDANG-UNDANG
1.01 Undang-Undang NO. 3 Tahun 1969 Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 120 tentang Higiene dalam Undang-undang
perniagaan dan kantor-kantor
1.02 Undang-Undang NO. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja Undang-undang
1.03 Undang-Undang NO. 3 Tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Undang-undang
1.04 Undang Undang RI No. 23 Tahun 1997 Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-undang
1.05 Undang Undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Undang-undang
1.06 Undang Undang RI No.13 Tahun 1993 Ketenagakerjaan Undang-undang
1.07 Undang Undang RI No. 18 Tahun 2008 Pengolahan Sampah Undang-undang

2 PERATURAN PEMERINTAH RI
2.01 PPRI No. 14 Tahun 1993 Penyelenggaraan Program Jamsostek Peraturan Pemenintah RI
2.02 PPRI No. 18 Tahun 1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Peraturan Pemenintah RI
2.03 PPRI No.27 Tahun 1999 Analisis Mangenai Dampak Lingkungan Peraturan Pemenintah RI
2.04 PPRI No 41 tahun 1999 Pengendalian pencemaran udara Peraturan Pemenintah RI
2.05 Tentang perubahan atas PP No. 18 thn 1999 tentang
PPRI No. 85 Tahun 1999 Peraturan Pemenintah RI
Pengelolaan Limbah B3 ( pasal 6, 7 dan 8 )
2.06 PPRI No. 74 Tahun 2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun ( B3 ) Peraturan Pemenintah RI
2.07 Tentang Pengolahan Kualitas Air Dan Pengendalian
PPRI No. 82 Tahun 2001 Peraturan Pemenintah RI
Pencemaran Air

3 KEPUTUSAN PRESIDEN
3.01 Kepres No. 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Akibat Kerja Keputusan Presiden

4 PERATURAN MENTRI
4.01 Tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam
Per.Menakertrans No 2 tahun 1980 Per.Menaker
penyelenggaraan keselamatan kerja
4.02 Tentang Syarat - Syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat
Per.Menaker No. Per.04/MEN/1980 Per.Menaker
Pemadam Kebakaran
4.03 Per.Menaker No.Per.01 /MEN/1981 Kewajiban Lapor Penyakit Akibat Kerja Per.Menaker
4.04 Per.Menaker No.Per.03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja Per.Menaker
4.05 Per.Menaker No.Per.01 /MEN/1982 Bejana Tekan Per.Menaker

FO-01-08-01 Hal : 1 Rev. : 00/23.01.2009 . .


DAFTAR INDUK PERATURAN
PERUNDANGAN & PERSYARATAN K3L

NO ITEM NOMOR PERATURAN TENTANG JENIS PERATURAN

4.06 Pernaker No.Per.02/MEN/1982 Kualifikasi untuk Juru Las di tempat kerja Per.Menaker
4.07 Per.Menaker No.Per. 02/ MEN/1983 Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis Per.Menaker
4.08 Per.Menaker No.Per.04 /MEN/1985 Pesawat Tenaga & Produksi Per.Menaker
4.09 Per.Menaker No.Per.05/ MEN/1985 Pesawat Angkat & Angkut Per.Menaker
4.10 Per.Menaker No.Per.04 /MEN/1987 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Per.Menaker
4.11 Per.Menaker No.Per.02/MEN/1989 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir Per.Menaker
4.12 Per.Menaker No.Per.01/MEN/1989 Kualifikasi untuk Operator Keran Angkat Per.Menaker
4.13 Per.Menaker No. Per. 02/MEN/1992 Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan wewenang Ahli K3 Per.Menaker
4.14 Per.Menaker No.Per.05/MEN/1996 Sistem Manajemen K3 Per.Menaker
4.15 Per.Menaker No. Per 01/MEN/1998 Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Per.Menaker
dengan Manfaat Lebih Baik dari Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Dasar Jamsostek
4.16 Per.Menaker No.03/1998 Tata Cara Pelaporan & Pemeriksaan Kecelakaan Per.Menaker
4.17 Syarat-syarat K3 Lift untuk pengangkutan orang dan barang.
Per.Menaker No.Per.03/MEN/1999 Per.Menaker

4.18 PerMenaker No.Kep.75/ MEN/2002 Pemberlakuan SNI:04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Per.Menaker
Instalasi Listrik 2000 (PUlL 2000) di Tempat Kerja
4.19 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Per. Meneg LH
Hidup Nomor 05 tahun 2006 Lama
4.20 Peraturan Menteri Kesehatan No.
Tentang Kebisingan Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Per.Menkes
718/Men. Kes./Per/XI/1987
4.21 Peraturan Menteri Kesehatan No.
Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih Per.Menkes
416/Men. Kes./Per/IX/1990
4.22 Peraturan Menteri Kesehatan No.
Tentang Catering Per.Menkes
715/MENKES/2003
4.23 Per. Men Perburuhan Nomor 7 Tahun Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam
Per. Perburuhan
1964 Tempat Kerja

5 KEPUTUSAN MENTERI
5.01 Kep.Menaker No.Kep- 1135/ MEN/1987 Bendera K3 Kep. Menaker

FO-01-08-01 Hal : 2 Rev. : 00/23.01.2009 . .


DAFTAR INDUK PERATURAN
PERUNDANGAN & PERSYARATAN K3L

NO ITEM NOMOR PERATURAN TENTANG JENIS PERATURAN

5.02 Kep.Menaker No.Kep-147/MEN/1989 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan kerja bagi Program


Kep.Menaker
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek.
5.03 Kep.Menaker No.Kep-333/MEN/1989 Tentang Diagnosis & Pelaporan Penyakit Akibat Kerja Kep.Menaker
5.04 Kep.Menaker No. 187 Tahun 1999 Pengendalian B3 ditempat kerja Kep.Menaker
5.05 Kep.Menaker No. 51 Tahun 1999 Niilai Ambang Batas Faktor Fisikal di tempat kerja Kep.Menaker
5.06 Kep.Menaker No.Kep-186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Di tempat Kerja Kep.Menaker
5.07 Kep.Manaker No. Kep - 51/MEN/1999 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja Kep.Menaker
5.08
Kep.Maaanaker No. Kep-187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja Kep.Menaker

5.09 Kep. Dirjen Binawas No. Kep. Tata cara Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Kep. Dirbinaker
338/BW/1998 Dengan Manfaat Lebih Baik
5.10 Kep. Dirjen Binawas Ketenagakerjaan No. Tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi
Kep. Dirbinaker
Kep-407/BW/1999 Lift
5.11 Kep. Dirjen Binawas Ketenagakerjaan No. Tentang Sertifikasi kompetensi Keselamatan dan Kesehatan
Kep. Dirbinaker
Kep-311/BW/2002 Kerja Teknisi Listrik
5.12 Kep. Meneg LH : Kep-12/MEN/3/1994 Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Kep. Meneg LH
Pemantauan Lingkungan
5.13 Kep. Meneg LH Nomor 11 Tahun 2006 Jenis Rencana Usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
Kep. Meneg LH
AMDAL
5.14 Kep. Meneg LH Nomor 86 Tahun 2002 Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Kep. Meneg LH
Pemantauan Lingkungan
5.15 Kep.Meneg LH nomor 3 TAHUN 2008 Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun Kep. Meneg LH
5.16 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri Kep. Meneg LH
51 Tahun 1995
5.17 KepMenLH No.110/MENLH/ 2003 Pedoman penetapan daya tampung beban pencemaran air pada
Kep. Meneg LH
sumber air
5.18 KepMenLH No.111/MENLH/ 2003
Pedoman mengenai syarat dan tata cara perijinan serta
Kep. Meneg LH
pedoman kajian pembuangan air limbah ke air atau sumber air

5.19 KepMenLH No.112/MENLH/ 2003 Baku Mutu air limbah bagi usaha dan kegiatan domestik Kep. Meneg LH
5.20 Kepmen Negara Lingkungan Hidup
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Kep. Meneg LH
Nomor : Kep - 13/MENLH/3/1995

FO-01-08-01 Hal : 3 Rev. : 00/23.01.2009 . .


DAFTAR INDUK PERATURAN
PERUNDANGAN & PERSYARATAN K3L

NO ITEM NOMOR PERATURAN TENTANG JENIS PERATURAN

5.21 Kepmen Negara Lingkungan Hidup


Tentang Baku Tingkat Kebisingan Kep. Meneg LH
Nomor : Kep - 48/MENLH/11/1996
5.22 Kepmen Negara Lingkungan Hidup
Baku Tingkat Getaran Kep. Meneg LH
Nomor : Kep - 49/MENLH/11/1996
5.23 KepmenNegara Lingkungan Hidup
Baku Tingkat Kebauan Kep. Meneg LH
Nomor : Kep - 50 /MENLH/11/1996
5.24 Keputusan Menteri Perindustrian Nomor : Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan
Kep. Menperindag
148 / M / SK / IV / 1985 Industri
5.25 Keputusan Menteri Perindustrian Nomor : Pedoman Teknis penyusunan Pengendalian Dampak Terhadap
Kep. Menperindag
250 tahun 1994 Lingkungan Hidup pada Sektor Industri
5.26 Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Nomor : 230 / MPP / Kep / 7 Barang Yang Diatur Tata Niaga Impornya Kep. Menperindag
/ 1997
5.27 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Perdagangan Nomor : 111 / MPP / Kep / Nomor : 230 / MPP / Kep / 7 / 1997 tentang Barang Yang Diatur Kep. Menperindag
I / 1998 Tata Niaga Impornya
5.28
Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Keputusan Menteri Perindustrian dan
Nomor : 111 / MPP / Kep / I / 1998 Perubahan Keputusan
Perdagangan Nomor : 411 / MPP / Kep / 9 Kep. Menperindag
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 230 / MPP /
/ 1998
Kep / 7 / 1997 tentang Barang Yang Diatur Tata Niaga Impornya

5.29 Keputusan Menteri Perindustrian dan Larangan Memproduksi dan Memperdagangkan Bahan Perusak
Perdagangan Nomor : 110 / MPP / Kep / Lapisan Ozon serta Memproduksi dan Memperdagangkan
I / 1998 Kep. Menperindag
Barang Baru yang Menggunakan Bahan Perusak Ozon (Ozone
Depleting Substance)
5.30 Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Nomor : 410 / MPP / Kep / 9 Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
/ 1998 Nomor : 110 / MPP / Kep / I / 1998 tentang Larangan
Memproduksi dan Memperdagangkan Bahan Perusak Lapisan Kep. Menperindag
Ozon serta Memproduksi dan Memperdagangkan Barang Baru
yang Menggunakan Bahan Perusak Ozon

FO-01-08-01 Hal : 4 Rev. : 00/23.01.2009 . .


DAFTAR INDUK PERATURAN
PERUNDANGAN & PERSYARATAN K3L

NO ITEM NOMOR PERATURAN TENTANG JENIS PERATURAN

5.31 Keputusan Menteri Perindustrian dan


Tata Niaga Impor dan Peredaran Bahan Berbahaya tertentu Kep. Menperindag
Perdagangan Nomor : 254 tahun 2000
5.32 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Perdagangan Nomor : 789 / MPP / Kep / Nomor : 111 / MPP / Kep / I / 1998 Perubahan Keputusan
12 / 2002 Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 230 / MPP / Kep. Menperindag
Kep / 7 / 1997 tentang Barang Yang Diatur Tata Niaga Impornya
sebagaimana telah diubah
5.33 Keputusan Menperindag No.
790/MPP/Kep/12/2002 Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Nomor 110/MPP/Kep/I/1998 tentang Larangan Memproduksi
Dan Memperdagangkan Bahan Perusak Lapisan Ozon Serta Kep. Menperindag
Memproduksi Dan Memperdagangkan Barang Baru Yang
Menggunakan Bahan Perusak Lapisan Ozon

5.34 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : Pengawasan Produksi dan Penggunaan Bahan Berbahaya
Kep. Menperindag
24 / M-IND / PER / 5 / 2006 untuk Industri
5.35 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor :
Ketentuan Import Bahan Perusak Lapisan Ozon Kep. Menperindag
24 / M-DAG / 6 / 2006
5.36 Tata Cara Memperoleh izin penyimpanan, pengumpulan,
Kep.Bapedal Nomor : Kep-
pengoperasian alat pengolahan, pengolahan, dan penimbunan Kep.Bapedal
68/BAPEDAL/05/1994
akhir limbah B3
5.37 Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Tata Cara dan Persyaratan Teknis penyimpanan dan
Dampak Lingkungan Hidup Nomor : Kep- Kep.Bapedal
pengumpulan limbah B3
01/BAPEDAL/09/1995
5.38 Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Hidup Nomor : Kep - Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Kep.Bapedal
02/BAPEDAL/09/1995
5.39 Kep. BAPEDAL Nomor : Kep -
Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah B3 Kep.Bapedal
03/BAPEDAL/09/1995
5.40 Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Hidup Nomor : Kep - Simbol dan Label Limbah Berbahaya dan Beracun Kep.Bapedal
05/BAPEDAL/09/1995

FO-01-08-01 Hal : 5 Rev. : 00/23.01.2009 . .


DAFTAR INDUK PERATURAN
PERUNDANGAN & PERSYARATAN K3L

NO ITEM NOMOR PERATURAN TENTANG JENIS PERATURAN

5.41 Keputusan Kepala Badan Pengendalian


Tata Cara & Persyaratan Penyimpanan Dan Pengumpulan
Dampak Lingkungan Nomor : Kep- Kep.Bapedal
Minyak Pelumas / OliBekas
255/BAPEDAL/08/1996
5.42 Kep.Menkes No.
Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan Kep.Menkes
472/MENKES/PER/V/1996
5.43 Kep.Menkes No. Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
1405/MENKES/SK/XI/2002 dan Industri Kep.Menkes
5.44 Kep.Menkes No.
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum
907/MENKES/SK/VII/2002 Kep.Menkes

6 INSTRUKSI MENTRI
6.01 Instruksi Menaker No.INS- Pengawasan Khusus K3 Penganggulangan Kebakaran
Ins. Menaker
11/Men/BW/1997
6.02 Instruksi Menaker No. INS-2/Men/ Pengesahan Alat Pelindung Diri
Ins. Menaker
BW/BK/1984

7 SURAT EDARAN
7.01 Surat Edaran Kep. Meneg LH No. B- Tentang Kegiatan Wajib UPL & UKL
SE.. Meneg LH
1234/MENLH/08/1999
7.02 Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup Tentang Penyerahan Minyak Pelumas bekas ( mengacu pada
SE.. Meneg LH
Nomor : 08/SE/02/1997 Kep-255/Bapedal/08/1996 )
7.03 Surat Edaran Dirjen Binawas Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri
SE.Dirjen Binawas
No.SE.05/BW/1997
7.04 Surat Edaran Dirjen Binawas Pendaftaran Alat Pelindung Diri
SE.Dirjen Binawas
No.SE.06/BW/1997
7.05 Surat Edaran Menakertrans
Tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan SE.Menaker
No.SE.01/Men/1979
7.06 Surat Edaran Menaker & Trans No. SE- Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan
140/MEN/PPK-KK/II/2004 Kesehatan Kerja di Industri Kimia dengan Potensi Bahaya Besar SE.Menaker
(Mayor Hazard Installation)

FO-01-08-01 Hal : 6 Rev. : 00/23.01.2009 . .


DAFTAR INDUK PERATURAN
PERUNDANGAN & PERSYARATAN K3L

NO ITEM NOMOR PERATURAN TENTANG JENIS PERATURAN

7.07 Surat Edaran Menaker No. Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan
SE.Menaker
SE.01/MEN/1997 Kerja

10 PERSYARATAN CUSTOMER
10.01 UEA, Korea, Jepang Persyaratan penggunaan handle Paper cord CUSTOMER REQUEST
10.02 UEA Penggunaan kertas PCW 40% CUSTOMER REQUEST

Dibu Diper Diset


at iksa ujui

Tand
a
Tang
an

Nama
Tangg
al

FO-01-08-01 Hal : 7 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

UNDANG-UNDANG
1

Menjaga keselamatan kerja


karyawan Hazard
Kewajiban memakai APD di lokasi
1.02 UU NO. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja 1.02.01 Pasal 3 : Syarat-syarat Keselamatan Kerja Memenuhi dgn memberikan APD Identification And
tertentu
terutama pd personil yg Risk Assessment
terkait dgn proses produksi

Pasal 8 : Kewajiban memeriksa kesehatan badan, Pemeriksaan kesehatan


Report hasil
kondisi mental & kemampuan fisik semua tenaga Melakukan medical check up karyawan secara periodik
1.02.02 Memenuhi medical check up
kerja baik pemeriksaan awal dan berkala pada untuk semua karyawan terutama di bagian
karyawan
dokter yang ditunjuk oleh pengusaha. produksi

Pasal 9 : Kewajiban menjelaskan tentang Sosialisasi dan penjelasan


Training/Sosialisasi
1.02.03 Keselamatan dan Kesehatan Kerja kepada tenaga Sosialisasi K3 Memenuhi tentang dasar-dasar K3
K3
kerja baru kepada karyawan baru

Laporan kecelakaan kerja Record kecelakaan


untuk semua karyawan kerja, bukti
1.02.04 Pasal 10 : Kewajiban melaporkan kecelakaan kerja Laporan Kecelakaan Kerja Memenuhi baik saat proses produksi dokumen
maupun tidak (kecelakaan pengajuan ke BPJS
lalu lintas) dan Trauma center

Pasal 13 : Kewajiban mentaati semua petunjuk Pemasangan tanda-tanda


Tanda-tanda keselamatan dan Sign di masing
1.02.05 keselamatan kerja dan memakai alat-alat Memenuhi keselamatan kerja dan
simbol-simbol K3 masing bagian
perlindungan diri yang diwajibkan. simbol-simbol K3
Pemasangan Lembar Undang- Lembar Undang-Undang
Pasal 14 : Kewajiban Pemasangan lembar
Undang Keselamatan Kerja, Keselamatan Kerja, Sign di masing
1.02.06 Undang-Undang Keselamatan Kerja, gambar Memenuhi
Gambar Keselamatan Kerja Gambar Keselamatan masing bagian
Keselamatan Kerja dan penyediaan APD
menyediakan APD Kerja menyediakan APD
Mengikutsertakan semua Laporan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja Pasal 17 : Perusahaan dan tenaga kerja wajib ikut
1.03 UU NO. 3 Tahun 1992 1.03.01 BPJS ketenagakerjaan Memenuhi pekerja menjadi peserta pendaftaran BPJS
(Jamsostek) serta dalam Program Jamsostek
BPJS ketenagakerjaan ketenagakerjaan,

Pasal 22 : Perusahaan wajib membayar iuran dan


melakukan pemungutan iuran yang menjadi Pemotongan gaji untuk
Pemotongan gaji untuk iuran bukti pembayaran /
1.03.02 kewajiban tenaga kerja melalui pemotongan upah Memenuhi BPJS dangan persentase
BPJS Transfer BPJS
tenaga kerja serta membayarkan kepada Badan sesuai dengan peraturan
Penyelenggara dalam waktu yang ditetapkan.

Pasal 14 : Setiap Usaha dan / atau kegiatan


Undang Undang RI No. 23 IK Pengendakian Limbah Instruksi kerja
1.04 Pengelolaan Lingkungan Hidup 1.04.01 dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku Pengelolaan limbah B3 & Non B3 Memenuhi
Tahun 1997 B3 & Non B3 Pengolahan limbah
kerusakan lingkungan hidup

Manifest
Melakukan pengolahan pengiriman limbah,
Pasal 16 : Setiap penanggung jawab usaha dan / Pengelolaan limbah B3 & Non B3
limbah dengan bukti kontrak
1.04.02 atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah dilakukan oleh pihak ke tiga dan Memenuhi
menggunakan pihak ke 3 dengan pengolah
hasil usaha dan / atau kegiatan. pembangunan TPS
(PT. BILQIS) limbah / transporter,
perijinan TPS

FO-01-08-02 Hal : 8 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Manifest
Melakukan pengolahan pengiriman limbah,
Pasal 17 : Setiap penanggung jawab usaha dan / Pengelolaan limbah B3
limbah dengan bukti kontrak
1.04.03 atau kegiatan wajib melakukan pengolahan bahan diserahkan ke pihak ke tiga dan Memenuhi
menggunakan pihak ke 3 dengan pengolah
berbahaya dan beracun. pembangunan TPS
(PT. BILQIS) limbah / transporter,
perijinan TPS

Pasal 18 : Setiap Usaha dan / atau kegiatan yang


kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar
1.04.04 dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib UKL / UPL Memenuhi UKL UPL UKL UPL
memiliki analisis mengenai dampak lingkungan
hidup

Manifest
Melakukan pengolahan pengiriman limbah,
Pengelolaan limbah B3
Pasal 20 : Larangan melakukan pembuangan limbah dengan bukti kontrak
1.04.05 diserahkan ke pihak ke tiga dan Memenuhi
limbah ke lingkungan hidup menggunakan pihak ke 3 dengan pengolah
pembangunan TPS
(PT. BILQIS) limbah / transporter,
perijinan TPS

Pasal 10 : Untuk mewujudkan derajat kesehatan


dan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
Pemeriksaan kesehatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit Report hasil
Undang Undang RI No. 23 Melakukan medical check up karyawan secara periodik
1.05 Kesehatan 1.05.01 (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), Memenuhi medical check up
Tahun 1992 untuk semua karyawan terutama di bagian
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang karyawan
produksi
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.

Pasal 22 ayat (1) : Kesehatan lingkungan Laporan


1.05.02 diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas Program 5R Memenuhi Patroli 5R pengecheckan
lingkungan yang sehat kebersihan

Pasal 22 ayat (2) : Kesehatan lingkungan


Laporan
dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan
1.05.03 Program 5R Memenuhi Patroli 5R pengecheckan
pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan
kebersihan
lingkungan lainnya
Hasil pengujian air,
Pasal 22 ayat (3) : Kesehatan lingkungan meliputi
manifest
penyehatan air dan udara, pengamanan limbah
Pengukuran lab pada Lingkungan pengiriman limbah,
1.05.04 padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan Memenuhi Memenuhi standard
Kerja Uji Emisi,
kebisingan, pengendalian faktor penyakit dan
kebisingan dan
penyehatan atau pengamanan lainnya.
udara
List karyawan yang
Pasal 23 ayat (1) : Kesehatan kerja diselenggara- sudah terdaftar
Program JPK dan
1.05.05 kan untuk mewujudkan produktifitas kerja yang Pelayanan Kesehatan Kerja Memenuhi BPJS Dan hasil
pelayanan kesehatan
optimal. medical check up
Pemeriksaan kesehatan secara periodik
Pasal 23 ayat (2) : Kesehatan kerja meliputi Report hasil
Melakukan medical check up karyawan secara periodik
1.05.06 pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit Memenuhi medical check up
untuk semua karyawan terutama di bagian
akibat kerja dan syarat kesehatan kerja karyawan
produksi

FO-01-08-02 Hal : 9 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

List karyawan yang


sudah terdaftar
Pasal 23 ayat (3) : Setiap tempat kerja wajib Program JPK dan
1.05.07 Pelayanan Kesehatan Kerja Memenuhi BPJS Dan hasil
menyelenggarakan kesehatan kerja pelayanan kesehatan
medical check up
secara periodik

Pasal 86 ayat (1) : Setiap pekerja/buruh berhak


Perjanjian Kerja
untuk memperoleh perlindungan atas a.
Undang Undang RI No. 13 Dibuatkan tata tertib dan aturan Perjanjian Kerja Bersama Bersama dan
1.06 Ketenaga Kerjaan 1.06.01 keselamatan dan kesehatan kerja, b. moral dan Memenuhi
Tahun 2003 mengenai K3 dan peraturan perusahaan peraturan
kesusilaan dan c. perlakuan yang sesuai dengan
perusahaan
harkat dan martabat manusia serta nilai nilai agama

Pasal 86 ayat (2) : untuk melindungi keselamatan


pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja Pelaksanaan program kesehatan Sistem Manajemen ISO Sistem Manajemen
1.06.02 Memenuhi
yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan pemberian APD 14001 : 2015 ISO 14001 : 2015
dan kesehatan kerja

Pasal 86 ayat (3) : Perlindungan sebagaimana


Pengelolaan keselamatan dan Sistem Manajemen ISO Sistem Manajemen
1.06.03 dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai Memenuhi
kesehatan kerja 14001 : 2015 ISO 14001 : 2015
dengan perundang-undangan yang berlaku

Pasal 87 ayat (1) : Setiap perusahaan wajib


menerapkan sistem manajemen keselamatan dan Sistem Manajemen ISO 14001 : Sistem Manajemen ISO Sistem Manajemen
1.06.04 Memenuhi
kesehatan kerja yang teruntegrasi dengan sistem 2015 14001 : 2015 ISO 14001 : 2015
manajeman perusahaan

Pasal 87 ayat (2) : Ketentuan mengenai penerapan


sistem manajemen keselamatan dan kesehatan Sistem Manajemen ISO 14001 : Sistem Manajemen ISO Sistem Manajemen
1.06.05 Memenuhi
kerja sebagai mana dimaksud pada ayat (1) diatur 2015 14001 : 2015 ISO 14001 : 2015
dengan peraturan pemerintah.

Pasal 13 : Pengolahan kawasan pemukiman, Tempat


Membuat dan memisahkan
kawasan komersial, kawasan industri kawasan Tempat pembuangan sampah pembuangan
Undang Undang RI No. 18 Tempat pembuangan
1.07 Pengelolaan Sampah 1.07.01 khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas domestik dan limbah hasil Memenuhi sampah domestik
Tahun 2008 sampah domestik dan
lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan produksi dan limbah hasil
limbah hasil produksi
sampah. produksi

2 PERATURAN PEMERINTAH RI

Pasal 2 (ayat 3) : Pengusaha yang mempekerjakan


tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih, atau
Perusahaan
membayar upah paling sedikit Rp. 1.000.000
mengikutsertakan seluruh
sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya List karyawan yang
Peraturan Pemerintah No. Penyelenggaraan Program Pendaftaran seluruh karyawan pekerja dalam program
2.01 2.01.01 dalam program Jamsostek yang terdiri dari : Memenuhi telah terdaftar
14 Tahun 1993 Jamsostek menjadi peserta BPJS BPJS yang meliputi
Jaminan berupa uang yang meliputi ; Jaminan BPJS
Kesehatan, sosial tenaga
Kecelakaan Kerja, Jaminan kematian, Jaminan Hari
kerja dan jaminan hari tua
Tua, dan Jaminan berupa pelayanan ; yaitu jaminan
pemeliharaan kesehatan.

FO-01-08-02 Hal : 10 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Perusahaan
Pasal 33 (ayat 1) : Jaminan pemeliharaan mengikutsertakan seluruh
List karyawan yang
kesehatan diberikan kepada pekerja atau suami Pendaftaran seluruh karyawan pekerja dalam program
2.01.03 Memenuhi telah terdaftar
atau isteri yang sah dan anak sebanyak-banyaknya menjadi peserta BPJS BPJS yang meliputi
BPJS
3 orang anak. Kesehatan, sosial tenaga
kerja dan jaminan hari tua
Perusahaan
Pasal 33 (ayat 2) : Tenaga kerja atau suami atau
mengikutsertakan seluruh
isteri dan anak berhak atas pemeliharaan List karyawan yang
Pendaftaran seluruh karyawan pekerja dalam program
2.01.04 kesehatan yang sekurang-kurangnya sama dengan Memenuhi telah terdaftar
menjadi peserta BPJS BPJS yang meliputi
paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar yang BPJS
Kesehatan, sosial tenaga
diselenggarakan oleh badan penyelenggara.
kerja dan jaminan hari tua

Pasal 3 : Setiap orang yang melakukan usaha dan Manifest


Peraturan Pemerintah atau kegiatan yang menghasilkan limbah B3 Pengelolaan Limbah B3 Limbah B3 dikelola sesuai pengiriman limbah,
Pengelolaan Limbah Bahan
2.02 Republik Indonesia Nomor 2.02.01 dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkannya diserahkan ke pihak ke tiga (PT. Memenuhi dengan peraturan surat kerja sama
Berbahaya dan Beracun (B3)
18 Tahun 1999 itu secara langsung ke dalam media lingkungan BILQIS) perundangan dengan pengolah
hidup, tanpa pengolahan terlebih dahulu. limbah / transporter

Pasal 4 : Setiap orang atau bahan usaha yang


Manifest
melakukan kegiatan penyimpanan, pengumpulan,
Pengelolaan Limbah B3 Limbah B3 dikelola sesuai pengiriman limbah,
pengangkutan, pengolahan, dan penimbunan
2.02.02 diserahkan ke pihak ke tiga (PT. Memenuhi dengan peraturan surat kerja sama
limbah B3 dilarang melakukan pengenceran untuk
BILQIS) perundangan dengan pengolah
maksud menurunkan konsentrasi zat racun dan
limbah / transporter
bahaya limbah B3.
Pasal 4 : Setiap orang atau bahan usaha yang
Manifest
melakukan kegiatan penyimpanan, pengumpulan,
Pengelolaan Limbah B3 Limbah B3 dikelola sesuai pengiriman limbah,
pengangkutan, pengolahan, dan penimbunan
2.02.03 diserahkan ke pihak ke tiga (PT. Memenuhi dengan peraturan surat kerja sama
limbah B3 dilarang melakukan pengenceran untuk
BILQIS) perundangan dengan pengolah
maksud menurunkan konsentrasi zat racun dan
limbah / transporter
bahaya limbah B3.
Pasal 9 (ayat 1) : Setiap orang yang melakukan
Manifest
usaha dan atau kegiatan yang menggunakan
Pengelolaan Limbah B3 Limbah B3 dikelola sesuai pengiriman limbah,
bahan berbahaya dan beracun dan atau
2.02.04 diserahkan ke pihak ke tiga (PT. Memenuhi dengan peraturan surat kerja sama
menghasilkan limbah B3 wajib melakukan reduksi
BILQIS) perundangan dengan pengolah
limbah B3, mengolah limbah B3 dan atau
limbah / transporter
menimbun limbah B3.
Pasal 9 (ayat 4) : Pengolahan dan atau
Manifest
penimbunan limbah B3 dapat dilakukan sendiri oleh
Pengelolaan Limbah B3 Limbah B3 dikelola sesuai pengiriman limbah,
penghasil limbah B3 atau penghasil limbah B3
2.02.05 diserahkan ke pihak ke tiga (PT. Memenuhi dengan peraturan surat kerja sama
dapat menyerahkan pengolahan dan atau
BILQIS) perundangan dengan pengolah
penimbunan limbah B3 yang dihasilkannya itu
limbah / transporter
kepada pengolah dan atau penimbun B3.

Pasal 10 : Penghasil limbah B3 dapat menyimpan


limbah B3 yang dihasilkan paling lama 90 hari Manifest
sebelum menyerahkannya kepada pengumpul atau Pengelolaan Limbah B3 Limbah B3 dikelola sesuai pengiriman limbah,
2.02.06 pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah diserahkan ke pihak ke tiga (PT. Memenuhi dengan peraturan surat kerja sama
B3, atau dapat menyimpan limbah B3 lebih dari 90 BILQIS) perundangan dengan pengolah
hari bila limbah limbah B3 yang dihasilkan kurang limbah / transporter
dari 50 kg per hari.

FO-01-08-02 Hal : 11 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 11 (ayat 1) : Penghasil limbah B3 wajib


membuat dan menyimpan catatan tentang ; jenis, Manifest
karakteristik, jumlah, waktu dihasilkan limbah B3, Pengelolaan Limbah B3 Limbah B3 dikelola sesuai pengiriman limbah,
2.02.07 waktu penyerahan limbah B3 dan nama diserahkan ke pihak ke tiga (PT. Memenuhi dengan peraturan surat kerja sama
pengangkut limbah B3 yang melaksanakan BILQIS) perundangan dengan pengolah
pengiriman kepada pengumpul atau pemanfaat limbah / transporter
atau pengolah atau penimbun limbah B3.

Pasal 11 (ayat 2) : Penghasil limbah B3 wajib


menyampaikan catatan sekurang-kurangnya sekali
dalam 6 bulan kepada instansi yang bertanggung Melaporkan kepada Laporan UKL &
2.02.08 Laporan UKL & UPL Memenuhi
jawab dengan tembusan kepada instansi yang instansi terkait UPL
terkait dan Bupati/walikotamadya Kepala Daerah
tingkat II yang bersangkutan.
Pasal 28 : Setiap kemasan limbah B3 wajib diberi
2.02.12 simbol dan label yang menunjukkan karakteristik Kemasan Limbah B3 Memenuhi Pemberian label Label limbah
dan jenis imbah B3.
Pasal 29 (ayat 1) : Penyimpanan limbah B3 wajib
IK Tempat Penyimpanan Limbah Perijinan TPS
2.02.13 dilakukan di tempat penyimpanan yang sesuai Memenuhi TPS Limbah
B3, perijinan TPS limbah
dengan persyaratan.

Pasal 29 (ayat 2) : Tempat Penyimpanan limbah


B3 wajib memenuhi persyaratan ; Lokasi tempat
penyimpanan yang bebas banjir, tidak rawan IK Tempat Penyimpanan Limbah Perijinan TPS
2.02.14 Memenuhi TPS Limbah
bencana, rancangan bangunan disesuaikan dengan B3, perijinan TPS limbah
jumlah, karakteristik limbah dan upaya
pengendalian pencemaran lingkungan.

Pasal 31 : Penyerahan limbah B3 oleh penghasil


dan atau pengumpul dan atau pemanfaat dan atau Dokumen pengiriman /
2.02.15 Memenuhi Manifest Limbah B3 Manifest Limbah B3
pengolah kepada pengangkut wajib disertai pengangkutan Limbah B3
dokumen limbah B3

Pasal 40 : Setiap badan usaha yang melakukan


kegiatan ; penyimpanan, pengumpulan, Ijin TPS
Ijin TPS pengelolahan
2.02.16 pemanfaatan, pengolahan, dan atau penimbunan Ijin TPS pengelolahan Limbah B3 Memenuhi pengelolahan
Limbah B3
limbah B3 wajib memiliki izin operasi dari Kepala Limbah B3
instansi yang bertanggung jawab.

Pasal 3 : Jenis usaha dan / atau kegiatan yang


Peraturan Pemerintah RI Analisis Mangenai Dampak kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar
2.03 2.03.01 UKL & UPL Memenuhi UKL & UPL UKL & UPL
No.27 Tahun 1999 Lingkungan dan penting terhadap lingkungan hidup setelah
ditetapkan oleh Menteri wajib memiliki AMDAL

Pasal 5 : Pedoman mengenai dampak besar dan


penting suatu usaha dan / atau kegiatan terhadap
2.03.02 UKL & UPL Memenuhi UKL & UPL UKL & UPL
lingkungan ditetapkan oleh Kepala Instansi yang
ditugasi mengendalikan dampak lingkungan.

FO-01-08-02 Hal : 12 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 22 : Setiap orang yang melakukan usaha


dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang
Peraturan Pemerintah RI mengeluarkan emisi dan/atau ganguan wajib
2.04 Pengendalian pencemaran udara 2.04.01 Baku Mutu udara Memenuhi Uji emisi Hasil Uji Emisi
no 41 tahun 1999 memenuhi persyaratan mutu emisi dan/atau
gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan
usaha dan/atau kegiatan.
Pasal 30 : Setiap penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang
2.04.02 mengeluarkan emisi wajib mentaati ketentuan baku Baku Mutu udara Memenuhi Uji emisi Hasil Uji Emisi
mutu udara ambient, baku mutu emisi, dan baku
tingkat gangguan.
Pasal 39 : Setiap penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang Hasil Uji Emisi dan
2.04.03 Baku Mutu Gangguan Memenuhi Uji emisi dan kebisingan
mengeluarkan gangguan wajib mentaati ketentuan kebisingan
baku tingkat gangguan.

Peraturan Pemerintah Tentang perubahan atas PP No. Pasal 6 : Limbah B3 dapat diidentifikasi menurut
Sumber dan karakteristik Limbah Menyesuaikan dengan
2.05 Republik Indonesia Nomor 18 thn 1999 tentang Pengelolaan 2.05.01 sumber dan atau uji karakteristik dan atau uji Memenuhi UKL, UPL,
B3 peraturan perundangan
85 Tahun 1999 Limbah B3 ( pasal 6, 7 dan 8 ) toksikologi

Manifest
Peraturan Pemerintah Pasal 4 : Setiap orang atau badan usaha yang pengiriman limbah,
Pengelolaan Bahan Berbahaya
2.06 Republik Indonesia Nomor 2.06.01 melakukan kegiatan B3 wajib mencegah terjadinya Pengelolaan B3 Memenuhi IK Pengendalian B3 surat kerja sama
Dan Beracun ( B3 )
74 Tahun 2001 pencemaran dan atau kerusakan lingkungn hidup. dengan pengolah
limbah / transporter

Pasal 12 : Setiap penanggung jawab


pengangkutan, penyimpanan, dan pengedaran B3 Sesuai peraturan
2.06.03 MSDS Memenuhi MSDS
wajib menyertakan Lembar Data Keselamatan perundangan
Bahan (Material Safety Data Sheet).

Pasal 14 : Setiap B3 yang dihasilkan, diangkut,


Sesuai peraturan
2.06.04 diedarkan, disimpan wajib dikemas sesuai dengan Klasifikasi B3 Memenuhi UKL UPL
perundangan
klasifikasinya.
Pasal 15 : Setiap kemasan B3 wajib diberikan
simbol dan label serta dilengkapi dengan Lembar Sesuai peraturan
2.06.05 Simbo dan Label serta MSDS Memenuhi Label dan MSDS
Data Keselamatan Bahan (Material safety Data perundangan
sheet).
Pasal 17 : Simbol dan label B3 yang mengalami
Sesuai peraturan Simbol dan Label
2.06.06 kerusakan pada saat penyimpanan wajib diberikan Penggantian Simbol dan Label B3 Memenuhi
perundangan B3
simbol dan label yang baru
Pasal 18 (ayat 1) : Setiap tempat penyimpanan B3 Sesuai peraturan Tempat
2.06.07 Tempat Penyimpanan B3 Memenuhi
wajib diberikan simbol dan label. perundangan Penyimpanan B3

Pasal 18 (ayat 2) : Tempat penyimpanan B3 wajib Sesuai peraturan Tempat


2.06.08 Tempat Penyimpanan B3 Memenuhi
memenuhi persyaratan perundanganyang berlaku. perundangan Penyimpanan B3

Pasal 19 : Pengelolaan tempat penyimpanan B3


Sesuai peraturan Tempat
2.06.09 wajib diengkapi ldengan sistem tanggap darurat Tempat Penyimpanan B3 Memenuhi
perundangan Penyimpanan B3
dan prosedur penanganan B3.

FO-01-08-02 Hal : 13 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 20 : B3 kadaluarsa dan atau tidak memenuhi


spesifikasi dan atau bekas kemasan, wajib dikelola Sesuai peraturan Tempat
2.06.10 Tempat Penyimpanan B3 Memenuhi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan di perundangan Penyimpanan B3
bidang pengelolaan limbah B3.

Pasal 22 : Setiap orang yang melakukan kegiatan Pemakaian APD, Daftar karyawan
Pemakaian APD, Pengikutsertaan
pengelolaan B3 wajib menjaga keselamatan, Pengikutsertaan yang terdaftar
2.06.11 keanggotaan BPJS, medical Memenuhi
kesehatan kerja dan wajib mengikutsertakan tenaga keanggotaan BPJS, BPJS, Hasil
check up periodeik
kerjanya. medical check up periodeik medical check up

Pasal 24 & 25 : Setiap orang yang melakukan


kegiatan pengelolaan B3 wajib menanggulangi
terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat
akibat B3 dengan ; mengamankan (meng-isolasi)
tempat terjadinya kecelakaan, menanggulangi
kecelakaansesuai dengan prosedur tetap Sesuai peraturan
2.06.12 Pengelolaan B3 Memenuhi Pengelolaan B3
penanggulangan kecelakaan, melaporkan perundangan
kecelakaan dan atau keadaan darurat kepada
aparat Pemerintah Kabupaten/Kota setempat, dan
memberikan informasi, bantuan, dan melakukan
evakuasi terhadap masyarakat di sekitar lokasi
kejadian.

Pasal 31 : Setiap orang yang melakukan kegiatan


pengelolaan B3 wajib menyampaikan laporan
tertulis tentang pengelolaan B3 secara berkala Laporan Pengelolaan B3 dan UKL
2.06.13 Memenuhi UKL / UPL UKL UPL
sekurang-kurangnya setiap 6 bulan kepada instansi UPL
yang bertanggung jawab dan instansi yang
berwenang di bidang tugas masing-masing

Pasal 33 : Setiap orang yang melakukan


pengelolaan B3 wajib meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap potensi dampak B3 yang Laporan Pengelolaan B3 dan UKL
2.06.14 Memenuhi UKL / UPL UKL UPL
akan timbul terhadap lingkungan hidup, kesehatan UPL
manusia, dan makhluk hidup lainnya akibat adanya
kegiatan pengelolaan B3.
Pasal 35 : Penanggung jawab kegiatan
pengelolaan B3 wajib menyediakan informasi
Laporan Pengelolaan B3 dan UKL
2.06.15 kepada masyarakat tentang upaya pengendlian Memenuhi UKL / UPL UKL UPL
UPL
dampak lingkungan hidup akibat kegiatan
pengelolaan B3.
Lampiran 1 : Peraturan
Sesuai peraturan
pemerintah Republik Indonesia 2.06.16 Daftar Bahan Berbahaya dan beracun Daftar B3 Memenuhi Daftar B3
perundangan
nomor 74 tahun 2001
Peraturan Pemerintah Tentang Pengolahan Kualitas Air
Pasal 42 : Larangan membuang limbah padat dan Penampungan limbah ke Penampungan
2.07 Republik Indonesia Nomor Dan Pengendalian Pencemaran 2.07 Pembuangan Air Limbah Memenuhi
atau gas ke dalam air atau sumber air. TPS limbah ke TPS
82 Tahun 2002 Air

FO-01-08-02 Hal : 14 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 22 : Setiap orang yang melakukan usaha


dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang
Peraturan Pemerintah RI mengeluarkan emisi dan/atau ganguan wajib
2.08 Pengendalian pencemaran udara 2.08.01 Baku Mutu udara Memenuhi Uji emisi Hasil uji emisi
no 41 tahun 1999 memenuhi persyaratan mutu emisi dan/atau
gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan
usaha dan/atau kegiatan.

Pasal 24 : Setiap usaha dan/atau kegiatan yang


tidak wajib memiliki AMDAL, maka pejabat
berwenang menerbitkan izin usaha dan/atau
kegiatan mewajibkan penanggung jawab usaha
2.08.02 dan/atau kegiatan untuk mematuhi ketentuan baku Baku mutu Emisi Memenuhi Uji emisi Hasil uji emisi
mutu emisi dan/atau baku tingkat gangguan untuk
mencegah dan menanggulangi pencemaran udara
akibat dilaksanakannya rencana usaha dan/atau
kegiatannya.

Pasal 25 : Setiap orang atau penanggung jawab


usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan
2.08.03 terjadinya pencemaran udara dan/atau gangguan Pencemaran udara Memenuhi Uji emisi Hasil uji emisi
wajib melakukan upaya penanggulangan dan
pemulihannya.
Pasal 30 : Setiap penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang
2.08.04 mengeluarkan emisi wajib mentaati ketentuan baku Pencemaran udara Memenuhi Uji emisi Hasil uji emisi
mutu udara ambient, baku mutu emisi, dan baku
tingkat gangguan.
Pasal 39 : Setiap penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang
2.08.05 Baku Mutu Gangguan Memenuhi Uji emisi Hasil uji emisi
mengeluarkan gangguan wajib mentaati ketentuan
baku tingkat gangguan.

Lampiran peraturan Pemerintah


2.08.06 Baku mutu Udara Ambient nasional Baku Mutu Udara ambient Memenuhi Uji emisi Hasil uji emisi
RI No 41 tahun 1999

3 KEPUTUSAN PRESIDEN

Pasal 2 : Setiap tanaga kerja yang menderita Hasil Medical


penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak check up secara
Pemeriksaan secara
3.01 Kepres No. 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Akibat Kerja 3.01.01 mendapat Jaminan Kecelakaan Kerja baik pada Penyakit Akibat Kerja Memenuhi periodik dan
periodik
hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja pendaftaran
berakhir. kepesertaan BPJS

Pasal 3 : Hak atas Jaminan Kecelakaan Kerja bagi


tenaga kerja yang berhubungan kerjanya telah Hasil Medical
berakhir sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 check up secara
Pemeriksaan secara
3.01.02 diberikan, apabila menurut hasil diagnosa dokter Penyakit Akibat Kerja Memenuhi periodik dan
periodik
yang merawat penyakit tersebut disebabkan oleh pendaftaran
pekerjaan selama tenaga kerja yang bersangkutan kepesertaan BPJS
masih dalam hubungan kerja.

FO-01-08-02 Hal : 15 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 3 : Hak atas Jaminan Kecelakaan Kerja Hasil Medical


sebagaimana dimaksud dalam ayat 1diberikan, check up secara
Pemeriksaan secara
3.01.03 apabila penyakit yang timbul dalam waktu paling Penyakit Akibat Kerja Memenuhi periodik dan
periodik
lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak hubungan kerja pendaftaran
berakhir. kepesertaan BPJS

4 PERATURAN MENTRI
Tentang pemeriksaan kesehatan
Peraturan Menteri Tenaga Pasal 2 (ayat 1) : Kewajiban Perusahaan Surat kesehatan dari dokter
tenaga kerja dalam Surat kesehatan dari dokter untuk Surat kesehatan
4.01 Kerja dan Transmigrasi No 4.01.01 mengadakan Pemeriksaan kesehatan sebelum Memenuhi untuk karyawan yang baru
penyelenggaraan keselamatan karyawan yang baru masuk dari dokter
2 tahun 1980 pekerja diterima bekerja. masuk
kerja
Pasal 2(ayat 5) : Kewajiban Perusahaan Surat kesehatan dari dokter
Surat kesehatan dari dokter untuk Surat kesehatan
4.01.02 menyusun pedoman pemeriksaan kesehatan Memenuhi untuk karyawan yang baru
karyawan yang baru masuk dari dokter
sebelum kerja. masuk

Hasil Medical
Pasal 3 (ayat 2) : Kewajiban Perusahaan check up secara
Pemeriksaan secara
4.01.03 mengadakan Pemeriksaan kesehatan pekerja Pemeriksaan secara periodik Memenuhi periodik dan
periodik
secara berkala sekurang-kurangnya 1 tahun sekali. pendaftaran
kepesertaan BPJS

Pasal 3 (ayat 4) : Kewajiban Perusahaan


4.01.04 menyusun pedoman pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan secara periodik Memenuhi
berkala.

Pasal 5 : Kewajiban Perusahaan mengadakan


Pemeriksaan kesehatan khusus terhadap pekerja
yang mengalami kecelakaan atau penyakit yang
Hasil Medical
memerlukan perawatan lebih dari 2 minggu, usia
check up secara
diatas 40 tahun, tenaga kerja wanita, cacat, pekerja Pemeriksaan secara
4.01.05 Pemeriksaan secara periodik Memenuhi periodik dan
muda yang melakukan pekerjaan tertentu, pekerja periodik
pendaftaran
yang diduga mengalami gangguan kesehatan dan
kepesertaan BPJS
apabila terdapat keluhan-keluhan di antara pekerja
membuat rencana pemeriksaan kesehatan khusus
serta melaporkan kepada instansi terkait.

Hasil Medical
Pasal 6 (ayat 1) : Kewajiban Perusahaan membuat check up secara
Pemeriksaan secara
4.01.06 rencana pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, Pemeriksaan secara periodik Memenuhi periodik dan
periodik
berkala, dan pemeriksaan kesehatan khusus. pendaftaran
kepesertaan BPJS

Pasal 6 (ayat 2) : Kewajiban Perusahaan membuat


Hasil Medical
laporan dan menyampaikan selambat-lambatnya 2
check up secara
bulan sesudah pemeriksaan kesehatan dilakukan Pemeriksaan secara
4.01.07 Pemeriksaan secara periodik Memenuhi periodik dan
kepada Direktur Jenderal BinaLindung Tenaga periodik
pendaftaran
Kerja melalui Kantor Wilayah Ditjen Binalindung
kepesertaan BPJS
Tenaga Kerja setempat.

FO-01-08-02 Hal : 16 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 4 (ayat 1) : Setiap APAR harus ditempatkan


Tentang Syarat - Syarat Setiap Posisi APAR
pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas,
4.02 Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Pemasangan
Republik Indonesia 4.02.01
Dan Pemeliharaan No. Per.04/MEN/1980 Tanda pemasangan APAR Memenuhi dilengkapi dengan tanda Sign APAR
mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi tanda
Alat Pemadam Kebakaran pemasangan.
pemasangan.
2. Untuk mendapatkan sertifikat dan lisensi, teknisi
Sertifikat ahli K3
4.02.02 listrik wajib mengikuti pembinaan K3 listrik dan K3 Listrik Memenuhi Memiliki ahli K3 Listrik
Listrik
dinyatakan lulus.
Tanda pemasangan APAR
Pasal 4 (ayat 2) : Tanda pemasangan harus sesuai
4.02.03 Tanda pemasangan APAR Memenuhi berbentuk segitiga Sign APAR
dengan ketentuan
berwarna merah.
3. Penyelenggara pembinaan K3 listrik dapat
Sertifikat ahli K3
4.02.04 dilaksanakan oleh perusahaan jasa Keselamatan K3 Listrik Memenuhi Memiliki ahli K3 Listrik
Listrik
dan kesehatan kerja (PJK3).
Tanda Pemasangan APAR
Pasal 4 (ayat 3) : Tinggi tanda pemasangan adalah
4.02.05 Tanda pemasangan APAR Memenuhi dipasang pada ketinggian ± Sign APAR
125 cm dari dasar lantai tepat diatas APAR
2 meter.

Lokasi Penempatan APAR


Pasal 4 (ayat 4) : Penempatan dan pemasangan
disesuaikan dengan
4.02.06 APAR harus sesuai dengan jenis dan Penempatan APAR Memenuhi Map APAR
pengolongan kebakaran
penggolongan kebakaran
yang mungkin terjadi.

Penempatan APAR
Pasal 4 (ayat 5) : Penempatan dan Pemasangan
disesuaikan dengan
4.02.07 APAR yang satu dengan APAR lainnya tidak boleh Penempatan APAR Memenuhi Map APAR
bahaya rawan kebakaran di
melebihi 15 meter
lokasi kerja.

Pasal 6 & 7 : APAR harus dipasang menggantung Sebagian APAR dipasang


pada dinding atau dalam lemari atau kotak yang Posisi APAR di dalam ruangan menggantung dan dengan
4.02.08 Memenuhi Map APAR
tidak dikunci atau yang dikunci tapi harus ada kaca dan di luar ruangan. menggunakan Box untuk
pengaman dengan tebal max. 2 mm. yang di luar ruangan.

Pasal 8 : Pemasangan APAR harus sedemikian


APAR dipasang
rupa sehingga bagian paling atas APAR pada
menggantung dengan
4.02.09 ketinggian 1,2 meter dari lantai, kecuali untuk jenis Ketinggian pemasangan APAR Memenuhi Map APAR
posisi memudahkan
CO2 dan Dry chemical bisa lebih rendah dengan
pengambilan.
jarak tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.

Pasal 9 : APAR dipasang pada ruangan


Temperatur Ruangan
bertemperatur maksimum 49 °C dan minimum Temperatur ruang untuk
4.02.10 Memenuhi sudah memenuhi kriteria Map APAR
minus 44 °C kecuali jika APAR dibuat khusus diluar Pemasangan APAR
perundangan.
suhu batas tersebut.
Pasal 10 : APAR yang ditempatkan di alam terbuka Apar di luar ruangan harus
4.02.11 Box APAR Memenuhi Map APAR
harus dilindungi dengan tutup pengaman di dalam box.

Pasal 11 : Setiap APAR harus diperiksa 2 kali Pemeriksaan APAR


4.02.12 dalam setahun yaitu berjangka waktu 6 bulan dan Pemeriksaan APAR Memenuhi dilakukan setiap 6 bulan Map APAR
12 bulan. yang dilakukan oleh Agen.

Pasal 12-13 : Teknis pemeriksaan APAR untuk Pemeriksaan APAR


4.02.13 pemeriksaan jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan, Item Pemeriksaan APAR Memenuhi meliputi Pemeriksaan Map APAR
harus sesuai pasal ini Powder, tekanan

Pasal 14 : Petunjuk cara pemakaian APAR harus Petunjuk pemakaian APAR Instruksi kerja
4.02.14 Cara pemakaian APAR Memenuhi
dapat dibaca dengan jelas terpasang di setiap APAR pemakaian APAR

FO-01-08-02 Hal : 17 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 2 ayat 1 : Kewajiban Perusahaan


melaporkan temuan Penyakit akibat kerja setelah
pemeriksaan kesehatan berkala atau pemeriksaan
PerMen Tenaga Kerja Kewajiban Lapor Penyakit Akibat Laporan hasil
4.03 4.03.01 kesehatan khusus yang diderita tenaga kerja Laporan Penyakit Akibat Kerja memenuhi Hasil medical check up
No.Per.01 /MEN/1981 Kerja medical check up
secara tertulis kepada Kantor Dirjen Pembinaan
Hubungan Perburuhan dan perlindungan tenaga
kerja setempat sesuai lampiran.

Pasal 4 ayat 1 : Kewajiban Perusahaan melakukan


Laporan hasil
4.03.02 tindakan-tindakan preventif agar tindakan yang Laporan Penyakit Akibat Kerja memenuhi Hasil medical check up
medical check up
sama tidak terulang.
Pasal 4 ayat 3 : Kewajiban Perusahaan
Penggunaan APD untuk semua
4.03.03 menyediakan secara cuma-cuma semua APD yang Memenuhi penyediaan APD APD
pekerja
diwajibkan penggunaannya oleh pekerja
Pendaftaran seluruh
Per.Menaker Pasal 3 ayat 1 : Setiap tenaga kerja berhak Pelayanan Kesehatan kerja List karyawan
4.04 No.Per.03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja 4.04.01 Memenuhi keryawan dalam
mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja Tingkat I kepesertaan BPJS
kepesertaan BPJS
Pasal 3 ayat 2 : Pengurus wajib memberikan Pendaftaran seluruh
Pelayanan Kesehatan kerja List karyawan
4.04.02 pelayanan kesehatan Kerja sesuai dengan Memenuhi keryawan dalam
Tingkat I kepesertaan BPJS
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepesertaan BPJS

Pasal 5 ayat 2 : Bahan dari bejana tekanan yang


dibuat dari baja zat arang harus mempunyai
PerMen Tenaga Kerja Laporan hasil
4.05 Bejana Tekanan 4.05.01 kekuatan tarik antara 35 kg/mm2 - 56 kg/mm2 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
No.Per.01 /MEN/1982 pemeriksaan
kecuali jika bejana tekanan itu tidak mempunyai
sambungan kekuatan tariknya maksimal 75 kg/mm 2

Pasal 5 ayat 3 : Angka regang hingga putus dalam


proses dari baja zat arang pada batang coba d.p 5 Laporan hasil
4.05.02 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
sekurang-kurang sesuai dengan lampiran 1(Tabel pemeriksaan
Angka Regang)
Pasal 5 ayat 5 : Jika bejana bahannya bukan dari
baja zat arang harus mempunyai sifat-sifat yang
Laporan hasil
4.05.03 diperlukan bagi tujuan pemakaian dan mendapat Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
persetujuan dari direktur atau pejabat yang
ditunjuknya

Pasal 6 ayat 1 a). Bejana harus disertai sertifikat


asli dari bahan konstruksinya dari badan yang tidak
Laporan hasil
4.05.04 memihak dan diakui, b). Bejana tekan harus Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
memenuhi syarat-syarat dalam dasar perhitungan
kekuatan konstruksi bejana tekan

Pasal 6 ayat 5 : Bejana tekanan baru yang tidak


mempunyai sambungan, dibuat dari baja leleh Laporan hasil
4.05.05 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
harus bebas dari lekuk gilingan, lekuk tarik, capuk- pemeriksaan
capuk, keriput dan cacat lainnya
Pasal ayat 6 : Khusus bejana tekan yang diproses
dan ditarik dari blok yang panas tidak boleh
mempunyai : lubang angin didalamnya, bagian Laporan hasil
4.05.06 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
melekuk keluar maupun kedalam seperti bekas pemeriksaan
stempel dari pabrik pembuat, tanda pengesahan,
bagianyang menonjol atau cekung

FO-01-08-02 Hal : 18 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 6 ayat 7 : Perbaikan secara las pada bejana


Laporan hasil
4.05.07 baru yang tidak mempunyai sambungan tidak Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
diperbolehkan
Pasal 7 ayat 1 : Botol baja harus dilengkapi dengan
katup penutup yang baik kecuali botol-botol yang Laporan hasil
4.05.08 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
dirangkaikan satu sama lain boleh satu katup pemeriksaan
penutup bersama
Pasal 7 ayat 2 : Ulir penghubung pada botol-botol
baja dengan pipa pengisi ysng dipergunakan untuk Laporan hasil
4.05.09 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
gas mudah terbakar harus kekiri, untuk gas lainnya pemeriksaan
kekanan
Pasal 7 ayat 4 : Ukuran katup penutup harus dibuat
sedemikian rupa, sehingga jarak dinding bagian Laporan hasil
4.05.10 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
dalam kap pelindung dengan bagian-bagian katup pemeriksaan
penutup paling sedikit 3 milimeter
Pasal 7 ayat 5 : Konstruksi mur paking dari batang
katup penutup mempunyai pengaman sehingga
tidak akan berputar apabila batang katup diputar, Laporan hasil
4.05.11 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
apabila mur paking dapat dibuka maka batang pemeriksaan
katup tidak boleh turut lepas dan isi botol tidak
dapat keluar

Pasal 8 ayat 1 : Katup penutup botol baja harus


diberi tutup pelindung yang baik dan kuat yang
diberi lubang dengan garis tengah sekurang-
Laporan hasil
4.05.12 kurangnya 6½ mm, jika 2 lubang atau lebih garis Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
tengah sekurangnya 5 mm serta tutup pelindung
harus selalu dipasang kecuali jika sedang
dipergunakan.

Pasal 8 ayat 2 : APAR dan alat untuk bernafas Laporan hasil


4.05.13 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
yang kecil tidak diharuskan adanya tutup pelindung pemeriksaan

Pasal 8 ayat 3 : Katup penutup bejana transport Laporan hasil


4.05.14 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
harus dilindungi dengan sebaik-baiknya. pemeriksaan
Pasal 8 ayat 4 : Lubang pengeluaran gas dari
katup penutup harus dilengkapi dengan mur-mur
Laporan hasil
4.05.15 penutup atau sumbat penutup berulir untuk Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
menjaga masuknya kotoran dan air sebagai
penghalang bocoran gas.
Pasal 9 ayat 1 : Bejana yang berisi gas/gas
campuran yang dapat menimbulkan tekanan
melebihi (atmel) lebih tinggi dari yang Laporan hasil
4.05.16 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
diperbolehkan harus diberi tingkap pengaman atau pemeriksaan
alat pengaman sejenis yang dapat bekerja dengan
baik.

FO-01-08-02 Hal : 19 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 9 Ayat 2 : Bejana yang berisi gas/ gas


campuran yang dikempa menjadi cair melarut atau
menjadi padat dan gas yang dipanasi sampai
melebihi 50 °C termasuk juga bagian dari pesawat
Laporan hasil
4.05.17 pendingin yang dipanasi harus diberi tingkap Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
pengaman, kecuali apabila telah terdapat pelat
patah, atau alat yang dapat menunjukkan dengan
segera berat dari pada gas atau campuran gas
yang berada di dalamnya.

Pasal 9 Ayat 3 : Tingkat pengaman harus bekerja


Laporan hasil
4.05.18 bilamana tekanan melebihi dari tekanan kerja yang Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
diperbolehkan.
Pasal Ayat 5 : Jika tingkap pengaman tidak dapat
dipergunakan karena sifatnya gas atau lain
keadaan khusus maka bejana harus diberi suatu Laporan hasil
4.05.19 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pelat pengaman yang dapat pecah apabila pemeriksaan
meningkat sampai 5/4 kali tekanan yang
diperbolehkan.
Pasal 9 Ayat 6 : Semua alat pengaman harus
Laporan hasil
4.05.20 bekerja dalam keadaan baik dan harus Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
berhubungan langsung dengan bejana
Pasal 9 Ayat 7 : Alat-alat pengaman yang
dihubungkan dengan pipa pembuang yang tidak
Laporan hasil
4.05.21 dapat tertutup harus dibuat sedemikian rupa hingga Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
gas dan uap harus disalurkan lansung dengan pipa
pembuang diatas atap bangunan.
Pasal 9 Ayat 8 : Pipa pembuang pada ayat 7 harus
Laporan hasil
4.05.22 lebih tinggi 1 meter dari atap dan ujungnya harus Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
dilengkungkan kebawah.
Pasal 10 ayat 1 : Setiap bejana tekan, kompresor
yang memadat gas kedalam bejana dan pesawat
pendingin harus dilengkapi dengan pedoman Laporan hasil
4.05.23 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
tekanan yang ditempatkan pada kompresornya atau pemeriksaan
mesin pendinginnya selama masih berhubungan
secara langsung.

Pasal 10 Ayat 2 : Pedoman tekanan harus dapat


menunjukkan tekanan melebihi dalam Kg/cm2 Laporan hasil
4.05.24 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
dengan jelas dan benar sekuran-kurangnya pemeriksaan
sebesar tekanan percobaan dari bejana tekanan itu.

Pasal 10 Ayat 3 : Pedoman tekanan harus


Laporan hasil
4.05.25 dipasang sedemikian rupa sehingga tenaga kerja Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
yang melayani dapat melihatnya dengan mudah.

Pasal 10 Ayat 4 : Pedoman tekanan harus dibubuhi


Laporan hasil
4.05.26 strip merah pada tekanan kerja tertinggi yang Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
diperbolehkan
Pasal 10 Ayat 5 : Pedoman tekanan harus
dilengkapi dengan keran cabang tiga yang Laporan hasil
4.05.27 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
mempunyai plendes dengan garis tengah 40 mm pemeriksaan
dan tebal 5 mm.

FO-01-08-02 Hal : 20 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 11 ayat 1 : Bejana yang berisi gas atau gas


campuran yang dipadatkan menjadi gas cair yang
tidak dilengkapi dengan alat pengaman sesuai
Laporan hasil
4.05.28 pasal 9 ayat 2,3, atau 4 harus dilengkapi oleh suatu Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
alat untuk menentukan berat gas atau gas
campuran yang dicairkan yang berada dalam
bejana itu.

Pasal 11 Ayat 2 : Bejana yang berisi gas dalam


keadaan beku harus dilengkapi dengan alat yang
dapat menunjukkan berat gas dalam Kg yang dapat Laporan hasil
4.05.29 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
diisikan yang nilainya tidak melebihi hasil bagi isi pemeriksaan
bejana dalam liter dengan nilai volume jenis spt
pada lampiran 2
Pasal 11 ayat 3 : Bagian bawah dari bejana yang
Laporan hasil
4.05.30 berisi gas terpadat harus diberi alat pembuang gas Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
yang baik dan mudah dilayani.
Pasal 12 ayat 1 : Botol-botol dan bejana-bejana
transport harus diberi alat anti guling untuk
Laporan hasil
4.05.31 menghindarkan menggelindingnya botol-botol Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
tersebut kecuali karena pengangkutannya atau
pemakaiannya tidak mungkin menggelinding.
Pasal 12 Ayat 2 : Alat anti guling tidak boleh Laporan hasil
4.05.32 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
berhubungan dengan tutup pelindungnya pemeriksaan
Pasal 13 Ayat 1 : Tingkat penurun tekanan pada
Laporan hasil
4.05.33 bejana untuk zat asam harus dipasang pada posisi Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
tegak menghadap keatas.
Pasal 13 ayat 2 : Tingkap penurun tekanan bejana
Laporan hasil
4.05.34 zat air harus dipasang berdiri hingga saat tingkap Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
dibuka tidak terjadi penyalaan

Pasal 13 ayat 3 : Pedoman tekanan dari tingkap


penurun tekanan harus dipasang sedemikian rupa Laporan hasil
4.05.35 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
sehingga mudah dibaca dan harus terhindar dari pemeriksaan
bagian tingkap penurun tekanan yang bergerak.

Pasal 13 ayat 4 : Untuk gas yang mudah beroksida


pemakaian tingkap penutup maupun tingkap
Laporan hasil
4.05.36 penurun tekanannya harus dibuat sedemikian rupa Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
sehingga kejutan tekanan dalam tingkap penurun
tekanan dapat diatasi.
Pasal 13 ayat 5 : Semua alat perlengkapan
termasuk tingkap penurun tekanan dari bejana
untuk zat asam dan gas lain yang mudah Laporan hasil
4.05.37 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
beroksidasi dilarang menggunakan gemuk dan pemeriksaan
bahan-bahan pelumas yang mengandung minyak
dan paking yang mudah terbakar.
Pasal 15 Ayat 1 : Pada pemeriksaan pertama Laporan hasil
4.05.38 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
bejana harus diadakan percobaan padat. pemeriksaan
Pasal 15 ayat 2 : Pada pemeriksaan ulang bejana
tidak perlu diadakan percobaan padat dengan air
Laporan hasil
4.05.39 bila hasil pemeriksaan luar dan dalam bejana Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
hasilnya baik, sehingga tidak perlu diadakan
pengujian.

FO-01-08-02 Hal : 21 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 15 ayat 3 : Dalam percobaan padat dengan


air bejana tidak boleh berkeringat, bocor atau terjadi Laporan hasil
4.05.40 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
perubahan bentuk yang melebihi 0,2 % dari isi pemeriksaan
bejana semula.

Pasal 16 ayat 1 : Setiap bahan dari bagian


Laporan hasil
4.05.41 konstruksi bejana tekana harus memiliki surat tanda Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
hasil pengujian atau sertifikat bahan yang diakui.

Pasal 16 ayat 10 : Dengan tidak membedakan


bejana tekan yang dapat atau tidak dapat diperiksa Laporan hasil
4.05.42 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
dari dalam, jangka waktu pengujian ulang tidak pemeriksaan
boleh lebih dari 5 tahun.
Pasal 18 ayat 1 : Pegawai pengawas harus
Laporan hasil
4.05.43 memberikan tanda baik pada bejana yang pada Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
pengujiannya menunjukkan hasil baik
Pasal 18 Ayat 2 : Hasil pengujian dan tanda baik
Laporan hasil
4.05.44 hanya berlaku dalam jangka waktu spt pada pasal Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
14 ayat 5 dan 7 .
Pasal 18 ayat 3 : Tiga bulan sebelum berakhir
masa berlakunya tanda baik sebgaimana dimaksud
Laporan hasil
4.05.45 ayat 1, pengusaha yang memiliki bejana tekan Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
harus memberitahukan kepada Direktur atau
pejabat yang ditunjuk.

Pasal 21 ayat 1 : Pengusaha yang memilki bejana


tekan wajib membantu pegawai pengawas yang Laporan hasil
4.05.46 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
melakukan pemeriksaan dan pengujian berupa pemeriksaan
tenaga kerja dan alat-ala lain yang diperlukan.

Pasal 21 ayat 2 : Biaya pemeriksaaan dan


Laporan hasil
4.05.47 pengujian yang dimaksud dalam pasal 16 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
dibebankan kepada pengusaha.

Pasal 22 ayat 1 : Setiap bejana diberikan tanda


pengenal sebagai berikut: nama pemilik, Nama dan
nomor urut pabrik pembuat, nama gas yang diisikan
(bukan simbol kimia), Berat dari botol baja dalam
keadaan kosong tanpa keran dan tutup, Tekanan
pengisian yang diijinkan, berat maksimum dari Laporan hasil
4.05.48 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
isinya untuk bejana berisi gas yang dikempa pemeriksaan
menjadi cair, besarnya volume bila diisi air untuk
bejana berisi gas yang dikempa, tanda dari bahan
pengisi (untuk botol baja yang berisi larutan
acetyllen), bulan dan tahun pemadatan pertama
dan berikutnya.

Pasal 22 ayat 4 : Tanda pengenal harus jelas dan


tidak dapat dihapus serta dicapkan pada bagian
kepala yang tebal dari dinding bejana yang mudah
Laporan hasil
4.05.49 dilihat dan dibaca dan tidak mudah dilepas, kecuali Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
jika pengecapan tidak dimungkinkan maka dapat
dicantumkan pada plat tersendiri pada bagian-
bagian bejana.

FO-01-08-02 Hal : 22 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 22 ayat 5 : pengecapan tanda pengenal


Laporan hasil
4.05.50 pada bejana yang mempunyai tebal plat < 4 mm Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
adalah dilarang.
Pasal 23 ayat 1 : Bejana tekanan untuk zat asam Laporan hasil
4.05.51 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
harus dicat biru muda. pemeriksaan
Pasal 23 ayat 2 : Bejana tekanan untuk gas yang Laporan hasil
4.05.52 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
mudah terbakar harus dicat warna merah. pemeriksaan
Pasal 23 ayat 3 : Bejana tekanan untuk gas yang Laporan hasil
4.05.53 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
beracun harus dicat warna kuning. pemeriksaan
Pasal 23 ayat 4 : Bejana tekanan untuk gas yang
Laporan hasil
4.05.54 beracun dan juga mudah terbakar harus dicat Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
warna kuning dan merah.

Pasal 24 ayat 1 : Sebelum diisi bejana tekanan


Laporan hasil
4.05.55 harus dibersihkan dan diperiksa dari adanya Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
karatan atau retakan yang dapat membahayakan.

Pasal 28 : Bejana tekan yang tidak dibubuhi "tanda


Laporan hasil
4.05.56 baik yang sah" atau di bubuhi tanda "tidak baik" Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
dilarang diisi atau dipakai.
Pasal 29 ayat 1 : Bejana tekan tidak boleh dipakai
Laporan hasil
4.05.57 dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan kerja Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
yang diizinkan.

Pasal 29 ayat 2 : Bejana yang diisi dengan gas


atau campur gas dalam keadaan cair atau terlarut
tidak boleh melebihi berat yang dinyatakan dalam Laporan hasil
4.05.58 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
Kg dari gas atau campuran gas tsb yaitu hasil bagi pemeriksaan
dari angka yang menunjukkan isi bejana tekanan
dalam liter dan nilai V sebagaimana lampiran 2.

Pasal 31 ayat 2 : Untuk carbon monoksida dan zat


cair dari gas ini juga gas tanah yang tidak berbau
sebelum dipadatkan kedalam bejana tekan dalam Laporan hasil
4.05.59 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemakaiannya harus dicampur dengan bau-bauan pemeriksaan
sehingga apabila 1% dari gas tsb berada di udara
bebas segera dapat diketahui.

Pasal 33 Ayat 1 : Dilarang memadat bejana tekan


Laporan hasil
4.05.60 dengan tekanan lebih besar dari tekanan Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
pemadatan terakhir yang ditentukan.
Pasal 33 ayat 2 : Dilarang mengadakan perubahan
tanda pengenal yang tertera pada bejan tekan Laporan hasil
4.05.61 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
dengan cara apapun selama masih memppunyai pemeriksaan
tanda "baik" yang sah.
Pasal 34 ayat 1 : Bejana tekan isi maupun kosong
tidak boleh dilempar atau dijatuhkan maka harus Laporan hasil
4.05.62 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
menggunakan alat perlengkapan yang baik dan pemeriksaan
praktis.
Pasal 34 ayat 2 : pengosongan bejana tekan yang
berisi gas beroksida dan mudah terbakar harus Laporan hasil
4.05.63 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
dilakukan dengan menyisakan tekanan melebihi pemeriksaan
untuk menjaga masuknya kotoran.

FO-01-08-02 Hal : 23 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 34 ayat 3 : Pengisian kembali bejana tekan


untuk zat asam dan gas beroksida yang lain
Laporan hasil
4.05.64 dilarang memakai peralatan pemadat dan Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
perlengkapan bejana yang mengandung minyak
dan gemuk.

Pasal 34 ayat 4 : Untuk mengisi dan


mengosongkan kembali bejana tekan untuk gas cair
tidak boleh dipercepat dengan pemanasan
langsung dengan api terbuka atau nyala gas tetapi
Laporan hasil
4.05.65 dapat menggunakan pemanasan dengan kain Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
basah atau udara panas atau menggunakan alat
pemanas listrik yang khusus dibuat untuk keperluan
tersebut, temperatur kontak bahan tidak boleh
melebihi 40 °C.

Pasal 35 ayat 3 : Dalam satu ruangan hanya


diperbolehkan ada satu bejana tekan atau botol
Laporan hasil
4.05.66 baja yang sedang digunakan, sebagai cadangan Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
disimpan di gudang atau ruangan lain yang
ditentukan oleh direktur sesuai dengan peraturan.

Pasal 35 ayat 4 : Dilarang menaruh atau


menyimpan bejana tekan dan botol baja, dekat
Laporan hasil
4.05.67 tangga, gang, dimuka lubang pemasukan angin, Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
alat pengangkat dan benda-benda bergerak yang
dapat menyentuh atau menimpa.

Pasal 35 ayat 5 : Dilarang menyimpan botol-botol


Laporan hasil
4.05.68 baja dan bejana transport bersama-sama dengan Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
botol-botol baja yang berisi bahan mudah terbakar.

Pasal 35 ayat 6 : Botol-botol baja dan bejana


Laporan hasil
4.05.69 transport yang berisi gas mudah terbakar harus Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
disimpan dalam ruangan tahan api.
Pasal 35 ayat 7 : Botol baja dan bejana transport
Laporan hasil
4.05.70 yang berisi bermacam-macam gas harus disimpan Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
secara terpisah.
Pasal 35 ayat 8 : Botol-botol baja dan bejana
Laporan hasil
4.05.71 transport yang berisi ditaruh di adara bebas harus Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
dilindungi dari cahaya matahari.
Pasal 36 ayat 1 : Botol-botol baja dan bejana
transport yang berisi gas mudah terbakar atau
berbahaya bagi kesehatan dalam keadaan
Laporan hasil
4.05.72 terkempa menjadi cair atau larut, bila tidak Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
dihubungkan dengan pipa pengisi atau yang
lainnya harus diletakkan dalam keadaan berdiri,
sehingga zat cairnya tidak dapat keluar sendiri.
Pasal 36 ayat 7 : Bejana-bejana tekan yang berisi
Laporan hasil
4.05.73 atau botol baja harus dilindungi dari sumber panas Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
dan penyebab karat.
Pasal 41 ayat 1 : Dilarang mengisi dan
menggunakan bejana tekanan yang tidak memiliki Laporan hasil
4.05.74 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pengesahan pemakaian dari direktur atau pejabat pemeriksaan
yang ditunjuk.

FO-01-08-02 Hal : 24 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 42 ayat 1 : Pengesahan pemakaian bejana


tekanan diberikan oleh Direktur atau pejabat yang
Laporan hasil
4.05.75 ditunjuknya setelah bejana tekanan diperiksa dan Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
diuji serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam peraturan ini.
Pasal 42 ayat 3 : Pengusaha atau pengurus
dilarang mengadakan perubahan, perbaikan,
pengelasan atau pengolahan panas lainnya Laporan hasil
4.05.76 Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
terhadap bejana-bejana tekanan yang telah pemeriksaan
disahkan kecuali seijin Direktur atau pejabat yang
ditunjuk.

Pasal 43 ayat 1 : Setiap pemasangan permanen,


perbaikan atau perubahan teknis terhadap bejana
Laporan hasil
4.05.77 tekanan yang telah mendapatkan pengesahan Tabung Gas Memenuhi Laporan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
pemakaian harus mendapat ijin tertulis dari Direktur
atau pejabat yang ditunjuknya.

Pasal 3 ayat 1 : Detector harus dipasang pada


APAlarm, smoke
PerMen Tenaga Kerja Instalasi Alarm Kebakaran bagian bangunan kecuali apabila bagian bangunan Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07 4.07.01 Memenuhi detector, APAR dan
No.Per. 02/ MEN/1983 Otomatis tersebut telah dilindungi dengan sistem pemadam APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
kebakaran automatic.
Pasal 3 ayat 2 : Detector untuk ruangan tahan api
(stong room) harus memiliki kelompok alarm yang APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.02 terpisah atau harus terpasang dengan alat yang Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
dapat mengindikasikan sendiri yang dipasang diluar hidran
ruangan tsb.

Pasal 3 ayat 3 : Setiap ruangan harus terlindungi


APAlarm, smoke
tersendiri, ruangan terpisah, rak yang mempunyai Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.03 Memenuhi detector, APAR dan
celah 30 cm kurang dari langit-langit atau dari balok APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
melintang harus dilindungi sendiri-sendiri.

Pasal 3 ayat 4 : Barang-barang dilarang disusun APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.04 bertumpuk seolah membagi ruangan, kecuali telah Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
diberikan perlindungan secara terpisah. hidran

Pasal 4 ayat 1 : Pada gedung yang dipasang


APAlarm, smoke
sistem alarm kebakaran otomatik maka untuk Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.05 Memenuhi detector, APAR dan
ruangan tersembunyi harus dilindungi dan APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
disediakan jalan untuk pemeliharaannya
Pasal 4 ayat 2 : Apabila suatu ruangan
tersembunyi dengan jarak kurang dari 80 cm
terdapat peralatan listrik yang dihubungkan dengan
APAlarm, smoke
hantaran utama dan peralatan listrik tersebut tidak Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.06 Memenuhi detector, APAR dan
diselubungi dengan bahan yang tidak dapat APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
terbakar, maka pada ruangan tersebut harus
dipasang detektor dengan jarak 6 meter dari lokasi
peralatan listrik tersebut.

FO-01-08-02 Hal : 25 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 5 ayat 1 : Setiap Perlengkapan listrik seperti


papan, saklar, papan pengukur dan sejenisnya
yang memiliki luas permukaan melebihi 1.5 m2 dan APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.07 ditempatkan dalam almari, maka almari itu harus Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
dipasang detektor, kecuali bila perlengkapan hidran
tersebut secara sepenuhnya terselubung dalam
bahan yang tidak dapat terbakar.

Pasal 5 ayat 2 : Setiap Perlengkapan hubung bagi


yang tidak ditempatkan secara masuk ke dalam APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.08 tembok harus dianggap sebagai telah dilindungi Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
oleh perlindungan normal bagi daerah yang hidran
bersangkutan.
Pasal 5 ayat 3 : Setiap Perlengkapan hubung bagi
APAlarm, smoke
yang terbuat dari bahan yang tidak terbakar dan Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.09 Memenuhi detector, APAR dan
pemasangannya dimasukkan ke dalam tembok APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
tidak perlu dipasang detektor.

Pasal 8 Ayat 2 : Bila lubang untuk sarana alat


pengangkut, peluncur lif, penaik vertikal dan lubang APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.10 sejenisnya tidak kedap kebakaran, detektor Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
dipasang di setiap langit-langit lantai dengan jarak hidran
horisontal tidak lebih dari 1,5 meter dari lubangnya.

Pasal 8 Ayat 3 : Setiap daerah di antara dua lantai


yang memiliki lubang dengan luas lebih dari 9 m2, APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.11 maka disetiap tingkat harus dipasang satu detektor Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
pada langit-langitnya dengan jarak 1,5 m dari sisi hidran
lubang.
Pasal 9 : Ruang bangunan tangga dalam
bangunan kedap kebakaran, harus dipasang APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.12 detektor diatasnya, untuk yang tidak kedap Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
kebakaran harus dipasang detektor di setiap lantai hidran
utamanya.
Pasal 10 ayat 1 : Bila pintu tahan api memisahkan
daerah yang dilindungi dengan daerah yang tidak APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.13 dlindungi, maka harus dipasang detektor di daerah Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
yang dilindungi dengan jarak 1,5 m dari pintu hidran
tersebut.

Pasal 10 ayat 2 : Bila pintu tahan api memisahkan APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.14 dua daerah yang dilindungi penempatan detektor Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
seperti ayat 1 tidak diperlukan. hidran

Pasal 11 : Setiap Langit gedung dimana secara


khusus dipasang saluran pembuangan udara harus
APAlarm, smoke
dilindungi sekurang-kurangnya satu detektor asap Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.15 Memenuhi detector, APAR dan
atau sejenisnya yang ditempatkan pada saluran APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
mendatar lubang penghisap sedekat mungkin
dengan saluran tegak.

FO-01-08-02 Hal : 26 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 12 ayat 1 : Langit-langit yang membentuk


kisi-kisi dengan luas terbuka lebih dari 2/3 luas APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.16 seluruh langit-langit tidak diperlukan detektor di Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
bawah langit-langit tersebut & detektor dipasang hidran
pada langit-langit sebelah atasnya.

Pasal 12 ayat 2 : Apabila bagian langit-langit


APAlarm, smoke
berbentuk kisi-kisi mempunyai ukuran tiap kisinya Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.17 Memenuhi detector, APAR dan
dengan salah satu sisi lebih dari 2 m dan luas lebih APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
dari 5 m2 harus dipasang detektor dibawahnya.

Pasal 12 ayat 3 : Bila digunakan detektor nyala api


APAlarm, smoke
untuk langit-langit seperti ayat (1), maka detektor Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.18 Memenuhi detector, APAR dan
harus dipasang pada bagian atas dan bawah dari APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
langit-langit tersebut.

Pasal 13 ayat 1 : Dinding luar dari bangunan yang


akan dilindungi terbuat dari baja yang digalvanisasi,
kayu, semen, asbestos, atau bahan semacam itu
maka harus dipasang detektor bila ; bangunan APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.19 tersebut berada pada jarak 9 meter dari bangunan Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
yang tidak dilindungi yang terbuat dari bahan yang hidran
sama, dan bangunan tersebut berada pada jarak 9
meter dari gedung (tempat penimbunan) bahan-
bahan yang mudah terbakar.

Pasal 17 : Semua Permukaan kontak listrik dari


APAlarm, smoke
saluran sistem harus memiliki kontak yang baik Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.20 Memenuhi detector, APAR dan
dengan permukaan yang rata dan terbuat dari APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
perak atau bahan sejenisnya.

Pasal 18 : Detektor, pemancar berita kebakaran


dan panil indikator harus ditempatkan sedemikian APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.21 rupa sehingga alat tersebut secara normal tidak Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
terganggu oleh getaran atau goncangan yang dapat hidran
menimbulkan operasi palsu dari sistem.

Pasal 19 ayat 1 : Perlengkapan yang ditempatkan


pada lokasi yang mengandung kelembaban, korosi APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.22 atau keadaan khusus lainnya, maka disain dan Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
konstruksi harus menjamin bekerjanya sistem tanpa hidran
meragukan.
Pasal 19 ayat 2 : Peralatan serta perlengkapan
yang dipasang pada ruangan yang mengandung
APAlarm, smoke
gas atau debu yang mudah terbakar atau meledak, Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.23 Memenuhi detector, APAR dan
maka peralatan serta perlengkapan tersebut harus APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
memenuhi persyaratan untuk penggunaan ruangan
tersebut.

FO-01-08-02 Hal : 27 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 20 : Panel indikator harus dilengkapi


dengan ; fasilitas kelompok alarm, sakelar reset
alarm, pemancar berita kebakaran, fasilitas
pengujian dan pemeliharaan, fasilitas pengujian
baterai dengan volt meter dan amper meter, sakelar APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.24 penguji baterai, indikator adanya tegangan listrik, Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
sakelar yang dilayani secara manual serta lampu hidran
peringatan untuk memisahkan lonceng dan
peralatan kontrol jarak jauh (remote control),
petunjuk alarm yang dapat didengar, dan sakelar
petunjuk bunyi untuk kesalahan rangkaian.

Pasal 21 ayat 1 : Panel indikator harus


ditempatkan dalam bangunan pada tempat aman, APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.25 mudah terlihat dan mudah dicapai dari ruangan Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
masuk utama dan harus mempunyai ruang bebas 1 hidran
m didepannya.

Pasal 21 ayat 4 : Menyimpang dari ketentuan


sebagaimana dalam ayat 1, panil indikator dapat
APAlarm, smoke
ditempatkan pada tempat yang jauh dari ruangan Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.26 Memenuhi detector, APAR dan
masuk utama dengan syarat harus dipasang panil APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
mimik atau panel pengulang secara jelas kelihatan
dari ruangan masuk utama.

Pasal 22 : Setiap kelompok alarm harus dilengkapi


dengan ; indikator alarm yang berupa lampu
merah atau sarana lain yang setaraf, indikator
yang mengeluarkan isyarat palsu yang berupa
lampu kuning atau isyarat lain yang setaraf dan
indikator tersebut dapat digunakan untuk beberapa
kelompok alarm, penguji alarm berupa fasilitas APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.27 pengujian untuk simulasi detektor dalam Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
membangkitkan alarm, penguji kepalsuan fasilitas hidran
pengujian kesalahan, sakelar penyekat dilengkapi
lampu putih dengan tulisan "SEKAT" dan untuk
indikator gabungan dengan tulisan "SEKAT
KELOMPOK", dan tanda pengenal untuk sakelar
atau indikator yang ditempatkan di bagian depan
panil indikator.

Pasal 23 : Pada Panel indikator harus dipasang


APAlarm, smoke
suatu isyarat yang dapat terlihat dan terdengar dari Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.28 Memenuhi detector, APAR dan
jarak jauh yang bekerja apabila ada sebuah APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
detektor atau terjadi suatu rangkaian terbuka.

FO-01-08-02 Hal : 28 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 24 : Pada bagian depan Panel indikator


harus dipasang : ampere meter jenis kumparan
dengan batas ukur yang sesuai atau lampu warna
biru untuk menunjukan pengisian atau
APAlarm, smoke
pengosongan, volt meter jenis kumparan dengan Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.29 Memenuhi detector, APAR dan
batas ukur yang sesuai dan dipasang tetap, saklar APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
penguji baterai dengan kemampuan uji 3 kali
beban penuh dalam keadaan saklar tersebut harus
dari jenis yang tidak mengunci yang dapat mereset
sendiri.

Pasal 26 ayat 1 : Penyusun indikator harus


APAlarm, smoke
sedemikian rupa, sehingga bekerjanya setiap Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.30 Memenuhi detector, APAR dan
indikator dapat menunjukkan secara jelas asal APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
suatu panggilan.

Pasal 28 ayat 1 : Pada atau Di dekat panel APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.31 indikator harus dipasang titik panggil manual yang Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
mudah dicapai serta terlihat jelas setiap waktu. hidran

Pasal 28 ayat 2 : Semua titik panggil dapat


APAlarm, smoke
dihubungkan dengan kelompok alarm detektor Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.32 Memenuhi detector, APAR dan
otomatik yang meliputi daerah di mana titik panggil APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
manual tersebut dipasang.
APAlarm, smoke
Pasal 28 ayat 3 : Penutup titik panggil manual Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.33 Memenuhi detector, APAR dan
harus jenis "pecah kaca". APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran

Pasal 29 : Lemari panil indikator kebakaran harus


kedap debu dan mempunyai pintu yang dapat APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.34 dikunci, tetapi indikator kelompok dan sakelarnya Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
yang berada di dalam lemari tersebut harus tampak hidran
dari luar tanpa membuka pintu almari.

Pasal 30 ayat 1 : Panil indikator harus diberi tanda


APAlarm, smoke
secara permanen dan jelas tentang pabrik Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.35 Memenuhi detector, APAR dan
pembuatnya dan disertai tipe dari panil dan nomor APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
pengesahkan sistem alarmnya.

Pasal 31 ayat 1 : Setiap Sistem alarm kebakaran


harus mempunyai gambar instalasi secara lengkap
APAlarm, smoke
yang mencantumkan letak detektor dan kelompok Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.36 Memenuhi detector, APAR dan
alarm, dan harus sesuai dengan intalasi yang APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
terpasang sebenarnya dan disahkan oleh Direktur
atau pejabat yang ditunjuk.

Pasal 34 ayat 1 : Setiap Kelompok alarm harus


dapat melindungi maksimal 1000 m2 luas lantai
APAlarm, smoke
dengan ketentuan jumlah detektor dan jarak Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.37 Memenuhi detector, APAR dan
penempatannya tidak boleh lebih dari yang APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
ditetapkan dalam pasal 6 s/d 65 atau pasal 72 dan
78 dengan mengingat jenis detektornya.
APAlarm, smoke
Pasal 34 ayat 2 : Setiap lantai harus ada kelompok Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.38 Memenuhi detector, APAR dan
alarm kebakaran tersendiri APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran

FO-01-08-02 Hal : 29 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 36 : Sumber tenaga listrik untuk sistem alarm APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.39 kebakaran harus dengan tegangan tidak kurang Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
dari 6 volt. hidran
Pasal 37 ayat 1 : Sumber tenaga listrik
APAlarm, smoke
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 harus Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.40 Memenuhi detector, APAR dan
dalam bentuk baterai akimulator yang diisi terus- APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
menerus dengan pengisi baterai.
Pasal 37 ayat 2 : Sumber tenaga listrik
APAlarm, smoke
sebagaimana dimaksud pasal 36 dalam bentuk Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.41 Memenuhi detector, APAR dan
baterai kering tidak boleh digunakan kecuali dalam APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
keadaan khusus.

Pasal 37 ayat 3 : Suatu pembatas rangkaian yang


APAlarm, smoke
dapat memutus dan menyambung sendiri harus Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.42 Memenuhi detector, APAR dan
dipasang didalam rangkaian antara baterai dengan APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
sistemnya dan ditempatkan dekat baterai.

Pasal 38 ayat 1 : Pengisi baterai harus dapat APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.43 mengisi secara terus menerus sehingga tegangan Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
baterai akimulator tetap. hidran

Pasal 38 ayat 2 : Pengisi baterai harus terpasang APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.44 tetap dan dihubungkan pada sisi pemberi arus dari Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
papan hubung utama atau sakelar utama. hidran

Pasal 38 ayat 4 : Suatu sakelar pemisah untuk APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.45 sumber tenaga pengisi baterai harus dipasang Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
didekat pengisi baterai tersebut. hidran
APAlarm, smoke
Pasal 38 ayat 5 : Sakelar pemisah harus dipasang Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.46 Memenuhi detector, APAR dan
didalam lemari panel indikator. APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
Pasal 39 : Baterai akimulator sistem alarm
kebakaran harus mampu bertahan sekurang- APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.47 kurangnya 4 hari penuh untuk memberikan isyarat Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
secara normal tanpa adanya bantuan dari pemberi hidran
arus utama.

Pasal 40 : Baterai akimulator harus ditempatkan di


ruangan terpisah pada tempat yang kering, APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.48 berventilasi yang cukup, mudah dicapai untuk suatu Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
pemeriksaan serta di dalam lemari yang terkunci hidran
dan bagian dalamnya harus dilindungi dari korosi.

APAlarm, smoke
Pasal 44 ayat 1 : Sistem alarm kebakaran harus Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.49 Memenuhi detector, APAR dan
dilengkapi sekurang-kurangnya sebuah lonceng. APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran

Pasal 44 ayat 2 : Lonceng harus dipasang diluar APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.50 bangunan dan dapat terdengar dari jalan masuk Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
utama serta dekat dengan panel indikator. hidran

Pasal 44 ayat 3 : Sirene dapat dipakai sebagai APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.51 pengganti lonceng atas persetujuan direktur atau Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
pejabat yang ditunjuk. hidran

FO-01-08-02 Hal : 30 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 47 ayat 2 : Penampang hantaran sistem


alarm kebakaran sekurang-kurangnya 1,2 mm2, APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.52 sedangkan lubang kabel harus sekurang-kurangnya Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
berinti empat dan setiap inti terdiri 10 urat dengan hidran
diameter tidak kurang dari 0,25 mm.

Pasal 47 ayat 3 : Tebal salut hantaran sekurang- APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.53 kurangnya 0,25 mm dan tebal selubung sekurang- Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
kurangnya 1 mm. hidran

Pasal 48 : Hantaran sistem alarm kebakaran antar APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.54 gedung harus dari jenis yang dapat ditanam dan Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
diberi perlindungan terhadap kerusakan mekanik. hidran

Pasal 49 ayat 1 : Pengawatan dengan sistem


lingkar masuk (loop in system) harus dipakai pada
APAlarm, smoke
detektor yang dihubungkan paralel dan setiap Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.55 Memenuhi detector, APAR dan
hantaran yang masuk dan keluar dengan tegangan APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
yang sama harus disambung pada sekrup tersendiri
pada terminal yang sama.
Pasal 52 : Pengawatan sistem alarm kebakaran APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.56 harus terpisah dari pengawatan instalasi tenaga Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
dan atau penerangan. hidran
Pasal 54 ayat 1 : Dalam satu sistem alarm
APAlarm, smoke
kebakaran boleh dipasang detektor panas, asap Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.57 Memenuhi detector, APAR dan
dan nyala secara bersama dengan syarat APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
tegangannya harus sama.
Pasal 55 : Bila instalasi kebakaran otomatik yang
telah ada ditambah maka gabungan instalasi APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.58 tersebut harus diuji bahwa instalasinya menyatu Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
dan berfungsi dengan baik serta disahkan oleh hidran
Direktur.
Pasal 57 ayat 1: Tehadap instalasi alarm
APAlarm, smoke
kebakaran otomatik harus dilakukan pemeliharaan Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.59 Memenuhi detector, APAR dan
dan pengujian berkala secara mingguan bulanan APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
dan tahunan.
Pasal 57 ayat 2 : Pemeliharaan dan pengujian
APAlarm, smoke
tahunan dapat dilakukan oleh konsultan kebakaran Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.60 Memenuhi detector, APAR dan
atau organisasi yang telah diakui oleh direktur atau APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
pejabat yang ditunjuk.
Pasal 58 : Pemeliharaan dan pengujian mingguan
antara lain meliputi : membunyikan alarm secara
APAlarm, smoke
simulasi, memeriksa kerja lonceng, memeriksa Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.61 Memenuhi detector, APAR dan
tegangan dan keadaan baterai, memeriksa seluruh APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
sistem alarm dan mencatat hasil pemeliharaan
serta pengujian.

FO-01-08-02 Hal : 31 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 59 : Pemeliharaan dan pengujian bulanan


antara lain meliputi : menciptakan kebakaran
simulasi, memeriksa lampu-lampu indikator,
APAlarm, smoke
memeriksa fasilitas penyediaan sumber tenaga Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.62 Memenuhi detector, APAR dan
darurat, mencoba dengan kondisi gangguan APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
terhadap sistem, memeriksa kondisi dan kebersihan
panel indikator dan mencatat hasil pemeliharaan
dan pengujian.

Pasal 60 : Pemeliharaan dan pengujian tahunan


antara lain meliputi : memeriksa tegangan instalasi,
memeriksa kondisi dan kebersihan seluruh detektor APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.63 serta menguji sekurang-kurangnya 20% detektor Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
dari setiap kelompok instalasi sehingga selambat- hidran
lambatnya dalam waktu 5 tahun, seluruh detektor
sudah teruji.

Pasal 61 ayat 1 : Letak dan jarak antara dua


detektor harus sedemikian rupa sehingga
merupakan yang terbaik bagi pendeteksian adanya
kebakaran, yaitu : Untuk setiap 46 m2 luas lantai
dengan tinggi langit-langit dalam keadaan rata tidak
APAlarm, smoke
lebih dari 3 m harus dipasang satu sekurang- Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.64 Memenuhi detector, APAR dan
kurangnya satu buah detektor panas, dengan jarak APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
antara detektor tidak lebih dari 7 meter untuk
ruangan dan 10 meter untuk koridor, dan jarak
detektor panas dengan tembok atau dinding
pembatas paling jauh 3 meter pada ruangan dan 6
meter dalam koridor serta paling dekat 30 cm.

Pasal 61 ayat 2 : Detektor panas yang dipasang


pada ketinggian yang berbeda, sekurang-
kurangnya satu detektor untuk 92 m2 luas lantai APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.65 dengan syarat : detektor disusun dalam jarak tidak Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
boleh lebih dari 3 m dari dinding, Sekurang- hidran
kurangnya setiap sisi dinding memiliki satu detektor
dan jarak setiap detektor 7 meter

Pasal 65 : Pada satu kelompok sistem alarm APAlarm, smoke


Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.66 kebakaran tidak boleh dipasang lebih dari 40 buah Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
detektor panas. hidran

Pasal 67 : Detektor asap harus dapat bekerja baik


APAlarm, smoke
dan kepekaannya tidak terpengaruh oleh variasi Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.67 Memenuhi detector, APAR dan
tegangan yangbergerak dalam batas kurang atau APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
lebih 10 % dari tegangan nominalnya.

Pasal 68 ayat 1 : Bila detektor asap dipasang


APAlarm, smoke
secara terbenam, maka alas dari elemen Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.68 Memenuhi detector, APAR dan
penginderaannya harus berada sekurang- APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
kurangnya 40 mm dibawah permukaan langit-langit.

FO-01-08-02 Hal : 32 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 69 : Pemasangan detektor asap harus


memenuhi persyaratan sebagai berikut ; untuk
setiap 92 m2 luas lantai harus dipasang sekurang-
kurangnya satu detektor asap, gerak antara
APAlarm, smoke
detektor asap tidak boleh melebihi dari 12 m dalam Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.69 Memenuhi detector, APAR dan
ruangan biasa atau 18 m didalam koridor, jarak dari APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
titik pusat detektor asap yang terdekat ke dinding
atau pemisah tidak boleh melebihi dari 6 meter
dalam ruangan biasa dan 12 meter di dalam
koridor.

Pasal 72 : Setiap kelompok alarm kebakaran harus


APAlarm, smoke
dibatasi sampai 20 buah detektor asap dan dapat Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.70 Memenuhi detector, APAR dan
melindungi ruangan tidak lebih dari 2000 m2 luas APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
hidran
lantai.

Pasal 77 : Detektor nyala api harus mempunyi sifat


yang stabil dan kepekaannya tidak terpengaruh APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.71 oleh adanya perubahan tegangan dalam batas Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
kurang atau lebih 10 % dari tegangan nominalnya hidran
dan adanya perubahan suhu dari 0°C sampai 65°C.

Pasal 78 : Satu kelompok alarm kebakaran harus


dibatasi sampai dengan 20 buah detektor nyala api
untuk melindungi secara baik ruangan maksimum APAlarm, smoke
Instalasi Alarm, smoke detector, Instalasi Alarm, smoke
4.07.72 2000 m2 luas lantai kecuali terhadap ruangan yang Memenuhi detector, APAR dan
APAR dan hidran detector, APAR dan hidran
luas tanpa sekat, maka atas persetujuan Direktur hidran
atau pejabat yang ditunjuknya dapat diperluas lebih
dari 2000 m luas lantai
2

Laporan hasil
Pasal 135 ayat 2 : Pengujian pesawat tenaga dan pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.08.50 produksi dilaksanakan selambat-lambatnya 5 (lima) Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
tahun sekali. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
pengecheckan
Pasal 135 ayat 3 : Pemeriksaan berkala Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.08.51 Memenuhi genset, forklift,
dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali. barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 135 ayat 4 : Pemeriksaan dan pengujian pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.08.52 dilakukan oleh pegawai pengawas dan atau ahli K3 Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
kecuali ditentukan lain. kompresor, lift
barang

Pasal 136 : Pengurus atau pemilik pesawat tenaga Laporan hasil


dan produksi harus membantu pelaksanaan pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.08.53 pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
pegawai pengawas termasuk penyediaan alat-alat kompresor, lift
bantu. barang

FO-01-08-02 Hal : 33 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Laporan hasil
pengecheckan
Pasal 137 : Biaya pemeriksaan dan pengujian Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.08.54 Memenuhi genset, forklift,
dibebankan kepada pengusaha. barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 138 ayat 1 : Setiap perencanaan Pesawat
pengecheckan
Tenaga dan produksi harus mendapat pengesahan Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.08.55 Memenuhi genset, forklift,
dari Direktur atau pejabat yang ditunjuknya, kecuali barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
ditentukan lain.
barang

Pasal 139 ayat 1 : Setiap pembuatan, peredaran, Laporan hasil


pemasangan, pemakaian, perubahan dan atau pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.08.56 perbaikan teknis pesawat tenaga dan produksi Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
harus mendapat pengesahan dari Direktur atau kompresor, lift
pejabat yang ditunjuknya. barang

Pasal 141 : Pembuatan dan pemasangan pesawat Laporan hasil


tenaga dan produksi harus dilaksanakan oleh pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.08.57 pembuat dan pemasang yang telah mendapat Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
pengesahan oleh Direktur atau pejabat yang kompresor, lift
ditunjuknya. barang
Laporan hasil
Pasal 3 ayat 1 : Beban maksimum yang diijinkan
pengecheckan
PerMen Tenaga Kerja dari pesawat angkat dan angkut harus ditulis pada Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09 Pesawat Angkat & Angkut 4.09.01 Memenuhi genset, forklift,
No.Per.05/ MEN/1985 bagian yang mudah dilihat dan dibaca dengan barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
jelas.
barang
Laporan hasil
Pasal 3 ayat 2 : Semua pesawat angkat dan pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.02 angkut tidak boleh dibebani melebihi beban Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
maksimum yang diijinkan. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 3 ayat 3 : Pengangkatan dan penurunan pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.03 muatan pada pesawat angkat dan angkut harus Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
perlahan-lahan. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
pengecheckan
Pasal 3 ayat 4 : Gerak mula dan berhenti secara Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.04 Memenuhi genset, forklift,
tiba-tiba dilarang. barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 4 : Setiap pesawat angkat dan angkut harus
pengecheckan
dilayani oleh operator yang mempunyai Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.05 Memenuhi genset, forklift,
kemampuan dan telah memiliki keterampilan barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
khusus tentang pesawat angkat dan angkut.
barang
Pasal 7 : Baut pengikat yang digunakan peralatan Laporan hasil
angkat harus mempunyai kelebihan ulir sekrup pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.06 pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
jika perlu harus dilengkapi dengan mur penjamin kompresor, lift
atau gelang pegas yang efektif. barang

FO-01-08-02 Hal : 34 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Laporan hasil
Pasal 8 ayat 1 : Garis tengah tromol gulung
pengecheckan
sekurang-kurangnya berukuran 30 kali diameter tali Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.07 Memenuhi genset, forklift,
baja dan 300 kali diameter kawat baja yang barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
terbesar.
barang
Laporan hasil
Pasal 8 ayat 2 : Tromol gulung harus dilengkapi
pengecheckan
dengan flensa pada setiap ujungnya, sekurang- Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.08 Memenuhi genset, forklift,
kurangnya memproyeksikan 2½ kali garis tengah barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
tali baja.
barang

Pasal 8 ayat 2 : Ujung tali baja pada tromol gulung Laporan hasil
harus dipasang dengan kuat pada bagian dalam pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.09 tromol dan sekurang-kurangnya harus dibelit 2 kali Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
secara penuh pada tromol saat kait beban berada kompresor, lift
pada posisi paling rendah. barang

Pasal 9 ayat 1 : Tali baja yang digunakan untuk


Laporan hasil
mengangkat harus ; Terbuat dari bahan baja yang
pengecheckan
kuat dan berkwalitas tinggi, Mempunyai faktor Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.10 Memenuhi genset, forklift,
keamanan sekurang-kurangnya 3½ kali beban barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
maksimum, Tidak boleh ada sambungan dan Tidak
barang
ada simpul, belitan, kusut, berjumbai dan terkupas.

Laporan hasil
pengecheckan
Pasal 9 ayat 2 : Tali baja harus diberi pelumas Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.11 Memenuhi genset, forklift,
yang tidak mengandung asam atau alkali. barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
barang

Pasal 9 ayat 3 : Tali baja harus diperiksa pada Laporan hasil


waktu pemasangan pertama dan setiap hari oleh pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.12 operator serta sekurang-kurangnya satu kali dalam Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
seminggu oleh tenaga yang berkeahlian khusus kompresor, lift
Pesawat angkat dan angkut dari perusahaan. barang

Pasal 9 ayat 4 : Tali baja dilarang digunakan jika


terdapat kawat yang putus, aus atau karat sesuai
dengan sebagai berikut ; 12% untuk tali baja 6X7
Laporan hasil
pada panjang 50 cm, 20% untuk tali baja 6X19
pengecheckan
pada panjang 50 cm, 25% untuk tali baja 6X37 Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.13 Memenuhi genset, forklift,
pada panjang 50 cm, 25% untuk tali baja 6X61 barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
pada panjang 50 cm, dan untuk tali baja khusus :
barang
12 % untuk tali baja seal pada panjang 50 cm, 15 %
untuk tali baja lilitan potongan segitiga pada pada
panjang 50 cm.

Laporan hasil
Pasal 10 ayat 1 : Tali serat untuk perlengkapan pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.14 pengangkat harus dibuat dari serat alam atau Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
sintetis berkualitas tinggi kompresor, lift
barang

FO-01-08-02 Hal : 35 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Laporan hasil
Pasal 10 ayat 2 : Tali serat sebelum dipakai harus
pengecheckan
diperiksa dan selama dalam pemakaian untuk Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.15 Memenuhi genset, forklift,
mengangkat tali harus diperiksa sesering mungkin barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
dan sekurang-kurangnya 3 bulan.
barang
Laporan hasil
Pasal 10 ayat 4 : Tali serat harus digulung pada
pengecheckan
tromol yang tidak mempunyai permukaan yang Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.16 Memenuhi genset, forklift,
tajam dan mempunyai alur sekurang-kurangnya barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
sebesar diameter tali.
barang

Pasal 11 ayat 1 : Rantai harus diganti apabila :


Laporan hasil
Tidak sesuai dengan ketentuan yang direncanakan,
pengecheckan
Salah satu mata rantai mengalami perubahan Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.17 Memenuhi genset, forklift,
panjang lebih dari 5% dari ukuran panjang mata barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
rantai semula, Pengausan satu sama lainnya
barang
melebihi 1/4 dari diameter rantai semula.

Laporan hasil
pengecheckan
Pasal 11 ayat 2 : Perbaikan rantai harus dilakukan Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.18 Memenuhi genset, forklift,
oleh orang yang ahli. barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 12 ayat 1 : Sling harus dari rantai, tali baja pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.19 atau tali serat dan mempunyai kekuatan yang Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
memadai. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 13 ayat 1 : Cakra pengantar harus terbuat pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.20 dari logam yang tahan kejutan atau bahan lain yang Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
mempunyai kekuatan yang sama. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 14 ayat 1 : Kait untuk mengangkat beban
pengecheckan
harus dibuat dari baja tempa yang dipanaskan dan Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.21 Memenuhi genset, forklift,
dipadatkan atau dari bahan yang mempunyai barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
kekuatan yang sama.
barang
Laporan hasil
pengecheckan
Pasal 14 ayat 2 : Kait harus dilengkapi dengan Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.22 Memenuhi genset, forklift,
kunci pengaman. barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
barang
Laporan hasil
pengecheckan
Pasal 15 ayat 1 : Kekuatan tarik klem pengikat Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.23 Memenuhi genset, forklift,
harus sekurang-kurangnya 1½ kali tali pengikat. barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 16 : Semua peralatan angkat harus
pengecheckan
dilengkapi dengan rem yang secara efektif dapat Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.24 Memenuhi genset, forklift,
mengerem suatu bobot yang tidak kurang dari 1½ barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
beban yang diijinkan.
barang

FO-01-08-02 Hal : 36 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Laporan hasil
Pasal 18 : Menaikan, menurunkan dan mengangkat
pengecheckan
muatan dengan pesawat pengangkat harus diatur Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.25 Memenuhi genset, forklift,
dengan sandi isyarat yang seragam dan benar- barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
benar dimengerti.
barang
Laporan hasil
Pasal 25 : Peralatan angkat tidak diperbolehkan
pengecheckan
menggantung muatan pada waktu mengalami Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.26 Memenuhi genset, forklift,
perbaikan ataupun bagian-bagian bawahnya barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
digunakan oleh mesin yang bergerak.
barang
Laporan hasil
Pasal 29 : Semua peralatan angkat yang digerakan
pengecheckan
dengan tenaga listrik harus dilengkapi dengan alat Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.27 Memenuhi genset, forklift,
batas otomatis yang dapat menghentikan motor, barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
bila muatan melebihi posisi yang diijinkan.
barang
Laporan hasil
Pasal 30 ayat 4 : Lier atau dongkrak, harus
pengecheckan
dilengkapi dengan peralatan pengaman untuk Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.28 Memenuhi genset, forklift,
mencegah agar tidak melebihi posisi maksimum barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
yang ditentukan.
barang
Laporan hasil
Pasal 31 ayat 1 : Jenis dan ukuran tali yang pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.29 digunakan pada blok dan takel harus sesuai Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
dengan cakra pengantarnya. kompresor, lift
barang

Pasal 31 ayat 2 : Blok dan takel pengangkat harus Laporan hasil


dilengkapi dengan alat yang dapat mengatur pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.30 gerakan sehingga pada saat muatan digantung tali Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
atau rantai penarik tidak perlu ditarik atau ditahan kompresor, lift
dan muatan tetap berada ditempatnya. barang

Pasal 32 ayat 3 : Rantai takel pengangkat dan sling


Laporan hasil
harus dimudahkan atau dinormalisir kembali secara
pengecheckan
berkala ; 6 bulan untuk rantai berdiameter tidak Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.31 Memenuhi genset, forklift,
lebih dari 2½ mm atau yang digunakan untuk barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
mengangkat logam-logam cair, dan 12 bulan untuk
barang
rantai lainnya.
Pasal 33 ayat 2 : Alat kontrol dari peralatan angkat Laporan hasil
listrik harus dilengkapi dengan suatu alat yang pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.32 dapat mengembalikan secara otomatis tuas atau Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
tombol pada posisi netral, jika tuas atau tombol kompresor, lift
dilepaskan. barang
Pasal 33 ayat 3 : Setiap peralatan angkat yang Laporan hasil
dijalankan dengan tenaga listrik harus dilengkapi pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.33 dengan alat pembatas otomatis yang dapat Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
menghentikan tenaga tarik beban, jika muatan kompresor, lift
melewati batas tertinggi yang diijinkan. barang
Laporan hasil
Pasal 33 ayat 4 : Setiap peralatan angkat harus
pengecheckan
dilengkapi dengan rem yang secara efektif dapat Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.34 Memenuhi genset, forklift,
mengerem sekurang-kurangnya 1½ kali beban barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
yang diijinkan.
barang

FO-01-08-02 Hal : 37 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Laporan hasil
Pasal 49 : Setiap peralatan angkat harus dilengkapi pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.35 dengan rem yang secara efektif dapat mengerem Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
sekurang-kurangnya 1½ kali beban yang diijinkan. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 101 : Setiap perlengkapan pesawat angkutan
pengecheckan
diatas landasan dan diatas permukaan sebelum Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.36 Memenuhi genset, forklift,
digunakan harus diperiksa terlebih dahulu oleh barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
operator.
barang

Pasal 105 : Lantai kerja yang dilalui pesawat


angkutan landasan harus : Dikonstruksi cukup kuat
Laporan hasil
dan rata dengan memperhatikan kecepatan, jenis
pengecheckan
roda dan ban yang digunakan ; Tidak mempunyai Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.37 Memenuhi genset, forklift,
belokan dengan sudut yang tajam, tanjakan yang barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
terjal, jalan yang bebas dan pelataran yang rendah ;
barang
mempunyai tanda-tanda pada kedua sisi di
sepanjang jalan.

Pasal 106 : Lebar kiri kanan sisi jalan bebas yang


Laporan hasil
dilalui truck sekurang-kurangnya : 60 cm dari lebar
pengecheckan
kendaraan atau muatan yang paling lebar jika Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.38 Memenuhi genset, forklift,
digunakan lalu lintas satu arah ; 90 cm dari kedua barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
lebar kendaraan atau muatan yang paling lebar jika
barang
digunakan lalu lintas dua arah.
Laporan hasil
Pasal 109 : Gerobak dorong yang beroda satu atau pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.39 dua harus dilengkapi dengan pelindung tangan Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
pada gagangnya dan dilengkapi dengn ban rem. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 110 : Gerobak dorong yang beroda tiga atau pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.40 empat harus dilengkapi dengan alat penguncu yang Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
digunakan saat gerobak itu berhenti. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 112 : Forklift harus dilengkapi dengan atap pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.41 pelindung operator dan bagian yang bergerak atau Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
berputar diberi tutup pengaman. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 113 : Dalam keadaan jalan garpu harus pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.42 berjarak setinggi-tingginya 15 cm dari permukaan Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
jalan kompresor, lift
barang

Pasal 114 : Bila mengendarai forklift dibelakang imasih banyak ditemui


Genset, Forklift, Kompresor, Lift Belum
4.09.43 kendaraan lain harus berjarak sekurang-kurangnya dengan jarak kurang dari
barang Memenuhi
10 m dari belakang kendaraan depannya 10 m

Laporan hasil
Pasal 115 : Dilarang menggunakan forklift untuk pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.44 tujuan lain selain untuk mengangkat, mengangkut Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
dan menumpuk barang. kompresor, lift
barang

FO-01-08-02 Hal : 38 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Laporan hasil
Pasal 134 ayat 1 : Setiap perencanaan Pesawat
pengecheckan
Angkat dan Angkut harus mendapat pengesahan Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.45 Memenuhi genset, forklift,
dari Direktur atau pejabat yang ditunjuknya, kecuali barang & produksi belum dilakukan
kompresor, lift
ditentukan lain.
barang

Pasal 135 ayat 1 : Setiap pembuatan, peredaran, Laporan hasil


pemasangan, pemakaian, perubahan dan atau pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.46 perbaikan teknis pesawat angkat dan angkut harus Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
mendapat pengesahan dari Direktur atau pejabat kompresor, lift
yang ditunjuknya. barang

Pasal 137 : Pembuatan dan pemasangan pesawat Laporan hasil


angkat dan angkut harus dilaksanakan oleh pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.47 pembuat dan pemasang yang telah mendapat Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
pengesahan oleh Direktur atau pejabat yang kompresor, lift
ditunjuknya. barang
Laporan hasil
Pasal 138 ayat 1 : Setiap pesawat angkat angkut pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Belum Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.48 sebelumdipakai harus diperiksa dan diuji terlebih genset, forklift,
barang Memenuhi & produksi belum dilakukan
dahulu dengan standar uji yang telah ditentukan. kompresor, lift
barang
Laporan hasil
Pasal 138 ayat 2 : Untuk pengujian beban lebih, pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.49 harus dilaksanakan sebesar 125 % dari beban Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
jumlah beban maksimum yang diujikan. kompresor, lift
barang
Pasal 138 ayat 4 : Pemeriksaan dan pengujian Laporan hasil
ulang pesawat angkat angkut dilaksanakan pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.50 selambat-lambatnya 2 tahun setelah pengujian Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
pertama dan pemeriksaan pengujian ulang kompresor, lift
selanjutnya dilaksanakan satu tahun sekali. barang
Laporan hasil
Pasal 139 : Biaya Pemeriksaan dan pengujian pengecheckan
Genset, Forklift, Kompresor, Lift Uji Riksa Pesawat tenaga
4.09.51 pesawat angkat angkut dibebankan kepada Memenuhi genset, forklift,
barang & produksi belum dilakukan
pengusaha. kompresor, lift
barang

Struktur organisai
Pasal 1 : Tempat kerja dimana pengusaha atau
PerMen Tenaga Kerja Panitia Pembina Keselamatan P2K3 dan
4.10 4.10.01 pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih Pembentukan team P2K3 Memenuhi Telah dibentuk P2K3
No.Per.04 /MEN/1987 dan Kesehatan Kerja pengesahaan P2K3
wajib membentuk P2K3.
dari disnaker

Pasal 2 : Setiap tempat kerja dengan kriteria


tertentu (yang memperkerjakan kurang dari 100
Struktur organisai
orang) akan tetapi menggunakan bahan, proses
P2K3 dan
4.10.02 dan instalasi yang mempunyai resiko besar akan Pembentukan team P2K3 Memenuhi Telah dibentuk P2K3
pengesahaan P2K3
terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan
dari disnaker
penyinaran radioaktif pengusaha atau pengurus
wajib membentuk P2K3

Struktur organisai
Pasal 3 (1) : Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur
P2K3 dan
4.10.03 pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri Pembentukan team P2K3 Memenuhi Telah dibentuk P2K3
pengesahaan P2K3
dari Ketua, Sekretaris dan Anggota
dari disnaker

FO-01-08-02 Hal : 39 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 3 (2) :Sekretaris P2K3 ialah Ahli


Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 Sesuai Peraturan
4.10.04 Keselamatan Kerja dari perusahaan yang Memenuhi AP : 03
PT.Garuda Metalindo perundangan
bersangkutan
Pasal 3 (3) :P2K3 ditetapkan oleh Menteri atau
Surat pengesahan dari pejabat Sesuai Peraturan
4.10.05 pejabat yang ditunjuknya atas usul dari pengusaha Memenuhi AP : 03
yang ditunjuk perundangan
atau pengurus yang bersangkutan
Pasal 2 ayat 1 : Instalasi penyalur petir harus
PerMen Tenaga Kerja Pengawasan Instalasi Penyalur
4.11 4.11.01 direncanakan, dibuat, dipasang dan dipelihara Penyalur petir Memenuhi Pemasangan Penyalur petir
No.Per.02/MEN/1989 Petir
sesuai dengan ketentuan.
Pasal 2 ayat 2 : Instalasi penyalur petir harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
4.11.02 Penyalur petir Memenuhi Pemasangan Penyalur petir
kemampuan perlindungan secara teknis, ketahanan
mekanis, ketahanan korosi
Pasal 2 ayat 3 : Bahan dan konstruksi instalasi
4.11.03 Penyalur petir Memenuhi Pemasangan Penyalur petir
penyalur petir harus kuat dan memenuhi syarat.
Pasal 2 ayat 4 : Bagian-bagian instalasi penyalur
Ijin Instalasi
4.11.04 petir harus memiliki tanda hasil pengujian atau Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
sertifikat yang diakui.

Pasal 3 : Sambungan-sambungan harus


merupakan suatu sambungan elektris, tidak ada
Ijin Instalasi
4.11.05 kemungkinan terbuka dan dapat menahan kekuatan Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
tarik sama dengan sepuluh kali berat penghantar
yang menggantung pada sambungan itu.

Pasal 4 ayat 1 : Penyambungan dapat dilakukan


dengan cara : dilas, diklem dengan panjang
sekurang-kurangnya 5 cm, disolder dengan Ijin Instalasi
4.11.06 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
panjang sekurang-kurangnya 10 cm dan khusus penangkal petir
untuk penghantar penurunan dari pita harus
dikeling.
Pasal 4 ayat 2 : Sambungan harus dibuat Ijin Instalasi
4.11.07 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
sedemikian rupa sehingga tidak berkarat. penangkal petir
Pasal 4 ayat 3 : Sambungan harus ditempatkan
Ijin Instalasi
4.11.08 sedemikian rupa sehingga dapat diperiksa dengan Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
mudah.
Pasal 5 : Semua penghantar penurunan petir
Ijin Instalasi
4.11.09 dilengkapi dengan sambungan pada tempat yang Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
mudah dicapai.
Pasal 6 ayat 1 : Pemasangan instalasi penyalur
petir dilakukan oleh instansi yang telah mendapat Ijin Instalasi
4.11.10 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
pengesahan dari menteri atau pejabat yang penangkal petir
ditunjuknya.
Pasal 7 : Dalam hal pengaruh elektrolisa dan kronis
tidak dapat dicegah maka semua bagian
Ijin Instalasi
4.11.11 instalasinya harus disalut dengan timah atau cara Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
lain yang sama atau memperbaharui bagian-
bagiannya dalam waktu tertentu.

FO-01-08-02 Hal : 40 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 9 ayat 1 : Tempat kerja yang perlu dipasang


instalasi penyalur petir adalah : bangunan yang
terpencil atau tinggi dan lebih tinng dari pada
bangunan sekitarnya, bangunan dimana disimpan, Ijin Instalasi
4.11.12 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
diolah atau digunakan bahan yang mudah meledak penangkal petir
atau terbakar, Banguna untuk kepentingan umum,
bangunan untuk menyimpan barang-barang yang
sukar diganti, dan daerah terbuka.

Pasal 10 ayat 1 : Penerima harus dipasang Ijin Instalasi


4.11.13 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
ditempat yang diperkirakan dapat tersambar petir. penangkal petir

Pasal 10 ayat 2 : Pemasangan penerima pada atap


yang mendatar harus benar-benar menjamin bahwa Ijin Instalasi
4.11.14 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
seluruh luas atap yang bersangkutan termasuk penangkal petir
dalam daerah perlindungan.

Pasal 10 ayat 3 : Penerima yang dipasang di atas


Ijin Instalasi
4.11.15 atap yang datar sekurang-kurangnya lebih tinggi 15 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
cm dari pada sekitarnya.

Pasal 10 ayat 4 : Jumlah dan jarak antara masing-


Ijin Instalasi
4.11.16 msing penerima harus diatur sehingga menjamin Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
bangunan itu termasuk dalam daerah perlindungan.

Pasal 12 : Semua bagian bangunan yang terbuat


dari bukan logam yang dipasang menjulang ke atas Ijin Instalasi
4.11.17 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
dengan tinggi lebih dari 1 meter dari atap harus penangkal petir
dipasang penerima tersendiri.

Pasal 15 ayat 1 : Penghantar penurunan harus


dipasang sepanjang bubungan (nok) dan atau
Ijin Instalasi
4.11.18 sudut-sudut bangunan ke tanah sehingga Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
penghantar penurunan merupakan suatu sangkar
dari bangunan yang akan dilindungi.
Pasal 15 ayat 2 : Penghantar penurunan harus
dipasang secara sempurna dan harus Ijin Instalasi
4.11.19 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
diperhitungkan pemuaian dan penyusutannya penangkal petir
akibat perubahan suhu.
Pasal 15 ayat 3 : Jarak antara alat-alat pemegang
Ijin Instalasi
4.11.20 penghantar penurunan satu dengan yang lainnya Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
tidak boleh lebih dari 1,5 meter.
Pasal 15 ayat 4 : Penghantar penurunan harus
Ijin Instalasi
4.11.21 dipasang lurus kebawah dan jika terpaksa dapat Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
mendatar atau melampaui penghalang
Pasal 15 ayat 5 : Penghantar penurunan harus
dipasang dengan jarak tidak kurang 15 cm dari atap Ijin Instalasi
4.11.22 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
yang dapat terbakar kecuali atap dari logam, penangkal petir
genteng atau batu.

FO-01-08-02 Hal : 41 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 16 : Semua bubungan (nok) harus dilengkapi


dengan penghantar penurunan, dan untuk atap
Ijin Instalasi
4.11.23 yang datar harus dilengkapi dengan penghantar Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
penurunan pada sekeliling pinggirnya, kecuali
persyaratan daerah perlindungan terpenuhi.

Pasal 17 ayat 3 : Penghantar penurunan harus


dipasang sedemikian rupa, sehingga pemeriksaan Ijin Instalasi
4.11.24 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
dapat dilakukan dengan mudah dan tidak mudah penangkal petir
rusak.
Pasal 18 ayat 1 : Penghantar penurunan harus
dilindungi terhadap kerusakan-kerusakan mekanik, Ijin Instalasi
4.11.25 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
pengaruh cuaca, kimia (elektrolisa) dan penangkal petir
sebagainya.
Pasal 19 ayat 1 : Instalasi penyalur petir dari suatu
Ijin Instalasi
4.11.26 bangunan paling sedikit harus mempunyai 2 buah Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
penghantar penurunan.
Pasal 19 ayat 2 : Instalasi penyalur petir yang
mempunyai lebih dari satu penerima, dari penerima Ijin Instalasi
4.11.27 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
tersebut harus ada paling sedikit 2 buah penghantar penangkal petir
penurunan.
Pasal 19 ayat 3 : Jarak antara kaki penerima dan
Ijin Instalasi
4.11.28 titik pencabangan penghantar penurunan paling Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
besar 5 meter.

Pasal 20 : Bahan penghantar penurunan yang


dipasang khusus harus digunakan kawat tembaga
Ijin Instalasi
4.11.29 atau bahan yang sederajat dengan ketentuan ; Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
penampang sekurang-kurangnya 50 mm2 dengan
tebal penampang serendah-rendahnya 2mm.

Pasal 28 ayat 1 : Elektroda bumi harus dibuat dan


Ijin Instalasi
4.11.30 dipasang sedemikian rupa sehingga tahanan Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
pembumian sekecil mungkin.
Pasal 28 ayat 3 : Elektroda bumi harus dipasang Ijin Instalasi
4.11.31 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
sampai mencapai air dalam bumi. penangkal petir

Pasal 30 ayat 1 : Masing-masing penghantar


penurunan dari suatu instalasi penyalur petir yang Ijin Instalasi
4.11.32 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
mempunyai beberapa penghantar penurunan harus penangkal petir
disambungkan dengan elektroda kelompok.

Pasal 30 ayat 2 : Panjang elektroda bumi tidak Ijin Instalasi


4.11.33 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
boleh kurang dari 4 meter. penangkal petir
Pasal 30 ayat 4 : Elektroda bumi mendatar atau
Ijin Instalasi
4.11.34 penghantar lingkar harus ditanam minimal 50 cm Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
didalam tanah.

Pasal 31 : Elektoda bumi dan elektroda kelompok


harus dapat diukur tahanan pembumiannya secara Ijin Instalasi
4.11.35 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
tersendiri maupun kelompok dan pengukuran penangkal petir
dilakukan pada musim kemarau.

FO-01-08-02 Hal : 42 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 33 : Elektroda bumi yang digunakan untuk


Ijin Instalasi
4.11.36 pembumian instalasi listrik tidak boleh digunakan Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
untuk pembumian instalasi penyalur petir

Pasal 34 ayat 1 : Elektroda bumi mendatar atau


penghantar lingkar dapat dibuat dari pita baja Ijin Instalasi
4.11.37 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
disepuh Zn dengan tebal minimal 3 mm dan lebar penangkal petir
minimal 25 mm.
Pasal 50 ayat 1 : Setiap instalasi penyalur petir dan
Ijin Instalasi
4.11.38 bagian harus dipelihara agar selalu bekerja dengan Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
tepat, aman dan memenuhi syarat.
Pasal 50 ayat 2 : Instalasi penyalur petir harus
diperiksa dan diuji : Sebelum penyerahan instalasi
penyalur petir kepada pemakai, setalah ada
Ijin Instalasi
4.11.39 perubahan atau perbaikan suatu bangunan dan Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
atau instalasi penyalur petir, secara berkala setiap
dua tahun, setelah ada kerusakan akibat sambaran
petir.
Pasal 51 ayat 1 : Pemeriksaan dan pengujian
instalasi penyalur petir dilakukan oleh pegawai Ijin Instalasi
4.11.40 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
pengawas, ahli keselamatan kerja atau jasa penangkal petir
inspeksi yang ditunjuk.

Pasal 51 ayat 2 : pengurus atau pemilik instalasi


petir berkewajiban membantu pelaksanaan
Ijin Instalasi
4.11.41 pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
pegawai pengawas, ahli K3 dan atau jasa inspeksi
yang ditunjuk termasuk penyediaan alat-alat bantu.

Pasal 53 ayat 1 : Setiap diadakan pemeriksaan


dan pengukuran tahanan pembumian harus dicatat Ijin Instalasi
4.11.42 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
dalam buku khusus tentang hari dan tanggal penangkal petir
pemeriksaan.
Pasal 53 ayat 2 : Kerusakan-kerusakan yang Ijin Instalasi
4.11.43 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
didapati harus segera diperbaiki penangkal petir

Pasal 54 ayat 1 : Tahanan pembumian dari seluruh Ijin Instalasi


4.11.44 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
sistem pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm. penangkal petir

Pasal 54 ayat 2 : Pengukuran tahan pembumian


dari elektroda bumi harus dilakukan sedemikian Ijin Instalasi
4.11.45 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
rupa sehingga kesalahan-kesalahanyang timbul penangkal petir
disebabkan kesalahan polarisasi bisa dihindarkan.

Pasal 55 ayat 1 : Setiap perencanaan instalasi


Ijin Instalasi
4.11.46 penyalur petir harus dilengkapi dengan gambar Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
rencana instalasi
Pasal 56 ayat 1 : Gambar rencana instalasi harus
Ijin Instalasi
4.11.47 mendapat pengesahandari menteri atau pejabat Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
yag ditunjuknya.
Pasal 57 ayat 1 : Setiap instalasi penyalur petir
Ijin Instalasi
4.11.48 harus mendapat sertifikat dari menteri atau pejabat Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
yang ditunjuknya.

FO-01-08-02 Hal : 43 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 57 ayat 2 : Setiap penerima khusus harus


Ijin Instalasi
4.11.49 mendapat sertifikat dari menteri atau pejabat yang Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
penangkal petir
ditunjuknya.
Pasal 58 : Dalam hal terdapat perubahan instalasi
penyalur petir, maka pengurus atau pemilik harus
mengajukan permohonan perubahan instalasi Ijin Instalasi
4.11.50 Instalasi penangkal petir Memenuhi Instalasi penangkal petir
kepada menteri cq. Kepala Kantor Wilayah yang penangkal petir
ditunjuknya dengan melampiri gambar rencana
perubahan.
Pasal 6 ayat 1 : Sertifikat operator diterbitkan oleh Operator keran angkat
PerMen TenagaKeria Kualifikasi untuk Operator Keran
4.12 4.12.01 Menteri atau pejabat yang ditunjujknya setelah yang Operator Keran Angkat Memenuhi bersertifikat dan terdapat SIO
No.Per.01/MEN/1989 Angkat
bersangkutan dinytakan lulus. SIO
Pasal 6 ayat 2 : Bagi operator yang telah
mendapatkan sertifikat dapat diberikan lisensi oleh Operator keran angkat
4.12.02 depnaker seusai dengan tingkat keahliannya yang Operator Keran Angkat Memenuhi bersertifikat dan terdapat SIO
harus diperbaharui setiap 2 tahun melalui atau SIO
tanpa kursus penyegaran.
Pasal 2 (1) : Menteri Tenaga Kerja atau pejabat
yang ditunjuk berwenang menunjuk ahli
surat penunjukan
Per Men Tenaga Kerja No. Tata Cara Penunjukan Kewajiban keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat
4.13 4.13.01 Ahli K3 Umum Memenuhi Terdapat Ahli K3 Umum Ahli K3 Umum,
Per. 02/MEN/1992 dan wewenang Ahli K3 kerja dengan kriteria tertentu dan pada perusahaan
sertifikat
yang memberikan jasa bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Pasal 2 (2) : Kriteria tertentu adalah : Suatu tempat


kerja dimana pengurusnya mempekerjakan tenaga
kerja lebih dari 100 orang, atau suatu tempat kerja
surat penunjukan
dimana pengurus mempekerjakan tenaga kerja
4.13.02 Ahli K3 Umum Memenuhi Terdapat Ahli K3 Umum Ahli K3 Umum,
kurang dari 100 orang akan tetapi menggunakan
sertifikat
bahan, proses, alat dan atau instalasi yang besar
resiko bahaya terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja.

Pasal 4 ayat 1 : Penunjukan ahli K3 ditetapkan


surat penunjukan
berdasarkan permohonan tertulis dari pimpinan
4.13.03 Ahli K3 Umum Memenuhi Terdapat Ahli K3 Umum Ahli K3 Umum,
instansi kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat
sertifikat
yang ditunjuk.

Pasal 3 : Setiap perusahaan yang mempekerjakan


tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan
atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan
Hazard
PerMen Tenaga Kerja oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang Penerapan sistem management Hazard identification and
4.14 Sistem Manajemen K3 4.14.01 Memenuhi identification and
No.Per.05/MEN/1996 dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti K3 Risk Assessment
Risk Assessment
peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit
akibat kerja wajib menerapkan Sistem Manajemen
K3.

FO-01-08-02 Hal : 44 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Bab I Pasal 2 : Perusahaan yang menyelenggaran


sendiri program pemeliharaan kesehatan harus
memenuhi ketentuan dengan Manfaat lebih baik
dari Paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar
Penyelenggaraan Pemeliharaan
Jamsostek dengan ketentuan ; layanan kesehatan
Kesehatan Bagi Tenaga Kerja
Peraturan Menteri Tenaga yang diberikan sekurang-kurangnya harus List karyawan
4.15 dengan Manfaat Lebih Baik dari 4.15.01 Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
Kerja No. Per 01/MEN/1998 memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum kepesertaan BPJS
Jaminan Pemeliharaan
dalam Bab II dan Bab III peraturan ini, pelayanan
Kesehatan Dasar Jamsostek
kesehatan yang ditunjuk harus memiliki ijin sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku, dan mudah dijangkau oleh
pekerja dan keluarganya.

Bab II Pasal 3 : Kepesertaan meliputi seluruh


Pekerja baik laki-laki maupun wanita dan keluarga
yang terdiri dari suami atau isteri dan anak yang
sah, dengan ketentuan anak adalah ; anak List karyawan
4.15.02 Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
kandung, anak angkat dan anak tiri yang berusia kepesertaan BPJS
sampai dengan 21 tahun, belum bekerja, belum
menikah dengan pembatasan jumlah sebanyak-
banyaknya 3 (tiga) orang anak.

Bab II Pasal 4 : Paket jaminan kesehatan dengan


manfaat lebih baik dari pada jaminan pemelihara an
kesehatan dasar jamsostek yang diberikan kepada
pekerja dengan keluarganya sekurang-kurangnya List karyawan
4.15.03 Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
meliputi ; Rawat jalan tingkat pertama, rawat jalan kepesertaan BPJS
tingkat lanjutan, rawat inap, pemeriksa an
kehamilan dan persalinan, penunjang diagnostik,
pelayanan khusus, dan gawat darurat.

Pasal 5 : Pelayanan Rawat Jalan tingkat pertama


sekurang-kurangnya meliputi : Bimbingan dan
konsultasi kesehatan, pemeriksaan kehamilan,
nifas dan menyusui, keluarga berencana, imunasasi
bayi anak dan ibu imunisasi, pemeriksaan dan
List karyawan
4.15.04 pengobatan dokter umum, pemeriksaan dan Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
kepesertaan BPJS
pengobatan dokter gigi, pemeriksaan laboratorium
sederhana, tindakan medis sederhana, pemberian
obat-obatan dengan berpadoman kepada DOEN
Plus, atau generik, dan rujukan ke rawat tingkat
lanjutan.

Pasal 6 : Pelayananan Rawat Jalan tingkat lanjutan


sekurang-kurangnya meliputi ; Pemeriksaan dan
pengobatan oleh dokter spesialis, pemeriksaan List karyawan
4.15.05 Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
penunjang diagnostik lanjutan, Pemberian Obat- kepesertaan BPJS
obatan DOEN Plus atau Generik dan tindakan
khusus lainnya.
Pasal 7 : Pelayanan Rawat Inap Sekurang-
kurangnya meliputi : Pemeriksaan Dokter, Tindakan
List karyawan
4.15.06 Medis, Penunjang Diagnostik, Pemberiaan obat- Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
kepesertaan BPJS
obatan DOEN Plus atau generik, dan menginap
dan makan.

FO-01-08-02 Hal : 45 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 8 : Pemeriksaan Kehamilan dan Pertolongan


Persalinan sekurang-kurangnya meliputi :
Pemeriksaan Kehamilan, Pertolongan Persalinan
List karyawan
4.15.07 kesatu, kedua dan ketiga, Perawatan Ibu dan Bayi, Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
kepesertaan BPJS
Pemberian Obat-obatan DOEN Plus atau generik,
Menginap dan makan sekurang-kurangnya 3 hari,
Rujukan ke rumah sakit,

Pasal 9 : Pelayanan penunjang diagnostik meliputi


pemeriksaan laboratium, pemeriksaan radiologi, List karyawan
4.15.08 Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
peneriksaan EEG, ECG, USG, CT-Scaning, dan kepesertaan BPJS
Pemeriksaan Diagnostik lanjutan.
Pasal 10 ayat 1: Pelayanan khusus sekurang-
kurangnya meliputi kacamata, Prothesa mata, List karyawan
4.15.09 Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
Prothesa gigi, alat bantu dengar dan Prothesa kepesertaan BPJS
anggota gerak.
Pasal 11 ayat 1 : Pelayanan Gawat Darurat
meliputi ; Pemeriksaan dan pengobatan, tindakan List karyawan
4.15.10 Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
medik, pemberian obat-obatan DOEN Plus atau kepesertaan BPJS
generik dan rawat inap

Pasal 11 ayat 2 : Gawat Darurat yang memerlukan


pelayanan meliputi ; Kecelakaan dan ruda paksa
bukan karena kecelakaan kerja, serangan jantuing,
asma berat, kejang, pendarahan berat, muntah
List karyawan
4.15.11 berak disertai dehidrasi, hilang kesadaran (koma) Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
kepesertaan BPJS
termasuk epilepsi atau ayan, keadaan gelisah pada
penderita gangguan jiwa, dan persalinan dengan
melahirkan mendadak, pendarahan, ketuban pecah
dini

Pasal 12 ayat 1 dan 2 : Batas maksimal hari rawat


inap harus lebih besar dari 60 hari termasuk
List karyawan
4.15.12 perawatan ICU/ICCU untuk setiap jenis penyakit Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
kepesertaan BPJS
dalam satu tahun, dengan batas maksimal hari
perawatan harus lebih besar dari 20 hari

Pasal 12 ayat 3 : standar rawat inap sekurang-


List karyawan
4.15.13 kurangnya kelas 2 pada rumah sakit pemerintah Kepesertaan BPJS Memenuhi Kepesertaan BPJS
kepesertaan BPJS
atau kelas 3 pada rumah sakit swasta.

Pasal 2 : Kewajiban perusahaan melaporkan tiap


Tata Cara Pelaporan & kecelakaan yang terjadi , yaitu ; Kecelakaan kerja, Pelaporan ke disnaker Laporan Kegiatan
4.16 Per.Menaker No.03/1998 4.16.01 Laporan kecelakaan kerja Memenuhi
Pemeriksaan Kecelakaan Kebakaran, peledakan, bahaya pembuangan setiap bulan P2K3 setiap bulan
limbah dan kejadian berbahaya lainnya.

Pasal 4 ayat 1 : pengurus atau pengusaha wajib


melaporkan secara tertulis kecelakaan kepada
Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja setempat Pelaporan ke disnaker Laporan Kegiatan
4.16.02 Laporan kecelakaan kerja Memenuhi
dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam sejak setiap bulan P2K3 setiap bulan
terjadinya kecelakaan dengan formulir kecelakaan
bentuk 3 KK2 A pada lampiran I

FO-01-08-02 Hal : 46 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 3 ayat 1 : Kapasitas angkut lift harus


PerMen Tenaga Kerja Syarat-syarat K3 Lift untuk dicantumkan dan dipasang dalam kereta serta Pemakaian Lift sesuai
4.17 4.17.01 Pemberian sign kapasitas Memenuhi Sign kapasitas
No.Per.03/MEN/1999 pengangkutan orang dan barang. dinyatakan dalam jumlah orang dan atau jumlah dengan kapasitas
bobot muatan yang diangkut dalam kilogram.
Pasal 3 ayat 2 : Kapasitas angkut harus sesuai Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift Sign kapasitas,
4.17.02 dengan kapasitas angkut yang dinyatakan dalam Memenuhi dengan kapasitas, Ijin lift
Barang surat ijin lift barang
ijin pemakaian lift. barang
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
Pasal 4 ayat 1 : Bagian-bagian lift harus kuat, tidak dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.03 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
cacat, aman dan memenuhi syarat-syarat K3. barang, laporan
berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala

Pasal 4 ayat 2 : Bagian lift meliputi : mesin, kamar Sign kapasitas,


Pemakaian Lift sesuai
mesin, tali baja, teromol, bangunan ruang luncur Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.04 dan lekuk dasar, kereta, governor, perlengkapan Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
pengaman, bobot imbang, rel pemandu, peredam berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
atau penyangga dan instalasi listrik. berkala

Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
Pasal 5 ayat 1 : Mesin & konstruksinya harus dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.05 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
memenuhi SNI yang berlaku. barang, laporan
berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 5 ayat 2 : Apabila lift akan bergerak, rem Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
membuka dengan tenaga magnet listrik dan harus dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.06 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
dapat memberhentikan mesin secara otomatis pada barang, laporan
berkala pengecheckan
saat arus listrik putus. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
Pasal 5 ayat 3 : Mesin dilengkapi dengan rem yang dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.07 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
bekerja dengan tenaga pegas. barang, laporan
berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 6 ayat 1 : Bangunan kamar mesin harus Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.08 kuat, bebas air dan dibuat dari bahan tahan api Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
sekurang-kurangnya 1 jam. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 6 ayat 2 : Luas kamar mesin sekurang- Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
kurangnya 1,5 kali dari luas ruang luncur dan tinggi dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.09 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
sekurang-kurangnya 2.2 meter kecuali untuk lift barang, laporan
berkala pengecheckan
perumahan atau rumah tinggal. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 6 ayat 3 : Kamar mesin harus mempunyai Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.10 penerangan dan ventilasi yang cukup sesuai Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
dengan peraturan yang berlaku. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Pasal 6 ayat 4 : Kamar mesin dilengkapi jalan Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
masuk membuka arah keluar dan dapat dikunci Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.11 serta tahan api sekurang-kurangnya 1 jam serta Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
mempunyai ukuran pintu sekurang-kurangnya lebar berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
0.7 meter dan tinggi 2 meter. berkala

FO-01-08-02 Hal : 47 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 6 ayat 5 : Mesin, alat pengendali kerja dan Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.12 peti hubung bagi listrik harus dipasang dalam Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
kamar mesin. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 6 ayat 6 : Setiap Kamar mesin harus Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.13 dilengkapi dengan APAR jenis kering dengan Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
kapasitas sekurang-kurangnya 5 kg. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 7 ayat 1 : Tali baja penarik bobot imbang dan Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
governor harus kuat, luwes, tidak boleh terdapat dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.14 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
sambungan dan semua utas tali seragam dari barang, laporan
berkala pengecheckan
sumber yang sama pengecheckan berkala
berkala

Pasal 7 ayat 2 : Tali baja harus mempunyai angka


faktor keamanan untuk kecepatan lift sebagai
berikut : 20-59 m/min sekurang-kurangnya 8 kali
kapasitas angkut yang diijinkan ; 59-90 m/min Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
sekurang-kurangnya 9,5 kali kapasitas angkut yang Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.15 diijinkan ; 105-180 m/min sekurang-kurangnya 10,5 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
kali kapasitas angkut yang diijinkan ; 210-300 berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
m/min sekurang-kurangnya 11,5 kali kapasitas berkala
angkut yang diijinkan ; 300 m/min atau lebih
sekurang-kurangnya 12 kali kapasitas angkut yang
diijinkan.

Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 7 ayat 3 : Garis tengah tali baja penarik Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.16 kereta dan bobot imbang sekurang-kurangnya 10 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
mm, kecuali untuk lift pelayan. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
Pasal 7 ayat 4 : Tali penarik kereta dan bobot dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.17 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
imbang tidak boleh digunakan rantai. barang, laporan
berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 7 ayat 5 : Lift tarikan gulung harus Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
menggunakan sekurang-kurangnya 2 tali baja dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.18 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
penarik, dan lift tarikan gesek sekurang-kurangnya barang, laporan
berkala pengecheckan
3 tali baja kecuali untuk lift pelayan. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 8 ayat 1 : Setiap Teromol penggerak harus Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
diberi alur penempatan tali baja untuk mencegah dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.19 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
terjepit atau tergelincirnya tali baja dari gulungan barang, laporan
berkala pengecheckan
teromol penggerak. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 8 ayat 2 : Perbandingan antara garis tengan Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
teromol penggerak dengan tali baja ditetapkan dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.20 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
sebagai berikut ; 40:1 untuk lift barang, laporan
berkala pengecheckan
penumpang/barang/pelayan, 25:1 untuk governor. pengecheckan berkala
berkala

FO-01-08-02 Hal : 48 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Sign kapasitas,
Pasal 9 ayat 1 : Bangunan ruang luncur harus Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
mempunyai konstruksi yang kuat, kokoh, tahan api dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.21 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
dan tertutup rapat mulai dari lantai bawah lekuk barang, laporan
berkala pengecheckan
dasar sampai bagian langit-langit ruang luncur. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 9 ayat 2 : Ruang luncur harus selalu bersih, Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
bebas dari instalasi atau peralatan yang bukan dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.22 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
bagian dari instalasi lift dan menjamin kelancaran barang, laporan
berkala pengecheckan
jalannya kereta serta bobot imbang. pengecheckan berkala
berkala

Pasal 9 ayat 4 : Pintu darurat harus dibuat dari baja Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
tahan api sekurang-kurangnya 1 jam, berengsel, Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.23 berukuran lebar 70 cm dan tinggi 140 cm atau lebih, Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
serta hanya dapat dibuka dari dalam ruang luncur berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
atau dari kereta lift arah keluar. berkala

Sign kapasitas,
Pasal 9 ayat 5 : Ruang luncur bagian atas harus Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
terdapat ruang bebas sekurang-kurangnya 50 cm dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.24 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
antara kereta dengan langit-langit ruang luncur barang, laporan
berkala pengecheckan
pada batas pemberhentian akhir dibagian atas. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 9 ayat 6 : Daun pintu ruang luncur harus Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.25 dibuat dari baja tahan api sekurang-kurangnya 1 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
jam dan dapat menutup rapat. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 9 ayat 7 : Pintu penutup ruang luncur lift Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.26 otomatis harus dilengkapi kunci kait (interlock) yang Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
bekerja sejalan dengan pengendalian lift. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala

Pasal 9 ayat 8 : Pintu penutup ruang luncur yang


tidak otomatis harus dilengkapi dengan kunci kait
Sign kapasitas,
(interlock) yang menjamin : kereta tidak bergerak Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
atau melanjutkan gerakan kecuali apabila pintu dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.27 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
penutup ruang luncur tertutup rapat dan terkunci, barang, laporan
berkala pengecheckan
pintu hanya dapat terbuka jika kereta dalam pengecheckan berkala
berkala
keadaan berhenti penuh dan sama rata dengan
lantai pemberhentian.

Pasal 9 ayat 9 : Kunci kait harus menjamin : kereta Sign kapasitas,


Pemakaian Lift sesuai
tidak bergerak atau melanjutkan gerakan kecuali Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.28 apabila pintu penutup ruang luncur tertutup rapat Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
dan terkunci, pintu dapat terbuka jika kereta sama berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
rata dengan lantai pemberhentian. berkala

Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 9 ayat 10 : Toleransi beda kerataan antara Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.29 lantai kereta dengan lantai pemberhentian tidak Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
boleh lebih dari 20 cm. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala

FO-01-08-02 Hal : 49 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 10 Ayat 1 : Lekuk dasar harus mempunyai Sign kapasitas,


Pemakaian Lift sesuai
ruang bebas sekurang-kurangnya 50 cm antara Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.30 lantai lekuk dasar dengan bagian bawah dari kereta Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
pada saat kereta menekan penuh peredam atau berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
penyangga. berkala

Pasal 10 ayat 2 : Lekuk dasar yang berada pada


salah satu lantai bangunan yang tidak langsung
berhubungan dengan tanah, harus memenuhi Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
syarat sebagai berikut : kekuatan struktur lantai Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.31 tersebutsekurang-kurangnya 5000 N/M2, bobot Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
imbang harus dilengkapi rem pengaman (safety berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
gear), dibawah lekuk dasar tidak boleh digunaka berkala
tempat kerja atau penyimpan barang yang mudah
meledak atau terbakar.

Sign kapasitas,
Pasal 11 ayat 1 : Rangka kereta terbuat dari baja Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dan kuat menahan beban pengoperasian lift, dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.32 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
bekerjanya pesawat pengaman serta tumbukan barang, laporan
berkala pengecheckan
antara kereta dengan penyangga atau peredam. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
Pasal 11 ayat 2 : Badan kereta tertutup rapat dan dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.33 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
mempunyai pintu. barang, laporan
berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 11 ayat 3 : Atap kereta harus kuat menahan Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.34 berat peralatan dan beban sekurang-kurangnya 2 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
orang. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
Pasal 11 ayat 4 : Tinggi dinding kereta harus dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.35 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
sekurang-kurangnya 2 m kecuali lift pelayan. barang, laporan
berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala

Pasal 11 ayat 5 : Kecuali lift service atap kereta


harus dilengkapi pintu darurat dengan syarat
Sign kapasitas,
sebagai berikut : berengsel dan dapat dibuka dari Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
luar sangkar, tidak menggangu bagian instalasi atap dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.36 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
sangkar sewaktu dibuka, mempunyai ukuran barang, laporan
berkala pengecheckan
sekurang-kurangnya lebar 0.35 m dan panjang 0.45 pengecheckan berkala
berkala
m, dapat dibuka dengan menarik pegangan tangan
tanpa terkunci.

FO-01-08-02 Hal : 50 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 11 ayat 6 : Pintu darurat dipasang pada


dinding samping sangkar dan harus memenuhi
syarat sebagai berikut : berengsel dan membuka
arah keluar, disesuaikan dengan ukuran sangkar
beserta perlengkapannya dan memudahkan orang
Sign kapasitas,
untuk menyelamatkan diri, dapat dibuka dari luar Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
sangkar tanpa kunci atau dari dalam dengan kunci dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.37 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
khusus, dilengkapi saklar pengaman dan barang, laporan
berkala pengecheckan
dihubungkan dengan kontrol sirkuit yang berfungsi pengecheckan berkala
berkala
untuk menghentikan lift apabila pintu darurat dalam
keadaan terbuka, dipasang pegangan tangan
permanen dan dicat warna kuning, jarak antara sisi
sangkar bagian luar dengan balok pemisah
(separator beam) ruang luncur 25 cm atau lebih.

Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 11 ayat 7 : Pintu darurat untuk lift otomatis Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.38 harus tertutup secara otomatis sejalan dengan Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
pengendalian lift. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 11 ayat 8 : Luas lantai kereta harus sesuai Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan jumlah penumpang atau beban dan dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.39 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
perbandingannya sebagaimana tercantum dalam barang, laporan
berkala pengecheckan
lampiran peraturan ini. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 12 ayat 1 : Kereta lift harus dilengkapi pintu Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.40 yang kokoh, aman, bekerja otomatis dan tinggi Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
sekurang-kurangnya 2 m. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 12 ayat 2 : Jarak antara ambang pintu kereta Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.41 dengan ambang pintu ruang luncur setinggi- Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
tingginya 35 mm. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 12 ayat 3 : Lift harus dilengkapi dengan Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
peralatan tanda bahaya bel listrik dengan sumber dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.42 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
tenaga aki dan telepon yang dipasang pada lantai barang, laporan
berkala pengecheckan
tertentu dan dapat dioperasikan dari dalam kereta. pengecheckan berkala
berkala

FO-01-08-02 Hal : 51 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 12 ayat 4 : Lift harus dilengkapi dengan :


ventilasi dan penerangan sekurang-kurangnya 2
buah lampu yang dihubungkan paralel dan
memenuhi syarat K3, tombol tekan atau saklar atau
peralatan sejenis di atas atap kereta untuk
penerangan, menghentikan atau menjalankan lift,
Sign kapasitas,
lampu penerangan darurat, panel operasi yang Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
memuat (nama pembuat, kapasitas beban dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.43 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
maksimal dalam satuan kg atau orang, rambu barang, laporan
berkala pengecheckan
dilarang merokok, indikasi beban lebih, tombol pintu pengecheckan berkala
berkala
buka dan pintu tutup, tombol permintaan lantai
pemberhentian, tombol bel alarm dan tanda
bahaya, intercom komunikasi dua arah),
penerangan buatan di bawah lantai kereta kecuali
telah tersedia penerangan pada lekuk dasar luncur,
petunjuk kereta pada lantai tertentu.

Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 13 ayat 1 : Lift harus dilengkapi dengan Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.44 governor untuk memicu atau mengatur bekerjanya Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
rem pengaman kecuali lift pelayan. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala

Pasal 13 ayat 2 : Rem pengaman harus bekerja


pada saat governor mencapai persentase
kecepatan lebih sebagai berikut : kecepatan lift
Sign kapasitas,
sampai 42 m/min persentase kecepatan governor Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
50 % lebih besar, kecepatan lift sampai 42-90 dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.45 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
m/min, persentase kecepatan governor 40 % lebih barang, laporan
berkala pengecheckan
besar, kecepatan lift sampai 90-120 m/min, pengecheckan berkala
berkala
persentase kecepatan governor 35 % lebih besar,
kecepatan lift sampai 120 m/min, persentase
kecepatan governor 30 % lebih besar.

Sign kapasitas,
Pasal 14 ayat 1 : Kereta lift harus dilengkapi rem Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
pengaman yang dapat memberhentikan kereta dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.46 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
dengan baban penuh apabila terjadi kecepatan barang, laporan
berkala pengecheckan
lebih atau goncangan atau tali baja penarik putus. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 14 ayat 2 : Rem pengaman lift terdiri atas Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.47 rem pengaman kerja berangsur dan rem pengaman Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
kerja mendadak. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 14 ayat 3 : Rem pengaman tidak boleh Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.48 menggunakan sistem elektris, hidrolik atau Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
pneumatis. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 14 ayat 4 : Rem pengaman kerja berangsur Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.49 hanya boleh dipergunakan untuk lift dengan Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
kecepatan 60 m/min atau lebih. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala

FO-01-08-02 Hal : 52 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 14 ayat 5 : Rem pengaman kerja mendadak Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.50 hanya boleh dipergunakan untuk lift dengan Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
kecepatan kurang dari 60 m/min. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 15 ayat 2 : Rem pengaman tidak boleh Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.51 bekerja untuk pergerakan kereta keatas, kecuali Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
dipasang rem pengaman khusus. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 15 ayat 3 : Rem pengaman lebih dari 1 Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.52 pasang dengan 1 governor, harus dipergunakan Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
jenis yang sama. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 16 : Lift otomatis harus dilengkapi dengan Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
sakelar darurat berwarna merah (emergency sop dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.53 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
swicht) dan di pasang dekat dengan sakelar tekan barang, laporan
berkala pengecheckan
pengendali. pengecheckan berkala
berkala

Pasal 17 ayat 1 : Lift harus dilengkapi dengan ;


sakelar pengaman batas (travel limit switch) untuk
Sign kapasitas,
memberhentikan mesin secara otomatis sebelum Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
kereta atau bobot imbang mencapai batas dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.54 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
perjalanan terakhir ke atas dan ke bawah, dan alat barang, laporan
berkala pengecheckan
pembatas beban (over limit switch) untuk memberi pengecheckan berkala
berkala
tanda peringatan dan lift tidak dapat berjalan bila
beban melebihi kapasitas yang diijinkan.

Sign kapasitas,
Pasal 18 : Lift tarikan gulung harus dilengkapi Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan peralatan pengaman yang dapat dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.55 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
memberhentikan motor penggerak secara otomatis barang, laporan
berkala pengecheckan
apabila tali baja penarik menjadi kendur. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 21 ayat 1 : Bobot imbang dan kereta Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.56 dilengkapi dengan peredam atau penyangga dan Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
ditempatkan pada lekuk dasar. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
Pasal 21 ayat 2 : Peredam atau penyannga terdiri dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.57 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
dari jenis masif kenyal, pegas dan hidrolik. barang, laporan
berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 22 ayat 1 : Rangkaian, pengamanan dan Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.58 pelayanan listrik lift harus sesuai dengan PUIL yang Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
berlaku. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala

FO-01-08-02 Hal : 53 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Sign kapasitas,
Pasal 22 ayat 2 : Rangkaian, pengamanan dan Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
pelayanan listrik lift harus sesuai gambar rencana dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.59 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang barang, laporan
berkala pengecheckan
ditunjuk. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 23 : Bangunan yang memiliki instalasi Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.60 proteksi alarm kebakaran otomatik maka instalasi Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
alarm harus dihubungkan dengan instalasi listrik lift. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pasal 24 ayat 1 : Pembuatan dan atau Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
pemasangan lift harus sesuai dengan gambar dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.61 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
rencana yang disahkan oleh Menteri atau pejabat barang, laporan
berkala pengecheckan
yang ditunjuk. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 24 ayat 3 : Pembuatan lift harus memenuhi Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.62 syarat-syarat teknis yang diatur dalam SNI yang Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
berlaku atau standar internasional yang diakui. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Pasal 25 ayat 1 : Pengurus yang membuat, Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
memasang, memakai, meminta perubahan teknis Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.63 dan atau administrasi lift terlebih dahulu harus Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
ditunjuk. berkala
Sign kapasitas,
Pasal 25 ayat 2 : Pembuatan, pemasangan dan Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
perubahan hanya dapat dilakukan oleh PJK3 yang dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.64 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
memiliki surat penunjukan Menteri dan teknisi yang barang, laporan
berkala pengecheckan
telah memiliki surat ijin operasi. pengecheckan berkala
berkala

Pasal 26 : Perusahaan Jasa Keselamatan dan Sign kapasitas,


Pemakaian Lift sesuai
Kesehatan Kerja (PJK3) dalam melaksanakan Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.65 pembuatan, pemasangan, dan perawatan lift harus Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
terlebih dahulu memperoleh keputusan penunjukan berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk. berkala

Sign kapasitas,
Pasal 27 ayat 1 : Teknisi yang mengerjakan Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
pemasangan, perbaikan dan atau perawatan lift dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.66 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
harus memperoleh surat ijin operasi dari Menteri barang, laporan
berkala pengecheckan
atau pejabat yang ditunjuk. pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 28 : Pengurus harus merawat lift secara Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.67 teratur sesuai dengan pedoman dan standar teknis Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
perawatan secara teratur. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala
Sign kapasitas,
Pemakaian Lift sesuai
Pasal 30 ayat 1 : Setiap lift sebelum dipakai harus Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.68 diperiksa dan diuji terlebih dahulu sesuai dengan Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
standar uji yang telah ditentukan. berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
berkala

FO-01-08-02 Hal : 54 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Sign kapasitas,
Pasal 30 ayat 2 : Pemeriksaan dan pengujian Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dilakukan oleh pegawai pengawas dan atau ahli K3 dengan kapasitas, Ijin lift
4.17.69 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
dan dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun barang, laporan
berkala pengecheckan
sekali. pengecheckan berkala
berkala

Pasal 2 ayat 1 : Perencanaan, pemasangan,


penggunaan, pemeriksaaan dan pengujian instalasi Sign kapasitas,
Pemberlakuan SNI:04-0225- Pemakaian Lift sesuai
listrik ditempat kerja harus sesuai dengan Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
PerMen Tenaga Kerja 2000 Mengenai Persyaratan dengan kapasitas, Ijin lift
4.18 4.18.01 ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
No.Kep.75/ MEN/2002 Umum Instalasi Listrik 2000 barang, laporan
Standar Nasional Indonesia (SNI) No.SNI-04-0225- berkala pengecheckan
(PUlL 2000) di Tempat Kerja pengecheckan berkala
2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik berkala
2000 (PUIL 2000) di tempat kerja.

Pasal 2 ayat 2 : Pengurus bertanggung jawab Sign kapasitas,


Pemakaian Lift sesuai
terhadap di taatinya dan wajib melaksanakan Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
dengan kapasitas, Ijin lift
4.18.02 ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
barang, laporan
SNI-04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum berkala pengecheckan
pengecheckan berkala
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) ditempat kerja. berkala

Pasal 2 ayat 3 : Instalasi listrik yang telah


Sign kapasitas,
terpasang sebelum diberlakukannya keputusan ini Pemakaian Lift sesuai
Pemberian sign kapasitas, ijin Lift surat ijin lift barang,
wajib disesuaikan dengan Standar Nasional dengan kapasitas, Ijin lift
4.18.03 Barang, laporan pengecheckan Memenuhi laporan
Indonesia (SNI) No. 04-0225-2000 mengenai barang, laporan
berkala pengecheckan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL pengecheckan berkala
berkala
2000) ditempat kerja dalam jangka waktu 3 tahun.

Laporan hasil uji


Peraturan Menteri Negara Tentang Ambang Batas Emisi Pasal 4 ayat 1 : Setiap kendaraan bermotor lama
Pengujian Emisi dan hasil Pengujian emisi dan emisi dan laporan
4.19 Lingkungan Hidup Nomor Gas Buang Kendaraan Bermotor 4.19.01 wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang Memenuhi
pengecheckan periodik pengecheckan periodik hasil
05 tahun 2006 Lama kendaraan bermotor lama
pengecheckan
Laporan hasil uji
Pasal 4 ayat 2 : Setiap kendaraan bermotor lama
Pengujian Emisi dan hasil Pengujian emisi dan emisi dan laporan
4.19.02 wajib melakukan uji emisi sesuai dengan peraturan Memenuhi
pengecheckan periodik pengecheckan periodik hasil
perundang-undangan.
pengecheckan

Peraturan Menteri Pasal 3: Zona D untuk Industri, tingkat kebisingan


Tentang Kebisingan Yang Laporan hasil uji
4.20 Kesehatan No. 4.20.01 maksimum yang dianjurkan 60 dB (A), dan Uji kebisingan Memenuhi Melakukan uji kebisingan
Berhubungan Dengan Kesehatan kebisingan
718/Men. Kes./Per/XI/1987 Maksimum yang diperbolehkan 70 dB (A)

Peraturan Menteri Pasal 2: Kualitas air harus memenuhi kualitas Melakukan test lab
Tentang Persyaratan Kualitas Air Persyaratan air bersih yang Hasil uji air bulanan
4.21 Kesehatan No. 4.21.01 kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi, Memenuhi terhadap air yang
Bersih memenuh syarat kesehatan dan 6 bulan
416/Men. Kes./Per/IX/1990 fisika, kimia dan radioaktif. digunakan

Melakukan test lab


Pasal 9:Air yang digunakan untuk kepentingan Persyaratan air bersih yang Hasil uji air bulanan
4.21.02 Memenuhi terhadap air yang
umum wajib di uji kualitas airnya memenuh syarat kesehatan dan 6 bulan
digunakan

FO-01-08-02 Hal : 55 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 2 : Setiap bangunan perusahaan harus


memenuhi syarat-syarat untuk ; menghindarkan
kemungkinan bahaya kebakaran, kecelakaan,
keracunan, penularan penyakit atau timbulnya
Peraturan Menteri Tentang Syarat Kesehatan, Hazard
penyakit jabatan, memajukan kebersihan dan Bangunan PT. Second Best
4.23 Perburuhan Nomor 7 Tahun Kebersihan serta Penerangan 4.23.01 Memenuhi Menerapkan 5 R Identification and
ketertiban, mendapat penerangan yang cukup dan Packing
1964 dalam Tempat Kerja risk assessment
memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan,
mendapat suhu yang layak dan peredaran udara
yang cukup, menghindarkan gangguan debu, gas,
uap dan bauan yang tidak menyenangkan.

Pasal 3 : Halaman harus bersih, teratur, rata dan


Hazard
tidak becek, jalan di halaman tidak berdebu, saluran
Identification and
air yang melintasi halaman harus tertutup, sampah Halaman PT. Second Best
4.23.02 Memenuhi Menerapkan 5 S risk assessment,
harus terkumpul rapih pada tempat sampah yang Packing
laporan kebersihan
tertutup dan tidak boleh menjadi sarang lalat atau
dan perawatan
binatang serangga yang lain.

Pasal 4 : Gedung, lantai, atap dan tangga harus Hazard


kuat buatannya, aman, tidak boleh ada bagian yang Identification and
4.23.03 mungkin roboh, dan tidak boleh licin, dinding harus Gedung PT. Second Best Packing Memenuhi Menerapkan 5 S risk assessment,
dikapuri paling sedikit dalam 5 tahun atau dinding laporan perawatan
yang dicat harus dicuci paling sedikit 1 kali setahun. gedung

Pasal 5 : Setiap tempat kerja harus dibuat dan


diatur sehingga tiap orang yang bekerja dalam Hazard
ruangan mendapat ruang udara sedikit-dikitnya 10 Identification and
Tempat kerja PT. Second Best
4.23.04 meter sebaiknya 15 meter, dan Luas tempat kerja Memenuhi Menerapkan 5 S risk assessment,
Packing
harus sedemikian rupa sehingga tiap pekerja dapat laporan kebersihan
tempat yang cukup untuk bergerak secara bebas dan perawatan
paling sedikit 2 meter buat seorang pekerja.

Pasal 6 : Kakus harus disediakan dan terpisah


untuk laki-laki dan perempuan, tidak boleh
berhubungan langsung dengan tempat kerja dan
letaknya harus dinyatakan dengan jelas, harus
Hazard
selalu dibersihkan oleh pegawai-pegawai tertentu
Identification and
dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah pekerja Toilet dan kamar mandi PT.
4.23.05 Memenuhi Menerapkan 5 S risk assessment,
dengan ketentuan ; untuk 1 - 15 orang buruh = 1 Second Best Packing
laporan kebersihan
kakus, untuk 16 - 30 orang buruh = 2 kakus, untuk
dan perawatan
31 - 45 orang buruh = 3 kakus, untuk 46 - 60 orang
buruh = 4 kakus, untuk 61 - 80 orang buruh = 5
kakus, untuk 81 - 100 orang buruh = 6 kakus, dan
selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus.

Hazard
Pasal 7 ayat 1 : Di tempat kerja yang dianggap
Identification and
perlu harus diadakan tempat mandi, tempat cuci Tempat Kerja PT. Second Best
4.23.06 Memenuhi Menerapkan 5 S risk assessment,
muka dan tangan, tempat ludah dan tempat Packing
laporan kebersihan
pakaian menurut kepentingan masing-masing.
dan perawatan

FO-01-08-02 Hal : 56 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 7 ayat 5 : Apabila buruh mempergunakan Hazard


pakaian kerja hanya selama bekerja, maka harus Identification and
Tempat Kerja PT. Second Best
4.23.07 disediakan tempar tukar pakaian yang bersih, Memenuhi Menerapkan 5 S risk assessment,
Packing
cukup luas dan pemakaiannya harus diatur laporan kebersihan
sehingga tidak berdesak-desak. dan perawatan

Tempat menyimpan
Pasal 7 ayat 6 : Harus disediakan tempat-tempat pakaian (Locker)
Tersedia locker
menyimpan pakaian (locker) untuk seorang buruh disediakan untuk satu
4.23.08 Locker & Ruang Locker Memenuhi untuk masing
satu, majikan bertanggung jawab terhadap orang buruh satu, akan
masing karyawan
keamanannya. tetapi belum semua dapat
locker
Dapur dan kamar makan
Pasal 8 ayat 2 : Dapur dan kamar makan tidak Dapur dan Kantin PT. Second tidak berhubungan Tersedia ruang
4.23.09 Memenuhi
boleh berhubungan langsung dengan tempat kerja. Best Packing langsung dengan dengan makan / kantin
tempat kerja.

Pasal 8 ayat 5 : Air yang dipergunakan untuk


makan dan minum harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut ; air tidak boleh berbau dab harus
segar, tidak boleh berwarna (harus bening), tidak
Melakukan pengujian
boleh berasa, tidak boleh mengandung binatang- laporan pengujian
4.23.11 Uji air minum Memenuhi terhadap air yang
binatang atau bakteri-bakteri yang berbahaya air
digunakan untuk konsumsi
(dinyatakan dengan pemeriksaan Laboratorium
kesehatan) dan pada waktu-waktu tertentu air yang
dipakai harus diperiksa oleh Laboratorium
Kesehatan.

penerangan darurat pada


setiap bagian ( emergency
Pasal 13 ayat 1 : Tiap-tiap tempat kerja yang lamp, mata kucing dan sign Emergency lamp,
4.23.16 dipergunakan waktu malam hari harus selalu Penerangan darurat di setiap area Memenuhi exit) yang semuanya mata kucing dan
menyediakan alat-alat penerangan darurat. memiliki sumber daya yang sign exit
terpisah dari instalasi
utama
penerangan darurat pada
setiap bagian ( emergency
Pasal 13 ayat 2 : Alat-alat penerangan darurat itu lamp, mata kucing dan sign Emergency lamp,
4.23.17 harus mempunyai sumber tenaga yang bebas dari Penerangan darurat di setiap area Memenuhi exit) yang semuanya mata kucing dan
instalasi umum. memiliki sumber daya yang sign exit
terpisah dari instalasi
utama
penerangan darurat pada
setiap bagian ( emergency
Pasal 13 ayat 3 : Alat-alat penerangan darurat lamp, mata kucing dan sign Emergency lamp,
4.23.18 tersebut harus ditempatkan pada tempat-tempat Penerangan darurat di setiap area Memenuhi exit) yang semuanya mata kucing dan
yang tidak mungkin menimbulkan bahaya. memiliki sumber daya yang sign exit
terpisah dari instalasi
utama

penerangan darurat pada


Pasal 13 ayat 4 : Jalan-jalan keluar seperti pintu, setiap bagian ( emergency
gang-gang dll., harus mempunyai alat penerangan lamp, mata kucing dan sign Emergency lamp,
4.23.19 darurat, dan diberi tanda pengenal dengan cat Penerangan darurat di setiap area Memenuhi exit) yang semuanya mata kucing dan
luminous, bahan-bahan reflectie atau bahan-bahan memiliki sumber daya yang sign exit
fluorescence. terpisah dari instalasi
utama

FO-01-08-02 Hal : 57 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

5 KEPUTUSAN MENTRI
KepMen Tenaga Kerja Lampiran I dan II : Bentuk, warna, ukuran,
5.01 Bendera K3 5.01.01 Bendera K3 Memenuhi Pembuatan Bendera K3 Bendera K3
No.Kep- 1135/ MEN/1987 lambang dan logo bendera

Lampiran III : Arti dan lambang bendera K3, dan


5.01.02 Bendera K3 Memenuhi Pemasangan Bendera K3 Bendera K3
Cara pemasangan Bendera K3
Pasal 2 : Perusahaan yang telah
Pemanfaatan Pelayanan menyelenggarakan Program Pemeliharaan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan kerja,
KepMen Tenaga Kerja Kesehatan kerja bagi Program Kesehatan dengan manfaat lebih baik dari Paket kerja, kepesertaan semua List karyawan
5.02 5.02.01 kepesertaan semua karyawan Memenuhi
No.Kep-147/MEN/1989 Jaminan Pemeliharaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar karyawan dalam program kepesertaan BPJS
dalam program BPJS
Kesehatan Jamsostek. Jamsostek harus tetap memberikan pelayanan BPJS
kesehatan kerja semua pekerja.
Pembuatan laporan
Pasal 2 : Kewajiban perusahaan melaporkan List kecelakaan
KepMen Tenaga Kerja Tentang Diagnosis & Pelaporan kecelakaan kerja dan
5.03 5.03.01 penyakit akibat kerja dan laporan medik dari dokter Laporan kecelakaan kerja Memenuhi kerja dan laporan
No.Kep-333/MEN/1989 Penyakit Akibat Kerja pelaporan bulanan ke
pemeriksa P2K3 disnaker
disnaker
Pasal 4 : Kewajiban perusahaan melaporkan
Pembuatan laporan
penyakit akibat kerja selambat-lambatnya 2 X 24 List kecelakaan
kecelakaan kerja dan
5.03.02 jam kepada Kepala Kantor Departemen Tenaga Laporan kecelakaan kerja Memenuhi kerja dan laporan
pelaporan bulanan ke
Kerja setempat dengan menggunakan bentuk P2K3 disnaker
disnaker
laporan yang telah ditentukan.
Pasal 2 : Pengusaha atau pengurus yang
menggunakan, menyimpan, memakai,
Keputusan Menteri Tenaga Tentang Pengendalian Bahan
memproduksi dan mengangkut bahan kimia Pengelolaan B3 dan Pengolahan B3 dilakukan
5.04 Kerja No. Kep - Kimia Berbahaya Di Tempat 5.04.01 Memenuhi Manifest, TPS
berbahaya di tempat kerja wajib mengendalikan pembangunan TPS oleh pihak ke tiga
187/MEN/1999 Kerja
bahan kimia berbahaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan PAK.

Pasal 6 : Menempatkan Lembar Data Keselamatan


Lembar Data Keselamatan Bahan MSDS untuk semua bahan
5.04.02 Bahan dan Label di tempat yang mudah diketahui Memenuhi MSDS
(MSDS) kimia
oleh tenaga kerja dan pegawai pengawas.

Pasal 7 : Pengusahan atau pengurus wajib


menyampaikan daftar nama, sifat dan kuantitas B3
di tempat kerja dengan mengisi formulir sesuai Membuat daftar nama
5.04.03 Daftar B3 Memenuhi UKL UPL
lampiran 2 keputusan ini kepada Disnaker setempat Material berbahaya
dan tembusannya disampaikan kepada Kantor
Wilayah Depnaker setempat.

Pasal 13 : Nilai Ambang Batas Kuantitas bahan


5.04.04 kimia yang temasuk kriteria beracun dan sangat UKL UPL Memenuhi UKL UPL UKL UPL
beracun sesuai lampiran 3 keputusan ini.
Pasal 14 : NAK B3 selain pada lampiran 3
5.04.05 UKL UPL Memenuhi UKL UPL UKL UPL
keputusan ini.

FO-01-08-02 Hal : 58 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 16 : Kewajiban Perusahaan yang


dikategorikan mempunyai potensi bahaya besar ;
mempekerjakan Petugas K3 Kimia dengan
ketentuan apabila dipekerjkan dengan sistem kerja
non shift sekurang-kurangnya 2 orang dan apabila
dipekerjakan dengan sistem kerja shift sekurang-
kurangnya 5 orang ; mempekerjakan Ahli K3 Kimia
sekurang-kurangnya 1 orang ; membuat dokumen
Telah dilakuan persiapan
pengendalian potensi bahay besar ; melaporkan Kewajiban Perusahaan yang
pembuatan dan
5.04.07 setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas dikategorikan mempunyai potensi Memenuhi
penyempurnaan TPS
bahan kimia, proses dan modifikasi instalasi yang bahaya besar
Limbah B9
dipergunakan ; melakukan pemeriksaan dan
pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali oleh PJK3 atau
instansi yang berwenang ; melakukan pemeriksaan
dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 tahun sekali ; melakukan
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-
kurangnya 1 tahun sekali ;

Pasal 17 : Kewajiban Perusahaan yang


dikategorikan mempunyai potensi bahaya
menengah ; mempekerjakan Petugas K3 Kimia
dengan ketentuan apabila dipekerjkan dengan
sistem kerja non shift sekurang-kurangnya 1 orang
dan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja shift
sekurang-kurangnya 3 orang ; membuat dokumen
pengendalian potensi bahaya menengah ; PT.Garuda Metalindo tidak
Kewajiban Perusahaan yang
melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia termasuk kategori
5.04.08 dikategorikan mempunyai potensi Memenuhi
dan kuantitas bahan kimia, proses dan modifikasi mempunyai bahaya besar
bahaya besar
instalasi yang dipergunakan ; melakukan B3
pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada
di tempat kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
oleh PJK3 atau instansi yang berwenang ;
melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi
yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 3
tahun sekali ; melakukan pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali ;

Pasal 20 ayat 1 : Dokumen pengendalian potensi


PT.Garuda Metalindo tidak
bahaya besar disampaiakan kepada Kantor
Dokumen pengendalian potensi termasuk kategori
5.04.09 Wilayah Departemen Tenaga Kerja dengan Memenuhi
bahaya besar mempunyai bahaya besar
tembusan kepada Kantor Dinas Tenaga Kerja
B3
setempat.
Pasal 2 ayat 1 : Pengurus atau pengusaha wajib
KepMen Tenaga Kerja Tentang Unit Penanggulangan mencegah, mengurangi dan memadamkan Penanggulangan
5.06 5.06.01 Penangulangan Kebakaran Memenuhi
No.Kep-186/MEN/1999 Kebakaran Di tempat Kerja kebakaran, latihan penanggulangan kebakaran di kebakaran
tempat kerja.

FO-01-08-02 Hal : 59 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 2 ayat 2 : Kewajiban mencegah, mengurangi


dan memadamkan kebakaran di tempat kerja
meliputi : Pengendalian setiap bentuk energi,
penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi, pengendalian
Penangulangan Kebakaran instalasi Smoke
penyebaran asap, panas dan gas, pembentukan Penangulangan Kebakaran
dengan instalasi Smoke detector, alarm
5.06.02 unit penanggulangan kebakaran ditempat kerja, dengan instalasi Smoke detector, Memenuhi
detector, alarm darurat, darurat, APAR, dan
penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan alarm darurat, APAR, dan Hidran
APAR, dan Hidran Hidran
kebakaran secara berkala, memiliki buku rencana
penanggulangan keadaan darurat kebakaran bagi
tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50
orang tenaga kerja dan atau tempat kerja yang
berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.

Pasal 3 : Pembentukan unit penanggulangan Penangulangan Kebakaran instalasi Smoke


Penangulangan Kebakaran
kebakaran dengan memperhatikan jumlah tenaga dengan instalasi Smoke detector, alarm
5.06.03 dengan instalasi Smoke detector, Memenuhi
kerja dan atau klasifikasi tingkat potensi bahaya detector, alarm darurat, darurat, APAR, dan
alarm darurat, APAR, dan Hidran
kebakaran. APAR, dan Hidran Hidran

Penangulangan Kebakaran
Pasal 5 : Unit penanggulangan kebakaran terdiri Penangulangan Kebakaran
dengan instalasi Smoke
dari : Petugas peran kebakaran, Regu dengan instalasi Smoke detector, instalasi Smoke
detector, alarm darurat,
penanggulangan kebakaran, Koordinator unit alarm darurat, APAR, dan Hidran. detector, alarm
5.06.04 Memenuhi APAR, dan Hidran.
penanggulangan kebakaran, Ahli K3 spesialis Pengadaan pelatihan darurat, APAR, dan
Pengadaan pelatihan
penanggulangan kebakaran sebagai penanggung penggunaan alat pemadam Hidran
penggunaan alat pemadam
jawab teknis. kebakaran secara periodik
kebakaran secara periodik

Penangulangan Kebakaran
Penangulangan Kebakaran
dengan instalasi Smoke
dengan instalasi Smoke detector, instalasi Smoke
Pasal 6 ayat 1 : Petugas peran kebakaran detector, alarm darurat,
alarm darurat, APAR, dan Hidran. detector, alarm
5.06.05 sekurang kurangnya 2 orang untuk setiap jumlah Memenuhi APAR, dan Hidran.
Pengadaan pelatihan darurat, APAR, dan
tenaga kerja 25 orang. Pengadaan pelatihan
penggunaan alat pemadam Hidran
penggunaan alat pemadam
kebakaran secara periodik
kebakaran secara periodik

Pasal 6 ayat 2 : Regu penggulangan kebakaran Penangulangan Kebakaran


Penangulangan Kebakaran
dan ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran dengan instalasi Smoke
dengan instalasi Smoke detector, instalasi Smoke
untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran detector, alarm darurat,
alarm darurat, APAR, dan Hidran. detector, alarm
5.06.06 ringan dan sedang I yang mempekerjakan tenaga Memenuhi APAR, dan Hidran.
Pengadaan pelatihan darurat, APAR, dan
kerja 300 orang atau lebih atau setiap tempat kerja Pengadaan pelatihan
penggunaan alat pemadam Hidran
tingkat resiko bahaya kebakaran sedang II, sedang penggunaan alat pemadam
kebakaran secara periodik
III, dan berat. kebakaran secara periodik

Pasal 6 ayat 3 : koordinator unit penanggulangan


Penangulangan Kebakaran Penangulangan Kebakaran
kebakaran ditetapkan sebagai berikut : untuk
dengan instalasi Smoke detector, dengan instalasi Smoke
tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran instalasi Smoke
alarm darurat, APAR, dan Hidran. detector, alarm darurat,
ringan dan sedang I sekurang-kurangnya 1 orang detector, alarm
5.06.07 Pengadaan pelatihan Memenuhi APAR, dan Hidran.
untuk setiap jumlah tenaga kerja 100 orang, Untuk darurat, APAR, dan
penggunaan alat pemadam Pengadaan pelatihan
tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran Hidran
kebakaran secara periodik ke penggunaan alat pemadam
sedang II dan sedang III dan berat, sekurang-
seluruh karyawan kebakaran secara periodik
kurangnya 1 orang untuk setiap unit kerja.

FO-01-08-02 Hal : 60 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Penangulangan Kebakaran Penangulangan Kebakaran


Pasal 7 ayat 2 : Untuk dapat ditunjuk menjadi dengan instalasi Smoke detector, dengan instalasi Smoke
instalasi Smoke
petugas peran kebakaran harus memenuhi syarat ; alarm darurat, APAR, dan Hidran. detector, alarm darurat,
detector, alarm
5.06.08 sehat jasmani dan rohani, pendidikan min SLTP, Pengadaan pelatihan Memenuhi APAR, dan Hidran.
darurat, APAR, dan
telah mengikuti kursus teknis penanggulangan penggunaan alat pemadam Pengadaan pelatihan
Hidran
kebakaran tingkat dasar I. kebakaran secara periodik ke penggunaan alat pemadam
seluruh karyawan kebakaran secara periodik

Pasal 8 ayat 2 : Untuk dapat ditunjuk menjadi Penangulangan Kebakaran Penangulangan Kebakaran
anggota regu penanggulangan kebakaran harus dengan instalasi Smoke detector, dengan instalasi Smoke
instalasi Smoke
memenuhi syarat ; Sehat jasmani dan rohani, usia alarm darurat, APAR, dan Hidran. detector, alarm darurat,
detector, alarm
5.06.09 min 25 tahun dan maks 45 tahun, pendidikan min Pengadaan pelatihan Memenuhi APAR, dan Hidran.
darurat, APAR, dan
SLTA, telah mengikuti kursus teknis penggunaan alat pemadam Pengadaan pelatihan
Hidran
penanggulangan kebakaran tingkat dasar I dan kebakaran secara periodik ke penggunaan alat pemadam
tingkat dasar II. seluruh karyawan kebakaran secara periodik

Pasal 9 ayat 2 : Untuk dapat ditunjuk sebagai


Penangulangan Kebakaran Penangulangan Kebakaran
koordinator unit penanggulangan kebakaran harus
dengan instalasi Smoke detector, dengan instalasi Smoke
memenuhi syarat ; Sehat jasmani dan rohani, instalasi Smoke
alarm darurat, APAR, dan Hidran. detector, alarm darurat,
pendidikan min SLTA, bekerja di perusahaan yang detector, alarm
5.06.10 Pengadaan pelatihan Memenuhi APAR, dan Hidran.
bersangkutan dengan masa kerja minimal 5 tahun, darurat, APAR, dan
penggunaan alat pemadam Pengadaan pelatihan
telah mengikuti kursus teknis penanggulangan Hidran
kebakaran secara periodik ke penggunaan alat pemadam
kebakaran tingkat dasar I, tingkat dasar II dan
seluruh karyawan kebakaran secara periodik
tingkat Ahli K3 Pratama.

Pasal 10 ayat 2 : Syarat-syarat Ahli K3 spesialis


penanggulangan kebakaran adalah : Sehat jasmani
dan rohani, Pendidikan minimal D3 teknik, Bekerja
pada perusahaaan yang bersangkutan dengan
Belum
5.06.11 masa kerja minimal 5 tahun, telah mengikuti kursus Ahli K3 Api Ahli K3 Api belum memenuhi
Memenuhi
teknis penanggulangan kebakaran tingkat dasar I,
tingkat dasar II dan tingkat Ahli K3 Pratama dan
tingkat Ahli Madya, memiliki surat penunjukan dari
Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.

Pemasangan
Keputusan Menteri Tenaga Pasal 2 : Nilai ambang batas iklim kerja exhaus fan dan
Tentang Nilai Ambang Batas Temperatur suhu normal
5.7 Kerja No. Kep - 5.7.01 sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 Temperatur ruang kerja Memenuhi thermometer di
Faktor Fisika Di Tempat Kerja 20 ~ 32 ° C
51/MEN/1999 peraturan ini. setiap bagian
produksi
Pasal 3 : Nilai ambang batas kebisingan ditetapkan
sebesar 85 desi Bell A (dbA), jika kebisingan yang
5.7.02 melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan Nialai Ambang Batas kebisingan Memenuhi melakukan uji kebisingan Hasil uji kebisingan
sebagaimana tercantum dalam lampiran 2
peraturan ini.

Kewajiban Perusahaan mengajukan permohonan


persetujuan kepada Kepala kantor Wilayah
Depnaker setempat dengan tembusan kantor
Tata cara Penyelenggaraan
Depnaker dan PT Jamsostek setempat, serta Semua karyawan
Keputusan Dirjen Binawas Jaminan Pemeliharaan Semua karyawan didaftarkan List karyawan
5.09 5.09.01 Kewajiban menyampaikan laporan triwulan Memenuhi didaftarkan dalam
No. Kep. 338/BW/1998 Kesehatan Dengan Manfaat dalam kepesertaan BPJS kepesertaan BPJS
pelaksanaan penyelenggaraan program jaminan kepesertaan BPJS
Lebih Baik
pemeliharaan kesehatan dengan manfaat lebih baik
kepada Kepala kantor Wilayah Depnaker setempat
dengan tembusan kantor Depnaker

FO-01-08-02 Hal : 61 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Keputusan Direktur Jendral


Pemeriksaam Lift dilakukan oleh
Pembinaab Hubungan Tentang Persyaratan, Pasal 2 ayat 1 : Setiap pekerjaan pemasangan, teknisi lift memiliki SIO, SIO, Laporan hasil
Dinas yang berwenang secara
5.10 Industrial dan Pengawas Penunjukan, Hak dan Kewajiban 5.10.01 perawatan dan atau perbaikan serta pengoperasian Memenuhi dilakukan pemeriksaan pengecheckan
periodik, teknisi lift harus ber
Ketenagakerjaan No. Kep- Teknisi Lift lift harus dikerjakan oleh teknisi lift. berkala oleh dinas berkait berkala
lisensi
407/BW/1999

Pasal 2 ayat 2 : Teknisi lift diklasifikasikan ; Pemeriksaam Lift dilakukan oleh


teknisi lift memiliki SIO, SIO, Laporan hasil
penyelia/Pengawas pemasangan Lift, Teknisi Dinas yang berwenang secara
5.10.02 Memenuhi dilakukan pemeriksaan pengecheckan
perawatan dan atau perbaikan lift, teknisi penyetel periodik, teknisi lift harus ber
berkala oleh dinas berkait berkala
(adjuster) lift, Penyelia/Pengawas operasi lift. lisensi

Pasal 3 ayat 1 : Setiap pemasangan, perawatan


Pemeriksaam Lift dilakukan oleh
dan atau perbaikan lift harus dilaksanakan oleh teknisi lift memiliki SIO, SIO, Laporan hasil
Dinas yang berwenang secara
5.10.03 PJK3 pemasangan, perawatan dan atau perbaikan Memenuhi dilakukan pemeriksaan pengecheckan
periodik, teknisi lift harus ber
lift yang telah mendapat penunjukan Menteri berkala oleh dinas berkait berkala
lisensi
Tenaga Kerja.
Pemeriksaam Lift dilakukan oleh
teknisi lift memiliki SIO, SIO, Laporan hasil
Pasal 3 ayat 4 : Tempat kerja atau perusahaan yang Dinas yang berwenang secara
5.10.04 Memenuhi dilakukan pemeriksaan pengecheckan
mempunyai fasilitas lift wajib memiliki Teknisi Lift. periodik, teknisi lift harus ber
berkala oleh dinas berkait berkala
lisensi
Pemeriksaam Lift dilakukan oleh
Pasal 4 ayat 1 : Teknisi lift harus memiliki surat ijin teknisi lift memiliki SIO, SIO, Laporan hasil
Dinas yang berwenang secara
5.10.05 operasi/kerja dari Menteri atau Pejabat yang Memenuhi dilakukan pemeriksaan pengecheckan
periodik, teknisi lift harus ber
ditunjuk. berkala oleh dinas berkait berkala
lisensi
Pemeriksaam Lift dilakukan oleh
Pasal 11 ayat 1 : Surat ijin operasi Teknisi lift teknisi lift memiliki SIO, SIO, Laporan hasil
Dinas yang berwenang secara
5.10.06 berlaku untuk jangka waktu 5 tahun dan setelahn Memenuhi dilakukan pemeriksaan pengecheckan
periodik, teknisi lift harus ber
berakhir dapat diperpanjang lagi. berkala oleh dinas berkait berkala
lisensi

Pasal 14 : Teknisi lift berhak untuk ; memasuki


tempat kerja yang memasang, memperbaiki,
merawat atau mengoperasikan lift ; Memasang, Pemeriksaam Lift dilakukan oleh
teknisi lift memiliki SIO, SIO, Laporan hasil
memperbaiki, merawat dan mengoperasikan lift ; Dinas yang berwenang secara
5.10.07 Memenuhi dilakukan pemeriksaan pengecheckan
Mengambil tindakan dalam upaya pengaman periodik, teknisi lift harus ber
berkala oleh dinas berkait berkala
terhadap keadaan darurat operasi pesawat lift ; lisensi
Memeriksa, menguji, menyetel dan mengevaluasi
keadaan lift ; Menetapkan kelayakan pesawat itu.

Pasal 15 : Teknisi lift berkewajiban untuk ; mentaati


peraturan perundang-undangan keselamatan dan
kesehatan kerja ; melaporkan kondisi lift yang
menjadi tanggung jawabnya jika tidak aman atau Pemeriksaam Lift dilakukan oleh
teknisi lift memiliki SIO, SIO, Laporan hasil
tidak layak pakai kepada atasan langsung ; Dinas yang berwenang secara
5.10.08 Memenuhi dilakukan pemeriksaan pengecheckan
Bertanggung jawab atas hasil pemasangan, periodik, teknisi lift harus ber
berkala oleh dinas berkait berkala
perbaikan, perawatan dan pengoperasian lift ; lisensi
membantu pegawai pengawas ketenaga kerjaan
dalam pelaksanakan pemeriksaan dan pengujian
lift.

FO-01-08-02 Hal : 62 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

1. Setiap teknisi yang diserahi tugas dan tanggung


jawab dalam pekerjaan pemasangan,
Keputusan Direktur Jendral
pengoperasian, pemeliharaan, pemeriksaan, Pemeriksaam Lift dilakukan oleh
Pembinaab Hubungan Tentang Sertifikasi kompetensi teknisi lift memiliki SIO, SIO, Laporan hasil
pengujian dan perbaikan insatalasi listrik harus Dinas yang berwenang secara
5.11 Industrial dan Pengawas Keselamatan dan Kesehatan 5.11.01 Memenuhi dilakukan pemeriksaan pengecheckan
memnuhi syarat kompetensi keselamatan dan periodik, teknisi lift harus ber
Ketenagakerjaan No. Kep- Kerja Teknisi Listrik berkala oleh dinas berkait berkala
kesehatan kerja listrik yang dibuktikan dengan lisensi
311/BW/2002
sertifikat dan lisensi keselamatan dan kesehatan
kerja listrik.

Pertama : Rencana usaha atau kegiatan yang tidak


ada dampak pentingnya, dan atau secara teknologi
sudah dapat dikelola dampak pentingnya
Keputusan Menteri Negara Pedoman Umum Upaya
diharuskan melakukan Upaya Pengelolaan
5.12 Lingkungan Hidup nomor : Pengelolaan Lingkungan dan 5.12.01 UKL & UPL Memenuhi Melaporkan UKL & UPL UKL & UPL
Lingkungan (UKL) dan upaya Pemantauan
Kep-12/MEN/3/1994 Upaya Pemantauan Lingkungan
Lingkungan (UPL) sesuai dengan yang ditetapkan
di dalam syarat-syarat perijinannya menurut
peraturan yang berlaku.

Keputusan Menteri Negara Jenis Rencana Usaha dan/atau


Lampiran: Kriteria Perusahaan wajib Amdal di
5.13 Lingkungan Hidup RI kegiatan yang wajib dilengkapi 5.13.01 UKL & UPL Memenuhi Melaporkan UKL & UPL UKL & UPL
bidang perindustrian
Nomor 11 Tahun 2006 AMDAL

Keputusan Menteri Negara Pedoman Umum Upaya


Pasal 1 & 2 : UPL / UKL wajib dilakukan oleh
5.14 Lingkungan Hidup RI Pengelolaan Lingkungan dan 5.14.01 UKL & UPL Memenuhi Melaporkan UKL & UPL UKL & UPL
Perusahaan yang tidak wajib AMDAL
Nomor 86 Tahun 2002 Upaya Pemantauan Lingkungan

Keputusan Menteri Tentang Baku Mutu Limbah Cair Pasal 1 ayat 1 : Industri adalah kegiatan ekonomi
Lingkungan Hidup No. 51 Bagi Kegiatan Industri. yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang Pembangunan TPS dan
Tahun 1995 setengah jadi dan/ atau barang jadi menjadi barang pengiriman ke pengolah
5.16 5.16.01 Pembangunan TPS Memenuhi ijin TPS, Manifest
degan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, limbah yang berijin secara
termasuk kegiatan rancang bangun dan periodik
perekayasaan industri.
Pembangunan TPS dan
Pasal 1 ayat 2 : Baku Mutu Limbah Cair adalah
pengiriman ke pengolah
5.16.02 batas maksimum limbah cair yang diperbolehkan Pembangunan TPS Memenuhi ijin TPS, Manifest
limbah yang berijin secara
dibuang ke lingkungan .
periodik
Pasal 1 ayat 3 : Limbah cair adalah dalam wujud Pembangunan TPS dan
cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri yang pengiriman ke pengolah
5.16.03 Pembangunan TPS Memenuhi ijin TPS, Manifest
dibuang ke lingkungan dan diduga dapat limbah yang berijin secara
menurunkan kualitas lingkungan. periodik
KepMenLH Tentang Pedoman Penetapan Pasal 1 ayat 1 : Daya tampung beban
No.110/MENLH/ 2003 Daya Tampung Beban pencemaran air adalah kemampuan air pada suatu
5.17 Pencemaran Air Pada Sumber 5.17.01 sumber air, untuk menerima masukan beban Memenuhi
Air pencemaran tanpa mengakibatkan air tersebut
menjadi cemar.
Pasal 1 ayat 2 : Beban pencemaran adalah jumlah
5.17.02 suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air Memenuhi
atau air limbah.
Pasal 1 ayat 3 : Metoda Neraca Massa adalah
metoda penetapan daya tampung beban
5.17.03 pencemaran air dengan menggunakan perhitungan Memenuhi
neraca massa komponen-komponen sumber
pencemaran.

FO-01-08-02 Hal : 63 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 1 ayat 4 : Metoda Streeter-Phelps adalah


metoda penetapan daya tampung beban
5.17.04 pencemaran air pada sumber air dengan Memenuhi
menggunakan model matematik yang
dikembangkan oleh Streeter-Phelps.
KepMenLH Tentang Pedoman Mengenai Menampung air limbah
No.111/MENLH/ 2003 Pasal 1 : Setiap usaha dan atau kegiatan dilarang Penampungan air limbah pada
Syarat Dan Tata Cara Perizinan pada TPS dan mengirim
5.18 5.18.01 membuang air limbah yang mengandung radioaktif TPS dan mengirim limbah ke Memenuhi Ijin TPS , Manifest
Serta Pedoman Kajian limbah ke pengolah limbah
ke air atau sumber air. pengolah limbah
Pembuangan Air Limbah secara periodik
Pasal 2 : Bupati/Walikota dilarang menerbitkan izin Menampung air limbah
Penampungan air limbah pada
pembuangan air limbah ke air atau sumber air yang pada TPS dan mengirim
5.18.02 TPS dan mengirim limbah ke Memenuhi Ijin TPS , Manifest
melanggar baku mutu air dan menimbulkan limbah ke pengolah limbah
pengolah limbah
pencemaran air. secara periodik
Menampung air limbah
Pasal 3 ayat 1 : Setiap usaha dan atau kegiatan Penampungan air limbah pada
pada TPS dan mengirim
5.18.03 yang akan membuang air limbah ke air atau sumber TPS dan mengirim limbah ke Memenuhi Ijin TPS , Manifest
limbah ke pengolah limbah
air wajib mendapat izin tertulis dari Bupati/ Walikota. pengolah limbah
secara periodik

Pasal 3 ayat 2 : Permohonan izin sebagaimana


Menampung air limbah
dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada hasil Penampungan air limbah pada
pada TPS dan mengirim
5.18.04 kajian analisis mengenai dampak lingkungan atau TPS dan mengirim limbah ke Memenuhi Ijin TPS , Manifest
limbah ke pengolah limbah
kajian upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pengolah limbah
secara periodik
pemantauan lingkungan.

Pasal 3 ayat 3 : Syarat-syarat perizinan


pembuangan air limbah ke air atau sumber air wajib Menampung air limbah
Penampungan air limbah pada
mematuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada TPS dan mengirim
5.18.05 TPS dan mengirim limbah ke Memenuhi Ijin TPS , Manifest
dalam Pasal 38 ayat (2) Peraturan Pemerintah limbah ke pengolah limbah
pengolah limbah
Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan Kualitas secara periodik
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Pasal 4 ayat 3 : Selain persyaratan sebagaimana


dimaksud dalam ayat (2) di atas, permohonan izin
wajib dilengkapi dengan : a. Dokumen
hasil kajian pembuangan air limbah ke air dan atau Menampung air limbah
Penampungan air limbah pada
sumber air. b. pada TPS dan mengirim
5.18.06 TPS dan mengirim limbah ke Memenuhi Ijin TPS , Manifest
Hasil pemantauan pengelolaan lingkungan pada limbah ke pengolah limbah
pengolah limbah
bulan terakhir. secara periodik
c. Dokumen lain yang terkait dengan pengisian
formulir sebagaimana terlampir dalam Keputusan
ini.

FO-01-08-02 Hal : 64 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 7 : Setiap Penanggung jawab jenis kegiatan


wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Membuat cerobong Emisi yang dilengkapi dengan
sarana pendukung dan alat pengaman, memasang
alat ukur pemantauan yang meliputi kadar dan laju
Keputusan Menteri Negara
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak alir volume untuk setiap cerobong emisi, melakukan Laporan hasil Uji
5.20 Lingkungan Hidup Nomor : 5.20.01 Melakukan pengujian emisi Memenuhi Uji emisi
Bergerak pencatatan harian hasil emisi yang dikeluarkan dari Emisi
Kep - 13/MENLH/3/1995
setiap cerobong emisi, menyampaikan laporan hasil
pemeriksaan kepada Gubernur dengan tembusan
kepada kepala BAPEDAL sekurang-kurangnya
sekali dalam 3 bulan atau pada kondisi-kondisi
tidak normal dan atau keadaan darurat.

Pasal 6 : Setiap penanggung jawab usaha atau


kegiatan wajib :
a. Mentaati baku tingkat kebisingan yang telah
dipersyaratkan.
Kepmen Negara b. Memasang alat pencegahan terjadinya
kebisingan. Laporan hasil Uji
5.21 Lingkungan Hidup Nomor : Tentang Baku Tingkat Kebisingan 5.21.01 Melakukan uji Kebisingan Memenuhi Uji Kebisingan
c. Menyampaikan laporan hasil pemantauan Kebisingan
Kep - 48/MENLH/11/1996
tingkat kebisingan sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan sekali kepada Gubernur, Menteri, instansi
yang bertanggung jawab di bidang pengendalian
dampak lingkungan dan instansi teknis yang
membidangi kegiatan yang bersangkutan serta
instansi lain yang dipandang perlu.
Pasal 6 : Setiap penanggung jawab usaha atau
kegiatan wajib : mentaati baku mutu kebisingan
yang telah dipersyaratkan ; memasang alat
pencegahan terjadinya kebisingan ;
Keputusan Menteri Negara
menyampaiakan laporan hasil pementauan tingkat Laporan hasil Uji
5.21. Lingkungan Hidup Nomor : Tentang Baku Tingkat Kebisingan 5.21.01 Melakukan uji Kebisingan Memenuhi Uji Kebisingan
kebisingan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali Kebisingan
Kep - 48/MENLH/11/1996
kepada Gubernur, Menteri, institusi yang
bertanggung jawab di bidang pengendalian dampak
lingkungan dan instansi teknis yang membidangi
kegiatan yang bersangkutan.

Pasal 2 : Untuk menghindari timbulnya dampak


negatif yang tidak diinginkan, sebagai akibat
dipergunakannya Bahan Berbahaya dan Beracun
Keputusan Menteri Pengamanan Bahan Beracun oleh perusahaan industri, maka perusahaan industri
Sesuai peraturan
5.24 Perindustrian Nomor : 148 / dan Berbahaya di Perusahaan 5.24.01 yang bersangkutan bertanggung jawab sepenuhnya Pengamanan Pengeloaan B3 Memenuhi Ijin TPS , Manifest
perundangan
M / SK / IV / 1985 Industri terhadap pengolahan Bahan Berbahaya dan
Beracun mulai dari pengadaan di pabrik,
penyimpanan, pengolahan, pengemasan dan
pengangkutan sampai di distributor.

FO-01-08-02 Hal : 65 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 3 : Perusahaan industri diwajibkan


melaksanakan langkah-langkah pengamanan
teknis yang meliputi : a. Tahap perencanaan dan
pengembangan industri; (1) Pemilihan Lokasi, (2).
Pemilihan teknologi proses, (3) Pemilihan design
Sesuai peraturan
5.24.02 dan peralatan. b. Tahap Operasi Industri; (1) Pengamanan Pengeloaan B3 Memenuhi Ijin TPS , Manifest
perundangan
Pengadaan, Penyimpanan, Pengolahan,
Pengemasan dan pengangkutan Bahan Beracun
dan Berbahaya, (2) Keamanan dan Keselamatan
alat proses dan instansi, (3) Keselamatan dan
kesehatan kerja para karyawan perusahaan.

Pasal 4 : Dalam menjalankan perusahaannya,


Direksi/pimpinan/Penanggung jawab Perusahaan
Industri diwajibkan mengadakan usaha-usaha :
Membentuk suatu unit kerja dalam organisasi
perusahaan industri yang khususnya menangani
pengamanan teknis sebagai mana tercantum pada
pasal 3 di atas; b. Membuat buku panduan tentang
pengamanan Bahan Berbahaya dan Beracun
tersebut dalam lampiran, termasuk bahan atau
suatu yang baru yang belum dikenal dan patut
diduga dapat menimbulkan bahaya yang berkaitan Sesuai peraturan
5.24.03 Pengamanan Pengeloaan B3 Memenuhi Ijin TPS , Manifest
dengan perusahaan yang bersangkutan; c. perundangan
Meningkatkan kewaspadaan, kesadaran, tanggung
jawab, disiplin dan kesiapsiagaan
karyawan/karyawati untuk mengikuti serta
melaksanakan ketentuan pada buku panduan
tersebut melalui pendidikan, penyuluhan dan
latihan; d. Memberikan bimbingan dan penyuluhan
teknis kepada ekspeditur atau pihak ketiga lainnya
yang bertanggung jawab atau yang melaksanakan
pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun dari
pabrik ke distribusi.

Pasal 7 : Direksi/Pimpinan/Penanggung jawab


perusahaan Industri Wajib memberikan laporan bila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang
berhubungan dengan penanganan Bahan Beracun
Sesuai peraturan
5.24.04 Berbahaya kepada Menteri Perindustrian melalui Pengamanan Pengeloaan B3 Memenuhi Ijin TPS , Manifest
perundangan
Direktorat Jenderal yang membina dengan
tembusan kepada Sekretaris Jenderal dan
Inspektur Jenderal melaksanakan rangkaian-
rangkaian keamanan yang diperlukan.

Pasal 2 : Setiap perusahaan industri, perusahaan


Pedoman Teknis penyusunan
Keputusan Menteri kawasan industri dan perusahaan kawasan berikat
Pengendalian Dampak Terhadap Pengendalian Dampak terhadap Sesuai peraturan
5.25 Perindustrian Nomor : 250 5.25.01 diwajibkan untuk melakukan pengendalian dampak Memenuhi Ijin TPS , Manifest
Lingkungan Hidup pada Sektor lingkungan perundangan
tahun 1994 akibat kegiatan usaha industrinya terhadap
Industri
lingkungan hidup.

FO-01-08-02 Hal : 66 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 3 : Kegiatan usaha industri dibagi dalam 3


klasifikasi ; 1. Kegiatan usaha Industri yang
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan
hidup; 2. Kegiatan usaha Industri yang tidak Hazard
Klasifikasi Dampak Penting Sesuai peraturan
5.25.02 mempunyai dampak penting dan atau secara Memenuhi Identification and
Industri perundangan
teknologi dapat dikelola dampak pentingnya; 3. risk assessment
Kegiatan usaha Industri yang mempunyai dampak
terhadap lingkungan hidup di luar klasifikasi
sebagaimana dimaksud pada butir 1 dan 2.

Pasal 4 ayat 1 : Bagi kegiatan usaha industri yang


5.25.03 mempunyai potensi dampak penting terhadap AMDAL Memenuhi UKL / UPL UKL / UPL
lingkungan hidup wajib disusun AMDAL.

Pasal 5 ayat 1 : Bagi kegiatan usaha industri yang


tidak mempunyai dampak penting dan atau secara
5.25.04 teknologi dapat dikelola dampak pentingnya UKL dan UPL Memenuhi UKL / UPL UKL / UPL
terhadap lingkungan hidup wajib disusun UKL dan
UPL.

Pasal 17 : Jenis kegiatan usaha industri


sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan
Lampiran II Surat Keputusan ini diwajibkan
membuat Rencana Penanggulangan Keadaan
Darurat sebagaimana akibat terjadinya kebakaran,
Rencana Penanggulangan
5.25.05 kebocoran (gas dan cairan), peledakan dan memenuhi UKL / UPL UKL / UPL
Keadaan Darurat
musibah lainnya dengan memperhatikan Surat
Keputusan Menteri Perindustrian No.
148/M/SK/1985 dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja.

Pasal 18 : Perusahaan industri, perusahaan


kawasan Industri, perusahaan berikat dan
pengelola komplek industri yang melakukan
kegiatan usaha industri sebagaimana tercantum dal
yang merupakan bagian am lampiran I dan
Lampiran II Surat Keputusan ini diwajibkan Unit Kerja Khusus bidang
membentuk Unit Kerja Khusus yang membidangi Unit Kerja Khusus bidang pengelolaan lingkungan Diserahkan pada
5.25.06 memenuhi
dan bertanggung jawab dalam bidang pengelolaan pengelolaan lingkungan diserahkan kepada bagian bagian GA
lingkungan yang merupakan bagian dari struktur GA
organisasi perusahaan yang bersangkutan atau
menunjuk seseorang yang khusus bertanggung
jawab dalam bidang pengelolaan lingkungan bagi
perusahaan industri yang tidak memiliki struktur
organisasi perusahaan.

Lampiran 1 : Persyaratan dan Penanggung jawab


Keputusan Menteri Pimpinan satuan kerja/unit industri bertanggung Penanggung jawab
tata cara penyelenggaraan penyelengaraan kesehatan Diserahkan pada
5.26 Kesehatan No. 5.26.01 jawab terhadap penyelenggaraan penyehatan penyelengaraan kesehatan Memenuhi
kesehatan lingkungan kerja lingkungan kerja adalah bagian GA
1405/MENKES/ SK/XI/2002 lingkungan kerja perkantoran. lingkungan kerja
Perkantoran. divisi GA

FO-01-08-02 Hal : 67 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja


perkantoran Harus melaksanakan tahap-tahap
kegiatan, antara lain ; menyusun rencana/program
kerja tahunan penyehatan lingkungan kerja
perkantoran yang merupakan bagian dari
Tentang Persyaratan
rencana/program kerja perkantoran secara hazard
Kesehatan Lingkungan Melakukan identifikasi bahaya melakukan update analisa
5.26.02 keseluruhan, menyusun rencana pelaksanaan Memenuhi identification and
Kerja Perkantoran dan dan lingkungan bahaya dan lingkungan
kegiatan berdasrkan rencana/program kerja risk assessment
Industri
tahunan, melaksanakan penilaian/telaah hasil-hasil
kegiatan penyehatan lingkungan kerja dan
merumuskan alternatif pemecahan masalah,
apabila terdapat hambatan atau terjadi penurunan
mutu kesehatan lingkungan kerja.

Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan


yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi melakukan uji kualitas air
5.26.03 uji kualitas air Memenuhi laporan hasil uji air
dan radio aktif sesuai dengan peraturan perundang- bulanan dan 6 bulan
undangan yang berlaku.
Air bersih untuk keperluan industri dapat diperoleh
dari Perusahaan Air Minum, Sumber air tanah atau melakukan uji kualitas air
5.26.04 uji kualitas air Memenuhi laporan hasil uji air
sumber lain yang telah diolah sehingga memenuhi bulanan dan 6 bulan
persyaratan kesehatan.
Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada
sumber, bak penampung dan pada keran terjauh melakukan uji kualitas air
5.26.05 uji kualitas air Memenuhi laporan hasil uji air
untuk diperiksa di laboratorium minimal 2x setahun bulanan dan 6 bulan
musim kemarau dan musim hujan.

Alat pengatur suhu, Alat pengatur suhu,


Suhu berkisar : 18 - 28 °C Kelembaban : 40 -
5.26.06 Suhu dan Kelembaban ruangan Memenuhi humidity & sirkulasi udara humidity & sirkulasi
60%
buatan. udara buatan.

Debu : kandungan debu maksimal didalam udara


ruangan pengukuran rata-rata 8 jam sebagai berikut
Belum dilakukan
5.26.07 : Debu total konsentrasi Maks 0,15 mg/m3, Asbes Kandungan Debu di udara Memenuhi
pengukuran
bebas konsentrasi maks 5 serat/ml udara dengan
panjang serat 5µ (mikron).

Sirkulasi udara : 0.283 M3/menit/orang dengan laju


ventilasi 0.15 - 0.25 m/dt. Untuk ruangan kerja yang
Belum dilakukan
5.26.08 menggunakan pendingin harus memiliki lubang Sirkulasi Udara Memenuhi
pengukuran
ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan
menerapkan sistem ventilasi silang.

FO-01-08-02 Hal : 68 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Gas Pencemar : Kandungan gas pencemar dalam


ruang kerja, dalam rata-rata pengukuruan 8 jam
sebagai berikut : Amonia = 17 mg/m3 (25 ppm) ,
Asam Sulfida = 1 mg/m3 , Karbon monoksida = 29 Kandungan Gas Pencemar dan melakukan pengujian udara laporan hasil uji
5.26.09 Memenuhi
mg/m3 (25 ppm) , Sulfur dioksida = 5,2 mg/m3 (2 mikro biologi dan emisi udar dan emisi
ppm), Nitrogen dioksida 5,6 mg/m3 (3 ppm). Mikro
biologi : angka kuman kurang dari 700 koloni/m3
udara, bebas kuman patogen.

Pengelolaan limbah padat meliputi membersihkan,


mengumpulkan dan mengamankan limbah padat
sisa kegiatan perkantoran. Pengelolaan limbah cair
meliputi penanganan semua buangan yang
pemisahan antara
berbentuk cair termasuk tinja, Saluran limbah cair Pengelolaan Limbah Padat dan pemisahan antara limbah
5.26.10 Memenuhi limbah padat dan
harus kedap air, tertutup, limbah cair dapat mengalir Cair padat dan cair
cair
dengan lancar dan tidak menimbulkan bau, semua
limbah cair harus dilakukan pengolahan lebih
dahulu sebelum dibuang ke lingkungan minimal
dengan tengki septik.

sudah melakukan
pengukuran, untuk
intensitas cahaya akan
Laporan
5.26.11 Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux. Pencahayaan ruangan Memenuhi dilakukan penggantian
penggantian lampu
lampu secara periodik
dengan menggunakan
lampu LED
laporan hasil uji
5.26.12 Tingkat kebisingan di ruang kerja maksimal 85 dBA. Tingkat kebisingan Memenuhi melakukan uji kebisingan
kebisingan
kontrak terminix,
melakukan kontrak dengan
5.26.16 Tikus : Setiap ruang kantor harus bebas tikus melakukan pest kontrol Memenuhi laporan hasil pest
pihak ke 3(terminix)
control

Bangunan harus kuat, terpelihara, bersih dan tidak


memungkinkn terjadinya gangguan kesehatan dan
kecelakaan, Lantai terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air, permukaan rata, dan tidak licin, Setiap
karyawan mendapat ruang udara minimal 10
m3/karyawan, Dinding bersih dan berwarna terang, Sesuai spesifikasi Sesuai spesifikasi
5.26.17 Ruang Kerja dan bangunan Memenuhi
permukaan dinding yang selalu terkena percikan air bangunan bangunan
terbuat dari bahan yang kedap air, Langit-langit
harus kuat, bersih, berwarna terang, ketinggian
minimal 2,5 m dari lantai, Luas jendela, kisi-kisi atau
dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya minimal
1/6 luas lantai.

FO-01-08-02 Hal : 69 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk


karyawan pria, setiap kantor harus memiliki toilet
dengan jumlah wastafel, jamban dan peturasan
minimal sebagai berikut : Untuk jumlah karyawan Jumlah kamar
Jumlah kamar mandi lebih
5.26.18 pria = 51 s/d 100 orang, jumlah minimal kamar Jumlah Toilet Memenuhi mandi lebih dari
dari cukup
mandi = 3 , jumlah jamban = 3 , jumlah peturasan = cukup
5 , jumlah wastafel = 5 ; Untuk jumlah karyawan
wanita s/d 20 orang, jumlah minimal kamar mandi =
1 , jumlah jamban = 1 , jumlah wastafel = 2 .

Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air


kotor, air limbah, air hujan harus dapat menjamin
keamanan sesuai dengan ketentuan teknis yang
Instalasi perkantoran dan ijin instalasi
5.26.19 berlaku, dan Bangunan kantor yang lebih tinggi dari Memenuhi instalasi penangkal petir
penangkal petir penangkal petir
10 meter atau lebih tinggi dari bangunan lain
disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal
petir.

Lampiran 2 : Persyaratan dan Penanggung jawab


Pimpinan satuan kerja/unit industri bertanggung Tahapan Penyelenggaraan
tata cara penyelenggaraan penyelengaraan kesehatan
5.26.20 jawab terhadap penyelenggaraan penyehatan kesehatan Lingkunagan kerja Memenuhi
kesehatan lingkungan kerja lingkungan kerja adalah
lingkungan kerja industri. perkantoran.
industri divisi personalia

Penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja


industri Harus melaksanakan tahap-tahap kegiatan,
antara lain ; menyusun rencana/program kerja
tahunan penyehatan lingkungan kerja industri yang
merupakan bagian dari rencana/program kerja
termometer and
industri secara keseluruhan, menyusun rencana Belum Alat pengatur suhu &
5.26.21 Program penyehatan lingkungan humidity tool,
pelaksanaan kegiatan berdasrkan rencana/program Memenuhi sirkulasi udara buatan.
exhaus fan
kerja tahunan, melaksanakan penilaian/telaah hasil-
hasil kegiatan penyehatan lingkungan kerja dan
merumuskan alternatif pemecahan masalah,
apabila terdapat hambatan atau terjadi penurunan
mutu kesehatan lingkungan kerja industri.

Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan


dengan kapasitas minimal 60 liter / orang / hari ,
Kualitas air bersih memnuhi syarat kesehatan yang
5.26.22 uji air Memenuhi melakukan uji air laporan hasil uji air
meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan
radio aktif sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Air bersih untuk keperluan industri dapat diperoleh
dari Perusahaan Air Minum, Sumber air tanah atau
5.26.23 uji air Memenuhi melakukan uji air laporan hasil uji air
sumber lain yang telah diolah sehingga memenuhi
persyaratan kesehatan.
Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada
sumber, bak penampung dan pada keran terjauh
5.26.24 uji air Memenuhi melakukan uji air laporan hasil uji air
untuk diperiksa di laboratorium minimal 2x setahun
musim kemarau dan musim hujan.
thermometer and
Suhu berkisar : 18 - 30 °C Kelembaban : 65 - Alat pengatur suhu &
5.26.25 Suhu dan Kelembaban ruangan Memenuhi humidity tool,
95% sirkulasi udara buatan.
exhaus fan

FO-01-08-02 Hal : 70 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Sirkulasi udara : 0.283 M3/menit/orang dengan laju Belum dilakukan


5.26.27 Sirkulasi Udara Memenuhi
ventilasi 0.15 - 0.25 m/dt pengukuran

- Gas Pencemar : Kandungan maksimal gas


pencemar dalam udara pada ruang produksi adalah
sebagai berikut : Air Raksa = 0,1 , Amonia = 35,
Amonium klorida = 10 , Arsen = 0,5 , Asam asetat =
25 , HCl = 7, HNO3 = 25, Asam Sianida = 11 , Asam
Sulfida = 28 , Asam Sulfat = 1 , Aseton = 2400 ,
Butil Alkohol = 300 , Butil Merkaptan = 1,5 , DDT =
1 , Diazinon = 0,1 , Dieldrin = 0,25 , Dimetil amin =
75 , Etil alkohol = 1900 , Fenol = 19 , Ferum oksida laporan hasil uji
5.26.28 melakukan uji udara Memenuhi melakukan uji udara
= 10 , Flour = 2 , Formaldehid = 6 , Fosfor kuning = udara
0,1 , Kadmium = 0,2 , Kalsium oksida = 5 , Kamfer
= 12 , Kapas = 1 , Karbon dioksida = 9000 , Karbon
monoksida = 115 , Klor = 3 , LPG = 1800 ,
Magnesium oksida = 10 , Mangan = 5 , NO2 = 30 ,
Nikel = 1 , Perak = 0,01 , Platina = 0,002 , Seng
klorida = 1 , Seng oksida = 5 , Sianida = 5 ,Silicon =
10 , Sulfuih dioksida = 13 , Timah hitam = 0,1 ,
Timah putih = 2 (dalam satuan mg/m3 ).

Pengelolaan limbah padat domestik, limbah cair


limbah dipisahkan
dan limbah gas harus dikelola sesuai dengan
melakukan pemisahan berdasarkan jenis,
5.26.29 peraturan yang berlaku. Limbah yang dapat dire- pemisahan limbah Memenuhi
limbah karakteristik, tingkat
use/re-cycle/re-covery, Non-B3 , B3 dan Radioaktif
bahaya dll.
harus dipisahkan
Saluran limbah cair harus kedap air, tertutup, lancar
5.26.30 terpenuhi Memenuhi terpenuhi
dan tidak menimbulkan bau.

FO-01-08-02 Hal : 71 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Intensitas cahaya diruang kerja sebagai berikut :


Jenis pekerjaan kasar dan tidak terus-menerus
(Ruang penyimpanan & ruang peralatan) tingkat
pencahayaan minimal 100 lux, jenis pekerjaan
kasar & terus menerus (Pekerjaan dengan mesin
dan perakitan kasar) tingkat pencahayaan minimal
200 lux, Pekerjaan rutin (ruang administrasi, ruang
kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/penyusunan)
telah melakukan
tingkat pencahayaan minimal 300 lux, Pekerjaa
pengukuran dan akan
agak Halus (Pembuatan gambar atau bekerja
dilakukan penggantian laporan
dengan mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan atau
5.26.31 Pencahayaan ruangan memenuhi lampu dengan penggantian lampu
pekerjaan denga mesin) tingkat pencahayaan
menggunakan lampu LED LED
minimal 500 lux, Pekerjaan Halus (Pemilihan
yang dilakukan secara
warna, pemrosesan tekstil, pekerjaan mesin halus
bertahap
& perakitan halus) tingkat pencahayaan minimal
1000 lux, Pekerjaan amat halus (mengukir dengan
tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan
perakitan yang sangat halus) tingkat pencahayaan
minimal 1500 lux tidak menimbulkan bayangan,
Pekerjaan terinci (pemeriksaan pekerjaan,
perakitan sangat halus) tingkat pencahayaan
minimal 3000 lux tidak menimbulkan bayangan.

Tingkat pajanan kebisingan maksimal selama 1 hari


pada ruang proses adalah sebagai berikut ; Tingkat
kebisingan = 85 dBA pemaparan selama 8 jam,
Tingkat kebisingan = 88 dBA pemaparan selama 4
jam, Tingkat kebisingan = 91 dBA pemaparan laporan hasil uji
5.26.32 Tingkat kebisingan Memenuhi Melakukan uji kebisingan
selama 4 jam, Tingkat kebisingan = 94 dBA kebisingan
pemaparan selama 2 jam, Tingkat kebisingan = 97
dBA pemaparan selama 30 menit, Tingkat
kebisingan = 100 dBA pemaparan selama 15
menit.

melakukan kontrak dengan laporan hasil pest


5.26.36 Tikus : Setiap ruang kantor harus bebas tikus melakukan pest control Memenuhi
pihak ke 3(terminix) control

Bangunan harus kuat, terpelihara, bersih dan tidak


memungkinkn terjadinya gangguan kesehatan dan
kecelakaan, Lantai terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air, permukaan rata, dan tidak licin,
pertemuan antara dinding dengan lantai berbentuk
conus, Dinding harus rata, bersih dan berwarna
5.26.37 Ruang Kerja dan bangunan Memenuhi Belum lakukan pengukuran
terang, permukaan dinding yang selalu terkena
percikan air terbuat dari bahan yang kedap air,
Langit-langit harus kuat, bersih, berwarna terang,
ketinggian minimal 3 m dari lantai, Luas jendela,
kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya
cahaya minimal 1/6 luas lantai.

FO-01-08-02 Hal : 72 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk


karyawan pria, setiap industri harus memiliki toilet
dengan jumlah wastafel, jamban dan peturasan
minimal sebagai berikut : Untuk jumlah karyawan
Sesuai peraturan
5.26.38 pria = 51 s/d 100 orang, jumlah minimal kamar Jumlah Toilet Memenuhi
perundangan
mandi = 3 , jumlah jamban = 3 , jumlah peturasan =
5 , jumlah wastafel = 5 ; Untuk jumlah karyawan
wanita s/d 20 orang, jumlah minimal kamar mandi =
1 , jumlah jamban = 1 , jumlah wastafel = 2 .

Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air


kotor, air limbah, air hujan harus dapat menjamin
keamanan sesuai dengan ketentuan teknis yang
Sesuai peraturan
5.26.39 berlaku, dan Bangunan kantor yang lebih tinggi dari Instalasi bangunan pabrik Memenuhi
perundangan
10 meter atau lebih tinggi dari bangunan lain
disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal
petir.

Pasal 8 : Setiap penanggung jawab usaha dan atau


kegiatan pemukiman (real estate), Rumah makan
(restauran), perkantoran, perniagaan dan
apartemen wajib : a. melakukan pengolahan air
limbah domestik sehingga mutu air domestik yang
Keputusan Menteri Pemisahan saluran
dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu
5.27 Lingkungan Hidup No. 112 Baku Mutu Air Limbah Domestik 5.27.01 Saluran Domestik Memenuhi domestik dengan air hujan
limbah domestik yang telah ditetapkan, b. membuat
tahun 2003 dan limbah industri
saluran pembuangan air limbah domestik tertutup
dan kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air
limbah ke lingkungan, c. membuat sarana
pengambilan sample pada outlet unit pengolahan
air limbah.

Pasal 4 : Setiap badan usaha atau perorangan


Keputusan Menteri yang mengelola bahan berbahaya harus membuat
pemasangan MSDS
Kesehatan Repubik Tentang Pengamanan Bahan menyusun dan memiliki Lembar Data Pengaman pemasangan MSDS disetiap
5.28 5.28.01 Memenuhi disetiap lokasi yang MSDS
Indonesia No. 472/ Berbahaya Bagi Kesehatan bahan berbahaya, dan harus diletakan pada tempat lokasi yang memiliki bahan kimia
memiliki bahan kimia
MENKES/PER/V/1996 yang mudah dilihat dan dibaca untuk memudahkan
tindakan pengamanan apabila diperlukan.

Pasal 5 : Setiap bahan berbahaya yang diedarkan


harus diberi wadah dan kemasan dengan baik serta
aman, pada wadah atau kemasan harus
dicantumkan penandaan yang meliputi nama
dagang, nama bahan aktif, isi/berat/netto, kalimat
5.28.02 Label Dan Simbol Memenuhi Memberi Simbol B3 Label Dan Simbol
peringatan dan tanda atau simbol bahaya, petunjuk
pertolongan pertama pada kecelakaan, dan
penandaan harus mudah dilihat, dibaca, dimengerti
tidak mudah lepas dan luntur baik karena pengruh
sinar maupun cuaca.

FO-01-08-02 Hal : 73 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 6 : Badan usaha dan perorangan yang


mengelola bahan berbahaya harus membuat
5.28.03 laporan berkala setiap 3 bulan yang memuat UKL &UPL Memenuhi Melaporkan UKL & UPL UKL &UPL
tentang penerimaan, penyaluran dan penggunaan
serta yang berkaitan dengan kasus yang terjadi.

Lampiran Peraturan Menteri


Mencocokan dengan
Kesehatan RI No. 472 tahun 5.28.04 Daftar nama bahan berbahaya Daftar B3 Memenuhi Daftar B3
Peraturan perundangan
1996.

Tata Cara Memperoleh izin Pasal 1 : Setiap usaha atau kegiatan di bidang
Keputusan Kepala Badan
penyimpanan, pengumpulan, penyimpanan, pengumpulan, pengoperasian alat
Pengendalian Dampak
5.29 pengoperasian alat pengolahan, 5.29.01 pengolahan, pengolahan, dan penimbunan akhir Ijin TPS Pengelolaan Limbah B3 Memenuhi Ijin TPS Ijin TPS
Lingkungan Hidup Nomor :
pengolahan, dan penimbunan limbah B3 wajib mengajukan permohonan tertulis
Kep-68/BAPEDAL/05/1994
akhir limbah B3 kepada badan Pengendalian dampak Lingkungan.

Keputusan Kepala Badan


Tata Cara dan Persyaratan
Pengendalian Dampak Lampiran Keputusan Kepengendalian Dampak
5.30 Teknis penyimpanan dan 5.30.01 Penyimpanan Limbah B3 Memenuhi Berdasarkan MSDS MSDS
Lingkungan Hidup Nomor : Lingkungan Nomor : Kep-01/Bapedal/09/1995
pengumpulan limbah B3
Kep-01/BAPEDAL/09/1995

Pasal 1 : Dokumen Limbah B3 adalah surat yang


Keputusan Kepala Badan diberikan pada waktu penyerahan limbah B3 untuk
Pengendalian Dampak diangkut dari lokasi kegiatan penghasil ke tempat
Dokumen Limbah Bahan
5.31 Lingkungan Hidup Nomor : 5.31.01 penyimpanan di luar lokasi kegiatan, dan atau Dokumen Limbah B3 Memenuhi Manifest B3 Manifest, TPS
Berbahaya dan Beracun (B3)
Kep - pengumpulan dan atau pengangkutan dan atau
02/BAPEDAL/09/1995 pengolahan limbah B3 dan atau pemanfaat limbah
B3 serta penimbunan hasil pengolahan.

Pasal 3 : Setiap badan usaha yang melakukan


pengolahan limbah B3 wajib mengajukan
permohonan kepada kepala badan pengendalian
5.31.02 dampak lingkungan untuk mendapatkan nomor UKL & UPL Memenuhi UKL & UPL UKL & UPL
registrasi terlebih dahulu sebelum dokumen limbah
B3 dipergunakan, dengan melampirkan izin
pengolahan limbah B3.

Lampiran Keputusan
Kepengendalian Dampak Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun UKL & UPL,
5.31.03 UKL & UPL Memenuhi UKL & UPL
Lingkungan Nomor : Kep- (B3) Manifest
02/Bapedal/09/1995
Keputusan Kepala Badan Pasal 4 : Setiap kemasan atau tempat/wadah untuk
Pengendalian Dampak penyimpanan, pengolahan, pengumpulan, Simbol dan Label
Simbol dan Label Limbah Simbol dan Label Kemasan Simbol sudah dilakukan,
5.32 Lingkungan Hidup Nomor : 5.32.01 pemanfaatan limbah B3 wajib diberi simbol dan Memenuhi Kemasan Limbah
Berbahaya dan Beracun Limbah B3 labeling belum dilakukan
Kep - label yang menunjukan karakteristik dan jenis B3
05/BAPEDAL/09/1995 limbah B3.

FO-01-08-02 Hal : 74 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pasal 5 : Apabila limbah B3 dalam satu kemasan


mempunyai lebih dari satu karakteristik (mudah Klasifikasi limbah exs. Lab
5.32.02 meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun, Karakteristik Limbah B3 Memenuhi (Campuran 1 & Campuran Daftar B3
menyebabkan insfeksi dan korosif) wajib dilakukan 2)
pengujian karakteristik limbah B3.

Lampiran Keputusan Kepala


Simbol dan Label
Badan Pengendalian Dampak Penjelasan Simbol dan Label Limbah Berbahaya Simbol dan Label Kemasan Simbol sesuai dengan
5.32.03 Memenuhi Kemasan Limbah
Lingkungan Hidup Nomor : Kep- dan Beracun Limbah B3 peraturan perundangan.
B3
05/BAPEDAL/09/1995

Keputusan Kepala Badan


Tata Cara & Persyaratan Tempat Penyimpanan Simbol dan Label
Pengendalian Dampak Pasal 2 : Tata cara penyimpanan minyak pelumas Penyimpanan Minyak Pelumas
5.33 Penyimpanan Dan Pengumpulan 5.33.01 Memenuhi belum sesuai dengan Kemasan Limbah
Lingkungan Nomor : Kep- bekas bekas
Minyak Pelumas / OliBekas peraturan perundangan. B3
255/BAPEDAL/08/1996
Pasal 5 : Setiap pengangkutan minyak pelumas
bekas wajib dilengkapi dengan dokumen limbah
Surat Ijin Pengangkutan Minyak Pemberian simbol dan
5.33.02 dan mengajukan nomor registrasi dokumen Memenuhi Manifest, TPS
Pelumas Bekas dari Pihak ke 3 label belum dilakukan
pelumas bekas sebagaimana Dokumen Limbah B3
serta wajib diberi simbol dan label.

Pedoman mengenai syarat dan


Keputusan Menteri Pasal 1 : Setiap usaha dan atau kegiatan dilarang
tata cara perizinan serta masih dalam tahap
5.34 Lingkungan Hidup No. 111 5.34.01 membuang air limbah yang mengandung radioaktif Saluran limbah pabrik Memenuhi pembuatan tank khusus
pedoman kajian pembuangan air pembuatan
tahun 2003 ke air atau sumber air
limbah ke air atau sumber

Pasal 3 : Setiap usaha dan atau kegiatan yang


Belum Pemisahan saluran limbah
5.34.02 membuang air limbah ke air atau sumber air wajib Saluran limbah pabrik AP : 29
Memenuhi industri
mendapat ijin tertulis dari Bupati/Walikota.
Pasal 7 : Pengolah limbah B3 wajib membuat dan
menyampaikan laporan tentang pengolahan limbah
B3 secara berkala sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan sekali kepada Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan dengan tembusan
Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II
dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I yang
bersangkutan, tentang :
Kep. BAPEDAL Nomor : Tentang Persyaratan Teknis
a. Jenis, karakteristik, jumlah timbulan membuat laporan per 3
5.39 Kep - 03/BAPEDAL/09/ Pengolahan Limbah Bahan 5.39.01 Neraca limbah Memenuhi
limbah B3 dan waktu diterimanya limbah B3. bulan mengenai limbah B3
1995 Berbahaya Dan Beracun
b. Jenis, karakteristik, jumlah dan
waktu limbah B3 yang diolah.
c. Jenis, karakteristik,
jumlah dan waktu timbulan limbah B3 (cair dan/
atau padat) hasil pengolahan.
d. Jenis,
karakteristik, jumlah, dan waktu limbah B3 yang
ditimbun(landfill).

FO-01-08-02 Hal : 75 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Pengukuran dan penilaian


Pasal 8 : Setiap pengolah limbah B3 wajib faktor fisika dilakukan oleh
5.39.02 melakukan pemantauan terhadap bahan baku mutu Limbah B3 Memenuhi laboratorium berakreditasi
limbah yang dihasilkan dari kegiatan. yang direkomendasikan
oleh instansi terkait.

Pasal 9 : Hasil pemantauan terhadap limbah


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 wajib
dilaporkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali
kepada Kepala Badan Pengendallian Dampak Laporan semester 6
5.39.03 Limbah B3 Memenuhi
Lingkungan dengan tembusan Bupati/ bulanan UKL - UPL
Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I yang
bersangkutan

Pasal 7 : Setiap Penanggung jawab jenis kegiatan


wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Membuat cerobong Emisi yang dilengkapi dengan
sarana pendukung dan alat pengaman, memasang
alat ukur pemantauan yang meliputi kadar dan laju
Keputusan Menteri Negara
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak alir volume untuk setiap cerobong emisi, melakukan Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
5.35 Lingkungan Hidup Nomor : 5.35.01 Memenuhi Uji emisi
Bergerak pencatatan harian hasil emisi yang dikeluarkan dari Bergerak
Kep - 13/MENLH/3/1995
setiap cerobong emisi, menyampaikan laporan hasil
pemeriksaan kepada Gubernur dengan tembusan
kepada kepala BAPEDAL sekurang-kurangnya
sekali dalam 3 bulan atau pada kondisi-kondisi
tidak normal dan atau keadaan darurat.

6 INSTRUKSI MENTRI

Instruksi Menteri Tenaga sertifikat untuk


Pengawasan Khusus K3 Pengesahan Instalasi
6.01 Kerja No. INS- 6.01.01 Pengesahan/sertifikasi instalasi proteksi kebakaran Instalasi Proteksi kebakaran Memenuhi proteksi kebakaran
Penganggulangan Kebakaran proteksi kebakaran
11/Men/BW/1997 by ramus

mapping area
Setiap produk-produk alat pelindung diri yang
Instruksi Menteri Tenaga sesuai dengan
dibuat/dihasilkan di dalam negeri harus melalui/ penggunaan APD di setiap
6.02 Kerja No. INS- Pengesahan Alat Pelindung Diri 6.02.01 Alat Pelindung Diri Memenuhi Hazard
memiliki sertifikat kelayakan dari Direktorat BNKK proses proses produksi
2/Men/BW/BK/1984 identification and
dan Hyperkes.
risk assessment
mapping area
Untuk produk-produk luar negeri dengan sertifikat
sesuai dengan
kelayakan yang senilai dengan standar di Indonesia penggunaan APD di setiap
6.02.02 Alat Pelindung Diri Memenuhi Hazard
dapat beredar dengan rekomendasi dari Direktorat proses proses produksi
identification and
BNKK dan Hyperkes.
risk assessment
7 SURAT EDARAN
Surat Edaran Menteri Semua Perusahaan yang mempekerjakan buruh
Tenaga Kerja dan Tentang Pengadaan Kantin dan antara 50 sampai 200 orang supaya menyediakan pengadaan kantin / ruang Kantin/ruang
7.01 7.01.01 Kantin/ruang makan Memenuhi
Transmigrasi Ruang Makan ruang tempat makan diperusahaan yang makan makan
No.SE.01/Men/1979 bersangkutan.

FO-01-08-02 Hal : 76 Rev. : 00/23.01.2009 . .


6
RANGKUMAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3L
NO.
URU
T IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN K3L

STATUS DOKUMEN TERKAIT


NO ISI PERATURAN ISI PERATURAN NO. SUB ISI PASAL AKTIFITAS
PEMENUHAN
IMPLEMENTASI
DALAM IMPLEMENTASI

Salah satu upaya perlindungan atas keselamatan


mapping area
dan kesehatan adalah penggunaan alat-alat
Surat Edaran Dirjen sesuai dengan
Tentang Penggunaan Alat pelindung diri. Untuk menjamin bahwa Alat penggunaan APD di setiap
7.02 Binawas 7.02.01 Alat Pelindung Diri Memenuhi Hazard
Pelindung Diri Pelindung diri yang digunakan efektif dan sesuai proses proses produksi
No.SE.05/BW/1997 identification and
dengan bahaya lingkungan kerja yang dihadapi,
risk assessment
maka perlu proses penilaian dan pengesahan.

Kewajiban Distributor dan produsen alat pelindung mapping area


Surat Edaran Dirjen diri untuk mendaftarkan alat pelindung diri yang sesuai dengan
penggunaan APD di setiap
7.03 Binawas Pendaftaran Alat Pelindung Diri 7.03.01 diproduksi dan atau diedarkan kepada Direktur Alat Pelindung Diri Memenuhi Hazard
proses proses produksi
No.SE.06/BW/1997 Pengawasan Norma Keselamatan dan kesehatan identification and
Kerja. risk assessment

Pemenuhan Kewajiban Syarat- Mewajibkan perusahaan membentuk tim tanggap


Surat Edaran Menteri
syarat Keselamatan dan darurat (emergency response team) bencana
Tenaga Kerja dan Tim Penanggulangan
7.04 Kesehatan Kerja di Industri Kimia 7.04.01 industri di perusahaan yang tergolong industri kimia Tanggap Darurat Memenuhi tim tanggap darurat
TransmigrasiNo. SE- tanggap darurat
dengan Potensi Bahaya Besar dengan potensi bahaya besar (major hazard
140/MEN/PPK-KK/II/2004
(Mayor Hazard Installation) installation).

Membentuk unit penanggulangan kebakaran di Tim Penanggulangan


7.04.02 Tanggap Darurat Memenuhi tim tanggap darurat
tempat kerja. tanggap darurat
Mengendalikan Bahan Kimia berbahaya di tempat Tim Penanggulangan
7.04.03 Tanggap Darurat Memenuhi tim tanggap darurat
kerja. tanggap darurat
Pengusaha agar selalu mengendalikan lingkungan
Surat Edaran Menteri Tentang Nilai Ambang Batas kerja secara teknis sehingga kadar bahan-bahan
laporan hasil uji
7.05 Tenaga Kerja No. Faktor Kimia Di Udara 7.05.01 kimia di udara lingkungan kerja tidak melampaui Uji udara Memenuhi melakukan uji udara
udara
SE.01/MEN/1997 Lingkungan Kerja nilai ambang batas seperti yang tercantum pada
lampiran Surat Edaran.
Lampiran Surat Edaran Menteri
laporan hasil uji
Tenaga Kerja No. 7.05.02 Daftar Nilai Ambang Batas Uji udara Memenuhi melakukan uji udara
udara
SE.01/MEN/1997
Surat Edaran Menteri
Tentang Kegiatan Wajib UPL & Dampak penting yang secara teknologi dapat
7.06 Negara LH No. B- 7.06.01 UKL & UPL Memenuhi UKL & UPL UKL & UPL
UKL dikelola, wajib membuat UPL & UKL
1234/MENLH/08/1999

Penyimpanan/ pengumpulan minyak pelumas


Surat Edaran Menteri Tentang Penyerahan Minyak
bekas hanya dapat dilakukan selama 90 hari Pengelolaan Minyak pelumas Pengiriman ke pihak ke tiga
7.07 Lingkungan Hidup Nomor : Pelumas bekas ( mengacu pada 7.07.01 Memenuhi Manifest
sebelum diserahkan kepada pengumpul, Bekas (PT.BILQIS)
08/SE/02/1997 Kep-255/Bapedal/08/1996 )
pemanfaat, dan pengolah minyak pelumas bekas.

Menyerahkan minyak pelumas bekas yang


dihasilkan kepada pengumpul minyak pelumas
Pengelolaan Minyak pelumas Pengiriman ke pihak ke tiga
7.07.02 bekas yang sudah mempunyai izin dari Badan Memenuhi Manifest
Bekas (PT.BILQIS)
Pengendalian Dampak Lingkungan dan Merupakan
anggota P4MPB
penggantian handle untuk PO pembelian,
penggunaan paper cord untuk barang yang dikirim mengganti handle dengan bahan
8.01 Customer Requairement penggunaan paper cord Memenuhi bag pada desain Calvin Packing list
ke UEA, Korea dan jepang paper cord
Klein, Pandora supplier
Memastikan bahan yang di beli Pembelian kertas yang PO pembelian,
penggunaan bahan baku kertas yang memiliki
Penggunaan PCW 40% mengandung dan memiliki klaim Memenuhi memiliki kandungan PCW Packing list
kandungan PCW 40%
PCW 40% 40% supplier

FO-01-08-02 Hal : 77 Rev. : 00/23.01.2009 . .

Anda mungkin juga menyukai