Anda di halaman 1dari 2

Penentuan harga jual per Pcs

Penyelesaian : Pesanan 35 Ctn (1 Ctn isi 40 Pcs) Rp 2.150.000

Harga Per Pcs = Rp2.150.000 /1400 Pcs = Rp1.536/Pcs

Namun ketika dia jual di warung maka akan dinaikan 8% sesuai instruksi di atas nomor 3

Berarti Rp1.536 + 8 % = Rp 1.659

Jadi harga 1 Pcs yang di jual di warung sebesar Rp1.659

Maka Jurnal yang dicatat adalah :

1 Februari Persediaan (Debit) = Rp 2.150.000

Kas (Kredit) = Rp 2.150.000

4 Februari Piutang Dagang (Debit) = Rp 331.800

Penjualan (Kredit) = Rp331.800

(Rp 1.659/Pcs X 200 Pcs (40 Pcs/Ctn) = 331.800 )

6 Februari Kas (Debit) = Rp 398.160

Penjualan (Kredit) = Rp398.160

(Rp 1.659/Pcs X 240 Pcs (40 Pcs/Ctn) = 398.160)

8 Februari Return penjualan (Debit) = Rp 36.498

Piutang Dagang (Kredit) = Rp 36.498

11 Februari Kas (Debit) = Rp295.302

Piutang Dagang (Kredit) =Rp295.302

Jawaban Soal Internal Audit

1. Resiko yang terjadi


- Mudah terjadinya tindakan pencurian
- Terjadinya kesalahan baik dalam pembuatan Faktur, maupun saat operasional.
- Terjadinya piutang tak tertagih dari customer yang melakukan pembelian secara kredit.
- Barang Kadaluarsa atau rusak.
2. Internal Control
- Meningkatkan pengawasan terhadap Lingkungan penjualan (Pasang CCTV, penambahan jumlah
karyawan,serta keamanan pendukung lainnya)
- Melaksanakan validty check dan Self Checking Digit Sebelum data diproses lebih lanjut.
- Untuk penjualan secara kredit diberlakukan kebijakan jatuh tempo pembayaran atau batas jumlah
penjualan yang dilakukan secara kredit, serta memberikan denda untuk pembayaran yang telah
melewati jatuh tempo. (membuat daftar blacklist untuk customer yang sering terlambat
melakukan pembayaran.)
- Menjaga suasana atau lingkungan warung agar tetap bersih dan terhindar dari hewan yang dapat
merusak produk Penjualan.
3. Tentu sangat diperukan, prosedur yang diperlukan untuk mendukung tujuan bisnis tersebut
adalah Prosedur Penilaian Resiko untuk menilai apakah pengendalian yang dilakukan berjalan
dengan efektif serta menilai resiko salah saji material (baik dari resiko inheren ataupun resiko
pengendalian)
4. Dalam dunia usaha seringkali kita hanya berfokus untuk semata-mata ingin mendapatkan
keuntungan saja tanpa memikirkan risiko-risiko yang dapat membahayakan usaha kita, seringkali
para pelaku usaha warung sering menjalankan usahanya seorang diri tanpa adanya pihak yang
dapat mendukung jalannya usaha warung tersebut. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
ketidakefektifan suatu usaha dikarenakan yang melaksanakan semua tanggung jawab usaha
tersebut hanya seorang pemilik warung saja. Akibatnya usaha tersebut mudah terjadinya
tindakan pencurian baik berupa produk yang di jual ataupun uang serta tindakan penipuan yang
dilakukan oleh pembeli. Untuk itu usaha dapat dikatakan berjalan dengan lancar apabila sumber
daya manusia yang dimiliki oleh usaha tersebut memadai. Apabila sumber daya manusia pada
usaha tersebut sudah memadai, maka pemiik usaha dapat meminimaisir resiko terjadinya
tindakan-tindakan yang terjadi sebelumnya dengan memberi tugas dan tanggung jawab masing-
masing karyawan agar usaha warung yang dijalankan berjalan dengan efektif.
5. Jika Pemilik usaha tersebut melakukan penambahan jumlah karyawan, hal tersebut tentu akan
dapat mengurangi resiko yang sudah teridentifikasi dibandingkan dengan belum bertambahnya
jumlah karyawan. Hal tersebut akan berdampak pada internal control yang sudah dirancang
sebelumnya dimana Pengendalian yang dilakukan oleh pemiik warung menjadi lebih efektif dan
efisien karena berlakunya sistem pendelegasian tugas dan tanggung-jawab kepada masing-
masing karyawan. Hal tersebut akan mengurangi peniaian tingkat resiko yang akan terjadi oleh
usaha warung tersebut.

Anda mungkin juga menyukai