Untuk
setiap kesalahan (dicantumkan sebagai A. hingga I. di bawah), identifikasi aktivitas kontrol
yang akan efektif dalam mencegah atau mendeteksi kesalahan.
A. Harga jual untuk semua produk yang ditangani oleh wiraniaga perusahaan tertentu
dikurangi dari harga resmi sebesar 25% menjadi 40%. Tenaga penjual dibayar komisi
atas penjualan kotor yang dilakukan. Selanjutnya, manajemen menemukan bahwa tenaga
penjualan lain juga mengurangi harga untuk memenuhi target penjualan.
Jawab:
B. Gandakan gaji disiapkan untuk semua karyawan di gudang perusahaan untuk minggu
yang berakhir 31 Juli. Hal ini terjadi karena departemen pemrosesan data memproses
kartu waktu karyawan dua kali.
Jawab:
C. Seorang karyawan di departemen pesanan penjualan yang kesal karena kenaikan gaji
yang tidak memadai menyalin file induk produk klien dan menjualnya ke pesaing. File
master berisi informasi tentang biaya dan harga penjualan setiap produk, serta diskon
khusus yang diberikan kepada pelanggan.
Jawab:
D. Seorang individu di departemen penjualan mengakses file master produk dan, dalam
upaya untuk mengubah harga untuk pelanggan tertentu, akhirnya mengubah harga produk
untuk semua pelanggan.
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Manajemen controlling sangat penting, sebelum barang diberangkatkan untuk dikirim ada
petugas khusus yang mengecek barang yang akan dikirim di sesuaikan dengan faktur
jalan, dan faktur yang dikeluarkan oleh divisi pelayanan costumer dan gudang
menghindari miss seperti halnya kasus di atas.
G. Seorang petugas piutang yang memiliki akses untuk memasukkan pengiriman uang tunai
menyelewengkan pengiriman uang tunai dan mencatat kredit ke akun pelanggan sebagai
diskon.
Jawab:
Aktivitas control yang dilakukan untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan:
Untuk menghindari atau mencegah mengenai kemungkinan fraud Faktur piutang
dengan kurangi cash desis atau menggunakan fitur transfer supaya menghindari
resiko kehilangan uang.
Pastikan Faktur yang diberikan kepada sales diminta kembali dan dihitung antara
uang pengembalian penerimaan dengan faktur piutang yang masih ada sesuai atau
tidak.
Tagih kembali faktur yang masih ada yang belum lunas daripada sales. Ini akan
memperkecil kemungkinan fraud yang katanya fakturnya belum lunas tapi ternyata
sudah lunas
H. Seorang karyawan secara konsisten salah menuliskan kartu waktunya dengan kembali
pada malam hari dan meninju keluar, daripada ketika giliran kerjanya selesai pada pukul
3:30 malam. Alih-alih dibayar selama 40 jam per minggu, ia dibayar, rata-rata, selama
lebih dari 60 jam per minggu selama hampir satu tahun. Ketika dituduh melakukan
kesalahan, ia membantah melakukan kesalahan dan berhenti.
Jawab:
I. Pesanan pelanggan diisi dan dikirim ke mantan pelanggan, yang telah menyatakan
bangkrut dan berhutang banyak kepada perusahaan yang kemungkinan besar tidak dapat
ditagih. Ketentuan penagihan standar perusahaan 2%, 10 hari, atau net 30.
Jawab:
Seharusnya perusahaan dari awal sudah menimbang tentang volume penjualan piutang,
syarat pembayaran piutang, ketentuan tentang pembatasan piutang maksimal dan
kebijakan dalam mengumpulkan piutang. Sistem pengendalian internal piutang usaha
merupakan salah satu hal penting dalam menjamin keberhasilan setiap perusahaan
pembiayaan dalam megumpulkan keuntungan finansial. Dengan megoptimalkan sistem
tersebut, pihak pimpinan dan manajemen, khususnya manajemen marketing, mampu
untuk mendapatkan para pelanggan atau customers yang membeli barang secara piutang
dan selanjutnya membayarkan angsuran untuk unit yang dibeli secara rutin dan lancar.
Sumber:
Gandhi, Arya. 2017. http://repository.radenintan.ac.id/755/1/Skripsi_Full.pdf. Diakses pada
tanggal 6 Oktober 2021 pada pukul 19:03
Wati, Jonatha, Latif. https://media.neliti.com/media/publications/30408-ID-perlakuan-akuntansi-
piutang-dagang-psak-no09-pada-laporan-keuangan-pt-kebayoran.pdf. Diakses pada tanggal 6
Oktober 2021 pada pukul 19:41.
Kurniawati, Heny. Sistem Pengendalian Intern Pada Perusahaan Kecil dan Menengah. 2011.
Binus Business Review. 2(2), 926.
2. Otorisasi transaksi dianggap sebagai kontrol utama di sebagian besar organisasi. Otorisasi
tidak boleh dilakukan oleh individu yang memiliki fungsi yang tidak kompatibel. Untuk
setiap transaksi (tercantum sebagai A. hingga I. di bawah), tunjukkan individu atau fungsi
(mis., Kepala departemen tertentu) yang harus memiliki kemampuan untuk mengotorisasi
transaksi tersebut . Berikan alasan untuk jawaban Anda secara singkat
Jawab:
Membagi atas wilayah nilai, untuk ukuran piutang kecil dibawah 100 cukup kepala divisi
keuangan dan akuntansi, piutang sedang 100 juta s/d 1M peresetujuan direksi, piutang
dengan jumlah tinggi harus persetujuan pemegang saham, mengapa demikian untuk
sebagai pencegahan penyalah gunaan wewenang, dan menghapus atas dasar yang lemah
yang dikhawatirkan terjadi kecurangan.
B. Mengkomit organisasi untuk mengakuisisi perusahaan lain yang ukurannya setengah dari
erusahaan yang ada.
Jawab:
Pejabat yang berwenang untuk melakukan otorisasi atas akuisisi perusahaan adalah Para
Pemegang Saham. Akusisi Perusahaan merupakan kewenangan yang tidak dimiliki oleh
direksi dan dewan komisaris. Keputusan penting seperti mengakuisisi perusahaan harus
diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang saham beserta segenap Kewenangnya.
Jawab:
Departemen HRD payroll yang mengotisasi pembayaran karyawan untuk lembur
dibuktikan dengan rekapan fingerprint dan rekapan jam kerja dengan tanda tangan
karyawan.
Jawab:
Jawab:
Manajer pembelian yang bertanggung jawab atas pembelian barang dari vendor baru,
harus sesuai dengan rencana kerja bagian pembelian dengan perjanjian kesepakatan.
F. Investasi sementara dana dalam investasi saham biasa, bukan dana pasar uang.
Jawab:
G. Membeli lini baru peralatan manufaktur untuk mengubah bentuk lini produksi di salah
satu divisi utama perusahaan (pembelian tersebut merupakan investasi baru yang besar
bagi organisasi).
Jawab:
Pejabat yang berhak mengotorisasi adalah manajer produksi, karena manajer produksi
yang mengetahui rincian kebutuhan dan rencana program produksi.
H. Mengganti mesin yang lebih lama di salah satu divisi utama perusahaan.
Jawab:
Jawab:
Pejabat yang berwenang seperti Manager IT, Akuntansi, dan pemasaran karena lebih
mengetahui fungsi dan tujuan yang akan berdampak kepada dua department terakhir,
tentu untuk masalah IT harus menjadi wewenang IT karena sesuai tugas dan keahliannya.
Sumber:
A. Gaji perusahaan dikomputerisasi dan ditangani oleh satu orang yang bertanggung jawab
atas penggajian yang memasukkan semua laporan waktu mingguan ke dalam sistem.
Sistem penggajian dilindungi kata sandi sehingga hanya orang penggajian yang dapat
mengubah tarif pembayaran atau menambah / menghapus personil perusahaan ke file
penggajian. Cek penggajian disiapkan setiap minggu, dan orang penggajian
mengumpulkan cek tersebut oleh penyelia atau kepala departemen untuk dibagikan
kepada karyawan berikutnya.
Jawab:
Ada kekurangan terhadap pemisahan tugas tersebut, dikarenakan bisa terjadi fraud
terhadap jumlah gaji dengan cara mengubah tarif pembayaran/menembah dan menghapus
personil, disebabkan kata sandi hanya diberikan kepada satu orang bagian penggajian,
seharusnya otorisasi penggajian melalui beberapa orang,sehingga sekecil apapun
perubahan dalam penggajian bisa terdeteksi.
B. Sebuah organisasi yang relatif kecil telah memisahkan tugas penerimaan kas dan
pengeluaran kas. Namun, karyawan yang bertanggung jawab menangani penerimaan kas
juga merekonsiliasi rekening bank bulanan.
Jawab:
C. Nick adalah restoran kecil milik keluarga di daerah resor utara yang karyawannya
dipercaya. Ketika restoran sangat sibuk, server mana pun memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan mesin kasir dan mengumpulkan jumlah yang jatuh tempo dari
pelanggan. Semua pesanan ditabulasikan pada "tiket." Meskipun setiap tiket memiliki
tempat untuk menunjukkan server, sebagian besar tidak repot-repot melakukannya, juga
manajemen tidak merekonsiliasi nomor dan jumlah tiket dengan total penerimaan kas
untuk hari itu.
Jawab:
Ada kekurangan dalam pemisahan tugas tersebut. Sistem pengendalian intern dinilai
sebagai prioritas pertama karena dengan adanya sistem yang efektif akan menghilangkan
adanya peluang bagi pegawai untuk melakukan fraud. Kualitas pengendalian internal
dapat menekan terjadinya fraud karyawan. Jika kualitas sistem pengendalian intern
buruk, maka bisa menjadi kesempatan bagi karyawan untuk melakukan kecurangan.
Semakin efektif pengendalian internal pada perusahaan, semakin rendah tingkat
kecurangan. Manajemen juga harus menyediakan mekanisme bagi pegawai untuk
melaporkan jika terjadi perilaku tidak etis, fraud, dan penyimpangan atas kebijakan etis
atau aturan perilaku dalam organisasi. Adapun langkah dalam mencegah terjadinya fraud
dalam tugas ini yaitu Sistem pengenaan reward maupun punishment untuk merangsang
karyawan agar meningkatkan kualitas kerjanya. Reward diterapkan untuk memotivasi
karyawan akan lebih bekerja maksimal dalam menjalankan tanggung jawab. Sedangkan
punishment dikenakan terhadap karyawan yang melakukan kesalahan dan pelanggaran
agar termotivasi untuk menghentikan perilaku menyimpang dan mengarahkan pada
perilaku positif.
D. Toko barang olahraga menerima pesanan pelanggan melalui nomor telepon bebas pulsa.
Pengambil pesanan duduk di terminal dan memiliki akses lengkap ke riwayat kredit
pelanggan sebelumnya dan daftar inventaris yang tersedia untuk dijual. Petugas pesanan
memiliki kemampuan untuk memasukkan semua permintaan pelanggan dan membuat
faktur penjualan dan pengiriman tanpa review atau persetujuan pengawasan tambahan.
Jawab:
Ada kekurangan barang yang keluar tidak hanya melampirkan dokumen dari bagian
penjualan, hal ini seharusnya selaras dengan dokumen yang dikeluarkan oleh pihak
gudang, mengingat pengelolaan barang yang dijual berada di otoritas gudang.
E. Departemen pembelian Big Dutch diorganisir sekitar tiga agen pembelian. Yang pertama
bertanggung jawab untuk memesan peralatan listrik dan motor, pesanan kedua bahan
rikasi, dan pesanan ketiga mur dan baut dan pasokan kecil lainnya yang masuk ke
proses perakitan. Untuk meningkatkan akuntabilitas kepada vendor, semua menerima
slip dan faktur vendor dikirim langsung ke agen pembelian yang melakukan
pemesanan. Ini memungkinkan agen pembelian untuk memantau kinerja vendor
dengan lebih baik. Kapan disetujui oleh agen pembelian untuk pembayaran, agen
pembelian harus meneruskan (a) salinan pesanan pembelian, (b) salinan slip penerimaan,
dan (c) salinan faktur vendor ke rekening yang dibayarkan untuk pembayaran . Hutang
akun tidak akan membayar faktur kecuali ketiga item ada dan cocok dengan jumlah,
harga, dan sebagainya. Departemen penerima melaporkan ke departemen pembelian.
Jawab:
Tidak ada kekurangan dalam pemisahan tugas tersebut. Pemisahan tugas dengan
memberikan tanggungjawab pada orang yang berbeda untuk memberikan otorisasi,
pencatatan transaksi, dan menyelenggarakan penyimpanan aktiva yang ditujukan akan
mengurangi kesempatan bagi seseorang dalam berbuat kecurangan. Pencegahan fraud
yaitu menggunakan Software yang Accountable, memperkertat pelaksanaan SOP dan
selalu menciptakan kultur perusahaan yang baik. Jika struktur pengendalian internal
sudah ditempatkan dan berjalan dengan baik, peluang adanya kecurangan yang tidak
terdeteksi akan banyak berkurang. Pemeriksa kecurangan harus mengenal dan memahami
dengan baik setiap elemen dalam struktur pengendalian internal agar dapat melakukan
evaluasi dan mencari kelemahannya.
Sumber:
Gramling, Audrey A., Larry E. Rittenberg., Karla M. Johnstone. (2013). Auditing: A Risk Based
Approach. Hal: 87
AndafCorp. http://www.andafcorp.com/8-jenis-kecurangan-yang-paling-sering-karyawan-
lakukan-solusi-nya-part-1/. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2021 pada pukul 22:36.
4. Cabelas adalah pengecer katalog yang menekankan perlengkapan outdoor, dengan fokus
pada peralatan dan pakaian untuk berburu dan memancing. Ini mencetak katalog tahunan
yang berisi lebih dari 200 halaman produk, serta sekitar enam katalog penjualan khusus
sepanjang tahun. Berbagai produk mulai dari umpan memancing hanya lebih dari $ 1,00
untuk paket kapal lebih dari $ 25.000. Cabelas juga memiliki kehadiran Internet yang
signifikan dan sejumlah lokasi ritel besar. Pembelian dapat dilakukan melalui surat, di
Internet, atau di toko ritel. Terkadang akan ada spesial online yang tidak tersedia di tempat
lain (mis., Penutupan). Barang dagangan dapat dibayar dengan cek pribadi, kartu kredit, atau
uang tunai. Pelanggan dapat (a) memesan secara online, (b) mengirimkan pesanan mereka
(dengan mencantumkan informasi kartu kredit atau cek), atau (c) melakukan pemesanan
dengan menghubungi nomor bebas pulsa perusahaan. Berfokus pada soperasi katalog,
anggap perusahaan telah menerapkan sistem entri-pesanan dimana operator komputer
menerima pesanan pelanggan, memeriksa ketersediaan barang untuk pengiriman, dan
mengkonfirmasi jumlah faktur dengan pelanggan. Setelah pesanan diambil, sistem
menghasilkan dokumen pengiriman dan pengepakan, menahan persediaan, dan menyiapkan
faktur (dan pencatatan penjualan) saat barang dikirim.
a. Identifikasi prosedur kontrol aplikasi (termasuk kontrol edit) yang Anda rekomendasikan
untuk pesanan yang datang melalui Internet atau melalui panggilan ke pengambil pesanan
online.
Jawab:
Teliti faktur pembelian, apabila memenuhi unsur berikut, perlu diteliti lebih lanjut :
Tidak terdapat nomor telepon
Faktur pembeliannya bukan faktur asli
Faktur tidak dikirim melalui pos
Tidak terdapat rincian barang-barang yang dibeli (selain kode barang)
Jawab:
c. Untuk setiap prosedur kontrol yang diidentifikasi dalam respons Anda terhadap (a),
tunjukkan secara singkat jenis-jenis potensi salah saji yang mungkin terjadi karena
kontrol tidak ada atau tidak beroperasi secara efektif.
Jawab:
Kelemahan atau kekurangan ini, berdampak kepada kemungkinan dan besarnya potensi
kesalahan pernyataan sedemikian rupa sehingga perusahaan tidak dapat menyimpulkan,
bahwa kontrol internalnya terhadap pelaporan keuangan adalah efektif. Adapun dampak
konkretnya adalah sebagai berikut:
Laporan keuangan yang berada pada menejemen untuk tanggung jawabnya akan
berpotensi bias
Tidak memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi
perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.
Potensi tidak taatnya kepada aturan yang berlaku umum
Sumber:
Gramling, Audrey A., Larry E. Rittenberg., Karla M. Johnstone. (2013). Auditing: A Risk Based
Approach. Hal: 93-95.