Anda di halaman 1dari 3

Nama: Revi Khairunissa

Kelas sosio 3A

Nim:5012211111

Topik judul penelitian: Remaja broken home

Jurnal pertama yang berjudul” Sikap Remaja yang Mengalami Broken Home: Studi
Kualitatif” yang di teliti oleh 3 peneliti, yakni Nadya Paramitha, Neni Nuraeni, dan Asep
Setiawan. Para peneliti ini meneliti tentang sikap remaja yang mengalami broken home.

Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian sikap remaja yang mengalami broken
home di Kabupaten Tasikmalaya, dimana informannya adalah remaja berusia 16-21 tahun yang
dipilih melalui Teknik snowball sampling, di dapatkan informan sebanyak 3 orang. Sikap yang
dimaksud pada penelitian ini berdasarkan komponen sikap yang dikemukakan oleh Azwar S(
2013) yang meliputi: 1) Asepek kognitif: Bentuk broken home yang meliputi pertengakaran,
perselingkuhan dan kurangnya perhatian; 2) Aspek afektif: Dampak perpisahan orang tua yang
meliputi keikutsertaan, perilaku remaja, perasaan remaja, pergi jauh dari rumah, merasa nyaman
ketika bersama teman, peningkatan emosi, menjadi lebih tertutup dan penurunan motivasi belajar;
dan 3) Aspek konatif: Kecenderungan berperilaku yang meliputi ketakutan untuk menikah, susah
mempercayai orang lain.

Unsur Novelty: Pada penelitian ini saya bisa menemukan puzzle yang tidak di teliti
peneliti yakni sikap dan perilaku remaja broken home dalam lingkungan sosial, mengapa saya
mengangkat tema itu? Walau sebagian besar remaja broken home menunjukkan sikap yang sama,
tapi tidak semuanya betul-betul sama, akan selalu hal yang menjadi pembedanya.

Pada jurnal kedua yang berjudul” Pengalaman Remaja Korban Broken Home( Studi
Kualitatif Fenomenologis)” yang diteliti oleh Desi Wulandri, dan Nailul Fauziah mengangkat
tema tentang pengalaman remaja korban broken home dengan menggunakan metode kualitatif
fenomenologis yang bertujuan untuk mengungkap dan mempelajari suatu fenomena yang khas dan
unik yang dialami setiap individu korban broken home.
Partisipan dalam penelitian ini ada 3 orang dimana dua subejk merupakan mahasiswa di
sebuah universitas dan satu subjek seorang karyawan. Ketiga subjek merupakan korban broken
home saat remaja. Masing-masing keluarga subjek memiliki penyebab broken home yang beda.
Orang tua subjek HTA sudah bercera, orang tua subjek AD masih dalam status menikah, namun
ayahnya menikah dengan Perempuan lain, dan orang tua NNS sudah bercerai dan keduanya sudah
menikah dengan pasangan baru. Ketiga subjek memiliki hubungan yang lebih dekat dengan ibu
daripada ayah di karenakan alasan yang berbeda. Ketiga subjek juga memiliki makna keluarga
yang berbeda. Selain itu, ketiga subjek merupakan individu yang religius. Religiusitas menurut
Glock dan Stark adalah tingkah kepamahaman seseorang terhadap agama dan tingkah komitmen
seseorang terhadap agamanya. Terdapat lima dimensi yang dijelaskan oleh Glock dan Stark yaitu
dimensi keyakinan, dimensi peribadatan dan praktek keagamaan, dimensi feeling atau
penghayatan, dimensi pengetahuan agama, dan dimensi efek atau pengalaman. Ketiga subjek
memiliki kesesuaian dengan dimensi yang telah dikemukakan.

Unsur novelty: unsur novelty yang saya temukan di penelitian ini adalah bagaimana sikap
remaja korban broken home yang kurang religius. Mengapa demikian? Keimanan seseorang ada
tingkatnya, ada yang kuat ada yang lemah, penelitian di atas menjelaskan bahwa subjek adalah
orang yang kuat religiusnya, jadi saya penasaran dengan orang yang memiliki problematik yang
sama namun religiusnya kurang/ lemah.

Jurnal ketiga berjudul” Perilaku Sosial Remaja Awal Korban Broken Home di Jorong
Patangahan Kec. Tilatang Kamang Kab. Agam” dengan dua peneliti yakni Silvia Angraini
Fauzi dan Muhiddinur Kamal menceritakan tentang bagaimana perilaku sosial remaja awal korban
broken home di tempat yang spesifik yakni Jorong Patangahan Kec. Tilatang Kamang Kab. Agam.

Menurut penelitian yang telah dilakukan penceraian dalam keluarga senantiasa membawa
dampak yang mendalam. Kasus ini menimbulkan stress, tekanan dan menimbulkan perubahan
fisik dan mental yang dapat dialami oleh semua orang keluarga, ayah, ibu dan anak. Masalah yan
dapat timbul oleh keadaan ini salah satunya adalah perilaku agresif yang di tunjukkan oleh anak.
Akibat lain yang ditimbulkan dari keluarga yang broke home bisa juga berakibat kepada trauma
secara psikis anak menjadi terganggu dan bisa juga menimbulkan dampak psikologis terhadap
anak khususnya bagi anak remaja awal.
Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan di Jorong Patangahan Kec. Tilatang
Kamang Kab. Agam, perilaku sosial remaj awal korban broken home memiliki perilaku sosial
yang berubah dari sebelum terjadinya broken home, yang mana itu merupakan dampak dari
keluarga yang mengalami broken home yang berdampak cukup dalam terhadap perilaku anak,
khususnya bagi anak remaja awal yang mengalami broken home.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Jorong, beberapa perilaku sosial remaja korban
broken home diantaranya menjadi pendiam dan tertutup dari yang sebelumnya, setelah terjadinya
broken home dalam keluarga menjadikan anak suka membangkang atau melawan orang tua
ataupun orang lain, serta adanya bentuk tindakan agresif seperti halnya sering berkelahi, suka
berkata kasar, ada juga yang suka berselisihh atau bertengkar dengan orang lain, serta adanya sikap
dan tingkah laku yang berkuasa dan lain-lainnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa bagaimana
perilaku remaja korban broken home di Jorong Patangahan kec. Tilatang kamang, Kab. Agam
bahwa remaja korban broken home memiliki perilaku yang beragam. Tidak semua anak broken
home memiliki perilaku yang sama setelah mengalami broken home setiap remaja memiliki
perilaku sosialnya masing-masing setelah broken home.

Unsur novelty: unsur novelty yang saya temukan dalam penelitian ini mencari tahu,
memahami dan mempelajari reaksi dan respon dari orang di sekitar para remaja korban broken
home, lalu mencari solusi untuk masalah ini. Menurut saya reaksi dan respon yang yang di berikan
oleh orang sekitar akan mempengaruhi remaja broken home tersebut ke depannya, semua itu juga
kembali pada pribadi remaja broken home bertindak dalam lingkungan sosial.

Anda mungkin juga menyukai