Anda di halaman 1dari 5

Forum 3 

Audit Lanjutan tanggal 16 Maret – 21 Maret


1.  Masing-masing skenario berikut ini didasarkan pada fakta penipuan yang sebenarnya. Kategorikan
setiap skenario sebagai indikasi utama (1) insentif untuk melakukan penipuan, (2) peluang untuk
melakukan penipuan, atau (3) rasionalisasi untuk melakukan penipuan. Juga nyatakan alasan Anda
untuk setiap skenario.
a.  Ada tekanan kuat untuk menjaga saham perusahaan dari penurunan lebih lanjut. Tekanan ini datang
dari investor, analis, dan CEO, yang kesejahteraan finansialnya sangat tergantung pada harga saham
korporasi.
b.  Sekelompok manajemen tingkat atas diberi kompensasi (kebanyakan dalam bentuk opsi saham) jauh
melebihi apa yang dianggap normal untuk posisi mereka di industri ini.
C Manajemen puncak perusahaan sangat menjaga keuangan internal. informasi penting, sejauh bahkan
beberapa karyawan di bagian  a Basis yang perlu diketahui” tidak diberi akses penuh.
d.  Mengelola rasio keuangan tertentu sangat penting bagi perusahaan, dan baik manajemen maupun
analis sangat jeli terhadap variabilitas dalam rasio kunci. Rasio kunci untuk perusahaan berubah sangat
sedikit meskipun rasio untuk industri secara keseluruhan cukup fluktuatif selama periode waktu tersebut.
e.   Dalam upaya untuk mengurangi biaya yang masih harus dibayar tertentu untuk memenuhi target
anggaran, CFO mengarahkan departemen akuntansi umum untuk merealokasi pengeluaran divisi
dengan jumlah yang signifikan. Departemen akuntansi umum menolak untuk menyetujui permintaan
tersebut, tetapi entri jurnal dibuat melalui kantor perusahaan. Seorang akuntan di departemen akuntansi
umum merasa tidak nyaman dengan entri jurnal yang diperlukan untuk merealokasi pengeluaran divisi.
Dia membawa keprihatinannya kepada CFO, yang meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja
dan bahwa entri itu diperlukan. Akuntan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, tetapi dia tidak
memiliki pekerjaan lain dan khawatir tentang mendukung keluarganya. Oleh karena itu, ia tidak pernah
menyuarakan keprihatinannya kepada auditor internal atau eksternal.
f. Catatan akuntansi tidak ada atau dalam keadaan disorganisasi sedemikian rupa sehingga diperlukan
upaya signifikan untuk menemukan atau menyusunnya.
CASE SCENARIO REASON
A. Ada tekanan kuat untuk INCENTIVE - insentif untuk Karena investor, analis dan CEO
menjaga saham perusahaan melakukan penipuan memiliki kepentingan dan
dari penurunan lebih lanjut. keinginan pada harga saham
Tekanan ini datang dari tetap stabil.
investor, analis, dan CEO,
yang kesejahteraan
finansialnya sangat
tergantung pada harga
saham korporasi
B. Sekelompok manajemen INCENTIVE - insentif untuk Manajemen mendapatkan
tingkat atas diberi melakukan penipuan kompensasi lebih tinggi
kompensasi (kebanyakan dibanding perusahaan normal
dalam bentuk opsi saham) lainnya.
jauh melebihi apa yang
dianggap normal untuk posisi
mereka di industri ini.
C. Manajemen puncak OPPORTUNITY - peluang untuk Manajemen memberi batasan
perusahaan sangat menjaga melakukan penipuan akses pada informasi kepada
keuangan internal. informasi karyawan, dimungkinkan
penting, sejauh bahkan manajemen untuk melakukan
beberapa karyawan di kecurangan
bagian  a Basis yang perlu
diketahui” tidak diberi akses
penuh
D. Mengelola rasio keuangan INCENTIVE - insentif untuk Manajemen hanya
tertentu sangat penting bagi melakukan penipuan mementingkan rasio tertentu
perusahaan, dan baik untuk analisa, dengan
manajemen maupun analis mengenyampingkan rasio yang
sangat jeli terhadap lain.
variabilitas dalam rasio
kunci…. dst.
E. Dalam upaya untuk RATIONALIZATION - Tekanan dari CFO untuk
mengurangi biaya yang rasionalisasi untuk melakukan meminimalisir biaya, dapat
masih harus dibayar tertentu penipuan memberikan tekanan pada
untuk memenuhi target karyawan. Hal ini dapat memicu
anggaran, CFO terjadinya penipuan yang
mengarahkan departemen dilakukan oleh karyawan.
akuntansi umum untuk
merealokasi pengeluaran
divisi dengan jumlah yang
signifikan...dst
F. Catatan akuntansi tidak ada OPPORTUNITY - peluang untuk Tidak adanya catatan akuntansi,
atau dalam keadaan melakukan penipuan dapat menimbulkan peluang
disorganisasi sedemikian untuk melakukan penipuan.
rupa sehingga diperlukan Sehingga, laporan keuangan
upaya signifikan untuk tidak dapat dilakukan analisa
menemukan atau secara turukur. Penipuan ini
menyusunnya. dapat dilakukan dengan cara,
pemusnahan dokumen penting,
rekayasa nilai transaksi dan
sebagainya.

 
 
2. Lihat exhibit 2.3 dan jelaskan secara singkat penipuan yang dilakukan di perusahaan berikut. Untuk
setiap perusahaan, kategorikan kecurangan sebagai yang terutama melibatkan (1) penyelewengan aset,
atau (2) pelaporan keuangan yang curang.
a.  Enron - (2) pelaporan keuangan yang curang/fraudulent financial reporting
b. WorldCom - (2) pelaporan keuangan yang curang/fraudulent financial reporting
c. Parmalat - (2) pelaporan keuangan yang curang/fraudulent financial reporting
d. Kesehatan Selatan - (2) pelaporan keuangan yang curang/fraudulent financial reporting
e. Dell - (2) pelaporan keuangan yang curang/fraudulent financial reporting
f. Koss Corporation - (1) penyelewengan asset/asset misappropriation
g. Olympus - (2) pelaporan keuangan yang curang/fraudulent financial reporting
h. Teknologi Keuangan Longtop - (2) pelaporan keuangan yang curang/fraudulent financial reporting
 
3    Lihat fitur Audit dalam Praktik, “Profesional Skeptisme
a.  Apa itu skeptisisme profesional? Professional skepticism is an attitude that includes a questioning
mind and a crititcal assessment of audit evidence; requires and ongoing questioning of whether the
information and audit evidence obtained suggests that a material misstatement due to fraud may exist
Skeptisisme profesional adalah sikap yang mencakup pikiran yang mempertanyakan dan
penilaian secara kritis terhadap bukti audit, mempertanyakan secara terus-menerus apakah
informasi dan bukti audit yang ditunjukkan memiliki kesalahan penyajian secara material yang
disebabkan adanya kecurangan dan itu memang terjadi.
b. Mengapa skeptisisme profesional diperlukan untuk mendeteksi penipuan? Profesional skepticism is
helpful in detecting fraud because without it the external auditor will be easily conviced of alternative
explanations to the fraud that management will provide to conceal the fraud.
Skeptisme profesional sangat membantu dalam mendeteksi terjadinya kecurangan, karena tanya
external auditor akan dengan mudah memberikan penjelasa alternatif atas kecurangan yang akan
dilakukan oleh manajemen dalam menyembunyikan kecurangan yang dilakukannya.
c. Apa perilaku kunci yang diperlukan untuk berhasil melakukan skeptisisme profesional selama kinerja
audit? The key behaviours necessary to successfully exercise professional skepticism include validating
information throught probing questions, critically assessing evidence, and paying attention to
inconsistencies
Perilaku penting/kunci yang diperlukan untuk melatih skeptisisme profesional dengan melakukan
validasi informasi melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali informasi lebih
dalam (menyelidik), menilai bukti secara kritis dan memperhatikan kegiatan/transaksi yang tidak
konsisten.
d. Mengapa kadang-kadang sulit bagi auditor untukmenentukan dengan tepat- tingkat skeptisisme
profesional dalam praktik? It is diffcult to exercise professional skepticism in practice for a variety of
reasons including, the nature tendency to trust people (especially client personnel with whom you have
worked), lack of repeated exposure to fraud, many repeated exposures to situation that do NOT involve
fraud
Dalam prakteknya, untuk menerapkan skeptisisme profesional sangatlah sulit. Hal ini dikarenakan
beberapa alasan, diantaranya : kecenderungan alama untuk mempercayai orang (terutama
personel klien yang pernah bekerja sama dengan kita). Kurangnya temuan yang terkait penipuan
secara berulang-ulang, banyaknya temuan yang sering terjadi namun tidak melibatkan penipuan.
e. Bayangkan Anda sedang mengerjakan perikatan audit. Apa karakteristik dan perilaku pribadi
manajemen atau karyawan perusahaan lain yang mungkin membuat Anda skeptis apakah mereka
memberikan Anda bukti audit yang akurat atau tidak? Selain dari pengamatan pribadi, informasi apa yang
tersedia secara publik tentang manajemen atau karyawan perusahaan lain yang dapat Anda peroleh
untuk menentukan apakah Anda harus melakukan skeptisisme profesional yang meningkat dalam
berurusan dengan orang-orang ini?
Personal characteristics and vehaviors that might make you skeptical about an individual include some of
the following :
- Providing inaccurate or conflicting evidence
- Interacting in a difficult or unhelpful manner
- Acting in an untrustworthy fashion
- Engaging in conspicuous consumption of material possessions beyond the level to which their
salary would normally make that lifestyle possible
Publicly available evidence exists that might help you assess whether an individual warrants increased
skepticism. Information can include : tax liens, credit scores, and legal filings.
Karakteristik dan perilaku pribadi yang mungkin membuat kita skeptis terhadap seseorang
diantaranya :
- Memberikan bukti yang tidak akurat atau bertentangan
- Berinteraksi dengan cara yang sulit atau tidak membantu
- Bertindak dengan cara yang tidak dapat dipercaya
- Terlibat dalam konsumsi barang-barang materi yang mencolok diluar tingkat yang wajar.
Adanya bukti yang tersedia untuk umum yang dapat membantu kita menilai apakah seseorang
memerlukan peningkatan skeptisisme. Informasinya dapat mencakup antara lain : hak gadai
pajak, penilaian kredit, dan tuntutan hukum
 
4. Untuk masing-masing situasi berikut yang mengindikasikan risiko penipuan  yang meningkat, bahas
bagaimana auditor yang skeptis secara profesional dapat menginterpretasikan situasi tersebut.
a.   Perusahaan ini tidak menguntungkan seperti pesaingnya, tetapi tampaknya memiliki produk yang
bagus. Namun, ia memiliki kekurangan dalam pengendalian internal atas pencairan yang membuatnya
tunduk pada manajemen.
If a company has good products, it would be expected that it should have comparable profitability with
orther industry participants. The fact it does not have that profitability, coupled with a weakness in internal
controls over disbursements, should lead the auditor to embrace the idea that there is an opportunity for a
disbursements fraud and that such a fraud could be hurting the reported profitability of the company.
Jika suatu perusahaan memiliki produk yang bagus, maka diharapkan mempunyai profitabilitas
yang sebanding dengan pelaku industri atau pelaku industri lainnya. Pada kenyataannya bahwa,
tidak terdapat profabilitas, ditambah dengankelemahan dalam pengandalian internal atas
pencairan, harus mengarahkan auditor untuk menerima gagasan bahwa ada kesempatan untuk
melakukan penipuan dan bahwa kecurangan semacam itu dapat merusak profabilitas perusahaan.
b.  Perusahaan melakukan lebih baik daripada para pesaingnya. Meskipun penjualan hampir sama
dengan pesaing, laba bersih secara signifikan lebih banyak. Manajemen menghubungkan keuntungan
yang lebih besar dengan kontrol pengeluaran yang lebih baik.
The company is doing better than it competitors and it apperas to have achieved these better results
throught cost control. While cost control might be avalid explantion, the auditor should consider other
potential explantion such as a inappropriately capitalizing expenses, inappropriately recognizing revenue,
etc. 
Perusahaan berusaha untuk lebih baik daripada pesaingnya dan tampaknya telah berhasil
mencapai pengendalian biaya. Meski demikian, pengendalian biaya mungkin merupakan
penjelasan yang valid, auditor harus mempertimbangkan penjelasan potensial lainnya seperti
biaya kapitalisasi yang tidak tepat, pengakuan pendapatan yang tidak tepat dan lainnya.
c.  Perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan berisiko default pada perjanjian utangnya.
Perusahaan meningkatkan rasio saat ini dan rasio lainnya dengan membuat yang tidak biasa
pembayaran besar terhadap kewajiban lancar, disertai oleh penjualan yang sangat diskon jika pelanggan
mereka membayar sebelum akhir tahun.
The company would apprear to be suing “window dressing” in order to bypass debt covenants. It is doing
so by sharply discounting curent sales. These actions are not necessarily fraudulent, but they may be
created to portray a misleading picture of the current economic health of the organization.
Perusahaan akan melakukan mempercantik laporan keuangan “window dressing” untuk
perjanjian hutangnya. Ini dilakukan memangkas penjualan yang sudah dilakukan. Akan tetapi hal
ini tidak selalu dikategorikan sebagai kecurangan. Namun, dapat dibuat untuk menunjukkan
gambaran yang tidak benar tentang kondisi kesehatan perusahaan.
d.     Perusahaan publik yang lebih kecil memiliki CFO yang terpusat kekuatan di bawahnya. Gayanya
sangat menakutkan. Dia bukan CPA; dan dia memiliki pengalaman akuntansi yang terbatas. Perusahaan
belum dapat meningkatkan profitabilitas selama waktunya bersama perusahaan.
This brief description mirrors that of ke Koss case where the CFO was very intimidating, not a CPA, and
possessed limited accounting experience. The company did not increase profit during her tenure. The
external auditor should condier these factors to suggest a heightened risk of fraud.
Gambaran singkat tersebut sama seperti pada kasus Koss dimana CFO sangat mengintimidasi,
serta bukan CPA, dan memiliki pengalaman akuntansi yang terbatas. Perusahaan tidak
meningkatkan laba selama masa beliau memimpin. Auditor eksternal harus menyampaikan faktor-
faktor ini untuk memberi saran akan kemungkinan terjadinya resiko kecurangan.
 

Anda mungkin juga menyukai