MAKALAH
MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI
MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS
Disusun oleh :
KTORIAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi aktivitas adalah factor penting untuk mengoperasionalkan perbaikan
berkelanjutan, perusahaan yang mengalami peningkatan persaingan harus terus mencari berbagai
cara untuk mengeliminasi pemborosan dan meningkatkan efisiensi. Memperbaiki berbagai proses
berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas yang terkait. Jadi, manajemen berbagai aktivitas bukan
biaya adalah kunci keberhasilan pengendalian bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan
perbaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut adalah hal penting
untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian yang lebih baik mengarah pada pandangan
baru atas berbagai proses bisnis yang disebut sebagai manajemen berdasarkan aktivitas.
Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based manajemen-ABM) adalah pendekatan
untuk keseluruhan sistem yang berintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai
aktivitas dengan mewujudkan nilai ini. Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas adalah sumber
utama informasi manajemen berdasarkan aktivitas. Jadi, model menejemen berdasarkan aktivitas
memiliki dua dimensi: dimensi biaya, dan dimensi proses. Dimensi biaya memberikan informasi
biaya mengenai berbagai sumber daya, aktivitas, dan objek biaya yang menjadi perhatian, seperti
produk, pelanggan, pemasok, dan saluran distribusi. Tujuan dimensi biaya adalah memperbaiki
akurasi pembebanan biaya. Biaya berdasarkan aktivitas ini berguna untuk perhitungan biaya
produk, manajemen biaya strategis, dan analisis taktis. Dimensi kedua, dimensi proses,
memberikan informasi mengenai aktivitas-aktivitas tersebut. Tujuan dimensi ini adalah
mengurangi biaya. Dimensi inilah yang member kemampuan untuk melakukan dan mengukur
perbaikan berkelanjutan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas?
2. Bagaimana Analisis Nilai Proses?
3. Bagaimana Perhitungan Biaya Pelanggan?
4. Bagaimana Perhitungan Biaya Pemasok?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian manajemen biaya berdasarkan aktivitas.
2. Menjelaskan analisis nilai proses.
3. Mendeskripsikan perhitungan biaya pelanggan.
4. Medeskripsikan perhitungan biaya pemasok.
BAB II
PEMBAHASAN
d. Pemberian penghargaan
Akuntansi pertanggung jawaban ini bertujuan untuk mempengaruhi perilaku dalam cara
tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk memenuhi tujuan
bersama.
Tiga jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban:
1. Berdasarkan keuangan (fungsional) yaitu memberikan tanggung jawab pada berbagai unit
perusahaan dan menyatakan berbagai ukuran kinerja dalam bentuk keuangan. Biasanya diterapkan
pada perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang stabil dengan produk, proses yang
terstandarisasi dan tekanan persaingan rendah.
2. Berdasarkan aktivitas adalah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk
perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan. Sistem
akuntansi ini mengukur kinerja dengan menekankan pada pandangan keuangan dan non keuangan.
3. Berdasarkan strategi
PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
BERDASARKAN KEUANGAN BERDASARKAN AKTIVITAS
PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
BERDASARKAN KEUANGAN BERDASARKAN AKTIVITAS
PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
BERDASARKAN KEUANGAN BERDASARKAN AKTIVITAS
4. Pemberian Penghargaan
PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
BERDASARKAN KEUANGAN BERDASARKAN AKTIVITAS
c. Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas.
d. Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan, termasuk saran untuk memilih dan
mempertahankan berbagai aktivitas yang menambah nilai.
a. Bernilai tambah
Berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam bisnis disebut aktivitas
yang bernilai tambah. Diklasifikasikan sebagai aktivitas bernilai tambah yaitu sebagai berikut :
1. Aktivitas bernilai tambah berdasarkan peraturan, yaitu aktivitas yang disyaratkan untuk
memenuhi peraturan hukum
2. Aktivitas discretionary, yaitu aktivitas yang bernilai tambah jika secara simultan memenuhi
syarat:
1. Aktivitas yang dihasilkan perubahan kondisi
Semua aktivitas selain sebagai aktivitas yang paling penting untuk tetap bertahan dalam
bisnis sehingga dipandang tidak perlu disebut sebagai aktivitas tak bernilai tambah. Aktivitas tak
bernilai tambah dapat diidentifikasi melalui ketidakmampuannya memenuhi salah satu dari tiga
syarat yang disebut dalam aktivitas bernilai tambah. Biaya tak bernilai tambah: adalah berbagai
biaya yang disebabkan oleh aktivitas tak bernilai tambah atau kinerja tidak efisien dari aktivitas
bernilai tambah.
Pengurangan Biaya
Tujuan analisis aktivitas adalah eliminasi pemborosan untuk mengurangi biaya. Berbagai
usaha untuk mengurangi biaya dari berbagai produk dan proses yang ada yang mengarah pada
penurunan biaya yang tak bernilai tambah disebut sebagai perhitungan biaya Kaizen. Analisis
aktivitas dalam perhitungan biaya Kaizen dapat mengurangi biaya melalui empat cara yaitu:
1. Eliminasi aktivitas
2. Pemilihan aktivitas
3. Pengurangan aktivitas
4. Penyatuan aktivitas
3. Pengukuran kinerja aktivitas
Hal yang mendasar bagi usaha manajemen dalam meningkatkan profitabilitas maka
diperlukan pengukuran aktivitas seberapa baik proses yang telah dilakukan. Pemgukuran ini dapat
dilihat dari segi keuangan dan non keuangan. Ukuran ini juga dirancang untuk mengetahui adanya
perbaikan berkelanjutan. Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama yaitu
: efisiensi(keuangan), kualitas(non keuangan) dan waktu(non keuangan).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan berfokus
memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang kokoh. Analisis nilai
proses melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja. Dimensi
ini lah yang menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan lanjutan. Kinerja
aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efesiensi, kualitas dan waktu. Penelusuran
biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan informasi penting untuk
manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan
penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan keputusan yang berhubungan dengan
pelanggan secara lebih baik, sehingga dapat memperbaiki profitabilitas. Sama halnya, penulusuran
biaya yang digerakkan pemasok kepada pemasok akan memungkiinkan manajer untuk memilih
pemasok yang benar-benar berbiaya rendah sehingga menghasilkan keunggulan bersaing yang
lebih tinggi dan meningkatkan profitabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Mowen, Hansen, 2009, Akuntansi Manajemen – Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
https://shpashter.wordpress.com/2014/06/26/abm-manajemen-berdasarkan-aktivitas-makalah-
akuntansi-manajemen/
http://aprililmuttaqin.blogspot.co.id/2014/01/manajemen-berdasarkan-aktivitas.html