A. Hadits
ٌّ َو َش اب،ُ ْاِإل َم ا ُم ْال َع ا ِدل:َُس ْب َعةٌ يُ ِظلُّهُ ْم هللاُ فِي ِظلِّ ِه يَ ْو َم الَ ِظ َّل ِإالَّ ِظلُّه
ِ ق فِي ْال َم َس
ِ َو َر ُجالَ ِن تَ َحابَّا فِي هللا،اج ِد ٌ َّ َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُم َعل،نَ َشَأ بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ِه
ب َو َج َم ا ٍل
ٍ ص ِ ات َم ْنُ طلَبَ ْت هُ ا ْم َرَأةٌ َذ
َ َو َر ُج ٌل،اجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه
ُ ِق َأ ْخفَى َحتَّى الَ تَ ْعلَ َم ِش َمالُهُ َما تُ ْنف
ق َ ص َّد
َ َ َو َر ُج ٌل ت،َاف هللا ُ ِإنِّ ْي َأ َخ:فَقَا َل
ُت َع ْينَاهْ اضَ َ َو َر ُج ٌل َذ َك َر هللاَ َخالِيًا فَف،ُيَ ِم ْينُه
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-
Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya
semata.
1. Imam (pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya
berkumpul dan berpisah karena Allah.
5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang
berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut
kepada Allah.”
6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu
berlinanglah air matanya.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari,
II/143 – Fat-h,dan Muslim, no. 1031).
II. Pembahasan
A. Manusia di Kumpulkan Dalam Keadaan Tanpa Alas Kaki, Telanjang
dan Belum di Khitan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ًيُحْ َش ُر النَّاسُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ُحفَاةً ُع َراةً ُغرْ ال
“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak
beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (Hadits shohih.
Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).
Demikianlah keadaan manusia tatkala bertemu dengan Allah Ta’ala di
Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum
dikhitan. Meskipun demikian, akhirnya mereka diberi pakaian juga. Dan manusia
yang pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ِإنَّ ُك ْم تُحْ َشر ُْو َن ِر َجاالً َو ُر ْكبَانًا َوتُ َجرُّ ْو َن َعلَى ُوج ُْو ِه ُك ْم
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam
keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga
yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (Diriwayatkan oleh at-
Tirmidzi, dan beliau mengatakan, “Hadits hasan.” Hadits ini dinilai
hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582).
Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa ada seseorang
berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
َ ت ُجلُ ْو ُدهُ ْم بَ َّد ْلنَاهُ ْم ُجلُ ْودًا َغي َْرهَا لِيَ ُذ ْوقُوا ْال َع َذ
)56( اب ِ َُكلَّ َما ن
ْ ض َج
“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain,
supaya mereka merasakan adzab.” (An-Nisa': 56). (Syarah Al-‘Aqidah Al-
Wasithiyyah, 2/135)
D. Golongan Yang Akan Mendapatkan Naungan ‘Arsy Allah Ta’ala
Pada hari yang sangat panas itu, Allah Ta’ala akan memberikan naungan
kepada sebagian hamba pilihan-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali
naungan-Nya semata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang
artinya): “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan
‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya
semata.
ٌّ َو َش اب،ُ ْاِإل َما ُم ْال َعا ِدل:َُس ْب َعةٌ يُ ِظلُّهُ ْم هللاُ فِي ِظلِّ ِه يَ ْو َم الَ ِظ َّل ِإالَّ ِظلُّه
َو َر ُجالَ ِن تَ َحابَّا فِي،ق فِي ْال َم َس ا ِج ِد ٌ َّ َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُم َعل،نَ َشَأ بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ِه
ب
ٍ ص ُ َو َر ُج ٌل طَلَبَ ْت هُ ا ْم َرَأةٌ َذ،هللاِ اجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه َوتَفَ َّرقَ ا َعلَ ْي ِه
ِ ات َم ْن
ق َأ ْخفَى َحتَّى الَ تَ ْعلَ َمَ ص َّد َ َ َو َر ُج ٌل ت،َاف هللا ُ ِإنِّ ْي َأ َخ:ال َ َال فَق ٍ َو َج َم
ْ ض
ُت َع ْينَاه ُ ِِش َمالُهُ َما تُ ْنف
َ َو َر ُج ٌل َذ َك َر هللاَ َخالِيًا فَفَا،ُق يَ ِم ْينُه
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan
‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-
Nya semata.
1. Imam (pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya
berkumpul dan berpisah karena Allah.
6
5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang
berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku
takut kepada Allah.”
6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu
berlinanglah air matanya.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari,
II/143 – Fat-h,dan Muslim, no. 1031).
Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta’ala adalah orang
yang memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang
kepadanya atau memutihkan hutang darinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
Tentu banyak pertanyaan yang akan dihadapi, apalagi terkait urusan dengan
manusia yang belum selesai saat di dunia. Disinilah pengadilan yang hakiki.
7
Lalu berapa lamakah manusia akan berada di Padang Mahsyar. Satu keterangan
hadits, mengatakan lamanya ribuan tahun. "Siapa yang dirincikan hisabnya, maka
ia akan celaka," ujar Nabi saw. "Allahumma yassir hisabanaa, Wa Yammin
8
kitaabana..Ya Allah mudahkanlah hisab kami. Dan berilah kitab kami dari sebelah
kanan"
F. Wajah Manusia Pada Saat di Tiup Sangkakala Yang Kedua
Kita meyakini, kelak alam semesta akan hancur ketika Allah telah
menetapkan berdirinya kiamat. Tiupan sangkakala malaikat Israfil telah
menyebabkan seluruh yang bernyawa menjadi mati dan menyebabkan
kehancuran total langit dan bumi. Setelah alam semesta hancur dan seluruh
makhluk yang bernyawa telah meninggal, kecuali yang dikehendaki olah Allah,
maka ruh manusia dan jin tetap berada di alam kubur selama rentang waktu
empat puluh. (demikian dijelaskan dalam hadist yang shahih, tanpa ada penegasan
dari Rasulullah saw apakah empat puluh tahun, empat puluh bulan, atau empat
puluh hari. Sebagian riwayat yang lain menegaskan bahwa bilangan empat puluh
tersebut adalah empat puluh tahun) Jasad manusia dan jin telah hancur binasa.
Satu-satunya jasad yang masih utuh adalah jasad para Nabi dan Rasul.
Semua tulang belulang dan anggota badan manusia hancur, kecuali satu tulang,
yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor inilah Allah menyatukan bagian-bagian tubuh
manusia yang lain. Allah kemudian menurunkan hujan dari langit, yang
menyatukan anggota-anggota badan manusia dan mengembalikannya seperti sedia
kala, sebagaimana saat ia belum mati.
Setelah jasad seluruh manusia kembali seperti sedia kala, Allah kemudian
mengembalikan ruh kepada jasadnya, dan memerintahkan malaikat Israfil untuk
meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Dengan tiupan inilah, seluruh
manusia dan jin bangkit dari alam kubur. Inilah peristiwa yang dinamakan
dengan yaumul ba’ts (hari kebangkitan) dan yaumul hasyr (hari pengumpulan).
Begitu malaikat Israfil meniup sangkakala kembali, semua makhluk yang
telah mati kembali hidup. Mereka keluar dari kubur dengan cepat dan bergegas,
berjalan cepat untuk menghadap Rabb mereka, untuk menjalani pengadilan amal.
Amal-amal mereka akan dipertanyakan, dihitung, ditimbang, dan dibalas
oleh Allah dengan balasan yang setimpal. Segala apa yang mereka perdebatkan
kala masih hidup di dunia; keadilan dan kezhaliman, keimanan dan kekafiran,
amal kebajikan dan amal keburukan; semuanya diputuskan balasannya pada hari
9
tersebut. Allah swt berfirman : “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa
yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah, kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusan
masing-masing). (QS Az-Zumar 39: 68) “Lalu ditiuplah sangkakala, seketika itu
mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Rabb-Nya.
Mereka berkata, ‘Celakalah kami! Siapakah yang telah membangkitkan kami dari
tempat tidur kami (kubur)?’ Inilah yang dijanjikan oleh Allah Ta’ala Yang Maha
Pemurah dan benarlah para rasul-Nya. Teriakan itu hanya sekali, maka seketika
itu mereka semua dihadapkan kepada kami (untuk dihisab). Maka pada hari itu
seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kalian tidak akan diberi balasan,
kecuali sesuai dengan apa yang telah kalian kerjakan”. (QS Yasin 36: 51-54)
Ini adalah tiupan sangkakala yang kedua, yaitu tiupan untuk
membangkitkan mereka dari alam kubur. Tentang ayat ini, imam Mujahid berkata,
“Sebelum hari kiamat, orang-orang kafir akan terlelap, mereka akan merasakan
tidur. Ketika ada yang menyeru, ‘Wahai para penghuni kubur, bangkitlah kalian,’
mereka pun bangun dalam keadaan ketakutan dan terburu-buru sambil menunggu
keputusan Allah. Itulah makna dari firman Allah yang ditujukan untuk mereka :
“Kemudian ditiuplah (sekali lagi) sangkakala itu, maka seketika itu mereka
terbangun (dari kuburnya) menunggu keputusan (Allah)”. (QS. Az-Zumar 39: 68).
Allah juga telah memberitahukan tentang keadaan orang-orang kafir yang
mengatakan, “Aduh, celakalah kami, siapakah yang telah membangunkan kami
dari tidur (kematian) kami”. (QS Yasin 36: 52)
Proses kebangkitan seluruh makhluk hidup dari alam kubur untuk
menjalani pengadilan Allah di akhirat diingkari oleh orang-orang kafir dan
musyrik. Padahal, ia merupakan hal yang sangat mudah bagi Allah. Menciptakan
makhluk pada kali yang pertama tentunya lebih sulit dari membangkitkan mereka.
Jika Allah mampu menciptakan seluruh makhluk hanya dengan mengucapkan satu
kata ‘kun’ (jadilah), maka membangkitkan mereka kembali setelah mereka hancur
berkalang tanah adalah jauh lebih mudah. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah
dalam firman-Nya: “Dan Dialah yang menciptakan makhluk dari permulaan,
10
lainnya dari awal zaman hingga akhir jaman untuk dilakukan hisab atau peradilan
tuhan yang sejati pada yaumul hisab. Ada 7 golongan yang mendapat syafa’at
yang luar biasa nanti di yaumul mahsyar . Ada 12 golongan yang akan di halau di
padang mahsyar`
Daftar Pustaka
http://adimassutrisno72.blogspot.co.id/2015/03/makalah-aqidah-aklak-tentang-
yaumul.html
adimassutrisno72.blogspot.com/2015/03/makalah-aqidah-aklak-tentang-
yaumul.htm
waroeng-studies.blogspot.com/2013/01/padang-mahsyar.html