PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keluarga yang broken home bukan menjadi masalah baru tetapi merupakan
etestika dan isu – isu moral. Sedangkan menurut Yusuf (2011:12) berpendapat
bahwa periode remaja adalah masa transisi antara masa anak dengan masa
dewasa, terentang dari usia sekitar 12/13 tahun sampai usia 19/20 tahun, yang
dengan berubahnya gaya hidup dan harapan, serta datangnya arus modernisasi.
1
2
merupakan salah satu jalan terbaik bagi suami dan isteri untuk mendapatkan
kurang baik biasanya terdapat pada keluarga yang mengalami banyak masalah
yang lain diantara anggota keluarga tersebut. Suasana keluarga yang retak,
sudah tidak ada keharmonisan antara ayah dan ibu, tidak ada kesatuan
ayah atau ibu tiri sehingga akan merasa kurang mendapat kasih sayang dari
orang tuanya. Selain itu, anak akan merasa malu dan minder terhadap orang
yang seolah membuat keluarganya seperti itu. Tidak bisa menerima takdirnya
anak bisa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Selain itu anak-anak dapat
3
konseling realita berfokus pada bagaimana kita mampu dengan lebih efektif
laku dan memilih tingkah laku yang lebih baik. Selain itu konseling realita
sendiri secara realita. Selain itu, konselor juga dituntut untuk mendengarkan
Pencapaian identitas ini terikat pada konsep 3R, yaitu keadaan dimana
konsep pokok yang menjadi inti dari pendekatan realitas yaitu disebut dengan
rasional yang menekankan pada perilaku sekarang dan saat ini. Artinya,
motif-motif bawah sadarnya. Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta
merugikan dirinya sendiri atupun orang lain. Inti dari terapi realitas adalah
individu yang berperilaku tidak tepat disebabkan oleh ketidak mampuan dalam
objektif, tidak dapat melihat sesuatu sesuai dengan realitanya, tidak dapat
melakukan atas dasar kebenaran, tanggung jawab dan realita. Identitas itu
kaku, tidak objektif, lemah, tidak bertanggung jawab, kurang percaya diri dan
menolak kenyataan.
5
remaja yang memiliki latar belakang keluarga broken home. Di antara remaja
broken home tersebut, terdapat dua orang remaja yang memiliki perilaku
dengan ibu dari remaja tersebut yang menyatakan bahwa memang remaja
dimana ayah dan ibunya sudah berpisah atau bercerai beberapa tahun yang
lalu, ia tinggal dengan ibu dan neneknya. Namun remaja tersebut tidak dapat
protes secara verbal dan non verbal atau tindakan, seperti secara terang-
melawan saat dinasehati ibu atau neneknya, sering merokok, malas belajar di
rumah, beberapa kali tinggal kelas, dan kerap mendapat aduan dari warga
pada tanggal 24 April 2018 dengan salah seorang tetangga remaja broken
dengan remaja yang usianya lebih besar dan tidak sekolah, menonton video
remaja yang bersangkutan, menyatakan bahwa dia merasa tidak suka dan tidak
yang dilakukan secara sengaja dan merasa itu bukan tindakan yang salah
remaja.
B. Identifikasi Masalah
sepeda motor.
7
7. Adanya remaja yang bergaul dengan orang lebih besar dan tidak
bersekolah.
C. Batasan Masalah
benar (right).
realistis (reality).
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
benar (right).
realistis (reality).
8
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
individu.
2. Manfaat Praktis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian Remaja
hukum. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun
sampai tujuh belas tahun dan akhir masa remaja bermula dari usia tujuh
10
11
remaja berbeda antara wanita dan pria. Yaitu wanita remaja 13-15
tahun dan berakhir umur 18-21 tahun, dan remaja pria berumur 15-17
tahun dan berakhir umur 19-22 tahun”. Yusuf dan Nani (2011:12)
anak dengan masa dewasa, terentang dari usia sekitar 12/13 tahun
sampai usia 19/20 tahun, yang ditandai dengan perubahan dalam aspek
sebagai berikut:
kemampuannya sendiri.
perilaku) kekanak-kanakan.
sendiri.
dalam karir.
laku sosial.
wanita.
efektif.
dewasa lainnya.
berkeluarga.
perbuatannya.
pada diri seseorang remaja dalam berbagai situasi dan dalam berbagai
a. Perkembangan Fisik
sangat pesat.
15
c. Perkembangan Emosi
d. Perkembangan Sosial
perasaannya.
e. Perkembangan Moral
f. Perkembangan Kepribadian
nilai-nilai.
remaja memiliki ciri khas tersendiri antara remaja satu dengan remaja
yang lain, yang akan membedakan setiap kondisi dan situasi yang
gelisah, periode badai, dan berbagai label buruk lainnya. Tingkah laku
positif.
17
remaja yaitu:
paling kuat secara fisik dan kreatif secara mental sepanjang periode
kehidupan manusia.
akrab dengan lawan jenis, tempat untuk menyatakan isi hati atau
berbagai rasa.
yang ideal.
18
perkembangan yang dialami oleh remaja, sebagian ada remaja yang bisa
positif dan ada juga beberapa remaja yang susah untuk menerima ciri
yang berarti rusaknya hubungan satu dengan yang lain diantara anggota
dengan itu Atriel, (diakses 2018) orang tua tidak dapat lagi menjadi
teladan. Bisa jadi hal tersebut dikarenakan mereka bercerai, pisah ranjang
adalah keluarga atau rumah tangga tanpa hadirnya salah seorang dari
kedua orang tua (ayah atau ibu) disebabkan oleh meninggal, perceraian,
meninggalkan keluarga, dan lain-lain. Broken home dapat dilihat dari dua
aspek: (1) keluarga itu terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah
satu dari kepala keluarga itu meninggal dunia atau telah bercerai; (2) orang
tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga itu tidak utuh karena ayah
atau ibu sering tidak di rumah, dan atau tidak memperlihatkan hubungan
(2004:199) keluarga dikatakan tidak utuh apabila tidak ada ayah, ibu, atau
anaknya karena tugas atau hal-hal lain, dan hal itu terjadi berulang-ulang.
Demikian juga ketika ayah dan ibunya bercerai, maka keluarga itu tidak
utuh lagi.
c. Salah satu kedua orang tua atau keduanya ”tidak hadir” secara
Ini terjadi bila keluarga tersebut menganut nilai yang tidak disetujui
kenakalan remaja.
keluarga broken home bukan hanya mengenai satu anggota keluarga, tetapi
tidak baik dalam keluarga itu sendiri. Menurut Willis (2008:18) penyebab
a. Masalah kesibukan
terfokusnya suami istri dalam pencarian materi yaitu harta dan uang.
22
istri yang tidak lagi dijiwai oleh rasa kasih sayang dasar-dasar
perkawinan yang telah terbina bersama telah goyah dan tidak mampu
c. Sikap egosentrisme
orang seperti ini, orang lain dianggap tidak penting. Dia hanya ingin
tersebut justru terjadi dalam komunitas yang saling mengenal dan diikat
oleh tali bathin. Masalah tersebut tidak akan bertambah berat jika
ini akan mampu mematikan kehidupan itu sendiri dan pada sisi yang
jauh dari Tuhan. Sebab Tuhan mengajarkan agar manusia berbuat baik.
Jika keluarga jauh dari Tuhan dan mengutamakan materi dunia semata
maka kehancuran dalam keluarga itu akan terjadi. Karena dari keluarga
tersebut akan lahir anak-anak yang tidak taat kepada Tuhan dan kedua
orang tuanya.
dari kurangnya komunikasi. Dimana ayah dan ibu bekerja dari pagi
h. Masalah pendidikan
sebuah keluarga.
i. Masalah ekonomi
1) Kemiskinan
2) Gaya hidup
1. Kematian
ditibullkan keluarga yang tidak lengkap lagi, anak akan merasa ditolak
2. Perceraian
lama dan sulit bagi anak daripada masa penyesuaian karena kematian
orang tua. Perceraian akan menyebabkan anak menjadi malu dan serba
orang tua baru. Selain itu mungkin anak akan merasa bersalah jika
lebih menikmati atau lebih suka tinggal dengan orang tua yang tidak
mereka.
3. Perpisahan sementara
(broken home), banyak para peneliti seperti Sheldon dan Glueck, 1957
sangat penting dari broken home, baik karena keluarga itu mengalami
merasa tidak terima dengan kondisi broken home yang ia alami, sehingga
kimia pada usia 19 tahun dan dokter pada usia 28 tahun. Ia kemudian
dan mengondol sertifikat pada tahun 1961. Selama masa latihannya, dia
makin menjadi sadar bahwa ada perbedaan besar antara apa yang
jawab atas pilihan yang kita ambil untuk kemudian kita lakukan dalam
hidup ini dan bahwa dalam lingkungan terapeutik yang hangat dan tidak
bernada hukuman, kita bersedia untuk belajar lebih baik lagi untuk
menentukan pilihan yang lebih efektif, atau cara yang lebih bertanggung
orang lain. Inti dari terapi realitas adalah penerimaan tanggung jawab
interaktif, serta merupakan salah satu yang telah diterapkan dengan sukses
kehidupan saat ini yang dirasakan klien (realitas terbaru klien) dan
premis bahwa ada satu kebutuhan psikologis tunggal yang selalu hadir
yaitu merasa unik tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain.
bermanfaat.
terbukti berguna.
kebutuhan psikologis terdiri dari dua jenis, yaitu untuk mencintai dan
orang lain, maka tingkah lakunya adalah benar dan bermoral. Dua
1) Cinta (Belonging/love)
untuk merasa memiliki dan terlibat atau melibatkan diri dengan orang
2) Kekuasaan (power)
3) Kesenangan (fun)
dan sebagainya.
4) Kebebasan (freedom)
dan tidak bergantung pada orang lain, misalnya membuat pilihan (aktif
pada jurusan apa, bergerak, dan berpindah dari satu tempat ke tempat
masa kini.
konsep pokok yang menjadi inti dari pendekatan realitas yaitu disebut
norma yang berlaku, baik norma agama, hukum adat, dan sebagainya.
yang kecanduan obat bius, siswa yang melakukan tawuran, dan orang
bertanggung jawab.
(failure identity)
diri sendiri dan akhirnya orang melihat dirinya sebagai gagal atau
keberhasilan.
responsibility).
ciri khas dari teori konseling realitas, diantaranya adalah sebagai berikut:
dapat dirubah, tapi masa sekarang dan yang akan datang bisa dirubah.
sebagai hal yang penting melainkan sebagai suatu cara bagi terapis
berbuat benar.
proses dan teknik konseling, situasi konseling dan peranan serta fungsi
1) Tujuan Konseling
keberhasilan.
3) Suasana konseling
tepat.
d. Mempertimbangkan nilai.
diubah.
e. Membuat perencanaan.
dibuat itu.
43
memaafkannya.
h. Penghapusan hukuman.
jawaban.
tingkah laku mereka dan menentukan perilaku apa yang ingin mereka
menyalahkan. Jika orang telah gagal dengan suatu rencana yang telah
realistik atau ada ketidak cocokan antara apa yang mereka katakan ingin
kritik dan pendekatan konseling realitas pada daerah ini. Glasser juga
sederhana dan jelas lebih menekankan pada praktek dan tidak pada
penting.
yang tepat atau berperilaku yang tidak tepat. Menurut Glasser (Noor,
(responsibility).
46
basis dari terapi realitas adalah membantu para klien dalam memenuhi
untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk merasakan bahwa kita
berguna baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain”.
didik broken home terdiri dari tiga bentuk, yaitu perilaku yang tidak benar
(right), perilaku yang tidak realistis (reality), dan perilaku yang tidak
berikut:
tindakan yang akan dan telah dilakukan. Setiap tindakan yang dilakukan
berikut:
SMP Negeri 1 Tempel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
48
ada perbedaan penerimaan diri siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tempel sebelum
dan setelah treatment. Kesimpulan akhir dalam penelitian ini adalah konseling
Negeri 1 Tempel.
dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak
kualitatif dan instrumen teknik non tes. Selain itu, perbedaan di bidang
F. Kerangka Pikir
dan tujuan penelitian ini maka disusun kerangka pikir sebagai berikut:
Permasalahan Remaja
(Broken Home)
Konseling Realita
3. Tidak bertanggung
jawab (responsibility).