Anda di halaman 1dari 16

AKIDAH AKHLAK

[YAUMUL MAHSYAR]

Disusun

Oleh

ANGOTA:

Muhammad Adriyan Akbar (04)

Muhammad Ainupa (07)

Muhammad Amin Mundji (13)

Muhammad Elmi (22)

Muhammad Fidza Mulkie (33)

MTSN 2 HST

Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas Rahmat dan Ridho Allah SWT, karena tanpa rahmat dan Ridho-Nya, kami tidak
akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Kami mengharapkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak selaku
guru dengan mata pelajaran Ekonomi yang membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah kami ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran anda. Demi tercapainya makalah
yang sempurna dimasa mendatang. Semoga makalah kami ini dapat bermanfaat dan dijadikan sumber
dalam kegiatan belajar.

Barabai, 20-8-2023
DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................i

Kata pengantar..........................................................................................ii

Daftar isi.....................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan.....................................................................................1

A. Latar belakang........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................1

C. Tujuan......................................................................................................2

Bab II Pembahasan......................................................................................3

Bab III Penutup.............................................................................................13

A. Kesimpulan..............................................................................................10

B. Saran.........................................................................................................10

Daftar Pustaka..............................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN JUDUL

Yaumul mahsyar adalah tempat dikumpulkannya seluruh manusia dan makhluk hidup lainnya dari awal
zaman hingga akhir jaman untuk dilakukan hisab atau peradilan tuhan yang sejati pada yaumul hisab.
Selanjutnya akan diberangkatkan ke jembatan shirotol mustaqim untuk disortir mana yang masuk surga
dan mana yang masuk neraka. Yang terjatuh di neraka akan menjadi penghuni neraka baik yang kekal
abadi maupun yang hanya sementara hingga segala dosa-dosanya yang tidak terlalu berat itu
termaafkan.

1.2 GOLONGAN - GOLONGAN PADA YAUMUL MAHSYAR

Golongan - golongan yang mendapat syafa'at:

7 golongan ini akan mendapat syafa'at yang luar biasa nanti di yaumul mahsyar hari dimana semua umat
dikumpulkan di padang mahsyar padang dengan matahari hanya berjarak berkisar dua busur dari
manusia dan manusia akan bangkit dalam wujud aslinya namun, nanti akan ada 7 golongan yang akan
menerima syafa'at dari Allah swt. yakni:

1. Remaja yang hatinya tertambat di dalam masjid, Remaja yang selalu mandahulukan shalat jama'ah,
jama'ah pertama dan menggunakan waktu sebaik-baiknya dimasjid 2. Pemimpin yang adil. sungguh luar
biasa balasan bagi para pemimpin yang mampu adil, dan menggiring umatnya dalam jalan kebenaran

3. Orang yang ikhlas dalam berinfaq.

lebih besar balasan orang yang hanya berinfaq 1 rupiah tetapi dengan ikhlas, ketimbang orang yang
menyumbang sejuta dollar hanya agar dibilang dermawan oleh tetangganya.

4. Dua insan yang saling mencintai, bertemu, dan berpisah karena Allah, subhanallah, semoga kita
termasuk yang satu ini.

5. Seseorang yang menggunakan masa mudanya (remaja) untuk beribadah pada Allah sungguh
beruntung orang yang mampu menggunakan masa mudanya sebaik mungkin

6. Muslim yang bangun ditengah malam, berdoa, hingga meneteskan air mata, Betapa indahnya balasan
Allah bagi mereka yang bangun malam untuk berdoa pada Allah..

7. Seorang lelaki yang ketika diajak berzinah dia berkata "Sesungguhnya aku takut pada Allah"
subhanallah, semoga kita nantinya bisa menjadi diantara mereka, dan menerima syafa'at di padang
mahsyar nantinya..selain itu ada pula 12 golongan yang akan dihalau di padang mahsyar, berikut ini
addalah golongan yang akan i halau i padang mahsyar :

1.Kelompok pertama
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan berkaki. Mereka adalah orang yang ketika di
dunia dulu suka mengganggu tetangganya.

2.Kelompok KeduaDibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan. Mereka adalah orang
yang ketika hidupnya meringankan malas dan lalai dalam shalat.

3.Kelompok Ketiga

Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan keledai, mereka Sedangkan perut membesar seperti gunung
dan di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking. Meraka ini adalah orang yang enggan membayar
zakat

4.Kelompok Keempat

Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah memancut keluar dari mulut mereka. Mereka ini adalah
orang yang berdusta didalam jual beli. 5.Kelompok Kelima Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan
berbau busuk lebih daripada bangkai. Mereka ini adalah orang yang melakukan maksiat sembunyi-
sembunyi kerana takut dilihat orang, tetapi tidak takut kepada Allah.

6. Kelompok Keenam Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan leher mereka terputus. Mereka adalah
orang yang menjadi saksi palsu.

7.Kelompok Ketujuh

Dibangkitkan dari kubur tanpa mempunyai lidah dan dari mulut mereka mengalir keluar nanah serta
darah. Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran.

8. Kelompok Kedelapan

Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan terbalik yaitu kepala kebawah dan kaki keatas, serta farajnya
mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air. Meraka adalah orang yang berbuat zinadan mati tanpa
sempat bertaubat.

9. Kelompok Kesembilan Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah hitam gelap dan bermata biru
serta perutnya dipenuhi api. Mereka itu adalah orang yang memakan harta anak yatim dengan cara
zalim

10.Kelompok Kesepuluh

Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. Mereka adalah
orang yang durhaka kepada orang tuanya.

11.Kelompok Kesebelas

Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan,
bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut. Perutnya
pula menggelebeh hingga ke paha dan keluar beraneka kotoran. Mereka adalah orang yang minum arak.
12.Kelompok Kedua belas

Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya laksana bulan purnama.
Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar. Mereka adalah orang yang beramal soleh
dan banyak berbuat baik, selalu menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara shalat lima waktu,
ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan
Allah.

"Maka adapun orang yang diberi kitabnya dari arah kanannya, akan diperhitungkan amal perbuatannya
dengan mudah, dan kembali kepada ahlinya riang gembira. Adapun orang yang diberikan kitab
amalannya dari arah kirinya dia akan mengalami kesengsaraan, dan dimasukakan kedalam Neraka Sa'ir."
(Al- Insyiqaq ayat 7-12)
BAB II PEMBAHASAN

1.1 PERISTIWA - PERISTIWA YANG TERJADI DI PADANG MAHSYAR

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ُ َ ‫اس ُي ْح‬ َّ ْ ُ َ ُ َُ ‫َُْ ا‬


ُ‫ش‬ ُ ُ ‫اه ال ِق َي َام ُِة َي ْو َُم الن‬
ُ ‫ل عراةُ حف‬
ُ ‫غر‬

"Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan
belum dikhitan." (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha).

Demikianlah keadaan manusia tatkala bertemu dengan Allah Ta'ala di Padang Mahsyar dalam keadaan
tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan. Meskipun demikian, akhirnya mereka diberi
pakaian juga. Dan manusia yang pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim 'alaihis salam.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

َّ َ َّ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ
ُ‫ل ِإن‬
ُ ‫ن أو‬ ُ ‫ِإ ْب َر ِاهيم ال ِقيام ُِة يو ِ ُم يك‬
ُ ‫سم‬

"Sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim." (Hadits
shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4371). Adapun pakaian yang dikenakannya ketika itu adalah
pakaian yang dikenakan ketika mati. Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ُ ْ ُ َُْ َّ ُ ُ َ َ
ُ‫ث ال َم ِّيت‬ ُ ِ ِ ‫ت ِث َي ِاب ُِه‬
ُ ‫ف يبع‬ ُْ ِ ِ ‫وت ال‬
ُ ‫ِفيها يم‬

"Mayit akan dibangkitkan dengan pakaian yang dikenakannya ketika mati." (Diriwayatkan oleh Abu
Dawud dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya. Hadits ini dinilai shahih oleh al- Albani dalam Shohiih at-
Targhib wat-Tarhib, no. 3575)

Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, tatkala hendak menguburkan jenazah ibunya, beliau meminta agar
jenazah ibunya dikafani dengan pakaian yang baru. Beliau mengatakan, "Perbaguskanlah kafan jenazah
kalian, karena sesungguhnya mereka akan dibangkitkan dengan (memakai) pakaian itu." (Fat-hul Bari
Syarah Shahih al-Bukhari, 11/383).

BAGAIMANA MANUSIA DIGIRING KEPADANG MAHSYAR?


Manusia digiring ke Padang Mahsyar dengan berbagai kondisi yang berbeda sesuai dengan amalnya. Ada
yang digiring dengan berjalan kaki, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

ُ َّ ُ َّ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ُ ُ
ُ‫اّلل ُمالفو ِإنك ْم‬
ُِ ‫اة‬ُ ‫اة غرا ُة حف‬
ُ ‫غرل مس‬

"Sesungguhnya kalian akan menjumpai Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian,
berjalan kaki, dan belum dikhitan."

Ada juga yang berkendaraan. Namun tidak sedikit yang diseret di atas wajah-wajah mereka. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

‫علَى ُو ُجو ِه ُكم‬


َ َ‫ور ْكبَانًا َوت ُ َج ُّرون‬
ُ ً‫ِإنَّ ُك ْم تُحْ ش َُرونَ َر َجاال‬

"Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga
yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian." (Diriwayatkan oleh at-
Tirmidzi, dan beliau mengatakan, "Hadits hasan." Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-
Targhib wat-Tarhib, no. 3582).

Abu Said al-Khudri radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa ada seseorang berkata kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam,
َّ َ ْ َ ُ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ََْ َّ َ َ ْ ُّ َ ََ ْ َ َُ ُْ
‫ول َيا‬
َُ ‫اّلل َر ُس‬
ُِ ‫ف‬ ُ ‫ش كي‬ ُ ‫ال ال ِق َي َام ِة؟ َي ْوم َو ْج ِه ُِه ع‬
ُ ‫ل الك ِاف ُر يح‬ ُ ‫ق‬: ‫س‬ ُ ‫ف ِر ْجل ْي ُِه َع‬
ُ ‫ل ْأمشاة ال ِذي ألي‬ ُ ِ ِ ‫ل ق ِاد ارا الدن َيا‬
ُ ‫نع‬
ُ ‫يم ِشي ُه أ‬

‫علَى َوجْ ِه ِه يَ ْو َم ْال ِقيَا َمةِ؟‬


َ

"Wahai Rasulullah, bagaimana bisa orang kafir digiring di atas wajah mereka pada hari Kiamat?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Bukankah Rabb yang membuat seseorang berjalan di
atas kedua kakinya di dunia, mampu untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari Kiamat?!"
Qatadah mengatakan, "Benar, demi kemuliaan Rabb kami." (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari,
no. 6042 dan Muslim. no. 5020).

KETIKA MATAHARI DIDEKATKAN DENGAN JARAK SATU MIL

Kaum muslimin yang kami muliakan, ketika manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, matahari
didekatkan sejauh satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut
menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :


َّ ْ َ ْ َ ْ َّ َ َ ُ َ ُ ْ َ َْ ْ
ُ‫س تدن‬ ُ ُ ‫ن ال ِق َي َام ُِة َي ْوم الش ْم‬ ُ ‫ق ِم‬ ُ ِ ‫ت الخل‬ُ ‫ون ح‬ ُ ‫ميل ك ِمقدار ِمنهم تك‬، ‫اس بن سليم قال‬ ُ‫ َع ِ ر‬: ‫فوهللا‬bersabda ‫ت َما أد ِري ما‬ ُ ِ ِ ‫ل َي ْع‬
ُ ِ ‫ِبال ِم ْي‬
‫َا‬ َ َْ َ َ ْ َّ ُ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ َ ُ َّ ْ ‫ف‬ ْ ْ َ ُ ُ َ َ َْ ْ َ ْ ُْ َ
‫ض أ َم َساق ُة‬ُ ِ ‫يل أ ُْم اْل ْر‬
ُ ‫ل ال ِذي ال ِم‬ ُ ‫ي ِب ُِه تكتح‬
ُ ‫الع‬، ‫ال‬
ُ ‫ ق‬: ‫ون‬ ُ ‫أع َم ِالهم قدر عل الن‬
ُ ‫اس فيك‬ ُ ْ ‫فمن ُه‬
ُ ِ ‫م العرق‬ ِ ‫ن‬ ُ ‫ون م‬ ُ ‫ل يك‬
ُ ‫كعبي ُِه ِإ‬، ‫م‬ ُ ‫و ِمنه‬
ْ‫ن‬ َ ُ ُ َ ْ ََْ ُ ُْ َ ْ َ ُ ُ َ ُ ْ ْ َ ُ ُْ ُ َ َ ْ ‫َ ْ َ ا‬ ُ ْ ُ َ َّ َّ َ ُ َّ ْ َ َ َّ َ َ
ُ ‫ون م‬ ُ ‫ركبتي ُِه إل يك‬، ‫ن و ِمنهم‬ ُ ‫ون ُم‬
ُ ‫حقويه إل يك‬، ‫ومنهم‬ ِ ‫ن‬
ُ ‫مم‬
ُ ‫ق يل ِج‬
ُ ‫الجاما العر‬، ‫وأشار‬
ُ ُ ‫اّلل رسو‬
‫ل‬ ُِ ‫ل‬ ُ ‫اّلل ص‬
ُ ‫َُوسلم علي ُِه‬

‫بِيَ ِد ِه إِلَى فِيْه‬

."Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil." -
Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: "Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil.
Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?" Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya
(yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang
sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut
beliau." (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864)

Syaikh Muhammad bin Sholih Al- 'Utsaimin rahimahullah mengatakan, "Jarak satu mil ini, baik satu mil
yang biasa atau mil alat celak, semuanya dekat. Apabila sedemikian rupa panasnya matahari di dunia,
padahal jarak antara kita dengannya sangat jauh, maka bagaimana jika matahari tersebut berada satu
mil di atas kepala kita?!" (Syarah al- Aqidah al-Wasithiyyah, 2/134).

Jika matahari di dunia ini didekatkan ke bumi dengan jarak 1 mil, niscaya bumi akan terbakar.
Bagaimana mungkin di akherat kelak matahari didekatkan dengan jarak 1 mil namun makhluk tidak
terbakar?

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa pada hari Kiamat kelak
tatkala manusia dikumpulkan di padang mahsyar, kekuatan mereka tidaklah sama dengan kekuatan
mereka ketika hidup di dunia. Akan tetapi mereka lebih kuat dan lebih tahan. Seandainya manusia
sekarang ini berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari tanpa naungan, tanpa makan, dan tanpa
minum, niscaya mereka tidak mungkin mampu melakukannya, bahkan mereka akan binasa. Namun
pada hari Kiamat kelak, mereka mampu berdiri selama 50 tahun tanpa makan, tanpa minum, dan tanpa
naungan, kecuali beberapa

golongan yang dinaungi Allah Ta'ala.

Mereka juga mampu menyaksikan kengerian- kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan penghuni
Neraka yang disiksa (dengan begitu kerasnya), namun mereka tidak binasa karenanya. Allah Ta'ala
berfirman

َّ ُ ْ َ َ ُ ُ ُ ُ ُ َ ْ َّ َ ‫َ ُ ُ َ ْ َ َ ُ ُ ا‬ َ ْ
: ‫ت كل َما‬ ُ ‫( ال َعذاب ِليذوقوا غيها جلودا بدلناهم جلودهم ن ِضج‬56)

"Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya
merekamerasakan adzab." (An-Nisa': 56).
(Syarah Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/135) Golongan Yang Akan Mendapatkan Naungan 'Arsy Allah Ta'ala
Pada hari yang sangat panas itu, Allah Ta'ala akan memberikan naungan kepada sebagian hamba
pilihan-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya semata. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda (yang artinya): "Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan
Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
ُّ ُ َّ َّ ْ َ َ ‫ف ُم َع َّلقُ َق ْل ُب ُُه‬ ْ َ
ُ ُ ‫اّلل ُي ِظل ُه‬
ُ‫م َس ْب َعة‬ ُ ‫ف‬ ُ ِ ِ ‫ل اإلمام ظله إل ظل ل َي ْوم ِظل ُِه‬ ُِ ‫ال‬، ‫رِّب ُِه ِب ِع َباد ُِة نشأ وشاب‬،َ ُ‫ور ُجل‬
ُُ ‫عاد‬ ُ ِ ‫َو َر ُجال‬
ُ ِ ِ ‫ال َم َس ِاج ُِد‬، ‫ن‬

ُ ‫صدَّ َق أ َ ْخفَى َحتَّى ال تَعْلَم ِش َمالُه‬


َ َ ‫أخاف َّللاَّ َ َو َر ُج ٌل ت‬
ُ ‫ ِإنِي‬:َ‫ال فَقَال‬
ٍ ‫ب و َج َم‬ ِ ‫طلَبَتْهُ ْام َرأَة ٌ ذاتُ َم ْن‬
ٍ ‫ص‬ َ ‫ور ُج ٌل‬َ ،ِ‫َّللا اجْ ت َ َمعَا عَلَ ْي ِه َوتَف ََّرنَا عَلَ ْيه‬
ِ َّ ‫ت َ َحابًا فِي‬
َ ‫َّللاَ خَا ِليًّا فَقَا‬
َ ْ‫ضت‬
ُ ‫ع ْينَاه‬ َّ ‫ور ُج ٌل ذكر‬ َ ‫َما تُن ِفقُ يَمِ ينُه‬

"Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan Arsy-Nya pada hari dimana tidak
ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.

1. Imam (pemimpin) yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.

3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena
Allah.

5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik
rupawan, lalu ia mengatakan: "Sungguh aku takut kepada Allah."

6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.

7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya." (Hadits shahih.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 - Fat-h,dan Muslim, no. 1031).

Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta'ala adalah orang yang memberi kelonggaran kepada
orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau memutihkan hutang darinya. Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:

‫َّللاُ فِي ظِ لَّه‬


َّ ُ ‫ظلَّه‬
َ َ ‫ع ْنهُ أ‬ َ ‫َم ْن أ ْن‬
َ ‫ظ َر ُمغس ًِرا أو وضع‬

"Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan membayar hutang atau
memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada
hari Kiamat)." (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 3006)

Semoga Allah Ta'ala memberikan hidayah taufiq dan pertolongan-Nya kepada kita untuk menjadi bagian
dari golongan yang mulia ini. Amin.
1.2 PERNYATAAN-PERNYATAAN DI PADANG YAUMUL MAHSYAR

Di Padang Mahsyar, seluruh manusia akan dikumpulkan kembali. Padang yang terhampar luas dan rata,
serta terang benderang disinari cahaya Allah swt

Manusia akan berjejer, berbaris-baris menghadapkan wajahnya kepada Allah menanti perhitungan diri
masing-masing. Akan ditimbang seluruh kebaikan dan keburukan manusia, apa yang pernah dikerjakan
dan apa yang pernah ditinggalkan

Sebesar debu kebaikan ia akan melihatnya, dan sebesar debu kejahatannya ia akan melihatnya pula.
Tidak ada yang luput dari catatan aparat malaikat yang bertugas .mencatatnya sewaktu di dunia

Tentu banyak pertanyaan yang akan dihadapi, apalagi terkait urusan dengan manusia yang belum selesai
saat di dunia. Disinilah pengadilan yang hakiki. Namun :ada sabda Nabi saw sbb

Tidak boleh melangkah kaki seseorang di hari kiamat (mahsyar) sehingga ia" ditanya tentang empat
perkara. Tentang umurnya, untuk apa dia habiskan. Tentang jasadnya, untuk apa dia pergunakan.
Tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan ke mana dia belanjakan. Tentang ilmunya, apa amal yang
diperbuatnya"~ Al-Hadits Ini adalah pertanyaan yang berat dan tidak mudah dijawab. Ketika seseorang
dikarunia Allah swt berumur panjang, untuk apa dia habiskan. Apakah untuk beribadah kepada Allah swt
atau justru untuk maksiat. Umur dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, hari ke hari, bahkan dari menit ke
menit akan dipertanggung jawabkan di Padang Mahsyar kelak.

Ketika kita diberi tubuh yang sehat, paras yang cantik atau ganteng, untuk apa kita gunakan. Apakah
untuk ketaatan kepada Allah, atau melalaikan perintah- perintahNya.

Ketika kita diberikan harta, dari mana diperoleh. Halal atau haramkah harta itu. Lalu dibelanjakan untuk
apa? Apakah untuk mendekatkan diri pada-Nya, atau justru berleha-leha semakin jauh dari
penghambaan diri kepada Allah swt?
Tentang ilmu dan kepintaran yang kita miliki, adakah pengamalannya sudah sesuai dengan tuntunan
syariat. Bagaimana akibatnya, jika yang bersangkutan malah menuntut ilmu hitam dan melakukan
kedurhakaan dan kejahatan.

Amat pelik persoalan yang akan melilitnya esok saat yaumul hisab, hari perhitungan. Seorang ayah akan
ditanya tanggung jawabnya terhadap isteri dan anak-anaknya, sudahkah ia mendidik dan membimbing
anak isterinya ke jalan Allah. Ataukah ia abai terhadap amanah tersebut.

Seorang ibu akan ditanya tentang rumah suaminya, tanggung jawab terhadap anak- anaknya. Bahkan
seorang pemimpin akan ditanya tentang orang-orang yang dipimpinnya. Sehingga para pemimpin akan
dihisab belakangan, setelah orang- orang biasa selesai.

Lalu berapa lamakah manusia akan berada di Padang Mahsyar. Satu keterangan hadits, mengatakan
lamanya ribuan tahun.

"Siapa yang dirincikan hisabnya, maka ia akan celaka," ujar Nabi saw.

"Allahumma yassir hisabanaa, Wa Yammin kitaabana.. Ya Allah mudahkanlah hisab kami. Dan berilah
kitab kami dari sebelah kanan"
1.3 WAJAH MANUSIA PADA SAAT DI TIUP SANGKAKALA YANG KEDUA


Kita meyakini, kelak alam semesta akan hancur ketika Allah telah menetapkan berdirinya kiamat. Tiupan
sangkakala malaikat Israfil telah menyebabkan seluruh yang bernyawa menjadi mati dan menyebabkan
kehancuran total langit dan bumi. Setelah alam semesta hancur dan seluruh makhluk yang bernyawa
telah meninggal, kecuali yang dikehendaki olah Allah, maka ruh manusia dan jin tetap berada di alam
kubur selama rentang waktu empat puluh. (demikian dijelaskan dalam hadist yang shahih, tanpa ada
penegasan dari Rasulullah saw apakah empat puluh tahun, empat puluh bulan, atau empat puluh hari.
Sebagian riwayat yang lain menegaskan bahwa bilangan empat puluh tersebut adalah empat puluh
tahun)

Jasad manusia dan jin telah hancur binasa. Satu-satunya jasad yang masih utuh adalah jasad para Nabi
dan Rasul. Semua tulang belulang dan anggota badan manusia hancur, kecuali satu tulang, yaitu tulang
ekor. Dari tulang ekor inilah Allah menyatukan bagian- bagian tubuh manusia yang lain. Allah kemudian
menurunkan hujan dari langit, yang menyatukan anggota-anggota badan manusia dan
mengembalikannya seperti sedia kala, sebagaimana saat ia belum mati.

Setelah jasad seluruh manusia kembali seperti sedia kala. Allah kemudian mengembalikan ruh kepada
jasadnya, dan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya.
Dengan tiupan inilah, seluruh manusia dan jin bangkit dari alam kubur. Inilah peristiwa yang dinamakan
dengan yaumul ba'ts (hari kebangkitan) dan yaumul hasyr (hari pengumpulan).

Begitu malaikat Israfil meniup sangkakala kembali, semua makhluk yang telah mati kembali hidup.
Mereka keluar dari kubur dengan cepat dan bergegas, berjalan cepat untuk menghadap Rabb mereka,
untuk menjalani pengadilan amal.

Amal-amal mereka akan dipertanyakan. dihitung, ditimbang. dan dibalas oleh Allah dengan balasan
yang setimpal. Segala apa yang mereka perdebatkan kala masih hidup di dunia: keadilan dan kezhaliman,
keimanan dan kekafiran, amal kebajikan dan amal keburukan; semuanya diputuskan balasannya pada
hari tersebut. Allah swt berfirman:

"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang
dikehendaki Allah, kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu
(putusan masing-masing). (QS Az-Zumar 39: 68)

"Lalu ditiuplah sangkakala, seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju
kepada Rabb-Nya.
Mereka berkata, Celakalah kami! Siapakah yang telah membangkitkan kami dari tempat tidur kami
(kubur)?' Inilah yang dijanjikan oleh Allah Ta'ala Yang Maha Pemurah dan benarlah para rasul-Nya.

Teriakan itu hanya sekali, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada kami (untuk dihisab).
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kalian tidak akan diberi balasan,
kecuali sesuai dengan apa yang telah kalian kerjakan". (QS Yasin 36: 51-54)

Ini adalah tiupan sangkakala yang kedua, yaitu tiupan untuk membangkitkan mereka dari alam kubur.
Tentang ayat ini, imam Mujahid berkata, "Sebelum hari kiamat, orang-orang kafir akan terlelap, mereka
akan merasakan tidur. Ketika ada yang menyeru. Wahai para penghuni kubur, bangkitlah kalian, mereka
pun bangun dalam keadaan ketakutan dan terburu-buru sambil menunggu keputusan Allah. Itulah
makna dari firman Allah yang ditujukan untuk mereka:

"Kemudian ditiuplah (sekali lagi) sangkakala itu, maka seketika itu mereka terbangun (dari kuburnya)
menunggu keputusan (Allah)". (QS. Az-Zumar 39: 68)

Allah juga telah memberitahukan tentang keadaan orang-orang kafir yang mengatakan, "Aduh,
celakalah kami, siapakah yang telah membangunkan kami dari tidur (kematian) kami". (QS Yasin 36: 52)

Proses kebangkitan seluruh makhluk hidup dari alam kubur untuk menjalani pengadilan Allah di akhirat
diingkari oleh orang-orang kafir dan musyrik. Padahal, ia merupakan hal yang sangat mudah bagi Allah.
Menciptakan makhluk pada kali yang pertama tentunya lebih sulit dari membangkitkan mereka. Jika
Allah mampu menciptakan seluruh makhluk hanya dengan mengucapkan satu kata 'kun' (jadilah), maka
membangkitkan mereka kembali setelah mereka hancur berkalang tanah adalah jauh lebih mudah.
Sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:

"Dan Dialah yang menciptakan makhluk dari permulaan, kemudian Dia membangkitkannya
(menghidupkannya) kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya". (QS. Ar-
Ruum 30: 27)

"Tidaklah. Allah menciptakan kalian dan membangkitkan kalian dari alam kubur kecuali seperti
(menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja". (QS. Luqman 31:28) Mereka mengatakan, "Siapakah
yang akan menghidupkan tulang belulang yang telah hancur menjadi tanah?," Jawablah. "Ia akan
dihidupkan kembali lagi oleh Allah Yang menciptakannya pada kali permulaan". (QS. Yasin 36: 78-79)

Manusia pertama kali dibangkitkan dan keluar dari alam kubur adalah Nabi Muhammad saw.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadist shahih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda,
"Janganlah kalian melebihkan seorang Nabi atas para Nabi yang lain. Sesungguhnya sangkakala akan
ditiup, maka seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi akan mati, kecuali makhluk yang
dikehendaki oleh Allah. Kemudian sangkakala ditiup sekali lagi, maka aku adalah orang yang pertama
kali dibangkitkan. Atau aku termasuk orang yang pertama kali dibangkitkan, karena ternyata Musa
sudah memegang tiang 'Arsy. Aku tidak tahu, apakah ia telah dibalas (dihitung mati) dengan pingsan
yang ia alami saat di GunungThur, ataukah memang ia dibangkitkan sebelumku. Aku pun tidak
mengatakan ada seorang Nabi yang lebih utama dari Yunus bin Mata". (HR. Bukhari no.3162 dan Muslim
no.4376)

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "Janganlah kalian menganggap
seorang Nabi lebih baik dari Nabi yang lain. Sesungguhnya manusia akan mati pada hari kiamat, maka
aku adalah orang yang pertama kali keluar dari kubur. Namun ternyata Musa sudah memegang salah
satu tiang Arsy. Aku tidak tahu, apakah Musa termasuk orang yang mati pada saat tiupan sangakakala,
ataukah ia telah dibalas dengan pingsan kali yang pertama (di Gunung Thur)". (HR. Bukhari no.2235 dan
Muslim no. 4378)
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Dalam makalah ini bayak hal yang dapat kita jadikan pelajaran bagi pembaca pada umumnya dan
khususnya bagi penulis. Berdasarkan pembahasan dan penelitian ini, maka penulis dapat meyimpulkan
beberapa hal :

1. Yaumul mahsyar adalah: tempat dikumpulkannya seluruh manusia dan makhluk hidup lainnya dari
awal zaman hingga akhir jaman untuk dilakukan hisab atau peradilan tuhan yang sejati pada yaumul
hisab

2. Ada 7 golongan yang mendapat syafa'at yang luar biasa nanti di yaumul mahsyar

3. Ada 12 golongan yang akan di halau di padang mahsyar

1.2 SARAN
Setelah meyimpulkan hasil permasalahan dari makalah ini berdasarkan teori-teori yang ada, maka
penulis mencoba untuk memberikan masukan atau saran sebagai berikut:

1. bagi pembaca : penulis meyarankan agar dapat mengambil hal-hal positif dari makalah ini untuk
pembelajaran dan lebih bayak membaca buku yang berkaitan dengan yaumul mahsyar agar lebih
memahami makna dari makalah ini

2. bagi penulis yang ingin mengetahui yaumul mahsyar. penulis saran kan agar lebih memperbayak
referensi yang terkait dengan yaumul mahsyar.

Anda mungkin juga menyukai