Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok 4

MAKALAH
MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI
MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS

Disusun oleh :

Dewi Kurnia Sari 22.23.177


Samiun 22.23.133
Jusliana 22.23.132

Prodi Manajement Pendidikan Islam


Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Chaeriyah Mamuju

KTORIAL
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi aktivitas adalah factor penting untuk mengoperasionalkan perbaikan
berkelanjutan, perusahaan yang mengalami peningkatan persaingan harus terus mencari berbagai
cara untuk mengeliminasi pemborosan dan meningkatkan efisiensi. Memperbaiki berbagai proses
berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas yang terkait. Jadi, manajemen berbagai aktivitas bukan
biaya adalah kunci keberhasilan pengendalian bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan
perbaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut adalah hal penting
untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian yang lebih baik mengarah pada pandangan
baru atas berbagai proses bisnis yang disebut sebagai manajemen berdasarkan aktivitas.
Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based manajemen-ABM) adalah pendekatan
untuk keseluruhan sistem yang berintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai
aktivitas dengan mewujudkan nilai ini. Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas adalah sumber
utama informasi manajemen berdasarkan aktivitas. Jadi, model menejemen berdasarkan aktivitas
memiliki dua dimensi: dimensi biaya, dan dimensi proses. Dimensi biaya memberikan informasi
biaya mengenai berbagai sumber daya, aktivitas, dan objek biaya yang menjadi perhatian, seperti
produk, pelanggan, pemasok, dan saluran distribusi. Tujuan dimensi biaya adalah memperbaiki
akurasi pembebanan biaya. Biaya berdasarkan aktivitas ini berguna untuk perhitungan biaya
produk, manajemen biaya strategis, dan analisis taktis. Dimensi kedua, dimensi proses,
memberikan informasi mengenai aktivitas-aktivitas tersebut. Tujuan dimensi ini adalah
mengurangi biaya. Dimensi inilah yang member kemampuan untuk melakukan dan mengukur
perbaikan berkelanjutan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas?
2. Bagaimana Analisis Nilai Proses?
3. Bagaimana Perhitungan Biaya Pelanggan?
4. Bagaimana Perhitungan Biaya Pemasok?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian manajemen biaya berdasarkan aktivitas.
2. Menjelaskan analisis nilai proses.
3. Mendeskripsikan perhitungan biaya pelanggan.
4. Medeskripsikan perhitungan biaya pemasok.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas


Manajemen berdasarkan aktivitas ialah pendekatan untuk keseluruhan system yang
terintergrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan
meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini. ABC adalah
sumber utama informasi manajemen berdasarkan aktivitas.
Model manajemen berdasarkan aktivitas dibagi atas 2 dimensi :
1. Dimensi biaya
Dimensi biaya ini memberikan informasi mengenai sumber daya, aktivitas dan objek biaya
yang menjadi perhatian setiap produk, pelanggan, pemasok dan distributor. Tujuannya adalah
untuk memperbaiki akurasi pembenaan biaya.
2. Dimensi proses
Dimensi ini memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang harus dilakukan,
mengapa dan seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan. Tujuannya adalah mengurangi biaya.
Mengimplementasikan ABM
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah system yang lebih komperhensif dari pada sistem
ABC. ABM melibatkan ABC dan menggunakannya sebagai sumber informasi utama. ABM dapat
dipandang sebagai sistem informasi yang bertujuan memperbaiki pengambilan keputusan dengan
menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong serta mendukung
berbagai usaha berkelanjutan.
Penyebab kegagalan implementasi ABM, yaitu:
1. Kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas
2. Adanya penolakan untuk perubahan
3. Kurangnya keahlian menggunakan informasi aktivitas yang baru
4. Kegagalan dalam mengintegrasikan sistem ABM
ABM dan akuntansi pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen
yang ditentukan melalui empat elemen penting yaitu :
a. Pemberian tanggungjawab

b. Pembuatan ukuran kinerja atau benchmarking

c. Pengevaluasian kinerja dan

d. Pemberian penghargaan

Akuntansi pertanggung jawaban ini bertujuan untuk mempengaruhi perilaku dalam cara
tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk memenuhi tujuan
bersama.
Tiga jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban:
1. Berdasarkan keuangan (fungsional) yaitu memberikan tanggung jawab pada berbagai unit
perusahaan dan menyatakan berbagai ukuran kinerja dalam bentuk keuangan. Biasanya diterapkan
pada perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang stabil dengan produk, proses yang
terstandarisasi dan tekanan persaingan rendah.
2. Berdasarkan aktivitas adalah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk
perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan. Sistem
akuntansi ini mengukur kinerja dengan menekankan pada pandangan keuangan dan non keuangan.
3. Berdasarkan strategi

Jadi pengertian akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas adalah sistem akuntansi


yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang mengalami
perbaikan berkelanjutan.
Perbandingan Pertanggungjawaban Berdasarkan Keuangan Dengan Aktivitas
1. Pemberian Tanggung jawab

PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
BERDASARKAN KEUANGAN BERDASARKAN AKTIVITAS

1. Unit perusahaan 1. Proses atau aktivitas

2. Efisiensi operasional lokal 2. Efisiensi keseluruhan sistem

3. Akuntabilitas individu 3. Akuntabilitas tim

4. Hasil keuangan (tingkat lokal) 4. Hasil keuangan (peningkatan pendapatan,


penurunan biaya, peningkatan penggunaan
aset berkelanjutan

2. Penetapan Ukuran Kinerja

PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
BERDASARKAN KEUANGAN BERDASARKAN AKTIVITAS

1. Unit perusahaan 1. Proses atau aktivitas

2. Efisiensi operasional lokal 2. Efisiensi keseluruhan sistem

3. Akuntabilitas individu 3. Akuntabilitas tim

4. Hasil keuangan (tingkat lokal) 4. Hasil keuangan (peningkatan


pendapatan, penurunan biaya, peningkatan
penggunaan aset berkelanjutan
3. Evaluasi kinerja

PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
BERDASARKAN KEUANGAN BERDASARKAN AKTIVITAS

1. Unit perusahaan 1. Proses atau aktivitas

2. Efisiensi operasional lokal 2. Efisiensi keseluruhan sistem

3. Akuntabilitas individu 3. Akuntabilitas tim

4. Hasil keuangan (tingkat lokal) 4. Hasil keuangan (peningkatan


pendapatan, penurunan biaya,
peningkatan penggunaan aset
berkelanjutan

4. Pemberian Penghargaan

PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
BERDASARKAN KEUANGAN BERDASARKAN AKTIVITAS

1. Unit perusahaan 1. Proses atau aktivitas

2. Efisiensi operasional lokal 2 2. Efisiensi keseluruhan sistem

3. Akuntabilitas individu 3. Akuntabilitas tim

4. Hasil keuangan (tingkat lokal) 4.Hasil keuangan (peningkatan


pendapatan, penurunan biaya,
peningkatan penggunaan aset
berkelanjutan
2.2 Analisis Nilai Proses
Analisis nilai proses ialah hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan aktivitas. Analisis proses membantu mengubah berbagai konsep akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas dari tingkat konseptual menjadi operasional. Analisis
proses berkaitan dengan analisis penggerak, analisis aktivitas dan pengukuran kinerja aktivitas
yaitu:
1. Analisis penggerak
Analisis penggerak menekankan bagaimana untuk mencari penyebab utama biaya aktivitas.
Dan dalam setiap aktivitas memiliki masukan dan keluaran. Masukan aktivitas merupakan sumber
daya yang dibutuhkan oleh aktivitas untuk memperoduksi keluaran, misalnya : membuat program
computer maka yang menjadi masukan adalah programmer, computer, printer, kertas computer
dan disket. Sedangkan keluaran aktivitas adalah hasil atau produk dari aktivitas, dari contoh diatas
maka keluarannya adalah program computer.
2. Analisis aktivitas
Analisis aktivitas adalah proses untuk mengidentifikasi, menjelaskan dan mengevaluasi
berbagai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Analisis aktivitas harus menunjukkan empat
hasil yaitu :
a. Aktivitas apa saja yang dilakukan.

b. Berapa banyak orang yang melakukan aktivitas tersebut.

c. Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas.

d. Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan, termasuk saran untuk memilih dan
mempertahankan berbagai aktivitas yang menambah nilai.

Berbagai aktivitas tersebut dapat diklasifikasikan sebagai :

a. Bernilai tambah
Berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam bisnis disebut aktivitas
yang bernilai tambah. Diklasifikasikan sebagai aktivitas bernilai tambah yaitu sebagai berikut :
1. Aktivitas bernilai tambah berdasarkan peraturan, yaitu aktivitas yang disyaratkan untuk
memenuhi peraturan hukum
2. Aktivitas discretionary, yaitu aktivitas yang bernilai tambah jika secara simultan memenuhi
syarat:
1. Aktivitas yang dihasilkan perubahan kondisi

2. Perubahan kondisi yang tidak dapat dicapai melalui aktivitas sebelumnya

3. Aktivitas yang memungkinkan berbagai aktivitas lainnya dilakukan

b. Tak bernilai tambah

Semua aktivitas selain sebagai aktivitas yang paling penting untuk tetap bertahan dalam
bisnis sehingga dipandang tidak perlu disebut sebagai aktivitas tak bernilai tambah. Aktivitas tak
bernilai tambah dapat diidentifikasi melalui ketidakmampuannya memenuhi salah satu dari tiga
syarat yang disebut dalam aktivitas bernilai tambah. Biaya tak bernilai tambah: adalah berbagai
biaya yang disebabkan oleh aktivitas tak bernilai tambah atau kinerja tidak efisien dari aktivitas
bernilai tambah.

Pengurangan Biaya

Tujuan analisis aktivitas adalah eliminasi pemborosan untuk mengurangi biaya. Berbagai
usaha untuk mengurangi biaya dari berbagai produk dan proses yang ada yang mengarah pada
penurunan biaya yang tak bernilai tambah disebut sebagai perhitungan biaya Kaizen. Analisis
aktivitas dalam perhitungan biaya Kaizen dapat mengurangi biaya melalui empat cara yaitu:
1. Eliminasi aktivitas
2. Pemilihan aktivitas
3. Pengurangan aktivitas
4. Penyatuan aktivitas
3. Pengukuran kinerja aktivitas
Hal yang mendasar bagi usaha manajemen dalam meningkatkan profitabilitas maka
diperlukan pengukuran aktivitas seberapa baik proses yang telah dilakukan. Pemgukuran ini dapat
dilihat dari segi keuangan dan non keuangan. Ukuran ini juga dirancang untuk mengetahui adanya
perbaikan berkelanjutan. Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama yaitu
: efisiensi(keuangan), kualitas(non keuangan) dan waktu(non keuangan).

2.3 Perhitungan Biaya Pelanggan


Manajemen atas pelanggan dapat menghasilkan pendapatan signifikan dalam laba. Memiliki
keanekaragaman pelanggan merupakan hal yang mungkin, sebagaimana kemungkinan untuk
memiliki keanekaragaman produk. Para pelanggan dapat mengonsumsi aktivitas penggerak
pelanggan dalam proporsi yang berbeda. Sumber-Sumber keanekaragaman pelanggan meliputi
beberapa hal, seperti :
a. frekuensi pesanan
b. frekuensi pengiriman
c. jarak geografis
d. dukungan penjualan dan promosi
e. kebutuhan dukungan rekayasa teknik.
Pembebanan biaya layanan pelanggan pada pelanggan dilakukan dengan cara yang sama
dengan biaya produksi dibebankan pada produk, yaitu:
a. Aktivitas yang digerakkan pelanggan diidentifikasi dan dimasukkan dalam daftar kamus
aktivitas.
b. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas
c. Biaya aktivitas dibebankan kepada setiap pelanggan.
Contoh aktivitas yang digerakkan pelanggan: memasukkan pesanan, mengambil pesanan,
mengirim, melakukan tindakan penjualan, mengevaluasi kredit klien.
Mengetahui besarnya biaya untuk melayani para pelanggan yang berbeda adalah informasi
yang sangat penting untuk beberapa tujuan seperti penentuan harga, penentuan bauran pelanggan
dan perbaikan profitabilitas.

2.4 Perhitungan Biaya Pemasok


Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas juga dapat membantu manajer mengidentifikasi biaya
yang sebenarnya dari para pemasok, dimana biaya dihubungkan dengan kualitas, keandalan dan
waktu pengiriman untuk kemudian ditambahkan pada biaya pembelian. Pembebanan biaya untuk
aktivitas yang berhubungan dengan pemasok mengikuti pola yang sama dengan perhitungan biaya
pelanggan dan perhitungan harga pokok produk pada ABC. Contoh aktivitas yang digerakkan
pemasok: aktivitas membeli, menerima, memeriksa barang/komponen yang datang, mempercepat
pengiriman produk karena keterlambatan pengiriman dari pemasok, mengerjakan ulang produk
karena komponen yang cacat, dll.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan berfokus
memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang kokoh. Analisis nilai
proses melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja. Dimensi
ini lah yang menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan lanjutan. Kinerja
aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efesiensi, kualitas dan waktu. Penelusuran
biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan informasi penting untuk
manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan
penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan keputusan yang berhubungan dengan
pelanggan secara lebih baik, sehingga dapat memperbaiki profitabilitas. Sama halnya, penulusuran
biaya yang digerakkan pemasok kepada pemasok akan memungkiinkan manajer untuk memilih
pemasok yang benar-benar berbiaya rendah sehingga menghasilkan keunggulan bersaing yang
lebih tinggi dan meningkatkan profitabilitas.

DAFTAR PUSTAKA

Mowen, Hansen, 2009, Akuntansi Manajemen – Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
https://shpashter.wordpress.com/2014/06/26/abm-manajemen-berdasarkan-aktivitas-makalah-
akuntansi-manajemen/
http://aprililmuttaqin.blogspot.co.id/2014/01/manajemen-berdasarkan-aktivitas.html

Anda mungkin juga menyukai