Keluarga yang terpecah (broken home) dapat dilihat dari dua aspek yaitu: (1) keluarga itu terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah satu dari kepala keluarga
itu meninggal atau telah bercerai, (2) orang tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga itu tidak utuh lagi karena ayah atau ibu sering tidak dirumah, dan atau tidak
memperlihatkan hubungan kasih sayang lagi (Willis, 2009). Broken home dalam penelitian ini adalah keadaan dimana telah hilang nya struktur dan peran dan fungsi
yang di miliki masing masing anggota keluarga yang menyebabkan perceraian.
Kebanyakan dari orang tua memilih jalan pereceraian tanpa memikirkan konsekuensi apa yang akan terjadi kepada anak mereka. Perceraian hanya menyelesaikan
konflik sementara tetapi berdampak bagi anak yang di tinggalkan, Dampak tersebut antara lain bisa berpengaruh terhadap perilaku sosial. Menurut turner yang di
kutip winkel (1989) mengemukakan bahwa behaviour atau perilaku adalah serentetan tindakan (actions) dari individu atau manusia atau kelompok masyarakat, di
mana tindakan tersebut di dasari oleh pengetahuan, sikap , dan nilai yang di miliki oleh individu tersebut, di kutip dari situs resmi brown university idealnya keluarga
adalah tempat bagi anak dan remaja tumbuh dan berkembang dengan sehat secara mental dan fisik, di sini kita melihat remaja mendapatkan nilai pengetahuan dan
juga sikap itu pertama dalam keluarga mereka jika keluarga tidak harmonis yang mana di isi oleh ke egoisan, kekerasan berupa menyakiti satu sama lain hal ini akan
tersimpan dalam diri remaja yang membuat mereka juga bisa memiliki sifat dan perilkau seperti itu bahkan mereka ada lagi yang tidak menghormari lawan jenis
karena trauma mental yang di dapatkan dalam keluarga yang seharusnya memberikan edukasi nilai nilai dan pengetahuan kepada anak dan remaja , kebanyakan dari
mereka mengalami keaadan lambat nya perkembangan mental anak yang membuat kebanyakan dari mereka memiliki sifat yang pemurung dan juga dampak tersebut
bisa membuat kestabilan emosi mereka terganggu, rasa percaya diri yang sangat rendah dan yang paling parah nya menyebabkan remaja melakukan kenakalan
karena tidak adanya lagi keluarga sebagai pelindung, mengontrol dan juga media mencari kasih sayang bagi remaja sehingga merkea mencari hal tersebut di teman
sekelompok nya tanpa memperdulikan baik dan benar nya hal tersebut.
Remaja merupakan masa peralihan dari anak anak menuju dewasa, dalam ilmu biologis remaja dapat dilihat dari
perkembangan fisik nya yaitu mulai tumbuh nya jakun bagi pria, membesarnya pinggul bagi perempuan dan matang nya
organ reproduksi bagi laki laki dan perempuan. Jika di lihat dari segi umur remaja berkisar antara 13-17 tahun dan remaja
akhir dari umur 18-21 tahun. dalam sosiologi remaja seseorang di katakan ketika soerang tersebut telah mengetahui fungsi
dan peran nya tidak hanya dalam lingkup keluarga tetapi juga dalam masyarakat.
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting karena di sini merupakan masa cepatnya perkembangan mental seorang
remaja terutama pada tahap tahap awal remaja, semua perkembangan itu di pengaruhi oleh lingkungan yang ada di sekitar
remaja tersebut yang mana lingkungan lah yang nantinya akan memberikan nilai sikap pengethuan dan norma yang ada
dalam masyarakat tersebut. Di sini nantinya remaja akan menentukan siapa jati diri dan identitas sebenarnya, hal ini tentu
tak luput dari keluarga yang mana keluarga lah yang memilki peran penting dalam menanamkan, nilai dan sikap dan
pengetahuan kepada anaknya.
Penelitian ini berfokus untuk meneliti keluarga broken home dan dampak nya terhadap perilaku anak , peneliti tertarik
melakukan penelitian ini karena di dadapati remaja yang mengalami broken banyak yang menjadi anak nakal dan gagal
dalam lingkungan sosial nya hal ini karena kurangnya kasih sayang yang di dapat oleh anak dari keluarga.
A. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas ini yang membahas tentang analisa tentang keluarga broken dan dampak nya terhadap perilaku remaja maka dapat
di rumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.Bagaimana perilaku remaja sebelum broken home dan sesudah kejadian broken home.?
3.Apa dampak yang di timbulkan dari keluarga broken home terhadap perilaku remaja.?
A. Dari fokus penelitian ini peneliti ingin menggali informasi yang lebih mendalam mengenai keluarga broken home dan dampak nya terhadap perilaku
remajaTujuan
A. Manfaat penelitian
Pada dasarnya, sebuah penelitian memiliki peran yang penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Penelitian ini diharapkan akan
mampu menaikkan ilmu pengetahuan menjadi lebih berkembang terkait fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
1. Manfaat akademis :
a. Penelitian ini diharapkan menyumbang pemikiran dan pedoman bagi penelitian lain dalam rangka mengembangkan penelitian yang
sudah ada mengenai keluarga broken home dan dampak terhadap perilaku anak
b. Sebagai sumbangan dalam memberi masukan yang membangun dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial.
c. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam referensi akademik tentang studi yang berkaitan dengan broken homa dan dampak
terhadap perilaku remaja agar dapat memberi informasi serta masukan bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian ini.
2..Manfaat Praktis:
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan dan rekomendasi bagi pihak lain
yang tertarik meneliti mengenai fenomena tentang keluarga broken home dan dampak nya terhadap perilaku remaja